TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Sepeda Motor Pada PT. Utomo Sentosa Surabaya.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN

SEPEDA MOTOR PADA PT.UTOMO SENTOSA

SURABAYA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Program Studi SI Sistem Informasi

Oleh:

Mada Wisnu Mintyawan 10.41011.0001

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Penjualan ... 6

2.2 Sistem Penjualan ... 7

2.3 Penjualan Kredit ... 8

2.4 Penjualan Tunai ... 8

2.5 Perusahaan Dagang... 8

2.6 Persediaan Barang ... 9


(3)

xi

Halaman

2.8 Aplikasi ... 10

2.9 Aplikasi Dekstop ... 11

2.10 Microsft Visual Basic 2010 ... 12

2.11 System Development live Cycle ... 12

2.12 Model Waterfall ... 13

2.13 Testing dan Implentasi Sistem ... 14

2.14 Black Box Testing ... 15

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 16

3.1 Analisis Sistem ... 16

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 16

3.1.2 Document Flow ... 17

3.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem ... 19

3.2 Perancangan Sistem ... 20

3.2.1 Input Proses Output Diagram ... 21

3.2.2 Sistem Flow Diagram ... 25

3.2.3 Data Flow Diagram ... 30

3.2.4 DFD Level 0 Sub Sistem Transaksi Penjualan ... 30

3.2.5 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial ... 32

3.2.6 Entity Relationship Diagram ... 32

3.2.7 Struktur Basis Data ... 35

3.2.8 Desain Input Output ... 41


(4)

xii

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 59

4.1 Implementasi ... 59

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 59

4.1.2 Implementasi Sistem... 60

4.2 Evaluasi ... 75

4.1.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 76

BAB V PENUTUP ... 100

5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 100


(5)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Karyawan ... 36

Tabel 3.2 Tabel Pelanggan ... 37

Tabel 3.3 Tabel Barang ... 38

Tabel 3.4 Tabel Transaksi Penjualan ... 39

Tabel 3.5 Tabel Detil Penjualan ... 40

Tabel 3.6 Tabel Transaksi Pemesanan ... 40

Tabel 3.7 Tabel Transaksi Pembayaran ... 41

Tabel 3.8 Desain Uji Coba Form Log-in ... 52

Tabel 3.9 Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 52

Tabel 3.10 Desain Uji Coba Form Ubah Pasword ... 52

Tabel 3.11 Desain Uji Coba Form Master ... 53

Tabel 3.12 Desain Uji Coba Form Pelanggan ... 53

Tabel 3.13 Desain Uji Coba Form Karyawan ... 54

Tabel 3.14 Desain Uji Coba Form Barang... 54

Tabel 3.15 Desain Uji Coba Form Transaksi Pemesanan... 55

Tabel 3.16 Desain Uji Coba Form Transaksi Penjualan ... 56

Tabel 3.17 Desain Uji Coba Form Transaksi Pembayaran ... 56

Tabel 3.18 Desain Uji Coba Form Transaksi Pelunasan Pembayaran... 57

Tabel 3.19 Desain Uji Coba Form Laporan Penjualan ... 57

Tabel 3.20 Desain Uji Coba Form Laporan Pendaptan Penjualan ... 57


(6)

xiv

Tabel 4.1 Desain Uji Coba Form Login ... 76

Tabel 4.2 Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 78

Tabel 4.3 Desain Uji Coba Form Pelanggan ... 80

Tabel 4.4 Desain Uji Coba Form Karyawan ... 82

Tabel 4.5 Desain Uji Coba Form Barang... 84

Tabel 4.6 Desain Uji Coba Form Transaksi Pemesanan ... 87

Tabel 4.7 Desain Uji Coba Form Transaksi Detil Penjualan ... 90

Tabel 4.8 Desain Uji Coba Form Transaksi Pembayaran ... 92

Tabel 4.9 Desain Uji Coba Form Transaksi Pelunasan Pembayaran... 93


(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan ... 18

Gambar 3.2 Input Proses Output Penjualan ... 21

Gambar 3.3 System Flow Penjualan langsung ... 26

Gambar 3.4 System Flow Penjualan inden ... 27

Gambar 3.5 System Flow Pembayaran inden ... 28

Gambar 3.6 System Flow Pembayaran langsung ... 29

Gambar 3.7 Contex Diagram Penjualan ... 30

Gambar 3.8 Dfd level 0 Proses Transaksi Penjualan... 31

Gambar 3.9 Dfd level 1 Proses Pembuatan Laporan ... 32

Gambar 3.10 Conceptual Data Model ... 34

Gambar 3.11 Physical Data Model ... 35

Gambar 3.12 Desain Form Menu Utama ... 42

Gambar 3.13 Desain Form Login ... 43

Gambar 3.14 Desain Form Barang ... 43

Gambar 3.15 Desain Form Karyawan ... 44

Gambar 3.16 Desain Form Pelanggan ... 45

Gambar 3.17 Desain Form Transaksi Penjualan ... 45

Gambar 3.18 Desain Form Transaksi Pemesanan ... 46

Gambar 3.19 Desain Form Transaksi Pembayran ... 47


(8)

xvi

Gambar 3.21 Desain Nota Penjualan ... 48

Gambar 3.22 Desain Laporan stok minimal ... 49

Gambar 3.23 Desain Laporan Penjualan Langsung ... 49

Gambar 3.24 Desain Laporan Penjualan Inden... 50

Gambar 3.25 Desain Laporan Pendapatan Penjualan ... 50

Gambar 3.26 Desain Laporan Penjualan sales ... 51

Gambar 4.1 Tampilan Form Login ... 60

Gambar 4.2 Tampilan Form Menu Utama ... 61

Gambar 4.3 Tampilan Form Master Pelanggan ... 64

Gambar 4.4 Tampilan Form Master Karyawan ... 65

Gambar 4.5 Tampilan Form Master Barang ... 66

Gambar 4.6 Tampilan Form Transaksi Pemesanan ... 68

Gambar 4.7 Tampilan Form Transaksi Penjualan ... 69

Gambar 4.8 Tampilan Form Transaksi Pembayaran ... 70

Gambar 4.9 Tampilan Form Transaksi Pelunasan Pembayaran ... 71

Gambar 4.10 Tampilan Form Nota Penjualan langsung ... 71

Gambar 4.11 Tampilan Form Nota Penjualan inden ... 72

Gambar 4.12 Tampilan Form Laporan persediaan Minimum ... 72

Gambar 4.13 Tampilan Form Lapora penjualan sales ... 73

Gambar 4.14 Tampilan Form Laporan penjualan langsung ... 74

Gambar 4.15 Tampilan Form Lapora penjualan inden ... 74


(9)

xvii

Gambar 4.17 Hasil Uji coba Form Login... 77

Gambar 4.18 Hasil Uji coba Form Login pasword salah... 77

Gambar 4.19 Hasil Uji coba Form Login pasword benar ... 77

Gambar 4.20 Hasil Uji coba Form Master Pelanggan ... 78

Gambar 4.21 Hasil Uji coba Form Master Karyawan ... 79

Gambar 4.22 Hasil Uji coba Form Master Barang ... 79

Gambar 4.23 Hasil Uji coba button Form Master Pelanggan ... 81

Gambar 4.24 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 81

Gambar 4.25 Hasil Uji coba Button Ubah Berhasil ... 81

Gambar 4.26 Hasil Uji coba Button Hapus Berhasil ... 82

Gambar 4.27 Hasil Uji coba button Form Master Karyawan ... 83

Gambar 4.28 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 83

Gambar 4.29 Hasil Uji coba Button Ubah Berhasil ... 84

Gambar 4.30 Hasil Uji coba Button Hapus Berhasil ... 84

Gambar 4.31 Hasil Uji coba button Form Master Barang ... 85

Gambar 4.32 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 86

Gambar 4.33Hasil Uji coba Button Ubah Berhasil ... 86

Gambar 4.34 Hasil Uji coba Button Hapus Berhasil ... 86

Gambar 4.35 Hasil Uji coba Button Hitung Berhasil ... 86

Gambar 4.36 Hasil Uji coba Form Transaksi Pemesanan Barang ... 88

Gambar 4.37 Hasil Uji coba Button Cari pelanggan ... 88

Gambar 4.38 Hasil Uji coba Button Cari barang ... 89


(10)

xviii

Gambar 4.41 Hasil Uji coba Button STR Berhasil ... 89

Gambar 4.42 Hasil Uji coba Form Transaksi Penjualan Barang ... 91

Gambar 4.43 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 91

Gambar 4.44 Hasil Uji coba Button tambah Berhasil ... 91

Gambar 4.45 Hasil Uji coba Form Transaksi Pembayaran ... 92

Gambar 4.46 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 93

Gambar 4.47 Hasil Uji coba Button cari Berhasil ... 93

Gambar 4.48 Hasil Uji coba Form TransaksiPelunasan Pembayaran ... 94

Gambar 4.49 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 95

Gambar 4.50 Hasil Uji coba Button cari Berhasil ... 95

Gambar 4.51 Hasil Uji coba Form Laporan Nota Penjualan ... 97

Gambar 4.52 Hasil Uji coba Form Laporan Penjualan Langsung ... 97

Gambar 4.53 Hasil Uji coba Form Laporan Penjualan Inden ... 98

Gambar 4.54 Hasil Uji coba Form Laporan Penjualan Sales ... 98

Gambar 4.55 Hasil Uji coba Form Laporan Pendapatan Penjualan ... 99

Gambar 4.56 Hasil Uji coba Form Laporan Pendapatan Penjualan inden ... 99


(11)

(12)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Utomo Sentosa adalah perusahan dagang sebuah perusahaan biro penjualan sepeda motor Honda / agen dealer yang bergerak pada penjualan sepeda motor yang ditawarkan dari main dealer PT.Mitra Pinastika Mulya (MPM). Di bagian penjualan, khususnya bagian sales merupakan bagian yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam segi banyaknya penjualan yang dilakukan. Dealer memiliki dua bagian penjualan yakni Sales counter yang melayani pelanggan secara langsung di dealer dan Sales force yang melayani pelanggan di luar dealer salah satunya stand dealer yang terdapat di mall ITC Surabaya.

Bagian sales ini mempunyai tugas untuk mencari pelanggan yang ingin membeli sepeda motor Honda secara tunai maupun kredit. Bagian sales menerima pesanan dari pelanggan lengkap beserta data ktp, ksk dan uang tanda jadi untuk pelunasan satu unit motor, lalu sales akan membuat Purchase Order.Setelah bagian sales membuat Purchase Order(PO), kemudian diserahkan terhadap coordinator Sales dimana tugas dari coordinator sales akan mengecek kondisi fisik kembali kendaraan, nomer rangka kendaraan dan nomer mesin kendaraan, setelah itu Purchase Order akan diserahkan pada bagian surat menyurat untuk pembuatan surat jalan rangkap 5 dimana setiap lembar surat jalan di tujukan untuk Konsumen, Finance,Asuransi, Main Dealer


(13)

2

dan Kasir Dealer untuk setiap transaksi yang akan dibukukan pada sales report per periode waktu tertentu.

Pada proses bisnis saat ini, bagian penjualan mengalami kendala atas informasi persediaan barang secara realtime sehingga bagian penjualan tidak bisa memastikan penjualan secara langsung atau penjualan yang dilakukan secara inden. Bagian penjualan masih melakukan penjualan berdasarkan perkiraan, karena setiap harinya akan melakukan pengecekan langsung persediaan barang di gudang. Pencatatan transaksi antara penjualan langsung dan penjualan inden dicatat dalam copy nota yang sama disetiap harinya,yang menjadi laporan rekapitulasi penjualan dalam satu periode masih tercampur menjadi satu. Belum ada pencatatan yang terpisah antara penjualan langsung dan penjualan inden, laporan penjualan yang dibuat masih menghasilkan laporan pendapatan penjualan saja, sehingga manajer tidak dapat mengambil keputusan pada permasalahan persediaan barang digudang yang sering habis.

Dampak dari permasalahan di atas adalah manajer tidak dapat mengetahui manakah barang yang paling laku, barang yang tidak laku,pendapatan barang yang paling besar kontribusinya, Karena manajer hanya mendapatkan laporan hasil penjualan secara keseluruhan. Manajer tidak dapat memutuskan barang mana yang harus ditingkatkan penjualannya, misalnya barang Honda Beat Sporty CW pada bulan Januari terjual 60 unit sedangkan bulan Februari pada kisaran 55unit, selain itu manajer juga tidak dapat memutuskan barang mana yang harus dipertahankan penjualannya, misalnya barang Honda Beat pop CW pada bulan Januari 60unit tetapi pada bulan Februari menurun 33% menjadi 20 unit.


(14)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka rumusan permasalahan yang terdapat dalam tugas akhir ini adalah: Bagaimana membuat Rancang Bangun Aplikasi penjualan sepeda motor pada Dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan sistem ini penulis memberikan batasan-batasan permasalahan sebagai berikut:

1. Tidak membahas prosedur penjualan kredit, semua transaksi diasumsikan adalah transaksi tunai.

2. Tidak membahas piutang dan penagihan piutang dagang. 3. Tidak membahas proses pembelian.

4. Tidak membahas tentang retur penjualan.

5. Tidak membahas Perhitungan harga pokok penjualan. 6. Data yang digunakan adalah data bulan Januari-Maret 2015. 7. Aplikasi ini berbasis desktop.

1.4 Tujuan

Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai adalah menghasilkan Rancang Bangun Aplikasi Penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya, yang akan menghasilkan output :

1. Barang yang paling laku dan kurang laku antar sales force dan sales counter selama periode tertentu.


(15)

4

2. Laporan jumlah persediaan barang digudang secara realtime dan laporan persediaan yang mendekati batas minimum stock.

3. Laporan penjualan yang terpisah antara penjualan yang dilakukan secara langsung maupun penjualan yang dilakukan secara inden.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada, batasan masalah,tujuan, manfaat serta sistematika penulisan dari Rancang Bangun Aplikasi Penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori untuk menyelesaikan permasalahan dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian TA yang terdiri dari identifikasi masalah, perancangan sistem yang mencakup pembuatan document flow, data flow diagram, desain ERD baik


(16)

conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, desain input-output dan rancangan evaluasi sistem informasi.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi rancang bangun aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat antara lain : implementasi sistem ,implementasi aplikasi,uji coba fitur dasar sistem.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran aplikasi rancang bangun aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari sistem informasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik tugas akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan sistem informasi ini sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.


(17)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penjualan

Penjualan adalah suatu proses pertukaran suatu produk berupa barang atau jasa dari suatu perusahaan. Proses penjualan melibatkan dua departemen di dalam perusahaan yaitu departemen pemasaran dan keuangan.Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya,maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebabnkan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai, (Soemarso, 1999).

Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swastha (1998 : 11) yaitu:

1. Trade Selling

Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar

mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada penjualan melalui penyalur daripada penjualan kepembeli akhir.

2. Missionary Selling

Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.


(18)

3. Technical Selling

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.

4. New Business Selling

Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling

Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.

2.2 Sistem Penjualan

Menurut Sudayat (2009:29), sebuah sistem kegiatan penjualan yang akan dijelaskan melalui prosedure-prosedure yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli,pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan atas pencatatan penjualan yang berlaku. Sedangkan pengertian penjualan dalam buku Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan adalah

“suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak, masing – masing dikenal sebagai penjual, dan pembeli, yang mewajibkan pihak yang pertama itu untuk, atas pertimbangan akan suatu pembayaran, atau suatu janji akan pembayaran sejumlah


(19)

8

harga dalam uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan

kepemilikan harta benda.” (Abdurrahman, 2001).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan kepada konsumen.

2.3 Penjualan Kredit

Menurut akuntansi, penjualan dikelompokan menjadi dua yaitu penjualan reguler (penjualan biasa) dan penjualan angsuran. Penjualan reguler terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak di terima sekaligus(tidak langsung lunas), Menurut Yendrawati (2005:63) banyak orang yang menyamakan istilah antara penjualan kredit dan penjualan angsuran. Sebenarnya semua penjualan angsuran bisa dikatakan penjualan kredit, tetapi penjualan kredit yang pelunasannya hanya melalui dua tahap bukan merupakan penjualan angsuran.

2.4 Penjualan Tunai

Transaksi penjualan tunai yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. (Mulyadi, 2001:455).

2.5 Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan


(20)

bentuk barang. Barang – barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada perubahan sifat dan bentuknya disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi bagi toko alat – alat kantor termasuk barang dagangan. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran. (Marwan, 1991)

2.6 Persediaan Barang

Bambang Karyadi (2000 : 122) menyatakan bahwa persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu dengan maksud dijual kembali baik secara langsung maupun melalui proses produksi dalam sirkulasi operasi normal perusahaan dalam hal ini termasuk pula barang-barang yang masih dalam proses produksi atau menunggu untuk digunakan.

2.7 Pendapatan

Pendapatan menurut Suwardjono (2014:393) mengemukakan bahwa pendapatan adalah terealisasi dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran. Saat penjualan merupakan saat yang paling utama dan menjadi standart dalam pengakuan pendapatan karena pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan terealiasasi. Berikut adalah pemicu pada bukti pengakuan pendapatan :


(21)

10

1. Penerimaan order pembelian

2. Penerimaan uang muka

3. Pengiriman barang

4. Pengiriman faktur penjualan

5. Penerimaan nota terima barang dari pembeli yang didukung faktur dan order pembelian

6. Pengiriman surat tagihan

7. Penerimaan kas atau alat pembayaran lain yang didukung nota pembayaran atau bukti transfer

8. Penyesuaian akhir periode

2.8 Aplikasi

Menurut penjelasan dari Jogiyanto (2005:112) Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna yang digunakan untuk mempercepat suatu pekerjaan. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat. Aplikasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Aplikasi Client Server

Aplikasi Client Server adalah aplikasi yang digunakan dan terhubung pada jaringan komputer. Arsitektur aplikasi client-server didasarkan pada hal yang sederhana yaitu komputer yang berbeda melakukan tugas yang berbeda, dan setiap komputer dapat dioptimalkan untuk tugas tertentu. Jadi masuk akal jika memisahkan DBMS dari aplikasi client. Pada arsitektur aplikasi client-server aplikasi dipecah-pecah ke dalam dua komponen utama yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama.Komponen-komponen ini disebut dengan


(22)

tier(tingkat), dan setiap tingkat mengimplementasikan fungsi yang berbeda-beda.

2. Aplikasi Stand Alone

Aplikasi Stand Alone adalah aplikasi komputer yang dapat dijalankan hanya pada satu komputer.Database dan programnya menjadi satu di dalam komputer tersebut, karena database dan program menyatu di dalam satu komputer maka aplikasi ini biasanya disebut ssebagai aplikasi satu tingkat.

2.9 Aplikasi Dekstop

Aplikasi dekstop adalah perangkat lunak yang dapat diinstal di suatu komputer dan digunakan untuk melakukan tugas –tugas tertentu. Aplikasi dekstop merupakan awal dari pengembangan suatu perangkat lunak yang digunakan pada komputer Stand Alone. Maka dari itu, aplikasi dekstop dapat berjalan sendiri tanpa menggunakan browser ataupun koneksi internet di suatu komputer dengan sistem operasi tertentu. Sebagai contoh aplikasi dekstop yaitu, microsoft office word, microsoft office excell dan lain-lain.adapun kelebihan dari aplikasi dekstop dengan aplikasi lainnya yaitu:

1. Dapat bekerja secara mandiri tanpa tergantung dengan koneksi internet ataupun browser.

2. Pengguna dapat dengan mudah mengubah dan memodifikasi

pengaturannya. 3. Prosesnya lebih cepat.


(23)

12

2.10 Microsoft Visual Basic 2010

Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk bahasa pemograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, sebagai produk pengembangan atau Integrated Development Environment (IDE) yang dikeluarkan oleh Microsoft, Visual Studio 2010 berisi beberapa IDE pemograman seperti Visual Basic,Visual C++,Visual Web Developer,Visual C#, dan Visual F#. Semua IDE tersebut sudah mendukung penuh implementasi .Net Framework terbaru, yaitu .Net Framework 4.0 yang merupakan pengembangan dari .Net Framework 3.5.

Tekhnologi .Net Framework merupakan teknologi yang mampu mendukung 20 bahasa pemograman, termasuk Visual Basic. Common language Runtime (CLR) atau sering disebut Runtime merupakan dasar dari .Net Framework. Runtime merupakan enggine yang menjalankan aplikasi .Net Framework, prinsip dasar dari runtime adalah konsep pengolahan kode. Kode program yang dijalankan oleh Runtime disebut kode terkelola,sedangkan kode yang tidak dijalankan oleh runtime disebut kode yang tidak dikelola (Yuswanto,2009:19).

2.11 System Development life Cycle

Menurut Tegarden (2013:2), System Development life Cycle adalah proses memahami bagaimana sebuah sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan merancang suatu sistem, membangunnya dan memberikannya kepada pengguna. Sedangkan menurut Kendall (2001:11), siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah


(24)

dikembangkan dengan sangat baik melalui pengguna siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.

2.12 Model Waterfall

Model Waterfall atau disebut juga linear sequential model merupakan model yang paling banyak digunakan dalam software engginering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan skuensial yang dimulai dari tahap software requirement analysis,design,coding,testing, dan maintenance. Disebut Waterfall karena setiap tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan(Pressman, 2002:37). Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model Waterfall menurut Pressman:

1. Software Requirement Analysis

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan di fokuskan, khususnya pada software, untuk memahami sifat program yang dibangun, software engginer harus memahami information domain,behavior,performance dan interface yang diperlukan. Kebutuhan untuk sistem dan software dan didokumentasikan kepada pelanggan.

2. Design

Software design sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda : data struktur,software

arsitechture,interface representation and procedural. Proses desain


(25)

14

diperkirakan demi kualitas sebelum coding dimulai. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

3. Coding

Design harus diterjemahkan kedalam bentuk form yang bisa dibaca oleh mesin. Tahap codding melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, maka codding dapat diselesaikan secara mekanis.

4. Testing

Setelah codding dilakukan, testing program dimulai. Proses testing berfokus pada logika internal software,memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji,dan pada eksternal fungsional; yaitu mengarahkan testing untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

5. Maintenance

Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelangga. Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodaasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Software maintenance mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

2.13 Testing dan Implementasi sistem

Menurut standar ANSI/IEEE 1059, testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang di inginkan dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas


(26)

software. Menurut Romeo (2003:3), testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:

1. Verifikasi. 2. Mendeteksi error 3. Validasi

Tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi menjadi dua yaitu white box and black box testing.

2.14 Black Box Testing

Black box testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing berfokus kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software.

Menggunakan Black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program. Romeo (2003:52). Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain :

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.


(27)

16

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Tahap analisis dilakukan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Untuk memperoleh informasi secara mendalam akan kondisi perusahaan saat ini, maka dilakukan metode pengumpulan data dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan dan wawancara terhadap bagian manajemen perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa alur proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, deskripsi pekerjaan masing-masing bagian dalam perusahaan, hingga kendala yang dihadapi perusahaan dalam operasional usahanya saat ini.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada proses bisnis saat ini, bagian penjualan mengalami kendala atas informasi persediaan barang secara realtime sehingga bagian penjualan tidak bisa memastikan penjualan secara langsung atau penjualan yang dilakukan secara inden. Bagian penjualan masih melakukan penjualan berdasarkan perkiraan, karena setiap harinya akan melakukan pengecekan langsung persediaan barang di gudang. Pencatatan transaksi antara penjualan langsung dan penjualan inden dicatat dalam copy nota yang sama disetiap harinya,yang menjadi laporan rekapitulasi penjualan dalam satu periode masih tercampur menjadi satu. Belum ada pencatatan yang terpisah antara penjualan langsung dan penjualan inden,


(28)

laporan penjualan yang dibuat masih menghasilkan laporan pendapatan penjualan saja, sehingga manajer tidak dapat mengambil keputusan pada permasalahan persediaan barang digudang yang sering habis.

Dampak dari permasalahan di atas adalah manajer tidak dapat mengetahui manakah barang yang paling laku, barang yang tidak laku,pendapatan barang yang paling besar kontribusinya, Karena manajer hanya mendapatkan laporan hasil penjualan secara keseluruhan. Manajer tidak dapat memutuskan barang mana yang harus ditingkatkan penjualannya, misalnya barang Honda Beat Sporty CW pada bulan Januari terjual 60 unit sedangkan bulan Februari pada kisaran 55unit, selain itu manajer juga tidak dapat memutuskan barang mana yang harus dipertahankan penjualannya, misalnya barang Honda Beat pop CW pada bulan Januari 60unit tetapi pada bulan Februari menurun 33% menjadi 20 unit.

3.1.2 Document Flow

Berikut adalah dokumen flow yang menjelaskan proses penjualan yang dilakukan oleh bagian sales seperti Gambar 3.1 Document Flow Proses Transaksi Penjualan sepeda motor.


(29)

18

Dokumen flow penjualan penjualan sepeda motor

Bag.penjualan Bag.gudang Bag.pembelian manajer

konsumen mulai Data pesanan Data pesanan Rekap data pesanan penjualan Data rekapitulasi pesanan penjualan Membuat pesanan order Pesanan order Pesanan order Cek persediaan barang di gudang barangpesanan tersedia Buat laporan barang Laporan barang tersedia Laporan barang tersedia Buat nota faktur penjualan Nota faktur penjualan Nota faktur penjualan Buat laporan rekapitulasI penjualan Laporan rekapitulasi penjualan a Laporan pembelian barang b ya Buat laporan barang habis tidak Laporan persediaan barang habis

Laporan persediaan barang habis

A. Laporan rekapitulasi penjualan selesai Buat laporan pembelian barang Laporan Pembelian barang b Menyesuaikan barang pesanan barangpesanan sesuai ya membuat pesanan order inden tidak Pesanan order inden c c Pesanan order inden

Gambar 3.1 Document Flow Proses Transaksi Penjualan sepeda motor.

Pada gambar 3.1 document flow transaksi penjualan dapat disimpulkan bahwa tidak ada output yang melaporkan adanya pemisah anatara pencatatan transaksi penjualan yang dilakukan secara langasung maupun penjualan yang dilakukan dengan cara proses inden, dan laporan pencatatan pesanan pelanggan yang tidak terealisasi, yang akan memberikan dampak bagi perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan kembali pada calon pembeli.


(30)

Fakta yang terjadi pada transaksi penjualan saat ini yaitu masih tercampurnya pencatatan penjualan inden dan penjualan langsung masih menjadi satu dalam laporan rekapitulasi penjualan satu periode bagi manager, sehingga manager tidak dapat mengetahui persediaan barang secara realtime untuk memprioritaskan barang mana yang volume penjualannya harus di tingkatkan maupun di pertahankan untuk proses pengadaan barang untuk meminimalisir terjadinya kehabisan persediaan barang di gudang.

3.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer Utomo Sentosa ini digunakan oleh user dengan berinteraksi antarmuka yang ditampilkan dalam layar komputer dengan tampilan halaman dekstop. Antarmuka ini digunakan user untuk menggunakan fasilitas yang diberikan sistem dalam mencatat dan menyimpan daftar penjualan yang dilakukan secara langsung maupun penjualan yang dilakukan dengan cara inden. Selain itu ,juga dapat melakukan pembuatan rekapitulasi laporan penjualan langusung ataupun inden ,laporan pendapatan penjualan serta laporan persediaan stock minimum barang digudang.

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer Utomo Sentosa Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Windows 7 sebagai sistem operasi komputer.

2. Microsoft visual studio 2010 untuk pembuatan aplikasi berbasis dekstop.

3. Sql server sebagai database tools yang digunakan.

Sedangkan perangkat keras yang digunakan untuk mendukung aplikasi penjualan sepeda motor ini adalah 1PC sebagai server.Server yang digunakan sudah tersedia dengan spesifikasi PC sebagai berikut.


(31)

20

1. Hardisk = 500 GB 2. Monitor = 16”

3. Memory = 4 GB

4. Mouse

5. Keyboard dan Printer

3.2 Perancangan Sistem

Sebelum membuat program aplikasi ini, terlebih dahulu dilakukan proses perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya program aplikasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat membantu manajemen untuk melakukan analisa data dan mengambil keputusan yang lebih baik. Aplikasi ini dibangun berbasis dekstop dan menggunakan bahasa pemrograman Visual basic.

Dalam perancangan sistem ini ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan Input-Proses-Output Diagram, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan Struktur Database yang digunakan dalam program sistem informasi ini.


(32)

3.2.1 Input-Proses-Output Diagram

Dari analisis kebutuhan tersebut maka dibuatlah Input-Proses-Output Diagram untuk mengetahui masukan dan keluaran yang dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2.

Pemesanan

Rekapitulasi Pemesanan

Pembayaran

Laporan penjualan

langsung

Laporan Penjualan Inden

Laporan Pendapatan

Penjualan

Laporan Stok minimal Data Barang

INPUT PROSES OUTPUT

Data pelanggan

Data Sales

Laporan penjualan

Sales Rekapitulasi

Pemesanan Penjualan

Nota_Penjualan

Nota_Penjualan

Gambar 3.2 Input-Proses-Output Diagram aplikasi penjualan.

Berdasarkan gambar 3.2 tersebut, maka dapat dijelaskan input, proses dan output, untuk jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut:


(33)

22

1. Input

a. Data Barang.

Data barang adalah data permintaan atau pesanan barang pelanggan yang digunakan untuk melakukan proses pemesanan yang berisi tentang data id_barang,nama barang, jumlah barang,jenis barang,tipe barang.

b. Data Pelanggan.

Data pelanggan adalah data pelanggan yang melakukan pesanan yang digunakan untuk melakukan proses pemesanan dan pembayaran yang berisi tentang data id_pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, dan no tlp pelanggan.

c. Data Sales.

Data Sales adalah data Sales yang mendapatkan pesanan order dari pelanggaan untuk melakukan proses pemesanan dan pembayaran yang berisi tentang data id_sales, nama_sales jabatan_sales .

d. Pesanan Order.

Pesanan Order adalah output dari proses pemesanan barang dari pelanggan yang merupakan input dari proses penjualan yang berisi tentang data id_penjualan,tanggal_penjualan,nama_pelanggan,nama_barang,harga_barang, jumlah_barang, dan total_hargabarang.

e. Nota Penjualan.

Nota Penjualan adalah output dari proses penjualan barang dari pelanggan yang merupakan input dari proses pembayaran yang berisi tentang data id_pembayaran,tanggal_penjualan,nama_pelanggan,nama_barang,nama_sales


(34)

harga_barang, jumlah_barang, total_hargabarang dan total_pembayaran yang harus dibayar oleh pelanggan.

2. Proses

Berdasarkan data masukan yang ada, selanjutnya akan dilakukan proses. Berikut ini merupakan penjelasan beberapa proses yang terkait dalam sistem ini:

a. Proses transaksi penjualan adalah proses yang di dapat seorang sales ketika pesanan order yang didapat, dan barang yang di inginkan tersedia di gudang untuk dilakukan proses pengiriman dan akan melakukan proses inden terhadap main dealer apabila persediaan barang yang ada di gudang tidak ada / kosong serta berfungsi untuk melakukan rekapitulasi pencatatan penjualan output yang dihasilkan adalah nota penjualan langsung dan nota penjualan yang dilakukan secara inden yang terpisah yang berfungsi untuk pelaporan penjualan.

b. Proses transaksi pemesanan adalah proses yang didapat seorang sales ketika mendapatkan pelanggan untuk melakukan pembelian sepeda motor dengan mencatat permintaan barang yang terdiri dari nama_barang ,jenis_barang ,harga_barang , tipe_barang dan harga _barang yang akan menghasilkan pesanan order.

c. Proses pembayaran yaitu proses yang berfungsi untuk mengolah laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pemesanan,dan proses penjualan dalam setiap transaksi pembayaran yang akan di suguhkan kepada manajer seperti laporan penjualan langsung,laporan penjualan inden, laporan persediaan barang, laporan pendapatan penjualan dan laporan penjualan sales.


(35)

24

3. Output

1. Laporan Penjualan langsung / inden

Laporan ini berisi tentang id_penjualan,tanggal_penjualan,nama_pelanggan, Nama_barang,jenis_barang,Tipe_barang,harga_barang,jumlah_barang,

total_pembayaran, status laporan penjualan langsung maupun laporan penjualan inden.

2. Laporan Pendapatan Penjualan :

Laporan ini berisi tentang rekapitulasi jumlah pendapatan penjualan yang diterima perusahaan selama 1 periode waktu tertentu dari proses penjualan yang dilakukan secara langsung maupun proses penjualan yang dilakukan secara inden untuk mengetahui selisih antara harga perolehan dan harga jual. 3. Laporan Persediaan Barang

yaitu menghitung jumlah persediaan barang digudang berdasarkan jenis dan tipe sepeda motor,yang merupakan output dari transaksi penjualan.

4. Laporan barang laku dan kurang laku

Laporan barang laku dan kurang laku merupakan output dari proses pembayaran yang berguna untuk mengetahui barang mana saja yang laku dan kurang laku terjual.

5. Laporan Penjualan Sales

Laporan rekapitulasi dalam satu periode sales untuk dilakukan monitoring dari setiap transaksi penjualan yang dilakukan sales siapa saja yang telah mencapai target penjualan maupun kurang dari target penjualan yang telah ditentukan.


(36)

3.2.2 Sistem flow diagram

Sistem informasi memiliki alur antara data,proses dan laporan yang digambarkan dalam bentuk sistem flow.

1. System flow Penjualan

Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan kepada bagian penjualan,kemudian bagian penjualan akan menginputkan data permintaan pelanggan dan akan membuat pesanan order (P.O) untuk diberikan kepada bagian gudang, setelah bagian gudang menerima pesanan order dari bagian penjualan maka bagian gudang akan melakukan pengecekan persediaan barang yang ada digudang, jika barang tersedia bagian gudang akan membuat laporan barang tersedia untuk diberikan pada bagian penjualan,tetapi jika barang kosong /tidak tersedia bagian gudang akan membuat laporan persediaan habis dan diberikan kepada bagian pembelian untuk melakukan proses pengadaan barang. Jika Permintaan pelanggan tersedia maka bagian penjualan akan melakukan pengecekan pada barang dan menyesuaikan dengan data permintaan pelanggan jika sudah sesuai selanjutnya bagian penjualan akan membuat nota faktur penjualan untuk diserahkan kepada pelanggan. Tetapi jika barang tidak tersedia dengan data permintaan barang dari pelanggan bagian penjualan akan membuatkan pesanan order inden yang akan diserahkan terhadap bagian pembelian dan nota faktur penjualan inden yang diserahkan terhadap pelanggan dan bagian pembelian setelah itu bagian penjualan akan membuat rekapitulasi laporan penjualan berdasarkan data penjualan untuk diserahkan kepada manajer sebagai acuan untuk


(37)

26

pengambilan keputusan atas proses penjualan. Untuk design system flow penjualan pada PT.Utomo Sentosa dapat dilihat pada gambar 3.3

Sistem Flow Penjualan Sepeda Motor

Bagian Penjualan Pelanggan

Mualai

Data Pemesanan Barang

Data Pemesanan Barang

Input Data Permintaan

rekapitulasi permintaan barang

Cek Data Persediaan

Barang

Laporan Barang tersedia

Membuat Laporan Penjualan

Lapo

ran

Penjul

an

Mencetak nota faktur penjualan

Nota faktur penjualan b

Nota faktur penjualan

selesai

Barang

PesananBarang

b


(38)

Sistem Flow Penjualan Inden Sepeda Motor Bagian Penjualan Pelanggan

Mualai

Data Pemesanan Barang

Data Pemesanan Barang

Input Data Permintaan

rekapitulasi permintaan barang

Cek Data Persediaan

Barang

Laporan Barang Habis

Membuat Laporan Penjualan Inden

Lapo

ran

Penjul

an Inen

Mencetak nota faktur penjualanInden

Nota faktur penjualanInden b

Nota faktur penjualan Inden

selesai

Barang

PesananBarang

b


(39)

28

2. System flow Pembayaran

Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan kepada bagian penjualan,kemudian bagian penjualan akan menginputkan data permintaan pelanggan dan akan membuat rekapitulasi pembayaran yang tersimpan dalam database Laporan penjualan, setelah tersimpan bagian penjualan laporan rekapitulasi penjualan yang akan diserahkan terhadap manajer.

Sistem Flow Pembayaran Inden Sepeda Motor

Bagian Penjualan Manajer Rekapitulasi Pembayaran Cetak Laporan Rekapitulasi penjualan Inden Input Data Permintaan Input Data NotaFaktur Penjualan Membuat rekapitulasi permintaan barang Lapo ran Penjul an Mualai c selesai Laporan Penjualan inden Barang c Laporan Penjualan inden Cetak Laporan Rekapitulasi pembayaran Inden Laporan Pembayaran inden D Laporan Pembayaran inden D


(40)

Sistem Flow Pembayaran Sepeda Motor

Bagian Penjualan Manajer

Rekapitulasi Pembayaran

Cetak Laporan Rekapitulasi

penjualan Langsung

Input Data Permintaan

Input Data NotaFaktur Penjualan

Membuat rekapitulasi permintaan barang

Lapo

ran

Penjul

an

Mualai c

selesai Laporan Penjualan

Langsung

Barang

c Laporan Penjualan

langsung


(41)

30

3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran data pada suatu sistem, yang mempunyai tingkatan desain (memiliki beberapa level desain). Dimulai dari contex diagram seperti dapat dilihat pada gambar 3.7 dari contex diagram dapat di perkecil lagi menjadi level yang lebih rendah untuk menghasilkan desain sistem yang lebih rinci.

Gambar 3.7 Contex diagram penjualan

3.2.4 DFD level 0 Sub-Sistem Transaksi Penjualan

Pada Data Flow Diagram (DFD) level 0 pada aplikasi penjualan sepeda motor pada PT.Utomo Sentosa terdapat tiga proses yaitu pemesanan,penjualan


(42)

dan pelaporan manajerial.DFD level 0 aplikasi penjualan sepeda motor dapat dilihat pada gambar 3.8.

DETIL REKAP_DETILPENJUALAN DATA_PELANGGAN LAP_PENJ_SALES LAP_PENJ_LANGSUNG LAP_PENJ_INDEN LAP_PENDAPATAN LAP_PERSEDIAAN REKAP_PERSEDIAAN REKAP_PENJUALAN KARYAWAN REKAP_PEM BAYARAN NOTA_PENJUALAN TOTALPEMBAYARAN REKAPDATA_KARYAWAN REKAP_PENJUALAN MENYESUAIKAN MENGECEK MELAKUKAN DATA KARYAWAN REKAP_DATAPELANGGAN REKAP_PEM ESANAN DATA_PERMINTAAN PELANGGAN PELANGGAN MANAJER 1 PEM ESANAN + DATA_PEMESANAN DATA_PELANGGAN 2 PENJUALAN + KARYAWAN BARANG DATA_PENJUALAN DATA_KARYAWAN 3 PEM BAYARAN + PEM BAYARAN DETIL_PENJUALAN


(43)

32

3.2.5 DFD level 1 Proses Pelaporan Manajerial

Pada data flow diagram level 1 proses pelaporan manajerial terdapat satu proses yaitu, pelaporan manajerial DFD Level 1 dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pelaporan manajerial.

3.2.6 Entity Relationship Diagram

ERD merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk menggambarkan / menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan


(44)

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data user dan menunjukkan hubungan (relasi) antar tabel. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu:

1. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada CDM belum tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. Tabel-tabel penyusun tersebut mempunyairelationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang mana hubungan antar tabel tersebut. Pada CDM juga telah didefinisikan kolom mana yang menjadi primary key. CDM yang dirancang untuk sistem informasi ini bisa dilihat pada gambar 3.10.


(45)

34

Gambar 3.10 Conceptual Data Model

2. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program. PDM merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field terdapat pada setiap tabel. Adapun PDM untuk sistem informasi dapat dilihat pada gambar 3.11.

MEMILIKI MEMPUNYAI MELAKUKAN2 MELAYANI MEMPUNYAI MELAKUKAN1 MELAYANI TABEL_KARYAWAN ID_KARYAWAN NAMA_KARYAWAN TARGET NO_KTP JENIS_KELAMIN ALAMAT TEMPAT_LAHIR TANGGAL_LAHIR NO_TELP STATUS_PERKAWINAN AGAMA JABATAN KOTA PROVINSI EMAIL PASSWORD TABEL_PELANGGAN ID_PELANGGAN NAMA_PELANGGAN ALAMAT_PELANGGAN NO_TELPON EMAIL KOTA PROVINSI NO_KTP JENIS_KELAMIN AGAMA PEKERJ AAN TEMPAT_LAHIR TANGGAL_LAHIR STATUS_PERKAWINAN TABEL_BARANG ID_BARANG NAMA_BARANG JENIS_BARANG TIPE_BARANG NO_BODY NO_MESIN PERSEDIAAN_BARANG STOK_MINIMAL HARGA_BELI HARGA_OTR DISKON HARGA_JUAL TRANSAKSI_PEMESANAN ID_PEMESANAN JUMLAH KETERANGAN TANGGAL_PEMESANAN TRANSAKSI_PENJ UALAN ID_PENJUALAN TANGGAL TOTAL_BAYAR KETERANGAN STATUS_PENJ UALAN TRANSAKSI_PEMBAYARAN ID_PEMBAYARAN TANGGAL_PENJUALAN TANGGAL_JATUHTEMPO JUMLAH_BAYAR PEMBAYARAN SISA_BAYAR TANGGAL_PEMBAYARAN


(46)

Gambar 3.11 Physical Data Model

3.2.7 Struktur Basis Data

Dari Physical Data Model yang telah terbentuk, dapat disusun struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan. Berikut ini akan diuraikan struktur tabel yang nantinya digunakan dalam pembuatan sistem seperti di bawah ini:

ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN

ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN

ID_BARANG = ID_BARANG

ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN

ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN

ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN

ID_BARANG = ID_BARANG

ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN TABEL_KARYAWAN ID_KARYAWAN NAMA_KARYAWAN NO_KTP JENIS_KELAMIN ALAMAT TEMPAT_LAHIR TANGGAL_LAHIR NO_TELP STATUS_PERKAWINAN AGAMA JABATAN KOTA PROVINSI EMAIL PASSWORD TARGET varchar(10) varchar(50) varchar(30) varchar(20) varchar(50) varchar(30) datetime varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(20) varchar(20) <pk> TABEL_PELANGGAN ID_PELANGGAN NAMA_PELANGGAN ALAMAT_PELANGGAN NO_TELPON EMAIL2 KOTA2 PROVINSI2 NO_KTP2 JENIS_KELAMIN2 AGAMA2 PEKERJAAN TEMPAT_LAHIR2 TANGGAL_LAHIR2 STATUS_PERKAWINAN2 ... varchar(50) varchar(30) varchar(50) varchar(18) varchar(50) varchar(30) varchar(30) varchar(50) varchar(10) varchar(20) varchar(50) varchar(50) datetime varchar(20) <p TABEL_BARANG ID_BARANG NAMA_BARANG JENIS_BARANG TIPE_BARANG NO_BODY NO_MESIN PERSEDIAAN_BARANG STOK_MINIMAL HARGA_BELI HARGA_OTR DISKON HARGA_JUAL ... varchar(50) varchar(50) varchar(20) varchar(30) varchar(25) varchar(25) int int int int int int <p TRANSAKSI_PEMESANAN ID_PEMESANAN ID_KARYAWAN ID_PELANGGAN ID_BARANG JUMLAH KETERANGAN TANGGAL_PEMESANAN ... varchar(50) varchar(10) varchar(50) varchar(50) int varchar(50) datetime <pk <fk <fk <fk TRANSAKSI_PENJUALAN ID_PENJUALAN ID_KARYAWAN ID_PELANGGAN TANGGAL2 TOTAL_BAYAR KETERANGAN2 STATUS_PENJUALAN ... varchar(20) varchar(10) varchar(50) datetime int varchar(50) varchar(50) <p <fk <fk TRANSAKSI_PEMBAYARAN ID_PEMBAYARAN ID_PENJUALAN TANGGAL_PENJUALAN TANGGAL_JATUHTEMPO JUMLAH_BAYAR PEMBAYARAN SISA_BAYAR TANGGAL_PEMBAYARAN ... varchar(50) varchar(20) datetime datetime int int int datetime <p <fk DETAIL_PENJUALAN ID_PENJUALAN ID_BARANG JUMLAH HARGA SUBTOTAL ... varchar(20) varchar(50) int int int <p <p


(47)

36

1. Tabel Karyawan

Nama Tabel : Karyawan

Primary Key : ID

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk entri data karyawan

Tabel 3.1 karyawan

No. Field Type Length Key

1. ID_ karyawan Varchar 10 Primary Key

2. Nama_ karyawan Varchar 50

3 NO_ktp Varchar 30

4 Jenis_kelamin Varchar 20

5 Tempat_Lahir Varchar 30

6 Tgl_Lahir date

7 Alamat Varchar 50

8 No_Telp Varchar 20

9 Status_perkawinan Varchar 20

10 Agama Varchar 20

11 Jabatan Varchar 30

12 Kota Varchar 30


(48)

14 Email varchar 30

15 Pasword Varchar 20

16 Target Varchar 20

2. Tabel Pelanggan

Nama Tabel : Pelanggan

Primary Key : ID_ Pelanggan

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Pelanggan Tabel 3.2 Pelanggan

No Field Type Length Key

1. ID_ pelanggan Varchar 50 Primary Key

2. Nama_ pelanggan Varchar 30

3. No_tlp Varchar 18

4. Alamat_Pelanggan Varchar 50

5. Kota Varchar 30

6. Email Varchar 50

7 Provinsi Varchar 30

8 No_Ktp Varchar 50


(49)

38

10 Agama Varchar 20

11 Pekerjaan Varchar 50

12 Tempat_Lahir Varchar 50

13 Tanggal_Lahir Date

14 Status_Perkawinan Varchar 20

3. Tabel Barang

Nama Tabel : Barang

Primary Key : ID_ Barang

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Barang

Tabel 3.3 Barang

No. Field Type Length Key

1 ID_ Barang Varchar 50 Primary Key

2 Nama_barang Varchar 50

3 NO_Rangka Mesin Varchar 225

4 NO_Rangka Body Varchar 25

5 Jenis_Barang Varchar 20

6 Tipe_Barang Varchar 20


(50)

8 Harga_jual Integer

9 Persediaan_Barang Integer

10 Stock_minimal Integer

11 Harga OTR Integer

12 Diskon Integer

4. Tabel Transaksi Penjualan

Nama Tabel : Transaksi Penjualan

Primary Key : ID_ Penjualan

Foreign Key : ID_Pelanggan,ID_Karyawan

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Transaksi Penjualan

Tabel 3.4 Transaksi Penjualan

No. Field Type Length Key

1 ID_Penjualan Varchar 30 Primary Key

2 ID_Karyawan Varchar 30 Foreign Key

3 ID_Pelanggan Varchar 50 Foreign Key

4 Total_Bayar Integer

5 Tanggal Date

6 Keterangan Varchar 50


(51)

40

5. Tabel Detil_ Penjualan

Nama Tabel : Detil Penjualan

Primary Key : -

Foreign Key : ID_Penjualan,ID_Barang

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Detil Penjualan

Tabel 3.5 Detil Penjualan

No. Field Type Length Key

1 ID_Penjualan Varchar 30 Foreign Key

2 ID_Barang Varchar 30 Foreign Key

3 Jumlah Integer

4 Harga Integer

5 Sub_Total Integer

6. Tabel Transaksi_Pemesanan

Nama Tabel : Transaksi_Pemesanan

Primary Key : ID_Pemesanan

Foreign Key : ID_Karyawan,ID_Barang,ID_Pelanggan

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data TransaksiPemesanan

Tabel 3.6 Transaksi_Pemesanan

No. Field Type Length Key

1 ID_Pemesanan Varchar 50 Primary Key

2 ID_Barang Varchar 30 Foreign Key

3 ID_Karyawan Varchar 10 Foreign Key


(52)

5 Jumlah Integer

6 Keterangan Varchar 50

7 Tanggal_Pemesanan Date

7. Tabel Transaksi_Pembayaran

Nama Tabel : Transaksi_Pembayaran

Primary Key : ID_Pembayaran

Foreign Key : ID_Penjualan

Fungsi : Tabel untuk menyimpan Transaksi_Pembayaran

Tabel 3.7 Transaksi_Pembayaran

No. Field Type Length Key

1 ID_Pembayaran Varchar 50 Primary Key

2 ID_Penjualan Varchar 20 Foreign Key

3 Tanggal_Penjualan date

4 Tanggal_Jatuhtempo date

5 Jumlah_Bayar Integer

6 Pembayaran integer

7 Sisa_Bayar integer

8 Tanggal_Pembayaran Date

3.2.8 Desain Input Output

Setelah membuat suatu perancangan sistem, maka dapat dibuat desain input dan output untuk menggambarkan jalannya sistem tersebut. Desain input dan output adalah suatu rancangan dari form-form yang mengimplementasikan


(53)

42

masukan dan rancangan keluaran yang berupa laporan dimana laporan-laporan tersebut akan digunakan sebagai dokumentasi. Adapun desain input dan output tersebut antara lain adalah:

1. Design Form Utama

Form Utama berfungsi sebagai tampilan awal yang dimiliki sebuah aplikasi penjualan,sehingga lebih mudah digunakan oleh pengguna.Desain Aplikasi form utama dapat dilihat pada gambar 3.12.

Gambar 3.12Desain form utama Aplikasi Penjualan

2. Design Form Login

Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk validasi user yang menggunakan aplikasi untuk penggunaan fitur yang terdapat pada aplikasi.Desain form login dapat dilihat pada gambar 3.13.


(54)

Gambar 3.13 Desain Form Login User

3. Design Form Master Barang

Form master barang berfungsi untuk memasukan data barang yang kemudian akan di simpan pada database master barang.Berikut ini merupakan tampilan dari form master barang yang dapat dilihat pada gambar 3.14.


(55)

44

4. Design Form Master Karyawan

Form master karyawan berfungsi untuk memasukan data karyawan yang kemudian akan di simpan pada database master karyawan.Berikut ini merupakan tampilan dari form master karyawan yang dapat dilihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Desain Form Master Karyawan

5. Design Form Master pelanggan

Form master Pelanggan berfungsi untuk memasukan data pelangganyang kemudian akan di simpan pada database master pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form master pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.16.


(56)

Gambar 3.16 Desain Form Master Pelanggan

6. Design Form Transaksi Penjualan

Form transaksi penjualan berfungsi untuk memasukan data penjualan

pelanggan yang kemudian disimpan dalam database penjualan

pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi penjualan pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.17.


(57)

46

7. Design Form Transaksi Pemesanan

Form transaksi pemesanan berfungsi untuk memasukan data pemesanan

pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pemesanan

pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pemesanan pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.18.


(58)

8. Design Form Transaksi Pembayaran

Form transaksi pembayaran berfungsi untuk memasukan data pembayaran

pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pembayaran

pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pembayaran pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Desain Form Transaksi Pembayaran.

9. Design Form Transaksi Pelunasan Pembayaran

Form transaksi pelunasan pembayaran berfungsi untuk memasukan data kekurangan pembayaran pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pelunasan pembayaran pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pelunasan pembayaran pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.20.


(59)

48

Gambar 3.20 Desain Form Transaksi Pelunasan Pembayaran.

10.Design Nota Penjualan

Desain Nota penjualan berfungsi untuk menampilkan detail penjualan pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari Nota penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.21.

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

NOTA_FAKTUR_ PENJUALAN ID_PENJUALAN

NAMA_PLG ALAMAT NO_TLP

NAMA_BARANG

TANGGAL NAMA_KARYAWAN

HARGA_BARANG JUMLAH_BARANG

TOTAL_BAYAR


(60)

11. Design Laporan Stock Minimal

Desain Laporan stock minimal berfungsi untuk menampilkan detail laporan stock minimal. Berikut ini merupakan tampilan dari stock minimal yang dapat dilihat pada gambar 3.22.

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

LAPORAN STOCK MINIMAL BARANG

ID_BARANG NAMA_BARANG JENIS_BARANG TIPE_BARANG JUMLAH_BARANG STOCKMINIMAL_BARANG

Gambar 3.22 Desain Laporan stock minimal

12. Design Laporan Penjualan Langsung

Desain Laporan penjualan Langsung berfungsi untuk menampilkan detail laporan penjualan langsung. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.23.

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

LAPORAN PENJUALANLANGSUNG

ID_PENJUALAN NAMA_PELANGGAN JENIS_BARANG TIPE_BARANG NAMA_BARANG JUMLAH_BARANG TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text

TOTAL_BAYAR

Enter Text


(61)

50

13. Design Laporan Penjualan Inden

Desain Laporan penjualan Inden berfungsi untuk menampilkan detail laporan penjualan inden. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.24.

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

LAPORAN PENJUALAN INDEN

ID_PENJUALAN NAMA_PELANGGAN JENIS_BARANG TIPE_BARANG NAMA_BARANG JUMLAH_BARANG

TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text

TOTAL_BAYAR

Enter Text

Gambar 3.24 Desain Laporan penjualan inden. 14. Design Laporan Pendapatan

Design laporan pendapatan untuk menampilkan laporan pendapatan antara harga beli dan harga jual berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pendapatan yang dapat dilihat pada gamabar 3.25.

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

LAPORAN PENDAPATAN PENJUALAN BARANG

NAMA_BARANG JUMLAH HARGA_BELI HARGA_JUAL PROFIT

TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text

TOTAL_PENDAPATAN

Enter Text

STATUS


(62)

15. Design Laporan Penjualan Sales

Design laporan penjualan sales untuk menampilkan laporan penjualan sales berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan sales yang dapat dilihat pada gambar 3.26.

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA

LAPORAN PENJUALAN SALES

NAMA_BARANG JENIS_BARANG JUMLAH NAMA SALES

TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text

. Gambar 3.26 Desain Laporan Penjualan Sales.

3.3 Desain Uji Coba

Setelah melakukan desain sistem, tahap selanjutnya adalah melakukan desain uji coba. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah sistem informasi yang telah dibuat ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan atau output yang diharapkan. Desain uji coba ini akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu desain uji coba fungsi master, desain uji coba fungsi transaksi, desain uji coba fungsi laporan.

Desain uji coba ini dilakukan dengan menggunakan metode black box testing, dimana aplikasi ini akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun desain uji coba yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:


(63)

52

Tabel 3.8 Desain Uji Coba Form Login

Objek Pengujian Form Login

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form login dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menguji textbox

password dan username Memasukkan karakter password dan username Karakter yang dimasukkan tampil dengan simbol

2. Validasi username

dan password

Tombol login Muncul pesan “login

sukses”

Muncul pesan

username/password

salah”

Menu utama sesuai dengan hak akses

masuk Tabel 3.9 Desain Uji Coba Form Menu Utama

Objek Pengujian Form Menu Utama

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Menu Utama dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji fungsi

tombol pada menu utama

Tombol master, transaksi dan

laporan

Menampilkan menu

utama “master”

Menampilkan menu

utama “transaksi”

Menampilkan menu

utama ”laporan”

Tabel 3.10 Desain Uji Coba Form Ubah Password

Objek Pengujian Form Ubah Password

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Ubah Password dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.


(64)

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji textbox

password Memasukkan karakter password Karakter yang dimasukkan tampil dengan simbol

2. Validasi username

dan password

Tombol ubah Muncul pesan “ubah

password sukses”

Konfirmasi password tidak cocok

Muncul pesan “ubah

password gagal”

Tabel 3.11 Desain Uji Coba Form Master

Objek Pengujian Form Master

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Menu Utama “Master” dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji fungsi

tombol pada menu utama “master” Tombol user, Pelanggan, Barang,Karyawan Menampilkan menu utama master user Menampilkan menu

utama master Karyawan Menampilkan menu utama master Barang

Menampilkan menu utama master

Pelanggan Tabel 3.12 Desain Uji Coba Form Pelanggan

Objek Pengujian Form Pelanggan

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Pelanggan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form Pelanggan

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”


(65)

-54

Objek Pengujian Form Pelanggan

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Pelanggan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus update”

Tombol delete Menghapus semua isian

pada textbox dan combobox Textbox pada

form pelanggan

Dapat diisi mengenai data Pelanggan dengan

text Tabel 3.13 Desain Uji Coba Form Karyawan

Objek Pengujian Form Karyawan

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Karyawan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form Karyawan

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”

Tombol update Muncul pesan “data di

-update”

Tombol delete Menghapus semua isian

pada textbox dan combobox Textbox pada

form karyawan

Dapat diisi mengenai data karyawan dengan

text Tabel 3.14 Desain Uji Coba Form Barang

Objek Pengujian Form Barang

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat

dalam form Barang dapat berjalan dan

menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta


(66)

Objek Pengujian Form Barang

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat

dalam form Barang dapat berjalan dan

menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form Barang

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”

Tombol update Muncul pesan “data di

-update”

Tombol delete Menghapus semua isian

pada textbox dan combobox Textbox pada

form Barang

Dapat diisi mengenai data Barang dengan text Tabel 3.15 Desain Uji Coba Form Transaksi pemesanan

Objek Pengujian Form Transaksi pemesanan Barang

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi pemesanan Barang dapat

berjalan dan menghasilkan keluaran yang

diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form transaksi

pemesanan Barang

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”

Tombol update Muncul pesan “data

di-update”

Tombol delete Menghapus semua

isian pada textbox dan combobox Textbox pada

form transaksi pemesanan

barang

Dapat diisi mengenai data transaksi pemesanan Barang dengan text Tombol search pelanggan Menampilkan form master pelanggan Tombol search Barang Menampilkan form master Barang


(67)

56

Tabel 3.16 Desain Uji Coba Form Transaksi penjualan

Objek Pengujian Form Transaksi detil penjualan Barang

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi penjualan Barang dapat

berjalan dan menghasilkan keluaran yang

diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Stat

us

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form transaksi penjualan Barang

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”

Tombol TambahBarang

Muncul pesan “data

ditambahkan

Tombol delete Menghapus semua isian

pada textbox dan combobox Textbox pada

form transaksi penjualan barang

Dapat diisi mengenai data transaksi penjualan

Barang dengan text

Tabel 3.17 Desain Uji Coba Form Transaksi pembayaran

Objek Pengujian Form Transaksi pembayaran Barang

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi pembayaran Barang dapat

berjalan dan menghasilkan keluaran yang

diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form transaksi

pembayaran Barang

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”

Tombol search Menampilkan data

yang telah di masukan pada datagriedview Textbox pada

form transaksi penjualan barang

Dapat diisi mengenai data transaksi penjualan Barang


(68)

Tabel 3.18 Desain Uji Coba Form Transaksi pelunasan pembayaran

Objek Pengujian Form Transaksi pelunasan pembayaran Barang

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi pelunasan pembayaran Barang dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji fungsi

dan textbox pada form transaksi

pelunasan pembayaran

Barang

Tombol keluar Menampilkan form

utama aplikasi

Tombol save Muncul pesan “data

disimpan”

Tombol search Menampilkan data

yang telah di masukan pada datagriedview Tabel 3.19 Desain Uji Coba Form Laporan penjualan

Objek Pengujian Form Laporan Rekapitulasi Penjualan

Keterangan Menampilkan Laporan Rekapitulasi Penjualan

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menghasilkan

laporan penjualan

Data barang Tampilan nilai hasil

total penjualan barang Tampilan nilai hasil penjualan barang dari

setiap jenis dan tipe barang Tampilan nilai hasil

penjualan langsung Tampilan nilai hasil penjualan Inden Tabel 3.20 Desain Uji Coba Form Laporan pendapatan penjualan

Objek Pengujian Form Laporan Rekapitulasi Penjualan

Keterangan Menampilkan Laporan Rekapitulasi Penjualan

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menghasilkan

laporanpendapatan penjualan

Data barang Tampilan nilai hasil

total pendapatan penjualan barang Tampilan nilai hasil


(69)

58

Objek Pengujian Form Laporan Rekapitulasi Penjualan

Keterangan Menampilkan Laporan Rekapitulasi Penjualan

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

kontribusi pendapatan penjualan barang dari setiap jenis dan tipe

barang

Tabel 3.21 Desain Uji Coba Form Laporan persediaan barang

Objek Pengujian Form Laporan persediaan barang

Keterangan Menampilkan Laporan persediaan barang

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menghasilkan

laporan persediaan barang

Data barang Tampilan nilai hasil

total persediaan barang Tampilan nilai hasil persedian barang yang

telah mencapai batas minimal stok barang

Tabel 3.22 Desain Uji Coba Form Laporan penjualan sales

Objek Pengujian Form Laporan penjualan sales

Keterangan Menampilkan Laporan penjualan sales

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Sta

tus

1. Menghasilkan

laporan penjualan sales

Data barang Tampilan nilai hasil

total penjualan sales Tampilan nilai hasil

penjualan sales yang telah mencapai target dan kurang dari


(70)

59

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Implementasi

Implementasi program adalah implementasi dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya sehingga user dapat mengerti jalannya sistem user dari aplikasi ini adalah karyawan PT.Utomo Sentosa.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Untuk menjalankan sebuah sistem yang telah dibuat diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan Perangkat Keras

Sistem yang dibuat ini akan ditempatkan pada sebuah komputer server. Kebutuhan minimal perangkat keras yang harus dipenuhi untuk server agar sistem berjalan dengan baik dan lancar adalah sebagai berikut.

a. Memory 512 Mb atau lebih

b. Harddisk 10 Gb atau lebih

c. Processor Intel Core i3 dengan kecepatan 2 GHz atau lebih

d. Mouse, keyboard, dan monitor dalam kondisi baik

e. Koneksi jaringan

2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak yang harus ada pada komputer agar sistem dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut.


(71)

60

a. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows 7.

b. Database untuk pengolahan data menggunakan mysql.

c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual basic, sql.

4.1.2 Implementasi Sistem

Setelah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak telah terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi sistem yang telah dibuat. Pada bagian implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi dan fungsi kontrol dalam aplikasi.

1. Menu Login

Form login digunakan untuk authentifikasi dari pengguna sistem. Pengguna sistem ini terdapat tiga jenis pengguna, yaitu sales, admin, dan bagian gudang. Pertama user mengetikkan username dan password yang sudah dimiliki dan menekan tombol login, apabila username dan password tersebut sesuai, maka user dapat mengakses menu utama. Form Login rancang bangun aplikasi penjualan dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(72)

2. Menu Utama

Pada form utama terdapat beberapa menu yaitu menu file, master, transaksi, dan laporan. Form menu utama rancang bangun aplikasi penjualan pada PT.Utomo Sentosa dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Menu Utama

Didalam form menu terdapat beberapa sub menu yang berfungsi untuk menampilkan proses-proses yang akan dilakukan.

a. Menu File

1) Login : Digunakan user untuk masuk berdasarkan hak aksesnya.

2) Logout : Digunakan user untuk keluar dari hak akses user tetapi tidak keluar

dari aplikasi.

3) Keluar : Digunakan untuk keluar dari aplikasi. b. Menu Master


(73)

62

2) Master Pelanggan, digunakan untuk menampilkan form pelanggan. 3) Master Barang, digunakan untuk menampilkan form barang. c. Menu Transaksi

1) Pencatatan Pemesanan barang yaitu: menjelaskan tentang pemesanan barang dan jumlah persediaan barang yang ada di gudang apabila barang tersedia maka pencatatan transaksi pemesanan akan menjadi pencatatan transaksi penjualan, apabila barang tidak tersedia ada dua kemungkinan yang pertama pelanggan bersedia untuk dilakukan transaksi penjualan inden jika pelanggan tidak bersedia maka akan di catat dalam pencatatan pemesanan tidak terealisasi.

2) Pencatatan Detil Penjualan barang, yaitu: menjelaskan tentang transaksi penjualan barang setiap harinya,yang akan menghasilkan laporan penjualan dalam satu bulan.

3) Transaksi pembayaran, digunakan untuk menampilkan form transaksi

pembayaran.Pembayaran, digunakan untuk menampilkan form pembayaran dan total yang harus dibayar atas pelanggan.

4) Transaksi pelunasan, digunakan untuk menampilkan form transaksi

pelunasan.Pelunasan,digunakan untuk menampilkan form pelunasan dan melakukan pelunasan pembayaran atas penjualan inden.

d. Menu Laporan

1) Laporan data penjualan, digunakan untuk menampilkan laporan penjualan barang dalam satu periode.


(1)

97

Gambar 4.51 Hasil Uji Form Laporan Nota Penjualan


(2)

Gambar 4.53 Hasil Uji Form Laporan Penjualan Inden


(3)

99

Gambar 4.55 Hasil Uji Form Laporan Pendapatan Penjualan langsung

Gambar 4.56 Hasil Uji Form Laporan Pendapatan Penjualan inden


(4)

100 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi penjualan sepedamotor pada PT.Utomo Sentosa Surabaya, maka dapat disimpulkan:

1. Hasil penelitian yang menghasilkan sebuah aplikasi penjualan sepeda motor yang mampu memberikan suatu output berupa informasi persediaan barang, informasi laporan penjualanlangsung , informasi laporan penjualaninden informasi laporan penjualan antar sales, dan informasi laporan pendapatan penjualan .

2. Aplikasi penjualan sepeda motor mampu melakukan pencatatan penjualan antara pendapatan penjualan yang terealisai secara langsung dan pencatatan penjualan yang terealisasi secara inden.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan aplikasi penjualan sepeda motor yang telah dibuat agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan transaksi pembelian dan pembayaran hutang kredit pada finance agar delaer dapat menggunakan aplikasi pada semua lini kenerja keuangan dan menghasilkan informasi yang lebih akurat.


(5)

101

2. Dalam aplikasi ini dapat ditambahkan metode untuk melakukan peramalan persediaan berdasarkan data transaksi penjualan untuk digunakan sebagai pengendali persediaan supaya distributor memperoleh informasi barang mana yang harus dibeli untuk memenuhi penjualan yang akan datang.

3. Dalam aplikasi ini dapat ditambahkan transaksi pembayaran yang dilakukan secara kredit.


(6)

Abdurrahman. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul., dan Supomo, Bambang. (2005). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto. (2005). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kendall, K.E., dan Kendall, J.E. (2002). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT Prenhallindo.

Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya.Jakarta: PT Elex Computindo.

Marwan, Asri. 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan, Karunika Jakarta Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Pressman, Roger. S. (2001). Software Engineering.Singapore: McGrawHill. Pressman, Roger. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Andi. Ridwan Iskandar Sudayat. (2009). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Romeo, 2003. Testing dan Implementasi Sistem. Edisi Pertama. Surabaya: STIKOM Soemarso, S.R. (1999). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemarso, S.R. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Swastha, Bashu.(1997). Manajemen Pemasaran Modern, Jakarta: Liberty.

Tegarden, D., Dennis, A., dan Wixom, BH. (2013).System Analysis and Design with UML 4th Edition. Asia: Wiley.

Yendrawati,Reni.2005. Akuntansi Keuangan Lanjutan I, Penerbit Ekonisia, Fakultas Ekonomi UII,Yogyakarta