STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR.

(1)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN

APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR TERHADAP PERILAKU

AMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

Oleh :

Santi Siti Hardiyanti 0707016

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2012


(2)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN

PINEWOOD JATINANGOR

Oleh

Santi Siti Hardiyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Santi Siti Hardiyanti 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD

JATONANGOR

OLEH

SANTI SITI HARDIYANTI (0707016)

Menyetujui dan Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Hj. Rochany Natawidjana, MT. Istiqomah, ST., MT

19561012 198503 2 001 19561012 198503 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Pendidikan Teknik Sipil Pendidikan Teknik Bangunan

Drs. Budi Kudwadi, MT. Drs. Sukadi, M.Pd., MT.


(4)

iii

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Perumusan Permasalahan... 4

1.3.1.Pertanyaan Penelitian... 4

1.4. Tujuan Penelitian... 5

1.4.1. Tujuan Umum... 5

1.4.2. Tujuan Khusus... 5

1.5. Kegunaan Penelitian... 6

1.6. Metode Penelitian... 6

1.7. Sumber Data... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 8

2.1.1. Pengertian... 8


(5)

iv

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

2.2. Pedoman Penerapan SMK3... 14

2.2.1. Penetapan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 14

2.2.2. Perencanaan... 15

a. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko... 16

b. Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya... 16

c. Tujuan dan Sasaran... 16

d. Indikator Kinerja... 17

e. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung... 17

2.2.3. Pelaksanaan Rencana... 18

a. Jaminan Kemampuan... 18

a.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana... 18

a.2. Integrasi... 19

a.3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat ... 20

a.4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran... 21

a.5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja... 21

b. Kegiatan Pendukung... 22

b.1. Komunikasi... 22

b.2. Pelaporan... 23


(6)

v

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

b.4. Pengandalian Dokumen... 25

b.5. Pencatatan dan Manajemen Informasi... 25

c. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko... 26

c.1. Identifikasi Bahaya... 26

c.2. Penilaian Risiko... 27

c.3. Tindakan Pengendalian ... 27

c.4. Perancangan (Design) dan Rekayasa ... 28

c.5. Prosedur dan Instruksi Kerja... ... 28

c.6. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan ... . 28

c.7. Pembelian/Pengadaan ... 29

2.2.4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja... 30

a. Pemeriksaan, Penguji, dan Pengukuran... 30

b. Audit Internal SMK3 ... 32

c. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan ... 32

2.2.5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja ... 32

2.3. Dasar – Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 34

2.3.1. Pengertian ... 34

2.3.2. Tujuan dan Fungsi K3 ... 36

2.3.3. Sasaran K3 ... 37

2.3.4. Peralatan Standar K3 di Proyek... 38

2.4. Indikator K3... 42


(7)

vi

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

BAB III KAJIAN PUSTAKA

3.1. Pengertian ... 47

3.2. Lokasi, Objek, dan Paradigma Penelitian... 48

3.2.1. Lokasi dan Objek Penelitian... 48

3.2.2. Paradigma Penelitian ... 49

3.2.3. Data dan Sumber Data... 51

a. Data... 51

b. Sumber Data... 51

3.2.4. Teknik Analisis Data... 52

a. Teknik Pengumpulan Data... 52

b. Kisi – Kisi dan Instrumen Penelitian... 53

c. Tahap – Tahap Pelaksanaan Penelitian... 53

d. Tahap Pra Lapangan... 54

e. Pekerjaan Lapangan ... 55

f. Analisis Data... 56

3.2.5. Uji Keabsahan Data... 57

a. Triangulasi... 57

b. Member Checking... 58

c. The Audit Trail... 59


(8)

vii

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Penerapan SMK3 di Proyek Apartemen Pine Wood..60

4.1.1. Gambaran Umum Proyek Apartemen Pine Wood... 60

4.1.2. Kebijakan K3 Perusahaan... 62

4.1.3. Manajemen K3 ... 63

4.1.4. Sasaran K3 ... 63

4.1.5. Identifikasi Hukum K3 ... 64

4.1.6. Program Kerja ... 64

4.1.7. Penanganan Kecelakaan Kerja... 78

4.1.8. Manajemen Resiko ... 79

4.1.9. Pelaksanaan dan Pengawasan K3 di Lapangan... 83

4.2. Pembahasan 4.2.1 Perencanaan K3 Proyek Apartemen Pine Wood... 94

4.2.2 Penerapan SMK3... 95

4.2.3 Kondisi Area Bekerja... 98

4.2.4 Perilaku Pekerja... 98

4.2.5 Insiden Kecelakaan... 110

4.3. Evaluasi... 116

4.3.1 Usulan Perbaikan... 118

BAB V 5.1. Kesimpulan... . 124


(9)

viii

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR


(10)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banyaknya kecelakaan yang terjadi pada pekerja khususnya pada pekerja bangunan sering diakibatkan karena pihak pelaksana jasa kurang memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja. Kurangnya kesadaran akan keselamatan dan kesehatan pekerja membuat pihak pelaksana jasa/kontraktor sering mengabaikan aspek K3, sehingga sering ditemukan pekerja bangunan yang tidak terlindungi oleh peralatan K3. Paradigma para kontraktor yang lebih mementingkan penghematan biaya proyek dibandingkan keselamatan pekerja merupakan sebuah hal yang harus ditinggalkan, karena keselamatan pekerja jauh lebih berharga disbanding apapun termasuk materi.

Proyek konstruksi merupakan wilayah kerja yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban celaka maupun meninggal. Seperti yang terjadi pada Rohmanto

Keberadaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada sebuah proyek pembangunan memegang peranan yang sangat penting. Pada intinya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah untuk mengatur dan memastikan pekerja dan orang-orang yang mempunyai kepentingan di proyek berada dalam kondisi aman dan terlindungi. Pada prinsipnya peraturaan pada


(11)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) didasarkan pada standar umum yang menyatakan , “bahwa setiap perusahaan harus menyediakan bagi masing-masing karyawannya pekerjaan dan tempat bekerja yang bebas dari hal-hal yang diketahui dapat menyebabkan atau diduga dapat menyebabkan kematian atau cacat fisik yang serius bagi pekerjanya”. Terjadinya kecelakaan pada saat bekerja dapat disebabkan karena manajemen kesehatan dan keselamatan (K3) yang tidak professional.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan lapangan ilmu dan sekaligus praktik dengan pendekatan multidisipliner yang berupaya untuk menerapkan dan mengembangkan teknologi pengendalian dengan tujuan tenaga kerja sehat, selamat, dan produktif, serta dicapainya tingkat keselamatan yang tinggi untuk mencegah kecelakaan.

Pada tahun 1996, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 tentang Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Pasal 3 Peraturan Menteri ini menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib

menerapkan SMK3. SMK3 tersebut dilaksanakan oleh Pengurus, Pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan. Kewajiban mengenai penerapan Sistem Manajemen K3 oleh setiap perusahaan ini ditegaskan kembali dalam Pasal 87


(12)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi: setiap perusahaan wajib menerapkan sitem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

Beberapa ketentuan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) antara lain:

1. Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja. “Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.

2. undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Di dalam peraturan ini tercakup tentang ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, produk teknis, dan alat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Tujuan umum dari dikeluarkannya undang-undang ini adalah agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya, dan setiap sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aman dan efisien sehingga akan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.


(13)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Tujuan pelayanan kesehatan kerja adalah:

 Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan pekerjaanya.

 Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.

 Meningkatkan kesehata badan, kondisi mental, dan kemapuan fisik tenaga kerja.

 Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-02/MEN/1979 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi:

 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja.  Pemeriksaan kesehatan berkala

 Pemeriksaan kesehatan khusus.

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.

6. Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 03/MEN/1984 tentang mekanisme pengawawan ketenagakerjaan.


(14)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

Pesatnya pembangunan berbagai infrastruktur di Kota Bandung menjadi sebuah tanggung jawab pengada dan pelaksana jasa proyek pembangunan gedung agar mampu memenuhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi pekerja yang terlibat di dalamnya. Pengadaan pendidikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu dilakukan agar mencegah kecelakaan kerja, cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan, harus diambil tindakan yang tepat terhadap tenaga kerja dan perlengkapan, agar tenaga kerja memiliki konsep keselamatan dan kesehatan kerja demi mencegah terjadinya kecelakaan.

1.2. Identifikasi Masalah 1.3. Perumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah program SMK3 yang dibuat oleh kontraktor proyek Apartemen Pine Wood sudah memenuhi dengan standar peraturan/ aspek legal yang telah ditetapkan oleh pemerintah?

2. Bagaimana kebijakan mengenai SMK3 yang dibuat oleh pihak kontraktor? 3. Apakah pengaplikasian SMK3 proyek pembangunan Apartemen Pine Wood


(15)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

4. Apakah penerapan SMK3 di proyek pembangunan Apartemen Pine Wood sudah menciptakan perilaku aman terhadap karyawan dan pekerja yang terlibat?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung di Kota Bandung ini adalah :

1. Untuk mengetahui program SMK3 yang dibuat oleh kontraktor proyek Apartemen Pine Wood.

2. Untuk mengetahui dan mendokumentasikan kebijakan mengenai SMK3 yang dibuat oleh pihak kontraktor.

3. Untuk mengetahui pengaplikasian SMK3 proyek pembangunan Apartemen Pine Wood relevan dengan program yang telah direncanakan. 4. Untuk mengetahui penerapan SMK3 di proyek pembangunan Apartemen

Pine Wood sudah menciptakan perilaku aman terhadap karyawan dan pekerja yang terlibat.

1.5. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :


(16)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

2. Dapat menambah kontribusi bagi kajian Teknik Sipil khususnya kajian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);

3. Dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.6. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat gambaran, lukisan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai data. Dalam hal ini penulis berusaha memberikan gambaran yang faktual dan aktual mengenai data-data yang sesuai dengan tema penelitian yang diangkat.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan haruslah sesuai dengan prasyarat dan perosedur agar data yang di dapat bersifat akurat. Teknik pengumpulan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi

1.7. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dari pengumpulan data yang dilakukan yaitu hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu


(17)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

untuk mendukung penelitian ini, disertakan pula beberapa buku dan artikel-artikel sebagai penunjang.


(18)

47

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

Salah satu unsur terpenting dalam metode penelitian adalah penggunaan metode ilmiah tertentu yang digunakan sebagai sarana yang bertujuan untuk mengidentifikasi besar kecilnya objek atau gejala dan mencari pemecahan masalah yang sedang diteliti, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Pada dasarnya fakta-fakta tidak tergeletak disekitar begitu saja tetapi butuh suatu metode untuk mengetahui dan mengambil masalah tersebut.

Arold M. Rese (1965) dalam Black menekankan bahwa fakta-fakta tidak tergeletak disekitar begitu saja menunggu untuk diambil. Fakta-fakta harus dibuka dari kulit pembungkus kenyataan, harus diamati dalam suatu kerangka acuan yang spesifik, harus diukur dengan tepat, harus diamati dimana suatu fakta dapat dikaitkan dengan fakta-fakta lain yang relevan dengan menggunakan motodologi penelitian tertentu yang dianggap sesuai dengan permasalahan yang hendak dikaji. Jenis metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan


(19)

48

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Bodgan dan Taylor (1975 : 5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

3.2. Lokasi, Objek, dan Paradigma Penelitian 3.2.1. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi dan objek penelitian ini adalah proyek pembangunan Apartemen Pine Wood Jatinangor Kab. Sumedang Propinsi Jawa Barat.

Alasan penentuan lokasi dan objek penelitian tersebut antara lain adalah :

a. Lokasi penelitian tersebut dekat dengan tempat tinggal

b. Proyek tersebut termasuk kedalam proyek besar ditinjau dari fisik rencana bangunan dan nilai proyek dan termasuk kedalam struktur bangunan tinggi, sehingga penulis perlu melakukan penelitian mengenai Sistem Manajemen K3 di proyek tersebut.

c. Penulis berharap agar memberikan kontribusi bagi program dan penerapan Sistem Manajemen K3 pada proyek tersebut kepada bagian Kontraktor berdasarkan hasil penelitian.


(20)

49

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

3.2.2. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah kerangka berpikir atau skema yang terorganisir mengenai pemahaman suatu permasalahan atau metede/pola untuk meraih sesuatu. Paradigma pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

PARADIGMA PENELITIAN

Gambar3.1. Diagram Paradigma Penelitian

Peraturan Pemerintah No. 05

Tahun 1996 dan OHSAS 18001

Proyek Pembangunan

Apartemen Pine Wood Jatinangor

Fokus Penelitian

“Gambaran

Penerapan SMK3 Proyek Pine Wood Terhadap Perilaku

Aman (Safety Behaviour)

Evaluasi Penerapan SMK3 Pine Wood


(21)

50

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

ALUR PENELITIAN

NO

Yes

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian

Studi Literatur Kondisi Lapangan

Fokus Penelitian

Start

Pengumpulan Data Obsevasi

Wawancara

Dokumentasi

Analisis Data

Evaluasi Selesai Pertanyaan


(22)

51

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

3.2.3. Data dan Sumber Data 3.2.3.1. Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Jenis data yang dikumpulkan jenis data kualitatif dan kuantitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder diantaranya adalah :

a. Data tanggal pelaksanaan dan penyelesaian proyek

b. Data kebijakan SMK3 yang dibuat oleh kontraktor pelaksana proyek.

c. Data pedoman penerapan SMK3 yang terlibat dalam pembangunan proyek.

d. Data kegiatan dan inspeksi K3 e. Data analisa kasus kecelakaan kerja

f. Standard Opersional Procedure (SOP)/ Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)

3.2.3.2.Sumber Data

Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang didapat dengan beberapa cara, antara lain:


(23)

52

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

a. Data primer, yaitu pengambilan data secara kualitatif maupun kuantitatif dari sumber secara langsung, yaitu dari dokumen SMK3, karyawan, dan perilaku karyawan yang diamati dan diwawancarai yang didokumentasikan secara tertulis atau melalui alat perekam, pengambilan foto dan lain-lain.dalam penelitian ini penulis melakukan perijinan penelitian terlebih dahulu agar dapat melakukan penelitian dan dapat melakukan pertemuan dengan pekerja yang terlibat dan pihak pelaksana proyek / kontraktor agar memberikan keterangan dan informasi yang benar, serta mengamati langsung penerapan SMK3 di proyek ini.

b. Data Sekunder, yaitu pengambilan data dari instansi terlebih dahulu atau semua keterangan yang diperoleh berdasarkan hasil penyelidikan orang lain atau literature yang sudah berupa dokumen.

3.2.4. Teknik Analisis Data

3.2.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan oleh penulis ini ada beberapa cara, antara lain :

a. Teknik Observasi

Observasi dilakukan dengan cara penulis langsung terjun ke lokasi penelitian tepatnya di proyek pembangunan Apatemen Pine Wood Jatinangor Kab. Sumedang. Penulis melakukan observasi dengan mengacu pada pedoman


(24)

53

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

observasi yang telah disusun, agar data yang diperoleh relevan dengan yang diinginkan dalam penelitian ini.

b. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai penerapan sistem manajemen K3 di lokasi penelitian, wawancara merunut pada pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tema penelitian. Wawancara dilakukan pada pihak-pihak yang terkait dengan proyek, terutama kontraktor sebagai pelaksana proyek dan pekerja-pekerja yang turun langsung di proyek. c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang telah didapat di lokasi dan dituangkan secara tersuat dalam penulisan penelitian ini. Dokumentasi di dapat dari data yang berupa hasil wawancara, arsif, dokumen, dan gambar.

3.2.4.2. Kisi-kisi Penelitian dan Instrumen Penelitian

Agar penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan data yang sesuai dan memadai. Pada penelitian ini yang menjadi instrument penelitian adalah peneliti sendiri. Mengenai kisi-kisi instrument penulis menjelaskannya pada kisi-kisi instrument yang telah pada lampiran I.


(25)

54

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

3.2.4.3. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) Tahap Pra Lapangan, (2) Tahap Pekerjaan Lapangan, (3) Tahap Analisis Data.

3.2.4.4. Tahap Pra Lapangan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra lapangan meliputi : (a) survey pendahuluan; (b) menyusun rancangan penelitian; (c) memilih lapangan penilitian; dan (d) mengurus perizinan.

(a) Survey pendahuluan

Sebelum penulis menyusun rancangan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan survey ke lokasi yang hendak dijadikan lokasi penelitian yaitu ke proyek pembangunan Apartemen Pine Wood Jatinangor.

(b) Menyusun rancangan penelitian

Dari hasil survey pendahuluan, disusun rancangan penelitian untuk diajukan dan didiskusikan dengan pembimbing, setelah didiskusikan dilakukan revisi untuk mempertajam fokus dan tujuan penelitian, juga menambah kajian teori pendukung penelitian.

(c) Memilih Lapangan Penelitian

Penulis memilih proyek pembangunan Apartemen Pine Wood Jatinangor sebagai lokasi penelitian karena penulis melihat tingkat resiko kerja yang ditimbulkan oleh proyek ini cukup besar karena Apartemen ini terdiri dari 21 lantai sehingga pembangunannya pun beresiko tinggi terhadap


(26)

55

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja yang terlibat didalamnya. Sehingga ada keharusan untuk melakukan penelitian di proyek tersebut. (d) Mengurus Perijinan

Penulis terlebih dahulu mengurus perijinan untuk dapat melakukan penelitian di proyek pembangunan Apartemen Pine Wood Jatinganor, surat perijinan ditujukan kepada kontraktor proyek yaitu PT. WIKA dan konsultan yaitu PT. Geral Dean Mandiri.

Setelah tahap pra lapangan dilakukan, langkah selanjutnya yaitu studi dokumentasi dan studi kepustakaan yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

3.2.4.5. Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan meliputi tahap pengumpulan data. Pada tahap ini ada sejumlah kegiatan pekerjaan lapangan, langkah pekerjaan atau pelaksanaan pengumpulan data, dilakukan sesuai dengan prosedur yang dikemukakan oleh Nasution (1988 : 33) yaitu :

a. Tahap Orientasi

Tahap ini sebagai studi pendahuluan dimana kegiatan diarahkan memperoleh informasi yang seluas-luasnya mengenai hal-hal yang bersifat umum yang berkenaan dengan fokus penelitian.

Pada tahap ini kegiatan penelitian adalah mencari informasi seluas-luasnya yang menjadi topik penelitian yang bersifat umum yang berkenaan dengan


(27)

56

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

masalah umum. Selanjutnya peneliti menemui beberapa dosen, praktisi, maupun orang yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing serta mahasiswa. Pendekatan dilakukan sebagai upaya penelitian kedepannya. b. Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi merupakan tahap utama dalam memperoleh informasi pada penelitian ini, karena fokus masalah penelitian melalui kisi-kisi instrument penelitian dalam pengumpulan data dan jaringan data. Sasaran utama dalam tahap ini adalah mencari jawaban dari masalah fokus penelitian yang diangkat dalam penelitian melalui pengumpulan data dan penjaringan data sehingga dapat mengetahui mengenai fokus penelitian. Dalam memperoleh data, peneliti juga terjun langsung ke lapangan. Melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti juga berusaha mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian.

3.2.4.6. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara :

(a.) Data Reduction

Data reduction intinya mengurangi data yang tidak penting sehingga data yang terpilih dapat diproses ke langkah selanjutnya. Dalam case study, data yang diperoleh bermacam-macam seperti berupa angka,simbol, statement, kejadian, dan lainnya. Oleh karena itu timbul masalah karena data masih mentah dan jumlahnya banyak dan tidak dapat digunakan


(28)

57

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

untuk analisis data. Oleh karena itu, data yang telah didapat perlu diorganisir kedalam format yang memungkinkan untuk dianalisis. Data reduction yang mencakup kegiatan berikut ini:

Organisir Data, Menentukan Kategori, Konsep, Tema dan Pola (Pattern) Data dari wawancara/interview ditulis lengkap dan dikelompokan menurut format. Data dari observasi dan arsip biasanya berupa catatan (field note) juga diberi judul tertentu.

 Coding Data

Data yang diperoleh dari data langkah diatas, kemudian dikelompokan ke dalam tema tertentu dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola temuan.

(b.) Deskripsi

3.2.5. Uji Keabsahan Data

Data hasil penelitian yang sudah terkumpul yang telah diolah dan dianalisis harus memiliki nilai keabsahan yang tinggi, untuk menentukan keabsahan yang tinggi, didalam penelitian kualitatif validitas dan realibilitas sering dinamakan Kredibilitas. Case Study memiliki dua kelemahan utama: (a) Peneliti tidak dapat 100% independen dan netral dari research setting; (b) Case Study sangat tidak terstruktur (messy). Oleh karena itu untuk meningkatkan kredibilitas case study dilakukan prosedur berikut ini:


(29)

58

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

3.2.5.1. Triangulasi

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331). Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

3.2.5.2. Member Checking

Member checking dilakukan dengan cara kembali ke reseach setting untuk memverifikasi kredibilitas informasi. Langkah yang dilakukan dalam prosedur ini adalah:

a. Setiap temuan didiskusikan dan dicek validitasnya dengan orang dalam organisasi yang mengetahui fenomena yang diteliti.


(30)

59

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

b. Mengecek data/temuan tersebut dan memastikannya benar dan diinterpretasikan sama baik oleh peneliti maupun orang lain.

3.2.5.3. The Audit Trail

Audit trail dilakukan dengan cara peneliti mengkonsultasikan hasil temuan penelitian dengan pihak eksternal yang menilai kredibilitas metode pengumpulan data, temuan dan interpretasi yang dibuat.

3.2.5.4. Feer Debriefing

Kredibilitas hasil penelitian dapat ditingkatkan dengan cara melakukan review atas data dan kegiatan peneliti berdasarkan pada familiarity peneliti atas fenomena yang diteliti.


(31)

124 Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Gambaran umum mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek pembangunan Apatemen Pine Wood terhadap perilaku aman dirasakan kurang maksimal. Dari beberapa identifikasi mengenai permasalahan yang terjadi pada penerapan SMK3, permasalahan terletak pada pelaksanaan dan pengawasan SMK3 yang sedikit menyimpang dari yang telah dikomitmenkan diawal mengenai menciptakan area kerja yang aman terhadap pekerja dan lingkungan sekitarnya dan tidak ada toleransi sedikit pun terhadap pelanggaran pelaksanaan K3.

Perencanaan SMK3 Pine Wood yang dibuat kontraktor seluruh aspek yang tertuang di dalamnya sudah memenuhi standar pedoman penerapan SMK3 yang dibuat oleh pemerintah. Manajemen Resiko, Struktur Organisasi K3 dan Tanggap Darurat, Manajemen K3 semuanya direncanakan secara matang dengan visi menjadi pelaksa Jasa Kontruksi yang selalu mementingkan keselamatan pekerja dan kelestarian lingkungan.

Kebijakan yang dibuat oleh PT. Wika mengenai penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Apartemen Pine Wood benar-benar mementingkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja para tenaga kerja yang terlibat didalamnya, ini terlihat dari kebijakan yang tertulis dan di publikasikan mengenai tidak adanya toleransi dari setiap pelanggaran peraturan K3 yang diberlakukan.


(32)

125 Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

Mengenai implementasi SMK3 masih dirasakan kurang sempurna dari apa yang direncanakan, meskipun kegiatan mengenai K3 telah dilakukan tetapi tujuan kegiatan belum sepenunya tercapai.

Pengawasan terhadap proses pekerjaan dirasakan sudah maksimal, jika terdapat pekerjaan yang tidak sesuai Standard Operasional Procedure (SOP) pengawas langsung menegur. Tetapi dalam hal ketegasan menegakan peraturan denda tilang K3 dirasakan kurang tegas, sehingga terciptanya budaya mengabaikan APD di sebagian pekerja.

Realita di lapangan masih banyak pekerja yang kurang memiliki kesadaran akan keselamatan dan kesehatan dirinya maupun orang-orang dan lingkungan yang ada disekitarnya. Terbukti dengan masih adanya pekerja yang bekerja tidak lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar yaitu helm, rompi, dan sepatu. Tindakan kurang peduli terhadap lingkungan masih tercermin dari perilaku pekerja yang membiarkan sampah berserakan di area bekerja. Sehingga perilaku aman belum tercipta sepenuhnya di area proyek dikarenakan permasalahan tersebut.

Gambaran mengani kondisi area bekerja sudah masuk kedalam tingkat kondisi aman bagi pekerja, hal ini diterlihat dari pemasangan berbagai peralatan pendukung K3 di setiap area rawan bahay, seperti pemasangan Safety Net dan Safety Dech di area tepi bangunan, juga menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di lokasi yang strategis. Hanya saja yang menjadi permasalahan terjadinya kecelakaan adalah perilaku pekerja yang kurang sadar akan K3


(33)

126 Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

5.2. Saran

Mengenai permasalahan penerapan SMK3 Pine Wood yang terjadi, ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu:

1. SMK3 PT. Wika harus selalu berpedoman pada standar pemerintah seperti yang diterapkan pada proyek pembangunan Apartemen Pinewood Jatinangor ini.

2. Kebijakan mengenai SMK3 harus selalu dibuat berdasarkan perhatian dan kepedulian terhadap K3.

3. Pelaksanaan dan pengawasan K3 harus selalu berpegang teguh pada komitmen yang dibuat untuk menciptaka kondisi aman bagi pekerja dan lingkungan sekitar.

4. Ciptakan Ketegasan pada diri pengawas untuk dapat memberlakukan peraturan K3 kepada setiap pekerja dan kayawan yang terlibat dan memperketat pengawasan.

5. Merapatkan frekuensi kegiatan K3 untuk menanamkan kesadaran mengenai K3 para pekerja.

6. Melakukan kegiatan inspeksi lapangan secara intens untuk mengevaluasi penerapan K3 secara berkala.


(34)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

DAFTAR PUSTAKA

Hartati Desi (2005). Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. FT . USU

Menteri Hukum dan Hak Asasi.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Peraturan Pemerintah Republik Iindonesia

………(2008) Pokok-Pokok Sistem Manajemen

K3.www.abibrayapersero.com

---(2009). Peralatan Standard K3 di Proyek, Masopik Blog

---(2009) Sistem Manajemen K3. Public Health Blog

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung Tarsito

yukri Sahab MS.(1997). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sumber Daya Manusia, Jakarta 1997

Sudjana Nana (2001). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Sinar Baru Algesindo. Bandung

---(2008). Sertifikasi OHSAS 18001:2007, Sucofindo Blog


(35)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

---(2008).Penelitian Deskriptif, Ardana Blog

Suprian A.S, (2000). Metodelogi Penelitian, FPTK,UPI

---(2011). Metode Penelitian. Ahsa Blog

Surahkmad, W. (1998). Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tasito,Bandung

Suahrsimi Arikunto, (1987). Evaluasi Pendidikan, FPTK. UPI

Tim Penyusun, (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka, Jakarta


(1)

b. Mengecek data/temuan tersebut dan memastikannya benar dan diinterpretasikan sama baik oleh peneliti maupun orang lain.

3.2.5.3. The Audit Trail

Audit trail dilakukan dengan cara peneliti mengkonsultasikan hasil temuan penelitian dengan pihak eksternal yang menilai kredibilitas metode pengumpulan data, temuan dan interpretasi yang dibuat.

3.2.5.4. Feer Debriefing

Kredibilitas hasil penelitian dapat ditingkatkan dengan cara melakukan review atas data dan kegiatan peneliti berdasarkan pada familiarity peneliti atas fenomena yang diteliti.


(2)

124 Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Gambaran umum mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek pembangunan Apatemen Pine Wood terhadap perilaku aman dirasakan kurang maksimal. Dari beberapa identifikasi mengenai permasalahan yang terjadi pada penerapan SMK3, permasalahan terletak pada pelaksanaan dan pengawasan SMK3 yang sedikit menyimpang dari yang telah dikomitmenkan diawal mengenai menciptakan area kerja yang aman terhadap pekerja dan lingkungan sekitarnya dan tidak ada toleransi sedikit pun terhadap pelanggaran pelaksanaan K3.

Perencanaan SMK3 Pine Wood yang dibuat kontraktor seluruh aspek yang tertuang di dalamnya sudah memenuhi standar pedoman penerapan SMK3 yang dibuat oleh pemerintah. Manajemen Resiko, Struktur Organisasi K3 dan Tanggap Darurat, Manajemen K3 semuanya direncanakan secara matang dengan visi menjadi pelaksa Jasa Kontruksi yang selalu mementingkan keselamatan pekerja dan kelestarian lingkungan.

Kebijakan yang dibuat oleh PT. Wika mengenai penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Apartemen Pine Wood benar-benar mementingkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja para tenaga kerja yang terlibat didalamnya, ini terlihat dari kebijakan yang tertulis dan di publikasikan mengenai tidak adanya toleransi dari setiap pelanggaran peraturan K3 yang diberlakukan.


(3)

Mengenai implementasi SMK3 masih dirasakan kurang sempurna dari apa yang direncanakan, meskipun kegiatan mengenai K3 telah dilakukan tetapi tujuan kegiatan belum sepenunya tercapai.

Pengawasan terhadap proses pekerjaan dirasakan sudah maksimal, jika terdapat pekerjaan yang tidak sesuai Standard Operasional Procedure (SOP) pengawas langsung menegur. Tetapi dalam hal ketegasan menegakan peraturan denda tilang K3 dirasakan kurang tegas, sehingga terciptanya budaya mengabaikan APD di sebagian pekerja.

Realita di lapangan masih banyak pekerja yang kurang memiliki kesadaran akan keselamatan dan kesehatan dirinya maupun orang-orang dan lingkungan yang ada disekitarnya. Terbukti dengan masih adanya pekerja yang bekerja tidak lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar yaitu helm, rompi, dan sepatu. Tindakan kurang peduli terhadap lingkungan masih tercermin dari perilaku pekerja yang membiarkan sampah berserakan di area bekerja. Sehingga perilaku aman belum tercipta sepenuhnya di area proyek dikarenakan permasalahan tersebut.

Gambaran mengani kondisi area bekerja sudah masuk kedalam tingkat kondisi aman bagi pekerja, hal ini diterlihat dari pemasangan berbagai peralatan pendukung K3 di setiap area rawan bahay, seperti pemasangan Safety Net dan Safety Dech di area tepi bangunan, juga menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di lokasi yang strategis. Hanya saja yang menjadi permasalahan terjadinya kecelakaan adalah perilaku pekerja yang kurang sadar akan K3


(4)

126 Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

5.2. Saran

Mengenai permasalahan penerapan SMK3 Pine Wood yang terjadi, ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu:

1. SMK3 PT. Wika harus selalu berpedoman pada standar pemerintah seperti yang diterapkan pada proyek pembangunan Apartemen Pinewood Jatinangor ini.

2. Kebijakan mengenai SMK3 harus selalu dibuat berdasarkan perhatian dan kepedulian terhadap K3.

3. Pelaksanaan dan pengawasan K3 harus selalu berpegang teguh pada komitmen yang dibuat untuk menciptaka kondisi aman bagi pekerja dan lingkungan sekitar.

4. Ciptakan Ketegasan pada diri pengawas untuk dapat memberlakukan peraturan K3 kepada setiap pekerja dan kayawan yang terlibat dan memperketat pengawasan.

5. Merapatkan frekuensi kegiatan K3 untuk menanamkan kesadaran mengenai K3 para pekerja.

6. Melakukan kegiatan inspeksi lapangan secara intens untuk mengevaluasi penerapan K3 secara berkala.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Hartati Desi (2005). Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. FT . USU

Menteri Hukum dan Hak Asasi.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Peraturan Pemerintah Republik Iindonesia

………(2008) Pokok-Pokok Sistem Manajemen K3.www.abibrayapersero.com

---(2009). Peralatan Standard K3 di Proyek, Masopik Blog

---(2009) Sistem Manajemen K3. Public Health Blog

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung Tarsito

yukri Sahab MS.(1997). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sumber Daya Manusia, Jakarta 1997

Sudjana Nana (2001). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Sinar Baru Algesindo. Bandung

---(2008). Sertifikasi OHSAS 18001:2007, Sucofindo Blog


(6)

Santi Siti Hardiyanti, 2013

STUDI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PINEWOOD JATINANGOR

---(2008).Penelitian Deskriptif, Ardana Blog

Suprian A.S, (2000). Metodelogi Penelitian, FPTK,UPI

---(2011). Metode Penelitian. Ahsa Blog

Surahkmad, W. (1998). Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tasito,Bandung

Suahrsimi Arikunto, (1987). Evaluasi Pendidikan, FPTK. UPI

Tim Penyusun, (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka, Jakarta