PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP COST OF CAPITALDENGAN INFORMASI ASIMETRI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Perusahaan BUMN yang Listed di BEI)

(1)

i

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP COST OF CAPITALDENGAN INFORMASI ASIMETRI

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris Perusahaan BUMN yang Listed di BEI)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Kurratul Aini 201210170311206

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital dengan Informasi Asimetri sebagai Variabel Moderasi”

Di dalam tulisan ini di sajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi pengungkapan Corporate Social Responsibility yang diungkapkan perusahaan BUMN pada tahun 2013 dan 2014, perhitungan biaya modal dengan menggunakan WACC serta informasi asimetri yang dilakukan dengan menghitung tingkat harga saham dari tahun 2013 dan 2014.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tuaku tercinta Bapak Jaeng Rono dan Ibu Futihah, terima kasih atas

segalanya, terima kasih atas dukungannya selama ini baik berupa moril maupun materiil, kepercayaan, kesabaran, pengorbanan, serta doa dan kasih sayang yang tak terhingga.

2. Pendamping hidupku Rendra Krisna, terima kasih telah menungguku menyelesaikan studi sarjana di Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih buat segalanya.


(4)

vi

3. Saudaraku Mas Syaifur Rahman dan Adek Khairil Umam, terima kasih karena telah menjadi saudara yang terhebat buatku. Tanpa kalian aku tidak tau apa jadinya aku.

4. Seluruh keluarga besar terima kasih dukungannya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

5. PT. Bursa Efek Indonesia atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukanpenelitian.

6. Bapak Dr.Ihyaul Ulum M.Si.,Ak.,CA dan Ibu Dra.Endang Dwi W. Msi.,Ak.,CA selaku Pembimbing Skripsi.

7. Ibu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Ibu Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Teman-temanku menimba ilmu di bangku Universitas yaitu Akuntansi D, tetap solid rek, kalian luar biasa. Terutama buat Dafit tamalah sahabat perantauan di malang.

10.Teman-teman yang lain Veina Eka A, Fitriya Rizki A, Eka Resti WN, Dias Risqa W, Aliyatul Nur H terima kasih. Aku banyak belajar dari kalian.

11.Teman-teman yang banyak mendukungku dalam menggarap skripsi yang tidak bisa aku sebut satu persatu terima kasih banyak. Aku cinta kalian. 12.Adek-adek Harry’s Kos kalian baik-baik tanpa mbag di malang yaa


(5)

vii

13.Teman-teman kos Tirto utomo gang 8 No.21 terima kasih dukungannya selama ini, aku jadi sedih kalau inget kalian. Musyrifatul A, Nining agustin, Shinta, Zuraida, Iskarimah. Love you All.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 12 Maret 2016


(6)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 7

2.2 Tinjauan Teori ... 10

2.2.1 Corporate Social Responsibility ... 10

2.2.2 Cost of Capital ... 13

2.2.3 Informasi Asimetri ... 17

2.3 Kerangka Penelitian ... 18

2.4 Hipotesis ... 21

2.4.1 Pengaruh CSR terhadap COC ... 21

2.4.2 Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Hubungan Antara CSR terhadap COC ... 22


(7)

xi

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.5.1 Variabel Dependen (COC) ... 25

3.5.2 Variabel Independen (CSR) ... 26

3.5.3 Variabel Moderasi (IA) ... 26

3.6 Teknik Analisis Data ... 27

3.6.1 Content Analysis ... 27

3.6.2 StatistikDeskriptif ... 28

3.6.2 Uji Normalitas Data ... 28

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 29

3.6.4 Moderated Regression Analysis (MRA) ... 30

3.6.5 Pengujian Hipotesis ... 30

3.6.6 Uji Regresi ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33

4.2 Deskripsi Data ... 33

4.3 Analisis data ... 37

4.3.1 Content Analysis ... 37

4.3.2 StatistikDeskriptif ... 40

4.3.3 Hasil Uji Normalitas Data ... 41

4.3.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 42

4.3.5 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ... 44

4.3.6 Hasil Uji Hipotesis ... 48

4.3.7 Hasil Uji Regresi ... 48

4.4 PEMBAHASAN ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 56


(8)

xii

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 56 5.3 Saran ... 57


(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Perhitungan Pengungkapan CR 60

2. Perhitungan WACC 61

3. Perhitungan Informasi Asimetri 63

4. Pengungkapan CSR berdasarkan Tripple bottom line Reporting tahun 2013

64

5. Pengungkapan CSR berdasarkan Tripple bottom line Reporting tahun 2014

66

6. Daftar nama perusahaan bumn yang terdaftar di bei (sampel penelitian)

68


(10)

58

DAFTAR PUSTAKA

Armadi, H., dan M. D. Anggraeni. 2010. "Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable". Trikonomika, Vol. 9, No. 1, hlm: 62-71.

Azheri, B. 2012. Corporate Social Responsibility. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Cheng, M., dan Y. J. Christiawan. 2011. "Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Abnormal Return". Jurnal akuntansi dan keuangan, Vol. 19, No. 1, hlm: 24-36.

Cheynel, E. 2012. "A Theory of Voluntary Disclosure and Cost of Capital " http://ssrn.com/abstract=2112174. [diakses pada 12 Desember 2013]. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indayani, dan D. Mutia. 2013. "Pengaruh Informasi Asimetri dan Voluntary Disclosure terhadap Cost of Capital pada Perusahaan Manufaktur yang Terdartar di Bursa Efek Indonesia". Reciew Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3, No. 1, hlm: 373-382.

Lako, A. 2011. Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis dan akuntansi. S. Sa'at. Jakarta: Erlangga.

Liana, L. 2009. "Penggunaan MRA dengan Spss untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan Variabel Dependen". Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Vol. XIV, No. 2, hlm: 90-97.

Mardiyah, Aida, dan Ainul. 2002. "Pengaruh Asimetri Informasi dan Disclosure Terhadap Cost of Capital ". Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 5, No. 2, hlm: 229-256.

Margaretha, F. 2008. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. jakarta: Grasindo.

Mutia, E., Zuraida, dan D. Andriani. 2011. "Pengaruh Ukuran Perusahaan,Profitabilitas, dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Terdafatar di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 2, hlm: 187-201.


(11)

59

Peraturan Bapepam nomor X.K.6 Tahun 2012.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012.

Prawirokusmo, s. 2003. "Prilaku Bisnis Modern-Tinjauan pada Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial ". jurnal hukum bisnis, Vol. 22, No. 4, hlm: 83. Rachman, N. M., A. Efendi, dan E. Wicaksana. 2011. Panduan Lengkap

Perencanaan CSR. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rajafi, L. R., dan G. Irianto. 2007. "Analisis Pengungkapan Laporan Sosial Dan Lingkungan Sebagai Bagian Dari Triple Bottom Line Reporting Dalam Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan". TEMA, Vol. 8, No. 1, hlm: 72-91.

Rosiana, G. A. M. E., G. Juliarsa, dan M. M. R. Sari. 2013. "Pengaruh pengungkapan csr terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel pemoderasi". E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 5.3, No., hlm: 723-738.

Santoso, S. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT Gramedia.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan Dan Informasi Asimetri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiono, A. 2013. Manajemen Keuangan Jakarta: Grasindo.

Suharsono, R. S., dan G. A. P. W. Rahmasari. 2013. "Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility (csr) terhadap cost of capital (coc) dengan kepemilikan institusional sebagai variebel pemoderasi". Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Vol. 2, No. 2, hlm: 737-764.

Sutedi, A. 2015. Buku Pintar Hukum Perseroan Terbatas. Andriansyah. jakarta: Raih Asa Sukses.


(12)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kajian Corporate Social Responsibility (CSR) semakin berkembang pesat seiring banyak kasus yang terjadi dimana perusahaan tidak memberikan kontribusi positif secara langsung kepada masyarakat. Pentingnya CSR, telah mendapat perhatian pemerintah dan perusahaan yang ada di Indonesia. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1a) mewajibkan perusahaan yang usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam untuk melakukan CSR. CSR di Indonesia baru diwajibkan bagi perusahaan bidang tertentu saja terkait dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim. (Cheng dan Christiawan, 2011)

Selanjutnya dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012 pasal 2 yakni setiap perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab dan lingkungan. Ini menandakan bahwa CSR memang wajib dilakukan oleh perusahaan untuk bertanggung jawab kepada para stakeholder. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012)

Peraturan Bapepam Nomor X.K.6 2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik bahwa kewajiban penyampaian laporan tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan nomor X.K.6. Ketentuan umum isi laporan tahunan salah satunya tanggung jawab sosial perusahaan. Emiten atau


(13)

2

perusahaan publik dapat mengungkapkan informasi pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report). (Peraturan Bapepam nomor X.K.6 Tahun 2012)

CSR adalah gagasan yang membuat perusahaan tidak hanya bertanggung jawab dalam hal keuangan saja, tetapi juga terhadap masalah sosial dan lingkungan sekitar perusahaan agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. CSR dapat dipandang sebagai kewajiban dunia bisnis untuk menjadi akuntabel kepada seluruh stakeholder bukan hanya satu stakeholder saja. Jika perusahaan tidak memberikan akuntabilitas kepada seluruh stakeholder yang meliputi pelanggan,karyawan, masyarakat, lingkungan lokal/global, pada akhirnya perusahaan tersebut akan dinilai buruk dan tidak mendapat dukungan dari masyarakat.

Dalam buku dekonstruksi CSR dan reformasi paradigma bisnis,CSR adalah kewajiban asasi perusahaan yang tidak boleh dihindari, dasar argumentasinya adalah teori akuntabilitas korporasi (corporate accountability theory). Menurut teori ini, perusahaan harus bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang ditimbulkannya baik sengaja maupun tidak sengaja kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). (Lako, 2011)

Pengungkapan CSR yang lebih luas akan meningkatkan kesadaran investor mengenai keberadaan perusahaan dan memperbesar basis investor, dan tentu saja mengurangi COC (cost of capital). Selain itu, kualitas yang lebih tinggi atau lebih


(14)

3

spesifik dari pengungkapan tersebut akan mengurangi kovarians dari arus kas sebuah perusahaan dengan arus kas dari perusahaan lain. (Suharsono dan Rahmasari, 2013)

Pengungkapan CSR dulunya merupakan voluntary disclosure. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya. Dengan melakukan pengungkapan sukarela maka perusahaan mengungkapkan informasi tidak hanya seperti yang diisyaratkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengungkapan sukarela dapat mendorong keyakinan investor dan kreditor dalam menentukan keputusan untuk berinvestasi ataupun dalam memberikan pemberian kredit.

Untuk kedepannya pengungkapan CSR harus bersifat keharusan (mandatory). Dasar dari paradigma ini sendiri tidak terlepas dari amanat pasal 33 ayat (4) UUD 1945 yang menegaskan bahwa “Perekonomian nasional diselenggarakan berdesarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.(Azheri, 2012)

Nuryanto (2007) melakukan penelitian tentang Hubungan antara pengungkapan, informasi asimetri dan biaya modal dan mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengungkapan informasi dengan informasi asimetri, hubungan yang negatif antara informasi asimetri dan biaya modal, pengungkapan informasi (disclosure) dengan biaya modal menunjukkan hubungan yang signifikan.


(15)

4

Indayani dan Mutia (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi asimetri dan Voluntary Disclosure terhadap Cost of Capital dan mendapatkan hasil bahwa informasi asimetri dan voluntary disclosure secara bersama-sama berpengaruh terhadap cost of capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Suharsono dan Rahmasari (2013) melakukuan penelitian tentang Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Cost of Capital (COC) dengan kepemilikan institusional sebagai variebel pemoderasi dan mendapatkan hasil bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap COC. Hal ini berarti semakin luas pengungkapan CSR maka COC akan semakin menurun. Semakin luasnya pengungkapan CSR, maka akan membantu investor untuk memahami risiko investasi dan pengembalian yang diharapkan rendah, sehingga secara langsung akan menurunkan COC. Kehadiran investor institusional belum memberi pengaruh terhadap hubungan antara pengungkapan CSR terhadap COC. Kepercayaan investor didasari atas berbagai informasi yang diterima mengenai konsdisi perusahaan, jika informasi yang diterima tidak sesuai dengan kenyataan maka akan berpotensi menimbulkan konflik keagenan. Asymmetric information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para pemodal.

Investor mengapresiasi praktik CSR dan melihat aktivitas CSR sebagai pedoman untuk menilai potensi keberlanjutan suatu perusahaan. Oleh sebab itu,


(16)

5

dalam mengambil keputusan investasi, banyak investor yang cukup memperhatikan CSR yang diungkapkan oleh perusahaan (Rosiana et al., 2013)

Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai Cost of Capital, tetapi hanya sedikit yang membahas mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap COCnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capita dengan informasi asimetri sebagai variabel moderasi” (Studi empiris perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah berpengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital?

2. Apakah informasi asimetri memoderasi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menguji besarnya pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital.

2. Untuk memguji apakah informasi asimetri memoderasi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital. 1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Memahami pengetahuan tentang pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital.


(17)

6

2. Sebagai sumbangan ilmiah dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang akuntansi.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji permasalahan yang sama, serta diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk mengkaji ulang terkait pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital.


(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kajian Corporate Social Responsibility (CSR) semakin berkembang pesat seiring banyak kasus yang terjadi dimana perusahaan tidak memberikan kontribusi positif secara langsung kepada masyarakat. Pentingnya CSR, telah mendapat perhatian pemerintah dan perusahaan yang ada di Indonesia. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1a) mewajibkan perusahaan yang usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam untuk melakukan CSR. CSR di Indonesia baru diwajibkan bagi perusahaan bidang tertentu saja terkait dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim. (Cheng dan Christiawan, 2011)

Selanjutnya dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012 pasal 2 yakni setiap perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab dan lingkungan. Ini menandakan bahwa CSR memang wajib dilakukan oleh perusahaan untuk bertanggung jawab kepada para stakeholder. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012)

Peraturan Bapepam Nomor X.K.6 2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik bahwa kewajiban penyampaian laporan tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan nomor X.K.6. Ketentuan umum isi laporan tahunan salah satunya tanggung jawab sosial perusahaan. Emiten atau


(2)

perusahaan publik dapat mengungkapkan informasi pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report). (Peraturan Bapepam nomor X.K.6 Tahun 2012)

CSR adalah gagasan yang membuat perusahaan tidak hanya bertanggung jawab dalam hal keuangan saja, tetapi juga terhadap masalah sosial dan lingkungan sekitar perusahaan agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. CSR dapat dipandang sebagai kewajiban dunia bisnis untuk menjadi akuntabel kepada seluruh stakeholder bukan hanya satu stakeholder saja. Jika perusahaan tidak memberikan akuntabilitas kepada seluruh stakeholder yang meliputi pelanggan,karyawan, masyarakat, lingkungan lokal/global, pada akhirnya perusahaan tersebut akan dinilai buruk dan tidak mendapat dukungan dari masyarakat.

Dalam buku dekonstruksi CSR dan reformasi paradigma bisnis,CSR adalah kewajiban asasi perusahaan yang tidak boleh dihindari, dasar argumentasinya adalah teori akuntabilitas korporasi (corporate accountability theory). Menurut teori ini, perusahaan harus bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang ditimbulkannya baik sengaja maupun tidak sengaja kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). (Lako, 2011)

Pengungkapan CSR yang lebih luas akan meningkatkan kesadaran investor mengenai keberadaan perusahaan dan memperbesar basis investor, dan tentu saja mengurangi COC (cost of capital). Selain itu, kualitas yang lebih tinggi atau lebih


(3)

spesifik dari pengungkapan tersebut akan mengurangi kovarians dari arus kas sebuah perusahaan dengan arus kas dari perusahaan lain. (Suharsono dan Rahmasari, 2013)

Pengungkapan CSR dulunya merupakan voluntary disclosure. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya. Dengan melakukan pengungkapan sukarela maka perusahaan mengungkapkan informasi tidak hanya seperti yang diisyaratkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengungkapan sukarela dapat mendorong keyakinan investor dan kreditor dalam menentukan keputusan untuk berinvestasi ataupun dalam memberikan pemberian kredit.

Untuk kedepannya pengungkapan CSR harus bersifat keharusan (mandatory). Dasar dari paradigma ini sendiri tidak terlepas dari amanat pasal 33 ayat (4) UUD 1945 yang menegaskan bahwa “Perekonomian nasional diselenggarakan berdesarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.(Azheri, 2012)

Nuryanto (2007) melakukan penelitian tentang Hubungan antara pengungkapan, informasi asimetri dan biaya modal dan mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengungkapan informasi dengan informasi asimetri, hubungan yang negatif antara informasi asimetri dan biaya modal, pengungkapan informasi (disclosure) dengan biaya modal menunjukkan hubungan yang signifikan.


(4)

Indayani dan Mutia (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi asimetri dan Voluntary Disclosure terhadap Cost of Capital dan mendapatkan hasil bahwa informasi asimetri dan voluntary disclosure secara bersama-sama berpengaruh terhadap cost of capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Suharsono dan Rahmasari (2013) melakukuan penelitian tentang Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Cost of Capital (COC) dengan kepemilikan institusional sebagai variebel pemoderasi dan mendapatkan hasil bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap COC. Hal ini berarti semakin luas pengungkapan CSR maka COC akan semakin menurun. Semakin luasnya pengungkapan CSR, maka akan membantu investor untuk memahami risiko investasi dan pengembalian yang diharapkan rendah, sehingga secara langsung akan menurunkan COC. Kehadiran investor institusional belum memberi pengaruh terhadap hubungan antara pengungkapan CSR terhadap COC. Kepercayaan investor didasari atas berbagai informasi yang diterima mengenai konsdisi perusahaan, jika informasi yang diterima tidak sesuai dengan kenyataan maka akan berpotensi menimbulkan konflik keagenan. Asymmetric information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para pemodal.

Investor mengapresiasi praktik CSR dan melihat aktivitas CSR sebagai pedoman untuk menilai potensi keberlanjutan suatu perusahaan. Oleh sebab itu,


(5)

dalam mengambil keputusan investasi, banyak investor yang cukup memperhatikan CSR yang diungkapkan oleh perusahaan (Rosiana et al., 2013)

Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai Cost of Capital, tetapi hanya sedikit yang membahas mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap COCnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capita dengan informasi asimetri sebagai variabel moderasi” (Studi empiris perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah berpengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital?

2. Apakah informasi asimetri memoderasi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menguji besarnya pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital.

2. Untuk memguji apakah informasi asimetri memoderasi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital. 1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Memahami pengetahuan tentang pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital.


(6)

2. Sebagai sumbangan ilmiah dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang akuntansi.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji permasalahan yang sama, serta diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk mengkaji ulang terkait pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Capital.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

1 67 129

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2009-2013).

0 2 17

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bu

0 2 11

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP COST OF EQUITY PERUSAHAAN

0 0 26