Teknik Analisis Data Penafsiran dan Penyimpulan Hasil

2. Diagram Alir Percobaan Sintesis Eterifikasi Williamson Kopolimerisasi kationik Menggunakan katalis BF 3 OC 2 H 5 2 Pertukaran kation Impregnasi ionofor Pertukaran kation

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan bentuk urut sesuai dengan data yang dibutuhkan. Setiap data yang diperoleh mulai dari awal hingga akhir dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang ada dan setiap data yang diperoleh merupakan acuan untuk melakukan langkah berikutnya: 1. Struktur hasil sintesis eterifikasi Williamson, asam eugenil oksiasetat dianalisis dengan spektrometer FTIR, 1 H NMR dan GC-MS 2. Struktur hasil kopolimerisasi kationik dengan katalis BF 3 OC 2 H 5 2 , Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB dianalisis dengan spektrometer FTIR, dan ditentukan berat molekul relatifnya dengan metode viskometri Ostwald. Eugenol NaOH Asam kloroasetat Asam eugenil oksiasetat Analisis struktur : FTIR , 1 H NMR, GC-MS Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB Analisis struktur : FTIR Karakterisasi : BM Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terimpregnasi ionofor Analisis Struktur : FTIR DVB Logam Cu 2+ Analisis logam: AAS 3. Analisis gugus fungsi Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terimpregnasi ionofor dianalisis dengan FTIR. 4. Karakterisasi kapasitas pertukaran kation Cu 2+ Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB dan Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terimpregnasi ionofor dilakukan dengan AAS.

F. Penafsiran dan Penyimpulan Hasil

1. Hasil sintesis eter dengan metode Williamson apabila dibandingkan dengan eugenol, analisis dengan FTIR menunjukkan munculnya gugus karbonil pada daerah sekitar 1640-1820 cm -1 Fessenden, 1986 dan perbedaan serapan OH pada daerah sekitar 3200-3550 cm -1 Silverstein, 1991; 1 H NMR menunjukkan perbedaan lingkungan kimia dari OH dan munculnya sinyal dari Ar-O-CH 2 ; dan GC-MS yaitu munculnya ion pecahan-pecahan dengan ion molekul me = 222. Data-data tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasikan bahwa asam eugenil oksiasetat telah terbentuk. 2. Perbandingan spektra FTIR asam eugenil oksiasetat terhadap Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB akan memberikan perbedaan serapan yaitu hilangnya gugus vinil pada daerah sekitar 995 cm -1 dan 915 cm -1 Wade,1999; C=C alifatik pada daerah ~1638 cm -1 Silverstein, 1991, serta penentuan berat molekul Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB yang menghasilkan berat molekul yang tinggi, membuktikan telah terjadi kopolimerisasi. 3. Perbandingan data FTIR Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terhadap Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terimpregnasi ionofor yaitu munculnya serapan gugus azo pada daerah sekitar 1500-1600 cm -1 dan C-Cl stretching pada daerah sekitar 800-600 cm -1 Silverstein, 1991 yang dapat membuktikan telah terjadi impregnasi. 4. Perbandingan data AAS Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terhadap Kopoliasam eugenil oksiasetat-DVB terimpregnasi ionofor akan memberikan perbedaan hasil jumlah Cu yang tertukar yang dapat membuktikan bahwa kopolimer hasil impregnasi mempunyai kapasitas pertukaran kation lebih banyak dibandingkan kopolimer tanpa impregnasi. OCH 3 O H 2 C C H CH 2 H Na OH OCH 3 O H 2 C C H CH 2 Na + Eugenol Na-eugenoksida

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN