PENERAPAN BIOMAGZ SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI DI SMA

(1)

i

PENERAPAN BIOMAGZ SEBAGAI SUPLEMEN

DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI DI SMA

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

oleh

Ana Fatonah

4401412096

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

(3)

(4)

iv

MOTTO

Hasil tidak pernah membohongi usaha.

Sabar, karena yang terbaik itu butuh perjuangan yang besar dan waktu yang tidak sebentar.

”Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.S. Al-Baqarah: 286).

PERSEMBAHAN

Untuk Ayah, Ibu, Kakak-kakak dan Teman-teman


(5)

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Penerapan Biomagz sebagai Suplemen dalam Pembelajaran Sistem

Reproduksi di SMA”.

Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari semua pihak yang bersedia meluangkan sebagian waktu dan tenaga demi membantu penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.

4. Dr. Lisdiana, M.Si. dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs. Supriyanto, M.Si. dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Prof. Dr. Ir. Priyantini Widiyaningrum, M.S. dosen penguji yang memberikan masukan dan saran positif demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

7. Dr. Retno Sri Iswari, S.U. dosen wali yang telah memberi motivasi kepada peneliti.

8. Kepala SMA Negeri 11 Semarang yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Dra. Tri Indah Hertanti guru Biologi SMA Negeri 11 Semarang yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan peneliti dalam melaksanakan penelitian.


(6)

vi

10.Siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini.

11.Orang tuaku, Bapak Suwadi dan Ibu Sukartini, yang telah memberikan segenap dukungan, motivasi, nasehat dan doa tiada henti bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Kakak-kakakku, Fitri Astuti dan Rahmat Santosa Wibowo serta Esti Rokhanah dan Hariyadi yang telah memberikan dukungan dan semangat bagi peneliti.

13.Seti Fendy Richarismianto yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaganya untuk membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.

14.Sahabatku Rivetta Astri Novitasari, Maya Puspita Rini dan Prapti Zuriyah yang telah memberikan dukungan, masukan dan motivasi bagi peneliti.

15.Teman-teman Pendidikan Biologi FMIPA UNNES angkatan 2012 terutama rombel 4 yang telah memberikan dukungan dan semangat bagi peneliti.

16.Semua pihak yang telah berkenan membantu peneliti selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 27 Juni 2016


(7)

vii

ABSTRAK

Fatonah, Ana. 2016. Penerapan Biomagz sebagai Suplemen dalam Pembelajaran Sistem Reproduksi di SMA. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Lisdiana, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Drs. Supriyanto, M.Si.

Majalah Biologi dapat mendukung pemahaman siswa tentang materi Biologi dan memberikan nuansa belajar yang menarik bagi siswa. Pembelajaran Biologi menuntut agar Guru mampu menghubungkan antara materi dengan kehidupan nyata siswa. Peneliti bermaksud menerapkan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA terhadap hasil belajar dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi dan menganalisis hubungan antara hasil belajar pada materi sistem reproduksi dengan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi.

Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan desain penelitian yang digunakan adalah One-Shot Case Study. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Semarang. Sampel penelitian kelas XI MIA 1 yang dipilih secara simple random sampling dengan menggunakan cara undian. Data penelitian berupa hasil belajar yang diperoleh melalui tes tertulis dan skor sikap yang diperoleh melalui angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata hasil belajar sistem reproduksi menggunakan Biomagz lebih tinggi dari KKM. Perbedaan rerata hasil belajar dengan KKM dianalisis dengan menggunakan uji-t satu sampel. Hasil analisis menggunakan uji-t satu sampel diperoleh besar thitung=8,851 dan ttabel=1,68830. Besar thitung > ttabel sehingga terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar dengan KKM. Sikap siswa dianalisis dengan membandingkan skor standar individual dengan rata-rata (mean) skor kelompok, dan didapatkan hasil bahwa siswa yang mempunyai sikap positif lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang mempunyai sikap negatif. Hasil analisis korelasi hasil belajar siswa dan skor sikap menunjukkan bahwa nilai r sebesar 0,055 yang berarti bahwa hubungan antara pengetahuan dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi sangat rendah atau tidak saling berhubungan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, (1) rerata hasil belajar siswa materi sistem reproduksi menggunakan Biomagz lebih tinggi dari KKM dan penerapan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA dapat meningkatkan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi, (2) tidak ada hubungan antara hasil belajar dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi.


(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Penegasan Istilah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

II.TINJAUAN PUSTAKA A. Biomagz sebagai Bahan Ajar ... 7

B. Hasil Belajar ... 9

C. Sikap Peduli ... 10

D. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap ... 11

E. Materi Sistem Reproduksi ... 12

F. Kerangka Berfikir ... 14

G. Hipotesis ... 14

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

B. Populasi dan Sampel ... 15


(9)

ix

D. Rancangan Penelitian ... 16

E. Prosedur Penelitian ... 16

F. Metode Pengumpulan Data ... 23

G. Metode Analisis Data ... 23

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan ... 29

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 38

B. Saran ... 38


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi sistem

reproduksi ...

17

2. Kriteria tingkat kesukaran instrumen soal uji coba ... 18

3. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi sistem reproduksi ... 19 4. Kriteria daya pembeda soal ... 19

5. Hasil analisis daya pembeda soal uji coba materi sistem reproduksi ... 20 6. Hasil analisis validitas uji coba angket penilaian ... 21

7. Interpretasi koefisien korelasi atau nilai r ... 25

8. Hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi ... 26

9. Hasil uji normalitas data nilai posttest ... 27

10. Hasil uji t satu sampel ... 27

11. Skor sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi ... 28


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SILABUS ... 42

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 46

3. Kisi-kisi Soal Uji Coba ... 65

4. Soal Uji Coba ... 67

5. Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba ... 79

6. Soal Posttest ... 93

7. Lembar Jawab Siswa ... 99

8. Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI MIA 1 Materi Sistem Reproduksi ... 100 9. Kisi-kisi Kuesioner Sikap Peduli Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi ... 101

10. Kuesioner Sikap Peduli Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi (Uji coba) ... 106

11. Skor Hasil Uji Coba Kuesioner Sikap Peduli Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi ... 109

12. 13. Validitas dan Reliabilitas Butir Pernyataan dalam Angket ... Kuesioner Sikap Peduli Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi ... 111 114 14. Skor Kuesioner Sikap Peduli Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi ... 116

15. Lembar Validasi Angket Sikap Peduli Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi ... 118

16. Instrumen Penilaian Materi Media Pembelajaran Biomagz ... 120

17. Surat Selesai Penelitian ... 123


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Penggunaan media yang menarik dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psiokologis terhadap siswa (Arsyad, 2011). Buku-buku yang tebal dan kurang menarik dapat mengurangi minat baca siswa, sehingga perlu adanya buku-buku pelajaran yang dapat menarik minat baca siswa dan dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri. Salah satu bentuk bahan ajar yang mendukung proses pembelajaran mandiri siswa adalah majalah. Majalah Biologi dapat mendukung pemahaman siswa tentang materi Biologi dan memberikan nuansa belajar yang menarik bagi siswa. Belajar Biologi melalui majalah dapat dilakukan di luar maupun di dalam kelas, sehingga belajar Biologi menjadi fleksibel dan tidak kaku. Menurut Buzan (2010) warna yang lebih menarik akan merangsang proses pemikiran kreatif. Adanya majalah Biologi yang menarik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa.

Penelitian yang mendukung tentang penggunaan majalah sebagai bahan ajar pernah dilakukan oleh Suwarti et al. (2012) yaitu “Pengembangan Handout

dengan Tampilan Majalah”. Hasil dari penelitian ini adalah handout dengan

tampilan majalah dapat memotivasi siswa dan diminati oleh siswa karena handout ini disajikan dengan tampilan majalah yang dilengkapi dengan gambar dan tulisan berwarna. Handout dengan tampilan majalah dapat dipakai sebagai bahan ajar yang baik, dan dapat digunakan oleh siswa untuk meningkatkan motivasi belajar. Siswa menjadi berminat dan termotivasi mengikuti pembelajaran Biologi dan memahami materi yang akan dipelajari.


(13)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asfuriyah & Nuswowati (2015) tentang pengembangan majalah sains berbasis Contextual Learning pada tema pemanasan global untuk meningkatkan minat belajar siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu majalah berbasis Contextual Learning tema pemanasan global yang dikembangkan telah berhasil diterapkan, dan layak digunakan sebagai sumber belajar alternatif bagi siswa kelas VII SMP/MTs untuk meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa yang meningkat akan menghasilkan peningkatan pada hasil belajar siswa.

Pembelajaran Biologi di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa (Hamalik, 2010). Suatu pengetahuan tambahan yang berhubungan dengan materi Biologi dan masalah kehidupan siswa diperlukan dalam pembelajaran Biologi. Pengetahuan tambahan tesebut dinamakan suplemen. Suplemen yang diberikan saat pembelajaran akan mempermudah siswa memahami materi yang diajarkan dan menambah pengetahuan yang menyangkut kehidupan sehari-hari siswa. Pemahaman materi dari siswa dan pengetahuan yang semakin luas akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Biologi di SMA N 11 Semarang, dijelaskan bahwa pembelajaran Biologi merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga diperlukan suatu media dan bahan ajar yang tepat agar pembelajaran Biologi dapat tepat sasaran. Menurut Guru tersebut materi yang paling menarik bagi siswa SMA kelas XI adalah materi sistem reproduksi. Guru Biologi mengungkapkan bahwa dalam memberikan pembelajaran sistem reproduksi siswa diberikan tambahan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, tetapi pengetahuan yang diberikan oleh Guru masih kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa mengenai kesehatan reproduksi. Pengetahuan siswa tentang kesehatan


(14)

reproduksi masih sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penjelasan dari Guru tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi belum tercantum dalam buku teks ataupun bahan ajar pada materi sistem reproduksi.

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja sangat diperlukan di sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan perilaku positif siswa tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Selama masa ini siswa harus lebih peka lagi dengan keadaan fisiknya, yang semula kurang mendapatkan perhatian khusus dalam perawatan, maka pada saat ini membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya (Wulandari, 2012).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Citrawathi (2007) pada SMA di Kecamatan Buleleng ditemukan bahwa sumber informasi remaja baik remaja putri maupun putra mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) paling banyak mereka peroleh dari guru (65,48%) dan dari media cetak (62,44%). Berdasarkan penelitian Rosidah (2008), mengenai pengetahuan tentang menstruasi pada remaja di Medan, mengungkapkan bahwa dari 52 responden 28,9% diantaranya berpengetahuan baik, 26,9% berpengetahuan cukup, dan 44,2% berpengetahuan kurang. Hal ini disebabkan oleh dari segi fisik dan psikologis, responden belum siap untuk memasuki usia remaja, informasi yang kurang dari orangtua, dan adanya anggapan bahwa pendidikan mengenai hal tersebut masih dianggap tabu oleh masayarakat. Dari kedua hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terutama yang diberikan oleh Guru Biologi masih sangat kurang.

Berdasarkan hasil observasi tentang “Pengetahuan dan Sikap Remaja

terhadap Kesehatan Reproduksi” yang dilakukan kepada 74 siswa yang terdiri dari

26 siswa laki-laki dan 48 siswa perempuan, kelas XII MIA di SMA N 11 Semarang didapatkan hasil bahwa 61,5% dari jumlah siswa laki-laki dan 62,5% dari jumlah siswa perempuan dinyatakan berpengetahuan kurang tentang cara menjaga kebersihan dan perawatan organ reproduksi. Didapatkan hasil juga


(15)

bahwa 43,75% dari jumlah siswa perempuan mengaku mengalami keputihan dan tidak tahu cara perawatan yang benar. Selain itu, 75% dari jumlah siswa perempuan mengaku bahwa setiap kali menstruasi mengalami gangguan sakit perut atau dismenore dan tidak tahu cara penanganan yang baik dan benar.

Berdasarkan permasalahan tersebut, timbul keinginan peneliti untuk menerapkan majalah yang bernama Biomagz sebagai bahan ajar tambahan atau suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA. Diharapkan dengan Biomagz ini hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi dapat meningkat dan sikap siswa lebih peduli pada kesehatan reproduksi.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah penerapan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA terhadap hasil belajar dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi?

2. Apakah ada hubungan antara hasil belajar pada materi sistem reproduksi dengan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi?

C.

Penegasan Istilah

Berdasarkan judul di atas, perlu diketahui dan dipahami beberapa istilah berikut ini.

1. Biomagz

Biomagz merupakan salah satu bahan ajar berupa majalah yang di dalamnya berisi materi biologi dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait materi tersebut. Menurut Riyani (2013), Biomagz adalah sutu bahan ajar yang berisi materi biologi kelas X SMA/MA, yaitu Eubacteria, Archaebacteria dan peristiwa-peristiwa di dunia yang berkaitan dengan materi dan sesuai dengan standar isi. Dalam penelitian ini, Biomagz merupakan bahan ajar tambahan atau suplemen yang berisi materi sistem reproduksi kelas XI MIA, permasalahan kesehatan reproduksi remaja, berbagai


(16)

penyakit sistem reproduksi dan cara menjaga kesehatan reproduksi. Suplemen dalam penelitian ini adalah pengetahuan tambahan tentang kesehatan reproduksi yang ada di dalam Biomagz dan tidak tercantum dalam bahan ajar lainnya.

2. Hasil belajar

Sudjana (2005) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diamati adalah hasil belajar kognitif berupa nilai posttest yang didapatkan siswa setelah menerima pembelajaran sistem reproduksi menggunakan Biomagz. Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan teknik penilaian tes tertulis dengan jenis soal berupa soal pilihan ganda.

3. Sikap peduli pada kesehatan reproduksi

Menurut Sarnoff dalam Sarwono (2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek-obyek tertentu. Sikap peduli terhadap kesehatan reproduksi adalah sikap siswa yang timbul setelah siswa memperoleh pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dari Biomagz, sehingga siswa berkecenderungan untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi dan tahu cara menjaga kesehatan reproduksi. Pengukuran sikap peduli siswa terhadap kesehatan reproduksi menggunakan angket berupa pernyataan-pernyataan yang diturunkan dari indikator penilaian sikap.

4. Materi sistem reproduksi

Materi sistem reproduksi merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi kelas XI tingkat Menengah atau Madrasah Aliyah (SMA/MA) yang diajarkan pada semester genap. Materi sistem reproduksi mencakup 4 ranah yaitu ranah spiritual yang terdiri dari Kompetensi Dasar (KD) 1.1 sampai 1.3, ranah afektif yang terdiri dari KD 2.1 dan 2.2, ranah kognitif yang terdiri dari KD 3.12 dan 3.13 serta ranah psikomotorik yang terdiri dari KD 4.13 sampai 4.15. Materi ini meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertelisasi, gestasi, persalinan, pentingnya ASI, pengendali kehamilan serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.


(17)

D.

Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis penerapan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA terhadap hasil belajar dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi.

2. Menganalisis hubungan antara hasil belajar pada materi sistem reproduksi dengan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi.

E.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Bagi siswa : hasil belajar pada materi sistem reproduksi dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi dapat meningkat

b. Bagi guru : guru dapat menggunakan Biomagz sebagai bahan ajar tambahan dalam pembelajaran biologi khususnya materi sistem reproduksi dan menambah pengetahuan guru biologi tentang kesehatan reproduksi

c. Bagi sekolah : memberikan sumbangan dalam rangka peningkatan kualitas peserta didik khususnya dalam materi biologi

2. Manfaat teoritis

Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pembelajaran biologi utamanya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain mampu meningkatkan hasil belajar siswa, setelah penelitian ini usai maka diharapkan siswa lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi dan paham tentang bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada bahan ajar tambahan dalam pembelajaran biologi.


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Penggunaan media yang menarik dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psiokologis terhadap siswa (Arsyad, 2011). Buku-buku yang tebal dan kurang menarik dapat mengurangi minat baca siswa, sehingga perlu adanya buku-buku pelajaran yang dapat menarik minat baca siswa dan dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri. Salah satu bentuk bahan ajar yang mendukung proses pembelajaran mandiri siswa adalah majalah. Majalah Biologi dapat mendukung pemahaman siswa tentang materi Biologi dan memberikan nuansa belajar yang menarik bagi siswa. Belajar Biologi melalui majalah dapat dilakukan di luar maupun di dalam kelas, sehingga belajar Biologi menjadi fleksibel dan tidak kaku. Menurut Buzan (2010) warna yang lebih menarik akan merangsang proses pemikiran kreatif. Adanya majalah Biologi yang menarik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa.

Penelitian yang mendukung tentang penggunaan majalah sebagai bahan ajar pernah dilakukan oleh Suwarti et al. (2012) yaitu “Pengembangan Handout

dengan Tampilan Majalah”. Hasil dari penelitian ini adalah handout dengan tampilan majalah dapat memotivasi siswa dan diminati oleh siswa karena handout

ini disajikan dengan tampilan majalah yang dilengkapi dengan gambar dan tulisan berwarna. Handout dengan tampilan majalah dapat dipakai sebagai bahan ajar yang baik, dan dapat digunakan oleh siswa untuk meningkatkan motivasi belajar. Siswa menjadi berminat dan termotivasi mengikuti pembelajaran Biologi dan memahami materi yang akan dipelajari.


(2)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asfuriyah & Nuswowati (2015) tentang pengembangan majalah sains berbasis Contextual Learning pada tema pemanasan global untuk meningkatkan minat belajar siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu majalah berbasis Contextual Learning tema pemanasan global yang dikembangkan telah berhasil diterapkan, dan layak digunakan sebagai sumber belajar alternatif bagi siswa kelas VII SMP/MTs untuk meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa yang meningkat akan menghasilkan peningkatan pada hasil belajar siswa.

Pembelajaran Biologi di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa (Hamalik, 2010). Suatu pengetahuan tambahan yang berhubungan dengan materi Biologi dan masalah kehidupan siswa diperlukan dalam pembelajaran Biologi. Pengetahuan tambahan tesebut dinamakan suplemen. Suplemen yang diberikan saat pembelajaran akan mempermudah siswa memahami materi yang diajarkan dan menambah pengetahuan yang menyangkut kehidupan sehari-hari siswa. Pemahaman materi dari siswa dan pengetahuan yang semakin luas akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Biologi di SMA N 11 Semarang, dijelaskan bahwa pembelajaran Biologi merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga diperlukan suatu media dan bahan ajar yang tepat agar pembelajaran Biologi dapat tepat sasaran. Menurut Guru tersebut materi yang paling menarik bagi siswa SMA kelas XI adalah materi sistem reproduksi. Guru Biologi mengungkapkan bahwa dalam memberikan pembelajaran sistem reproduksi siswa diberikan tambahan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, tetapi pengetahuan yang diberikan oleh Guru masih kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa mengenai kesehatan reproduksi. Pengetahuan siswa tentang kesehatan


(3)

reproduksi masih sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penjelasan dari Guru tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi belum tercantum dalam buku teks ataupun bahan ajar pada materi sistem reproduksi.

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja sangat diperlukan di sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan perilaku positif siswa tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Selama masa ini siswa harus lebih peka lagi dengan keadaan fisiknya, yang semula kurang mendapatkan perhatian khusus dalam perawatan, maka pada saat ini membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya (Wulandari, 2012).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Citrawathi (2007) pada SMA di Kecamatan Buleleng ditemukan bahwa sumber informasi remaja baik remaja putri maupun putra mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) paling banyak mereka peroleh dari guru (65,48%) dan dari media cetak (62,44%). Berdasarkan penelitian Rosidah (2008), mengenai pengetahuan tentang menstruasi pada remaja di Medan, mengungkapkan bahwa dari 52 responden 28,9% diantaranya berpengetahuan baik, 26,9% berpengetahuan cukup, dan 44,2% berpengetahuan kurang. Hal ini disebabkan oleh dari segi fisik dan psikologis, responden belum siap untuk memasuki usia remaja, informasi yang kurang dari orangtua, dan adanya anggapan bahwa pendidikan mengenai hal tersebut masih dianggap tabu oleh masayarakat. Dari kedua hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terutama yang diberikan oleh Guru Biologi masih sangat kurang.

Berdasarkan hasil observasi tentang “Pengetahuan dan Sikap Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi” yang dilakukan kepada 74 siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 48 siswa perempuan, kelas XII MIA di SMA N 11 Semarang didapatkan hasil bahwa 61,5% dari jumlah siswa laki-laki dan 62,5% dari jumlah siswa perempuan dinyatakan berpengetahuan kurang tentang cara menjaga kebersihan dan perawatan organ reproduksi. Didapatkan hasil juga


(4)

bahwa 43,75% dari jumlah siswa perempuan mengaku mengalami keputihan dan tidak tahu cara perawatan yang benar. Selain itu, 75% dari jumlah siswa perempuan mengaku bahwa setiap kali menstruasi mengalami gangguan sakit perut atau dismenore dan tidak tahu cara penanganan yang baik dan benar.

Berdasarkan permasalahan tersebut, timbul keinginan peneliti untuk menerapkan majalah yang bernama Biomagz sebagai bahan ajar tambahan atau suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA. Diharapkan dengan

Biomagz ini hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi dapat meningkat dan sikap siswa lebih peduli pada kesehatan reproduksi.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah penerapan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA terhadap hasil belajar dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi?

2. Apakah ada hubungan antara hasil belajar pada materi sistem reproduksi dengan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi?

C.

Penegasan Istilah

Berdasarkan judul di atas, perlu diketahui dan dipahami beberapa istilah berikut ini.

1. Biomagz

Biomagz merupakan salah satu bahan ajar berupa majalah yang di dalamnya berisi materi biologi dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait materi tersebut. Menurut Riyani (2013), Biomagz

adalah sutu bahan ajar yang berisi materi biologi kelas X SMA/MA, yaitu

Eubacteria, Archaebacteria dan peristiwa-peristiwa di dunia yang berkaitan dengan materi dan sesuai dengan standar isi. Dalam penelitian ini, Biomagz

merupakan bahan ajar tambahan atau suplemen yang berisi materi sistem reproduksi kelas XI MIA, permasalahan kesehatan reproduksi remaja, berbagai


(5)

penyakit sistem reproduksi dan cara menjaga kesehatan reproduksi. Suplemen dalam penelitian ini adalah pengetahuan tambahan tentang kesehatan reproduksi yang ada di dalam Biomagz dan tidak tercantum dalam bahan ajar lainnya.

2. Hasil belajar

Sudjana (2005) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diamati adalah hasil belajar kognitif berupa nilai posttest yang didapatkan siswa setelah menerima pembelajaran sistem reproduksi menggunakan Biomagz. Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan teknik penilaian tes tertulis dengan jenis soal berupa soal pilihan ganda.

3. Sikap peduli pada kesehatan reproduksi

Menurut Sarnoff dalam Sarwono (2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek-obyek tertentu. Sikap peduli terhadap kesehatan reproduksi adalah sikap siswa yang timbul setelah siswa memperoleh pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dari

Biomagz, sehingga siswa berkecenderungan untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi dan tahu cara menjaga kesehatan reproduksi. Pengukuran sikap peduli siswa terhadap kesehatan reproduksi menggunakan angket berupa pernyataan-pernyataan yang diturunkan dari indikator penilaian sikap.

4. Materi sistem reproduksi

Materi sistem reproduksi merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi kelas XI tingkat Menengah atau Madrasah Aliyah (SMA/MA) yang diajarkan pada semester genap. Materi sistem reproduksi mencakup 4 ranah yaitu ranah spiritual yang terdiri dari Kompetensi Dasar (KD) 1.1 sampai 1.3, ranah afektif yang terdiri dari KD 2.1 dan 2.2, ranah kognitif yang terdiri dari KD 3.12 dan 3.13 serta ranah psikomotorik yang terdiri dari KD 4.13 sampai 4.15. Materi ini meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertelisasi, gestasi, persalinan, pentingnya ASI, pengendali kehamilan serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.


(6)

D.

Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis penerapan Biomagz sebagai suplemen dalam pembelajaran sistem reproduksi di SMA terhadap hasil belajar dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi.

2. Menganalisis hubungan antara hasil belajar pada materi sistem reproduksi dengan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi.

E.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Bagi siswa : hasil belajar pada materi sistem reproduksi dan sikap peduli siswa pada kesehatan reproduksi dapat meningkat

b. Bagi guru : guru dapat menggunakan Biomagz sebagai bahan ajar tambahan dalam pembelajaran biologi khususnya materi sistem reproduksi dan menambah pengetahuan guru biologi tentang kesehatan reproduksi

c. Bagi sekolah : memberikan sumbangan dalam rangka peningkatan kualitas peserta didik khususnya dalam materi biologi

2. Manfaat teoritis

Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pembelajaran biologi utamanya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain mampu meningkatkan hasil belajar siswa, setelah penelitian ini usai maka diharapkan siswa lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi dan paham tentang bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada bahan ajar tambahan dalam pembelajaran biologi.