Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

(1)

SKRIPSI

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014

OLEH

FITRI NURLAILI HANIF 110503024

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau datatertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 30 Desember 2015 Peneliti,

FITRI NURLAILI HANIF NIM: 110503024


(3)

ABSTRAK

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan koefisien determinasi, uji F serta uji T dengan jumlah sampel sebanyak 50 perusahaan dan metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang mengambil obyek dengan kriteria tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, masing-masing ROA dan ukuran perusahaan pengendalian positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan CSR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penerapan nilai perusahaan.

Kata Kunci: corporate social responsibility, profitabilitas, ukuran perusahaan, nilai perusahaan.


(4)

ABSTRACT

THE EFFECTS OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITY, AND FIRM SIZE TO FIRM VALUE IN

MANUFACTURING COMPANIES ARE LISTED ON BEI ON PERIOD 2011-2014

This reserach aim is to understand and analyse the effects of CSR, profitability and firm size to firm value of manufacturing companies are listed on Indonesia Stock Exchange on period 2011-2014.

This research is analysed using multiple regression analysis and hypothesis testing by the determinant coefficient, F-test and T-test with samples used are 50 companies and based on purposive sampling, means that the samples were taken by certain criteria.

The research shows that simultaneously CSR and profitability are affecting positively and significantly to firm value. Partially, profitability and firm size is affecting positively and significantly to firm value, while CSR is affecting positively but insignificantly influence to firm value


(5)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirrahim

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014”.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini peneliti tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Begitu banyak pihak yang memberikan kontribusi, baik berupa materi, pikiran, maupun dorongan semangat dan motivasi.

Pertama sekali peneliti mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua yakni Mulyono dan Susi Nova Anggraini yang selalu ada untuk membimbing, memberikan semangat, cinta dan kasih sayang serta doa yang tak pernah putus untuk menjadikan kami anak yang terbaik. Untuk adik-adik saya Mayang Lathifah Nuur dan Utami Az Zahra terimakasih atas kebaikan dan ketulusan dalam memotivasi untuk membantu peneliti menggapai gelar sarjana.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan yaitu kepada: 1. Bapak Prof. Dr.Azhar Maksum, Mec,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS selaku ketua Departemen dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M. Ak selaku sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak. selaku Ketua Program Studi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak. selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. M. Utama Nasution M.M., Ak selaku dosen pembimbing.

5. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak selaku dosen penguji dan Ibu Dra. Naleni Indra, M.M., Ak selaku dosen pembanding.

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

7. Teman-teman kuliah seperjuangan saya yuli, novia uli, ika ayuni, dan khusunya teman-teman grup A jalur undangan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang selalu memberikan semangat dan bantuan. 8. Sahabat tersayang saya sri wahyuni yang selalu membantu dan memberikan

motivasi serta semangat selama kegiatan perkuliahan hingga selesai.

9. Teman-teman tersayang saya prihartini, cia dan nurul yang selalu memberikan semangat dan keceriaan.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan selama penyusunan skripsi.

Medan, 30 Desember 2015

Peneliti

Fitri Nurlaili Hanif


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Teori Legitimasi ... 9

2.1.2 Teori Stakeholder ... 9

2.1.3 Teori Agensi ... 12

2.1.4 Prinsip-Prinsip CSR ... 12

2.1.5 Pro Kontra Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 19

2.1.6 Profitabilitas ... 20

2.1.7 Ukuran Perusahaan... 21

2.1.8 Nilai Perusahaan... 21

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Kerangka Konseptual ... 25

2.4 Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Batasan Operasional ... 28

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 29

3.3.1 Variabel Independen ... 29

3.3.2 Variabel Dependen ... 32

3.4 Populasi dan Sampel ... 33

3.5 Jenis Data ... 35

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.7 Teknik Analisis Data ... 36

3.7.1 Uji Normalitas ... 36

3.7.2 Uji Multikolinearitas ... 36

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ... 37

3.7.4 Uji Autokorelasi ... 37


(8)

3.8.1 Uji Koefisien Determinasi ... 39

3.8.1 Uji Simultan (Uji F) ... 39

3.8.2 Uji Parsial (Uji-t)... 40

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data ... 41

4.1.1 Analisis Pengungkapan CSR... 41

4.1.2 Analisis Statistik... 53

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.1.2.3 Uji Hipotesis... 65

4.2 Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.2 Kriteria Pemilihan Sampel ... 35

3.3 Kriteria Autokorelasi ... 33

4.1 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2011 ... 42

4.2 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2012 ... 44

4.3 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2013 ... 46

4.4 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2014 ... 49

4.5 Total Pengungkapan CSR Tahun 2011-2014 ... 51

4.6 Uji Normalitas ... 55

4.7 Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 55

4.8 Uji Multikolinearitas ... 60

4.9 Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi ... 61

4.10 Uji Autokorelasi ... 64

4.11 Uji Autokorelasi Setelah Transformasi ... 64

4.12 Uji Hipotesis ... 65

4.13 Uji Hipotesis Setelah Transformasi ... 67

4.14 Uji Koefisien Determinasi... 68

4.15 Uji Koefisien Determinasi Setelah Transformasi ... 69

4.16 Uji Simultan (Uji F) ... 70

4.17 Uji Simultan (Uji F) Setelah Transformasi ... 71

4.18 Uji Parsial (Uji-t)... 72


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 41

4.1 Grafik Uji Normalitas ... 56

4.2 Grafik Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 57

4.3 Grafik Normal P-Plot ... 58

4.4 Grafik Normal P-Plot Setelah Transformasi ... 59

4.5 Grafik ScatterPlot ... 62

4.6 Grafik ScatterPlot Setelah Transformasi ... 63


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lamp I Sampel Perusahaan ... 80

Lamp II Daftar Pengungkapan CSR ... 84

Lamp III Data ROA, Ln Total Aset, dan PBV Tahun 2011-2012 ... 87

Lamp IV Data ROA, Ln Total Aset, dan PBV Tahun 2013-2014 ... 89


(12)

ABSTRAK

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan koefisien determinasi, uji F serta uji T dengan jumlah sampel sebanyak 50 perusahaan dan metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang mengambil obyek dengan kriteria tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, masing-masing ROA dan ukuran perusahaan pengendalian positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan CSR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penerapan nilai perusahaan.

Kata Kunci: corporate social responsibility, profitabilitas, ukuran perusahaan, nilai perusahaan.


(13)

ABSTRACT

THE EFFECTS OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITY, AND FIRM SIZE TO FIRM VALUE IN

MANUFACTURING COMPANIES ARE LISTED ON BEI ON PERIOD 2011-2014

This reserach aim is to understand and analyse the effects of CSR, profitability and firm size to firm value of manufacturing companies are listed on Indonesia Stock Exchange on period 2011-2014.

This research is analysed using multiple regression analysis and hypothesis testing by the determinant coefficient, F-test and T-test with samples used are 50 companies and based on purposive sampling, means that the samples were taken by certain criteria.

The research shows that simultaneously CSR and profitability are affecting positively and significantly to firm value. Partially, profitability and firm size is affecting positively and significantly to firm value, while CSR is affecting positively but insignificantly influence to firm value


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sekarang ini banyak perusahaan yang tidak hanya mementingkan internal perusahaan, tetapi juga mulai memperhatikan kepentingan pihak luar. Pihak luar yang dimaksudkan disini yaitu masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan, terutama yang tinggal disekitar perusahaan tersebut, hal ini disebut dengan tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan langkah kepedulian perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungannya untuk kepentingan pembangunan manusia dan lingkungan berdasarkan prosedur yang tepat dan professional (Suharto, 2008). Perubahan global tidak hanya mempengaruhi kebutuhan pelanggan tetapi juga membawa perubahan pada harapan karyawan dan mitra perusahaan. Perusahaan perlu pula memenuhi harapan-harapan tersebut secara bertanggung jawab. Pelanggan menginginkan agar produk-produk yang mereka gunakan dihasilkan oleh bisnis yang menjunjung tinggi etika, dan tidak mencemari lingkungan secara berarti. Disamping itu perusahaan dituntut agar benar-benar menghormati hak asasi dari para karyawan. Keberadaan perusahaan juga sangat diharapkan oleh masyarakat sekitar untuk memberikan manfaat bagi mereka, misalnya melalui pemberian pelayanan, peningkatan kegiatan ekonomi lokal, dan lain-lain (Sukaria, 2010).

Sebuah industri sebenarnya hidup dari lingkungan seperti faktor produksi alam, tenaga kerja, dan makhluk lain yang mendiami bumi, akan sangat baik jika


(15)

perusahaan bertanggung jawab melindungi bumi dari setiap kerusakan lingkungan yang kalau tidak dijaga akhirnya akan merusak dia sendiri sehingga tidak dapt dilakukan pembangunan berkelanjutan atau pembangunan berwawasan lingkungan (Harahap, 2012). Tujuan lain dilakukannya CSR yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata masyarakat dan terutama di mata para investor atau pemegang saham. Tanggung jawab sosial merupakan salah satu bentuk untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Patrice Aburdene (2005) dalam Harahap (2012) mengemukakan Megatrends 2010 yaitu adanya tujuh kecenderungan bisnis yang tentunya nanti akan mempengaruhi profesi akuntansi salah satunya yaitu meledaknya atau banyaknya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial (The Socially Responsible

Investment Boom). Oleh karena itu, melalui kegiatan CSR ini diharapkan dapat

menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Selain itu, CSR juga dapat membuat perusahaan lebih kompetitif dengan didukung oleh keuntungan yang berasal dari efisiensi kegiatan operasional yang dilakukan, memperbaiki resiko manajemen, meningkatkan hubungan baik dengan investor sehingga dengan cara demikian dapat memberikan kemudahan dalam mengakses modal atau dalam artian dengan mudah melakukan investasi atau menanamkan saham di perusahaan yang akan dituju, meningkatkan hubungan baik antara sesama pegawai perusahaan , dan menaikkan reputasi yang dapat berpengaruh pada nilai perusahaan.

Kegiatan CSR secara tidak langsung juga diharapkan sebagai nilai tambah bagi perusahaan atau image yang timbul dengan melakukan kegiatan tersebut,


(16)

sehingga masyarakat luas dapat mengenali produk yang dihasilkan perusahaan dan memiliki dorongan untuk mengkonsumsi produk tersebut.

Di Indonesia sudah ada pembahasan mengenai Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 3 bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi Perseroan itu sendiri, komunitas setempat, masyarakat. Sedangkan pada Undang-Undang Perseroan Terbatas pasal 74 menyebutkan bahwa :

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memerhatikan kepatutan dan kewajaran.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga menyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009) paragraf sembilan menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah sosial. Dimana perusahaan dapat menyajikan laporan mengenai lingkungan hidup dan


(17)

laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana fakor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting, serta kewajiban pembuatan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang diatur oleh PP No.29 tahun 1986. Umumnya kegiatan CSR membutuhkan banyak biaya, namun pemerintah telah membuat suatu peraturan perpajakan dalam PMK-02/PMK.03/2010 pasal 2 dimana besarnya biaya promosi dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sehingga dapat mengurangi jumlah pajak penghasilan yang dibayar perusahaan. Hal ini merupakan insentif pajak yang diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan praktik Corporate Social

Responsibility secara konsisten. Ini merupakan timbal balik yang positif setelah

menerapkan CSR.

Menurut Kotler dan Lee dalam (Ismail, 2009:35) penerapan CSR dapat menurunkan biaya operasi suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan setelah diterapkannya CSR, perusahaan akan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk dan menggantinya dengan biaya CSR. Walaupun biaya CSR yang dikeluarkan pada awalnya merupakan biaya pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan sekitar, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan CSR tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kegiatan promosi perusahaan dan akhirnya akan meningkatkan penjualan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengurangi biaya promosi produknya yang akan berpengaruh pada penurunan biaya operasi perusahaan.

Secara umum profitabilitas merupakan pengukuran dari keseluruhan produktivitas dan kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan menunjukkan


(18)

efisiensi dan produktivitas perusahaan tersebut. ROA memiliki pengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian Andi (2013) menjelaskan bahwa ROA dianggap memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.

Sembiring (2005) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini menunjukkan dukungan terhadap teori agensi dan legitimasi yang menyatakan bahwa perusahaan besar akan melakukan lebih banyak aktivitas dan memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.

ROA menurut Kieso et al (2008 : 223) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas aktiva secara keseluruhan. Oleh sebab itu, semakin positif nilai ROA (semakin besar), maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba. Sebaliknya, ROA yang negatif (semakin kecil) menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan, perusahaan tidak mampu memberikan laba.

Selain itu, dalam menentukan tingkat profitabilitas yang nantinya akan berdampak pada nilai perusahaan, harga saham juga diharapkan semakin meningkat ketika melakukan kegiatan CSR karena secara tidak langsung investor dapat menilai dan mempertimbangkan apakah harus berinvestasi di perusahaan tersebut atau tidak. Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini dipilih karena cukup banyak berada di Indonesia dan ada beberapa subsektor dari perusahaan


(19)

manufaktur yang mengambil bahan baku langsung yang langsung berhubungan dengan lingkungan atau alam terbuka, sesuai dengan salah satu variabel yang akan diteliti yaitu CSR yang berkaitan dengan lingkungan di sekitar perusahaan. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014”.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumya, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan ?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan ?

4. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan ?


(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengetahui adanya pengaruh secara parsial maupun simultan antara Corporate Social Responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran

perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak berikut :

1. Perusahaan

Memberikan informasi kepada pihak perusahaan agar mengungkapkan laporan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan di perusahaan, termasuk kegiatan tanggung jawab sosial sehingga memiliki laporan keuangan yang berkualitas dan lebih meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Investor

Agar investor dapat mengetahui gambaran umum perusahaan mengenai kinerja dan kewajiban apa saja yang telah dijalankan oleh perusahaan sehingga dapat memberikan pertimbangan dalam melakukan investasi di perusahaan yang akan dituju.


(21)

3. Akademisi

Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dan juga digunakan sebagai bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan bidang dan kajian yang sama.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Teori Legitimasi

Teori Legitimasi memfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat (Ulman, 1982; dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Menurut Ghozali dan Chariri (2007) hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Sesuai dengan pendapat Guthrie dan Parker (1990), legitimacy theory adalah organisasi mendasarkan operasi bisnisnya pada lingkungan sosial perusahaan melalui kontrak sosial yang disetujui dan berbagai keinginan masyarakat sebagai bentuk penghargaan atas persetujuan organisasi dan keberlanjutan perusahaan. Dengan teori ini, perusahaan harus memperhatikan kepentingan dari berbagai pihak, bukan hanya dari pihak perusahaan saja. Semakin banyak perusahaan melakukan kegiatan sosial yang memberikan dampak positif bagi pihak lain membuat manfaat dan kemajuan tersendiri bagi pihak perusahaan.

2.1.2 Teori Stakeholder

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun juga harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder


(23)

perusahaan tersebut. Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, power stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya power yang dimiliki stakeholder atas sumber ekonomi tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007). Adanya teori stakeholder ini memberikan landasan bahwa suatu perusahaan harus mampu memberikan manfaat bagi

stakeholdernya. Manfaat tersebut dapat diberikan dengan cara menerapkan

program Corporate Social Responsibility (CSR). Adanya program tersebut pada perusahaan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan, pelanggan, dan masyarakat lokal. Sehingga diharapkan terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan lingkungan sekitar (Ira, 2013).

Dalam program CSR dimungkinkan adanya nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi perusahaan untuk mendapat keuntungan yang berlebih. Disini dapat diartikan nilai-nilai itu adalah perusahaan yang menjunjung tinggi keadilan kepada semua stakeholder.

(Kasmir, 2010:8) mengatakan bahwa dalam praktiknya tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan tidak jauh berbeda satu sama lainnya. Artinya, semua tujuan perusahaan didirikan adalah sama, hanya saja cara untuk mencapai tujuannya saja yang berbeda. Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang dirangkum dari pendapat beberapa ahli keuangan, yaitu :

1. Memaksimalkan nilai perusahaan 2. Memaksimalisasi laba


(24)

4. Menciptakan citra perusahaan

5. Meningkatkan tanggung jawab perusahaan

Semua tujuan ini lebih banyak dibebankan kepada manajer keuangan dengan dibantu oleh manajer lainnya. Tugas manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan. Tercapai tidaknya tujuan ini dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu. Keuntungan dengan meningkatnya nilai saham perusahaan adalah perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari lembaga keuangan (perbankan) untuk memperoleh pinjaman dengan persyaratan yang lebih lunak dan kepercayaan dari para supplier. Selanjutnya dalam rangka menyejahterakan stakeholder, maka manajer keuangan harus mampu

memaksimalisasi laba, dalam dalam hal ini arti maksimalisasi laba adalah memaksimalkan penghasilan perusahaan setelah pajak. Dengan laba yang maksimal, maka tujuan menyejahterakan para stakeholder akan mudah tercapai.

Sedangkan tujuan membangun kesejahteraan para stakeholder adalah meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesejahteraan dan kesehatan kepada pemegang saham, manajemen, pelanggan, kreditor, supplier, dan masyarakat. Kesejahteraan pemegang saham secara otomatis akan meningkat dengan meningkatnya nilai perusahaan. Artinya dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti akan meningkatkan nilai saham yang dimilikinya baik dari segi harga, maupun perolehan pembagian dividen. Bagi manajemen tentu saja dengan meningkatnya nilai saham juga akan memperoleh kesejahteraan berupa adanya peningkatan pembagian bonus atau kenaikan penghasilan atau tunjangan lainnya.


(25)

2.1.3 Teori Agensi

(Brigham dan Daves, 2002) dalam (Ade Fatma dan Adi, 2012:10) dengan terpisahnya pemilik perusahaan pada perusahaan yang Go Public, dalam hal ini diwakili oleh dewan komisaris (para pemegang saham) disebut juga dengan

Principal, dengan orang yang mengelola perusahaan yaitu manajemen (orang

yang digaji oleh pemilik perusahaan) disebut dengan Agent. Karena pemisahan tersebut, maka akan terjadi Gap atau konflik kepentingan. Hal tersebut terjadi karena manajer tidak akan mau bekerja untuk kepentingan perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka. Hubungan keagenan timbul pada saat seorang atau lebih individu yang disebut sebagai Principal : (1) menggaji individu lain yang disebut sebagai Agent untuk memberikan jasa kepdanya, (2) kemudian mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada Agent tersebut. Di dalam konteks manajemen keuangan, hubungan keagenan tersebut terutama diantara : (1) pemegang saham dengan manajer, (2) manajer dengan debitur yang memberikan hutang dan (3) antara manajer dan para pemegang saham, dan debitur yang suatu waktu akan menyebabkan distress keuangan (financial

distress).

2.1.4 Prinsip – Prinsip CSR

Untuk CSR sendiri, dalam memberikan definisi banyak para ahli yang memiliki definisinya sendiri karena sampai saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai CSR itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa definisi CSR yang umumnya sering digunakan :


(26)

Menurut Bank Dunia : “CSR is the commitment of business to Contribute to sustainable economic development working with employees and their respensatives, the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development”. Dalam bahasa Indonesia, Yusuf Wibisono (2007:7) mengartikan bahwa : “CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya”.

Dalam Jalal (2010) dan Rifeald (2012), CSR menurut ISO 26000 didefinisikan sebagai

tanggung jawab dari suatu organisasi untuk dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan aktivitas di masyarakat dan lingkungan melalui transparansi dan perilaku etis yang konsisten dengan perkembangan berrkelanjutan dan kesejahteraan dari masyarakat, pertimbangan harapan

stakeholder, sesuai dengan ketentuan hukum yang bisa diterapkan dan

norma-norma internasional yang konsisten dari perilaku dan terintegrasi sepanjang organisasi.

Walaupun definisi CSR masih memiliki berbagai versi masing-masing menunjukkan prinsip yang tidak jauh berbeda yaitu sebagai tanggung jawab sosial perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis sekaligus meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dikenal sebagai tri bottom


(27)

line dalam rangka mencapai tujuan pembangunan secara berkelanjutan

(Sinulingga, 2010:).

Menurut Bradshaw dalam (Harahap, 2012) , ada tiga bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Corporate philanthropy, di sini tanggung jawab perusahaan itu berada

sebatas kedermawanan atau kerelaan belum sampai pada tanggung jawabnya. Bentuk tanggung jawab ini bisa merupakan kegiatan amal, sumbangan, atau kegiatan lain yang mungkin saja tidak langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

2. Corporate responsibility, di sini kegiatan pertanggungjawaban itu sudah

merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan bisa karena ketentuan UU atau bagian dari kemauan atau kesediaan perusahaan.

3. Corporate policy, di sini tanggung jawab sosial perusahaan itu sudah

merupakan bagian dari kebijakannya.

Prinsip CSR menurut ISO 26000 : 2010 dalam Jalal (2010) dan Rifeald (2012:27) yaitu berkaitan dengan :

1. Akuntabilitas

Membuktikan kepada seluruh pemangku kepentingan bahwa perusahaan telah melakukan segala sesuatu dengan benar terkait dampak dengan masyarakat dan lingkungan atas seluruh kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan.


(28)

2. Transparansi

Perusahaan menyatakan secara transparan seluruh keputusan dan aktivitaas yang memiliki dampak kepada masyarakat dan lingkungan. Untuk itu perusahaan dituntut atas keterbukaan yang clear, accurate, dan

completeness atas seluruh kebijakan, keputusan, dan aktivitas yang

dilakukan. 3. Perilaku etis

Perusahaan harus berperilaku secara etis dengan menegakkan kejujuran, kesetaraan, dan integritas. Perilaku etis dilaksanakan melalui pengembangan struktur tata kelola yang mendorong perilaku etis, membuat dan mengaplikasikan standar perilaku etis, dan terus meningkatkan standar perilaku etis.

4. Penghormatan kepada keputusan stakeholder

Perusahaan harus menghormati dan menanggapi seluruh kepentingan para

stakeholder. Dalam hal ini yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah

mengidentifikasi, menanggapi kebutuhan, mengenali hak-hak legal dan kepentingan yang sah, serta mengenali kepentingan yang lebih luas terkait dengan pembangunan berkelanjutan.

5. Kepatuhan terhadap hukum

Sebuah organisasi harus menerima bahwa kepatuhan terhadap hukum merupakan suatu kewajiban, untuk itu yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah patuh terhadap semua regulasi yang berlaku, memastikan bahwa seluruh aktivitasnya sesuai dengan kerangka hukum


(29)

yang relevan, patuh kepada seluruh aturan yang dibuat oleh perusahaan sendiri secara adil dan imparsial, mengetahui perubahan-perubahan dalam regulas, serta secara periodik memeriksa kepatuhannya.

6. Penghormatan terhadap norma perilaku internasional

Di negara-negara dimana hukum nasionalnya atau implementasinya tidak mencukupi untuk melindungi kondisi lingkungan dan sosialnya, perusahaan harus berusaha mengacu kepada norma perilaku internasional. 7. Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM)

Perusahaan harus menghormati serta mengakui pentingnya hak asasi manusia dan sifatnya yang universal. Dalam hal ini yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah ketika ditemui situasi pelanggaran hak asasi manusia, perusahaan harus melindungi hak asasi manusia tersebut dan tidak mengambil kesempatan dari situasi tersebut, dan apabila tidak ada regulasi dari hak asasi manusia di tingkat nasional, maka perusahaan harus mengacu pada standar internasional.

Alyson Warhurst dari University of Bath Inggris dalam (Sinulingga, 2010:281-282) juga mengungkapkan prinsip – prinsip CSR yaitu sebagai berikut :

1. Prioritas korporat yaitu mengakui tanggung jawab sosial sebagai prioritas tertinggi korporat dan penentu utama pembangunan berkelanjutan.

2. Manajemen terpadu yaitu mengintegrasikan kebijakan, program dan praktek ke dalam setiap kegiatan bisnis sabagai satu unsur manajemen dalam semua fungsi manajemen.


(30)

3. Proses perbaikan yaitu secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan, program dan kinerja sosial korporat berdasarkan temuan riset mutakhir dan memahami kebutuhan sosial secara internasional.

4. Pendidikan karyawan yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif.

5. Pengkajian yaitu melakukan kajian dampak sosial sebelum memulai kegiatan atau proyek baru dan sebelum menutup satu fasilitas.

6. Produk dan jasa yaitu mengembangkan produk dan jasa yang tidak berdampak negatif secara sosial.

7. Informasi publik yaitu memberi informasi dan bila perlu mendidik pelanggan, distributor, dan publik tentang penggunaan secara aman transportasi, penyimpanan dan pembuangan produk.

8. Fasilitas dan operasi yaitu mengembangkan, merancang dan mengoperasikan fasilitas serta menjalankan kegiatan yang mempertimbangkan temuan kaji berdampak sosial.

9. Penelitian yaitu melakukan atau mendukung penelitian dampaka sosial bahan baku, prosuk, proses, emisi, dan limbahnya yang terkait dengan kegiatan usaha penelitian yang menjadi sarana untuk mengurangi limbah. 10.Prinsip pencegahan yaitu memodifikasi manufaktur, pemasaran, atau

penggunaan produk/jasa sejalan hasil penelitian mutakhir atau mencegah dampak sosial yang bersifat negatif.


(31)

11.Kontraktor dan pemasok yaitu mendorong penggunaan prinsip-rinsip tanggung jawab sosial korporat yang dijalankan kalangan kontraktor dan pemasok.

12.Siaga menghadapi darurat yaitu menyusun dan merumuskan rencana menghadapi keadaan darurat dan bila terjadi keadaan bahaya, bekerjasama dengan layanan gawat darurat, instansi berwenang dan komunitas lokal. 13.Transfer of best practice yaitu berkontribusi pada pengembangan dan

transfer praktek bisnis yang bertanggung jawab secara sosial kepada semua industri dan sektor publik.

14.Memberi sumbangan yaitu sumbangan untuk usaha bersama, pengembangan kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen pemerintah serta lembaga pendidikan yang akan meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial.

15.Keterbukaan yaitu menumbuhkan dan mengembangkan keterbukaan dan dialog dengan para pekerja dan publik, mengantisipasi dan memberi respon terhadap potencial hazard dan dampak operasi, produk, limbah dan jasa.

16.Pencapaian dan pelaporan yaitu mengevaluasi kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria korporat dan peraturan per undang-undangan serta menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi, pemegang saham, pekerja dan publik.


(32)

2.1.5 Pro-Kontra Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Meskipun pemerintah telah menerbitkan undang-undang yang mengatur tentang kegiatan CSR, namun masih adanya perdebatan tentang seberapa penting perusahaan harus mempunyai tanggung jawab tersebut. Berikut ini adalah alasan para pendukung agar perusahaan memiliki etika dan tanggung jawab sosial :

1. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan masyarakat terhadap peranana perusahaan. Dalam jangka panjang, hal ini sangat menguntungkan perusahaan.

2. Keterlibatan sosial mungkin akan mempengaruhi perbaikan lingkungan masyarakat, yang mungkin akan menurunkan biaya produksi.

3. Meningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati langganan, simpati karyawan, investor, dan lain-lain.

4. Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan. Sehingga jika perusahaan memiliki tanggung jawab sosial mungkin dapat menghindari pembatasan kegiatan perusahaan.

5. Dapat menunjukkan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat sehingga mendapat simpati masyarakat. 6. Sesuai dengan keinginan para pemegang saham, dalam hal ini publik. 7. Mengurangi tensi kebencian masyarakat kepada perusahaan yang


(33)

8. Membantu kepentingan nasional, seperti konservasi alam, pemeliharaan barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja, dan lain-lain.

Di pihak lain, alasan para penantang yang tidak menyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari laba. Ini akan menimbulkan pemborosan.

2. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau politik secara berlebihan yang sebenarnya bukan lapangannya.

3. Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik, bukan yang bersifat pluralistik.

4. Keterlibatan sosial memerlukan dana dari tenaga yang cukup besar yang tidak dapat dipenuhi oleh dana perusahaan yang terbatas, yang dapat menimbulkan kebangkrutan atau menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

5. Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan tenaga dan para ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan (Ahmed Belkaoui, SEA 1984) dalam (Harahap, 2012).

2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya. Profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungan dengan penjualan, asset, maupun terhadap modal sendiri. Rasio profitabilitas


(34)

mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang.

2.1.7 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan biasanya dikaitkan dengan seberapa besar asset yang dimiliki oleh perusahaan dan saham yang dimilikinya. Sebab, jika perusahaan memiliki asset yang banyak, maka dianggap dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap masyarakat dan memiliki pengembalian modal, asset, dan juga saham. Ada dugaan bahwa perusahaan kecil akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibandingkan perusahaan besar. Hal ini karena ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam laporan tahunan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Waryanti, 2009) dalam (Ira, 2013).

2.1.8 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang


(35)

saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset (Susanti, 2010) dalam (Alfredo, 2011). Terdapat perbedaan antara meningkatkan nilai perusahaan dengan maksimalisasi laba. Perusahaan biasanya lebih menekankan pada peningkatan nilai perusahaan daripada peningkatan laba. Perbedaan antara memaksimalkan nilai (value) perusahaan dengan memaksimalkan laba (profit) perusahaan yaitu :

1. Maksimalisasi nilai perusahaan memperhitungkan tingkat risiko dan arus pendapatan, sedangkan maksimalisasi laba.

2. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan kita harus memperhitungkan arus laba jangka panjang dan nilai waktu daripada uang, hanya saja maksimalisasi laba dalam jangka panjang merugikan perusahaan.

3. Maksimalisasi nilai menghindari masalah perbedaan kualitas pada arus dana, angka laba lebih bervariasi yang bergantung kepada kebiasaan akuntansi yang digunakan dan mengutamakan pada arus kas atau dana bukan tergantung pada bentuk pengukuran laba (Kasmir, 2010).


(36)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan ataupun perbandingan dalam penelitian skripsi ini :

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu NO

PENELITI dan TAHUN

JUDUL VARIABEL HASIL

PENELITIAN 1 Wihardjo (2014) Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)

Variabel

Independen: DER, DPR, ROA, Firm Size Variabel Dependen: nilai perusahaan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel DER, ROA, DPR, dan Size berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. 2 Andi (2013) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat

Di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen : ukuran perusahaan, umur perusahaan, ROA, ukuran dewan komisaris, leverage Variabel Dependen: CSR Penelitian ini menyimpulkan size, umur perusahaan, ROA, ukuran dewan komisaris, dan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap CSR dalam laporan tahunan perusahaan 3 Alfredo (2011) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating) Pada Perusahaan Manufaktur Di Variabel Independen: kinerja keuangan Variabel Dependen: nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukkan hanya profitablitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan


(37)

Bursa Efek Indonesia dibandingkan dengan likuiditas, leverage, dan kebijakan dividen. 4 Vendi (2010) Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Earnings Management) Dalam Industri Manufaktur Dan Non Manufaktur Periode 2001-2006 Di Indonesia Variabel Independen: struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan Variabel Dependen: manajemen laba Struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba untuk perusahaan non manufaktur. ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur. 5 Sembiring (2005) Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial Variabel Independen: Size perusahaan, profile, ukuran dewan komisaris, leverage profitabilitas. Variabel Dependen: Pengungkapan tanggung jawab sosial size perusahaan, profile dan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR perusahaan. Sedangkan tingkat leverage dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR perusahaan.


(38)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran menunjukkan hubungan atau keterkaitan antara variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu pengaruh antara CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dirumuskan melalui kerangka pemikiran berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

CSR secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang kemudian dapat dijadikan hipotesis yang pertama. Profitabilitas dijadikan hipotesis kedua, yaitu apakah profitabilitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan, oleh karena itu, ukuran perusahaan dijadikan hipotesis ketiga, serta

Ukuran Perusahaan

(X3) Profitabilitas

(X2) CSR (X1)

Nilai Perusahaan

(Y) H1

H2

H3


(39)

hipotesis keempat yaitu apakah CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap nilai perusahaan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang diajukan yaitu :

2.4.1 Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan

Kasmir (2010:9) mengatakan bahwa meningkatnya nilai saham perusahaan turut ikut meningkatkan keuntungan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menyisihkan keuntungan tersebut kepada masyarakat dan lingkungannya, melalui tanggung jawab sosial. Tanggung jawab perusahaan tersebut dituangkan dalam tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan demikian, segala aktivitas perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak dan diharapkan umur hidup perusahaan akan bertambah panjang. Oleh karena itu, hipotesis yang dapat diajukan yaitu

�� : CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.4.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan


(40)

untuk membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan. dengan demikian, hipotesis yang diajukan yaitu

�� : profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.4.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Semakin besar ukuran perusahaan, maka diharapkan mampu melakukan kegiatan atau aktivitas operasional yang ditujukan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang besar dimungkinkan sudah memiliki sistem manajemen tersendiri dalam mengelola perusahaan untuk meningkatkan aset dan laba yang diinginkan sehingga dapat meningkatkan nilai saham perusahaan. Maka hipotesis yang diajukan yaitu

�� : ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.4.4 Pengaruh CSR, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan dari penjelasan hipotesis yang telah disebutkan di atas, maka CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan dapat berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap nilai perusahaan. Maka hipotesis yang diajukan yaitu

�� : CSR, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sebab akibat (causal research). Penelitian ini betujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu apakah corporate social

responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

3.2 Batasan Operasional

Batasan operasional dari penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu Corporate

Social Responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan.

2. Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sampai tahun 2014 dan menerbitkan laporan tahunan serta mengungkapkan tanggung jawab sosial selama periode tersebut.


(42)

3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Sesuai dengan judul dan hipotesis yang telah ditentukan, maka variabel yang digunakan yaitu variabel independen yang terdiri dari Corporate Social

Responsibility (CSR), profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel

independennya adalah nilai perusahaan. 3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen sering juga dsebut sebagai variabel bebas, variabel stimulus, prediktor, atau antecedent. Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Corporate Social Responsibility

Indeks pengungkapan CSR berdasarkan standar GRI (Global Reporting

Initiative), yaitu sebagai berikut :

a) Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator) b) Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator) c) Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practice performance indicator) d) Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance

indicator)

e) Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)

f) Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator) Perhitungan CSRI tersebut menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSRI diberi nilai 1 apabila diungkapkan, dan nilai 0 apabila


(43)

tidak diungkapkan. Setiap item akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor perusahaan. Adapun rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut:

Keterangan:

CSRIj = Corporate Social Responsibility Perusahaan index perusahaan j Σxj = Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j

Nj = Jumlah item untuk perusahaan j, Nj<78 (Versi GRI)

Namun, ada indikator-indikator lain untuk mengukur CSR yang dikemukakan oleh Sembiring (2005) yaitu :

a. Lingkungan b. Energi

c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja d. Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja e. Produk

f. Keterlibatan Masyarakat g. Umum

Adapun rumus perhitungan pengungkapan CSR menurut Sembiring (2005) adalah :

CSRIj = ∑x�

N�

CSRD = � �


(44)

Keterangan :

CSRD : Indeks Pengungkapan Perusahaan

V : Jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan oleh perusahaan M : Jumlah item yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Sembiring (2005), dikarenakan indikator yang digunakan lebih terinci dan mudah dipahami. Rincian dari indikator tersebut dapat dilihat pada daftar lampiran I.

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan (Sudana, 2009). Profitabilitas merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

ROA = Laba Setelah Pajak Total Aset


(45)

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan tercermin dari total aset yang dimiliki, semakin besar aset perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan, begitupun sebaliknya. Ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari total aktiva, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut (Budiasih, 2009) dalam (Wihardjo, 2014) :

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (price book value) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Wihardjo, 2014). Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.


(46)

Berikut ini rumus yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan :

Identifikasi Variabel dan definisi operasional secara terperinci disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Jenis Variabel

Nama Variabel Definisi Pengukuran

Skala

Independen CSR

Bentuk tanggung jawab sosial terhadap

lingkungan sekitar perusahaan

CSRIj = �

M Rasio

Independen Profitabilitas

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber yang dimiliki perusahaan (diukur dengan ROA)

Laba Setelah Pajak

Total Aset Rasio

Independen

Ukuran perusahaan

Cerminan dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan

Log Natural (Total Aktiva)

Rasio

Dependen Nilai perusahaan

Kemampuan perusahaan

meningkatkan saham dan penilaian atas perusahaan

harga saham per lembar nilai buku perlembar saham� 100

Rasio

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dapat didefinisikan sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

PBV = harga saham per lembar


(47)

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2005:72).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 yang terdiri dari sektor industri dasar dan kimia (subsektor pulp dan kertas, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, logam dan sejenisnya, keramik porselen dan kaca, plastic dan kemasan, serta semen), sektor aneka industri (subsektor elektronika, kabel, alas kaki, mesin dan alat berat, otomotif dan komponen, serta tekstil dan garmen), sektor barang konsumsi (subsektor rokok, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, peralatan rumah tangga, makanan dan minuman, serta farmasi).

Menurut Sugiyono (2005:72) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan pengambilan sampel tersebut adalah :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sesuai dengan tahun pengamatan 2011-2014

2. Perusahaan menerbitkan laporan tahunan secara berkala sesuai periode tahun pengamatan

3. Memiliki data yang lengkap sesuai variabel yang digunakan dalam penelitian


(48)

Berikut ini merupakan rincian kriteria pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian :

Tabel 3.2

Kriteria Pemilihan Sampel

KETERANGAN JUMLAH PERUSAHAAN

Jumlah perusahaan yang terdaftar di

BEI tahun 2011-2014 144

Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan secara berkala sesuai periode tahun pengamatan

(55) Perusahaan yang memiliki data

lengkap sesuai variabel yang digunakan dalam penelitian

(39) Jumlah perusahaan yang memenuhi

kriteria sampel 50

Total sampel yang digunakan dalam

penelitian (50x4) 200

Sampel dapat dilihat pada Lampiran I. Sumber: (Olah data penulis)

3.5 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Sumber data yang digunakan adalah data yang berasal dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan (http://www.sahamok.com/contoh-perusahaan-manufaktur/) untuk mengetahui jenis-jenis perusahaan manufaktur yang terdapat di Indonesia.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, dilakukan dengan cara melakukan penelusuran laporan tahunan perusahaan yang memenuhi kriteria sampel untuk menghitung


(49)

item CSR, ukuran perusahaan dan data keuangan perusahaan untuk melihat tingkat rasio ROA yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) serta mempelajari sumber lain dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah : 3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis data. Dalam Uji normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05.

3.7.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Deteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat


(50)

dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan tolerance value > 0,10 namun jika nilai VIF >10 dan tolerance value < 0,10 maka terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2011:105).

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini dapat dideteksi dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(51)

3.7.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan adanya korelasi antar error term pada data time

series. Implikasi dari adanya gangguan autokorelasi pada hasil estimasi

adalah parameter hasil estimasi tidak lagi memiliki standard error yang minimum sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan standard

error tersebut dapat memberikan hasil yang misleading. Pengujian ada

tidaknya gangguan autokorelasi pada model regresi dilakukan dengan

Durbin Watson Test. Berikut ini tabel kriteria autokorelasi :

Tabel 3.3 Kriteria Autokorelasi

Hipotesis nol Hasil Keputusan

Tidak ada autokorelasi 0 < d < d1

Tolak Tidak ada autokorelasi

positif

d1 < d < du

No decision

Tidak ada autokorelasi negatif

4-dl < d < 4

Tolak

Tidak ada autokorelasi negatif

4-du < d < 4-dl

No decision

Tidak ada autokorelasi, positif dan negatif

Du < d < 4-du Tidak ditolak

3.8 Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Persamaan regresi ganda dirumuskan:


(52)

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 = CSR

X2 = Profitabilitas X3 = Ukuran Perusahaan

e = Tingkat error atau kesalahan dalam uji hipotesis ini. Dalam pengujian hipotesis ini, digunakan :

3.8.1 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

3.8.2 Uji statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat


(53)

(Ghozali, 2011:98). Taraf signifikan pengujian ini adalah (α=0,05). Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value < α dan Ha ditolak apabila p value > α.

3.8.3 Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria jika nilai signifikan >0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan ≤0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.


(54)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perusahaan

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam awal penelitian ini sebanyak 71 perusahaan manufaktur yang terdiri dari berbagai 41tatistic, namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata hanya 50 perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai dengan variabel yang digunkaan dalam penelitian. Oleh sebab itu, jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 perusahaan. Pengukuran pengungkapan Corporate Social Responsibility mengacu kepada indikator yang diungkapkan oleh Sembiring (2005) yang terdiri dari 7 kategori yang kemudian dirinci menjadi 79 item pengungkapan yang meliputi 14 item untuk kategori lingkungan, 7 item untuk kategori 41tatis, 8 item untuk kategori kesehatan dan keselamatan kerja, 29 item untuk kategori lain-lain tentang tenaga kerja, 10 item untuk kategori produk, 9 item untuk kategori keterlibatan masyarakat, dan 2 item untuk kategori umum. Rumus yang digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR yaitu jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan oleh perusahaan dibagi dengan jumlah item yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan. Perhitungan pengungkapan CSR tersebut menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item pengungkapan diberi nilai 1 apabila diungkapkan, dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan yang kemudian


(55)

dijumlahkan untuk memperoleh total skor perusahaan. Berikut ini merupakan tabel pengungkapan CSR perusahaan untuk tahun 2011-2015.

Tabel 4.1

Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2011

NO Nama Perusahaan Luas Pengungkapan Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII

1 Akasha Wira

International 1 1 1 1 0 0 0 4 5,06 2 Polychem Indonesia 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79 3 Alkindo Naratama 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79 4 Asahimas Flat Glass 2 0 2 0 0 4 0 8 10,12

5 Argo Pantes 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53

6 Astra International 2 0 0 0 0 2 0 4 5,06 7 Astra Auto Part 2 1 1 3 0 3 0 10 12,65

8 Berlina 2 0 0 3 2 1 0 8 10,12

9 Charoen Pokphand

Indonesia 0 0 0 0 1 3 1 5 6,32

10 Citra Turbindo 2 0 0 0 0 3 1 6 7,59 11 Delta Djakarta 0 0 1 3 0 3 0 7 8,86 12 Duta Pertiwi Nusantara 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79 13 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 0 1 0 2 2,53 14 Fajar Surya Wisesa 2 1 0 0 0 2 1 6 7,59 15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 3 1 5 6,32 16 Hanjaya Mandala

Sampoerna 2 0 0 0 0 2 1 5 6,32

17 Indofood CBP Sukses

Makmur 2 0 0 2 0 3 0 7 8,86

18 Indofarma 1 0 0 3 0 2 1 7 8,86

19 Indofood Sukses

Makmur 3 0 2 2 2 3 0 12 15,18

20 Indah Kiat Pulp &

Paper 4 1 1 2 2 2 0 12 15,18

21 Toba Pulp Lestari 1 0 1 3 0 1 1 7 8,86 22 Indocement Tunggal

Prakasa 0 1 0 2 0 2 0 5 6,32

23 Indopoly Swakarsa

Industry 2 0 0 1 0 3 0 6 7,59

24 Jembo Cable Company 0 0 0 4 0 0 0 4 5,06 25 Kimia Farma 1 0 1 1 2 2 1 8 10,12 26 Kabelindo Murni 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79 27 Kertas Basuki Rahmat

Indonesia 0 0 0 1 0 2 0 3 3,79

28 Kalbe Farma 3 1 0 3 1 1 0 9 11,39 29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45 30 Lionmesh Prima 0 0 0 1 0 2 0 3 3,79


(56)

31 Multi Strada Arah

Sarana 1 0 0 2 0 2 0 5 6,32

32 Martina Berto 3 0 0 1 0 4 0 8 10,12 33 Apac Citra Centertex 2 0 0 2 1 2 0 7 8,86 34 Pelat Timah Nusantara 2 0 0 0 2 2 0 6 7,59

35 Nippres 0 0 0 0 0 3 0 3 3,79

36 Sat Nusa Persada 0 0 0 3 0 2 0 5 6,32 37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 0 2 2,53 38 Bentoel International

Investama 1 0 0 0 1 1 0 3 3,79

39 Nippon Indosari

Corporindo 0 0 1 2 0 3 0 6 7,59

40 Sekawan Inti Pratama 2 0 0 5 0 0 0 7 8,86 41 Siearad Produce 0 0 0 2 0 2 1 5 6,32 42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 0 2 0 7 8,86

43 Suparma 2 0 0 1 0 3 0 6 7,59

44 Mandom Indonesia 1 0 0 1 0 2 1 5 6,32 45 Tirta Mahakam

Resources 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53

46 Pabrik Kertas Tjiwi

Kimia 3 0 1 2 2 3 0 11 13,92

47 Surya Toto Indonesia 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79 48 Chandra Asri

Petrochemical 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86 49 Ultrajaya Milk Industry 0 0 0 0 0 4 0 4 5,06 50 Unilever Indonesia 2 0 0 2 2 4 0 10 12,65 Sumber : pengolahan data penulis (2015)

Keterangan :

I : Lingkungan II : Energi

III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk

VI : Keterlibatan Masyarakat VII : Umum

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011, perusahaan hanya mengungkapkan 2,53% sampai 16,45%. Jumlah indeks di tahun 2011 yaitu 369,35 dengan rata-rata 7,39%. Untuk tahun 2011, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 16,45% pada PT. Krakatau Steel Tbk dan indeks


(57)

pengungkapan terendah yaitu 2,53% pada 4 perusahaan yaitu PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk, PT.Tirta Mahakam Resources Tbk, serta PT. Argo Pantes Tbk.

Tabel 4.2

Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2012

NO Nama Perusahaan Luas Pengungkapan Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII

1 Akasha Wira

International 1 1 1 0 1 1 1 6 7,59 2 Polychem Indonesia 0 0 1 2 0 0 0 3 3,79 3 Alkindo Naratama 1 0 0 0 2 1 0 4 5,06 4 Asahimas Flat Glass 3 1 1 0 2 4 1 12 15,18

5 Argo Pantes 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79

6 Astra International 3 1 0 0 1 2 0 7 8,86 7 Astra Auto Part 3 0 1 3 0 3 0 10 12,65

8 Berlina 3 0 1 3 2 1 0 10 12,65

9 Charoen Pokphand

Indonesia 0 0 0 0 1 3 1 5 6,32

10 Citra Turbindo 3 2 1 2 2 2 0 12 15,18 11 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 2 0 2 2,53 12 Duta Pertiwi

Nusantara 1 0 0 1 0 1 0 3 3,79

13 Eterindo

Wahanatama 2 0 1 2 0 2 0 7 8,86

14 Fajar Surya Wisesa 0 2 0 4 0 2 0 8 10,12 15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 3 1 5 6,32 16 Hanjaya Mandala

Sampoerna 2 0 2 0 0 3 0 7 8,86

17 Indofood CBP Sukses

Makmur 5 0 2 1 3 5 0 16 20,25

18 Indofarma 0 0 1 3 0 0 0 4 5,06

19 Indofood Sukses

Makmur 3 0 2 2 2 2 0 11 13,92

20 Indah Kiat Pulp &

Paper 4 0 1 2 2 2 0 11 13,92

21 Toba Pulp Lestari 3 0 1 2 0 1 1 8 10,12 22 Indocement Tunggal

Prakasa 1 1 1 1 1 0 0 5 6,32

23 Indopoly Swakarsa

Industry 1 0 0 0 0 3 0 4 5,06

24 Jembo Cable


(58)

25 Kimia Farma 1 0 0 2 1 2 0 6 7,59 26 Kabelindo Murni 2 0 2 1 0 2 0 7 8,86 27 Kertas Basuki

Rahmat Indonesia 2 0 1 1 0 2 0 6 7,59

28 Kalbe Farma 0 0 1 3 1 1 0 6 7,59

29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45 30 Lionmesh Prima 0 0 0 3 1 2 0 6 7,59 31 Multi Strada Arah

Sarana 2 0 0 2 1 2 1 8 10,12

32 Martina Berto 2 0 0 1 0 6 0 9 11,39 33 Apac Citra Centertex 2 0 0 0 2 2 0 6 7,59 34 Pelat Timah

Nusantara 2 1 1 0 1 2 0 7 8,86

35 Nippres 0 0 0 0 0 4 0 4 5,06

36 Sat Nusa Persada 2 2 3 4 2 3 2 18 22,78 37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 0 2 2,53 38 Bentoel International

Investama 1 1 0 0 0 1 0 3 3,79

39 Nippon Indosari

Corporindo 0 0 0 3 0 2 0 5 6,32

40 Sekawan Inti Pratama 2 0 0 5 0 0 0 7 8,86 41 Siearad Produce 0 0 0 3 1 2 1 7 8,86 42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 2 3 0 10 12,65

43 Suparma 2 0 0 0 0 3 0 5 6,32

44 Mandom Indonesia 3 0 0 4 2 3 1 13 16,45 45 Tirta Mahakam

Resources 0 0 0 0 0 1 0 1 1,26

46 Pabrik Kertas Tjiwi

Kimia 3 0 1 2 2 3 0 11 13,92

47 Surya Toto Indonesia 1 0 1 0 1 3 0 6 7,59 48 Chandra Asri

Petrochemical 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86 49 Ultrajaya Milk

Industry 2 0 0 2 2 2 0 8 10,12

50 Unilever Indonesia 2 0 0 2 2 4 0 10 12,65 Sumber : pengolahan data penulis (2015)

Keterangan :

I : Lingkungan II : Energi

III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk

VI : Keterlibatan Masyarakat VII : Umum


(59)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, ada sedikit penurunan maupun peningkatan pengungkapan CSR pada perusahaan yaitu 1,26% sampai 22,78%. Jumlah indeks di tahun 2012 yaitu 455,44 dengan rata-rata 9,11%. Untuk tahun 2012, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 22,78% pada PT. Sat Nusa Persada Tbk dan indeks pengungkapan terendah yaitu 1,26 pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.

Tabel 4.3

Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2013

NO Nama Perusahaan Luas Pengungkapan Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII

1 Akasha Wira

International 3 1 1 0 2 2 1 10 12,65 2 Polychem Indonesia 2 0 0 2 0 2 0 6 7,59 3 Alkindo Naratama 1 0 0 3 2 1 0 7 8,86 4 Asahimas Flat Glass 3 1 1 2 2 4 1 14 17,72

5 Argo Pantes 1 1 0 2 0 2 0 6 7,59

6 Astra International 2 1 1 1 1 3 0 9 11,39 7 Astra Auto Part 2 1 2 2 1 2 0 10 12,65

8 Berlina 3 0 1 3 2 1 0 10 12,65

9 Charoen Pokphand

Indonesia 1 0 1 0 1 3 1 7 8,86

10 Citra Turbindo 3 2 2 3 1 3 0 14 17,72 11 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 3 0 3 3,79 12 Duta Pertiwi

Nusantara 2 0 2 0 1 2 1 8 10,12

13 Eterindo Wahanatama 2 0 1 2 0 2 0 7 8,86 14 Fajar Surya Wisesa 1 2 0 3 0 2 0 8 10,12 15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 3 1 5 6,32


(60)

16 Hanjaya Mandala

Sampoerna 2 0 0 0 1 4 0 7 8,86

17 Indofood CBP Sukses

Makmur 2 0 3 2 3 4 1 15 18,98

18 Indofarma 1 0 0 3 1 2 0 7 8,86

19 Indofood Sukses

Makmur 3 0 3 2 2 4 1 15 18,98

20 Indah Kiat Pulp &

Paper 3 0 1 0 2 4 0 10 12,65

21 Toba Pulp Lestari 3 0 0 0 0 2 0 5 6,32 22 Indocement Tunggal

Prakasa 2 1 0 0 0 3 0 6 7,59

23 Indopoly Swakarsa

Industry 3 0 2 4 1 3 0 13 16,45

24 Jembo Cable

Company 2 1 1 0 0 2 0 6 7,59

25 Kimia Farma 1 0 1 2 1 2 1 8 10,12 26 Kabelindo Murni 2 0 2 0 0 2 0 6 7,59 27 Kertas Basuki

Rahmat Indonesia 3 0 1 1 0 2 1 8 10,12 28 Kalbe Farma 2 0 1 3 2 1 0 9 11,39 29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45 30 Lionmesh Prima 0 0 0 3 1 3 0 7 8,86 31 Multi Strada Arah

Sarana 1 0 0 2 1 2 0 6 7,59

32 Martina Berto 3 0 0 1 0 4 0 8 10,12 33 Apac Citra Centertex 1 0 0 2 0 2 0 6 7,59 34 Pelat Timah

Nusantara 0 0 1 0 1 2 1 5 6,32

35 Nippres 2 0 1 0 0 4 1 8 10,12

36 Sat Nusa Persada 2 2 3 4 2 3 2 18 22,78 37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 1 3 3,79 38 Bentoel International

Investama 2 0 0 0 2 1 0 5 6,32

39 Nippon Indosari

Corporindo 2 0 2 3 3 2 0 12 15,18 40 Sekawan Inti Pratama 2 0 0 5 0 0 0 7 8,86 41 Siearad Produce 0 0 1 3 1 3 1 9 11,39 42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 0 3 0 8 10,12


(61)

43 Suparma 2 0 0 2 0 3 0 7 8,86 44 Mandom Indonesia 3 0 0 4 2 3 1 13 16,45 45 Tirta Mahakam

Resources 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53

46 Pabrik Kertas Tjiwi

Kimia 3 0 1 2 3 3 0 12 15,18

47 Surya Toto Indonesia 1 0 2 3 1 2 0 9 11,39 48 Chandra Asri

Petrochemical 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86 49 Ultrajaya Milk

Industry 2 0 0 2 2 2 0 8 10,12

50 Unilever Indonesia 2 0 0 2 2 5 1 12 15,18 Sumber : pengolahan data penulis (2015)

Keterangan :

I : Lingkungan II : Energi

III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk

VI : Keterlibatan Masyarakat VII : Umum

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, ada sedikit kenaikan pada indeks pengungkapan. Hal ini berarti perusahaan sudah lebih aktif untuk melakukan kegiatan CSR. Indeks pengungkapan berkisar antara yaitu 2,53% sampai 22,78%. Jumlah indeks di tahun 2013 yaitu 536,45 dengan rata-rata 10,73%. Untuk tahun 2013, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 22,78% tetap pada PT. Sat Nusa Persada Tbk dan indeks pengungkapan terendah yaitu 2,53 masih pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.


(62)

Tabel 4.4

Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2014

NO Nama

Perusahaan

Luas Pengungkapan

Jumlah Indeks (%) I II III IV V VI VII

1 Akasha Wira

International 3 1 1 0 2 1 0 8 10,12 2 Polychem

Indonesia 2 0 0 2 1 2 0 7 8,86

3 Alkindo Naratama 1 1 2 0 1 2 0 7 8,86 4 Asahimas Flat

Glass 3 1 1 2 2 4 1 14 17,72

5 Argo Pantes 1 0 2 1 0 1 0 5 6,32 6 Astra International 2 1 1 0 1 3 0 8 10,12 7 Astra Auto Part 3 0 1 2 0 3 0 9 11,39

8 Berlina 2 0 4 1 2 2 0 11 13,92

9

Charoen Pokphand Indonesia

1 0 1 0 1 3 1 7 8,86

10 Citra Turbindo 3 2 2 3 1 3 0 14 17,72 11 Delta Djakarta 3 0 0 1 0 2 0 6 7,59 12 Duta Pertiwi

Nusantara 0 0 2 2 1 2 1 8 10,12

13 Eterindo

Wahanatama 2 0 1 2 0 2 0 7 8,86

14 Fajar Surya

Wisesa 1 3 0 2 0 2 0 8 10,12

15 Gudang Garam 1 0 0 0 0 2 0 3 3,79 16 Hanjaya Mandala

Sampoerna 1 0 0 2 0 3 0 6 7,59

17 Indofood CBP

Sukses Makmur 3 1 1 2 3 4 0 14 17,72

18 Indofarma 1 0 0 2 0 2 1 6 7,59

19 Indofood Sukses

Makmur 3 0 3 2 2 4 1 15 18,98

20 Indah Kiat Pulp &

Paper 2 0 1 0 2 4 0 9 11,39

21 Toba Pulp Lestari 2 0 0 2 0 1 1 6 7,59 22 Indocement

Tunggal Prakasa 2 0 0 0 1 2 1 6 7,59 23 Indopoly

Swakarsa Industry 3 0 2 4 1 3 0 13 16,45 24 Jembo Cable

Company 2 1 1 0 0 2 0 6 7,59

25 Kimia Farma 1 0 1 2 0 2 1 7 8,86 26 Kabelindo Murni 2 0 2 1 0 2 0 7 8,86 27 Kertas Basuki 3 0 1 1 0 2 1 8 10,12


(63)

28 Kalbe Farma 2 0 1 3 2 1 0 9 11,39 29 Krakatau Steel 2 0 2 3 2 3 1 13 16,45 30 Lionmesh Prima 1 0 0 3 1 3 0 8 10,12 31 Multi Strada Arah

Sarana 1 0 0 3 1 2 0 7 8,86

32 Martina Berto 2 0 0 4 2 2 0 10 12,65 33 Apac Citra

Centertex 1 0 0 2 0 2 0 6 7,59

34 Pelat Timah

Nusantara 2 0 0 0 2 2 0 6 7,59

35 Nippres 1 0 0 3 1 3 0 8 10,12

36 Sat Nusa Persada 3 2 3 3 3 2 1 17 21,51 37 Pyridam Farma 0 0 0 0 0 2 1 3 3,79 38

Bentoel International Investama

1 0 0 0 0 2 0 3 3,79

39 Nippon Indosari

Corporindo 2 0 2 4 3 3 0 14 17,72 40 Sekawan Inti

Pratama 2 0 1 0 5 2 0 10 12,65

41 Siearad Produce 0 0 1 3 1 4 0 9 11,39 42 Selamat Sempurna 0 0 1 4 0 2 0 7 8,86

43 Suparma 2 0 0 2 1 3 0 8 10,12

44 Mandom

Indonesia 3 0 1 4 2 3 0 13 16,45

45 Tirta Mahakam

Resources 1 0 0 0 0 1 0 2 2,53

46 Pabrik Kertas

Tjiwi Kimia 3 0 1 2 3 3 0 12 15,18 47 Surya Toto

Indonesia 2 1 1 3 2 2 0 11 13,92

48 Chandra Asri

Petrochemical 1 0 0 3 2 2 0 8 10,12 49 Ultrajaya Milk

Industry 0 0 0 2 2 2 1 7 8,86

50 Unilever

Indonesia 2 0 0 0 2 4 0 8 10,12

Sumber : pengolahan data penulis (2015) Keterangan :

I : Lingkungan II : Energi

III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V : Produk


(64)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, ada sedikit kenaikan pada indeks pengungkapan sama seperti tahun 2013. Hal ini berarti perusahaan sudah lebih aktif untuk melakukan kegiatan CSR. Indeks pengungkapan berkisar antara yaitu 2,53% sampai 21,51%. Jumlah indeks di tahun 2014 yaitu 555,46 dengan rata-rata 11,11%. Untuk tahun 2014, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 21,51% pada PT. Sat Nusa Persada Tbk walaupun sedikit mengalami penurunan dari tahun 2013 dan indeks pengungkapan terendah yaitu 2,53 masih pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.

Pada tabel di bawah ini akan digambarkan mengenai pengungkapan

Corporate Social Responsibility dari total keseluruhan ketujuh aspek yang telah

diuraikan di atas pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Tabel 4.5

Corporate Social Responsibility Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2014

No Nama Perusahaan Item Diterapkan

Total Item Seharusnya

CSRD (%) 1 Akasha Wira International 28 79 35

2 Polychem Indonesia 19 79 24

3 Alkindo Naratama 21 79 27

4 Asahimas Flat Glass 48 79 61

5 Argo Pantes 16 79 20

6 Astra International 28 79 24

7 Astra Auto Part 39 79 49

8 Berlina 39 79 49

9 Charoen Pokphand

Indonesia 24 79 30

10 Citra Turbindo 46 79 58

11 Delta Djakarta 24 79 30

12 Duta Pertiwi Nusantara 22 79 28

13 Eterindo Wahanatama 23 79 29

14 Fajar Surya Wisesa 30 79 38

15 Gudang Garam 18 79 23

16 Hanjaya Mandala

Sampoerna 25 79 32

17 Indofood CBP Sukses


(1)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001

CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917 .898 1.113

ROA .408 .030 .680 13.504 .000 .994 1.006

FIRM SIZE

.678 .205 .176 3.315 .001 .896 1.116

a. Dependent Variable: PBV

Setelah Transformasi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000

LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264 .872 1.147 LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000 .993 1.007 LN_FIRM

SIZE

2.541 .580 .258 4.382 .000 .878 1.139


(2)

(3)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .712a .506 .499 4.70659 1.700

a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV

Setelah Transformasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .635a .403 .394 .88360 2.033

a. Predictors: (Constant), LN_FIRM SIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001

CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917

ROA .408 .030 .680 13.504 .000

FIRM SIZE .678 .205 .176 3.315 .001


(4)

Setelah Transformasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000

LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264

LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000

LN_FIRMSIZ E

2.541 .580 .258 4.382 .000

a. Dependent Variable: LN_PBV

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .712a .506 .499 4.70659 1.700

a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV

Setelah Transformasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .635a .403 .394 .88360 2.033

a. Predictors: (Constant), LN_FIRMSIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV


(5)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4454.521 3 1484.840 67.030 .000a

Residual 4341.795 196 22.152

Total 8796.316 199

a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, ROA, CSR b. Dependent Variable: PBV

Setelah Transformasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 103.388 3 34.463 44.141 .000a

Residual 153.026 196 .781

Total 256.413 199

a. Predictors: (Constant), LN_FIRMSIZE, LN_ROA, LN_CSR b. Dependent Variable: LN_PBV

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -10.253 2.911 -3.522 .001

CSR -.840 8.084 -.006 -.104 .917

ROA .408 .030 .680 13.504 .000


(6)

Setelah Transformasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -7.404 1.693 -4.374 .000

LN_CSR -.133 .119 -.066 -1.119 .264

LN_ROA .480 .045 .587 10.596 .000

LN_FIRMSIZ E

2.541 .580 .258 4.382 .000


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

7 90 112

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 16

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 0 11

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 0 8

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 0 19

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 0 20