BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. MACANANJAYA CEMERLANG, KLATEN.

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian proses percetakan buku jenis softcover di PT.
Macananjaya Cemerlang mengenai masalah perbaikan kualitas produk dengan
metode Six sigma, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat 13 klasifikasi jenis cacat (CTQ) pada produk buku softcover, yaitu :
Cetak bayang, cetak ngeblok, cetak miring, halaman sobek, halaman melipat,
halaman tidak urut (loncat), bindingan lubang, cover kelipat, pelengkap ngandul,
guntingan/potongan tidak rapi, rusak jahit, cover kotor dan halaman kebalik.
2. Tingkat kualitas PT. Macananjaya Cemerlang untuk buku jenis softcover
berada pada nilai 4,13 sigma (7662 nonconformities dalam 1 juta kemungkinan).
Setelah melakukan implementasi nilai sigma meningkat sebesar 4,24 (4548
nonconformities dalam 1 juta kemungkinan).
3. Perusahaan menetapkan batas persentase kecacatan produk buku softcover
sebesar kurang dari sama dengan 3%. Persentase cacat buku softcover sebelum
implementasi sebesar 8% dari total produksi. Persentase cacat menurun sebesar
5% menjadi 4% setelah dilakukan implementasi Six sigma. Tingkat produk cacat
masih belum dapat mencapai target perusahaan disebabkan karena penyebab
lain yang tidak menjadi prioritas perbaikan.
4. CTQ dominan produk buku softcover adalah guntingan/pinggiran tidak rapi

dan cetak ngeblok. Persentase CTQ dominan guntingan/pinggiran tidak rapi
sebelum implementasi yaitu 1,2%. Persentase menurun sebesar 0,7% menjadi
0,5% setelah dilakukan implementasi. Persentase CTQ dominan cacat ngeblok
sebelum implementasi yaitu 1,1%. Persentase menurun sebesar 0,7% menjadi
0,4% setelah dilakukan implementasi.
6.2. Saran.
Saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan adalah agar perusahaan
dapat menjalankan instruksi kerja yang sudah dibuat sehingga kualitas hasil
percetakan PT. MJC semakin lebih baik. Saran yang dapat diberikan untuk
penelitian selanjutnya adalah melakukan perbaikan kualitas tidak dari produk
cacat tetapi juga bisa didasarkan dari faktor kualitas pelayanan, faktor kerusakan
mesin, dll.

101

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D.A, Effendi, Usman & Sukardi, (2011). Aplikasi Six sigma Pada
Pengujian Kualitas Produk di UKM Keripik Apel Tinjauan dari Aspek
Proses. Jurnal teknologi Pertanian Vol. 12 (No.1) 1-7.
Astuti, R, Ikasari, D.M & Januar. M. (2014). Analisis Pengendalian Kualitas pada

Proses Pengeringan Teh Hitam dengan Metode Six sigma. Jurnal
Teknologi Pertanian Vol. 15 (No. 1) 37-46.
Dewi, Shanty K. (2000). Minimasi Defect Produk Dengan Konsep Six sigma,
Jurnal Teknik Industri , 13 (1), 43 – 50.
Evans, J.R. dan Lindsay, W.M. (2007). Pengantar Six sigma: an introduction to
Six sigma & process improvement (terjemahan Fitriati, A.R.). Jakarta:
Salemba Empat.
Gaspersz, V (2007) Pedoman implementasi program Six sigma terintegrasi
dengan iso 9001:2000. Jakarta: Gramedia.
Ghiffari, Ibrahim (2013). Analisis Six sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di
Stasiun Kerja Sablon. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Vol 1
(No.1) 155- 164.
Hakim, Lukman. (2010). Analisa Kecacatan Produk Dengan Menggunakan
Pendekatan DMAIC Di PT. Unisom Surabaya, Universitas Gunadarma,
Jakarta.
Knowles, Graeme et al. Medicated Sweet Variablity : A Six sigma Application at A
UK Food Manufacturer. The TQM Magazine 16 Page 284 – 292.
Lukonanto, Ingga (2011). Analisis Perbedaan Antara Kinerja Dan Kepentingan
Konsumen Terhadap Bengkel Sepeda Motor Ahass Honda. (Fakultas
Ekonomi Universitas Diponogoro, Semarang).

Manggala, D. (2005).

Six

Sigma

Sederhana. Diakses tanggal 10 Sabtu/

Oktober/ 2014 dari www. yahoo.com/ d_manggala@yahoo.com.
Mitra, Amitava. Fundamentals Of Quality Controland Improvement, New York :
Macmillan Publishing Company.
Montgomery, D.C. (1991). Introduction to statistical quality control(Ed.2). Canada:
John Wlley & Sons, Inc.

102

Muhamemin, Achmad. (2012). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan
Metode Six sigma pada Harian Tribun Timur. Diakses tanggal 26
September 2014 dari www.google.com.
Nanda. Leonard (2014). Analisis Risiko Kualitas Produk dalam Proses Produksi

Miniatur Bis Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis pada
Usaha Kecil Menengah Niki Kayoe, Jurnal Gema Aktualita. Vol 3 (No.2)
71 – 82.
Nasution,M.N (2001). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),
Jakarta : Gramedia Ghalia Indonesia.
Padmavathi, G. Prasad, Durga (2012). Application of Six sigma Methodology in
an Engineering Educational Institution. Vol. 2 (No.2), 222- 237.
Pakki G.,Santoso P.B dan Soenoko R. (2014). Usulan Penerapan metode SIX
SIGMA untuk meningkatkan Kualitas Klongsong (studi kasus industri
senjata). Vol.2 (No 1). 10-18
Pande, Peter S., Robert P. Neuman dan Roland R. Cavanagh. (2002) The Six
sigma Way, Yogyakarta : Andi Offset.
Polanda, Dewi . (2009). Sekilas tentang Failure Modes and Effects Analyze,
Universitas Diponogoro, Semarang.
Prasetiyo, Joko (2013). A framework For Applying Six sigma Improvement
Methodology in Academic Environment. (Magister Manajemen Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta).
Prashar, A. (2014). Adoption of Six sigma dmaic to reduce cost of poor quality.
International Journal of Productivity and Performance Management, 63
(1), 103 – 126.

Putra, B. I. (2012). Penerapan Metode Six sigma Untuk Menurunkan Kecacatan
Produk Frypan Di CV. Corning Sidoarjo. Diakses tanggal 10 hari Sabtu /
Oktober/ 2014 dari boyismaputra@yahoo.com.
Pyzdek, T. (2003). The Six sigma handbook: a complete guide for green belts,
black belts, and managers at all levels. USA: McGraw-Hill.
Saldarriaga, C. (2010). Deutsche Post World Net Case Study - Six sigma
Implementation DHL Global Forwarding CO- Adherence to Specification,
Internasional Journal of Production Economics.

103

Sartin (2008). Analisa Faktor-Faktor Penyebab Defect pada Produk Bussing
dengan Metode Six sigma di PT. MWS. Surabaya. Diakses tanggal 24
hari Selasa / Februari / 2015
Schon, K, Bjarne Berquist, Bengt Klefsjo. (2010). The Consequences Of Six
sigma on Job Satisfaction : A Study at Three Companies in Swedan,
Internasional Journal of Lean Six sigma, 1 (2), 99 – 118.
Suliantoro, Hanny (2012). Pengaruh Orientasi Pelanggan, Kualitas Hubungan
Dan Manfaat Relasional Bagi Perusahaan. (Magister Manajemen
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta).

Susetyo, Joko (2011). Aplikasi Six sigma DMAIC dan KAIZEN Sebagai Metode
Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Produk. Vol 4 (No.1) 78 – 87.
Supriyanti, Eri & Kristin, Erna (2011). Redesign Pelayanan Farmasi dengan
Metode Failure Mode and Effect Analysis. Vol. 14 (No.2) 68 – 67.
Surbakti, S Prasepta Feliks, Tukiran, Martinus dan Natalia, Agnes. (2011).
Usulan Penerapan Metodologi DMAIC Untuk Meningkatkan Kualitas
Berat Produk di Lini Produksi Filling. Nasea, Vol. 12 (No.2), 110- 116.
Tanjong, Santoni (2013). Implementasi Pengendalian Kualitas dengan Metode
Statistik pada Pabrik Spareparts CV. Victory Metallurgy Sidoarjo. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 2 (No. 1) 1- 13.
Tjiptono, F, & Chandra G. (2011), Service, Quality & Satisfaction, Edisi 3,
Andi Offset, Yogyakarta.
Yang, K. dan El-Haik, B. (2003). Design for Six sigma: a roadmap for product
development. USA: McGraw-Hill.

104