Pengantar Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kriptografi Simetris: desain algoritma block cipher dengan skema transposisi pada kubus rubik T1 672012224 BAB IV

Bab 4 General Discussion

4.1 Pengantar

Melindungi data maupun informasi dalam berkomunikasi merupakan tujuan seorang kriptografer. Segala bentuk upaya pihak ketiga kriptanalisis dalam menginterupsi transmisi sistem adalah untuk mengetahui isi dari pesan yang dikirim. Pada dasarnya skenario umum dari kriptografi adalah usaha untuk mengirim pesan rahasia kepada penerima menggunakan suatu sistem cipher agar pesan tersebut tidak dipahami, walaupun terjadi interupsi transmisi sistem pengiriman pesan oleh pihak ketiga [29]. Kekuatan dari sebuah algoritma kriptografi terletak pada tingkat kesulitan untuk mentransformasikan plainteks menjadi cipherteks. Kriptografer harus berusaha memperbaiki atau menciptakan algoritma yang baru dalam skala tertentu karena para kriptanalis juga berusaha untuk menciptakan algoritma baru yang digunakan untuk mengkriptanalisis kriptografi. DES yang awalnya terpecahkan dengan ruang kunci yang kecil, kemudian dimodifikasi menjadi 2DES dan 3DES merupakan contoh bagaimana perlunya perbaikan sebuah algoritma. Tetapi kemudian tidak terlalu memberikan hasil yang maksimal, maka digantikan dengan AES yang secara resmi menggantikan DES pada tahun 2001. 44 Studi tentang kriptografi simetris terutama block cipher menjadi hal yang menarik, karena secara algoritma mempunyai beberapa keunggulan terutama kecepatan proses dan fleksibilitas untuk dapat dijalankan di berbagai platform membuat NIST dan NSA lebih memilih kriptografi block cipher sebagai kriptografi yang digunakan sebagai pengamanan informasi di internet. Kekuatan dari kriptografi block cipher bergantung pada kerumitan algoritma, khusunya bagaimana merancang algoritma yang memproses plainteks menghasilkan cipherteks dengan kombinasi dari kunci. Setiap block cipher, ruang kunci menjadi ukuran kekuatan dari setiap algoritma. Pengujian akan kemampuan komputer untuk melakukan kombinasi kunci berdasarkan ukuran blok brute force attack menjadi ukuran seberapa lama proses perlu dilakukan untuk memperoleh semua kunci. Block cipher melakukan proses enkripsi dan dekripsi sama dengan jenis kriptografi lainnya, tetap mengadopsi proses “super enkripsi” yaitu menggabungkan proses transposisi dan subtitusi. Perbedaannya hanya pada plainteks diproses berdasarkan ukuran blok yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap algoritma yang diciptakan mempunyai keunikan tersendiri dalam proses transposisi maupun subtitusi. Proses subtitusi biasanya dilakukan menggunakan S-Box untuk menghilangkan hubungan secara linier dengan mensubtitusi setiap inputan dengan tetapan nilai pada kotak yang telah dirancang. Sedangkan proses transposisi, dilakukan dengan memberikan nilai indeks sebagai patokan untuk memindahkan sebuah objek. 45 Perancangan kriptografi yang berbasis pada block cipher akan mempertimbangkan lima prinsip yaitu: 1 Prinsip Confusion dan Diffusion dari Shannon, 2 Cipher berulang iterated cipher, 3 Jaringan Fiestel, 4 Kunci Lemah, 5 S-Box. Pertimbangan akan kelima prinsip bukan berarti harus memenuhi atau menjadi syarat mutlak ketika merancang sebuah algoritma baru. Rijndeal yang kemudian diakui sebagai AES, tidak menggunakan Jaringan Fiestel dalam algoritmanya. Hal paling penting dari kelima prinsip block cipher adalah dapat memenuhi prinsip Shannon. Karena apabila algoritma telah memenuhi prinsip ini berarti cipherteks yang dihasilkan telah menghilangkan hubungan secara langsung dengan plainteks, dan kondisi ini mempersulit kriptanalisis untuk dapat melakukan analisis untuk menemukan kunci. Faktor penting lainnya adalah besarnya ruang kunci. Block cipher adalah dianggap sebagai bagian dari kriptografi modern selain stream cipher karena dioperasikan pada komputer digital. Operasi yang dilakukan juga berbasis pada bit binary digit sehingga plainteks akan dikonversi ke dalam bilangan berbasis 2 dengan elemen 0 dan 1. Terkait bit, maka ruang kunci dan ukuran blok plainteks juga dihitung berdasarkan bilangan 2 n dengan n adalah panjang blok. Sebagai contoh pada AES-128, sehingga besar ruang kunci adalah 2 128 atau sebanding dengan 3,4 × 10 38 kemungkinan kunci [12]. Bila dianalisis dengan asumsi bahwa komputer tercepat saat ini dapat mencoba 1.000.000 kunci dalam setiap milidetik, maka 46 akan dibutuhkan 5,4 × 10 18 tahun untuk mencoba seluruh kemungkinan kunci. Kedua studi yang telah dilakukan pada dasarnya merancang algoritma baru yang menjawab kerumitan algoritma serta kerahasiaan kunci. Penelitian pertama [30] yang telah dibahas pada bagian kedua lebih memperhatikan proses transposisi menggunakan kubus rubik 4×4×4 guna mendapatkan cipherteks yang begitu acak dan ruang kunci yang besar. Penelitian kedua [24] yang ditunjukkan pada bagian ketiga, melanjutkan dari penelitian sebelumnya [30] yaitu merancang S-Box sebagai sebuah proses subtitusi yang diperoleh dari CSPNRG Chaos.

4.2 Proses Transposisi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kriptografi Simetris: desain algoritma block cipher dengan skema transposisi pada kubus rubik T1 672012224 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kriptografi Simetris: desain algoritma block cipher dengan skema transposisi pada kubus rubik T1 672012224 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kriptografi Simetris: desain algoritma block cipher dengan skema transposisi pada kubus rubik

0 0 15

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Permutation Box dengan Pola Vertikal dan Horizontal sebagai Proses Transposisi pada Kriptografi Block Cipher

0 0 1

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengujian Keacakan Skema Pembangkitan Kunci pada Kriptografi Block Cipher: Suatu Tinjauan pada Kriptografi DES dan AES

0 0 1

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Permutasi Pola Transposisi dengan Game Sudoku dalam Rancangan Kriptografi Block Cipher

0 0 1

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Skema Transposisi dengan Pola Sirkulasi Angin pada Kriptografi Block Cipher

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Skema Transposisi dengan Pola Sirkulasi Angin pada Kriptografi Block Cipher T1 Full text

0 0 23

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Algoritma Transposisi dengan Nilai Indeks Berdasarkan Formasi Bola Basket pada Block Cipher

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis pada Pola Segi Delapan T1 Full text

0 0 29