PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI.

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan

OLEH

SARAH ABIGAIL ESTERLITA ARITONANG
NIM. 5133210054

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK

Sarah Abigail E Aritonang : Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap resiko Terjatuh dari Ketinggian Bangunan pada
Proyek Konstruksi. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
2017
Pekerjaan konstruksi bangunan melibatkan banyak hal diantaranya adalah bahan
bangunan, instalasi atau peralatan, tenaga kerja, dan penerapan teknologi. Semua
hal tersebut dapat menjadi sumber kecelakaan kerja yang bahkan dapat
mengakibatkan kematian atau kerugian material. Bekerja pada bangunan yang
cukup tinggi beresiko terjatuhnya pekerja pada saat melakukan pekerjaan
konstruksi dan memilki resiko kecelakaan yang fatal. Tugas akhir ini bertujuan
untuk mengkaji bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap resiko terjatuh dari ketinggian bangunan pada proyek
konstruksi. Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
menggunakan studi literatur dengan mengambil data primer dari berbagai sumber
literature lain jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan topik
yang dikaji. Dalam penulisan tugas akhir ini diketahui penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap resiko terjatuh dari
ketinggian bangunan pada proyek konstruksi yang memuat penetapan kebijakan
K3 yang memuat struktur organisasi, sumber daya dan komitmen perusahaan
berdasarkan tinjauan awal, perencanaan K3 yang memuat rencana tindakan

pengendalian terhadap resiko terjatuh, pelaksanaan rencana K3 yang memuat
sistem pengendalian bahaya, pemantauan dan evaluasi kinerja K3 yang dilakukan
dengan safety patrol, peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

Kata kunci

: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi, Resiko
Terjatuh dari Ketinggian Bangunan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Adapun
MANAJEMEN
PROYEK

judul


Tugas

Akhir

KESELAMATAN

KONSTRUKSI”.

ini
DAN

Tugas

adalah

“PENERAPAN

KESEHATAN

Akhir


ini

SISTEM

KERJA

merupakan

syarat

PADA
untuk

menyelesaikan Program Studi D3-Teknik Sipil untuk memperoleh gelar Ahli Madya
di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Terselesaikannya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
serta dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.


Ibu Dr. Ir. Putri Lynna A. Luthan, M. Sc selaku dosen pembimbing Tugas
Akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan
memberi dorongan sampai Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan
baik.

2.

Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan

3.

Bapak Drs. Asri Lubis, S.T, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Irma Novrianty Nasution, ST., M.Ds sebagai Ketua Prodi D3-Teknik
Sipil Universitas Negeri Medan.


5.

Ibu Ir. Meuthia Fadilla, M.Eng, Sc selaku dosen Pembimbing Akademik,
yang telah membimbing dan memotivasi penulis dapat menyelesaikan
studi di prodi D3-Teknik Sipil Universitas Negeri Medan.

6.

Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si dan Ibu Ir. Kemala Jeumpa, MT
sebagai dosen penguji tugas akhir saya.

7.

Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

8.

Teristimewa kepada keluarga saya tercinta, Ayahanda S. Aritonang dan

Ibunda D. Tampubolon yang banyak membantu saya dalam doa,

i

dukungan, semangat dan materi, serta adik-adik saya yang terkasih yang
terus memberi semangat yang tiada hentinya.
9.

Sahabat-sahabat saya yang terkasih Clara Siringoringo (teman satu dosen
pembimbing tugas akhir), Delima Siregar, Widya Sitorus, Indri
Simanjuntak, dan Caroline Pinem yang selalu memberi dukungan dan
semangat.

10. Teman-teman angkatan 2013 yang bersama berjuang selama pemberkasan
tugas akhir dan wisuda Miranda, Betri dan Maria.
11. Kepada seluruh teman-teman Prodi D3-Teknik Sipil 2013.
Saya menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna sehingga
kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini agar kelak
dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang. Akhir kata terimakasih
kepada seluruh pihak atas bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini, semoga

dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan terkhusus untuk Fakultas Teknik.

Medan,

Februari 2017

Sarah Abigail E Aritonang
5133210054

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

i
iii
v
vi
viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
C. Batasan Masalah ...................................................................................
D. Rumusan Masalah.................................................................................
E. Tujuan Penulisan ..................................................................................
F. Manfaat Penulisan ................................................................................

1
4
4

5
5
5

BAB II LANDASAN TEORI
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................................
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................
2. Tujuan dan manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja..................
3. Peraturan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja..................
a. UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ...............
b. UU Nomor 36 Tahun 1992 tentang Kesehatan ...........................
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/1980 tentang
K3 pada Konstruksi Bangunan....................................................
d. SKB Menteri PU dan Menteri Tenaga Kerja
No. 174/Men/1986-104/kpts/1986 tentang K3 pada
Tempat Kegiatan Konstruksi.......................................................
B. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................
1. Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) ..................................................................................
2. Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......

3. Peraturan Mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ...............................................................................
a. PP No. 50 Tahun 2012 ................................................................
b. OHSAS 18001:2007....................................................................
C. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut
PP No. 50 Tahun 2012..........................................................................
1. Penetapan kebijakan K3...................................................................
a. Kebijakan K3 ............................................................................
b. Menyusun Kebijakan K3 ..........................................................
2. Perencanaan K3 ...............................................................................
iii

6
7
8
10
10
11
12

12
13
13
29
15
16
17
18
18
18
18
20

a. Pertimbangan Menyusun Rencana K3......................................
b. Menyusun Rencana K3 .............................................................
3. Pelaksanaan Rencana K3 .................................................................
a. Pendukung Pelaksanaan Rencana K3 .......................................
b. Pemenuhan persyaratan K3 ......................................................
c. Kegiatan pemenuhan persyaratan K3 .......................................
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3..............................................
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3....................................
D. Proyek Konstruksi ................................................................................
1. Pengertian Proyek Konstruksi..........................................................
2. Bangunan Gedung Proyek Konstruksi.............................................
E. Bekerja pada Ketinggian Bangunan dalam Konstruksi ........................
1. Pengertian bekerja pada ketinggian dalam konstruksi bangunan ....
2. Kategori sistem bekerja pada ketinggian bangunan.........................
a. Bekerja pada lantai kerja tetap ....................................................
b. Bekerja pada lantai kerja sementara............................................
c. Bekerja pada posisi miring..........................................................
3. Faktor penyebab kecelakaan terjatuh dari ketinggian bangunan .....
4. Pengendalian Bahaya Terjatuh ........................................................
a. Eliminasi .....................................................................................
b. Substitusi .....................................................................................
c. Pengendalian teknis.....................................................................
d. Pengendalian administratif..........................................................
e. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) .....................................
F. Sistem pengelolaan terhadap resiko terjatuh dari ketinggian bangunan
1. Prosedur bekerja di ketinggian bangunan ........................................
2. Perlengkapan dan peralatan penunjang program K3 .......................

21
22
23
23
24
25
27
28
28
29
30
31
31
32
32
32
32
32
36
36
36
36
37
37
37
37
39

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kebijakan K3 ...................................................................................
1. Organisasi yang terlibat dalam K3 .............................................
2. Penetapan Kebijakan K3 .............................................................
B. Perencanaan K3 ...............................................................................
C. Pelaksanaan K3 ...............................................................................
1. Prosedur K3 bekerja di ketinggian ..............................................
2. Peralatan dan Perlengkapan K3 ..................................................
3. Pelatihan dan Sosialisasi K3 .......................................................
4. Tanggap Darurat..........................................................................
D. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 .............................................
E. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 ...................................
F. Analisis Penerapan SMK3 ........................................................................

48
48
61
67
71
71
77
84
87
89
91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iv

91

93
96

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Bahaya (1) ........

61

Tabel 3.2 Identifikasi Bahaya, Penilaian, Dan Pengendalian Bahaya (2)........

63

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Dampak dan Resiko............................................

65

Tabel 3.4 Rencana Tindakan Pengendalian Resiko (1) .........................................

68

Tabel 3.5 Rencana Tindakan Pengendalian Resiko (2) .........................................

69

Tabel 3.6 Rencana Tanggap Darurat, Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab .......

64

v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bekerja di atas Perancah .............................................................

38

Gambar 2.2

Kegiatan Safety Talk ...................................................................

39

Gambar 2. 3 Kegiatan Induksi K3 ...................................................................

40

Gambar 2. 4 poster K3 .....................................................................................

40

Gambar 2. 5 Rambu-rambu K3........................................................................

41

Gambar 2. 6 Helm safety..................................................................................

41

Gambar 2. 7 Sepatu safety................................................................................

42

Gambar 2. 8 Sarung tangan..............................................................................

42

Gambar 2. 9 Pagar pengaman yang disertai toeboard......................................

43

Gambar 2. 10 Full Body Harness.......................................................................

44

Gambar 2. 11 Tali Kaitan (Life Line).................................................................

44

Gambar 2. 12 Safety Deck..................................................................................

45

Gambar 2. 13 Tali Pengikat (Landyard) ............................................................

46

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi (1) ................................................................

48

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi (2) ................................................................

50

Gambar 3. 3 Struktur Organisasi (3) ................................................................

52

Gambar 3. 4 (a) Sabuk pengaman (safety belt) ...............................................

80

Gambar 3. 4 (b) Full Body Harness .................................................................

81

Gambar 3. 5 (a) Safety Deck dipinggir area terbuka .......................................

81

Gambar 3. 5 (b) Safety Net penutup ................................................................

81

Gambar 3. 6 (a) Railing pada area tangga .......................................................

82

Gambar 3. 6 (b) Pagar pembatas pada area lift ................................................

82

Gambar 3. 6 (c) Pagar pembatas pada daerah lubang ......................................

82

Gambar 3. 7 Perancah ......................................................................................

82

Gambar 3. 8 Rambu K3 ...................................................................................

82

Gambar 3. 9 Poster K3 .....................................................................................

83

Gambar 3. 10 Perlengkapan kotak P3K .............................................................

83

Gambar 3. 11 Velbed..........................................................................................

83

Gambar 3. 12 Safety Induction...........................................................................

86

vi

Gambar 3. 13 Safety Talk ..................................................................................

86

Gambar 3. 14 Safety Meeting .............................................................................

86

Gambar 3. 15 Safety Patrol................................................................................

89

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Judul
Lampiran 2. Surat Penugasan Dosen
Lampiran 3. Surat Pergantian Judul
Daftar Asistensi Tugas Akhir
Daftar Revisi Tugas Akhir

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pekerjaan konstruksi bangunan merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan seluruh tahapan yang dilakukan di tempat kerja. Pekerjaan konstruksi
bangunan melibatkan banyak hal diantaranya adalah bahan bangunan, instalasi
atau peralatan, tenaga kerja, dan penerapan teknologi. Semua hal tersebut dapat
merupakan sumber kecelakaan kerja yang bahkan dapat mengakibatkan kematian
atau kerugian material. Secara umum industri konstruksi adalah industri yang
menduduki tempat tertinggi ditinjau dari tingkat terjadinya kecelakaan kerja
(Dipohusodo, 1996). Dikutip dari situs Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat
(11/12/2015), data mengenai proporsi kecelakaan kerja di Indonesia sektor
konstruksi menjadi penyumbang terbesar bersama dengan industri manufaktur
sebesar 32%, berbeda dengan sektor transportasi 9 %, kehutanan 4 % dan
pertambangan 2 %. (Liputan6.com). Berdasarkan data yang diterima dari BPJS
Ketenagakerjaan, jumlah kasus mencapai 105.182 kasus pada 2015, dengan
korban jiwa mencapai 2.375 orang dan dari total tersebut, kasus yang paling
banyak

terjadi

adalah

kecelakaan

pekerja

terjatuh

dari

ketinggian

(jurnalsecurity.com)
H. W. Heinrich (1930) dalam Ramli (2010) mengungkapkan bahwa 80%
kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman (unsafe act) seperti
kekuranganpengetahuan, keterampilan, sikap, keletihan dankebosanan, cara kerja
manusia tidak sepadan secara ergonomik, gangguan psikologis, danpengaruh

1

sosial psikologis. Hanya 20% kecelakaan kerja disebabkan oleh kondisi yang
tidak aman (unsafe condition).
Menurut Dale S. Beach, sebab-sebab kecelakaan adalah karena kondisi
kimiawi, fisis atau mekanis yang membahayakan seperti penjagaan mekanis yang
tidak cukup, kondisi perlengkapan atau alat-alat yang kurang baik, bentuk atau
konstruksi yang membahayakan, atmosfir yang berbahaya, peralatan pelindung
pribadi yang tidak cukup. Sebab-sebab kecelakaan juga dapat terjadi karena
tindakan-tindakan perseorangan yang membahayakan seperti tidak dapat
mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan, permainan kasar, perkelahian,
menggunakan posisi yang membahayakan, tidak dapat memakai pakaian
pelindung yang disediakan, menghilangkan alat atau perlengkapan keselamatan
kerja.
Selain itu ada juga yang menyatakan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan tenaga kerja adalah kelemahan sistem manajemen, kondisikondisi yang membahayakan yang berhubungan dengan pekerjaan seperti
penempatan mesin dan bahan-bahan yang mengganggu, lingkungan pekerjaan
yang kurang mendukung, proses, sifat pekerjaan dan cara kerja. Dan juga tindakan
yang membahayakan seperti kurangnya pengetahuan keterampilan pelaksana,
cacat tubuh yang tidak kentara, keletihan dan kelesuan, serta sikap dan tingkah
laku yang tidak sempurna ( Utama, 2001 ). Sebagai contoh kasus kecelakaan
dapat dilihat dari Proyek Podomoro City Deli Medan yang direncanakan memiliki
ketinggian 50 lantai telah memiliki beberapa daftar korban kecelakaan dimana.
Peristiwa pertama terjadi pada 25 Agustus 2014 lalu, dua pekerja dinyatakan
tewas setelah terjatuh dari lantai 10, lalu pada Jumat 4 Desember 2015 tiga

2

pekerja kembali jatuh dari lantai 8 dan langsung meninggal dunia, kemudian pada
5 Desember 2015, tiga pekerja tewas setelah lantai yang dipijaknya amblas dan
korban terjerembab jatuh dari ketinggian 36 meter, dan yang terakhir pada Rabu
30 Maret 2016 (Patroli News, 2016). Dua pekerja meninggal dunia setelah
terjatuh dari lantai 18 gedung Capitol, Jakarta Pusat, diduga pekerja yang tidak
berhati-hati dan tidak mengenakan alat keselamatan (Liputan6.com). Melihat
beberapa kejadian kecelakaan di atas, bekerja pada bangunan yang cukup tinggi
beresiko terjatuhnya pekerja pada saat melakukan pekerjaan konstruksi dan
memilki resiko kecelakaan yang fatal.
Melihat contoh kasus kecelakaan kerja konstruksi diatas, diperlukan suatu
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

SMK3

merupakan sistem yang lebih bertanggung jawab dalam berupaya untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera serta bebas dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Logawa, 2007). Di Indonesia, kewajiban
untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja telah diatur dalam undangundang dan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang menjamin
perlindungan pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan
kesusilaan. Undang-undang dan Peraturan K3 mengatur jelas tentang hak dan
kewajiban pengusaha, hak dan kewajiban pekerja, syarat-syarat keselamatan kerja
serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 telah
diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012.
Dalam tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap resiko terjatuh dari
ketinggian bangunan menurut undang-undang di Indonesia yang wajib diterapkan

3

oleh perusahaan atau organisasi dalam upaya meminimalisir resiko kecelakaan
kerja dan penciptaan tempat kerja yang aman pada proyek konstruksi.

B. Identifikasi Masalah
1. Sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar bersama dengan
industri manufaktur sebesar 32%

dalam kasus kecelakaan kerja di

Indonesia
2. Kasus yang paling banyak terjadi adalah kecelakaan pekerja terjatuh
dari ketinggian
3. 80% kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman (unsafe
act) dan 20% kecelakaan kerja disebabkan oleh kondisi yang tidak
aman (unsafe condition).
4. Bekerja pada bangunan yang cukup tinggi beresiko terjatuhnya pekerja
pada saat melakukan pekerjaan konstruksi dan memilki resiko
kecelakaan yang fatal.

C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penulisan ini adalah :
1. Dalam penulisan ini hanya membahas sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja terhadap resiko terjatuh dari ketinggian bangunan.
2. Membahas penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja dalam bangunan gedung.
3. Pembahasan menggunakan kajian dari literature lain.

4

D. Rumusan Masalah
Bagaimana kajian penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap resiko terjatuh dari ketinggian bangunan pada proyek
konstruksi.

E. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahuai bagaimana penerapan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap resiko terjatuh dari
ketinggian bangunan pada proyek konstruksi.

F. Manfaat Penulisan
Penyusunan tugas akhir ini diharapkan akan sangat bermanfaat bagi:
1. Para instansi pengguna jasa yaitu perusahaan atau organisasi yang
dalam ketentuan SMK3 disebut juga sebagai pihak yang turut berperan
dalam kegiatan penerapan SMK3.
2. Penulis sendiri sebagai bahan penambahan pengetahuan dan wawasan.

5

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
resiko Terjatuh dari Ketinggian Bangunan pada Proyek Konstruksi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebijakan K3
Adaya kebijakan K3 yang terdiri dari organisasi yang terlibat dalam K3
dan adanya penetapan kebijakan K3.
a. Organisasi yang terlibat dalam K3 proyek
Organisasi yang terlibat dalam K3 pada suatu proyek adalah Project
Manager, SHEO, Supervisor Safety, Tim P2K3L (project manager,
SHEO, Site Administration Manager, Site Engineer Manager, Site
Operation Manager), Tim Tanggap Darurat (SEM, SOM, GSP, SP,
subkontraktor, mandor,)
b. Penetapan Kebijakan K3
Kebijakan K3 yang diberlakukan di dalam proyek terhadap resiko
terjatuh dari ketinggian bangunan adalah :
a. Memberlakukan seleksi orang yang berkompeten untuk pekerja di
ketinggian
b. Mengadakan pelatihan untuk pekerja di ketinggian sesuai dengan
area pekerjaan
c. Peralatan dan perlengkapan K3 bekerja di ketinggian memadai.

94

d. Setiap pekerjaan di ketinggian diawasi oleh unit yang bertanggung
jawab dalam bidang pekerjaan masing-masing.
2. Perencanaan K3
Dalam melakukan perencanaan K3 dimulai dengan melakukan
identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penentuan pengendaliannya.
a. Identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian (IBPR)
Dari hasil penelitian identifikasi dan penilaian terhadap potensi
bahaya terjatuh dari ketinggian, ditemukan beberapa jenis pekerjaan
yang mengandung level potensi bahaya yang tinggi dan faktor
penyebab potensi bahaya yang harus dikendalikan untuk mencegah
dan meminimalisasir kecelakaan tejatuh. Dari hasil penelitiandapat
disimpulkan beberapa karakteristik pekerjaan yang beresiko terjatuh
dari ketinggian bangunana yaitu struktur plant tinggi, lubang
terbuka, tepi atau tebing, scaffolding, platform, bekerja pada atap
atau langit – langit, mengangkat pekerjaan platform, tangga portable.
b. Rencana pengendalian terhadap resiko terjatuh
a. penggunaan sabuk pengaman (safety belt) dan Full Body Harness.
b. Penggunaan jaring pengaman (safety net)
c. Pemasangan pagar pengaman (railing) pada area kerja yang terbuka
untuk mencegah pekrja terjatuh.
d. Pembuatan perancah yang kokoh
e. Penempatan rambu-rambu yang strategis
f. Pengawasan rutin oleh petugas safety

95

3. Pelaksanaan K3
Dalam pelaksanaan program K3 dilakukan kegiatan berikut untuk
sebagai sistem penendalian resiko terjatuh dari ketinggian yaitu
prosedur K3 bekerja di ketinggian, peralatan dan perlengkapan K3,
Pelatihan dan sosialisasi K3, dan tanggap darurat
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja
Memantau dan mengevaluasi kinerja K3 dilakukan dengan mengadakan
Safety Patrol yang dilakukan setiap hari dan sesuai jadwal yaitu pada
09.00 s/d 10.00. Safety Patrol dilaksanakan oleh SHE-O, SS, CM, GSP,
Peralatan, Subkont, dan Mandor.
Pemantauan K3 yang dilakukan selama Safety Patrol terhadap
pekerjaan yang beresiko terjatuh dari ketinggian berlangsung akan
dicatat dan dikumpulkan kemudian diolah dan diealuasi hasilnya untuk
kemudian digunakan memperbaiki sistem yang kurang baik apabila dari
hasil pendataan ditemukan banyak kejadian yang tidak diinginkan
berhubungan dengan K3 ataupun mempertahankan sistem yang telah
terbukti mampu mengurangi angka keselamatan dan kesehatan.
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 merupakan implementasi
dari kegiatan yang dilakukan dalam pemantauan dan evaluasi kinerja
K3 (Audit). Hasil dari pemantauan dan evaluasi akan dipergunakan
untuk merevisi atau memperbaiki sistem manajemen K3 agar lebih baik
dan mengalami peningkatan kinerja.

96

B. Saran
1. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus
berpedoman terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku.
2. Semua jenis pekerjaan di ketinggian yang dapat beresiko terjatuh harus
mendapat perhatian yang baik dan pengawasan yang rutin dari pihak
pelaksana proyek konstruksi.

97

DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajamen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta.
Kanisius
Husen, Ir. Abrar. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta. ANDI
Junaedi, Taufiq., dkk. 2013. Analisa dan Pengukuran Potensi Resiko Kecelakaan
Kerja dengan Menggunakan Metode APMM (Accident Potential
Measurement Method) pada Proyek Pembangunan Dormitory 5 Lantai
Akademi Teknik Keselamatan Dan Penerbangan Surabaya. Jurnal Teknik
Pomits Vol. 1, No. 1, (2013). Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Jurnal security. “38 persen kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian”. 15 September
2016.
http.//www.jurnalsecurity.com/38-persen-kecelakaan-kerja-jatuhdariketinggian/
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. KEP.
45 /DJPPK/ IX/ 2008 tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bekerja pada Ketinggian dengan Menggunakan Akses Tali (Rope Access)
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Kep. 325 / MEN / XII / 2011 tentang Penetapan Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Disektor Ketenagakerjaan Bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sub Bidang Bekerja di Ketinggian
Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Novita, Liza., dkk. 2013. Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan penerapannya oleh PT. PP (Persero) Tbk pada Proyek Pembangunan
Gedung Telkomsel Medan. Tugas Akhir. Teknik Sipil. Politeknik Negeri
Medan.
Manurung, Delima., dkk. 2014. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja pada proyek Pembangunan Ruko Citraland Bagya City Medan.
Tugas Akhir. Teknik Sipil. Politeknik Negeri Medan.
Pangkey, Febyana. 2012. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) pada Proyek Konstruksi di Indonesia (studi
kasus : pembangunan jembatan Dr. Ir. Soekarno-Manado). Jurnal ilmiah
media engineering vol. 2, No. 2, ISSN 2087-9334 (100-113). Universitas
Sam Ratulangi.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan dada
Ketinggian.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/1980 tentang K3 pada Konstruksi
Bangunan
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Qodar, Nafiysul. “2 Pekerja Tewas Terjatuh dari Lantai 18 Gedung Capitol
Jakpus”. 15 september 2016. http:/m.liputan6.com/news/read2501468/2pekerja-tewas-terjatuh-dari-lantai-18-gedung-capitol-jakpus
Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001. Jakarta. Dian Rakyat.
Sebastianus, Baki Henong. 2015. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sebagai Peranan Pencegahan Kecelakaan Kerja di Bidang Konstruksi.
Seminar Nasional Teknik Sipil V Tahun 2015. Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang.
Simatupang, Ovyent. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Fmipa unimed.
Tugas akhir. Teknik sipil. Universitas Negeri Medan.
Srijayanthi, dkk. Kecelakaan tenaga kerja pada proyek konstruksi di kabupaten
Tabanan. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil. Universitas
Udayana, Denpasar.
Suhendra, Zulfi. “Kecelakaan Kerja Sektor Konstruksi Paling Tinggi di
Indonesia”
.
15
September
2016.
http://bisnis.liputan6.com/read/2387230/kecelakaan-kerja-sektorkonstruksi-paling-tinggi-di-indonesia
Suma’mur. 2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta.
Sagung Seto
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Wahyuni, Ika. 2010. Sistem Pengendalian Bahaya BekerjapPada Ketinggian
Dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Gunanusa Utama
Fabricators Serang Banten. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Zalaya, Yusuf. 2012. Implementasi prosedur bekerja di ketinggian di PT. BBS
Indonesia (WTC 2 Project) Tahun 2012. Tesis. Universitas Indonesia.