FC
W =
Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas FC
SP =
Faktor penyesuaian pemisahan arah FC
SF =
Faktor penyesuaian hambatan samping FC
CS =
Faktor penyesuaian ukuran kota Nilai-nilai faktor ini ditentukan berdasarkan tabe C-1 sd C-6 Manual
Kapasitas Jalan Indonesia. d. Bangkitan Lalu lintas
Dalam memprediksi bangkitan dan tarikan ,yang peru di analisa adalah potensi-potensi yang dominan yang menyebabkan terjadinya pergerakan dari
dan ke suatu wiayah.secara umum,faktor yang dominan sebagai penyebab bangkitan dan tarikan perjaanan adalah jumlah penduduk.Jadi bangkitan dan
tarikan dapat dimodelkan berdasarkan faktor dominan tersebut.bangkitan tarikan dapat diprediksi dengan menggunakan konsep equilibrium antara
bangkitan dengan tarikan ,sehingga antara toal bangkitan yang terjadi akan sama dengan total tarikan perjalanan yang terjadi.dalam persamaan matematis
bisa dapat dirumuskaan sebagai berikut :
P
ij
= P
ji
Dengan :P
ij
= Pejalanan dari i ke j
P
ji
= Pejalanan dari j ke i Untuk peramalan jumlah perjalanan di masa mendatang dapat digunakan
persamaan sebagai berikut :
T
i
= F
i
t
i
Dimana : Ti dan ti = pergerakan pada masa mendatang dan sekarang Fi
= faktor pertumbuhan seperti populasi P,pendapatan P,dan pemilikan kendaraan C .
B. Metode Analisa Data Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.
3.1.2 Komponen Lingkungan Fisik-Kimia
Komponen lingkungan yang termasuk dalam lingkup kajian geofisik-kimia adalah ikim ,kualitas udara, kualitas air laut,dan hidrooseanografi.
3.1.2.1 Iklim
Parameter yang diteliti dalam sub komponen iklim meliputi data iklim yang relevan dengan studi ini adalah curah hujan, suhu, kelembaban, dan
kecepatanangin.
A. Metode Pengumpulan Data
Data iklim yang dikumpulkan merupakan data sekunder data iklim di daerah lokasi proyek diperoleh dari BMKG Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru .Data yang berhasil dikoreksi selanjutnya dianalisis,yang meliputi curah hujan, suhu, kelembaban, dan
kecepatan angin sehingga menggambarkan keadaan iklimdi tapak studi.
B. Metode Analis Data
Metode analisa data untuk sub komponen iklim dilakukan dengan metode analogi.Data-data tersebut akan digunakan untuk data penunjang dalam
menganalisa dampak.
3.1.2.2. Kualitas Udara A. Metode pengumpulan data
Data kuaitas udara merupakan data primer yagng diperoleh dari pengukuran di lapangan .pengukuran kualitas udara akan dilakukan di lokasi
rencana kegiatanyang diperkirakan akan terkena dampak.data yang diperlukan untuk menunjang kualitas udara adalah arah dan kecepatan
angin,kelembaban,temperatur,dan tekanan udara.arah dan kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer ,kelembaban dan temperatur udara
diukur dengan menggunakan Higrotermometer,dan mengukur tekanan udara dengan menggunakan Barometer.
Pengukuran kualitas udara didasarkan pada pergerakan dan arah angin .pengambilan contoh udara ambien dilakuan dengan mengaplikasikan
impinger untuk gas dan dust samper untuk pengukuran debu.larutan gas dan contoh udara yang diperoleh kemudian akan dianalisis di laboratorium dengan
menggunakan spektrofotometer dan kromatografi gas untuk mendaatkan konsentrasi gas-gas .contoh debu dianalisis dengan menggunakan timbangan .
Ringkasan parameter dan metode analisis kualitas udara dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Parameter, Metoe, dan Peralatan Analisis Kualitas Udara
No Parameter Metode analisis
Alat analisis 1.
Sulfur dioksida SO2 Pararosanilin
Spektrofotometer 2.
Karbon monoksida CO NDIR
NDIR Analyzer 3.
Nirogen dioksida NO2 Saltzman
Spektrofotometer 4.
Oksidan O3 Chemiluminescent
Spektrofotometer 5.
Hidrokarbon HC Flame lonization
Gas Chromatography 6.
Partikel 10 µm PM10 Gravimetrik
Timbangan analitik kuantitatif,dust sampler.
7. Debu
Gravimetrik Timbangan analitik
kuantitatif,dust sampler Sampling kualitas udara ambien ditetapakan dengan
mempertimbangkan faktor meteorologi yatu arah dan kecepatan angin windrose.jumlah titik pengambilan ccontoh uji minimal adalah sebanyak 2
titik pengukuran yang mewakili d0wnwind areadan upwind area.
B. Metode Analisa Data Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan antara data yang
dperoleh hasil sampling dan analisis laboratorium dengan baku mutu kualitas udara ambien yang mengacu pada peraturan No. 41 tahun 1999tentang
pengendalan pencemaran. Data yang di peroleh akan di analisa secara deskriptif.
3.1.2.3 Kebisingan A. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data kebisingan dlakukan melalui pengukuran langsung di
lapangan.tingkat kebisingan diukur menggunakan alat sound level meter. Lokasi pengukuran dan pengumpulan data kebisingan ditetapkan pada 2 titk
di lokasi pemukiman penduduk yang dilalui dan 1 titik di dalam lokasi proyek yang akan di bangun.
B. Metode Analis Data Analis data dilakukan dengan cara membandingkan antara data yang
diperoleh dari hasil sampling dengan keputusan menteri lingkuungan hidup : Kep-48MENKLH111996. Data yang diperoleh akan dianalisi secara
deskriptif.
3.1.2.3 Tata Ruang
Parameter yang diteliti merupakan kesesuaian lokasi proyek dengan tata ruang didalam wilayah pembangunan rencana tata ruang kota Pekanbaru pada
Wilayah Pembangun WP 1 meliputi kesesuaian fungsi lahan serta luas wilayah pembangunan.
A. Metode Pengumpulan Data