Desain Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

21

BAB III METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan teknik tes dalam pengambilan datanya. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas sendiri terdiri dari koordinasi mata tangan X1 dan power otot lenganX2 dengan variabel terikatnya ketepatan servis panjang Y. Y Y Y Gambar 3. Desain Penelitian Keterangan: : Koordinasi Mata Tangan : Power Otot Lengan : Ketepatan Servis Panjang Penjelasan dari gambar diatas adalah untuk membuktikan bahwa adanya hubungan koordinasi mata tangan dengan ketepatan servis panjang, adanya hubungan power otot lengan dengan ketepatan servis panjang serta adanya Y 22 hubungan koordinasi mata tangan dan power otot lengan dengan ketepatan servis panjang.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabrata 1993: 76, “definisi operasional adalah gejala defenisi yang didasarkan atas sifat- sifat hal yang di definisi yang dapat diamati”. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk memperoleh data yang nyata tentang hubungan antara koordinasi mata tangan dan power otot lengan dengan ketepatan servis panjang pada siswa kelas 6 SD. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Koordinasi Mata Tangan Koordinasi mata tangan disini diukur dengan menggunakan tes lempar tangkap bola tenis dengan hasil akhir yang diambil dari 20 kali percobaan. 2. Power Otot Lengan Power otot lengan dalam pengambilan datanya menggunakan two hand medicine ball test yang diukur dari ujung kursi sampai jatuhnya bola dengan pengulangan sebanyak 3 kali dan hasil akhirnya yang terjauh maka data itu yang akan diambil. 3. Ketepatan Servis Panjang Ketepatan servis panjang dalam pengambilan datanya menggunakan long serve test dengan pengulangan sebanyak 20 kali dan data yang diambil dari hasil penjumlahannya. 23

4. Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN KESEIMBANGAN,KOORDINASI MATA TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN BOAST DALAM PERMAINAN SQUASH

10 71 64

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

FAKTOR FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI BERMAIN BULUTANGKIS (Analisis Faktor Power Otot Lengan, Power Otot Tungkai, Fleksibilitas, Koordinasi Mata Tangan, Kecepatan Reaksi dan Kelincahan pada Mahasiswa Putra Pembinaan Prestasi Bulutangkis Universitas Tunas

0 0 14

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 1 PUNDONG BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 8 101

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA SEKOLAH BULUTANGKIS MATARAM RAYA SLEMAN.

8 44 105

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETEPATAN SERVIS ATASSISWA PUTRA PESERTAEKSTRAKURIKULER BOLAVOLIDI SMK MUHAMMADYAH 3 YOGYAKARTA.

0 2 108

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KETEPATAN SERVIS DENGAN KEMAMPUAN PASSING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 95

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS ATAS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA DI SMA NEGERI I SEYEGAN.

0 3 95

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MIRIT.

0 0 102

HUBUNGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, POWER DAN PANJANG LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS PANJANG

1 1 39