TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pemetaan Jaringan Kabel Telepon Berbasis Internet pada Sentral Telepon Otomat Kebalen.

(1)

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI PEMETAAN JARINGAN

KABEL TELEPON BERBASIS INTERNET PADA

SENTRAL TELEPON OTOMAT KEBALEN

Oleh :

Nama : I Wayan Wahyudi Pariutama NIM : 96.410105018

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : I Wayan Wahyudi Pariutama NIM : 96.410105018

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(3)

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI PEMETAAN JARINGAN

KABEL TELEPON BERBASIS INTERNET PADA

SENTRAL TELEPON OTOMAT KEBALEN

Telah diperiksa, diuji dan disetujui

Surabaya, Agustus 2003 `

Disetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Daniel M.W.,M.Eng I Putu Agus Swastika, M.Kom NIP/NID : 07.085.05.00942 NIP/NID : 07.085.05.01035

Mengetahui :

Pembantu Ketua I

Drs. Antok Supriyanto, MMT NIP/NID : 07.085.05.00455


(4)

jaringan metal ini dapat terpelihara dengan baik maka diperlukan suatu informasi yang dapat mempermudah pemeliharaan dan pengembangannya.

SIG dapat mengolah citra-citra spasial, mengirimkan lokasi geometric dari fitur geografi bersama dengan informasi atributnya menjadi suatu informasi yang tidak hanya informasi yang berbasis text melainkan juga dapat menampilkan peta lokasi dari lokasi pemasangan atau lokasi gangguan pada jaringan metal

Sistem Informasi Geografi untuk mempercepat perbaikan atau penambahan jaringan metal dapat mempercepat proses perbaikan dan penambahan jaringan terutama yang belum tersentuh oleh informasi


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah... 2

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 4

1.5. Sistematika Penulisan. ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1. Geographic Information System ... 6

2.2. ArcView 3.1. ... 7

2.3. Arc/Info ... 15

2.4. Jaringan Kabel ... 16

2.5. Sistem Informasi Manajemen ... 18

2.6. Analisa dan Perancangan Sistem ... 18

2.7. Sistem Manajemen Basis Data ... 19

2.8. Open Database Conectyvity ... 20


(6)

3.1. Metode Penelitian ... 33

3.2. Perancangan Sistem ... 35

3.3. Perancangan Input ... 41

3.4. Perancangan Output ... 45

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 49

4.1. Implementasi ... 49

4.2. Instalasi program ... 49

4.3. Penjelasan Pemakaian Program ... 43

4.4. Evaluasi ... 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1. Kesimpulan ... 71

5.2. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 74


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Tabel Kabinet ... 38

Tabel 3.2. Tabel Primer ... 38

Tabel 3.3. Tabel Sekunder ... 38

Tabel 3.4. Tabel Detil_Kabinet ... 38

Tabel 3.5. Tabel DP ... 39

Tabel 3.6. Tabel Form_PB ... 39

Tabel 3.7. Tabel PB ... 39

Tabel 3.8. Tabel Gangguan ... 40

Tabel 3.9. Tabel GGN_terselesaikan ... 40

Tabel 4.1. Tabel Angket Hasil Uji Coba pada Operator ... 69

Tabel 4.2. Tabel Angket Hasil Uji Coba pada Orang Awam ... 69


(8)

Gambar 2.5. Project dalam views ... 12

Gambar 2.6. Proses Clip one theme based on another ... 13

Gambar 2.7. Proses intersection two theme ... 13

Gambar 2.8. Proses Dissolve features based on an attribute ... 13

Gambar 2.9. Proses union two themes ... 14

Gambar 2.10. Proses merge themes together ... 14

Gambar 2.11. Gambar proses Spatial join ... 15

Gambar 2.12. Gambar proses buffering ... 15

Gambar 2.13. Borland Database Engine Administrator ... 28

Gambar 2.14. Alur Kerja Komponen Database di dalam Delphi ... 29

Gambar 3.1. Context diagram Sistem Pengaduan ... 36

Gambar 3.2. DFD SistemPengaduan Level 0 ... 36

Gambar 3.3. ER Diagram ... 37

Gambar 3.4. Rancangan Input Gangguan ... 42

Gambar 3.5. Rancangan Input Pasang Baru ... 42

Gambar 3.6. Rancangan Input Pasang Baru Telah Selesai ... 43

Gambar 3.7. Rancangan Input Gangguan yang Telah Dikerjakan ... 43


(9)

Gambar 3.8. Rancangan Input Primer ... 44

Gambar 3.9. Rancangan Input DP ... 44

Gambar 3.10. Rancangan Input Kabinet ... 44

Gambar 3.11. Rancangan Output Pasang Baru Yang Telah Selesai ... 45

Gambar 3.12. Rancangan Output Gangguan ... 46

Gambar 3.13. Rancangan Output Gangguan Sudah Selesai... 46

Gambar 3.14. Rancangan Output Gangguan Tertunda ... 47

Gambar 3.15. Rancangan Output Pasang Baru Yang Tertunda ... 47

Gambar 3.16. Rancangan Output Permintaan Pasang Baru ... 48

Gambar 4.1. Form Utama ... 50

Gambar 4.2. Form Utama On Line ... 51

Gambar 4.3. Form Gangguan ... 53

Gambar 4.4. Form Gangguan On Line ... 54

Gambar 4.5. Form Detil Lokasi Peta ... 55

Gambar 4.6. Form Laporan Gangguan ... 56

Gambar 4.7. Form Permintaan PB ... 57

Gambar 4.8. Form Permintaan PB On Line ... 58

Gambar 4.9. Form Pasang Baru ... 58

Gambar 4.10. Form Sisa Kabel ... 60

Gambar 4.11. Form Kabinet ... 60

Gambar 4.12. Form Primer ... 61

Gambar 4.13. Form DP ... 62

Gambar 4.14. Form Laporan ... 62


(10)

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Listing Program Form unitUtama ... 74

Lampiran 2. Listing Program Form unitDM ... 78

Lampiran 3. Listing Program Form unitIdentifi ... 79

Lampiran 4. Listing Program Form unitDP ... 79

Lampiran 5. Listing Program Form unitGangguan ... 81

Lampiran 6. Listing Program Form unitKabinet ... 91

Lampiran 7. Listing Program Form unitPenyelesaianGGN ... 92

Lampiran 8. Listing Program Form unitGrafGGN ... 96

Lampiran 9. Listing Program Form unitLaporan ... 96

Lampiran 10. Listing Program Form unitSisa ... 103

Lampiran 11. Listing Program Form unitPasangBaru ... 104


(12)

Internet sebagai salah satu teknologi yang sangat pesat perkembangannya dan sudah merupakan simbol dari cara berkomunikasi secara bebas, tanpa dibatasi ruang, jarak dan waktu. Dengan ditunjang oleh berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Internet, terutama biaya koneksi yang murah, ketersediaan informasi yang tidak terbatas.

Internet kini telah menjadi salah satu media informasi yang digunakan secara luas oleh berbagai kalangan. Informasi yang disajikannya tidak terbatas pada teks dan gambar saja, tetapi juga suara dan gambar bergerak. Dengan adanya teknologi Internet tersebut maka banyak sekali bermunculan site-site dari perusahaan-perusahaan untuk keperluan perusahaannya, salah satunya adalah untuk memberikan informasi penawaran produk-produk yang dijualnya kepada calon konsumen.

Telekomunikasi pada saat ini terutama telepon adalah salah satu media informasi yang paling sederhana akan tetapi sangatlah diperlukan dan merupakan dasar dari segala macam media informasi. Untuk saat ini yang masih dikelola oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.


(13)

2

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada saat ini merupakan satu-satunya operator telepon yang ada di Indonesia sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945. Akan tetapi pada akhir tahun 2000 ini hak monopoli ini akan dihapuskan sehingga akan muncul banyak operator-operator telepon yang baru. Untuk itulah maka untuk mengantisipasi persaingan ini maka diperlukan suatu upaya promosi yang baik terutama dengan memanfaatkan internet. Dengan media internet ini diharapkan dapat membantu pelanggan atau calon pelanggan untuk menikmati segala kemudahan yang didapat dari telepon dengan cepat dan tepat. Dan diharapkan akan tercipta adanya interaksi antara pelanggan dengan perusahaan.

Jaringan kabel telepon merupakan urat nadi daripada telepon. Sehingga baik tidaknya kualitas dari telepon sangatlah dipengaruhi oleh baik tidaknya mutu dari jaringan kabel tersebut. Oleh sebab itu ketersediaan jaringan yang baik dan validasi data yang tinggi akan mempercepat proses pemasangan baru ataupun perbaikan gangguan telepon.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian mengenai jaringan kabel diatas khususnya mengenai pemetaan jaringan kabel terdapat suatu permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu “Bagaimana merancang dan membuat program sistem informasi pemetaan jaringan kabel telepon berbasis internet dengan memanfaatkan GIS ?”

Dimana rancangan tersebut haruslah sesuai dengan keinginan dari konsumen yang selalu mengiginkan kemudahan dan pihak manajemen menginginkan sistem yang secara cepat dan tepat dapat melayani konsumen.


(14)

maupun sekunder, daerah catuan dari kabinet dan kotak bagi, dengan tetap menampilkan jalan-jalan berserta rumah yang ada.

2. Kemungkinan kerusakan maupun alternatif pemecahannya dapat ditampilkan jika kerusakan terdapat pada jaringan kabel bukan pada kerusakan sentral ataupun didalam gedung ataupun rumah pelanggan.

3. Pemetaan hanya pada Sentral Telepon Otomat Kebalen yang terletak pada Kantor Daerah Telekomunikasi Surabaya Barat Khususnya pada kelurahan Jepara.

4. Untuk pembayaran pasang baru, pelanggan akan didatangi oleh sales sehingga pembayaran dianggap sudah lunas.

5. Sistem ini hanya menangani masalah yang ada hubungan dengan sistem jaringan kabel.

6. Informasi disajikan melalui web dan pengolahan (back end) dilakukan dengan platform Delphi.

1.4. Tujuan

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah merancang dan membuat sistem informasi pemetaan jaringan kabel telepon berbasis internet pada Sentral Telepon Otomat Kebalen. Akibat terbentuknya sistem informasi tersebut yaitu bertujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan serta memelihara pelanggan yang ada agar


(15)

4

tetap berlangganan, serta mampu meningkatkan pelayanan pelanggan dengan megoptimalkan teknologi yang tersedia. Tujuan dari pembuatan sistem pemetaan jaringan kabel berbasis internet ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kemudahan bagi para pelanggan maupun calon pelanggan yang melakukan transaksi maupun pelaporan ganggguan.

2. Mempercepat kerja dalam penanganan gangguan serta pemasangan pasang baru dengan memberikan alternatif alternatif penangannya.

3. Memudahkan pemantauan keberadaan dari jaringan kabel apakah masih banyak yang kosong, rusak ataupun sudah habis.

4. Dapat memantau jumlah layanan pasang baru yang belum terealisasi serta alternatif yang diambil untuk penangannanya.

Dapat menampilkan jalur dari pemetaan kabel yang existing dan masih terpakai dengan menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System) serta demand yang ada, baik yang telah menjadi pelanggan maupun yang belum.

1.5. Sistematika Penulisan

dalam pembuatan tugas akhir ini, sitematika yang digunakan adalah sebagai berikut ini:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengutamakan perumusan dan penjelasan masalah, sehingga dapat diperoleh gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab ini menyangkut beberapa masalah yang meliputi latar belakang permasalahan, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.


(16)

Bagian ini mengenai penelitian yang digunakan serta perancangan yang akan dibuat dengan batasan – batasan yang telah ditentukan sebelumnya dimulai dengan data flow diagram sistem yang akan dibuat, E-R Diagram, file data base yang digunakan, hingga perancangan input -output

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bagian ini akan membahas mengenai hasil dari perancangan yang dibuat yang sudah diimplentasikan sekaligus mengevaluasi sistem yang telah BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran yang penulis berikan untuk melengkapi sistem yang telah dibuat. Dan diharapkan dapat berguna sebagai pertimbangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Literatur buku-buku yang dipakai dalam penyusunan tugas akhir ini. LAMPIRAN


(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Geographic Information System

Geographic Information System (GIS) dapat memperlihatkan aspek-aspek geografi dengan mengacu pada suatu data. Contoh sederhana adalah mampu menganalisa sebuah database dan menerima hasil dari beberapa peta. Sejak banyak macam data yang mementingkan aspek geografi, GIS dapat digunakan untuk peramalan cuaca, sales analysis, peramalan populasi penduduk, perencanaan tata kota, dan lain lainnya.

Dalam GIS, informasi geografi digambarkan secara explisit dalam term geografi dengan menampilkan posisi koordinat dari suatau daerah (dengan menunjukkan letak titik bujur dan lintang) atau secara implisit term alamat jalan, hutan, rumah, dan lainnya. GIS memiliki kemampuan untuk mentransfer dari implisit geografi data menjadi explisit peta lokasi. GIS developers mendapatkan data data peta dari umum ataupun perusahaan yang menspesialisasikan diri dalam pengumpulan data pengorganisasian informasi geografi.

Data geografi dapat disimpan dalam format vector dan raster. Menggunakan format vektor, dua dimensi data disimpan dalam x,y koordinat. GIS dapat melakukan:

• Dapat menerima gambar geografi yang dimasukkan dengan scanner dan digital map images.

• Dapat memanipulasi data geografik untuk tujuan yang berbeda.


(18)

2.2. Arc View 3.1

Arc View 3.1 salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat Sistem Informasi Geografis yang telah dibuat oleh Environmental Systems Research Institute (ESRI). Arc View merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan tampilan dan melakukan query sederhana dari coverage dalam Arc/Info. Arc View mampu bekerja dengan powerfull dalam menangani bentuk data spatial, sehingga akan memudahkan user untuk membuat suatu Sistem Informasi Geografis (SIG). Ada beberapa feature ArcView antara lain :

1. Working Spatially

ArcView dapat digunakan untuk bekerja secara spasial karena sangat mudah untuk me-load data tabular, seperti file dBASE dan data dari sever database kedalam ArcView sehingga dapat ditampilkan, query, summarize dan diorganisasi secara geografi.

2. Views

Dengan ArcView kita bekerja dengan data geografi pada peta interaktif yang disebut dengan Views. Setiap feature view merupakan geografi yang unik yang di tampilkan pada ‘Table Of Contents’ sehingga mudal dalam mengendalikan tampilan.


(19)

8

Gambar 2.1. Tampilan view 3. Charts

ArcView Charts memungkinkan untuk membuat business grafik dan visuali data yang terintegrasi secara penuh kepada ArcView geographic environment. Dengan mengklik feature pada suatu view maka tema akan bertambah pada suatu chart. ArcView memungkinkan kita bekerja secara simultan dengan geografi, tabular dan charts.


(20)

Gambar 2.2. Tampilan Chart 4. Tables

Bekerja dengan data tabular pada ArcView dimana menempatkan kita sebagai pengontrol. Klik fitur di view dan record highlight dalam tabel untuk menampilkan atributnya. Pilih record dalam tabel dan fiturnya untuk merepresentasikan highlight di view. Tabel ArcView’s juga mempunyai fitur yang disusun secara penuh untuk memperoleh hasil statistik sorting dan query.


(21)

10

Gambar 2.3. Contoh Table dalam ArcView 5. Layouts

ArcViews Layout memungkinkan memungkinkan kita untuk membuat peta dengan kualitas yang tinggi dan full collor. Layouts mempunyai suatu live link terhadap data yang sedang ditampilkan. Sewaktu kita mencetak sebuat layouts, beberapa perubahan terhadap data secara otomatis juga dapat berubah


(22)

Gambar 2.4. Gambar Layout ArcView 6. Projects

Semua komponen-komponen yang ada pada ArcView seperti views, tables, charts, layout dan scrips akan disimpan kedalam suatu file yang disebut dengan project. Window project semua contents dari suatu project, sehingga memudahkan untuk mengatur suatu pekerjaan.


(23)

12

Gambar 2.5. Project dalam ArcView 7. GeoProsesing.

GeoProcessing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membuat spasial database theme yang baru didalam view. Didalam GeoProsesing ada beberapa pilihan untuk mengontrol dan bagaimana data itu akan diproses. Yaitu :

• Clip one theme based on another

Proses ini akan menghasilkan theme yang baru yaitu dengan memotong input dengan them yang dipakai sebagai pemotong(clip theme).


(24)

gambar 2.6. Gambar proses Clip one theme based on another

• Intersect two themes

Proses ini hampir sama dengan proses clipping sebuah theme, yang membedakannya adalah data spasial dari hasil intesection adalah gabungan dari kedua data spasial theme input.

gambar 2.7. Gambar proses intersection two theme

• Dissolve features based on an attribute

Dissolving features pada theme dugunakan untuk menghilangkan pembatas-pembatas yang membatasi feature-feature yang memiliki karakteristik yang sama.


(25)

14

• union two themes

Union akan menghasilkan theme polygon yang baru dari pengkombinasian dua theme input. Data spasial theme input sama dengan data spasial theme output kecuali pada feature yang dihasilakan karena irisan akan memuat semua informasi yang ada pada kedua theme input.

gambar 2.9. Proses union two themes

• Merge themes together

Cara kerjanya hampir sama dengan proses union yaitu menghasilkan theme baru dari penggabungan dua buah theme, yang membedakan adalah pada merge themes tidak terjadi intersection (irisan) antara kedua theme yang telah digabungkan.

gambar 2.10. Gambar proses merge themes together

• Spatial join

Spasial join digunakan untuk merelasikan lokasi dan data spasial theme satu dengan them yang lainnya.


(26)

gambar 2.11. Gambar proses Spatial join 2. Buffering.

Buffer adalah definisi area/ring yang mengelilingi feature pada jarak tertentu. Output dari pembuatan buffer ini adalah sebuah feature polygon yang baru. Kita dapat menambahkannya pada theme yang aktif atau menyimpannya pada shape file yang baru.

gambar 2.12. Gambar proses buffering

2.3. Arc/Info

Arc/Info merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografi yang digunakan untuk mengoptimasi, menganalisa dan menampilkan data geografi dalam bentuk digital.

Arc/Info dapat mengubah mengubah koordinat data peta kedalam bentuk digital dan menyimpan data tersebut sebagai Coverage. Bentuk coverage Arc/Info berupa direktori yang berisi file-file data grafis dan non grafis. Unsur-unsur peta yang telah diorganisasikan ke dalam sekumpulan layer akan


(27)

16

disimpan masing-masing dalam satu coverage. Ada empat feature coverage yang terdapat pada Arc/Info, adalah :

1. Featur Arc

Merupakan pasangan titik koordinat titik ( x,y ) yang saling bersambungan, dimulai disuatu lokasi dan berakhir dilokasi lain serta memiliki nilai panjang. Digunakan untuk menampilkan feature garis (line), batas unsure area (polygon) atau keduanya.

2. Feature Polygon

Digunakan untuk menyajikan feature area. Ditentukan dengan sederetan arc yang menusun batas area dengan suatu label point di dalam batas area tersebut.

3. Feature Node

Merupakan titik yang berada di awal dan diakhir sebuah arc. Digunakan untuk mengetahui hubungan antar arc dengan arc lainya.

4. Feature Label Point

Dipakai untuk menampilkan feature titik atau digunakan untuk memberi user id pada feature area ( Polygon ).

2.4. Jaringan Kabel

Jaringan kabel yang dimaksud disini adalah kabel-kabel yang khusus telah dipersiapkan oleh PT Telkom untuk digunakan sebagai saluran telepon. Baik kabel telepon yang terletak dibawah tanah maupun yang berada diatas tanah (udara). Perlu diketahui bahwa untuk sebuah nomor telepon itu mempunyai satu saluaran sendiri dari sentral telepon sampai pelanggan. Jadi tidak seperti kabel


(28)

Untuk memudahkan dalam penangannya maka jaringan telepon dibagi menjadi 3 macam dengan 3 titik penyambungan. 3 jenis kabel tersebut adalah: 1. Kabel primer, adalah kabel utama yang keluar dari kantor Sentral Telepon

Otomat yang biasanya dari kabel ini mempunyai kapasitas sekitar 1200 – 2400 pair (1 pair = 2 kabel) dan biasanya mencakup 2 samapi 4 kabinet.

2. Kabel sekunder, adalah kabel yang lebih kecil yang akan menuju kelokasi pelanggan dan biasanya mempunyai kapasitas 100 – 200 pair dan dapat mencakup 1 – 20 titik bagi (DP).

3. Kabel penanggal, adalah kabel yang berwarna hitam yang langsung masuk kerumah – rumah pelanggan, dan bisanya hanya berkapasitas 1 pair saja. Sedangkan 3 titik sambung tersebut adalah:

1. MDF (Main Distribution Frame) atau rangka bagi utama, merupakan titik sambung antara kabel dari sentral dan kabel primer yang biasanya terletak pada kantor Sentral Telepon Otomat.

2. Kabinet, merupakan titik sambung antara kabel primer dengan sekunder dan biasanya terletak dipinggir jalan berbentuk kotak dari fiber glass berwarna abu-abu.


(29)

18

3. DP (Distribution Point) atau TB (Titik Bagi) merupakan titk sambung antara kabel sekunder dan kabel penanggal, biasanya terletak pada tiang yang terletak dipinggir jalan ataupun menempel di dinding dan terbuat dari seng.

2.5. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi berbasis komputer adalah suatu sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang memanfaatkan teknologi komputer dalam pengelolaan dan penyediaan informasi guna mendukung operasional manajemen maupun pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sedangkan informasi itu sendiri adalah merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat dipandang dalam 3 tingkatan :

1. Tingkat teknis yaitu menerangkan seberapa banyak informasi yang disalurkan pada penerima.

2. Tingkat semantik yaitu menjelaskan seberapa simbol-simbol tersebut dapat memperjelas informasi.

3. Tingkat efektifitas yaitu seberapa banyak informasi yang diberikan dapat memberikan motivasi.

2.6. Analisa dan Petancangan Sitem 1. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur


(30)

3. Atribut

4. Pengindentifikasi

5. Hubungan atau relasi

2. Data Flow Diagram (DFD)

DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi didalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi, atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana. DFD memiliki empat simbol yaitu:

a. Elemen-elemen lingkungan yang berhubungan dengan sistem. b. Proses

c. Arus data

d. Penyimpanan data.

2.7. Sistem Manajemen Basis Data

Database manajemen system (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan memiliki satu set program untuk mengakses data tersebut. Baik itu untuk menambah data, mengambil data, membaca data dan menghapus data.


(31)

20

Sedangkan konsep perancangan basis data dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi dengan ditunjukkan kunci dari tiap-tiap data yang ada.

2. Entity adalah konsep yang informasinya dicatat, seperti : orang, tempat, benda, dan lain-lain.

3. Record atau tuple adalah kumpulan dari atribut yang dapat menjelaskan entitas secara lengkap.

4. File adalah kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, namun berbeda data valuenya.

5. Value data (Nilai Data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap atribut.

2.8. Open Database Conectivity (ODBC)

Open Database Conectivity (ODBC) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk berkomunikasi antar database client dan server adalah melalui Open Database Conectivity (ODBC). ODBC adalah sebuah komponen dari windows open system architecture yang menyediakan sebuah interface bagi program aplikasi (Application Program Interface atau API) yang merupakan kumpulan fungsi untuk memudahkan pengembang/pembuat aplikasi dalam menghubungkan berbagai database dengan format yang berbeda-beda. Oleh karena penggunaannya yang standar, sehingga fungsi dan perintah yang diberikan untuk mengakses informasi dari berbagai format database yang tidak berbeda.


(32)

muka dan pengkodean melalui API.

2.9. Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer yang dimaksud adalah dapat saling tukar informasi antara manusia dengan komputer seperti layaknya percakapan orang dengan komputer. Faktor manusia atau ergonomi dalam sistem komputer memperhitungkan bagaimana komputer berinteraksi dengan manusia. Untuk mengerti hubungan pemakai dengan komputer secara baik adalah dengan membaginya kedalam minimal 8 katagori :

1. Pemakai komputer 2. Alat input

3. Bahasa input 4. Rancangan dialog 5. Pemandu user

6. Pesan yang timbul dalam komputer 7. Rancangan layar

8. Waktu respon komputer

Dokumentasi komputer merupakan salah satu tipe dari petunjuk pemakaian yaitu merupakan salah satu penyimpanan detail dan biasanya


(33)

22

menawarkan grafik dan kata-kata, untuk bermacam-macam contoh untuk menjelaskan masalah dan konsep.

2.10. Internet

Secara terminologi internet adalah suatu koleksi dari jaringan komputer yang terdistribusi secara global dengan pertukaran informasi menggunakan protokol komunikasi data TCP/IP ( Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Pengiriman data dilakukan sedemikian rupa sehingga sebuah kumpulan data dapat ditransmisikan melalui rute jaringan komputer yang berbeda tanpa mengalami kesalahan.

Sedangkan pengertian dari jaringan komputer itu sendiri yaitu gabungan dari berbagai perlengkapan komunikasi dan komputer yang dihubungkan satu sama lain melalui suatu medium komunikasi sehingga semua pemakai jaringan dapat berkomunikasi secara elektronik.

Jaringan Internet tidak semata-mata hanya memberikan informasi kepada beberapa orang tetapi internet sudah menglobal dan merupakan suatu gambaran dinamais bahwa manusia selain dapat berkomunikasi secara bebas juga dapat melakukan pencarian data, proses transaksi, penelusuran informasi, proses jual beli yang dapat diketahui di seluruh dunia.

2.10.1. Word wide web

Word Wide Web (WWW), suatu sistem yang memungkinkan para pemakai komputer untuk melihat dan berinteraksi dengan berbagai macam informasi, termasuk majalah-majalah, perpustakaan umum dan universitas,


(34)

berita-untuk berpindah dengan mudah dari sumber ke sumber yang lain. Pemakai umumnya menjelajahi WWW memakai suatu aplikasi yang dikenal dengan WWW browser. Browser menampilkan teks yang terformat, gambar-gambar, suara, atau objek-objek lainnya, seperti hyperlink, dalam bentuk halaman WWW di layar komputer.

Halaman WWW dibentuk dengan Hypertext Markup Language (HTML), dan informasi disebarkan ke setiap komputer dalam WWW memakai sekelompok aturan yang dikenal dengan Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Kemampuan lain dapat ditambahkan kedalam halaman web dengan program khusus, seperti Java, suatu bahasa pemrograman yang berjalan di semua sistem operasi, yang dibuat olh Sin Microsystem. Java memungkinkan browser web memakai applet yang berjalan dalam konteks dokumen berbentuk HTML. Dengan applet dimungkinkan untuk menambahkan animasi dan membuat halaman web yang lebih interktif.

Word wide web dikembangkan tahun 1989 oleh ilmuwan komputer Inggris yang bernama Timothy Berners-Lee untuk memungkinkan informasi disebarkan diantara kelompok-kelompok peneliti internasional di European Laboratory for Particle Physics (dulu dikenal dengan CERN) di dekat genewa,


(35)

24

Swiss. Pengembangan selanjutnya diarahkan oleh konsorsium WWW yang berpusat di Institut Teknologi Massachusetts di Cambridge.

2.10.2. Web server

Web Server adalah sebuah mesin komputer yang berfungsi mengakomodasikan semua informasi yang akan diakses oleh komputer client melalui media internet ataupun intranet yang biasanya di sajikan dalam format HTML seperti yang telah dijelaskan di atas. Sebuah Web Server dapat dijalankan di beberapa jenis komputer dengan platform yang berbeda-beda seperti Microsoft dengan IIS, sekelompok Unix dengan Apache yang masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri.

2.10.3. Web browser

Web browser adalah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan informasi internet maupun intranet yang disajikan oleh sebuah web server. Dengan web browser maka informasi-informasi HTML di web server dapat sampai ke pemakai yang dapat berupa text, gambar, audio, bahkan video. Aplikasi Web Browser yang sampai saat ini paling banyak di gunakan adalah Internet Explorer dari Microsoft dan Netscape Navigator dan Communicator dari Netcape.

2.10.4. Hypertext markup language

HTML bukanlah suatu bahasa pemrograman, definisi dari HTML adalah Hypertext Markup Language, dimana dalam HTML itu sediri tidak ada pemrograman tetapi hanya melakukan penandaan (marking up) terhadap suatau text untuk mengutamakan maksud dan melakukan pengorganisasian. HTML


(36)

hubungan hypertext dan mendefinisikan komponen-komponen yang berbeda dari suatu dokumen. Karena HTML digunakan untuk mentrasmisikan di dalam internet dalam bentuk halaman Web, ia lebih sederhana dibandingkan dengan SGML yang merupakan bentuk dokumen yang lebih berorientasi pada aplikasi.

Elemen dasar dari suatau halaman HTML (setiap halaman dari Web) adalah teks ASCII. Bahkan, walaupun dalam bentuk yang sederhana, suatu paragraf yang dibuat dengan teks editor dan disimpan sebagai file teks dapat ditampilkan dengan Web browser tanpa menggunakan kode-kode atau tanda-tanda tambahan. Melakukan penandaan pada suatu teks secara sederhana berarti bahwa menambahkan perintah-perintah tertentu, atau yang dikenal dengan tag, kedalam dokumen untuk memberitahu Web Browser bagaimana dokumen bersangkutan harus ditampilkan.

2.11. Borland Delphi 7.0

Delphi adalah sebuah bahasa permrograman yang dapat digolongkan kedalam kelompok Rapid Application Development (RAD) dan alat pengembangan aplikasi database untuk Microsoft Windows dan Windows NT. Delphi menggabungkan kemudahan pemakaian suatu aplikasi pemrograman berbasis visual, kecepatan dan ketangguhan compiler 32-bit, dan kemampuan manajemen database yang disediakan terintegrasi penuh, dan mampu


(37)

26

berkomunikasi dengan bermacam-macam tipe database. Edisi standar dari Delphi dapat berhubungan dengan database lokal dan jaringan seperti Paradox, dBASE, Access, dan Foxpro, sedangkan edisi Profesionalnya mendukung Open Database Connectivity (ODBC) dan Interbase, dan edisi client/server memiliki penggerak (driver) SQLLink untuk berbagai macam server database SQL.

Untuk menangani koneksi ke suatu database sehingga dapat dilakukan pengolahan data maka Delphi memiliki suatu engine database yang disebut dengan Borland Database Engine. Secara default BDE mendukung pemakaian database yang cukup banyak, baik database konvensional maupun database dengan SQL server.


(38)

menghubungkan program kita dengan tabel-tabel didalam database, komponen query berguna untuk melakukan proses query terhadap tabel, komponen database digunakan untuk melakukan koneksi kedalam database. Supaya komponen-komponen ini dapat dihubungkan dengan komponen-komponen yang bersifat data-aware maka diperlukan penggunaan komponen yang disebut dengan komponen Data Source. Adapun gambar kelompok komponen data set dan alur kerja komponen database di dalam Delphi adalah sebagai berikut:

Gambar 2.14. Komponen Data Access

Gambar 2.15. Alur Kerja Komponen Database di dalam Delphi


(39)

28

Delphi 5.0 sebagai versi terbaru, dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan kemampuan yang baru. Salah satu kemampuan yang ditingkatkan didalam Delphi 5.0 ini antara lain :

1. ADO Dataset menyediakan alternatif technologi bagi Borland Database Engine (BDE) untuk menambah kemampuan mengakses data dalam berbagai formats dengan menggunakan Microsoft’s Active Data Objects (ADO) technology.

2. Data Module Designer adalah Visual design baru yang dapat mempermudah untuk membuat dan mengolah data modules

3. InterBase Express (IBX) component yang menghubungkan InterBase dengan Delphi jauh lebih baik dari database access component yang lain dan tidak memerlukan Borland Database Engine (BDE)..

4. MIDAS enhancements merupakan arsitektur untuk mendukung aplikasi multi-tier database (MIDAS) sekarang mendukung stateless remote data modules dan Komponen InternetExpress baru yang dapat kamu gunakan membuat aplikasi Web dimana Browser berinteraksi dengan data dari MIDAS application server.

Dan masih banyak lagi yang dapat mempermudah programer dalam membuat suatu sistem atau aplikasi .

2.12. MapObjects 2.1.

MapObjects adalah komponen atau perangkat lunak pemetaan yang mengijinkan kita untuk menambah pemetaan dalam aplikasi yang kita buat. Kita dapat menggabungkan MapObjects dengan komponen yang lainnya seperti grafik,


(40)

dalam industri standar Windows

Program yang dibangun dengan MapObjects dapat dijalankan pada Windows95, 98, dan NT4.0 atau versi yang lebih tinggi. Kita dapat mengimplementasikan hal tersebut diatas ataupun fungsi yang lainnya dalam program yang dibangun dengan MapObjects antara lain :

1. Menampilkan pemetaan dengan multiple map layers, seperti jalan, aliran-aliran maupun pembatas.

2. melakukan penggeseran(Pan) dan pembesasran(zoom )pada peta.

3. menggambar grafik terutama untuk titik-titik, garis, elips, persegi panjang dan polygon.

4. menggambar deskripsi text.

5. mengidentifikasikan fitur-fitur pada peta dengan memberikan petunjuk-petunjuk tertentu.

6. Men-Select fitur garis panjang didalam kotak, area, polygon dan bidang berbentuk lingkaran.

7. Memilih fitur dengan jarak yang khusus dari fitur yang lainnya. 8. Memilih fitur dengan ekspresi SQLS.


(41)

30

10.Query dan meng-update asosiasi atribut data dengan fitur yang telah dipilih.

11.Membuat fitur-fitur dengan metoda thematic seperti ValueMap, Class Break,Dot Density, Charts, Events atau dengan Z values.

12.Memberi label pada fitur dengan text yang ada pada nilai fields. 13.Membuat shapefiles yang baru.

14.menggambar dari aerial photography atau peta dari foto satelit. 15.menampilkan secara dinamis dan real-time atau time-series data. 16.memberikan tipe pada alamat dan menemukan lokasi dari peta. 17.Memanipulasi data dengan system koordinat yang berbeda.

2.13. Spatial Database

Spatial data mengirimkan lokasi geometric dari fitur geografi bersama dengan informasi atributnya yang menggambarkan untuk apa fitur tersebut dibuat. Lokasi data dikirim dengan vector atau raster dan mengkorespondensikan atribut data yang dikirim dalam sekumpulan data yang berelasi secara geografik dengan fitur-fitur yang mereka gambarkan. Ini biasanya lebih dikenal dengan georelational data structure.

Format gambar yang mendukung spatial data :

• ArcView shapefiles

• ARC/INFO coverages

• ARC/INFO GRID data

• Image data


(42)

• VPF data

Kenapa fitur atau gambar spatial data sources berbeda dengan grafik data yang lainnya? Ada empat perbedaan utama antara fitur atau gambar data sources dan data seperti vector grafik dan non georeferenced image atau kertas dokumen seperti reports, deeds, photographs, dan lainya

Didalam spatial database ada hubunga eksplisit antara geometric dan atribut informasi, jadi keduanya selalu bias digunakan ketika kita bekerja dengan sebuah data. Contohnya jika kita memilih fitur particular ditampilkan dalam view, ArcView secara otomatis akan menghighlight record, termasuk juga atribut-atribut dari fitur ketika table atribut ditampilkan.

Spatial data adalah georeferenced untuk mengetahui lokasi dari permukaan bumi, untuk memastikan bahwa lokasi sudah akurat direkam. Spatial selalu bekerja dengan koordinat system, unit of meansurement map projection. Ketika spatial ditampilkan, ia mempunyai sekala khusus yang hampir sama dengan kertas lainnya.

Spatial data adalah dasar fitur-fitur yang paling utama. Didisain sagara bias diatur dengan fitur geografik yang khusus dengan fenomena, mudah dimanipulasi dan dianalisa, dan fleksibel untuk dipertemukan dengan susunan yang panjang dari kebutuhan. Tipe lain dari grafik data mungkin dapat diorientasikan semata-mata hanya untuk dipresentasikan ataupun ditampilkan dengan cara menyimpan


(43)

32

fitur yang hanya dapat adiakses dalam nomor yang terbatass. Geo-referenced images biasanya diasosiasikan dengan fitur fitur.

Spatial data biasanya diorganisasikan secara thematic kedalam layer-layer atau theme yang berbeda. Ada satu theme untuk setiap set dari fitur geometric atau fenomena untuk setiap informasi yang akan direkam. Contohnya : streams, landuse, elevation, dan buildings, masing-masing bagian tersebut akan disimpan secara terpisah dalam spatial data source, dibandingkan, mencoba menyimpannya menjadi satu. Ini membuat kemudahan dalam mengatur dan memanipulasi data, khususnya sebanyak tenaga yag bekerja secara geografik yang didatangkan agar bisa dianalisa hubungan spasialnya dengan geografik theme yang berbeda.


(44)

bersangkutan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi-informasi dan data yang berhubungan dengan permasalahan yang ada. Selain itu juga untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh pihak Telkom, khususnya bagian Jaringan Akses dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Penyusunan suatu sistem pengolahan informasi yang dilakukan oleh komputer membutuhkan persiapan operasional maupun material yang memadai. Dalam menjalankan penelitian ini dapat dibagi dalam beberapa tahap yang meliputi :

1. Survey dan Observasi

a. Merupakan tahap pengenalan penulis terhadap permasalahan maupun alur kerja di jaringan akses pada sector Kebalen, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap sistem yang berjalan saat itu. Sistem tersebut berkaitan langsung dengan pokok permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini

b. Pengambilan sampel data guna melukiskannya dengan kata-kata secara cermat dan tepat, mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka


(45)

34

masalah yang diteliti yang digunakan sebagai penunjang dan penyusunan tugas akhir.

2. Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab dalam bentuk komunikasi atau percakapan terhadap pihak-pihak yang terkait dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diselesaikan untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

3. Studi Literatur / Kepustakaan

Yaitu dengan cara membaca buku-buku / studi literatur pustaka yang ada hubungannya dengan pemecahan masalah

4. Analisa

Melakukan analisa terhadap data – data yang telah didapat dan disesuaikan dengan system yang akan dibuat

5. Perancangan

Melakukan perancangan terhadap system yang akan dibuat , meliputi:

a. Pembuatan system flow, untuk memberikan gambaran tentang cara kerja system yang akan dibuat.

b. Pembuatan ERD (Entity Relationalship Diagram), untuk menggambarkan hubungan antar tabel – tabel yang ada pada system

6. Pemrograman

Membuat program dari hasil perancangan yang telah dilakukan. Dalam hal ini, system menggunakan Delphi versi 7.0, dihubungkan dengan ArcView melalui MapObject 2.1


(46)

orang yang dipilih secara acak, tes yang dilakukan difokuskan terutama pada bagian form pasang baru dan form gangguan, karena bagian inilah inti dari permasalahan yang ada.

8. Penulisan laporan tugas akhir

Melakukan penulisan laporan dari pembuatan system yang telah dibuat

3.2. Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem ini selain terdapat penggunaan teknologi ArcView yang digabungkan dengan MapObjects dan Delphi, juga dibutuhkan analisis untuk aliran data yang digunakan nantinya. Data disini digunakan untuk menunjang agar output yang dihasilkan nantinya dapat menjadi maksimal

3.2.1. Pembuatan data flow diagram (DFD)

Setelah mengidentifikasikan permasalahan yang telah dianalisa dalam tugas akhir ini, maka dibuatlah suatu perencanaan yang nantinya dapat mempermudah kerja bagi pihak pengguna.

Tujuan dari alur sistem ini adalah bahwa dalam pembuatan sistem informasi ini akan dapat menjadi acuan dalam pembuatan perangkat lunak bagi sistem yang dibuat. Adapun perencanaan alur diagram yang akan dibuat dalam tugas akhir ini adalah :


(47)

36

Pemberitahuan Status PB

Laporan GGNLaporan PB

Status GGN Status PB Work Order PB Pengaduan Gangguan

Permintaan PB

Work Order GGN 0 Proses Pengaduan + Pelanggan Petugas Manajemen

Gambar 3.1. Context diagram Sistem Pengaduan

Pemberitahuan Jaringan Pemberitahuan Status GGN

Pemberitahuan PB Pemberitahuan GGN Status GGN

Status PB Permintaan PB

Pemberitahuan Status PB

Work Order PB

Laporan GGN Laporan PB

Work Order GGN

Pengaduan Gangguan 1 Proses Gangguan + 2 Proses PB + 3 Proses Pelaporan Petugas Pelanggan Manajemen

Gambar 3.2. DFD Sistem Pengaduan Level 0

3.2.2. Pembuatan entity relationship diagram (ERD)

Dari Data Flow Diagram (DFD) diatas, maka dapat digambarkan alur data-data tersebut kedalam entity-entity yang saling berhubungan yang digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD), konsep yang digunakan dalam menyusun relasi diantara entitas tersebut adalah :


(48)

Gambar 3.3. ER Diagram

3.2.3. Struktur fisik data base

Tabel-tabel database yang digunakan dalam pengolahan data pada pembuatan sistem informasi administrasi dan akademik ini dibentuk dengan menggunakan Database Desktop yang terdapat pada Delphi 7 adalah sebagai berikut :

a. Nama tabel : Kabinet


(49)

38

Tabel 3.1 Tabel Kabinet

b. Nama tabel : Primer

Fungsi : Untuk menyimpan data- data primer yang ada Tabel 3.2 Tabel Primer

c. Nama tabel : Sekunder

Fungsi : Untuk menyimpan data – data dari sekunder yang berada didalam cabinet

Tabel 3.3 Tabel Sekunder

Field Type Panjang Keterangan

No_sekunder Char 3 Nomor sekunder

Kabinet Char 3 Nomor kabinet

Awal Char 3 Klem awal sekunder kabinet ini

Akhir Char 3 Klem akhir sekunder kabinet ini

d. Nama tabel : Detil Kabinet

Fungsi : Untuk menyimpan data – data primer yang masuk ke dalam kabinet tertentu

Tabel 3.4 Tabel Detil_Kabinet

Field Type Panjang Keterangan

Kabinet Char 4 Nomor kabiner

Primer Char 4 Nomor primer

Field Type Panjang Keterangan

No_kab Char 3 Nomor kabinet

Nama Char 3 Nama kabinet

Field Type Panjang Keterangan

No_ primer Char 4 Nomor primer

Awal Char 4 Klem awal primer


(50)

Fungsi : Untuk menyimpan data – adata yang mencakup di dalam dp tersebut, termasuk di dalam kabinet tertentu

Tabel 3.5 Tabel DP

Field Type Panjang Keterangan

No_dp Char 3 Nomor DP

Kabinet Char 3 Kabinet yang diikuti DP ini

Sekunder Char 3 Nomor sekunder yang masuk DP

Awal Char 3 Klem awal sekunder yg masuk DP

Akhir Char 3 Klem akhir sekunder yg masuk DP

f. Nama tabel : Form_PB

Fungsi : Untuk menyimpan data- datb calon pelanggan telepon Tabel 3.6 Tabel Form_PB

Field Type Panjang Keterangan

No_permintaan Char 6 Nomor permintaan (otomatis)

Tgl Date Tanggal permintaan

Nama Char 15 Nama calon pelanggan

Alamat Char 15 Alamat calon pelanggan

Status Char 1 Ada tidaknya jaringan

g. Nama tabel : PB

Fungsi : Untuk menyimpan data – data dari pasang baru yang nantinya akan dipakai sebagai data tetap untuk data teknik dari sebuah nomor telepon

Tabel 3.7 Tabel PB

Field Type Panjang Keterangan


(51)

40

No_tlp Char 10 Nomor telepon

Nama Char 15 Nama pelanggan

Alamat Char 15 Alamat pelanggan

Kabinet Char 3 Nomor kabinet

Primer Char 4 Nomor primer telpon

Klem_prim Char 4 Klem primer telpon

Sekunder Char 3 Nomor sekunder telpon

Klem_sekun Char 3 Klem primer telpon

Dp Char 3 Nomor DP telpon

Peta Char 4 Nomor peta

Petugas Char 15 Nama Petugas

Tgl Date Tanggal selesai

h. Nama tabel : Gangguan

Fungsi : Untuk menyimpan data – data keluhan dari para pelangan

Tabel 3.8 Tabel Gangguan

Field Type Panjang Keterangan

No_ggn Char 6 Nomor permintaan (otomatis)

Tgl Date Tanggal lapor

No_tlp Char 10 Nomor telpon

Pelapor Char 15 Nama pelapor gangguan

Keluhan Char 15 Keluhan pelanggan

i. Nama tabel : GGN_terselesaikan

Fungsi : Untuk menyimpan data – data ggn yang telah dikerjakan baik yang telah selesai maupun yang belum

Tabel 3.9 Tabel GGN_terselesaikan

Field Type Panjang Keterangan

No_lap Char 6 Nomor laporan

No_ggn Char 6 Nomor gangguan dari Form_ggn

Keterangan Char 15 Hasil pekerjaan

Status_Pekerjaan Char 1 Selesai atau tidak selesai

Tgl Date Tanggal lapor


(52)

aplikasi ini berbasis windows yang selalu menggunakan mouse dan keyboard dalam mempermudah dalam pengentrian data.

Dalam menampilkan form penulis merancangnya dengan menggunakan konsep interaksi manusia dengan komputer dimana seorang user dengan hanya melihat form user akan mudah mengenali apa yang akan dilakukan selanjutnya

Didalam form-form tersebut digunakan kontrol-kontrol untuk mengolah data ataupu menampilkan data. Adapun kontrol-kontrol yang digunakan antara lain:

1. Label, digunakan untuk menampilkan tulisan dalam form dan user tidak dapat mengubahnya secara langsung.

2. Text Box, digunakan sebagai tempat penginputan data yang ada dalam sistem dan menampilkan data, pada text box ini pemakai dapat mengubah tulisan secara langsung.

3. Command Button, digunakan untuk mengeksekusi atau memproses data setelah pemakai melakukan inputan atau melakukan suatu pilihan.

4. ScrollBar, digunakan untuk menggulung tampilan.

5. String Grid, digunakan untuk menampilkan data-data atau informasi yang berhubungan dengan sistem.


(53)

42

Didalam program ini terdapat beberapa rancangan input, ini dikarenakan adanya beberapa form yang diperlukan untuk menjalankan program ini, antara lain:

a. Form gangguan

Gambar 3.4 Rancangan Input Gangguan b. Form pasang baru

Gambar 3.5 Rancangan Input Pasang Baru No. Gangguan : XXXXXX

No. Telepon : XXXXXXXXXX

Nama :

Alamat :

Kabinet :

Primer :

Urutan Primer :

Sekunder :

Urutan Sekunder :

PETA

No. Permintaan : XXXXXX

Nama :

Alamat :

Status : XXXXX


(54)

Gambar 3.6 Rancangan Input Pasang Baru Telah Selesai

d. Form Gangguan yang sudah dikerjakan

Gambar 3.7 Rancangan Input Gangguan yang Telah Dikerjakan

Alamat : XXXXXXXXXXXXXXX

Kabinet : XXX

Primer : XXXX

Urutan Primer : XXXX

Sekunder : XXX

Urutan Sekunder : XXX

DP : XXX

No. Gangguan : XXXXXX No. Telepon :

Nama :

Alamat :

Kabinet :

Primer :

Urutan Primer :

Sekunder :

Urutan Sekunder :

DP :

Nama Pelapor : Keluhan : Tanggal Lapor : / /

Petugas : XXXXXXXXXXXXXXX

Status : XXX

Keterangan : XXXXXXXXXXXXXXX Tanggal Penyelesaian : XX/XX/XXXX


(55)

44

e. Form Input Primer

Gambar 3.8 Rancangan Input Primer

f. Form Input DP

Gambar 3.9 Rancangan Input DP

g. Form Input kabinet

Gambar 3.10 Rancangan Input Kabinet No. Primer : XXXX

Awal : XXXX

Akhir : XXXX

No. DP : XXX

Kabinet : XXX Sekunder : XXX

Awal : XXX

Akhir : XXX

No Kabinet : XXX

Nama : XXX

Primer Sekunder

No. Primer Awal Akhir No. Sekunder Awal Akhir

XXXX XXXX XXXX XXX XXX XXX

XXXX XXXX XXXX XXX XXX XXX

XXXX XXXX XXXX XXX XXX XXX

XXXX XXXX XXXX XXX XXX XXX

XXXX XXXX XXXX XXX XXX XXX

XXXX XXXX XXXX XXX XXX XXX


(56)

a. Output PSB yang sudah selesai

Gambar 3.11 Rancangan Output Pasang Baru yg Sudah Selesai LAPORAN PASANG BARU

Tgl awal : Tgl akhir :

No permin

taan No tlp


(57)

46

b. Output Gangguan

Gambar 3.12 Rancangan Output Gangguan c. Output Gangguan sudah selesai

Gambar 3.13 Rancangan Output Gangguan sudah selesai LAPORAN GANGGUAN

Tgl awal : Tgl akhir :

No Gang guan

No tlp

Nama Alamat Kabinet Primer Klem Sekunder Klem DP

LAPORAN GANGGUAN TERSELESAIKAN Tgl awal :

Tgl akhir :

No Gang guan

No tlp

Nama Alamat Kabinet Primer Klem Sekunder Klem DP Penye lesaian


(58)

Gambar 3.14 Rancangan Output Gangguan Tertunda e. Output PSB yang belum terealisasi

Gambar 3.15 Rancangan Output Pasang Baru yg Tertunda

No Gang

guan No tlp

Nama Alamat Kabinet Primer Klem Sekunder Klem DP Alasan

LAPORAN PSB YANG TERTUNDA Tgl awal :

Tgl akhir :

No Permintaan


(59)

48

f. Output Permintaan PB

Gambar 3.16 Rancangan Output Permintaan Pasang Baru LAPORAN PERMINTAAN PSB

Tgl awal : Tgl akhir :

No Permintaan


(60)

1. Microsoft Windows 98 atau lebih 2. ArcView Fis Version 3.1

3. Map Object 2.1 4. Borland Delphi 7.0

4.1.2 Kebutuhan perangkat keras

Konfigurasi minimum perangkat keras yang digunakan adalah: 1. CPU Pentium II atau lebih

2. Memeory 32 MB atau lebih

3. Hard Disk Drive 540 MB atau lebih 4. Display Card 8 Mb atau lebih

5. Monitor SVGA resolusi 1024 atau lebih 6. Keyboard dan mause

4.2. Instalasi Program

Untuk menjalankan program ini, maka harus menginstalkan dahulu beberapa program dibawah ini :

1. Install sistem operasi Windows 98


(61)

50

2. Install ArcView 3.1 3. Install Borland Delphi 7.0 4. Install Map Object 2.1

4.3. Penjelasan Pemakaian Program

Untuk menjalankan program ini, untuk off – linenya dengan mengklik jepara. Nantinya akan keluar Form seperti dibawah ini, sedangkan on – line juga ditampilkan

A. Pengujian aplikasi form utama


(62)

Gambar 4.2 Form Utama On Line

Form utama yang berisikan enam pilihan untuk melakukan proses yang diinginkan yaitu :

a. Gangguan, menu ini digunakan untuk memasukkan data pengaduan dari pelanggan

b. PB Selesai, menu ini digunakan untuk memasukkan data telepon yang telah selesai pemasangannya dan nantinya digunakan untuk data dari telepon yang eksisting

c. Permintaan PB, menu ini digunakan untuk memasukkan permintaan pasang baru dari calon pelanggan

d. Status Gangguan, menu ini digunakan untuk memasukkan hasil pekerjaan baik itu pekerjaan yang telah selesai dikerjakan maupun pekerjaan yang tertunda


(63)

52

e. Kabinet, menu ini digunakan untuk memasukkan data – data kabinet f. Primer, menu ini digunakan untuk memasukkan data – data Primer g. DP, menu ini digunakan untuk memasukkan data – data DP

h. Laporan, untuk mengeluarkan report – report, seperti Laporan Permintaan Pasang Baru, Laporan Pasang baru selesai, Laporan Pasang Baru Tertunda, Laporan Gangguan, Laporan Gangguan Selesai, Laporan Gangguan Tertunda, berdasarkan tanggal, kabinet, sekunder, maupun DP

i. Help, untuk panduan penggunaan dari program ini j. Exit, menu ini untuk keluar dari program

Sedangkan yang on line penjelasannya sama hanya saja yang dapat digunakan oleh semua user adalah gangguan dan permintaan PB, sedangkan yang lainnya tidak dapat diakses

B. Pengujian aplikasi form gangguan

Untuk form gangguan ini, user cukup memasukkan 4 input saja, baik on-line ataupun off-line, cara dan fungsinya sama saja yaitu:

a. Nomor telepon : user wajib memasukkan yang nantinya akan memunculkan nama pelanggan, alamat, serta data teknik dari nomor telepon tersebut, yang diikuti dengan penunjukkan alamat tersebut pada peta yang ditunjukkan dengan segitiga berwarna merah

b. Nama pelapor : user mengisi dengan nama yang melaporkan, jadi nama pelapor boleh tidak sama dengan nama pemilik telepon


(64)

mundur tapi tidak boleh tanggal melebihi tanggal sekarang), ini wajib diisi agar dapat dimunculkan pada laporan – laporan yang ada


(65)

54

Gambar 4.4 Form Gangguan on line

Kegunaan dari icon – icon yang ada adalah :

a. digunakan untuk memperbesar gambar, caranya setelah menekan tombol ini, lalu pindah cursor ke peta yang diatas, lalu bikin kotak tempat yang anda ingin ganmbar diperbesar.

b. digunakan untuk menggeser gambar yang ada, caranya setelah menekan tombol ini, lalu pindah cursor ke peta yang diatas, lalu geser arah mouse kekanan, kekiri, keatas, atau ke bawah tergantung keinginan user, gambar akan mengikuti arah dari mouse

c. digunakan untuk melihat data yang ada, caranya setelah menekan tombol ini, lalu pindah cursor ke peta yang diatas, lalu


(66)

Gambar 4.5. Form detil Lokasi Peta

d. digunakan untuk mengembalikan gambar yang besar ke bentuk semula, caranya cukup dengan menekan tombol ini, gambar akan langsung ke bentuk semula

e. digunakan untuk mencari lokasi dari

sebuah nomor telepon yang pernah mengalami gangguan, caranya dengan mengisi nomor telepon yang diinginkan, lalu tekan tombol cari, lalu lokasi tersebut ditunjukkan dengan segitiga berwarna merah pada peta

f. digunakan untuk menuju data yang paling awal

g. digunakan untuk menuju data sebelumnya


(67)

56

i. digunakan untuk menuju data terakhir

j. digunakan untuk menambah / insert data

k. digunakan untuk mngurangi / delete data

l. digunakan untuk mengedit data

m. digunakan untuk menyimpan data

n. digunakan untuk membatlkan / cancel data yang telah dimasukkan

o. digunakan untuk merefresh

C. Pengujian aplikasi form laoran GGN


(68)

perbaikannya, jika belum alasan belum terselesaikan) serta tanggal laporannya.

D. Pengujian aplikasi form permintaan PB

Gambar 4.7 Form Permintaan PB

Form ini digunakan untuk pengisian calon pengguna telepon, cek status ini untuk mengetahui ada tidaknya jaringan kabel pada daerah tersebut, jika diberi cek berarti ada jaringan yang berarti bisa dilayani, sedangkan jika tidak berisi cek berarti belum ada jaringan dan harus menunggu sampai adanya jaringan.


(69)

58

Gambar 4.8 Form Permintaan PB on - line

E. Pengujian aplikasi form pasang baru


(70)

input Kabinet, DP dan Kode Peta dilaksakan dengan cara menunjuk cursor ke peta lalu klik kiri, maka ketiga inputan tersebut langsung terisi, agar kode peta yang diklik sesuai dengan alamat yang benar maka user dapat mencocokkan dengan alamat yang muncul pada form yang terletak di

bawah icon yang ada, jika alamat tidak cocok maka tekan ulangi yang terletak disamping inputan No. Telepon, sampai cocok, untuk pengisian klem pada primer maupun pada sekunder, jika user ingat dengan klem yang sudah dipakai dapat langsung diisi, jika lupa pada kolom tersebut maka user dapat menekan F1, sehingga muncul klem – klem yang telah dipakai beserta sisanya, seperti pada gambar 4.9. Sedangkan untuk petugas, diisi oleh petugas yang mengerjakannya, beserta tanggal pelaksanaannya.


(71)

60

Gambar 4.10 Form sisa kabel

F. Pengujian aplikasi form kabinet


(72)

memasukkan data pada pasang baru, sehingga ketika mengklik gambar akan keluar kabinet beserta primernya, disinilah data tersebut berasal. Semua data harus diinputkan.

G. Pengujian aplikasi form Primer

Gambar 4.12 Form Primer

Form ini digunakan sebagai master dari primer yang ada, sehingga perlu diisi berapa klem awal dan klem akhirnya, ini berguna agar memudahkan kita dalam pengisian data pada form kabinet. Semua inputan harus diisi.


(73)

62

H. Pengujian aplikasi form DP

Gambar 4.13 Form DP

Form DP ini digunakan untuk mengisi nomor DP, serta sekunder berapa yang masuk serta klem awal serta klem akhirnya. Semua inputan harus diisi dengan lengkap.

I. Pengujian aplikasi form laporan


(74)

harus diketik bintang (*). Tetapi pilihan ini tidak akan berpengaruh pada laporan permintaan PB maupun permintaan PB tertunda karena mereka belum memiliki data teknik. setelah itu baru memilih laporan yang diinginkan. Dengan memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir, user dapat memilih laporannya untuk jangka waktu tertentu bisa bulanan, bisa mingguan atau yang lainnya. Grafik gangguan digunakan untuk melihat pergerakan gangguan per harinya.

J. Pengujian aplikasi laporan Permintaan Pasang Baru


(75)

64

Laporan ini digunakan untuk menampilkan permintaan pasang baru yang ada baik yang sudah layak maupun yang belum layak.

K. Pengujian aplikasi Laporan Pasang Baru

Gambar 4.16. Laporan Pasang Baru

Laporan ini adalah laporan yang menampilkan pasang baru yang sudah terealisasi dalam jangka waktu tertentu, dimana tanggalnya dibuat berdasarkan tanggal selesainya pemasangan baru, jadi bukan pada waktu pengajuan pasang barunya.


(76)

Gambar 4.17. Laporan Pasang Baru Tertunda

Laporan ini berisikan data – data pasang baru yang belum dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, baik itu karena kehabisan jaringan kabel, ataupun karena alasan – alasan non teknis lainnya, seperti rumah tutup, ataupun atas permintaan pelanggan


(77)

66

M. Pengujian aplikasi Laporan Pengaduan

Gambar 4.18. Laporan Pengaduan

Laporan ini berisikan data – data gangguan yang dilaporkan oleh pelanggan dalam jangka waktu tertentu, status masih gangguan atau sudah selesai tidak diperhitungkan


(78)

Gambar 4.19. Laporan Pengaduan Terselesaikan

Laporan ini berisikan data – data gangguan yang dilaporkan oleh pelanggan dalam jangka waktu tertentu yang dapat diselesaikan oleh petugas, dan pelanggan tidak mengalami keluhan lagi.


(79)

68

O. Pengujian aplikasi grafik gangguan harian

Gambar 4.20. grafik gangguan harian

4.4. Evaluasi

Pada hasil pengujian aplikasi diatas, tidak didapatkan suatu kendala yang berarti. Kendala hanya disebabkan karena sedikit lambatnya suatu proses yang sedang dilakukan. Hal ini disebabkan spesifikasi hard ware yang kurang. Apabila spesifikasi tersebut ditingkatkan, kendala lambatnya suatu proses dapat diperkecil atau dihindari.

Program aplikasi diatas diujikan kepada 10 orang (user) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam pemakaian program aplikasi ini, dimana dari 10 orang ini, 5 orang adalah operator dari PT Telkom, yang dimana mereka mengerti akan sistem perkabelan dan mencoba semua aplikasi yang ada,


(80)

Tabel 4.1 Angket Hasil uji coba pada operator

User Hasil Uji Coba pada Operator

1 Mudah

2 Sedang

3 Sulit

4 Mudah

5 Sedang

Tabel 4.2 Angket Hasil uji coba pada orang awam

User Hasil Uji Coba pada Operator

1 Mudah

2 Sedang

3 Mudah

4 Mudah

5 Sedang

Dari hasil uji coba pada 5 orang operator untuk pemakaian seluruh aplikasi adalah:

a. 40 % menyatakan mudah b. 40 % menyatakan sedang c. 20 % menyatakan susah

dari hasil uji coba ini bahwa program ini cukup mudah digunakan, dengan catatan user yang memakai harus mengerti akan dasar – dasar jaringan kabel.


(81)

70

sedangkan uji coba pada 5 orang awam untuk pemakaian aplikasi untuk permintaan pasang baru serta pengaduan gangguan adalah

a. 60 % mudah b. 40 % sedang c. 0 % susah

kesimpulan secara keseluruhan terhadap pemakaian program aplikasi ini menyatakan bahwa program ini cukup mudah digunakan.


(82)

1. Sistem Informasi Geografi ini dapat memberikan kemudahan kepada pengguna dalam hal pencarian lokasi temat gangguan berlangsung serta informasi-informasi yang di inginkan sehingga pengguna dapat menghemat waktu dan biaya

2. Sistem Informasi Geografi dapat memecahkan masalah penyampaian informasi yang tidak dapat dipecahkan oleh sistem informasi yang biasa karena informasi yang disampaikan tidak hanya berupa text tetapi disertai juga dengan peta lokasinya.

3. Sistem dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna dalam hal penyampaian informasi karena pemakai dapat secara langsung menerima visualisasi dari lokasi.

5.2. Saran

Program aplikasi yang dibuat ini tentunya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi lebih sempurna, diantaranya:

1. Program ini dapat dikembangkan dengan menambahkan tampilan peta model 3D sehingga pengguna dapat mengetahui tinggi rendahnya rumah –


(83)

72

rumah yang ada sehingga penempatan jaringan kabel lebih baik serta tidak mengganggu yang lainnya

2. Program dapat dilengkapi dengan penambahan-penambahan seperti jalur kabel primer dan sekunder digambar per kabel, atau perangkat lain yang berhubungan dengan telekomunikasi, serta data base yang lebih kompleks untuk dianalisa sehingga program akan terlihat lebih fleksibel


(84)

Environmental System Reseach Institute, 1996, Map Object : GIS and Mapping Components

Environmental System Reseach Institute, 1996, Avenue : Using Avenue

M. Agus J. Alam, 2003, Mengolah Database dengan Borland Delphi 7, PT Elex Media Komputindo, Bandung

Raymond Mcleod, Jr, 1995, Management Information System, Prentice Hall Rubenking, Neil, 1996, Delphi Programming Problem Solver, IDG Books Worldwide Inc, California


(1)

68

O. Pengujian aplikasi grafik gangguan harian

Gambar 4.20. grafik gangguan harian

4.4. Evaluasi

Pada hasil pengujian aplikasi diatas, tidak didapatkan suatu kendala yang berarti. Kendala hanya disebabkan karena sedikit lambatnya suatu proses yang sedang dilakukan. Hal ini disebabkan spesifikasi hard ware yang kurang. Apabila spesifikasi tersebut ditingkatkan, kendala lambatnya suatu proses dapat diperkecil atau dihindari.

Program aplikasi diatas diujikan kepada 10 orang (user) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam pemakaian program aplikasi ini, dimana dari 10 orang ini, 5 orang adalah operator dari PT Telkom, yang dimana mereka mengerti akan sistem perkabelan dan mencoba semua aplikasi yang ada,


(2)

sedangkan 5 orang sisanya adalah orang awam yang tidak mengerti akan perkabelan, tapi mereka hanya mencoba aplikasi untuk permintaan pasang baru serta pengaduan gangguan, dimana hasil yang diperoleh seperti berikut ini :

Tabel 4.1 Angket Hasil uji coba pada operator

User Hasil Uji Coba pada Operator

1 Mudah

2 Sedang

3 Sulit

4 Mudah

5 Sedang

Tabel 4.2 Angket Hasil uji coba pada orang awam

User Hasil Uji Coba pada Operator

1 Mudah

2 Sedang

3 Mudah

4 Mudah

5 Sedang

Dari hasil uji coba pada 5 orang operator untuk pemakaian seluruh aplikasi adalah:

a. 40 % menyatakan mudah b. 40 % menyatakan sedang c. 20 % menyatakan susah

dari hasil uji coba ini bahwa program ini cukup mudah digunakan, dengan catatan user yang memakai harus mengerti akan dasar – dasar jaringan kabel.


(3)

70

sedangkan uji coba pada 5 orang awam untuk pemakaian aplikasi untuk permintaan pasang baru serta pengaduan gangguan adalah

a. 60 % mudah b. 40 % sedang c. 0 % susah

kesimpulan secara keseluruhan terhadap pemakaian program aplikasi ini menyatakan bahwa program ini cukup mudah digunakan.


(4)

5.1. Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pembuatan program ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Geografi ini dapat memberikan kemudahan kepada pengguna dalam hal pencarian lokasi temat gangguan berlangsung serta informasi-informasi yang di inginkan sehingga pengguna dapat menghemat waktu dan biaya

2. Sistem Informasi Geografi dapat memecahkan masalah penyampaian informasi yang tidak dapat dipecahkan oleh sistem informasi yang biasa karena informasi yang disampaikan tidak hanya berupa text tetapi disertai juga dengan peta lokasinya.

3. Sistem dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna dalam hal penyampaian informasi karena pemakai dapat secara langsung menerima visualisasi dari lokasi.

5.2. Saran

Program aplikasi yang dibuat ini tentunya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi lebih sempurna, diantaranya:

1. Program ini dapat dikembangkan dengan menambahkan tampilan peta model 3D sehingga pengguna dapat mengetahui tinggi rendahnya rumah –


(5)

72

rumah yang ada sehingga penempatan jaringan kabel lebih baik serta tidak mengganggu yang lainnya

2. Program dapat dilengkapi dengan penambahan-penambahan seperti jalur kabel primer dan sekunder digambar per kabel, atau perangkat lain yang berhubungan dengan telekomunikasi, serta data base yang lebih kompleks untuk dianalisa sehingga program akan terlihat lebih fleksibel


(6)

Offset , Yogyakarta

Eddy Prahasta, 2002, Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, Informatika, Bandung

Environmental System Reseach Institute, 1996, Understanding GIS : The Arc/Info Method

Environmental System Reseach Institute, 1996, Map Object : GIS and Mapping Components

Environmental System Reseach Institute, 1996, Avenue : Using Avenue

M. Agus J. Alam, 2003, Mengolah Database dengan Borland Delphi 7, PT Elex Media Komputindo, Bandung

Raymond Mcleod, Jr, 1995, Management Information System, Prentice Hall Rubenking, Neil, 1996, Delphi Programming Problem Solver, IDG Books Worldwide Inc, California