Daya Pisah Kisi Difraksi
λ θ
θ
md d
d =
cos
4 Dari
persamaan 2 dan 4 dapat peroleh
λ λ
md N
=
dan
Nm d
= λ
λ
jika
λ
Δ
kecil, maka
λ λ
Δ =
d
, sehingga daya pisah R menjadi
Nm R
= Δ
= λ
λ 5
Makin besar jumlah garis pada kisi dan makin tinggi orde dari spektrum, maka daya
pisah kisi makin besar.
3.
RANCANGAN ALAT dan PRINSIP KERJANYA
Telah diketahui bahwa cahaya dapat didispersikan oleh prisma maupun kisi
difraksi. Jika cahaya yang jatuh pada kisi difraksi adalah cahaya monokrom maka akan
muncul pola gelap dan terang pada layar. Pada rancangan alat ini, spektrometer
transmisi sederhana dirancang dengan memanfaatkan kisi difraksi dan digunakan untuk
melakukan penelitian dengan cara menjatuhkan cahaya pada kisi difraksi. Kisi difraksi
yang digunakan memiliki jumlah celah 570 garis per milimeter, dengan demikian jarak
kisinya adalah 1.7 mikrometer.
Merancang spektrometer transmisi sederhana memerlukan alat bantu sebagai
teropong. Dalam rancangan spektrometer kali ini menggunakan paralon yang harganya
relatif murah dan mudah didapatkan. Namun sebelum merancang spektrometer
transmisi sederhana, sudut dari kisi difraksi harus diketahui terlebih dahulu agar semua
spektrum dari cahaya yang masuk mengenai kisi difraksi dapat terlihat. Untuk mencari
sudut kisi difraksi dilakukan percobaan menggunakan laser merah dan laser hijau
dengan cara menjatuhkan sinar laser merah dan laser hijau pada kisi difraksi. Sudut
difraksi yang diperoleh dari laser merah dan laser hijau pada kisi inilah yang menjadi
acuan untuk merancang spektrometer transmisi sederhana.
Menentukan sudut dispersi laser yang diperoleh dari kisi difraksi. Sinar laser
dijatuhkan pada kisi difraksi secara segaris. Pada rancangan alat spektrometer ini
digunakan sudut difraksi pada orde pertama yang memiliki resolusi yang rendah. Ini
dilakukan karena menyesuaikan CCD yang ada pada kamera digital. CCD kamera digital
yang digunakan hanya dapat merekam semua spektrum pada orde pertama. Sedangkan
bila menggunakan orde kedua yang memiliki resolusi yang lebih tinggi akan
mengakibatkan ada sebagian spektrum yang tidak terekam oleh CCD kamera digital.
Nilai sudut difraksi dicari dengan cara mengukur jarak sinar utama dari kisi ke layar dan
jarak sinar utama ke orde pertama, setelah memperoleh jaraknya kemudian sudutnya
dihitung menggunakan arctan. Jarak antara kisi difraksi dan layar dua meter. Untuk laser
hijau jarak sinar utama dengan orde pertama 64.7cm sehingga sudut yang diperoleh 18
sedangkan untuk laser merah jarak sinar utama dengan orde pertama 77cm sehingga
sudut yang didapat 21
. Sudut yang dipakai adalah 20
sebagai sudut tengah yang
diperoleh dari sudut dispersi laser hijau dan laser merah. Setelah memperoleh sudut kisi
difraksi pada orde pertama, barulah spektrometer transmisi sederhana dirancang
dengan menggunakan paralon sebagai teropong.
5
20
Gambar 2. Rancangan alat spektrometer transmisi sederhana yang memakai kisi difraksi
dengan jumlah celah 570 garismm dan menggunakan paralon sebagai teropong, serta ukuran ‐
ukuran paralon dan sudut kisi difraksi pada orde pertama yang terlihat dari atas.
50.5cm Kisi
Difraksi 570
garismm
20.5cm
5.5cm 7.5cm
0.5cm 6.5cm
69cm
Spektrometer transmisi sederhana dirancang dengan meletakan kisi difraksi yang
mempunyai jumlah celah 570 garismm tepat ditengah paralon yang memiliki ukuran
diameter 7.5cm dan panjangnya 69cm. Paralon dilubangi pada tempat yang sesuai
dengan sudut kisi difraksi pada orde pertama 20
, kemudian dipasang paralon yang
memiliki ukuran diameter 5.5cm. Supaya sinar datang sejajar, maka diujung depan kisi
tempat sinar masuk dibuat celah sempit dengan ukuran panjang 6.5cm dan lebar 0.5cm,
dengan jarak antara kisi dan celah sempit 50.5cm. Jarak antara kisi dan celah sempit
dapat dibuat lebih panjang supaya cahaya yang masuk semakin sejajar. Jarak kisi difraksi
dan tempat melihat spektrum pada sudut 20
adalah 20.5cm. Jarak ini harus tepat agar spektrum
dapat terlihat semua dan terekam oleh CCD kamera digital. Untuk mengurangi
6
pantulan cahaya didalam paralon dicat warna hitam sebagai penyerap cahaya yang tidak
diinginkan.