FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH

(1)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK MENABUNG DI BANK

SYARIAH

SKRIPSI

Oleh : Ima Lestari NPM : 20120730076

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK MENABUNG DI BANK

SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu

pada Prodi Ekonomi dan Perbankan Islam (Muamalat) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh : Ima Lestari NPM : 20120730076

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

MOTTO

TAK ADA KATA MENYERAH UNTUK SUATU PERJUANGAN UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN.

DI BAGIAN TENGAH KESULITAN ITU TERLETAK KESEMPATAN (EINSTEIN)

DON’T WAIT FOR THE PERFECT MOMENT, TAKE THE MOMENT AND MAKE IT PERFECT.


(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’alla atas selaga karunia, rahmat, nikmat, hidayah dan hikmah yang

selalu dilimpahkan kepada penulis sebagai hamba-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

Kupersembahkan karya ku ini untuk keluarga ku Tercinta

Terutama untuk Bapak, Ibu, dan Ayah yang telah menjadi motivasi dan semangat dalam hidupku

Kalianlah alasanku untuk menyelesaikan tugas-tugas ku selama di sini. Untuk kaka ku Dwi Supriyanto dan Mbak ku Surami Terimakasih untuk

support dan Do’anya selama ini.

Ponakanku si kecil Atha Rafif Pratama maafkan tante yang selalu jahilin kamu dan godain kamu sampai bikin kamu nangis terus, tapi tante

sayang sama Atha.

Dan terimakasih untuk keluarga kedua ku yang berada di jogja, sahabat, rekan, keluarga BSM UMY dan Angkatan Epi 2012 khusunya kelas B.

Terimakasih kalian telah memberikan warna-warna dalam hidupku selama di kota ini.


(5)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia dan sehat. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan hidup kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi di dalamnya. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada berbagai pihak diantaranya:

1. Prof Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Dr. Mahli Zainuddin Tago, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(6)

3. Syarif As’ad, S.E.I, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah banyak memberikan waktu, masukan dan kritiknya yang membangun semangat bagi penulis.

4. Miftahul Khasanah, S. TP, MSI selaku dosen pembimbing inspiratif yang telah banyak memberikan senyuman, masukan, kritik, saran dan ilmu serta terpenting dukungan motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk kedepannya.

6. Dosen dan Asisten dosen yang berada di Laboratorium Mini Banking (Satria Utama, Dhidhin Noer A.R, M. Arif Maulana, Listiono) yang selalu memberikan semangat, bantuan, motivasi dan ilmu pengetahuannya untuk penyusunan skripsi ini.

7. Masyarakat Jogokariyan yang bersedia meluangkan waktunya kepada saya dan memberikan informasi selama melakukan penelitian.

8. Orang tua tersayang Bapak, Ibu dan Ayah yang dengan kasih sayang, kebijaksanaan dan kesabarannya selalu memberikan doa yang tiada putus, memberikan motivasi, dorongan semangat baik moril dan materiil dan akan selalu menjadi sosok inspiratif bagi penulis.


(7)

9. Kaka tersayang saya Dwi Supriyanto yang galak dan cuek tapi tetap perhatian kepada saya, trimakasih banyak untuk dukungannya baik moril dan materil. Dan tak Lupa trimakasih untuk Istrinya Yunni Setaindari semoga kalian sampai kakek nenek

10. Mbak saya tersayang trimakasih untuk semangatnya dan nasihatnya, mohon maafkan adikmu ini sering ngajak debat dan berantem. Trimakasih juga untuk dukungan baik moril maupun materil, semoga kamu selalu dalam lindungan Allah SWT.

11. Keponakan tunggal saya Atha Rafif Pratama trimakasih kamu telah hadir memenuhi canda tawa tante, semoga menjadi anak yang Sholeh dan sholehah.

12. Trimkasih untuk keluarga BSM Kantor Kas UMY yang telah memberikan doa dan dorongannya untuk menyelesaikan skripsi ini untuk Bu lily, Mbak Syafa, Mas Ryan, Mas Rio, Mas Yahya, Ari dll Trimakasih pokoknya

13. Trimakasih untuk Bapak DRS Maskurun yang telah memberikan dukungan dan pengalaman selama di Jogja.

14. Sahabatku Koidatul Lisa trimakasih untuk waktu dan kesempatan yang selama ini kamu berikan, selamanya kamu akan menjadi sahabat dalam hatiku. Semoga kamu dalam lindungan Allah SWT

15. Untuk sahabat, rekan dan sekaligus teman curhat trimakasih untuk Anggi, Shalli, Alfauza, Puspa, Ijang, Ainil, Titin, Ade, Adra, Putri, Etha, Lutpi, Giras,


(8)

Defa, Ayur Adek Gandhi Qory dll yang tak bisa saya sebutkan satu persatu trimakasih untuk dukungan kalian dan waktu kalian selama ini, terbaiklah pokoknya buat kalian

16. Untuk Vinny Novianny dan Syahramal kalian itu sesuatu banget yang tidak dapat saya ungkapkan, vinny trimakasih untuk bantuan dan dukungan kamu untuk menyeesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas atas jasa kamu. Aamiin.

17. Untuk teman seperjuangan kelas EPI B 2012 terimakasih kalian sudah memberikan warna dalam hidup saya, trimakasih juga untuk semua EPI angkatan 2012.

18. Trimakasih untu Mbak Ana, Mas Imam, Mas Mufid dan keluarga telah membantu saya selama di Jogja.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Trimakasih untuk kalian.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan serta dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.


(9)

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Yogyakarta, 28 Oktober 2016

Penulis


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….………. i

NOTA DINAS……….………..….….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……….……… iii

HALAMAN PERNYATAAN………..………...……… iv

MOTTO………..……….. v

HALAMAN PERSEMBAHAN………..……… vi

KATA PENGANTAR……...………...…… vii

DAFTAR ISI………...………..… xii

DAFTAR TABEL………...………..…… xvi

ABSTRAK……….………… xvii

ABSTRAK……….. xviii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB………...….. xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذ 1 B. Rumusan masalahذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذذذ.. 8 C. Tujuan penelitianذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ...ذ. 9 D. Kegunaan Penelitianذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذ 10


(11)

E. Batasan Penelitianذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذذ 10

BAB II TINJAUNAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustakaذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذ 12 B. Kerangka Teoriذذذذذذذذذذذذذذذذذذ...ذذ. 16 1. Bank ذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذ.. 16

2. Ribaذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذذ. 28

3. Minatذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ 31

4. Lokasiذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.. 34 5. Fasilitas Pelayananذذذذذذذذذذذذذذ.ذذ. 37 6. Promosiذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذ.. 39 7. Religiusitasذذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذ 43 C. Hipotesisiذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذذ 48 D. Konseptual penelitianذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.. 56

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitianذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.... 56 B. Objek dan Subyek Penelitianذذذذذذذذذذذذذذ.ذ. 56 C. Jenis dan Sumber Penelitianذذذذذذ...ذذذذذ...ذذذ. 57 D. Populasi dan Sampelذذذذذذذذذذذذ...ذذذذذ.... 58 E. Teknik Pengumpulan Dataذذذذذذذذذذذذذذذ... 59 F. Teknik Analisis Dataذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذ 60


(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Jogokariyan Yogyakartaذذذذذذذذ...ذ 66 1. Sejarah Jogokariyanذذذذذذذذذذذذذذ..ذ.. 66 2. Masjid Jogokariyanذذذذذذذذذذذذذذ.ذذ 68 3. Profil Masjid Jogokariyanذذذذذذذذذذذذ.ذ.. 71 4. Visi dan Misiذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ. 74 5. Kepengurusan Takmisذذذذذذذذذذذذذ.ذذ 74 6. Rantai Kaderisasi Masjidذذ.ذذذذذذذذذذذ.... 75 B. Analisis Respondenذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ. 76 C. Uji Validitas Penelitianذذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ. 79 1. Uji Validitasذذذذذذذذذذذذذذذذذ...ذ. 79 2. Uji Reliabilitasذذذذذذذذذذذذذذذذذ.... 85 3. Uji Asumsi Klasikذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ. 86 4. Analisis Regresi Bergandanذذذذذذذذذذذذذ 90 D. Pembahasan Hasil Penelitianذذذذذذذذذذذذذذذ.. 94 E. Hasil Wawancaraذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ.. 98 F. Rangkuman Hasil Wawancaraذذذذذذذذذذذذذذذ 102

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulanذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ. 104 B. Saranذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ... 106


(13)

C. Keterbatasan Penelitianذذذذذذذذذذذذذذذذذ.. 106 DAFTAR PUSTAKA


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariahذذذذذذذذذذذ.ذ 5 Tabel 2.2 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasilذذذذذذذذذذذذذ. 28 Tabel 4.3 Pekerjaanذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ 78

Tabel 4.4 Validitas Variabel Lokasiذذذذذذذ.ذذذذذ...ذذذ. 79 Tabel 4.5 Validitas Variabel Pelayananذذذذذذذذذذذذذذذ 80

Tabel 4.6 Validitas Variabel Promosiذذذذذذذذذذذذذذ..ذ. 81 Tabel 4.7 Validitas Variabel Religiusitasذذذذذذذذذذذ....ذذ.. 82 Tabel 4.8 Validitas Variabel Minatذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ. 84 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitasذذذذذذذذذذذذذذذذذذ. 85 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ذذذذذذذذذذذذذذذذذ.. 86

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitasذذذذذذذذذذذذذذذ. 87 Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitasذذذذذذذذذذذذذ.ذ. 89 Tabel 4.13 Hasil Uji tذذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذ.. 90 Tabel 4.14 Hasil Uji fذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ..ذذ.. 92

Tabel 4.15 Hasil uji R2 ذذذذذذذذذذذذذذذذذذذ.ذذ 93 Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesisذذذذذذذذ....ذذ. 94 Tabel 4.17 Tabulasi Hasil Wawancaraذذذذذذذذذذذذذذ.ذ 98


(15)

ABSTRAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH

Nama : Ima Lestari NIM : 20120730076

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Muslim Jogokariyan Yogyakarta Untuk Menabung di Bank Sayriah. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data premier dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan kuisioner. Responden yang digunkan sebanyak 100 orang. Teknik sample yang digunakan adalah Random Sampling. Metode Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan semua variable berpengaruh terhadap minat Masyarakt muslim Jogokariyan untuk menabung di Bank Syariah, namun hanya ada dua variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap Minat untuk menabung di Bank Syariah yakni variable Lokasi dan Promosi. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Regresi Berganda pada uji t nilai signifikansi dua variable tersebut di bawah nilai alpa 0,05 yakni Lokasi nilai signifikansinya 0,02 sedangkan untuk Promosi nilai signifikansinya 0,01. Dapat disimpulkan bahwa dua variable ini berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menabung di Bank Syariah, sedangkan untuk dua variable Pelayanan dan Religiusitas berpengaruh namun tidak signifikan di lihat dari hasil uji t bahwa nilai signifikansi dua variable nilai alpha 0,05. Kesimpulannya masyarakat muslim Jogokariyan jarang melakukan transaksi ke Bank karena itu pelayanan tidak berpengaruh signifikan, dan untuk Religiusitas sendiri karena tingkat religiusitas mereka tinggi jadi mereka memiliki kesadaran diri untuk lebih memilih Bank Syariah dan yang paling penting untuk menghindari Riba.


(16)

(17)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988. 1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Nama

ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

Bā’ B -

ت Tā T -

s (dengan titik diatas)

ج J m J -

ح Hā h (dengan titik dibawah)

خ Khā’ Kh -

د Dāl D -

Zāl Ż z (dengan titik diatas)

ر Rā’ R -

Zā’ Z -

S n S -


(18)

Sād .s s (dengan titik dibawah)

ض Dād .d d (dengan titik dibawah)

ط Tā’ .t t (dengan titik dibawah)

Zā’ .z z (dengan titik dibawah)

ع شA n koma terbalik ke atas

Ga n G -

ف Fā’ F -

Qāf Q -

ك Kāf K -

ل Lām L -

M m M -

N n N -

Wāwu W -

Hā’ H -

ء Hamzah ش Apostrof

Yā’ Y -

2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

د

ي

Ditulis Muta‟addidah

ع

Ditulis „iddah


(19)

3. Ta’ Marbūṭah di akhir kata a. Bila dimatikan tulis h

ح ًة

Ditulis ḥikmah

حي ج

Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan, bila kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila ta‟ marbuṭah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h

ءبي ن أا ح يا ك

Ditulis Kar mah al-auliy ‟

c. Bila ta‟ marbuṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t

نا ح ك

Ditulis Zak t al-fịtr

4. Vokal Pendek

ــــــــــــــ ــ faṭhạh Ditulis A ــــــــــــــ ــ Kasrah Ditulis I ـــــــــــــــــ .dammah Ditulis U


(20)

5. Vokal Panjang 1. Faṭhạh +alif

حي ه بج

Ditulis

Ditulis J hiliyah

2. Faṭhạh + ya‟ mati

ت ـي

Ditulis

Ditulis Tans 3. Kasrah + ya‟ mati

ى ي ك

Ditulis

Ditulis Karīm

4. ḍammah + wawu mati

ض

ف

Ditulis Ditulis Fur d

6. Vokal Rangkap

1. Faṭhạh + ya‟ mati

ىًـيى

Ditulis ditulis Ai

Bainakum

2. Faṭhạh + wawu mati

ل ق

Ditulis ditulis Au Qaul

7. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

ىي تت

Ditulis a‟antum


(21)

ىي ًش رتن

Ditulis la‟in syakartum

8. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

ق آنا

Ditulis al –Qur‟ n

ش ي آ نا

Ditulis al-Qiy s

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya

ءب نا

Ditulis as –Sam ‟

ا نا

Ditulis asy- Syams

9. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ض

نا

Ditulis Zawi al-furūḍ

حـ نا سهت

Ditulis Ahl as-Sunnah


(22)

(23)

(24)

(25)

xix ABSTRACT

THE FACTORS THAT INFLUENCE THE INTEREST OF MOSLEM SOCIETY IN JOGOKARYAN YOGYAKARTA TO SAVE IN SYARIAH BANK

Name: Ima Lestari NIM: 20120730076

The research aimed at finding out what influences the interest of moslem society inJogokaryan Yogyakarta to save in syariah bank. It used descriptive with quantitative approach using primary and secondary data obtained through interview and questionnaire. The respondents involved were 100 people. The sampling technique used was Random Sampling. The analysis method was conducted with Double Regession analysis.

The result showed that all variables influencedthe interest of moslem society of Jogokaryan to save in syariah bank, but only two variables that influenced significantly towards the interest to save in syariah bank, i.e. variables of location and promotion. It could be seen from the test result of double regression that in t- test the two variables were under alpha value of 0.05. The significant value of the location was 0.02 while for the promotion, the significant value was 0.01. It could be concluded that the two variables influence the decision making to save in syariah bank. Meanwhile, the two variables of service and religiosity also influence, but they were not significant seen from the t- test result that the significant value of the two variables had the alpha value of 0.05. The result was moslem society in Jogokaryanseldom did transaction with bank so that the service did not influence significantly. For the religiosity, because they had high religiosity level, they had self- awareness to choose syariah bank and the most important thing was to avoid riba.


(26)

ABSTRAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH

Nama : Ima Lestari NIM : 20120730076

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Muslim Jogokariyan Yogyakarta Untuk Menabung di Bank Sayriah. Penelitian ini

menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data premier dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan kuisioner. Responden yang digunkan sebanyak 100 orang. Teknik sample yang digunakan adalah Random Sampling. Metode Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan semua variable berpengaruh terhadap minat Masyarakt muslim Jogokariyan untuk menabung di Bank Syariah, namun hanya ada dua variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap Minat untuk menabung di Bank Syariah yakni variable Lokasi dan Promosi. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Regresi Berganda pada uji t nilai signifikansi dua variable tersebut di bawah nilai alpa 0,05 yakni Lokasi nilai signifikansinya 0,02 sedangkan untuk Promosi nilai signifikansinya 0,01. Dapat disimpulkan bahwa dua variable ini berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menabung di Bank Syariah, sedangkan untuk dua variable Pelayanan dan Religiusitas berpengaruh namun tidak signifikan di lihat dari hasil uji t bahwa nilai signifikansi dua variable nilai alpha 0,05. Kesimpulannya masyarakat muslim Jogokariyan jarang melakukan transaksi ke Bank karena itu pelayanan tidak berpengaruh signifikan, dan untuk Religiusitas sendiri karena tingkat religiusitas mereka tinggi jadi mereka memiliki kesadaran diri untuk lebih memilih Bank Syariah dan yang paling penting untuk menghindari Riba.


(27)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebelum munculnya bank-bank konvensional yang berbasis Syariah , sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik menabung di bank konvensional meskipun sebelumnya sudah ada Bank Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang familiar dengan adanya kehadiran Bank Syariah tersebut. Perbedaan mendasar antara bank konvensional dengan Bank Syariah adalah adanya pelarangan riba, dimana seperti yang kita ketahui riba hukumnya haram bagi orang muslim, selain itu bank konvensional lebih cenderung merugikan pelaku usaha (mudharib), karena semua resiko ditanggung oleh pelaku usaha. Berbeda dengan konvensional, Bank Syariah menerapkan sistem bagi hasil (profit sharing) dimana jika terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal dan pelaku usaha dengan catatan kerugian tersebut bukan kesalahan yang disebabkan oleh pelaku usaha melainkan karena faktor alam dan sebagainya. Sehingga Bank Syariah dinilai lebih adil dan tidak membabani Masyarakat (nasabah).

Disisi lain, krisis moneter yang menimpa Indonesia beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 1997/1998, berdampak besar pada industri


(28)

2

perbankan. Banyak bank-bank konvensional yang dilikuidasi karena mengalami negative spread. Hanya Bank Syariah (yang menggunakan sistem bagi hasil) yang dapat bertahan karena tidak dibebani kewajiban untuk membayar bunga simpanan kepada nasabahnya, karena hanya membagi hasil sesuai dengan margin keuntungan yang diperoleh bank. Bank Syariah dapat menunjukkan kinerja yang relatif baik dibandingkan lembaga perbankan konvensional (Rismayanti, 2005).

Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem perbankan Syariah dinilai lebih efisien dibandingkan dengan konvensional. Setelah Bank Syariah mampu bertahan melewati krisis keuangan dan mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan perbankan Syariah dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub (pusat) keuangan Syariah internasional.

Sejauh ini industri perbankan Syariah nasional terus tumbuh dengan laju pertumbuhan bervariasi sesuai dengan kondisi ekonomi dan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Potensi manfaat dari berkembangnya industri perbankan Syariah bagi kemaslahatan ekonomi nasional sudah banyak dan dibuktikan dari perjalanan sejarah perbankan Syariah indonesia dan negara lain. Dengan berkembangnya industri perbankan Syariah secara lebih cepat dan menjadi lebih besar, setidaknya memberikan kontribusi positif dalam mendukung inklusi keuangan (financial inclusion) khususnya bagi Masyarakat yang menginginkan layanan keuangan


(29)

3

yang memenuhi prinsip Syariah pada berbagai level mulai dari usaha korporasi hingga Masyarakat grass-root yang belum terjangkau layanan keuangan formal. Keberadaan industri perbankan Syariah dapat memberikan pilihan instrumen dan bentuk layanan perbankan yang lebih variatif, sehingga membuat Masyarakat lebih tertarik untuk mengetahui apa itu perbankan.

Berdasarkan (Roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Perbankan Syariah Indonesia tahun 2015-2019), mengatakan bahwa salah satu arah kebijakan roadmap tersebut yaitu optimalisasi peran dan peningkatan komitmen BUK untuk mengembangkan layanan perbankan Syariah hingga mencapai share 10 persen aset BUK induk. Struktur industri perbankan Syariah didominasi oleh Bank Umum Konvensional (BUK). Dari 12 Bank Umum Syariah (BUS) dan 32 Unit Usaha Syariah (UUS) yang beroperasi hanya 3 BUS/UUS yang mencapai pangsa aset 10 persen dari BUK induknya. Skala aset mayoritas Bank Syariah masih berkisar 2,4 persen hingga 9,3 persen dari aset BUK induk. Secara keseluruhan pangsa pasar perbankan Syariah nasional pada tahun 2015 masih 4,7 persen.

Dalam konteks dual banking system sebenarnya Masyarakat berhak untuk mendapatkan pilihan layanan perbankan Syariah maupun konvensional. Oleh karena itu, BUK induk perlu meningkatkan komitmen pengembangan dan lebih proaktif mendukung penyediaan layanan anak usaha Bank Syariah kepada segmen konsumen yang lebih luas. Sejalan dengan hal tersebut dalam kurun waktu 5 tahun ke depan ditargetkan share aset anak


(30)

4

usaha BUS/UUS mencapai minimal 10 persen dari aset BUK, sedangkan yang sudah berada pada kisaran 10 persen ditargetkan dapat mencapai 15-20 persen.

Dalam mencapai target tersebut bukanlah hal yang mudah, dimana salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya ekspansi aset perbankan Syariah yaitu kondisi permodalan yang terbatas. Dari 12 BUS, 10 BUS memiliki modal inti kurang dari Rp 2 Triliun dan tidak ada BUS dengan modal inti melebihi Rp 5 Triliun. Selain itu, CAR BUS secara agregat hanya mencapai 15,74 persen atau lebih rendah dari CAR BUS rata-rata bank umum secara nasiobal. Dampaknya, bank-Bank Syariah menjadi kurang leluasa untuk mengambangkan infrastruktur baik berupa jaringan kantor cabang, ATM, maupun teknologi informasi yang handal.

Berdasarkan data dari Statistik perbankan Syariah dapat dilihat (Perkembangan Bank Syariah dari tahun 2011-2015). Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah bank dan jumlah kantor pada Bank Umum Syariah , Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah mengalami fluktuasi. Hal ini juga dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:


(31)

5

TABEL 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah (Islamic Banking Network)

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

a. Jumlah Bank 11 11 11 12 12

b. Jumlah Kantor 1.401 1.745 1.998 2.151 1.990 Unit Usaha Syariah

a. Jumlah Bank Umum

Konvensional yang memiliki UUS

24 24 23 22 22

b. Jumlah Kantor 336 517 590 320 316

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

a. Jumlah Bank 155 158 163 163 163

b. Jumlah Kantor 364 401 402 439 445

Total 2.101 2.663 2.990 2.910 2.751

Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah (www.ojk.go.id)

Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar seharusnya mampu mewujudkan keuangan Syariah yang lebih baik lagi. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kerjasama dengan Masyarakat. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, pemeluk Agama Islam di Pulau


(32)

6

Jawa rata-rata mencapai 90 persen, seperti di Ibu kota Yogyakarta dengan jumlah penduduk 3.542.078 jiwa didominasi oleh pemeluk Agama Islam yaitu sebesar 3.084.990 jiwa atau 91,4 persen.

Namun, tidak semua Masyarakat Muslim di Kota Yogyakarta menggunakan jasa perbankan Syariah . Hal ini dapat dilihat dari pangsa pasar perbankan Syariah di Yogyakarta pada tahun 2015 mencapai 7,9 persen, meskipun pangsa pasar perbankan Syariah masih berada diatas pangsa pasar nasional yang hanya tumbuh sebesar 4,7 persen. Disisi lain, pertumbuhan aset perbankan Syariah pada triwulan III 2015 hanya tumbuh sebesar 23,64 persen yoy lebih rendah dari triwulan III 2014 yaitu tumbuh sebesar 31,06 persen yoy. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian Masyarakat masih melakukan transaksi di bank konvensional dengan berbagai macam alasan, diduga alasan-alasan tersebut disebabkan oleh hadiah dan bonus yang ditawarkan lebih menggiurkan, pelayanan Bank Syariah masih kalah cepat dengan konvensional, bunga yang diberikan lebih besar, belum paham dengan sistem dan operasional yang diterapkan pada bank Syariah , serta rasa nyaman terhadap bank konvensional karena mereka lebih dulu mengenal bank konvensional daripada Bank Syariah (Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah , http://www.ojk.go.id/data-statistik-perbankan-Syariah ).

Hal tersebut bisa saja terjadi karena kurangnya pengetahuan calon nasabah tentang produk perbankan Syariah , sehingga perlu adanya promosi kepada Masyarakat yang tidak hanya menggunakan sistem website, brosur


(33)

7

maupun pamflet. Sosialisasi langsung juga perlu dilakukan agar calon nasabah benar-benar paham bagaimana sistem perbankan Syariah , produk apa saja yang ditawarkan, bagaimana pelayanannya, dan dimana saja mereka dapat menemukan kantor bank Syariah .

Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitra Zuli Taufan Jasa (2014), diketahui bahwa pelayanan Bank Syariah kalah cepat dengan bank konvensional, kurangnya jumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), lokasi kantor yang jauh dari tempat tinggal, dan pandangan Masyarakat yang beranggapan bahwa sistem pada Bank Syariah masih melegalkan riba, merupakan faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa fakultas Agama Islam program studi muamalat Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak menabung di bank Syariah .

Berdasarkan dukungan pendapat-pendapat tersebut dugaan yang diajukan peneliti mungkin benar dan mungkin juga tidak benar. Karena itu, untuk mengaktualisasikan dugaan tersebut penulis merasa perlu melakukan suatu pendekatan penelitian. Alasan peneliti perlu melakukan penelitian ini yaitu bahwa masih banyaknya Masyarakat Muslim yang tidak menabung maupun bertransaksi di Bank Syariah dan tetap memilih bank konvensional, sedangkan pada bank konvensional di dalamnya terdapat sistem riba. Dimana islam melarang adanya sistem riba yang terkandung dalam Al-Qur’an dan riba haram hukumnya, selain itu Bank Syariah juga dinilai lebih efektif dan memiliki kontribusi yang positif dalam mendukung inklusi keuangan


(34)

8

(financial inclusion) khususnya bagi Masyarakat yang menginginkan layanan keuangan yang memenuhi prinsip Syariah . Alasan lain yang mendasari penelitian ini adalah banyaknya Bank Syariah yang berada di sekitar lokasi seperti, Bank Madina Syariah , BPD Syariah , Bank Dana Sejahtera, BIF, Bank Muamalat dan BRI Syariah . Selain itu banyak Pondok Pesantren di sekitar lingkungan. Untuk itu dipilihlah judul penelitian sebagai berikut: “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

MASYARAKAT JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK

MENABUNG DI BANK SYARIAH ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis menetapkan identifikasi masalah sebagai acuan dalam penyusunan bab-bab selanjutnya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor lokasi berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

2. Apakah faktor fasilitas pelayanan berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

3. Apakah faktor promosi berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

4. Apakah faktor Religiusitas berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di Bank Syariah ?


(35)

9

5. Apakah faktor lokasi, fasilitas pelayanan, promosi dan Religiusitas secara simultan berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor lokasi, faktor fasilitas pelayanan, faktor pengetahuan dan faktor promosi terhadap minat Masyarakat di Jogokariyan Yogyakarta untuk menabung di bank Syariah .

1. Untuk mengetahui apakah faktor lokasi berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

2. Untuk mengetahui apakah faktor fasilitas pelayanan berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

3. Untuk mengetahui apakah faktor promosi berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?

4. Untuk mengetahui apakah faktor Religiusitas berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di Bank Syariah ?

5. Untuk mengetahui apakah faktor lokasi, fasilitas pelayanan, promosi dan Religiusitas secara simultan berpengaruh terhadap minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah ?


(36)

10

D. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

a. Memberikan dukungan empiris terkait dengan faktor lokasi, faktor fasilitas pelayanan, faktor pengetahuan, faktor promosi dan kurangnya minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah .

b. Menjadikan acuan dan referensi dalam penelitian sejenis dimasa mendatang.

2. Bagi bidang praktik

a. Menjadi informasi kepada Masyarakat pada umumnya tentang pentingnya untuk memperhatikan lembaga-lembaga keuangan Syariah terutama dalam hal menabung.

b. Menjadi masukan bagi industri perbankan terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat Masyarakat Muslimuntuk menabung di bank Syariah .

3. Bagi Peneliti

Sebagai media updating pengetahuan, khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat Masyarakat untuk menabung di bank Syariah .

E. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membatasi untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, sehingga penelitian ini di fokuskan kepada


(37)

11

uraian tentang Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat MuslimJogokaryan Yogyakarta Untuk Menabung di Bank Syariah .

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diajukan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah Faktor Fasilitas Pelayanan, Faktor Lokasi, Faktor Promosi dan Religiusitas. Untuk variabel dependen adalah Minat Masyarakat Muslimuntuk Menabung di Bank Syariah .


(38)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK A. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu telah melakukan penelitian tentang Faktor yang Mempengaruhi Minat. Adapun hasil penelitian terdahulu akan digunakan sebagai referensi dan perbandingan yang dialakukan peneliti dalam penelitian ini. Adapun penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Retno Sari (2016) tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kurangnya minat Masyarakat Muslim menabung di Bank Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat Masyarakat Muslim di Kabupaten Bantul, Yogyakarta untuk menabung di bank syariah. Faktor-faktor tersebut adalah lokasi, fasilitas pelayanan, pengetahuan dan promosi. Penelitian ini menggunakan data primer dengan memberikan kuesioner kepada Masyarakat Muslim di Kabupaten Bantul yang tidak menabung di bank syariah, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel fasilitas pelayanan, pengetahuan dan promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kurangnya minat Masyarakat Muslim di Kabupaten Bantul untuk menabung di bank syariah. Sedangkan


(39)

13

variabel lokasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kurangnya minat Masyarakat Muslim di Kabupaten Bantul untuk menabung di bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Zuli Taufan Jasa (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Program Studi Muamalat (Syariah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Tidak Menabung Di Bank Syariah” dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah semua mahasiswa fakultas agama islam program studi syariah (muamalah) Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tidak menabung di Bank Syariahdari mahasiswa angkatan 2009 sampai angkatan 2012. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil survei, faktor yang menyebabkan responden tidak menabung di Bank Syariahmeliputi faktor lokasi Bank Syariahyang kurang strategis jauh dari tempat pemukiman mahasiswa, pelayanan Bank Syariahyang kurang memuaskan, keberadaan ATM yang hanya berada di perkotaan saja tidak seperti bank konvensional yang hingga ke pelosok, administrasi potongan bulanan di Bank Syariahlebih mahal jika dibandingkan dengan konvensional, dan alasan belum percaya sepenuhnya terhadap Bank Syariahyang masih melegalkan sistem riba.

Penelitian yang dilakukan oleh Anita Rahmawati (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang” dengan


(40)

14

menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan mengambil 200 nasabah BNI Syariah Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk Bank Syariah, persepsi tentang system bagi hasil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah, persepsi tentang produk Bank Syariahtidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mu’in (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “ Studi Analisis Religiusitas Mahasiswa FE UNY yang Menabung di Bank Syariah” jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik accidental sampling denagan responden Mahasiswa FE UNY yang menabung di Bank Syariah, penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas keseluruhan Mahasiswa FE UNY sangat tinggi sebesar 100%. Sedangkan di lihat dari masing-masing dimensi, religiusitas dimensi ideology sangat tinggi sebesar 45%, religiusitas dimensi eksperensial sangat tinggi dan rendah masing-masing 30%, religiusitas dimensi intelektual sedang sebesar 65% dan religiusitas dimensi rendah sebesar 45%.

Penelitian yang dilakukan oleh Arwansa Wahana (2014) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Mahasiswa dalam Menabung” penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data premier melalui kuesioner 335 Mahasiswa angkatan 2011-2013 program studi sarjana


(41)

15

S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, hasil penelitian ini menggunaka model regresi logistic menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan, variabel pengendalian diri, variabel motif menabung variabel pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap probabilitas menabung. Sedangkan hasil penelitian dengan menggunakan model tobit menunjukkan bahwa variabbel literasi keuangan, variabel pengendalian diri, variabel motif menabung, variabel pendapatan berpenagruh positif dan signifikan terhadap jumlah tabungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Raihanah Daulay (2011) “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Mandiri Syariah di Kota Medan” Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatanan metode survey. Data penelitian diperoleh dari 150 respoden nasabah Bank Syariahmandiri dengan menyebar angket menggunakan skala likert. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Hasil persamaan Y = 6,808+ 0,113 X1 + 0,114X2 bahwa kualitas pelayanan dan bagi hasil searah dengan keputusan menabung nasabah. Nilai R Square sebesar 0,235, ini menunjukkan variabel pelayanan dan bagi hasil menjelaskan 23,5 % terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan menabung. Sedangkan sisanya 76,5 % dijelaskan variable yang tidak lain diteliti.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu yakni terletak pada obyek penelitian, pekerjaan dan Tingkat Pendidikan. Selain itu


(42)

16

obyek penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah tingginya tingkat religiusitas pada Masyarakat. Setelah dilakukan observasi atau pra penelitian ternyata 95% Masyarakat disana Muslim dan banyak bank-Bank Syariahyang berdiri disekitar lingkungan obyek penelitian, maka apakah penyebab Masyarakat tidak melakukan transaksi pada perbankan syariah, jika dilihat dari segi pandang Agama bahwasanya mereka tahu akan larangan Riba. Selain itu apa penyebab paling dominan Masyarakat tidak menabung di bank Syariah. Sehingga penelitian ini layak untuk diteliti pada obyek yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan wawancara dengan salah satu tokoh Masyarakat dan observasi pra penelitian.

B. Kerangka Teoritik 1. Bank

a. Pengertian Bank

Kasmir (2010) mengatakan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari Masyarakat dan menyalurkannya kembali ke Masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dengan demikian, bank disebut juga sebagai perantara keuangan atau financial intermediary. Menurut UU RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari Masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali


(43)

17

kepada Masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Berdasarkan definisi bank tersebut dapat dijelaskan bahwa bank merupakan suatu badan usaha yang memiliki fungsi menghimpun dana dari Masyarakat, bank bukan hanya badan usaha yang mencari keuntungan saja tetapi juga mementingkan Masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Selain menghimpun dana, bank juga menjalankan fungsinya yang terkait dengan penyediaan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank erat kaitannya dengan nasabah. Menurut Kasmir (2010), nasabah adalah konsumen yang membeli atau menggunakan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh bank. Nasabah dibagi menjadi dua Nasabah funding (nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan tabungan, giro dan deposito) dan nasabah lending (nasabah yang meminjam dana dalam bentuk kredit).

b. Jenis – Jenis Bank

Berdasarkan jenis-jenis bank dapat dijelaskan bahwa bank terbagi kedalam beberapa bagian, hal ini dikarenakan spesifikasi bank dalam jalur lalu lintas keuangan. Jenis-jenis bank menurut Kasmir (2012), dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain:


(44)

18

1) Dilihat dari Segi Fungsinya a) Bank Umum

Pengertian bank umum sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. b) Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat Masyarakat yang membutuhkan. Bank Perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Bank Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Jasa-jasa yang ditawarkan pada BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.

2) Dilihat dari Segi Kepemilikikannya a) Bank Milik Pemerintah


(45)

19

Merupakan suatu bank yang akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.

b) Bank Milik Swasta Nasional

Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula.

c) Bank Milik Asing

Merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing.

d) Bank Milik Campuran

Merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Dimana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia.

3) Dilihat dari Segi Status a) Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar


(46)

20

negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya.

b) Bank Non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

c. Pengertian Bank Syariah

Lembaga keuangan islam utama adalah bank islam atau bank syariah, yaitu lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun mikro.

Menurut Muhammad (2005), bank syari’ah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Bank Islam atau disebut dengan Bank Syariahadalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, atau dengan kata lain Bank Syariahadalah lembaga keuangan atau perbankan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang


(47)

21

yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah islam, yang dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist nabi SAW.

Bank Syariah tidak hanya mengejar materiilnya saja tetapi juga immateriilnya. Selain itu, dimensi keberhasilan Bank Syariahmeliputi keberhasilan dunia dan akhirat (long term oriented) yang sangat memperhatikan kebersihan sumber, kebenaran proses, dan kemanfaatan hasil.

d. Fungsi dan Peran Bank Syariah

1) Manajer Investasi, bank islam dapat mengelola investasi dana nasabah dengan menggunakan akad bagi hasil (mudharabah). 2) Investor, bank islam dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya. 3) Penyediaan Jasa Keuangan dan Lalu Lintas Pembayaran, bank

Islam dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagimana lazimnya institusi perbankan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

4) Pelaksanaan Kegiatan Sosial, sebagai suatu ciri yang melekat pada entitas keuangan islam. Seperti: zakat, shadaqoh, serta pinjaman kebaikan (qardhul hasan) (Wibowo, 2005).


(48)

22

e. Prinsip dan Ciri – Ciri bank Syariah 1) Prinsip Bank Syariah

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah. Beberapa prinsip atau hukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah antara lain:

a) Pembayaran terhadap pinjaman tidak dengan sistem bunga, karena dalam Bank Syariahnilai tidak ditentukan diawal. b) Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian

sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana. c) Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”.

Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.

d) Unsur gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.

e) Investasi hanya diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah


(49)

23

Prinsip utama yang digunakan dalam kegiatan syariah adalah sebagai berikut:

a) Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

b) Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah.

c) Memberikan zakat (Arifin, 2006).

2) Ciri-ciri Bank Syariah

Bank Syariah mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan bank konvensional, yaitu sebagai berikut (Sudarsono, 2007):

a) Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan tawar-menawar dalam batas wajar.

b) Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat pada sisa hutang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.

c) Di dalam kontak-kontak pembiayaan proyek, Bank Syariahtidak menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang ditetapkan di muka.


(50)

24

d) Penyerahan dana Masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank.

Perbedaan dalam Bank Syariah dapat dilihat berdasarkan beberapa hal, yaitu: beban biaya, maksutnya adalah beban biaya yang disepakati diantara para pihak untuk transaksi pembiayaan, atau disebut dengan istilah biaya administrasi. Dalam hal demikian dihindari penggunaan persentase karena berpotensi yang besar untuk melipatgandakan secara otomatis beban biaya dan pokok pinjaman karena sesuatu hal yang terlambat. Selain itu, tidak ada keuntungan yang pasti dalam bank syariah, karena dalam sistem muamalah islami kontrak yang dilakukan baik dalam pembiayaan al-mudharabah maupun al-musyarakah yang pada hakikatnya merupakan sistem bagi hasil. Apabila di awal telah ditetapkan maka yang terjadi adalah penerapan bunga, sedangkan dalam Bank Syariahpelarangan adanya riba (bunga), oleh karena itu salah satu ciri Bank Syariahyaitu tidak adanya keuntungan yang pasti.


(51)

25

f. Produk – Produk Bank Syariah

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen (Masyarakat) baik berupa barang maupun jasa agar mendapat perhatian Masyarakat yang nantinya akan dibeli dan digunakan oleh Masyarakat. Menurut Antonio (2001), produk atau prinsip-prinsip dasar perbankan syariah meliputi:

1) Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadi’ah)

Al-wadi’ah dapat diartika sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Prinsip ini dikembangkan dalam bentuk simpanan, yaitu giro wadiah dan tabungan wadiah.

2) Prinsip Bagi Hasil (Profit-Sharing)

Pada prinsip ini menjelaskan tentang tatacara pembagian hasil antara penyedia dana dan pengelola dana. Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Namun, prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-mudharabah.

3) Prinsip Jual Beli

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang


(52)

26

dibutuhkan atau nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang dengan atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sesuai harga beli ditambah dengan keuntungan (margin). Ada tiga jenis jual beli yang dijadikan sandaran pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah, yaitu Ba’i Al-Murabahah, Ba’i As-Salam dan Ba’i Al-Isthisna’.

4) Prinsip Sewa (Al-Ijarah)

Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

5) Prinsip Jasa

Prinsip ini merupakan seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank, meliputi Al-Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-rahn dan Al-Qardh.

g. Perbedaan Sistem Bank Syariahdengan Bank Konvensional Dalam beberapa hal, bank konvensional dan Bank Syariahmemiliki persamaan, tetapi juga terdapat perbedaan yang mendasar diantara keduanya. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja. Berikut dijelaskan dalam tabel, yaitu:


(53)

27

TABEL 2.1

Perbedaan Sistem Perbankan Syariah dan Konvensional

No Perbedaan System Syariah System Konvensional 1 Investasi Melakukan investasi pada

yang halal saja

Investasi pada semuanya, baik halal maupun haram.

2 Prinsip yang digunakan

Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual-beli, atau sewa

Dengan prinsip dan prinsip bunga.

3 Orientasi Profit dan falah oriented (mencari kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di akhirat)

Hanya profit oriented

4 Hubungan dengan Nasabah

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur

5 Dewan Pengawas

Penghimpun dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah

Aktivitas tanpa ketentuan syariah karena tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah

Sumber: Bank Syariahdari Teori ke Praktik (2001): Muhammad Syafi’I Antonio

Selain perbedaan di atas, perbadaan lainnya yang paling mendasar antara Bank Syariah dan konvensional adalah penggunaan bunga dan bagi hasil. Dimana bagi hasil merupakan keunggulan dari sistem operasional bank syariah. Berikut dijelaskan perbedaan antara bunga dan bagi hasil, yaitu:


(54)

28

TABEL 2.2

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

No Bunga Bagi Hasil

1 Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.

Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. 2 Besarnya persentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 3 Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

4 Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”.

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan jumlah pendapatan.

5 Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.

Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.

Sumber: Bank Syariahdari Teori ke Praktik (2001): Muhammad Syafi’i Antonio

2. Riba

Syafi’i Antonio (2001), arti riba menurut istilah teknis berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Selain itu


(55)

29

ada beberapa pendapat yang menjelaskan pengertian riba, namun secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam islam. Islam melarang adanya riba, larangan riba tidak diturunkan sekaligus melainkan melalui empat tahap. Salah satunya yaitu dalam QS: al-Baqarah 278-279. Yang artinya:

اب ْمكنْيب ْمكلاوْمأ اولكْأت َ اونمآ ني لا ا يأ اي

اجت وكت ْ أ َإ لطا ْل

ْنَ

ا يح ْمكب اك هللا إ ۚ ْمكسفْنأ اولتْقت َ ۚ ْمكْنم ضارت

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan, jika kamu bertobat dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu: kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.” (an-Nisaa’ : 29).


(56)

30

Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua bagian (Antonio, 2001), diantaranya:

a. Riba Utang Piutang

1) Riba Qardh, yaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berutang.

2) Riba Jahiliyyah, yaitu utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.

b. Riba Jual Beli

1) Riba Fadhl, yaitu pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.

2) Riba Nasi’ah, yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis

barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang diserahkan kemudian.

Peraturan dasar ekonomi islam melarang dipraktikannya riba riba bahkan harus diperangi karena dianggap dosa besar, sumber kekacauan, tidak ada berkat dan membawa akibat buruk, baik di dunia maupun diakhirat. Karena itu, diantara fenomena yang paling menonjol dalm prinsip eknomi islam adalah pengaraman terhadap riba dan sekaligus memeranginya. Bahkan


(57)

31

secara tegas dalam Al-Quran diterangkan bahwa berdirinya orang yang memakan riba seperti orang yang kerasukan syaitan, sebagaimana firman Allah :





























































































“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itulah adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat). Sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual-beli dan mengaharamkan riba”. (Qs. Al-baqarah:275) (Jamal Lulail Yunus, 2009:16-17).

3. Minat

Menurut Poerwadaminta (2006), minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Minat timbul dari dalam diri individu karena tertarik pada suatu hal dan hal tersebut dirasa berguna atau bermanfaat


(58)

32

bagi kebutuhan hidupnya. Minat menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal, termasuk dalam hal menabung.

Minat mengarahkan individu akan suatu obyek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Masyarakat mempunyai pilihannya sendiri sesuai dengan keinginan hatinya dalam menentukan dimana mereka akan menabung, apakah di bank konvensional atau di bank syariah. Orang lain tidak dapat memaksakan kehendak seseorang tersebut.

Dalam kamus bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai kesukaan (kecenderungan hati) kepada suatu perhatian atau keinginan. Dalam bukunya (Mappiare, 1992: 62) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu pencampuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderunagn lain yang mengarahkan individu kepada suatu pihak tertentu.

Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuasakan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderunagn dalam sector rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya (Sukanto dalam Atik Masruroh, 2016: 27).


(59)

33

Beberapa tahapan minat yaitu: a. Informasi yang jelas sebelum memilih b. Pertimbangan yang matang sebelum memilih c. Keputusan memilih

Dengan demikian maka dapat dikatan bahwa minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakuakn segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang diminti dalam hal ini minat menabung di bank syariah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat (Crow and Crow dalam Atik, 2016: 28) tiga faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, yaitu:

a. Faktor dorongan dari dalam

Artinya mengarah pada kebutuhan-kebutuhan yang muncul dari dalam individu, merupakan faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, dan rasa sakit, juga dorongan ingin tahu membangkitkan minat untuk mengadakan penelitain dan sebagainya.

b. Faktor motif social

Artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan lingkunagn agar dapat diterima dan diakui oleh longkungannya atau aktivitas untuk memenuhi


(60)

34

kebutuhan sosial, seperti bekerja, mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan penghargaan.

c. Faktor emosional dan perasaan

Artinya minat yang erat hubungannya dengan perasaan atau emosi, keberhasilan dalam beraktifitasa yang didorong oleh minat akan membawa rasa senang dan memperkuat minat yang sudah ada, sebaliknya kegagalan akan mengurangi minat invidu tersebut.

4. Lokasi

Lokasi merupakan faktor terpenting yang perlu diperhatikan. Tempat yang strategis, atau dekat dengan konsumen, akan memudahkan konsumen mendatangi tempat dimana mereka bisa menmukan jasa yang konsumen butuhkan, dan sebaliknya.

Berman dan Evans (1995) dalam buku Yazid cetakan pertama (2001) menyatakan bahwa pengaruh lokasi ternyata bisa sangat signifikan. Kekeliruan pemilihan lokasi bisa membawa dampak negative, yang antara lain bisa mencakup:

a. Pembuatan keputusan bisa rumit (karena adanya interdependensi semua aspek dalam organisasi)

b. Biaya operasi bisa cukup tinggi (promosi, pengadaan dan lain-lain) c. Fleksibilitasnya rendah (sulit pindah ketempat lain, dan lain-lain) d. Semua atribut lokasi mempengaruhi keseluruhan strategi.


(61)

35

Dalam bukunya (Kasmir, 2008 145-146) yang dimaksud dengan lokasi bank adalah tempat dimana diperjual belikan produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankan. Kemudian setelah lokasi diperoleh, langkah selanjtnyaadalah menentukan layout gedung dan ruang kantor. Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penentuan lokasi dan layout bank adalah sebagai berikut:

a. Agar bank dapat menentukan lokasi yang tepat untuk lokasi kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas,dan lokasi mesin-mesin ATM. Tujuannya agar memudahkan nasabah berhubungan atau melakukan transaksi dengan baik.

b. Agar bank dapat menentukan dan membeli atau menggunakan teknologi ynag paling tepat dalam memberikan kecepatan dan keakuratan guna melayani nasabahnya.

c. Agar bank dapat menentukan layout yang sesuai dengan standart keamana, keindaha, dan kenyamanan bagi nasbahnya.

d. Agar bank bisa menentukan metode antrian yang paling optimal, terutama pada hari atau jam-jam sibuk, baik didepan teller atau kasir.

e. Agar bank dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan masa yang akan datang.

Menurut (Kasmir dalam Arifin dan Khotimah, 2014) pertimbangan menentukan lokasi bank tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi


(62)

36

harus mempertimbangkan berbagai faktor hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank. Secara khusus ada dua faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi dalam suatu bank, yaitu:

a. Faktor primer (utama) 1) Dekat dengan pasar 2) Dekat dengan perumahan

3) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan 4) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, atau kereta api atau

pelabuhan laut atau bandara.

5) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon dan lainnya. 6) Sikap Masyarakat.

b. faktor sekunder

1) Biaya untuk investasi dilokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung.

2) Prospek perkembangan harga tanah, gedung atau kemajuan di lokassi tersebut.

3) Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.

Dari kesimpulan diatas, lokasi merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan. Tempat yang strategis, atau dekat dengan Masyarakat atau nasbah, akan memudahkan nasabah atau Masyarakat tersebut mendatangi


(63)

37

tempat dimana mereka bisa menemukan kebutuhan jasa yang mereka butuhkan.

5. Fasilitas Pelayanan

Pelayanan (service) adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa bukan saja hadir sebagai produk utama, namun juga dalam wujud layanan pelengkap dalam pembelian produk fisik kini tiap konsumen tidak lagi sekedar sebuah produk fisik, tetapi juga segala aspek jasa atau layanan yang melakat pada produk tersebut, mulai dari tahap pra-pembelian hingga purna beli (kotler, 1996:578).

Kotler (2008) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Pelayanan adalah bentuk pemberian yang diberikan oleh produsen baik pelayanan terhadap barang yang diproduksi atau jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat konsumen, dengan demikian pelayanan mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa dari pihak perusahaan yang menawarkan produk atau jasa (Assauri dalam Ayu Retno 2016: 28).

Pelayanan merupakan salah satu kunci utama dari upaya pemuasan pelanggan, dan menjadi suatu keharusan yang wajib dioptimalkan baik dari individu maupun organisasi, karena pelayanan dapat mencerminkan kualitas


(64)

38

individu atau organisasi tersebut. Pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan bagi pelanggannya, sehingga pelanggan akan dapat berulang kali menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.

Salah satu model kualitas jasa yang paling popular dan hingga saat ini masih dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman pada tahun 1988. SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (Perceived Service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan (Expected Service). Dalam salah satu studi yang dilakukan oleh Parasuraman dengan 800 sampel yang terbagi dalam empat perusahaan dan berusia diatas 25 tahun, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi SERVQUAL sebagai berikut:

a. Berwujud (Tangible): meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. b. Keandalan (Reliability): pemberian pelayanan yang sesuai dengan apa

yang sudah dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

c. Ketanggapan (Responsiveness): membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas.

d. Jaminan dan Kepastian (Assurance): pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan pegawai.


(65)

39

e. Empati (Empathy): perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan.

6. Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan dan menjadi senang lalu membeli produk tersebut (Indriyo, 2000:237). Tanpa adanya promosi jangan harap nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling penting untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya (Kasmir, 2008:155).

Adapun peranan promosi yakni berkomunikasi dengan individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi, untuk secara langsung atau tidak langsung membantu pertukaran-pertukaran dengan jalan mempengaruhi salah satu diantara audiensi tersebut (atau lebih) untuk menerima (membeli) produk yang yang dihasilkan (Winardi,1992:104).

Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan atau pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif. Yang biasa digunakan dalam promosi yakni :

a. Iklan adalah ruang, waktu, atau naskah yang dibeli untuk mempromosikan produk atau jasa.

b. Promosi penjualan yakni insentif dan tawaran yang mendorong oran g untuk membeli produk atau jasa.


(66)

40

c. Publisitas yaitu berita dan informasi tentang produk atau jasa yang tiidak dibayar secara langsung.

d. Penjualan secara personal yaitu penyampaian secara pribadi produk atau jasa kepada calon pelanggan.

e. Pemasaran langsung yaitu penyampaian kepada calon pelanggan tidak secara pribadi, tetapi mereka dapat langsung memberikan tanggapan ( Jullian Cummins, 2010:27-28).

Dalam promosi ada empat saran yakni: 1) Peiklanan

Iklan menurut kotler, (2001) adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Berdasarkan pengertian tersebut maka periklanan dilakukan perusahaan yang beriklan ke berbagai target pasar (konsumen). Faktor kunci utama periklanan adalah iklan harus mengunggah perhatian calon konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

2) Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon


(67)

41

pasar yang ditargetkan sebagai alat promosi lainnya dengan menggunakan bentuk yang berbeda.

3) Penjualan Tatap Muka

Penjualan tatap muka adalah persentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli utnuk tujuan menciptakan penjualan.

4) Publisitas

Publisitas adalah ruang editorial yang terdapat disemua media yang dibaca, dilihat atau didengar untuk membantu mencapai tujuan-tujuan penjualan dan tidak dibayar. Publisitas disebut juga hubungan Masyarakat public relation.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi berperan penting dalam memperkenalkan produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada pelanggan atau nasabah, dengan penyampaian yang jelas dan mudah dipahami oleh Masyarakat. Selain itu peran komunikasi dalam promosi juga penting, komunikasi merupakan kegiatan yang paling terlihat atau terdengar. Melalui komunikasi, pemasar menjelaskan dan mempromosikan proposisi nilai yang ditawarkan oleh perusahaan (Christopher, 2010: 192-193).

Setelah dilakukan promosi tujuan lain dari pemasaran yakni meningkatkan jumlah nasabahnya, baik secara kuantitas maupun kualitas.


(68)

42

Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui memberikan kepuasan nasabah atau pelanggan. Dalam praktiknya apabila nasabah puas atas pelayanan yang diberikan bank, maka ada dua keuntungan yang diterima oleh pihak bank, yaitu:

1) Nasabah yang lama akan tetap dapat mempertahankan (tidak lari ke bank lain)atau dengan kata lain nasabah loyal kepada bank.

2) Kepuasan nasabah lama akan menular kepada nassabah baru, dengan berbagai cara, sehingga mampu meningkatkan jumlah nasabah.

Jika cara-cara seperti itu dapat dipertahankan, maka tujuan bank akan tercapai dengan tidak terlalu sulit. Kepuasan nasabah yang diberikan bank akan berimbas sangat luas kepada bank, dngan kata lain, apabila nasabah puas terhadap pembelian jasa bank, maka nasabah tersebut akan:

1) Loyal kepada bank, maksudnya kecil kemungkinan nasabah untuk pindah ke lain bank dan akan tetap setia menjadi nasabah bank yang bersangkutan.

2) Mengulang kembali pembelian produknya, yang artinya kepuasan terhadap pembelian jasa bank akan menyebabkannasabah membeli kembali terhadap jasa yang ditawarkan secara berulang-ulang.


(69)

43

3) Membeli lagi produk lain dalam banka yang sama. Dalam hal ini nasabah akan memperluas pembelian jenis jasa yang ditawarkan sehingga pembelian nasbah menjadi makin beragam dalam satu bank. 4) Memberikan promosi gratis dari mulut ke mulut. Hal inilah yang

menjadi keinginan bank, karena pembicaraan tentang kualitas pelayanan bank ke nasabah lain akan menjadi bukti akan kualitas jasa yang ditawarkan (Kasmir, 2008: 161-162).

7. Religiusitas

Dalam kamus besar bahasa Indonesia agama adalah ajaran, system yang mengatur tata keinginan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan. Agama berasal dari kata, yaitu: al-Din, religi (relegere, relegare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau hokum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (latin) berarti mengumpulkan dan membaca (Jalaludin, 2012: 12).

Religius menurut islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:

Artinya:






















(1)

80 10 11 11 16 13 2.999339 2.999339

81 10 11 9 20 10 0.186485 0.186485

82 15 12 13 16 11 -0.37792 0.377917

83 16 12 6 17 11 0.979716 0.979716

84 11 15 12 16 11 0.393216 0.393216

85 15 12 8 16 10 -0.23581 0.235811

86 14 13 12 19 11 -0.22883 0.228829

87 14 10 10 19 11 0.380871 0.380871

88 15 12 11 19 9 -2.12335 2.123347

89 9 12 11 16 9 -0.87772 0.877721

90 16 14 10 15 9 -1.90103 1.901026

91 16 11 9 17 11 0.345404 0.345404

92 13 14 11 16 9 -1.67519 1.675195

93 10 11 9 16 9 -0.54382 0.543818

94 16 12 6 13 9 -0.75059 0.750587

95 8 12 12 17 10 3.26E-04 3.26E-04

96 14 10 13 18 11 -0.23697 0.236969

97 10 11 12 19 12 1.568645 1.568645

98 16 11 11 19 13 1.753713 1.753713

99 12 11 11 16 12 1.651555 1.651555


(2)

Kepada Yth,

Masyarakat Muslim Jogokariyan Yogyakarta Jl. Mantrijeron No. 493 B Yogyakarta

Di tempat

Assalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bapak/Ibu/Saudara/I yang saya hormati,

Saya Mahasiswi jurusan Ekonomi Perbankan Islam fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam kesempatan kali ini, saya sedang melakukan penelitian dalam rangka tugas akhir/skripsi, maka saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu untuk menngisi kuesioner ini.

Untuk mendukung keberhasilan penelitian ini, dibutuhkan beberapa informasi yang objektif dasar pertanyaan pada lembar berikut ini. Jawaban kuesioner akan akan dianalisis secara kolektif dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik serta pembuktian teori saja, tanpa ada maksud tertentu lainnya.

Saya memohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/I agar mengisi kuesioner ini dengan lengkap sesuai kondisi yang sebenar-benarnya agar dapat diproses lebih lanjut. Atas partisipasinyab dan kerjasamanya, saya ucapkan trimakasih.

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hormat Saya,

Peneliti Ima Lestari


(3)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :……… (boleh diisi/tidak)

2. No Telp :……… (boleh diisi/tidak)

3. Umur :………tahun

4. Jenis Kelamin : Perempuan / laki-laki

5. Pekerjaan :

1) Petani 2) PNS

3) Pegawai Swasta 4) Wiraswasta 5) Mahasiswa

6) Ibu Rumah Tangga

7) Lain –lain………

6. Pendidikan Terakhir

1) SD 5) S2

2) SMP 6) S3

3) SMA

4) S1

7. Apakah Anda mempunyai Rekening Tabungan di Bank Syariah (BPRS/BMT/Lembaga

Keuangan Syariah) ?

 Ya

 Tidak

Lanjut ke pertanyaan selanjutnya jika mempunyai Rekening Tabungan di bank Syariah.

8. Berapa banyak Rekening Tabungan yang Anda punya ?

 Bank Syariah :…..

 Bank Konvensional :…..

 BPRS :…..

 BPR :…..


(4)

KUESIONER PENELITIAN 1. Saya memilih Bank Syariah karena letaknya dekat dengan rumah

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

2. Saya memilih Bank Syariah karena dekat dengan pusat Perbelanjaan

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

3. Saya memilih Bank Syariah karena Fasilitasnya lengkap dan didukung dengan Teknologi yang modern

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

4. Saya memilih Bank Syariah karena ATMnya mudah ditemukan

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

5. Saya memilih Bank Syariah karena pelayanan yang diberikan untuk nasabah secara keseluruhan memuaskan Nasabah

1) Sangat Puas 4) Tidak Puas

2) Puas 5) Sangat Tidak Puas

3) Kurang Puas

6. Saya memilih Bank Syariah karena adanya Fasilitas Net Banking/Mobile Banking

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju


(5)

7. Saya memilih Bank Syariah karena saya pernah melihat maupun mendengar iklan-iklan mengenai Bank Syariah

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

8. Saya memilih Bank Syariah karena promosi yang dilakukan menarik perhatian saya

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

9. Saya memilih Bank Syariah karena sering memberikan hadiah/bonus-bonus kepada Nasabah setianya

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

10. Saya yakin bahwa produk Bank Syariah merupakan produk jasa yang baik dan halal

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

11. Saya mengerti dan paham terhadap prinsip agama, khususnya tentang produk -produk perbankan Syariah

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

12. Saya yakin bahwa prinsip Syariah akan membawa barokah dan manfaat yang baik

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

13. Saya menabung di Bank Syariah karena produk tabungannya terbebas dari Ribawi


(6)

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju 3) Kurang Setuju

14. Apakah menurut Anda karyawan Bank Syariah berperilaku Islami

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

15. Seberapa sering anda menabung ?

1) Sangat Sering (satu minggu 3x) 4) 6 bulan sekali

2) Sering (Minimal satu minggu sekali) 5) Lebih dari 1 tahun

3) Kadang-kadang (sebulan sekali)

16. Saya menabung di Bank Syariah karena setoran awalnya yang rendah.

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

17. Saya menabung di Bank Syariah karena adanya kerjasama dengan Bank lain dalam penarikan ATM

1) Sangat Setuju 4) Tidak Setuju

2) Setuju 5) Sangat Tidak Setuju

3) Kurang Setuju

18. Apakah anda tertarik mengajak saudara atau teman untuk menabung di Bank Syariah 1) Ya, tertarik