Kalaupun arus DC digunakan untuk kelistrikan rumah tangga, maka arus DC itu merupakan sistem kelistrikan dengan penghasil energi
listrik sendiri dari solar-cell atau generator listrik tenaga angin dan merupakan sistem kelistrikan energi terbatas.
II.1.3 Pengertian Arus Bolak balik AC Alternating Current
Arus bolak-balik Alternating Current adalah arus listrik di mana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda
dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya
berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi
spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga triangular wave atau bentuk gelombang segi
empat square wave. Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari
sumbernya misalnya PLN ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang
disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah
pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan sinusoida. Di Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi
50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia adalah 220 Volt untuk Listrik 1 Fasa. Sumber Arus bolak balik AC contohnya adalah
Generator AC baik dengan PLTA, PLTU, PLTD dan sebagainya.
Gambar II.2 arus AC
Pada gambar II.2 tampak bahwa tegangan AC tidak terus menerus selalu positif atau terus menerus negatif, melainkan beubah yaitu pada
puncak gelombang betegangan positif + kemudian pada dasar gelombang bertegangan negative +
II.1.4 Penggunaan dan Perbandingan arus AC dan DC
Arus DC biasanya banyak dipakai pada rangkaian elektronika seperti mencatu daya jam dinding, speaker aktif, Handphone, Komputer
dan sebagainya, sedangkan arus AC banyak digunakan untuk mensupplay semua kebutuhan listrik dirumah, namun yang murni menggunakan arus
AC seperti kipas angin, blender, pompa air, setrika, solder dan sebagainya yang jelas menggunakan motor listrik maupun elemen pemanas dan
lainnya. Perlu kita tahu pada Televisi maupun PC sebenarnya arus yang
masuk melalui kabel steker adalah arus AC kemudian dirubah menjadi arus DC. Selain dirubah menjadi arus searah, juga diturunkan dengan
menggunakan trafo step down maupun dengan rangkaian regulator AC matic. Itulah mengapa penggunaan baterai bisa diganti dengan adaptor
atau power supply DC. Sehingga arus AC yang 220 Volt bisa menjadi
12Volt DC atau yang lainnya. Untuk lebih jelas tentang pengubahan arus, akan dibahan di materi selanjutnya. Untuk lebih jelas, berikut tabel
pembeda antara arus AC dan arus DC Tabel II.1 perbandingan arus AC dan arus DC
Arus bolak balik AC Arus searahDC
Jumlah energi yang bisa
dilakukan Aman untuk mentransfer
pada jarak yang panjang dan dapat memberikan lebih
banyak kekuatan. Tegangan DC tidak
dapat melakukan perjalanan sangat jauh
karena akan mulai kehilangan energi.
Penyebab dari arah aliran
elektron Perputaran magnet
sepanjang kawat Magnet stabil sepanjang
kawat. Frekuensi
Frekuensi arus bolak-balik adalah 50Hz atau 60Hz
tergantung pada negara. Frekuensi arus searah
adalah nol Arah
Berbalik arah ketika mengalir dalam rangkaian
Mengalir dalam satu arah rangkaian
Arus besarnya arus bervariasi
terhadap waktu Besarnya arus tetap
terhadap waktu Aliran elektron
Arah Elektron terus bergantian – maju dan
mundur. Elektron bergerak terus
dalam satu arah atau ‘maju’.
Diperoleh dari Generator arus bolak balik
Sel atau batere Parameter passive
Impedansi Hambatan
Faktor daya Antara 0 dan 1
Selalu 1 Jenis
Sinusoidal, trapesium, segitiga, Segiempat.
Murni atau pulse
II.2 Rangkaian Penyearah