Kisi Difraksi DASAR TEORI

Seberkas cahaya yang mengenai kisi difraksi mengalami pola interferensi, dimana maksimum ‐ maksimum berada dalam posisi yang sama dan tajam. Karena maksimum ‐ maksimum sangat tajam, maka posisi sudut dapat diukur sampai ketelitian yang tinggi. Maksimal interferensi berada pada sudut θ yang diberikan λ θ m d m = sin d merupakan jarak tiap garis ‐ garis dan m disebut bilangan orde. Jika m = 0 tidak terjadi pembelokan. Bila sebuah kisi yang mengandung ratusan atau ribuan celah disinari oleh sebuah berkas sinar ‐ sinar cahaya monokromatik yang sejajar, maka terbentuk sederet pola garis ‐ garis yang sangat tajam pada sudut ‐ sudut tertentu. Garis ‐ garis m = 1 dinamakan orde pertama, garis ‐ garis m = 2 dinamakan garis ‐ garis orde dua, dan seterusnya. Jika kisi disinari oleh cahaya putih dengan distribusi panjang gelombang kontinyu, maka setiap nilai m bersesuaian dengan sebuah spektrum kontinyu dan jika kisi disinari oleh cahaya dengan distribusi panjang gelombang maka setiap nilai m bersesuaian dengan spektrum garis [8].

2.2 Daya Pisah Kisi Difraksi

Dalam spektrokopi seringkali penting untuk membedakan panjang gelombang ‐ panjang gelombang yang berbeda sedikit. Dua berkas cahaya dengan 1 λ dan 2 λ berbeda kecil sekali 1 1 2 − = Δ λ λ λ jatuh pada sebuah kisi maka maksimum orde yang sama 1 λ dan 2 λ berhimpit. Agar kedua λ tersebut dapat dibedakan atau dilihat secara terpisah maka maksimum 1 λ berhimpit dengan minimum 2 λ . Maksimum orde ke ‐m terjadi bila selisih fasa φ untuk celah ‐ celah yang berdekatan adalah m π φ 2 = minimum pertama disamping maksimum terjadi bila N m 2 2 π π φ + = , dimana N adalah banyaknya celah. φ diberikan juga oleh λ θ π φ sin d 2 = , sehingga interval sudut θ d yang bersesuaian dengan pertambahan pergeseran fasa φ d yang kecil dapat didiferensial persamaan λ θ θ π φ d d d cos 2 = , dimana d , 2 N π φ = sehingga , cos 2 2 λ θ θ π π d d N = 1 Atau N d d λ θ θ = cos 2 Untuk nilai sudut θ d diantara maksimum ‐ maksimum untuk dua λ yang sedikit berbeda mempunyai persamaan λ θ m d = sin 3 Bila didiferensialkan maka diperoleh 4 λ θ θ md d d = cos 4 Dari persamaan 2 dan 4 dapat peroleh λ λ md N = dan Nm d = λ λ jika λ Δ kecil, maka λ λ Δ = d , sehingga daya pisah R menjadi Nm R = Δ = λ λ 5 Makin besar jumlah garis pada kisi dan makin tinggi orde dari spektrum, maka daya pisah kisi makin besar. 3. RANCANGAN ALAT dan PRINSIP KERJANYA Telah diketahui bahwa cahaya dapat didispersikan oleh prisma maupun kisi difraksi. Jika cahaya yang jatuh pada kisi difraksi adalah cahaya monokrom maka akan muncul pola gelap dan terang pada layar. Pada rancangan alat ini, spektrometer transmisi sederhana dirancang dengan memanfaatkan kisi difraksi dan digunakan untuk melakukan penelitian dengan cara menjatuhkan cahaya pada kisi difraksi. Kisi difraksi yang digunakan memiliki jumlah celah 570 garis per milimeter, dengan demikian jarak kisinya adalah 1.7 mikrometer. Merancang spektrometer transmisi sederhana memerlukan alat bantu sebagai teropong. Dalam rancangan spektrometer kali ini menggunakan paralon yang harganya relatif murah dan mudah didapatkan. Namun sebelum merancang spektrometer transmisi sederhana, sudut dari kisi difraksi harus diketahui terlebih dahulu agar semua spektrum dari cahaya yang masuk mengenai kisi difraksi dapat terlihat. Untuk mencari sudut kisi difraksi dilakukan percobaan menggunakan laser merah dan laser hijau dengan cara menjatuhkan sinar laser merah dan laser hijau pada kisi difraksi. Sudut difraksi yang diperoleh dari laser merah dan laser hijau pada kisi inilah yang menjadi acuan untuk merancang spektrometer transmisi sederhana. Menentukan sudut dispersi laser yang diperoleh dari kisi difraksi. Sinar laser dijatuhkan pada kisi difraksi secara segaris. Pada rancangan alat spektrometer ini digunakan sudut difraksi pada orde pertama yang memiliki resolusi yang rendah. Ini dilakukan karena menyesuaikan CCD yang ada pada kamera digital. CCD kamera digital yang digunakan hanya dapat merekam semua spektrum pada orde pertama. Sedangkan bila menggunakan orde kedua yang memiliki resolusi yang lebih tinggi akan mengakibatkan ada sebagian spektrum yang tidak terekam oleh CCD kamera digital. Nilai sudut difraksi dicari dengan cara mengukur jarak sinar utama dari kisi ke layar dan jarak sinar utama ke orde pertama, setelah memperoleh jaraknya kemudian sudutnya dihitung menggunakan arctan. Jarak antara kisi difraksi dan layar dua meter. Untuk laser hijau jarak sinar utama dengan orde pertama 64.7cm sehingga sudut yang diperoleh 18 sedangkan untuk laser merah jarak sinar utama dengan orde pertama 77cm sehingga sudut yang didapat 21 . Sudut yang dipakai adalah 20 sebagai sudut tengah yang diperoleh dari sudut dispersi laser hijau dan laser merah. Setelah memperoleh sudut kisi difraksi pada orde pertama, barulah spektrometer transmisi sederhana dirancang dengan menggunakan paralon sebagai teropong. 5