Energi Angin Angin adalah udara yang bergerak karena adanya pengaruh dari rotasi

4

BAB II DASAR TEORI

2.1 Energi Angin Angin adalah udara yang bergerak karena adanya pengaruh dari rotasi

bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi ke tempat bertekanan udara rendah. Angin yang bertiup di permukaan bumi ini disebabkan oleh penyinaran matahari, pada siang hari sinar matahari memanaskan permukaan bumi, namun panas yang terserap oleh bumi tersebut besarnya tidak merata. Akibatnya, aliran udara bergerak dari daerah yang mempunyai tekanan yang lebih tinggi ke daerah yang memiliki tekanan lebih rendah. Udara yang bergerak akan semakin kencang bila perbedaan tekanan daerah tersebut semakin besar. Udara yang bergerak inilah yang disebut angin. Pada dasarnya Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Perahu-perahu layar yang menggunakan energi ini untuk melewati perairan sudah lama sekali. Kecepatan angin dipengaruhi oleh letak tempat, ketinggian, dan hambatan. Bila letak tempatnya di daerah khatulistiwa maka angin akan lebih cepat dibandingkan dengan letak tempatnya jauh dari khatulistiwa. Begitu pula ketinggiannya. Semakin tinggi tempatnya semakin kencang juga anginnya. Hal ini disebabkan oleh, semakin tinggi suatu tempat maka, gaya gesekan yang di pengaruhi oleh permukaan bumi yang tidak datar akan semakin kecil. Banyaknya 5 pohon dan gedung juga dapat mempengaruhi kecepatan angin, semakin tinggi hambatan maka semakin kecil udara yang dapat melewati hambatan tersebut. Potensi angin di Indonesia sangat besar, ini disebabkan karena sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang memiliki garis pantai yang panjang. Dengan memanfaatkan energi angin yang tersedia di sepanjang garis pantai, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian energi fosil. Kecepatan angin di Indonesia berkisar 2,5 – 6 ms. Gambar 2.1 Peta Potensi Angin Sumber : http:nextdaytechnology.blogspot.com `Gambar diatas menunjukkan pulau-pulau di Indonesia yang memiliki potensi angin yang cukup melimpah dengan kecepatan angin yang cukup untuk menggerakkan kincir angin. Kepulauan yang memiliki potensi tersebut diantaranya kepulauan Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Bali yaitu dengan kecepatan angin sebesar 4,6 sampai 6,0 ms. 6 Jenis - jenis angin antara lain : 1. Angin Darat angin malam. Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana. Gambar 2.2 Angin Darat Sumber : www.ibnurizkyblog-post.html 2. Angin Laut angin siang. Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari. Gambar 2.3 Angin Laut Sumber : www.ibnurizkyblog-post.html 7 3. Angin Lembah Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung dan terjadi pada siang hari. Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan temperatur antara puncak gunung dan lembah, puncak gunung lebih dahulu menerima panas matahari sehingga tekanannya turun dan terjadi aliran udara. Gambar 2.4 Angin Lembah Sumber : www.ibnurizkyblog-post.html 4. Angin Gunung Angin gunung adalah angin yang bertiup dari arah puncak gunung ke arah lembah dan terjadi pada malam hari. Pergerakan angin dari gunung ke lembah ini disebabkan karena lembah akan melepaskan energi panas lebih lambat dan puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Gambar 2.5 Angin Gunung Sumber : www.ibnurizkyblog-post.html 8

2.2 Kincir Angin