2
1. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia dalam melakukan suatu
pekerjaan. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, namun komputer diharapkan agar dapat mengerjakan segala sesuatu yang biasa
dikerjakan oleh manusia.
Manusia bisa menyelesaikan masalah karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dengan belajar, semakin
banyak belajar tentu saja pengetahuan seseorang akan meningkat sehingga memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Tanpa memiliki
kemampuan untuk menalar dengan baik manusia dengan segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Untuk itu agar komputer dapat melakukan tindakan seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai
kemampuan untuk menalar. Sistem pakar adalah merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang
pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, membuat keputusan maupun mengambil kesimpulan sejumlah fakta[1].
Sistem pakar dewasa ini telah banyak digunakan dalam sistem berbasis pengetahuan yang diterapkan diberbagai bidang. Dari sekian banyaknya sistem
pakar yang dikembangkan kebanyakan dibuat hanya untuk menyelesaikan masalah tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembangunan sistem pakar juga
membutuhkan pengkodean pada bahasa pemograman. Selain itu, mengetahui terbatasnya pembelajaran untuk sistem pakar, yang selama ini masih banyak
menggunakan buku-buku, jurnal, artikel dimana pengguna hanya dapat mempelajari teori-teori tentang sistem pakar tanpa bisa mencoba dan
mengembangkannya. Sehingga dibuat aplikasi
shell
sistem pakar untuk pembelajaran kecerdasan buatan.
Dalam penelitian ini dibuat aplikasi
Shell
sistem pakar yang digunakan untuk pembelajaran kecerdasan buatan khususnya sistem pakar sehingga dapat
memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencoba dan mengembangkan sistem pakar dengan memasukkan basis pengetahuan tanpa harus melalui proses
pengkodean pada bahasa pemograman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat
Shell
Sistem Pakar untuk Pembelajaran Kecerdasan Buatan.
2. Kajian Pustaka
Handayani [2] membuat sistem pakar untuk membantu bukan
menggantikan tugas-tugas para dokter serta melengkapi kemampuan para dokter tersebut dalam membuat keputusan yang optimal melalui pengolahan komputer.
Sistem pakar berbasis
web
dengan e2gLite yang telah dikembangkan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian. Pada
penelitiannya menuliskan bahwa pengguna dapat membuat sistem pakar berbasis
web
dengan
shell e2gLite
yang membutuhkan 2 buah
file
.
File
pertama adalah
file
3 halaman
web
yang berisi
applet e2gLite
, dan
file
kedua adalah
file
basis pengetahuan. Kedua
file
tersebut harus ditulis dengan format yang telah ditentukan oleh pembuat
e2gLite. File
basis pengetahuan berupa
file
teks dapat dibuat menggunakan program
editor
teks biasa seperti
notepad
.
File
ini berisi definisi aturan-aturan yang digunakan untuk menentukan jenis penyakit hati yang
dapat dibaca oleh siapapun karena bersifat publik atau dapat diakses oleh siapapun sehingga tidak dapat dijaga kerahasiannya. Mesin inferensi yang
digunakan adalah kombinasi antara
Forward Chaining
dan
Backward Chaining
. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan dengan menggunakan
browser
yang memiliki fitur
Java
[2]
.
Nurhuda [3] membuat
shell
sistem pakar untuk mempermudah seorang
knowledge engineer
atau seorang pakar dalam mengembangkan sistem pakar dengan waktu dan biaya yang sangat murah. Pada penelitiannya menuliskan
bahwa pengguna dari sistem ini dibedakan dalam 2 kelompok pengguna, masing- masing adalah pengguna dalam kelompok pengembang sistem pakar dan
pengguna dalam kelompok pemakai sistem pakar. Fasilitas yang digunakan untuk kelompok pengembang sistem pakar dalam membangun basis pengetahuan terdiri
atas
fasilitas untuk
mendokumentasikan faktakondisi,
fasilitas untuk
mendokumentasikan kesimpulan, dan fasilitas untuk mendokumenasikan aturan yang masing-masing diinputkan melalui
user interface
. Sedangkan fasilitas yang digunakan untuk kelompok pemakai sistem pakar terdiri atas fasilitas konsultasi
dan kesimpulan hasil konsultasi. Mesin inferensi yang digunakan adalah
Forward Chaining
. Aplikasi yang dibangun berbasis desktop [3]. Penelitian ini mengadopsi dari penelitian Handayani [2] mengenai basis
pengetahuan yang digunakan berupa
file editor
teks sehingga muncul ide bahwa basis pengetahuan yang digunakan adalah berupa
file
teks sehingga dapat dengan mudah dikembangkan untuk pengetahuan yang berbeda-beda sebagai
pembelajaran kecerdasan buatan. Penelitian ini juga mengadopsi dari penelitian Nurhuda [3] mengenai mesin inferensi yang digunakan yaitu
Forward Chaining
, sehingga dalam mencari kesimpulan dilakukan pencocokan fakta yang diperoleh
dengan aturan yang ada pada basis pengetahuan. Pada penelitian yang dikerjakan ini dibuatlah suatu sistem pembelajaran
kecerdasan buatan berupa
Shell
sistem pakar yang dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mempelajari maupun mengembangkan sistem pakar dengan
menggunakan mesin inferensi
Forward Chaining
dan pendekatan berbasis aturan
rule based reasoning
. Diasosiasikan sebagai
shell
karena pada dasarnya
shell
sistem pakar merupakan sistem pakar tanpa dilengkapi dengan basis pengetahuan tertentu sehingga dapat diisi dengan pengetahuan yang berbeda-beda. Dengan
menggunakan
file
teks dan pola
if-then
maka pengguna dapat dengan mudah melakukan modifikasi terhadap data yang terdapat pada basis pengetahuan.
Web
adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau
gabungan dari semuanya, baik bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman[4].
4
User Interface
Inference Engine
Editing Facilities
for create and update
the knowledge
base
Knowledge Base
Pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[5]. Sistem Pakar adalah suatu sistem yang menggunakan pengetahuan yang
dimiliki manusia kemudian diimplementasikan ke dalam suatu komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya ditangani oleh seorang pakar [6]. Sistem
pakar disusun oleh dua bagian utama: 1 Lingkungan pengembang
Development Environment
digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar; 2 Lingkungan konsultasi
Consultation Environment
digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar[7].
Shell
adalah bagian dari perangkat lunak yang berisi
user interface
, format untuk representasi dari basis pengetahuan dalam domain sempit dan spesifik, dan
mesin inferensi[8]. Gambar 1 menjelaskan tentang arsitektur
shell
sistem pakar.
Gambar 1 Arsitektur Shell Sistem Pakar[8]
Dalam membangun
shell
sistem pakar terdapat beberapa komponen –
komponen dasar penyusunnya yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Komponen Dasar Shell Sistem Pakar[9]
Basis pengetahuan menyimpan fakta dan aturan. Sebuah
expert system tool
memiliki satu atau lebih skema representasi pengetahuan untuk mengekspresikan pengetahuan tentang domain aplikasi. Mesin inferensi
menyediakan mekanisme inferensi untuk memanipulasi pengetahuan dalam basis pengetahuan untuk melakukan penelusuran dalam menyelesaikan masalah.
Subsistem akuisisi pengetahuan merupakan subsistem untuk membantu pakar dalam membangun basis pengetahuan. Pengumpulan pengetahuan diperlukan
untuk menyelesaikan masalah dan membangun basis pengetahuan lebih jauh untuk meningkatkan kemampuan sistem pakar. Subsistem penjelasan merupakan
5 penjelas yang menjelaskan tentang aksi sistem. Penjelasan dapat berupa
bagaimana kesimpulan akhir diperoleh dan dari mana solusi yang diberikan didapatkan. Antar muka pengguna
user interface
merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan pengguna[9].
Rule based reasoning
merupakan teknik representasi pengetahuan dengan menggunakan aturan berbentuk:
IF-THEN
. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan
seorang pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak langkah
– langkah pencapaian solusi[10].
Forward chaining
merupakan suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian sebelah kiri
IF
terlebih dahulu. Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis[10].
3. Metode dan Perancangan Sistem