INOVASI BAHAN AJAR KIMIA LAMBANG UNSUR DAN PERSAMAAN REAKSI SMK KELAS X SEMESTER I DAN IMPLEMENTASINYA.

(1)

INOVASI BAHAN AJAR KIMIA LAMBANG UNSUR

DAN PERSAMAAN REAKSI SMK KELAS X

SEMESTER I DAN IMPLEMENTASINYA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

PUTRI JUNITA SARI

NIM. 8146141016

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Putri Junita Sari: Inovasi Bahan Ajar Kimia Lambang Unsur dan Persamaan Reaksi SMK Kelas X Semester I dan Implementasinya. Tesis.Medan : Program Studi Pendidikan Kimia. Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1)Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas X semester I pokok bahasan Lambang unsur dan persamaan reaksi yang ada saat ini telah layak dan sesuai dengan standar isi yang di tetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2) Apakah bahan ajar kimia yang telah dikembangkan untuk SMK kelas X semester 1 pada pokok bahasan lambang unsur dan persamaan reaksi telah layak dan sesuai dengan standar isi yang di tetapkan oleh BSNP (3) Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa tanpa bahan ajar kimia yang telah dikembangkan (4) Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar yang merupakan tumbuhkembangnya karakter dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Populasi penelitin adalah seluruh siswa kelas X SMK. Sampel dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Panyabungan sebanyak 2 kelas yang berjumlah 72 orang yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahan ajar penerbit A dan B pada pokok bahasan lambang unsur dan persamaan reaksi berdasarkan standar BSNP sudah cukup valid. Namun, ada beberapa yang perlu dilakukan pengembangan. (2) Bahan ajar kimia lambang unsur dan persamaan reaksi yang dikembangkan untuk SMK kelas X semester I telah layak berdasarkan hasil standarisasi kelayakan isi sebesar 3.60, standarisasi kelayakan bahasa sebesar 3.73, standarisasi kelayakan penyajian sebesar 3.70, standarisasi kegrafikan sebesar 3.79 (3) Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dengan implementasi bahan ajar kimia yang telah dikembangkan lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa tanpa bahan ajar yang telah dikembangkan. (Sig.1-tailed < α (0,008 < 0,05)) (4) Terdapat hubungan antara karakter yang terkembang dengan hasil belajar kimia siswa SMK Kelas X semester I yang diajar dengan bahan ajar kimia lambang unsur dan persamaan reaksi.

Kata Kunci : Bahan Ajar Kimia Lambang Unsur dan Persamaan Reaksi, Hasil Belajar, Rasa ingin tahu, Mandiri, Disiplin, Kerja keras, Jujur.


(6)

ii ABSTRACT

Putri Junita Sari: Innovative Teaching Material Chemical Reaction Equations Symbol Elements and Vocational Class X Semester I and Implementation. Tesis.Medan: Education Program Chemistry.Graduate University of Medan, 2016

This study aims to determine: (1) How feasibility of teaching materials chemistry SMK class X first semester subject Coat of elements and chemical equations that exist today have been appropriately and in accordance with the content standards set by the National Education Standards Agency (BSNP) (2) Is the teaching materials chemistry that have been developed for SMK class X Semester 1 on the subject of the symbol of the elements and the equation has been decent and in accordance with the content standards set by the National Education standards (3) Is the learning outcomes of students who are taught by teaching materials chemistry which has developed better than the results of student learning without chemicals teaching materials that have been developed (4) Is there a relationship between learning outcomes is growth character of the learning outcomes of students who are taught chemistry with chemistry teaching materials have been developed. This type of research, including research and development (research and development). Population research is conducted are all students of class X SMK. The sample in this study was SMK Negeri 2 Panyabungan as much as two classes total 72 people taken by purposive sampling. The results showed that: (1) teaching materials publisher of A and B on the subject of the symbol of the elements and standards based BSNP equation is quite valid. However, there are some who need to develop. (2) teaching materials chemistry emblem elements and equation developed for SMK class X the first half was decent based on the standardization of the feasibility of the contents of 3.60, standardize eligibility language amounted to 3.73, standardize eligibility presentation amounted to 3.70, standardization graph amounted to 3.79 (3) There a significant difference in student learning outcomes by implementing chemistry teaching materials have been developed better than the results of student learning without teaching materials that have been developed. (Sig.1-tailed <α (0.008 <0.05)) (4) There is a relationship between the characters are well developed with chemistry student learning outcomes Class X SMK first semester taught by teaching materials and chemicals emblem element of the equation.

Keywords: Instructional Materials Chemistry Element Symbol and Reaction Equations, Learning Outcomes, Curiosity, Independent, Discipline, Work hard, be honest.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkahnya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penulisan Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun judul Tesis ini adalah “ Inovasi Bahan Ajar Kimia Inovatif Lambang Unsur dan Persamaan Reaksi SMK Kelas X Semester I dan Implementasinya”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak yang disebabkan terbatasnya pengetahuan, waktu, dan dana yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, memotivasi, dan memberikan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada ketiga narasumber Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si , Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Dr. Ayi Darmana, M.Si sebagai penguji yang telah memberi masukan dan saran –saran kepada penulis dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan motivasi penulis serta memberikan kemudahan dan bantuan selama mengikuti perkuliahan. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Sulaiman Nasution dan Ibunda Nur Aisyah beserta Adinda Mhd Ikhwan Syaputra, Rizki Hamonangan, dan Mei Dina Sari beserta seluruh keluarga yang telah memberikan Doa, kasih sayang, pengorbanan, perjuangan, dan dukungan baik secara moril dan maupun materi.


(8)

iv

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para sahabat yang telah memberikan semangat dan inspirasi, rekan- rekan mahasiswa prodi kimia angkatan XXV terkhusus kepada seluruh rekan prodi pendidikan kimia kelas Reguler ”A” dan kepada Aulia Ansari Nst, S.Farm,Apt yang telah memberikan Doa dan bantuan kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberi manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya jurusan kimia dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 08 Maret 2016 Penulis,


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 7

1.3.Batasan Masalah 8

1.4.Rumusan Masalah 8

1.5.Tujuan Penelitian 9

1.6.Manfaat Penelitian 10

1.7.Defenisi Operasional 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 12

2.2 Hasil Belajar Kimia 12

2.3 Karakteristik Bahan Ajar 13

2.3.1 Sumber Bahan Ajar Kimia 16

2.3.2 Kriteria Bahan Ajar Kimia yang Baik 17

2.3.3.Tujuan Penyusunan Bahan Ajar 18

2.3.4 Manfaat Penyusunan Bahan Ajar 19

2.4. Karakteristik Ilmu Kimia 19

2.5 Standar Isi Buku Ajar Berdasarkan BSNP 20 2.5.1. Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia 21 2.5.2. Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran Kimia 21 2.5.3. Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran Kimia 21 2.5.4. Standar Kelayakan Kegrafikan Buku Pelajaran Kimia 22 2.6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 22

2.7. Pendidikan Karakter 24

2.8. Penilaian Karakter 27

2.9. Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah 28

2.9.1.Langkah-Langkah PBL 29

2.9.2 Kelebihan Model PBL 30

2.10 Penelitian Pengembangan 31

2.11 Inovasi Dalam Pembelajaran 32

2.12 Kerangka Konseptual 32


(10)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 35

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 35

3.3 Instrumen Penelitian 35

3.3.1. Angket Validasi Bahan Ajar 35

3.3.2. Tes Hasil Belajar 36

3.3.2.1. Validitas Tes 36

3.3.2.2. Reliabilitas 37

3.3.2.3. Taraf Kesukaran 37

3.3.2.4. Daya Pembeda Tes 37

3.3.3. Lembar Observasi 38

3.3.4. Angket 38

3.4. Jenis Penelitian 38

3.5 Prosedur Penelitian 39

3.5.1. Persiapan Penelitian 39

3.5.2. Pengembangan Bahan Ajar 39

3.5.3. Standarisasi Bahan Ajar yang Dikembangkan 39 3.5.4. Uji Coba Bahan Ajar Kimia yang Dikembangkan 40

3.6 Teknik Analisis Data 42

3.7 Uji Hipotesis 42

3.8 Data Hasil Belajar 43

3.9 Data Karakter Siswa 43

3.10 Persen Peningkatan Hasil Belajar 43 3.11 Hubungan Karakter Terhadap Hasil Belajar 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Buku Aar Penerbit A dan B 44 4.4.1. Analisis Bahan Ajar Penerbit A 45 4.4.2. . Analisis Bahan Ajar Penerbit B 47 4.2. Analisis Bahan Ajar yang telah Dikembangkan 49 4.3. Deskripsi Data Standarissi Inovasi Bahan Ajar Kimia 51 4.3.1. Standarisasi Inovasi Bahan Ajar Kimia 51 4.4. Pembahasan Standarisasi Bahan Ajar 53 4.5. Hasil Standarisasi Instrument Penelitian 55

4.5.1. Validitas Instrument Tes 55

4.5.2. Reliabilitas Instrument Tes 56 4.5.3. Daya Pembeda Instrument Tes 56 4.5.4. Tingkat Kesukaran Instrument Tes 56 4.6. Deskripsi Data Hasil Penelitian 56

4.7. Uji Normalitas Data 57

4.8. Uji Homogenitas Data 58

4.9. Uji Hipotesis 58

4.9.1. Uji Hipotesis Pertama 58

4.9.2. Uji Hipotesis Kedua 60

4.9.3. Uji Korelasi Kelas Eksperimen I 60


(11)

vii

4.10 Pembahasan Hasil Penelitian 61

4.10.1.Pengaruh Bahan Inovasi Ajar Terhadap Hasil Belajar 64 4.10.2. Hubungan Karakter dengan Hasil Belajar Keals Eksperimen 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 67

5.2. Saran 68


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Nilai Karakter dalam Pendidikan Indonesia 25 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Model PBL 30 Tabel 3.1 Kriteria Validasi Bahan Ajar 36

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r 43

Tabel 4.1 Data Pretes dan Postes Siswa Kelas Eksperimen 57 Tabel 4.2 Data Pretes dan Postes Siswa Kelas Kontrol 57 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data 57 Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis 59


(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Skema Alur Kerja/ Prosedur Penelitian 41 Gambar 4.1 Grafik Standarisasi Kelayakan Isi Bahan Penerbit A 45 Gambar 4.2 Grafik Standarisasi Kelayakan Bahasa Penerbit A 45 Gambar 4.3 Grafik Standarisasi Kelayakan Penyajian Penerbit A 45 Gambar 4.4 Grafik Standarisasi Kelayakan Kegrafikan Penerbit A 46 Gambar 4.5 Grafik Standarisasi Kelayakan Isi Bahan Penerbit B 47 Gambar 4.6 Grafik Standarisasi Kelayakan Bahasa Penerbit B 47 Gambar 4.7 Grafik Standarisasi Kelayakan Penyajian Penerbit B 47 Gambar 4.8 Grafik Standarisasi Kelayakan Kegrafikan Penerbit B 48 Gambar 4.9 Grafik Standarisasi Kelayakan Isi Inovasi Bahan Ajar 52 Gambar 4.10 Grafik Standarisasi Kelayakan Bahasa Inovasi Bahan Ajar 52 Gambar 4.11 Grafik Standarisasi Kelayakan PenyajianInovasi Bahan Ajar 53 Gambar 4.12 Grafik Standarisasi Kelayakan KegrafikanInovasi Bahan Ajar53


(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 75

Lampiran 2 Rencangan Pelaksanaan Pembelajaran 78 Lampiran 3 Angket Instrument Tes Penilaian Bahan Ajar 93

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes 117

Lampiran 5 Item Instrumen Tes 122

Lampiran 6 Lambar Observasi Karakter 125 Lampiran 7 Angket Penilaian Karakter Siswa 129 Lampiran 8 Hasil Analisis Bahan Ajar Penerbit A 130 Lampiran 9 Hasil Analisis Bahan Ajar Penerbit B 132 Lampiran 10 Hasil Standarisasi Bahan Ajar Kimia Inovatif 134 Lampiran 11 Validitas Instrument Tes 136 Lampiran 12 Reliabilitas Instrument Tes 137

Lampiran 13 Daya Pembeda Tes 138

Lampiran 14 Indeks Kesukaran 139

Lampiran 15 Tabulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 140 Lampiran 16 Tabulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 141 Lampiran 17 Uji Normalitas Data Penelitian 142 Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Penelitian 144 Lampiran 19 Pengujian Hipotesis Pertama 145 Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Kedua 146 Lampiran 21 Tabulasi Hasil Belajar dan Karakter Kelas Ekperimen 147 Lampiran 22 Perhitungan Efektifitas Peningkatan Hasil Belajar 148 Lampiran 23 Tabel Nilai r- produk Momen 149


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia saat ini amat tertinggal dibanding negara-negara lain. Berdasarkan data dari The Learning Curve Pearson 2014, Indonesia menempati urutan terakhir dari 40 negara dalam hal mutu pendidikan. Indonesia menjadi negara dengan mutu pendidikan terburuk di bawah Meksiko, Brazil, Argentina, Kolombia dan Thailand (Imaniar, 2014). Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia berdampak pada rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM). Berbagai temuan tentang rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia telah dikemukakan dibeberapa forum maupun media massa. Hasil survei Indeks pembangunan manusia (Human Development Index/ HDI) pada tahun 2013 menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat 111 dari 182 negara Asia dan Afrika (UNDP, 2013).

Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia berkaitan dengan kurangnya keberhasilan bahan ajar yang mencakup karakter. Keberhasilan belajar yang seperti ini hendaknya ditanamkan sejak dini, salah satu cara menanamkan keberhasilan tersebut dapat melalui pendidikan formal sekolah (Winarni,2013). Namun kenyataannya, karakter peserta didik di Indonesia cenderung negatif. Tidak jarang kita lihat pemberitaan di media massa yang menggambarkan rendahnya karakter peserta didik, seperti kasus tawuran antar pelajar, kecurangan saat ujian, dan yang paling sering adalah pelanggaran disiplin sekolah (Depiyanti, 2012; Warsono, 2010; Rifki, 2011).

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sesuai dengan tujuan pendidikan tidak hanya mencerdaskan peserta didik tetapi menjadi peserta didik sebagai insan berakhlak mulia (Efendy, 2015).


(16)

2

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah mutu pendidikan dan karakter peserta didik adalah dengan melaksanakan penyempurnaan dan perubahan kurikulum. Seiring dengan perkembangan kurikulum, pendayagunaan bahan ajar harus ditingkatkan kualitasnya (Arlitasari, dkk, 2013). Upaya untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dan pemahaman mengenai suatu materi perlu adanya peran guru, siswa, dan media atau alat pembelajaran. Media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran pada hakekatnya adalah terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik. Salah satu yang merupakan media pembelajaran adalah bahan ajar.(Karina, dkk, 2012).

Pembelajaran akan berjalan secara efektif dan efisien jika menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, mendukung kompetensi yang hendak dicapai siswa, memiliki uraian yang sistematis, tes yang terstandar serta strategi pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menyiapkan bahan ajar dan juga strategi pembelajaran yang cocok dalam setiap pembelajaran di kelas. (Nakiboglu, 2010).

Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, salah satunya diduga karena belum dikembangkan dan digunakannya bahan ajar secara optimal. Guru hanya menyediakan bahan ajar berupa buku paket yang sudah tersedia dan tinggal digunakan serta tidak perlu bersusah payah membuatnya. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran menjadi tidak efisien dari segi waktu dan pembelajaran menjadi tidak efektif. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru agar pembelajaran menjadi efisien dan juga efektif dengan mengembangkan kreativitas guru untuk merencanakan dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa (Sholahuddin, 2011).

Inovasi pembelajaran di dalam buku ajar akan dapat memberi peluang meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan karakter bangsa sesuai dengan budaya di Indonesia (Situmorang,2013). Inovasi pembelajaran dalam bahan ajar berupa pemodelan dengan Problem Based Learning dan penambahan Komputer/ Web. Komputer/web disediakan untuk mempermudah siswa mengakses informasi yang terkait materi yang akan atau telah dipelajari. Inovasi


(17)

3

yang dilakukan pada bahan ajar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa dengan adanya ilustrasi gambar, contoh soal yang memanfaatkan teknologi komputer. Inovasi pembelajaran yang dituangkan dalam bahan ajar dapat memberikan hasil belajar dan karakter yang lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaruan (Goto,dkk, 2010).

Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia sangat perlu dilakukan karena berhubungan dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran juga telah mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri sehingga kesan pembelajaran dapat lebih lama diingat oleh siswa. Inovasi pembelajaran sangat diperlukan dan dapat dituangkan dalam bahan ajar agar terjadi komunikasi optimum dan efisien antara guru dengan siswa di dalam proses belajar-mengajar. Inovasi pembelajaran yang dituangkan di dalam bahan ajar sangat penting sehingga dapat memberikan hasil belajar lebih baik dan terjadi peningkatan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan (Situmorang, 2013).

Bahan ajar merupakan salah satu pembelajaran yang berisi informasi materi pelajaran, gambar-gambar dan penjelasan konsep. Sedangkan pada umumnya hanya mengasumsikan minat dari pembaca, ditulis terutama untuk digunakan oleh guru, dirancang untuk dipasarkan secara luas, tidak menjelaskan tujuan intruksional, struktur berdasarkan logika bidang ilmu (content), belum tentu memberikan latihan dan tidak mengantisifasi kesukaran belajar siswa, belum tentu memberikan rangkuman, materi sangat padat, tidak mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai dan tidak memberikan saran-saran cara mempelajari materi didalamnya (Suparman, 1993). Bahan Ajar Seharusnya memberikan pengetahuan dasar bagi siswa, keinginan untuk mengembangkan pemikiran kreatif siswa dari pada berpikir hanya hafalan. Sebuah buku seharusnya dapat membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual dan praktis yang dimilikinya (Nazarova, 2006).

Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter kedalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa disamping menguasai


(18)

4

kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat berkembang nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan pendidikan nasional segera dapat terwujud (Sianturi, 2015). Sesuai dengan Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka pendidikan disekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya menumbuhkembangkan karakter anak didik menjadi seseorang yang berakhlak mulia (Suharta dan Luthan,2013).

Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar saja. Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik tidak pernah menjadi perhatian pendidik. Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang selama ini berjalan mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional (Suharta dan Luthan,2013).

Dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 dijelaskan tentang Standar Pendidikan Nasional, tujuan penyelenggaraan SMK adalah bahwa Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja mengembangkan sikap profesional. Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan, substansi pelajaran, tuntutan pendidikan dan lulusannya. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya (Jaya, 2012).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang membekali siswanya tidak hanya dengan pengetahuan tetapi juga keterampilan sebagai bekal hidup (life skill). Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan sebagai tenaga kerja yang mampu bersaing di dunia kerja (Asliyani, 2014). SMK Negeri 2 Panyabungan adalah salah satu SMK yang menawarkan


(19)

5

berbagai bidang keahlian seperti Teknik Komputer Jaringan, Teknik Sepeda Motor, Audio Video, Instalansi Tenaga Listrik, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Konstruksi Kayu, dan Teknik Gambar Bangunan.

Pengembangan karakter anak didik merupakan salah satu pilar dari program Mendiknas. Berkaitan dengan hal tersebut Karakter merupakan kepribadian yang utuh yang mencerminkan keselarasan dan keharmonisan. Dengan demikian selain mengenalkan, melatihkan, dan membiasakan siswa dengan TSM (Teknik Sepeda Motor), maka tidak kalah pentingnya media pembelajaran yang dikembangkan mengandung unsur-unsur pendidikan karakter dan keterampilan sosial termasuk diantaranya aktif mengajukan pertanyaan, mandiri dalam menyelesaikan tugas, aktif memberikan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai pelajaran, dan bekerjasama dalam menyelesaikan suatu permasalahan ( Jaya, 2012).

Tujuan utama dari penggunaan bahan ajar adalah untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran disekolah. Hal ini terbukti dari penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan bahan ajar inovatif mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian Tarina Mawantia (2012) Pengembangan modul berbasis Inkuairy terbimbing (Guided inquiry) pada pokok bahasan reaksi oksidasi reduksi untuk siswa SMK kelas X, menemukan bahwa modul reaksi oksidasi reduksi yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak pada validasi isi oleh dosen dan guru dengan rata-rata persentase sebesar 86,84% dan masuk kriteria sangat layak. Pada uji keterbacaan siswa didapatkan rata-rata persentase sebesar 82,5% dan masuk kriteria layak.

Penelitian Iqma Novianti (2012) Efektivitas penerapan modul materi analisis elektrokimia berbasis inkuairi terbimbing terhadap hasil belajar dan persepsi siswa kelas XI semester I kompetensi keahlian kimia analisis SMKN 7 Malang, menemukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran berbantuan modul analisis elektrokimia berbasis Inkuairi terbimbing berlangsung sangat baik yang ditunjukkan dengan rata-rata persentase sebesar 82,73%. Penelitian Gunawan Parulian (2013) Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk kelas XI semester 2 SMA/MA menemukan bahwa pengajaran dengan menggunakan buku ajar kimia


(20)

6

inovatif dapat meningkatkan hasil belajar dengan rata-rata 74,24% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar dengan rata-rata 73%.

Analisis bahan ajar telah dilakukan sebelumnya oleh Munte (2011) terhadap buku ajar kimia SMA kelas X semester I menunjukkan dari lima buku yang dianalisis diperoleh kelayakan isi masing-masing buku: buku A 64%, buku B 61%, buku C 81%, buku D 85% dan buku E 80%. Sehubungan dengan hasil penelitian Rizki Kholilah Lubis (2014) menunjukkan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum 2013 dapat menolong siswa didalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum. Buku ajar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kegiatan belajar kimia siswa dengan efektifitas hasil belajar untuk siswa- siswi SMA Negeri 2 Plus Panyabungan sebesar 19,94%, untuk siswa SMA Negeri 1 kotanopan sebesar 33,16% dan untuk siswa SMA Muhammadiyah 2 Medan sebesar 33,68% dan juga juga penggunaan buku ajar yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 untuk siswa SMA/MA kelas XI semester I efektif terhadap hasil belajar siswa.

Pengembangan bahan ajar melalui inovasi pembelajaran diharapkan dapat memudahkan guru dalam tanggung jawabnya untuk menghasilkan peserta didik yang kompeten dalam hal ilmu pengetahuan. Dalam pengembangannya, bahan ajar juga telah di desain dengan tujuan membuat siswa menjadi lebih mudah dan tertarik dalam belajar kimia. Model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar yang mencakup karakter siswa adalah model Problem Based Learning (PBL) Model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam PBL siswa bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri dan diperlukan tidak terlalu banyak bergantung pada guru mereka. PBL menciptakan siswa yang mandiri dan dapat terus memiliki pembelajaran sendiri. PBL dirancang untuk menantang siswa untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif dan kritis mereka dan efektif memecahkan masalah (Triwasonowati,2013)

Jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah penelitian pengembangan eksperimen (Research and Development). Penelitian


(21)

7

pengembangan eksperimen dilakukan untuk melihat nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan yang diukur dengan test soal, sedangkan untuk penilaian karakter dengan observasi yang dilakukan observer untuk mengukur tumbuhkembangnya dan angket yang di berikan kepada siswa pada akhir proses pembelajaran. Hasil belajar yang diukur meliputi aspek kognitif, afektif/karakter.

Produk yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar Kimia untuk SMK Kelas X Semester 1 yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa. Nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini antara lain : 1. Rasa ingin tahu, 2. Mandiri, 3. Disiplin, 4. Kerja Keras, dan 5. Tujuan pengembangan bahan ajar kimia inovatif SMK kelas X semester I dalam meningkatkan prestasi siswa dalam bidang kimia dapat tercapai. Dari permasalahan tersebut disadari bahwa pengaruh penggunaan bahan ajar merupakan faktor eksternal yang penting dalam meningkatkan hasil belajar kimia dan karakter siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “ Inovasi bahan ajar kimia materi lambang unsur dan persamaan reaksi SMK Kelas X Semester 1 dan Implementasinya”. 1.2. Identifikasi Masalah

Secara umum, masalah- masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bahan ajar pelajaran kimia SMK kelas X semester I yang dikembangkan dengan inovasi pembelajaran, baik berupa media maupun metode pembelajaran, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan serta membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan demikian, masalah-masalah tersebut di identifikasi sebagai berikut:

1. Apakah isi buku ajar kimia SMK kelas X semester I yang tersedia saat ini sudah memenuhi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai standar isi yang di tetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Apakah semua pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang terdapat dalam buku ajar yang tersedia saat ini telah di susun secara terpadu untuk


(22)

8

mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang di tetapkan BSNP?

3. Bagaimanakah susunan dan urutan materi/sub-materi kimia SMK yang baik sesuai dengan kurikulum?

4. Apakah bahan ajar dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar yang mencakup karakter siswa?

1.3. Batasan Masalah

Adapun masalah yang di batasi sebagai berikut:

1. Menganalisis bahan ajar kimia SMK kelas X semester I materi lambang unsur dan persamaan reaksi.

2. Urutan materi yang akan di kembangkan pada bahan ajar kimia yang di kembangkan adalah materi lambang unsur dan persamaan reaksi SMK kelas X semester I.

3. Menyusun inovasi bahan ajar kimia dalam pembelajaran kimia SMK kelas X semester I dalam meningkatkan hasil belajar yang mencakup karakter siswa.

4. Menguji coba bahan ajar kimia yang telah dikembangkan tersebut kepada siswa SMK kelas X semester I

5. Hasil belajar siswa yang diukur pada penelitian ini berupa ranah kognitif meliputi aspek kognitif Bloom yang dibatasi pada pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan ranah afektif yaitu karakter yang dibatasi pada karakter Rasa ingin tahu, Mandiri, Disiplin, Kerja keras dan Jujur (Qomari, 2008;Winarni 2013).

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas X semester I pokok bahasan Lambang unsur dan persamaan reaksi yang ada saat ini telah layak dan sesuai dengan standar isi yang di tetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?


(23)

9

2. Apakah bahan ajar kimia yang telah dikembangkan untuk SMK kelas X semester 1 pada pokok bahasan Lambang unsur dan persamaan reaksi telah layak dan sesuai dengan standar isi yang di tetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

3. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan materi lambang unsur dan persamaan reaksi yang telah dikembangkan pada model Problem Based Learning lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa bahan ajar kimia yang telah dikembangkan.

4. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar yang mencakup karakter dengan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan dengan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar kimia SMK kelas X semester I melalui inovasi pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan serta membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas X semester I pokok bahasan Lambang unsur dan persamaan reaksi yang ada saat ini telah layak dan sesuai dengan standar isi yang di tetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Untuk mengetahui apakah bahan ajar kimia yang telah dikembangkan untuk SMK kelas X semester 1 pada pokok bahasan lambang unsur dan persamaan reaksi telah layak dan sesuai dengan standar isi yang di tetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan materi lambang unsur dan persamaan reaksi yang telah dikembangkan pada model Problem Based Learning lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang


(24)

10

dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa bahan ajar kimia yang telah dikembangkan.

4. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hasil belajar yang mencakup karakter dengan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan dengan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar kimia yang berorientasi pada pendidikan karakter yang dapat membangkitkan semangat belajar kimia siswa.

2. Sebagai masukan bagi guru, calon guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti dan yang ingin mengkaji lebih mendalam tentang pengembangan bahan ajar kimia.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk penggunaan bahan ajar yang di inovasi materi lambang unsur dan persamaan reaksi sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar.

1.7. Defenisi Operasional

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini, maka agar penelitian dapat lebih terfokus perlu dilakukan pendefenisian beberapa istilah, yaitu:

1. Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif yang di peroleh dari pretes dan postes dan afektif untuk mengukur tumbuh kembangnya karakter yang diperoleh melalui penilaian observer selama proses pembelajaran dan angket kepada siswa pada akhir proses pembelajaran.

2. Bahan ajar adalah informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan pembelajaran dan salah satu pembelajaran yang berisi informasi materi pelajaran. Untuk membangkitkan kemampuan kognitif dan afektif siswa.


(25)

11

3. Karakter adalah bagian dari ranah afektif dan merupakan cara berpikir dan berperilaku individu untuk hidup dan bekerjasama, dan merupakan pendidikan nilai yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan.

4. Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menghadapi siswa pada sebuah permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui sebelumnya dengan kerja kelompok/ diskusi yang menuntut siswa untuk saling berinteraksi dengan temannya.


(26)

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bahan ajar penerbit A dan B pada pokok bahasan lambang unsur dan persamaan reaksi berdasarkan standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) cukup valid dan memenuhi standar. Namun, ada beberapa yang perlu dilakukan pengembangan.

2. Bahan ajar kimia lambang unsur dan persamaan reaksi hasil pengembangan telah memenuhi standar kelayakan merujuk BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan layak dipergunakan dalam pembelajran.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan implementasi bahan ajar kimia lambang unsur dan persamaan reaksi yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa tanpa bahan ajar yang telah dikembangkan. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar yang mencakup

karakter dengan hasil belajar kimia siswa SMK Kelas X semester I yang diajarkan dengan implementasi bahan ajar kimia lambang unsur dan persamaan reaksi yang telah dikembangkan pada model pembelajaran Problem Based Learning.


(27)

68

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan:

1. Bagi pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan sehingga tidak lagi penggunaan bahan ajar yang tidak memenuhi standar kelayakan menurut BNSP

2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para peneliti lain dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan bahan ajar agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara khusus pada pembelajaran kimia.

3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi penulis dan penerbit untuk memperhatikan pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan standar kelayakan SK dan KD pada kurikulum yang berlaku.


(28)

69

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, H. S., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan

Alwasilah.A.C.,(2005),MenaksirBuku,http://rakyat.com/cetak/2005/0505/26/0801 /.htmpas-cetak/0604/24/humaniora/2603446.html

Andersen, Lorin.W., (1981), Assessing affective characteristic in the schools. Boston: Allyn and Bacon.

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Rosda, Bandung.

Arlitasari, O., Pujayanto, Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Saling Temas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Terbarukan, Jurnal Pendidikan Fisika, 1, (1) :81-89

Arsyad., (2003), Media Pembelajaran Perguruan Tinggi, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Asliyani., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMK Teknologi Kelas X Berbasis Konstektual, Edu-Sains, 3 (2): 1-7

Bandono., (2009), Pengembangan Bahan Ajar. Http://bandono.web.id. Diakses 20 September 2015

BNSP. (2006), Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Chua. K.J., Yang. W.M.,Leo.H.L., (2014), Enhanced and Conventional Project- Based Learning In An Engineering Design Module, Int J Tecnol, Springer, 24: 437-458

Dewi.R.S.,(2011),Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Pronlem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia,2, (1):1-6

Depdiknas., (2008), Teknik Penyususnan Modul, Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas, (2008)., Pedoman Pengembangan Buku Pelajaran. Jakarta : Depdiknas Depiyanti, O.M., 2012, Model Pendidikan Karakter di Islamic Full Day School (Studi Deskriftif Pada SD Cendekia Leadership School, Bandung), Jurnal Tarbawi , 1, (3) : 221-233


(29)

70

Efendy, S.,(2014), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Kimia Larutan Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan Goto, K., Pelto, H., Pelleteir, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), It Really Opened My

Eyes; The effects On Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization. 69 (2): 192-200

Halimah, L., Rostika, D, dan Sudirjo, E., (2009). Pengembangan Model Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Yang Mengacu Pada Standar Nasional Pendidikan , Jurnal Penelitian, 10 (2): 1-18.

Hamalik,O, (2003)., Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Haryati, S., (2012)., Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu

Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, Jurnal Research And Development (R&D), 37 (1): 11-26

Hayat, B dan Yusuf, S., (2010), Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Imaniar, N., 2014, Inilah Penyebab Rendah Mutu Pendidikan di Indonesia,

http://www.bhataramedia.com/531/inilah-penyebab-rendah-mutu-pendidikan-di-indonesia/2014/09/28/

Istiana, G.A., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 4 (2): 65-73

Jaya, H., (2012), Pengembangan Laboratorium Virtual Untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter Di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (1): 81-90

Karina Ap F. D. Souza. Porto. P.A., (2012), Chemistry and Chemical Education Through Text and Image: Analiysis of Twentieth Century Textbooks Used in Brazilian Context, Universidade de Sao Paulo (USP) : Springer.

Lubis, R.K., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester 1 Berdasarkan Kurikulum 2013, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan

Mawanti, T., (2012), Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Pada Pokok Bahasan Reaksi Oksidasi Reduksi Untuk Siswa SMK Kelas X, Malang :FMIPA UM


(30)

71

Machtnes., Johnson, E., Fox,J. dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative Research Methods Though Service-Learning, The Qualitative Report, 4 (1): 155-165

Majid, A., (2007), Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya Maliki, I. dan Soesamo,L.H., (2010), Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, Jurnal Teknologi Pendidikan, 10 (2): 38-46.

Mardiansyah Y.,(2011), Pembuatan Modul Fisika Berbasis TIK Mengintegrasikan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Siswa SMA Negeri 10 Padang Kelas X Semester I: FMIPA Universitas Negeri Padang.

Mardapi, Djmari., (2011), Penilaian Pendidikan Karakter, Pendidikan Karakter Dalam Persspektif Teori dan Praktik, Yogyakarta: UNY Press.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia., (2005), Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia., (2007), Salinan

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Montelongo., J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Science Classes Science Activities, 47: 89-102

Munte, SD, (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Berdasarkan Standar Isi KTSP, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Nakiboglu, C., (2010), Analysis of Turkish High School Chemistry Textbooks and Teacher-Generated Questions About Gas Laws, Balikesir University: Chemistry Education Division.

Nasution. S., (1982), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: PT Bina Aksara

Nazarova, T.S dan Gospodarik, Iu.P., (2006), Strategi For The Development of The Textbook, Journal Russian Education and Society, 47, (6):86-102 Novianty, I., (2013), Efektivitas Penerapan Modul Materi Analisis Elektrokimia


(31)

72

Kelas XI Semester 1 Kompetensi Keahlian Kimia Analisis SMKN 7 Malang, Malang : FMIPA UM

Novita, L., (2015), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif SMA/MA Kelas XI Semester 2 Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan

Nurrochmah, A., (2012), Kontibusi Praktikum Kimia Skala Kecil Terhadap Ranah Afektif Siswa Dalam Proses Pembelajaran Sub Pokok Materi Alkena, Universitas Pendidikan Indonesia, Repository.upi.edu

Parulian, G., (2013), Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk kelas XI Semester 2 SMA/MA, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Puskur Kementerian Pendidikan Nasional, (2011), Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan, Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Qomari, R., (2008), Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13, (1): 87-109.

Rahayu., (2012), Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, I, (1): 63-70.

Rifki, 2011, Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Pedagogia I, (1): 85-98

Setiawan D., (2013), Peran Pendidikan Karakter dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral, Jurnal Pendidikan Karakter Tahun III (1): Universitas Negeri Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Sianturi, B.S., (2015), Pengembangan bahan ajar kimia inovatif laju reaksi berdasarkan kurikulum 2013 terintegrasi pendidikan karakter, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Singarimbun, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Pada Pokok Bahasan

Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan

Sitompul, H.S., (2015), Peningkatan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Peserta Didik Melalui Implementasi Model Problem Based Learning Dengan


(32)

73

Media Exe Learning Di SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013

Situmorang, M., Retno, D.W., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter, Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8.

Sudjana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suharta dan Luthan, P.L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan Sukanti., (2011), Penilaian Efektif dalam Pembelajaran Akuntansi, Jurnal

Pendidikan Akuntansi Indonesia, 9, (1): 74-82

Suparman, A., (1993), Materi Pelatihan Applied Aproach Untuk Dosen, Jakarta: PAU-PPAI-UT

Sholahuddin, A., (2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Berbasis Reduksi Didaktik: Uji Kelayakan Di SMA Negeri Kota Banjarmasin, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17, (2): 1-12

Suparman, A., (1993), Materi Pelatihan Applied Aproach Untuk Dosen, Jakarta: PAU-PPAI-UT.

Tambouris,E dan Zotou,M., (2012), Toward Designing Cognitively-Enriched Project-Oriented Courses within A Blended Problem-Based Learning Context, Educ Inf Tecnol, Springer Science, 19: 61-86

Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H, (2006), Guest Editorial: An Analysis Of Social Work Textbook For Aging Content: How well Do Social Work Foundation Texts Prepare Students For Aging Society, Journal of Social Work Education, 42 (1) : 3-24.

Triwasonowati, R.R., (2013), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia , 3, (3) : 1-10


(33)

74

UNDP, 2013, Human Development Report 2013, United States of America. Wagiran, (2006), Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi

melalui Pembelajaran Konstruktivistik Model Kooperatif Berbantuan Modul, Jurnal Pendidikan, 13 : 25-32

Warsono, 2010, Model Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Proceedings of The 4th Internasional Conference on Teacher Education; Join Conference Universitas Pendidikan Indonesia & Universitas Pendidikan Sultan Idris Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010.

Winarni, 2013, Integrasi Pendidikan Karakter dalam Perkuliahan, Jurnal Pendidikan Karakter Tahun III , (1): 95-107


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, H. S., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan

Alwasilah.A.C.,(2005),MenaksirBuku,http://rakyat.com/cetak/2005/0505/26/0801 /.htmpas-cetak/0604/24/humaniora/2603446.html

Andersen, Lorin.W., (1981), Assessing affective characteristic in the schools. Boston: Allyn and Bacon.

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Rosda, Bandung.

Arlitasari, O., Pujayanto, Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Saling Temas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Terbarukan, Jurnal Pendidikan Fisika, 1, (1) :81-89

Arsyad., (2003), Media Pembelajaran Perguruan Tinggi, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Asliyani., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMK Teknologi Kelas X Berbasis Konstektual, Edu-Sains, 3 (2): 1-7

Bandono., (2009), Pengembangan Bahan Ajar. Http://bandono.web.id. Diakses 20 September 2015

BNSP. (2006), Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Chua. K.J., Yang. W.M.,Leo.H.L., (2014), Enhanced and Conventional Project- Based Learning In An Engineering Design Module, Int J Tecnol, Springer, 24: 437-458

Dewi.R.S.,(2011),Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Pronlem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia,2, (1):1-6

Depdiknas., (2008), Teknik Penyususnan Modul, Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas, (2008)., Pedoman Pengembangan Buku Pelajaran. Jakarta : Depdiknas Depiyanti, O.M., 2012, Model Pendidikan Karakter di Islamic Full Day School (Studi Deskriftif Pada SD Cendekia Leadership School, Bandung), Jurnal Tarbawi , 1, (3) : 221-233


(2)

Efendy, S.,(2014), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Kimia Larutan Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan Goto, K., Pelto, H., Pelleteir, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), It Really Opened My

Eyes; The effects On Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization. 69 (2): 192-200

Halimah, L., Rostika, D, dan Sudirjo, E., (2009). Pengembangan Model Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Yang Mengacu Pada Standar Nasional Pendidikan , Jurnal Penelitian, 10 (2): 1-18.

Hamalik,O, (2003)., Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Haryati, S., (2012)., Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu

Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, Jurnal Research And Development (R&D), 37 (1): 11-26

Hayat, B dan Yusuf, S., (2010), Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Imaniar, N., 2014, Inilah Penyebab Rendah Mutu Pendidikan di Indonesia,

http://www.bhataramedia.com/531/inilah-penyebab-rendah-mutu-pendidikan-di-indonesia/2014/09/28/

Istiana, G.A., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 4 (2): 65-73

Jaya, H., (2012), Pengembangan Laboratorium Virtual Untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter Di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (1): 81-90

Karina Ap F. D. Souza. Porto. P.A., (2012), Chemistry and Chemical Education Through Text and Image: Analiysis of Twentieth Century Textbooks Used in Brazilian Context, Universidade de Sao Paulo (USP) : Springer.

Lubis, R.K., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester 1 Berdasarkan Kurikulum 2013, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan

Mawanti, T., (2012), Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Pada Pokok Bahasan Reaksi Oksidasi Reduksi Untuk Siswa SMK Kelas X, Malang :FMIPA UM


(3)

Machtnes., Johnson, E., Fox,J. dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative Research Methods Though Service-Learning, The Qualitative Report, 4 (1): 155-165

Majid, A., (2007), Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya Maliki, I. dan Soesamo,L.H., (2010), Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, Jurnal Teknologi Pendidikan, 10 (2): 38-46.

Mardiansyah Y.,(2011), Pembuatan Modul Fisika Berbasis TIK Mengintegrasikan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Siswa SMA Negeri 10 Padang Kelas X Semester I: FMIPA Universitas Negeri Padang.

Mardapi, Djmari., (2011), Penilaian Pendidikan Karakter, Pendidikan Karakter Dalam Persspektif Teori dan Praktik, Yogyakarta: UNY Press.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia., (2005), Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia., (2007), Salinan

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Montelongo., J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Science Classes Science Activities, 47: 89-102

Munte, SD, (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Berdasarkan Standar Isi KTSP, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Nakiboglu, C., (2010), Analysis of Turkish High School Chemistry Textbooks and Teacher-Generated Questions About Gas Laws, Balikesir University: Chemistry Education Division.

Nasution. S., (1982), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: PT Bina Aksara

Nazarova, T.S dan Gospodarik, Iu.P., (2006), Strategi For The Development of The Textbook, Journal Russian Education and Society, 47, (6):86-102 Novianty, I., (2013), Efektivitas Penerapan Modul Materi Analisis Elektrokimia


(4)

Kelas XI Semester 1 Kompetensi Keahlian Kimia Analisis SMKN 7 Malang, Malang : FMIPA UM

Novita, L., (2015), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif SMA/MA Kelas XI Semester 2 Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,Universitas Negeri Medan

Nurrochmah, A., (2012), Kontibusi Praktikum Kimia Skala Kecil Terhadap Ranah Afektif Siswa Dalam Proses Pembelajaran Sub Pokok Materi Alkena, Universitas Pendidikan Indonesia, Repository.upi.edu

Parulian, G., (2013), Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk kelas XI Semester 2 SMA/MA, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Puskur Kementerian Pendidikan Nasional, (2011), Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan, Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Qomari, R., (2008), Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13, (1): 87-109.

Rahayu., (2012), Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, I, (1): 63-70.

Rifki, 2011, Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Pedagogia I, (1): 85-98

Setiawan D., (2013), Peran Pendidikan Karakter dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral, Jurnal Pendidikan Karakter Tahun III (1): Universitas Negeri Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Sianturi, B.S., (2015), Pengembangan bahan ajar kimia inovatif laju reaksi berdasarkan kurikulum 2013 terintegrasi pendidikan karakter, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Singarimbun, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Pada Pokok Bahasan

Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter. Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan

Sitompul, H.S., (2015), Peningkatan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Peserta Didik Melalui Implementasi Model Problem Based Learning Dengan


(5)

Media Exe Learning Di SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013

Situmorang, M., Retno, D.W., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter, Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8.

Sudjana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suharta dan Luthan, P.L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan Sukanti., (2011), Penilaian Efektif dalam Pembelajaran Akuntansi, Jurnal

Pendidikan Akuntansi Indonesia, 9, (1): 74-82

Suparman, A., (1993), Materi Pelatihan Applied Aproach Untuk Dosen, Jakarta: PAU-PPAI-UT

Sholahuddin, A., (2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Berbasis Reduksi Didaktik: Uji Kelayakan Di SMA Negeri Kota Banjarmasin, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17, (2): 1-12

Suparman, A., (1993), Materi Pelatihan Applied Aproach Untuk Dosen, Jakarta: PAU-PPAI-UT.

Tambouris,E dan Zotou,M., (2012), Toward Designing Cognitively-Enriched Project-Oriented Courses within A Blended Problem-Based Learning Context, Educ Inf Tecnol, Springer Science, 19: 61-86

Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H, (2006), Guest Editorial: An Analysis Of Social Work Textbook For Aging Content: How well Do Social Work Foundation Texts Prepare Students For Aging Society, Journal of Social Work Education, 42 (1) : 3-24.

Triwasonowati, R.R., (2013), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia , 3, (3) : 1-10


(6)

UNDP, 2013, Human Development Report 2013, United States of America. Wagiran, (2006), Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi

melalui Pembelajaran Konstruktivistik Model Kooperatif Berbantuan Modul, Jurnal Pendidikan, 13 : 25-32

Warsono, 2010, Model Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Proceedings of The 4th Internasional Conference on Teacher Education; Join Conference Universitas Pendidikan Indonesia & Universitas Pendidikan Sultan Idris Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010.

Winarni, 2013, Integrasi Pendidikan Karakter dalam Perkuliahan, Jurnal Pendidikan Karakter Tahun III , (1): 95-107