Pengertian Arus Searah atau DC Direct Current

dikemudian hari menjadi dasar pembuatan senjata massal yang dikembangkan oleh Pentagon.

II.1.2 Pengertian Arus Searah atau DC Direct Current

Arus DC Direct Current adalah arus listrik yang mengalir secara konstan atau tetap, yang setiap terminal memiliki polaritas sama. Arus DC mengalir dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi menuju ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus Searah biasanya banyak digunakan pada rangkaian elektronika dengan tegangan rendah. Contoh sumber arus DC adalah Solar Cell pembangkit listrik tenaga surya, Baterai, aki dan sebagainya. Listrik DC adalah listrik yang “original”, artinya listrik dasar yang dapat dihasilkan dari sumber-sumber susunan material alam. Muatan-muatan listrik yang terjadi akibat adanya gesekan pada dua jenis material adalah muatan listrik yang berbentuk arus listrik DC. Berkumpulnya muatan listrik yang terjadi di awan hingga mencapai jutaan volt dan kemudian menjadi sambaran petir adalah muatan listrik yang berbentuk arus listrik DC juga, dan setiap baterai yang disusun dari beberapa bahan kimiawi tertentu selalu menghasilkan listrik dalam bentuk arus listrik DC, tidak ada baterai yang menghasilkan tegangan listrik AC secara langsung, begitu pun beberapa jenis hewan yang mampu mengeluarkan tegangan listrik dari tubuhnya, adalah tegangan listrik DC. Arus DC tidak dikenal istilah frekuensi. Tegangan DC selamanya tetap, jika tegangan itu berpotential positif maka seterusnya positif dan jika tegangan itu berpotential negatif maka seterusnya negatif tanpa ada perubahan-perubahan yang bersifat periodik. Gambaran kurvanya adalah lurus sebagaimana digambarkan berikut ini : Gambar II.1 kurva frekuensi pada arus DC  Pada gambar 1 tampak bahwa tegangan terus menerus sebesar +3V selama waktu t.  Pada gambar 2 tampak bahwa tegangan terus menerus sebesar -3V selama waktu t.  Pada gambar 3 terlihat bahwa antara titik +3V dan titik nol Volt terdapat tegangan DC sebesar 3V, dan antara titik nol Volt dan titik -3V terdapat tegangan DC sebesar 3V juga, maka antara titik +3V dan titik -3V terdapat tegangan DC sebesar 6V. Arus DC dikenal polaritas positif + atau negatif - yang dalam penerapannya tidak boleh terbalik-balik. DC banyak digunakan untuk sumber tenaga power supply berdaya kecil, seperti perangkat-perangkat elektronik portabel, Handphone, starter motor DC pada kendaraan, dan lain-lain. Sangat jarang penggunaan DC untuk kelistrikan rumah tangga karena faktor kesulitan transfer daya yang lebih sulit dibanding sistem AC. Arus DC adalah sistem tegangan rendah, dan tidak bisa dinaikkan tegangannya secara langsung dengan trafo, sehingga untuk transfer daya yang besar diperlukan kabel-kabel hantaran yang besar pula karena arusnya besar. Kalaupun arus DC digunakan untuk kelistrikan rumah tangga, maka arus DC itu merupakan sistem kelistrikan dengan penghasil energi listrik sendiri dari solar-cell atau generator listrik tenaga angin dan merupakan sistem kelistrikan energi terbatas.

II.1.3 Pengertian Arus Bolak balik AC Alternating Current