berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya
14
. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah
pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.
B. Tujuan Dibuatnya Memorandum of Understanding
Pada prinsipnya, setiap Memorandum of Understanding yang dibuat oleh para pihak, tentunya mempunyai tujuan tertentu. Munir
Fuady telah mengemukakan tujuan dan ciri Memorandum of Understanding. Tujuan Memorandum of Understanding adalah
15
: 1.
Untuk menghindari kesulitan pembatalan suatu agreement nantinya, dalam hal prospek bisnisnya belum jelas benar, dalam arti belum
bisa dipastikan apakah deal kerja sama tersebut akan ditindaklanjuti, sehingga dibuatlah Memorandum of Understanding yang mudah
dibatalkan. 2.
Penandatanganan kontrak masih lama karena masih dilakukan negosiasi yang cukup lama. Karena itu, daripada tidak ada ikatan
apa-apa sebelum ditandatangani kontrak tersebut, dibuatlah Memorandum of Understanding yang akan berlaku sementara waktu.
14
Indonesia. Kitab Undangāundang Hukum Perdata. Cet. 1 Jogyakarta: Pustaka Yustisia,
2008, hlm. 319.
15
Salim HS, et. al, Op. Cit, hlm. 52.
3. Adanya keraguan para pihak dan masih perlu waktu untuk
memikirkan dalam hal penandatanganan suatu kontrak, sehingga untuk sementara dibuatlah Memorandum of Understanding.
4. Memorandum of Understanding dibuat dan ditandatangani oleh pihak
eksekutif dari suatu perusahaan, sehingga untuk suatu perjanjian yang lebih rinci harus dirancang dan dinegosiasi khusus oleh staf-staf
yang lebih rendah tetapi lebih menguasai secara teknis. Ciri-ciri Memorandum of Understanding menurut Munir
Fuady, sebagai berikut
16
: 1.
Isinya ringkas, bahkan sering sekali satu halaman saja. 2.
Berisikan hal yang pokok saja. 3.
Bersifat pendahuluan saja, yang akan diikuti oleh perjanjian lain yang lebih rinci.
4. Mempunyai jangka waktu, misalnya satu bulan, enam bulan ataun
setahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut tidak ditindaklanjuti dengan suatu perjanjian yang lebih rinci, perjanjian tersebut akan
batal, kecuali diperpanjang oleh para pihak. 5.
Biasanya dibuat dalam bentuk perjanjian dibawah tangan. 6.
Biasanya tidak ada kewajiban yang bersifat memaksa kepada para pihak untuk membuat suatu perjanjian yang lebih detail setelah
penandatanganan Memorandum of Understanding.
16
Ibid, hlm. 52.
William F.Jox, Jr juga mengemukakan ciri dari Memorandum of Understanding. Ia mengemukakan bahwa ada enam ciri Memorandum
of Understanding, yaitu
17
: 1.
Bentuk dan isinya terbatas. 2.
Untuk mengikat pihak lainnnya terhadap berbagai persoalan, untuk menemukan dan mempelajari tentang beberapa persoalan.
3. Sifatnya sementara dengan batas waktu tertentu.
4. Dapat digunakan sebagai dasar untuk mendatangkan keuntungan
selama tercapainya kesepakatan. 5.
Menghindari timbulnya tanggung jawab dan ganti rugi. 6.
Sebagai dasar untuk membuat perjanjian untuk kepentingan berbagai pihak, yaitu kreditor, investor, pemerintah, pemegang saham dan
lainnya. Ciri utama dari Memorandum of Understanding adalah sebagai
dasar untuk membuat kontrak pada masa yang akan datang, isinya singkat dan jangka waktunya tertentu.
C. Definisi Perjanjian