KAJIAN PUSTAKA 1. this file 1568 6368 1 PB

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 128 Sejalan b dengan u kondisi o persaingan i industri ritel io ynag ib semakin ketat serta po berkembangnya kebutuhan pi dan pi pola hu hidup pi masyarakat yang semakin oo menginginkan kenyamanan belanja, kepastian oi harga dan op keanekaragaman py barang dalam pi suatu pi toko, konsumen pi menuntut p peritel untuk p meningkatkan p pengelolaan, penampilan, dan p pelayanan. Menanggapi p hal i tersebut, maka para w pemasar w harus w melakukan w strategi dan berupaya w agar w tetap w bertahan w hidup. Selainitu, banyaknya p pilihan p toko p ritel p saat p ini membuat pengusaha ritel harus berlomba dalamioumenarik minat konsumen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menarik minat konsumen yaitu dengan mempertimbangkan store op atmosphere . Pada t saat i ini i perilaku k masyarakat Indonesia banyak i yang i memanfaatkan i waktu i luang i atau hari libur i mereka i dengan p berjalan-jalan atau i bersantai disebuah i mall tu bersama keluarga, teman, rekan kerja, i kekasih i atau i saudara. Para i manajer i toko atau ritel i harus oi memanfaatkan i fenomena i tersebut demi i kelancarn i bisnis i dan i mengambil keuntungan dengan haltersebut. Melakukan i perubahan poi pada store atmosphere p sangat p memungkinkan untuk menarik i konsumen i agar i berkunjung i kedalam toko dan i melakukan i pembelian. Kegiatan p belanja po kebutuhan ppp sehari-hari yang i nyaman i dan i menyenangkan i dengan produk yang berkualitas i merupakan p idaman p masyarakat Indonesia. Oleh p karena i itu j Matahari i Department Store i menyediakan i beragam i produk i fashion yang tepat i serta i layanan terbaik i untuk pou meningkatkan kualitas y hidup y konsumen. Matahari y Department Store i mebuka i gerai i pertamanya rf pada o tanggal 24 Oktober 1958 yt di yy daerah y Pasar bv Baru, o Jakarta yang r merupakan toko r pakaian r anak-anak. p Pada tahun ert 1972 rr Matahari berekspansi i melebarkan jejaknya ut dengan membukai i department store modern i pertama i di i Indonesia dan selanjutnya membuka i gerainya i di i seluruh i tanah air. Matahari Department Store merupakan salah satu perusahaan n ritel l terkemuka ha di Indonesia yang menyediakan perlengkapan pakaian, aksesoris, i produk-produk p kecantikan dan rumah tangga p dengan p harga p terjangkau. Matahari Department Store bermitra dengan o pemasok terpecaya op di o Indonesia yy dan luar y negeri untuk menyediakan oyp barang-barang opp fashion yang berkualitas ppp tinggi yang ppp dapat ppp diterima oleh i konsumen p yang p sadar pi akan pp nilai suatu produk. Gerai iu Matahari poi Department Store i yang modern oo dan oo luas i menyajikan pengalaman berbelanja pp yang p dinamis dan pp inspiratif pp yang membuat ii konsumen ooi datang oo kembali. Dengan produk p fashion po yang berkualitas we tinggi qw dan konsep p gerai pp yang modern i membuat ty Matahari Departement qw Store pp sebagai tempat rrr pilihan berbelanja qw produk fashion ert nomer al satu di Indonesia. i Berdasarkan j latar j belakang itulah . maka Store wi Atmosphere ii dan ii pengaruhnya uiu terhadap Hedonic a Shopping a Value a serta po Impulse Buying pada a. konsumen kk. Matahari .k. Department ... Store Malang po Town ii Square . menarik ii untuk dilakukan penelitian oi lebih yu lanjut. Berdasarkan ib rumusan masalah k ynag g telah k diajukan , k maka k tujuan.dari penelitian bbb ini adalah kl untuk k mengetahui ., dan menjelaskan l pengaruh . store . atmosphere terhadap hedonic shopping o value o dan o impulse ew buying serta pengaruh o hedonic b shopping b value k terhadap impulse b buying.

B. KAJIAN PUSTAKA 1.

Store atmosphere a. Pengertian Store Atmosphere Toeri Levy b and Weitz didukung oleh Utami 2010 : 279 penciptaan suasana b berarti rancangan lingkungan melalui b komunikasi visual, pencahayan, warna, musik, dan b aroma untuk merancang b respon emosional dan perseptual pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli. Melalui b store atmosphere inilah ritel mengkomunikasikan informasi yang berkaitan denganlayanan, harga, b kualitas, dan ketersediaan barnga. Donovan and Rossiter dalam Peter and Olson 2000:205 menyatakan bahwa susana toko store atmosphere terutama melibatkan afeksi dalam bentuk vb status emosi dalam toko yang mungkin fa tidak disadari sepenuhnya oleh konsumen ketika sedang berbelanja. b. Karakteristik Store Atmosphere Komponen atmosfersuasana adalah tata ruang, suara, bau, tekstur, dan desain bangunan Mowen and Minor 2002:140. Menurut b Peter and Olson 2000:254 tiga konsep keputusan kjhkj utama dalam menentukan store atmosphere yang efektif adalah lokasi toko, jj tata letak toko, dan rangsangan dalam toko. Berman and Evans 1992:463 juga kjkj menyatakan bahwaatmosfer toko store atmosphere terdiri dari empat elemen, yaitu gf exterior, general interior, store layout, dan interior display. 2. Hedonic shopping value a. Pengertian Hedonic shopping value Utami 2010:49 mengungkapkan bahwa hedonic shopping value lebih bersifat subjektif Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 129 berguna secara b emosional yang akhirnya cv memberikan bermacam perasaan positif dan bermanfaat. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hedonic shopping value adalah kegiatan berbelanja konsumen yang hanya gf mencari kesenangan, hiburan, dan jk kepuasan saja tanpa memperdulikan manfaat sf berbelanja itu sendiri. Kesenangan, hiburan, dan kepuasan tersebut menimbulkan pengalaman belanja yang positif sehingga cenderung hg akan diulangi lagi oleh konsumen.

b. Karakteristik Hedonic shopping value

Utami 2010:49 menyatakan bahwa karakteristik hedonic shopping value adalah kesenangan, nilai emosional, dan hiburan potensial belanja . Hedonic shopping value adalah kegiatan berbelanja konsumen yang hanya mencari kesenangan, hal jf baru, hiburan, dan interaksi hg sosial tanpa yi memperdulikan yt manfaat berbelanja itu sendiri. Kesenangan, hal baru , hiburan, dan interaksi sosial tersebut menimbulkan penaglaman bb belanja ynag positif sehingga cenderung akan diulangi bb lagi oleh konsumen .

3. Impulse buying

a. Pengertian Impulse buying

Pembelian impulsif adalah keinginan mendadak pembelian sebuah produk tanpa perencanaan maupun keinginan pembelian sebelumnya yang tanpa melalui banyak pertimbangan yang cenderung menggunakan emosi dan tanpa atr memikirkan resiko. Utami 2010:50 menyatakan bahawa t perilaku pembelian yang a tidak yu direncakan aas unplanned buying merupakan perilaku pembelian yang dilakukan di dalam toko, dimana pembelian berbeda dari apa yang telah direncanakan oleh konsumen pada saat mereka masuk ke dalam toko. Mowen dan Minor 2002:11 menyatakan pembelian tidak terencana sebagai desakan hati secara tiba-tiba dengan penuh p kekuatan, bertahan dan tidak f direncanakan untuk membeli secara kuhk langsung, tanpa memperhatikan akibatnya. b. Karakteristik Impulse buying Jones, et al. dalam Maymand and Ahmadinejad 2011 menyatakan bahwa impulse buying memiliki karakterisrik sebagai berikut : 1 Tidak ada niat atau tidak diperlukan uninteded or unwanted konsumen afs tidak bb menginginkan atau tidak mencari produk yang bc dibeli tetapi konsumen melakukan pembelian akan produk yang tidak diinginkanatau yang tidak fg dicari. 2 Tidak relektif unreflective Pembelian yang dilakukan oleh konsumen cenderung tidak memperhatikan manfaat dari produk dan kurang mengevaluasi produk karena enggan untuk bepikir tentang hasil jangka panjang. Pembelian ini dilakukan dari evaluasisingkat hasil dalam pemikiran. 3 Spontan spontaneous Konsumen melakukan pembelian berkaitan dengan kedekatan dalam pembelian dimana periode waktu antar melihat produk dan membeli ptoduk ini sangat singkat. Pembelian spontan cenderung dilakukan karena adanya promo atau diskon.

C. METODE PENELITIAN 1.