PA-02
Pengendalian Diri Motivasi
Pengenalan Diri Empati
Keterampilan Sosial Pengenalan Diri
Motivasi Pengendalian Diri
Empati Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri Pengendalian Diri
Motivasi Tingkat Pemahaman Akuntansi
Empati Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri Pengendalian Diri
Empati Motivasi
Keterampilan Sosial Pengenalan Diri
Pengendalian Diri Keterampilan Sosial
Motivasi Empati
4.4 Kerangka Analisis
Gambar 1 Kerangka Analisis
PA-02 4.5 Pengembangan Hipotesis
• Pengenalan Diri
Gea et al. 2002 menjelaskan bahwa mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat bakat alamiah yang
di milikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kesulitan dan kelemahannya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya sinkronisasi
antara pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan social terhadap pengenalan diri dalam pengaruhnya terhadap pemahaman akuntansi. Berdasarkan pendapat diatas,
maka peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Pengendalian diri berhubungan postif terhadap pengenalan diri H2 : Motivasi berhubungan positif terhadap pengenalan diri
H3 : Empati berhubungan positif terhadap pengenalan diri H4 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengenalan diri
H5 : Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Pengendalian Diri
Pengendalian diri merupakan pengelolaan emosi yang berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan kecakapan
yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus
menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri. Dengan melihat adanya sikronisasidiatas maka dengan
ini peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut:
H6 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap pengendalian diri H7 : Motivasi berhubungan positif terhadap pengendalian diri
H8 : Empati berhubungan positif terhadap pengendalian diri
PA-02 H9 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengendalian diri
H10 : Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Motivasi
Menurut Terry dalam Deliarnov, 1996, motivasi didefinisikan sebagai keinginan desire dari dalam yang mendorong seseorang untuk bertindak. O` Donnel
dalam Deliarnov,1996, menggambarkan motivasi sebagai dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan a want atau suatu tujuan a goal.
Sedangkan menurut Gea et al. 2002, motivasi adalah kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala
kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya. Dari pandapat diatas peneliti menetapkan hipotesis sebagai
berikut :
H11 :Pengenalan diri berhubungan positif terhadap motivasi H12 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap motivasi
H13 : Empati berhubungan positif terhadap motivasi H14 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap motivasi
H15 : Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Empati
Stein dan Howard 2002 mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk menyadari, memahami dan menghargai perasaan dan pikiran orang lain. Empati adalah
“menyelaraskan diri” peka terhadap apa, bagaimana dan latar belakang perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya. Bersikap
empatik artinya mampu “membaca orang lain dari sudut pandang emosi”. Orang yang empatik, peduli pada orang lain dan memperlihatkan minat dan perhatiannya pada
mereka. Empati juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain, kemampuan untuk menyelaraskan diri dengan yang mungkin
PA-02
dirasakan dan dipikirkan orang lain tentang suatu situasi betapapun berbedanya pandangan itu dengan pandangan kita. Dari pendpat diatas peneliti menetapkan
hipotesis sebagai berikut :
H16 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap empati H17 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap empati
H18 : Motivasi berhubungan positif terhadap empati H19 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap empati
H20 : Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Keterampilan Sosial
Menurut Jones 1996, kemampuan membina hubungan dengan orang lain adalah serangkaian pilihan yang dapat membuat anda mampu berkomunikasi secara
efektif dengan orang yang berhubungan dengan anda atau orang lain yang ingin anda hubungi. Serangkaian pilihan anda meliputi pikiran, perasaan dan tindakan. Cadangan
kemampuan anda untuk membina hubungan dengan orang lain terdiri atas sumber dan kekurangan anda dalam tiap bidang kemampuan. Sesungguhnya karena tidak
dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan. Dari hal diatas maka
peneliti menetapakn hipotesis sebagai berikut :
H21 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H22 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial
H23 : Motivasi berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H24 : Empati berhubungan positif terhadap keterampilan sosial
H25 : Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Pengaruh Lima Komponen EQ secara bersama-sama terhadap tingkat
pemahaman akuntansi.
Kecerdasan yang terdiri dalam lima komponen yaitu penenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan social akan sangat
memperngaruhi kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dan belajar dalam
PA-02
lingkungan kampus. Kemempuan mahasiswa untuk mengenal, mengenadalikan, memotivasi, berempati dan berketerampilan social adalah sangat penting dalam
peningkatan pemahaman akuntansinya. Untuk itu peneliti dengan ini mengambil hipotesis sebagai berikut :
H26 : Lima Konponen EQ secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
5. METODELOGI PENELITIAN 5.1 Populasi dan Sampel Penelitian