Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan Beberapa Cara Perbaikan Bahan Pustaka

commit to user 9

2.2 Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan

Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses. Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi. Tujuan mengelola perpustakaan adalah dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakainya sehingga nantinya diharapkan pemakai akan meningkatkan kesejahteraannya. 2.3 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.3.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara umum peran perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya yaitu sivitas akademika dalam menyelenggarakan pengadaan bahan perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 1994: 3 dinyatakan bahwa: Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit pelayanan teknis UPT perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, commit to user 10 menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Sejalan dengan pernyataan di atas, Sulistyo-Basuki 1993: 3 menyatakan pendapatnya bahwa: Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Berdasarkan hal di atas perpustakaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah suatu unit pelayanan teknis dan badan bawahan perguruan tinggi mencakup perpustakaan universitas, fakultas, akademik, institut, sekolah tinggi maupun politeknik yang memiliki tujuan dan fungsi sebagai memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan informasi sebagai penunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2.3.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi sering dimaknai sebagai pusat penelitian karena banyak menyediakan informasi yang berkaitan dengan sarana pendukung dalam proses penelitian. Selaras dengan kegiatan perpustakaan perguruan tinggi, dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 47 dirumuskan tujuan perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut: commit to user 11 a. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran di perpustakaan perguruan tinggi. b. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya yang diperlukan untuk penelitian sejauh dana tersedia. c. Mengusahakan, menyimpan dan merawat pustaka yang bernilai sejarah, yang dihasilkan oleh sivitas akademik. d. Menyediakan sarana bibliografi untuk menunjang pemakaian perpustakaan. e. Menyediakan tenaga yang cukup serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan dan bila perlu mampu memberikan pelatihan penggunaan perpustakaan. f. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan. Selanjutnya Sulistyo-Basuki 1993: 52, juga menyatakan tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah: a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan referensi pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga kemahasiswa program pascasarjana dan pengajar. commit to user 12 c. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan. d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. e. Menyediakan jenis informasi aktif yang tidak hanya terbatas pada lingkungan perguruan tetapi juga lembaga induknya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi tidak lain sebagai penyedia jasa pelayanan informasi meliputi pengumpulan, pelestarian, pengolahan sehingga dapat dimanfaatkan pengguna sebagai wujud dukungan, melancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi.

2.4 Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka

Bahan pustaka adalah unsur penting dalam sistem perpustakaan, dimana bahan pustaka harus dilestarikan karena memiliki nilai informasi yang mahal. Bahan pustaka berupa terbitan buku, berkala surat kabar dan majalah, dan bahan audio visual seperti audio kaset, video, slide, CD-Rom dan sebagainya. Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secara fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang terkandung di dalamnya. Pemeliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. commit to user 13 Pemeliharaan Bahan Pustaka pada dasarnya ada 2 dua cara : a. Pemeliharaan kondisi lingkungan bahan pustaka, yang meliputi : 1. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh cahaya. 2. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara dan kelembaban udara . 3. Mencegah kerusakan dari faktor kimia, partikel debu, dan logam dari udara. 4. Mencegah kerusakan dari faktor biota dan jamur. 5. Mencegah kerusakan dari faktor air. 6. Mencegah kerusakan dari faktor kebakaran. 7. Melakukan fumigasi ; tindakan pengasapan yang bertujuan mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka. b. Pemeliharan kondisi fisik bahan pustaka meliputi : 1. Menambal dan menyambung a. Menambal dengan bubur kertas. b. Menambal dengan potongan kertas. c. Menambal dengan kertas tisu. d. Menyambung dengan kertas tisu 2. Laminasi a. Laminasi dengan tangan b. Laminasi dengan mesin press panas c. Laminasi dengan filmoplast commit to user 14 3. Enkapsulasi memberikan bahan pelindung dengan film plastik polyester 4. Penjilidan dan perbaikan

2.4.1 Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan : a. Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau dokumen b. menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen c. mengatasi kendala kekurangan ruang space d. mempercepat proses temu balik atau penelusuran dan perolehan informasi e. Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka

2.4.2 Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka

Kegiatan Pemeliharaan bahan pustaka memiliki beberapa fungsi antara lain : a. Fungsi perlindungan : Upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan. commit to user 15 b. Fungsi pengawetan : Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi. c. Fungsi kesehatan : Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan. d. Fungsi pendidikan : Upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar. e. Fungsi kesabaran : Upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian. f. Fungsi sosial : Pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain. g. Fungsi ekonomi : Pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhirnya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka. h. Fungsi keindahan : Dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman. commit to user 16

2.4.3 Faktor penyebab kerusakan Bahan Pustaka :

a. Faktor Biologi : 1. Binatang Pengerat Tikus 2. Serangga 3. Jamur b. Faktor Fisika alamiah 1. Debu 2. Suhu Udara dan kelembapan 3. Cahaya c. Faktor Kimia Kandungan asam dalam kertas atau tinta juga akan mempercepat kerusakan pada bahan pustaka buku bahan kertas dan tinta d. Faktor Lain 1. Manusia 2. Bencana alam

2.4.4 Beberapa Cara Pencegahan :

Preventif : 1. Faktor biologi : a. Tikus Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke Ruang Baca . commit to user 17 b. Serangga - Diupayakan ruangan tetap selalu bersih - Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara udara. - Rak harus dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga kayu jatilogam. - Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh serangga, seperti kamper, naftalen, dll. - Penyuntikan dengan bahan anti serangga DTT. - Fumigasi : mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka c. Jamur - Memeriksa buku secara berkala. - Membersihkan tempat penyimpanan. - Menurunkan suhu udara. - Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara 2. Faktor Fisika alamiah Preventif : a. Debu - Dilakukan penyedotan debu vacuum cleaner. - Dipasang AC filter penyaring udara. commit to user 18 - Dipasang alat pembersih udara air cleaner . - Disediakan almari kaca b. Suhu Udarakelembaban - Mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20 ± 24 C. - Memasang alat dehumidifier untuk ruangan atau silicagel untuk almari, untuk mengatur tingkat kelembapan. c. Cahaya - Matahari Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung, dengan memasang filter flexy glass atau polyester film - ListrikLampu Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang berasal dari lampu neon dengan cara memberikan filter UV fluorescent light atau seng oksida dan titanium oksida. 3. Faktor Kimia a. Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu dilihat jenis kertas dan tulisan. b. Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi atau memberi bahan penahan buffer commit to user 19 4. Faktor lain-lain a. Manusia - Menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka - Memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka. - Memasang rambu-rambu. b. Bencana alam - Menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik. - Dilarang merokok di dalam ruangan. - Memeriksa kabel listrik secara berkala. - Memasang alarm smoke detector. - Menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar ditempat tersendiri. - Mengontrol air setiap ada turun hujan.

2.5 Beberapa Cara Perbaikan Bahan Pustaka

Setelah kita mengetahui berbagai macam perusak bahan pustaka dan macam kerusakan yang ditimbulkannya, maka kita harus dapat memperbaikinya. 3HNHUMDDQPHPSHUEDLNLEDKDQSXVWDNDLQLGLVHEXW³UHVWRUDVL³.DUPLGL Martoadmojo ; 1994

1. Laminasi dan Enkapsulasi

commit to user 20 Untuk memperpanjang umur bahan pustaka perlu diadakan pelapisan atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek sehingga menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Ada 2 cara laminasi yaitu laminasi dengan mesin dan dengan cara manual. Cara lain selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan enkapsulasi adalah kertas harus bersih, kering dan bebas asam.

2. Penjilidan

Struktur buku terdiri atas: segi, foredge, kertas hujungan, badan buku, papan jilidan, ikatan timbul, groove, tulang pita kapital dan sebagainya. Agar struktur buku itu tidak lepas satu sama lainnya, maka perlu dilakukan penjilidan. Untuk buku-buku yang telah mengalami kerusakan, perlu segera dilakukan penjilidan ulang, agar nilai informasi yang ada didalamnya tidak hilang, sehingga buku yang telah diperbaiki dengan penjilidan ulang tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan. Adapun perlengkapan penjilidan dua hal yaitu : Alat yang meliputi: pisau, palu, pelubang, gunting, tulang pelipat, penggaris besi, kuas, gergaji, jarum, benang, pengepres, pemidang jahit, mesin potong dan sebagainya. Sedangkan untuk perlengkapan lainya yaitu Bahan penjilid yang meliputi kertas, kain linen, perekat, benang dan kawat jahit. commit to user 21 Sebelum dijilid, buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekeliruan atau kekurangan dalam persiapan, dapat berakibat fatal dan mengecewakan. Juga merupakan pemborosan jika harus dijilid ulang. Persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu: 1 penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, 2 penggabungan. Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Kalau majalah, jangan salah mengurutkan nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki. Dalam melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk penjilidan.

3. Pemeliharaan Peta dan Slide

a. Pemeliharaan Koleksi Peta Peta merupakan salah satu sumber informasi untuk menunjang penelitian, pendidikan, maupun untuk keperluan bisnis. Karena itu ada bermacam-macam jenis peta, misalnya peta geografis, peta perdagangan, peta bahasa, peta navigasi, peta hasil bumi dan sebagainya. Pelestarian koleksi peta merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh petugas perpustakaan maupun oleh petugas bagian pelestrian. Peta adalah bahan pustaka yang unik, sebab bentuk dan ukuran, serta informasi yang terkandung di dalamnya begitu beraneka ragam. commit to user 22 Dengan banyaknya bentuk dan ukuran tersebut maka diperlukan ruang penyimpanan yang beragam pula. Berbagai jenis kerusakan pada peta antara lain kerusakan karena faktor kimiawi dan kerusakan karena faktor mekanis. Memperbaiki peta harus disesuaikan dengan penyebab kerusakannya. Kerusakan peta dapat digolongkan ke dalam: kerusakan kimiawi dan kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis biasanya disebabkan oleh kandungan asam yang terdapat dalam kertas. Ini dapat berupa hilangnya warna atau melemahnya kertas. Sedangkan kerusakan mekanis ialah kerusakan yang disebabkan oleh faktor luar, misalnya karena kelembaban, kekeringan, atau karena dilipat. Cara penyimpanan yang sesuai dengan bentuk, dan ukuran, misalnya laci horizontal atau laci vertikal. Untuk peta yang digantungkan, perlu digantung pada dinding atau digulung kemudian ditempatkan pada rak khusus untuk peta. Penyimpanan yang baik bagi peta meliputi tiga hal : a. Bentuk lemari dan rak yang sesuai dengan ukuran peta. b. Letak rak hendaknya sesuai dengan lingkungan sehingga mudah dicapai oleh pemakai. c. Bahan dasar terbuat dari kayu yang baik atau besi baja. Pengolahan koleksi peta harus memperhitungkan dan menyiapkan sistem penyimpanan serta perawatan sesuai dengan kondisi perpustakaan. commit to user 23 Cara penyimpanan harus diupayakan sedemikian rupa sehingga jika diperlukan dapat mudah dan cepat ditemukan kembali. Sirkulasi udara dalam ruang penyimpanan serta penerangan harus cukup. b. Pemeliharaan Koleksi Slide Slide merupakan salah satu jenis bahan audio-visual yang banyak dipergunakan di perpustakaan terutama untuk mendukung pengajaran dan penelitian. Slide juga memerlukan pemeliharaan secara hati-hati. Tempat penyimpanan harus bebas dari cahaya langsung dari luar, debu serta kelembaban. Slide yang berserakan akan mudah rusak karena kena debu serta goresan. Slide tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Untuk membaca slide, harus menggunakan alat yang disebut proyektor. Karena itu proyektor harus selalu dirawat agar slidenya dapat dimanfaatkan setiap saat. Seperti pemeliharaan bahan pustaka pada umumnya kontrol ruangan dari temperatur dan kelembaban harus ketat. Hanya pada film lebih baik kalau suhu udara lebih dingin lagi dari suhu yang ideal untuk buku. Kalau suhu untuk buku yang ideal 18 derajad Celcius, maka pada film sebaiknya lebih rendah dari itu bahkan dapat sampai serendah 4 commit to user 24 derajad. Yang jelas binatang tidak akan menjamah, dan jamur tidak akan dapat tumbuh pada temperatur itu.

2.6 Pelestarian Nilai Informasi