Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai Kondisi Dapur Cukup Layak

1.1.5 Sosial

Dalam kegiatan bermasyarakat, tiap warga biasanya dikenakan iuran untuk banjar ataupun pura-pura di Dusun Karangsari, namun karena Ibu Sami tidak memiliki suami maka Beliau tidak dikenakan iuran.

1.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga ini adalah masalah ekonomi, lingkungan, serta sumber daya manusia. Berdasarkan identifikasi permasalahan keluarga Ibu Ni Wayan Sami di atas serta analisis KUWAT Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga, maka diprioritaskan beberapa masalah sebagai berikut:

1.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok

Karena kecilnya penghasilan yang diperoleh oleh keluarga ini, maka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terutama bahan pangan pokok seperti beras, minyak, dan gula dirasakan sangat sulit.

1.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai

Sumber Daya Manusia SDM merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan. Tanpa adanya SDM yang memadai, maka akan dirasa sangat sulit untuk bisa menjalani kehidupan yang layak. Permasalahan SDM yang dihadapi oleh Ibu Sami adalah kurangnya pendidikan yang diperoleh. Selain itu, Ibu Sami tidak memiliki keahlian khusus yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nafkah.

1.2.3 Kondisi Dapur Cukup Layak

Dapur merupakan hal yang sangat vital dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Segala sesuatu dimulai dari dapur karena tempat tersebut merupakan kunci utama dimana kekuatan kehidupan berasal. Dapur layaknya jantung karena bahan makanan sebagai kebutuhan pokok diolah disana. Kondisi dapur dari Keluarga Ibu Sami memang terlihat cukup layak dan rapi, Ibu Sami mendapat bantuan kompor gas dari Iparnya, karena Ibu Sami memiliki riwayat sakit asma sehinnga tidak memungkinnkan jika memasak menggunakan kayu bakar. Namun jika lebih diteliti dapur dari Ibu Sami tidak memiliki rak untuk meletakkan piring dan gelas sehingga pirang dan gelas hanya diletakkan di suatu wadah yang tidak terlalu besar di di taruh di atas lantai dapur. Dimana lantai dapur dari Ibu Sami masih tanah, tak hanya itu atap dari dapur rumah Ibu Sami juga bocor sehinnga ketika hujan kondisi dapur Ibu Sami akan becek dan peralatan dapurnya akan kotor. Gambar 4 Dapur Ibu Ni Wayan Sami

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi di sana dengan cara mengobrol serta meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi. Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan masalah, maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut, terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Pelaksanaan program saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini disusun atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Sami. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-KS adalah:

1.1.1 Membantu Aktivitas di Tempat Kerja

Ibu Sami pergi ke tempat kerjanya di Griya sehari sekali. Beliau memulai aktivitas di Griya pada pukul 08.00 sampai 18.00 Wita. Gambar 5 Tempat Ibu Ni Wayan Sami bekerja