Tinjauan Pustaka. T1 672009217 Full text

3

2. Tinjauan Pustaka.

Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui kefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan feed back bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.[1] Menurut Stufflebeam et.al 1971, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan. Penerapan evaluasi meliputi beberapa hal yaitu, tes, pengukuran, dan penialian.[2] S. Hamid Hasan 1988 menjelaskan bahwa tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi soal yang digunakan. [3] Tes dapat berupa pertanyaan, oleh sebab itu setiap jenis pertanyaan yanhg digunakan, rumusaan pertanyaan yang diberikan, atau pola jawaban yang disediakan dan dirancang, harus memenuhi suatu perangkat kriteria yang tepat. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Dalam pengukuran guru harus menggunakan alat ukur tes atau non-tes. Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan raliabilitas yang tinggi. Depdikbud 1994 mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasar kriteria dan pertimbangan tertentu.[4] Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut yang dimaksud merupakan fungsi evaluasi pembelajaran, dapat berupa: 1 Fungsi formatif, yaitu untuk memberikan umpan balik feed back kepada guru sebagai dasar untuk memperbaki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi siswa. 2 Fungsi sumatif, yaitu untuk menentukan nilai angka kemajuanhasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak. 3 Fungsi diagnostik, yaitu untuk emahami latar belakang siswa yang mengalami kesulitan belajar atau memiliki kelemahan-kelemahan dalam hal tertentu yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan analisa untuk memecahkan permasalahan tersebut. 4 Fungsi penempatan, yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Untuk tindak lanjut masing-masing fungsi yang dikehendaki ini, diadakan tes, yaitu : 1 Tes penempatan, yaitu tes yang disajikan pada awal tahun pelajaran 4 untu mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkatan yang telah dicapai. 2 Tes Formatif, yaitu tes yang diadakan ditengah program pengajaran untuk memantau kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun kepada guru. 3 Tes diagnostik, yaitu tes yang bertujuan mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk mengupayakan perbaikannya. Karena tujuannya adalah mendiagnosa, maka harus terlebih dahulu diketahui bagian mana dari pengajaran yang memberikan kesulitan bagi siswa. Biasanya dilakukan terlebih dahulu tes formatif untuk mengetahui ada tidaknya bagian yang menjadi kendala. Setelah diketahui bagian yang belum dikuasai siswa dapat dibuat butir- butir soal yang memusat terhadap bagian tersebut sehingga dapat disimpulkan bagian sub-bahasan mana yang menjadi kesulitan bagi siswa. Atas dasar informasi itu guru dapat mengupayakan perbaikannya. 4 Tes sumatif, yaitu tes yang diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir akhir suatu jenjang pendidikan.[5] PHP Hypertext Preprocessor PHP PHP adalah singkatan rekursif berulang dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman script paling banyak digunakan saat ini. PHP termasuk bahasa pemrograman yang bekerja di sisi server yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan dengan menggunakan syntax HTML biasa.[6] Web Server Web server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World Wide Web WWW. Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti, Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser.[6] Database MySql MySQL adalah salah satu jenis database server yang bersifat free tidak perlu membayar dalam menggunakannya pada berbagai platform seperti UNIX dan windows.[6] PURE CSS Pure adalah CSS module dari YAHOO. PURE merupakan CSS yang digunakan dalam menyusun tampilan website menggunakan normalize.css namun tidak menggunakan javaScript hanya ada HTML dan CSS saja.[7] 3. Metode Pengembangan Sistem. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Prototype Model. Prototype Model adalah metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Metode ini memungkinkan adanya interaksi antara pengembang sistem dengan pengguna 5 sistem nantinya, sehingga dapat mengatasi ketidakserasian antara pengembang dan pengguna. Bagan mengenai prototype model dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Bagan Prototype Model [8] Proses atau tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model yaitu: 1 Pengumpulan Kebutuhan: Pihak developer mencari tahu kebutuhan client, tujuan umum dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya; 2 Pengkodean Sistem: Apabila prototyping sudah disepakati maka prototyping akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai, pada bagian ini implementasi dan pembangunan sistem dalam bentuk nyata dilakukan. Pengujian sistem dilakukan apabila sistem sudah dibentuk menjadi suatu perangkat lunak, maka pada tahap selanjutnya adalah menguji sistem tersebut dengan variabel-variabel riil sesuai dengan kebutuhan client. Tahap ini sering disebut dengan istilah testing, sehingga kesalahan-kesalahan kerja pada sistem dapat dihindari; dan 3 Evaluasi Sistem: Pada tahap ini client akan mengevaluasi kerja sistem yang sudah selesai, apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun ulang maupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem dan selanjutnya. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype yang dibuat untuk memuaskan kebutuhan client dan untuk memahami kebutuhan client. Tahapan pertama dalam perancangan model sistem evaluasi berbasis web ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Guru dituntut untuk dapat memberikan materi yang baik, memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, menganalisa hasil evaluasi yang telah diberikan, dan menyusun rencana untuk perbaikan. Untuk menemukan kekurangan siswa dalam proses pembelajaran, dilakukan tes dengan 2 fungsi utama, yaitu fungsi formatif dan fungsi diagnostik. Seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka, tes formatif dilakukan untuk memantau kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik, untuk mengetahui bagian yang menjadi kendala. Setelah diketahui bagian yang belum dikuasai siswa, dilakukan tes diagnostik dengan membuat butir-butir soal yang memusat terhadap bagian tersebut sehingga dapat disimpulkan bagian 6 sub-materi mana yang menjadi kesulitan bagi siswa. Atas dasar informasi itu guru dapat mengupayakan perbaikannya. Proses evaluasi yang dilakukan guru terhadap siswa diawali dengan membuat soal yang mencakup satu materi kompetensi. Soal yang dibuat memiliki tingkat kesulitan antara mudah dan sedang. Soal disusun pada lembar soal sesuai dengan urutan kompetensi dasar untuk dikerjakan oleh siswa. Hasil dari proses evaluasi tersebut digunakan guru sebagai bahan analisa guru terhadap siswa untuk mengetahui kompetensi dasar mana yang menjadi kendala bagi siswa. Setelah diketahui kompetensi dasar yang menjadi masalah, guru membuat soal yang memusat pada kompetensi dasar tersebut. lembar soal disusun berdasar urutan sub-kompetensi dasar yang ada dengan tingkat kesulitan mudah. Dari hasil evaluasi tersebut maka guru dapat menganalisa sub-kompetensi dasar mana yang belum dikuasai oleh siswa. Proses evaluasi tersebut digambarkan seperti gambar 2. Gambar 2 Proses Evaluasi Belajar Siswa Tahapan berikutnya dalam perancangan model evaluasi pembelajaran berbasis web ini adalah melakukan perbandingan dari beberapa aplikasi tes yang sudah ada, diantara lainnya adalah Moodle, QuizStar, QuizMaker, ProProfs, 7 Edmodo, Schoology, Wondershare Quiz Creator. Hasil dari perbandingan tersebut disajikan pada tabel 1. Tabel 1 Perbandingan model sistem yang dirancang dengan tes yang telah ada. Faktor pembanding Model sistem evaluasi yang dirancang Model sistem evaluasi yang telah ada Perancangan Perancangan dilakukan dari dasar, sehingga dinas memahami dan menguasai dengan baik dalam pemodelan dan perancangan. Dibutuhkan seorang yang mengerti sistem tersebut dengan baik karena pemodelan dan perancangan model tidak terdokumentasi dari awal. Kemudahan penggunaan Model yang dirancang sederhana, disesuaikan dengan kebutuhan sehingga guru yang memiliki kendala dalam menggunakan teknologi sehingga mudah dalam pemakaiannya. Sistem terlalu kompleks dan mayoritas sistem menggunakan bahasa inggris, sehingga guru merasa kesulitan dalam pemakaiannya. Implementasi Sistem dapat berjalan secara intranet, sehingga tidak membutuhkan koneksi internet. Beberapa sistem membutuhkan koneksi internet, sehingga menjadi kendala pada sekolah dasar yang tidak memiliki koneksi internet. Alur sistem dan out put sistem Perancangan alur sistem disesuaikan dengan kebutuhan guru sehingga hasil out put olahan data dapat digunakan sebagai pendukung analisa guru. Mayoritas alurnya dirancang hanya untuk memberikan tes sebagai penilaian sehingga kurang dengan kebutuhan. Stabilitas sistem Sistem dirancang sederhana, sehingga sistem lebih ringan karena tidak memuat banyak library seperti beberapa sistem lainnya. Banyak library yang muat sehingga membutuhkan perangkat dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Perancangan Sistem Perancangan sistem dilakukan dengan merancang flowchart sistem evaluasi pembelajaran. Pengguna sistem evaluasi pembejalaran ini dibagi menjadi 3, yaitu admin, guru, dan siswa, dimana setiap pengguna memiliki hak akses yang berbeda beda. 8 Berdasarkan proses evaluasi pembelajaran yang telah dideskripsikan sebelumnya, dibuat flowchart sistem dan flowchart program. Flowchart sistem dirancang untuk menunjukkan alur prosedur pada sistem, sedangkan flowchart program dirancang berdasarkan flowchart sistem. Flowchart program dirancang untuk memberikan rincian bagaimana setiap prosedur pada alur prosedur sistem dilakukan. Flowchart sistem pertama merancang alur sistem dalam membuat soal. Pada proses ini, guru melakukan penambahan data-data soal untuk disimpan ke dalam sistem. Flowchart sistem pengolahan data soal ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3 Flowchart sistem olah data soal Berdasarkan flowchart sistem pada proses mengolah data soal tersebut, dibuat flowchart program untuk menunjukkan urutan prosedur dalam penambahan data soal. Data yang diperoleh dari form data soal, disimpan ke dalam database. Flowchart program proses olah data soal ditunjukkan pada gambar 4. Gambar 4 Flowchart program olah data soal 9 Proses berikutnya adalah merancang alur sistem dalam mengolah data tes. Pada proses ini, guru melakukan penambahan data tes yang akan dilaksanakan dengan mengisi form tambah data tes. Flowchart sistem pengolahan data tes ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5 Flowchart sistem olah data tes Berdasarkan flowchart sistem pada proses mengolah data tes tersebut, dibuat flowchart program untuk menunjukkan urutan proses dalam pengolahan data tes. Data yang diperoleh dari form data tes, disimpan kedalam sistem. Flowchart program proses olah data tes ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 6 Flowchart program olah data tes Perancangan berikutnya adalah merancang alur sistem dalam mengolah data lembar soal tes. Pada proses ini, guru melakukan penambahan data lembar soal tes dengan memilih data ujian yang akan diolah lembar soalnya. Kemudian guru mencari soal dari data soal yang telah ditambahkan sebelumnya untuk 10 dimasukkan ke dalam data lembar soal tes. Flowchart sistem pengolahan data lembar soal tes ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7 Flowchart sistem mengolah data lembar soal Berdasarkan flowchart sistem dalam proses olah lembar soal, dibuat flowchart program. Sistem menampilkan data ujian dan menampilkan data lembar soal, sistem menampilkan data soal untuk ditambahkan kedalam data lembar soal sesuai dengan id ujian. Prosedur dalam memilih soal untuk dimasukkan ke dalam lembar soal tes ditunjukkan pada flowchart program seperti gambar 8. Gambar 8 Flowchart program mengolah data lembar soal 11 Perancangan selanjutnya adalah merancang bagan alur sistem dalam proses pelaksanaan tes pada siswa. Sebelum melakukan ujian, data ujian diperiksa status ujian terlebih dahulu. Bila ujian aktif, maka data akan tampil pada data ujian siswa. Sebelum masuk ke lembar soal, ujian diperiksa apakah ujian pernah dikerjakan sebelumnya atau belum. Bila belum maka akan tampil lembar soal untuk dikerjakan siswa. Setelah selesai menjawab, data jawaban siswa dicocokkan dengan kunci jawaban pada data soal. Hasil ujian akan langsung ditampilkan setelah proses pengkoreksian jawaban selesai. Alur sistem proses tes ditunjukkan pada gambar 9. Gambar 9 Flowchart sistem proses tes siswa Berdasarkan flowchart sistem pada proses tes siswa, dibuat flowchart program untuk menunjukkan urutan dalam proses tes siswa. Sistem melakukan pengecekan terhadap data ujian yang ada pada database sistem. Apabila tidak ada ujian yang memiliki status aktif, maka tidak ada data ujian yang ditampilkan pada halaman siswa. Namun bila ada ujian dengan status aktif, maka akan muncul pada halaman data ujian siswa. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap data ujian apakah ujian sudah pernah dikerjakan atau belum. Bila sudah maka akan tampil pesan bahwa ujian telah dikerjakan, namun bula belum maka akan tampil data lembar soal untuk dikerjakan oleh siswa. Jawaban yang dijawab oleh siswa akan diproses untuk dicocokkan dengan jawaban kunci pada table soal. Hasi dari proses pencocokan tersebut dimasukkan kedalam database sistem dan ditampilkan pada 12 halaman hasil tes siswa. Prosedur program dalam proses tes siswa ditunjukkan pada flowchart program seperti gambar 10. Gambar 9 Flowchart program proses tes siswa

4. Pembahasan dan implementasi