5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 PERMASALAHAN KELUARGA
Tujuan dari KKN ini adalah agar mahasiswa dapat membantu keluarga yang didampingi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam keluarga tersebut baik
itu masalah pribadi ataupun masalah sosial dengan cara memberikan saran ataupun dapat berupa sumbangan. Untuk permasalahan keluarga dari keluarga Bapak Sandi adalah
kurangnya pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari, rumah yang ditempati kurang layak dan permasalahan kesehatan. Bapak sandi memiliki keterbatasan melihat karena satu
matanya buta sehingga membuat bapak Sandi tidak dapat bekerja dengan maksimal. Ditambah lagi dengan seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental yang sewaktu-
waktu dapat membuat hal-hal aneh yang membuat keluarganya repot dan khawatir.
2.1.1 Permasalahan Ekonomi pendapatan yang minimum Perekonomian keluarga merupakan masalah utama yang nantinya akan
mempengaruhi masalah yang lainnya. Pekerjaan yang dimiliki oleh keluarga bapak Sandi dan ibu Rentianis tidak cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka.
Uang yang didapatkan dari hasil bekerja tidak mereka nikmati setiap harinya, karena uang dari hasil mencari kayu bakar dan membuat porosan mereka dapatkan setiap
15 hari sekali atau pada saat kayu bakar dan porosan yang dimiliki oleh pelanggan sudah habis. Bapak Sandi dan ibu Rentianis hanya memiliki satu pelanggan yang
biasa membeli barang-barang hasil buatan mereka. Dan uang yang dihasilkanpun tidak besar hanya cukup untuk membeli lauk yang sederhana saja. Bapak Sandi dan
ibu Rentianislah yang menjadi tulang punggung karena keenam anaknya sudah semua menikah dan memiliki keluarga sendiri. Dan hanya tersisa satu anak saja yang
tidak mungkin bisa mencari pekerjaan karena memiliki keterbelakangan mental.
2.1.2 Permasalahan Lingkungan Rumah yang ditempati oleh keluarga bapak sandi merupakan rumah yang
sangat sederhana. Mereka sudah tinggal di rumah tersebut sejak kurang lebih 17 tahun yang lalu. Tanah yang luasnya 25 meter x 35 meter dibangun 2 kamar tidur,
ruang tamu yang kecil, satu dapur dan 2 buah kamar mandi. Kondisi rumah yang ditempati kini sudah tidak layak karena banyak komponen-komponen rumah yang
6
sudah rusak misalnya atap rumah yang sudah tua sehingga terdapat lubang, tembok rumah yang mulai berlumut, lantai rumah yang sudah retak-retak, kamar mandi yang
sudah berlumut dan kondisi pintu yang telah rusak, dan dapur yang terbuat dari kayu. Dapur yang telah digunakan bertahun-tahun sempat roboh pada bulan juli 2016
kemarin dan hampir menimpa badan ibu Rentianis yang sedang memasak pada saat itu.
2.1.3 Permasalahan Sandang Dari sejak awal penulis melakukan kunjungan ke keluarga bapak sandi, penulis
melihat pakaian yang digunakan oleh keluarga tersebut sangat tidak layak. Sejak awal penulis mengunjungi keluarga tersebut, pakaian yang dikenakan tidak berganti,
hanya itu-itu saja yang digunakan. Terlebih lagi pakaian yang digunakan sudah kotor dan robek-robek. Keluarga bapak sandipun tidak memiliki satupun handuk. Mereka
hanya menggunakan pakaian bekas yang sudah robek sebagai lap untuk mengeringkan badan mereka.
2.1.4 Bahan-bahan dagangan Ibu Rentianis membantu meringankan beban keluarganya dengan berjualan
porosan dan tekor segan. Porosan dan tekor segan ini digunakan oleh umat hindu sebagai pelengkap persembahyangan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
porosan dan tekor segan ini adalah daun kelapa, base sirih, buah pinang, dan pamor. Untuk membuat porosan dan tekor segan biasanya bahan-bahan yang digunakan
akan dicari oleh bapak sandi saat pergi ke hutan, hal tersebut dilakukan untuk menghemat biaya. Namun jika bapak sandi tidak pergi ke hutan maka bahan-bahan
akan dibeli di pasar. Jika bahan-bahan tersebut dibeli maka keuntungan yang diperoleh akan tipis. Untuk memperoleh uang sebesar Rp. 25.000 , ibu Rentianis
memerlukan waktu satu minggu untuk membuat porosan dan tekor segan.
2.2 MASALAH PRIORITAS