2
untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya.
Dalam proses pendampingan keluarga ini, mahasiswa KKN-PPM berperan sebagai anak asuh. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang
termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi
materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Bantuan disini tidak hanya sebatas materi namun lebih ke hal motivasi sehingga dapat membantu
meningkatkan taraf hidup keluarga dampingan. Keluarga KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di
setiap dusun di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Desa Gunaksa memiliki 7 banjar dinas, dimana 7 banjar dinas ini tersebar oleh 18
mahasiswa KKN PPM UNUD. Dalam pembagiannya, 1 KK Dampingan didampingi oleh 1 mahasiswa. Pada KKN PPM UNUD 2016 periode XIII penulis mendampingi
1 KK Dampingan yang telah ditetapkan yaitu KK Dampingan yang berada di Banjar Dinas Buayang.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa pada beberapa desa yang telah ditentukan. Dimana
tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimilki oleh desa tersebut. Salah satu
kegiatan KKN PPM ini adalah program pendampingan keluarga atau disebut dengan KK Dampingan.
Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Pada
KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Dusun Buayang yaitu keluarga Ni Nyoman Sumanadi dengan
petunjuk dari Kelian Dusun Buayang yaitu I Wayan Nati
3
gambar 1 : kondisi rumah Ibu Nyoman Sumanadi
Ibu Ni Nyoman Sumanadi beserta anggota keluarganya tinggal di Dusun Buayang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Ibu Sumanadi tinggal disalah
satu pekarangan dengan ibunya Ni Nengah Tekek yang sudah lanjut usia. Keluarga ini menempati rumah yang keadaannya semi permanen dengan tembok asbes,
beratapkan seng, serta lantai rumah hanya beralasan tanah. Rumah Ibu Sumanadi tidak dilengkapi dengan kamar mandi sehingga ibu Sumanadi setiap hari harus
mencari air di sungai yang tidak jauh dari rumahnya untuk digunakan untuk memasak serta memandikan ibunya yang sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri. Setiap malam
rumah mereka hanya terang karena lampu kapal yang mereka miliki, tidak ada aliran
No Nama Status
Umur tahun
Tanggal lahir Pendidikan Pekerjaan
1 Ni
Nyoman Sumanadi
Kepala Keluarga
Kawin 55
21 Juni 1961 Belum
Tidak sekolah
Tukang sapu
2 Ni Nengah Tekek
Orang tua 80
31 Desember
1936 Belum
Tidak sekolah
Belum Tidak
bekerja
4
listrik maupun air, bahkan tempat yang mereka tinggalkan adalah tanah milik pemerintah yang bertepatan di daerah galian C Klungkung.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga