akan dibutuhkan 5,4 × 10
18
tahun untuk mencoba seluruh kemungkinan kunci.
Kedua studi yang telah dilakukan pada dasarnya merancang algoritma baru yang menjawab kerumitan algoritma serta kerahasiaan
kunci. Penelitian pertama [30] yang telah dibahas pada bagian kedua lebih memperhatikan proses transposisi menggunakan kubus rubik
4×4×4 guna mendapatkan cipherteks yang begitu acak dan ruang kunci yang besar. Penelitian kedua [24] yang ditunjukkan pada
bagian ketiga, melanjutkan dari penelitian sebelumnya [30] yaitu merancang S-Box sebagai sebuah proses subtitusi yang diperoleh dari
CSPNRG Chaos.
4.2 Proses Transposisi
Proses transposisi dilakukan dalam studi ini adalah proses yang unik, karena menggunakan kubus rubik 4×4×4 sebagai media
penempatan bit dengan pola tertentu, dan setelah bit terisi penuh dalam kubus rubik proses putaran dan pergeseran terjadi kemudian
bit-bit tersebut kemudian diambil kembali dengan pola yang telah ditentukan. Selain pada rubik, proses transposisi secara baris shift
row dan juga transposisi secara kolom shift column juga digunakan sebagai proses tambahan terutama proses pembangkitan kunci.
Perancagan transposisi menggunakan kubus rubik 4×4×4 adalah peningkatan proses tranposisi yang oleh penelitian [31], [32],
dan [33] menggunakan media dua dimensi berupa matriks yang berukuran sebandingkan dengan panjang blok kunci-plainteks. Setiap
47
entri pada matriks berisi sebuah bit. Matriks tersebut dijadikan media untuk memasukkan dan mengambil bit dengan menggunakan pola
tertentu. Proses tranposisi kubus rubik 4×4×4 bertujuan untuk pemenuhan prinsip diffusion yang bertujuan untuk menghilangkan
hubungan secara langsung pada cipherteks.
4.3 Proses Subtitusi
Penggunaan S-Box pada penelitian kedua [24], menggunakan fungsi linier yang sudah ditentukan koefisen dan konstanta yang
berada dalam modulus 256 dan selalu mempunyai invers. Penggunaan S-Box sebagai perbaikan dari penelitian [30], guna dapat
menahan pengujian secara ekstrim memasukan semua plainteks dengan bit 0 semua. Penelitian [30] tidak berhasil menahan
pengujian ekstrim karena cipherteks menjadi 0 semua. Perbaikan yang dilakukan guna pemenuhan prinsip conffusion yang secara
algoritma hanya dapat dipenuhi dengan S-Box sehingga akan menghilangkan relasi linier antara plainteks dan cipherteks.
4.4 Ruang Kunci
Kedua penelitian [30] dan [24] keduanya menggunakan kubus rubik 4×4×4 mampu menampung bit sebanyak 384 bit, dimana setiap
sisi pada rubik akan menampung 1 buah bit. Sehingga algoritma akan mampu menampung 2
384
kemungkinan. Dengan asumsi komputer tercepat dapat membangkitkan kunci sebanyak 1juta kunci sebanyak
1 milidetik maka banyak waktu yang diperlukan 2,48 ×10
99
tahun.
48
Hasil ini bila dibandingkan dengan AES berdasarkan ruang kunci algoritma, maka komputer tercepat masih membutuhkan 4,62 × 10
80
tahun lagi setelah memecahkan AES.
4.5 Pemenuhan Prinsip Block Cipher