berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Pengujian ini dilakukan melalui bantuan komputer program IBM SPSS 21. Caranya adalah dengan
membandingkan antara nilai signifikansi hitung dengan tingkat signifikansi α=5. Pengambilan keputusan:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
atau sig 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
atau sig 5
3.9.2. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Menurut Mudrajad Kuncoro 2009:239 uji statistik t adalah uji yang menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual
dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pada penelitian ini, uji signifikansi parsial dilakukan dengan menggunakan program bantuan komputer program IBM
SPSS 21. Caranya adalah dengan membandingkan antara nilai signifikansi hitung dengan tingkat signifikansi α=5. Pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
atau sig 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
atau sig 5
3.10 Koefisien Determinasi
3.10.1 Koefisien Determinasi secara Simultan R
2
Koefisien Determinasi R2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam penelitian menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu Ghozali, 2011:97. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen yaitu ketepatan pemberian
bantuan modal, pelatihan kewirausahaan dan strategi promosi dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu keberhasilan usaha amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen ketepatan pemberian bantuan modal, pelatihan kewirausahaan dan strategi promosi memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel keberhasilan usaha.
Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari output IBM SPSS 21 pada tabel Adjusted R square. Dalam kenyataan nilai Adjusted R Square dapat bernilai
negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati 2003 dalam Ghozali 2011:97 jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R
2
negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol.
3.10.2 Koefisien Determinasi secara Parsial r
2
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing prediktor ketepatan pemberian bantuan modal
X1, pelatihan kewirausahaan X2 dan strategi promosi X3, secara parsial terhadap variabel dependen keberhasilan usaha Y. Koefisien determinasi dapat
dilihat dari output IBM SPSS 21 pada tabel coefficients. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai correlation partial dalam tabel.
129
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap 47 jenis usaha peserta Program Mahasiswa Wirausaha PMW tahun 2013, Universitas
Negeri Semarang dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketepatan pemberian bantuan modal, pelatihan kewirausahaan dan strategi
promosi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mahasiswa peserta program mahasiswa wirausaha PMW tahun 2013 Universitas Negeri
Semarang secara simultan dan parsial 2. Secara
simultan ketepatan
pemberian bantuan
modal, pelatihan
kewirausahaan dan strategi promosi berpengaruh signifikan positif terhadap keberhasilan usaha peserta program mahasiswa wirausaha PMW tahun
2013 universitas negeri semarang sebesar 71. Sedangkan secara parsial ketepatan pemberian bantuan modal berpengaruh signifikan positif terhadap
keberhasilan usaha sebesar 10,56. pelatihan kewirausahaan berpengaruh signifikan positif terhadap keberhasilan usaha sebesar 19,36 dan strategi
promosi berpengaruh signifikan positif terhadap keberrhasilan usaha sebesar 25,40.