BAHAN KULIAH SOSIOLOGI

(1)

PUJI SYUKUR KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH

SWT.

SERTA SELAWAT DAN SALAM KITA SANJUNGKAN

KEPANKUAN NABI BESAR MUHAMMAD SAW

MATA KULIAH : SOSIOLOGI

PENGASUH : DRS. ABUBAKAR AJALIL, M.SI

JABATAN : LEKTOR KEPALA SOSIOLOGI


(2)

Asal kata sosiologi

SOCIUS: KAWAN

SOSIOLOGI

LOGOS : ILMU

-Kajian ilmu sosilogi -Struktur sosial

-Perubahan sosial

-PerilakuPerilaku sosial

-Dinamika Dinamika sosial

-Diferensiasi Diferensiasi sosial -Rekayasa Rekayasa sosial


(3)

APA ITU SOSIOLOGI

Apakah sosiologi itu? Apakah manfaat belajar

sosiologi? Dimana letak sosiologi dalam deretan

ilmu-ilmu sosiologi? Profesi apa saja bisa diisi oleh

para

ahli

sosiologi?

Pertanyaan-pertanyaan

semacam ini selalu menggoda siapa saja yang baru

pertama

kali

belajar

sosiologi.

Munculnya

pertanyaan-pertanyaan tersebut mudah sekali

dipahami, terutama karena di dalam masyarakat

sendiri pengertian sosiologi memang tidak sejelas

pengertian disiplin-disiplin lain seperti ekonomi,

hukum, kedokteran, fisika atau biologi. Usaha

menjelaskan pengertian sosiologi lazimnya dengan

rumusan kalimat yang agak panjang, bahkan

seringkali harus didahului membuat perbandingan

dengan ilmu-ilmu lain.


(4)

Sociology is the systematic analysis of the structure of social behaviour

(sosiologi adalah analisis yang sistimatis tentang struktur perilaku sosial).

Sociology : Studi of human behavior and their consequencies

Dalam difinisi semacam ini paling tidak terdapat empat elemen penting.

1. Perilaku yang dikaji adalah dalam karakter sosioal (bukan individual). Perilaku sosial berati perilaku yang ditunjukan untuk orang lain (bukan bagi dirinya sendiri) mempunyai konsekuensi bagi orang lain atau merupakan konsekuensi dari perilaku orang lain (ada hubungan timbal balik). Difinisi sosiologi yang menyebut suatu studi mengenai kelompok sosial atau masyarakat dianggap kurang akurat. Mengapa? Karena dalam kelompok sosial atau masyarakat sebenarnya ada bermacam-macam aspek perilaku. Lalu perilaku manakah yang tidak termasuk dalam kajian sisiologi? Banyak sekali. Perilaku-perilaku yang bersifat reaktif dan spontan (seperti : menangis karena kejatuhan benda) adalah diluar wilayah kajian sosiologi. Tetapi kebiasaan menangis yang lazim dilakukan oleh para gadis-gadis desa di pedalaman ketika menyetujui pinangan bisa dipelajari oleh sosiologi.

2. Perilaku sosial yang dipelajari oleh sosiologi tersebut adalah berstruktur. Struktur disini berarti pola atau regulasi tertentu. Dalam konteks ini, sosiologi bukanlah, semata-mata hanya sebuah penjelasan diskripsi tetapi berusaha memahami kaitan antara elemen-elemen perilaku sosial.

3. penjelasan sosiologi bersifat analitis. Ini berati bahwa dalam menjelaskan perilaku sosial berlandaskan prinsip-prinsip metodologi penelitian tertentu, bukan berdasarkan konsensus-konsensus dari berbagai intepretasi.

4. Penjelasan sosiologi adalah sistimatis, artinya dalam memahami perilaku sosial sosiologi menempatkan dirinya sebagai suatu disiplin yang mengikuti aturan-aturan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.


(5)

Kajian ilmu sosiologi

1.

Struktur sosial : lazim dikonsepsikan sebagai susunan

interaksi antar orang (aktor) dalam memenuhi kebutuhan

atau kepentingan. Susunan interaksi itu bukan hanya

memiliki pola-pola tertentu yang bisa diamati, tetapi juga

membentuk jaringan sosial yang dapat diperkirakan arah

perkembangannya.

2.

Perubahan

sosial

:

Situasi/keadaan

dalam

masyarakatsebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara

unsur-unsur yang ada dalam masyarakat.

3. Dinamika sosial : Proses pergeseran, pengurangan,

penambahan dan perkembangan unsur-unsur dalam suatu

kebudayaan

4. Diferensiasi sosial

5. Rekayasa sosial


(6)

Konsensus Pemb. Sosiologi

Sebenarnya telah terjadi perdebatan panjang diseputar hakekat dari aturan-aturan sosiologi. Perdebatan itu terutama dalam usaha mencari kesepakatan bagaimana ciri spesifikasi analisis sosiologi itu. Apakah harus seperti ilmu fisika atau kimia yang mempunyai rumus-rumus tertentu yang dapat dibuat generalasi? Atau, apakah sosiologi cukup hanya identifikasi dan menyajikan variasi-variasi? Perdebatan itu belum menemukan solusi yang memuaskan. Hanya saja ada satu aturan yang pada saat ini sama-sama disepakati yaitu bahwa ada kaitan antara pernyataan – pernyataan mengenai perilaku sosial dengan penjabarannya dalam bentuk data (atau dalam bentuk imformasi yang lain) Di samping itu, para ahli sosiologi harus dapat menghindari kemungkinan kemungkinan biasa dalam menyajikan dan menerangkan fakta-fakta yang berkaitan dengan kehidupan sosial.


(7)

Dari uraian tersebut kelihatan bahwa sosiologi

mempelajari sesuatu yang sudah ada, dan sosiologi

tidaklah mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang

amat khusus. Tetapi cara sosiologi mempelajari sesuatu

yang sudah tersebut adalah amat khas, artinya

berpijak pada asumi-asumi dasar tertentu,

perspektif-perspektif tertentu dan metodologi tertentu yang agak

berbeda dengan ilmu-ilmu sosial lainya serta memiliki

beberapa

paradigma

dalam

melihat

setiap

fenomenanya. Dalam melihat fenomena yang terjadi

dalam masyarakat, sosiologi tidak semata-mata hanya

memberitahukan apa yang terjadi atau membuat

diskripsi.

Tetapi

lebih

daripada

itu

adalah

menerangkan, menafsirkan atau menyandrakan apa di

balik fenomena tersebut berdaarkan teori atau

penelitian.


(8)

sosiologi dan ilmu lainnya

Karena itu perilaku sosial tertentu yang bagi orang

awam barang kali terasa agak aneh atau tidak wajar,

melalui sosiologi dapat menjadi sesuatu yang menarik dan

dapat ditelusuri akar munculnya. Dengan kekuatan

semacam itu akan mengisyaratkan sosiologi adalah disiplin

akademik yang mempunyai dasar teori

(body of theory)

yang kuat dan mempunyai metodologi yang jelas sehingga

mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Dengan kekuatan semacam itu juga berati bahwa

sosiologi adalah ilmu pengetahuan sosial yang memiliki

ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan psikologi, antropologi,

ekonomi, sejarah, ilmu politik dan sebagainya; sekaligus

dapat diterapkan untuk kepentingan-kepentingan praktis

yang berkaitan dengan perumusan atau implementasi

suatu kebijaksanaan.


(9)

Sifat Sosiologi

Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya sosiologi sosiologi dinyatakan sebagai

ilmu pengetahuan karena memiliki sifat-sifat ilmiah berikut :

1. Sosiologi bersifat empiris, berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didadasrkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif

2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu sebagai pengetahuan yang selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi, abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat secara kausalitas sehingga melahirkan teori.

3. Sosiologi bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi di bangun berdasarkan teori-teori dan berusaha memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori dengan mengacu kepada paradigma-paradigmanya

4. Sosiologi bersifat non-ethis, yaitu suatu usaha yang dipersoalkan bukanlah baik buruk fakta tertentu, akan tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis, dan tidak berkepentingan untuk merubah fakta, bagi sosiologi masyarakat dapat dijelaskan melalui fakta-faktanya sesuai paradigma-paradigmanya.


(10)

Perspektif Sosiologi

Berdasarkan beberapa karakteristik dan sifat – sifat

sosiologi menunjukkan bahwa sosiologi merupakan ilmu

sosial yang mempelajari prilaku sosial tertentu, dengan

demikian tidak semua prilaku dapat di kaji dengan

sosiologi, oleh sebab itu Beth B. Hess Dkk. (1985 : 7)

menyimpulkan bahwa, sosiologi dalam mencermati

fakta-fakta sosial sosiologi dibingkai oleh beberapa

karakteristik dari perspektifnya :

a. A concern with totality of social life.

b. Emphasis on the contex of social action, that is, the

social forces that shape and channel individual choices.

c. A focus on the group rather than on individuals, we are

interest in the individual primerily as a member of the

group.


(11)

1 * The psychological pespective begins with the mental state of the individual and then looks at the outcomes for that person and others.

2. The sociological perspectif is begin with societal setting and then look at the outcame of the

person.


(12)

SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI

UNSUR BEDA JENIS ILMU

ANTROPOLOGI SOSIOLOGI

1. PRINSIP UMUM Lebih banyak mempelajari keunikan suatu budaya tertentu

Kebanyakan mempelajari tentang bahagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat

Objek Studi 1. Kebanyakan studinya dalam masyarakat yang belum maju (Non-Industrial societies)

 

2.Lebih banyak dikalanagan masyarakat primitif, terisolir dimana adat istiadat masih dijaga relatif ketat (Etnosentris) dan diferensiasi struktural berjalan lanban

Lebih banyak dalam masyarakat yang telah menerima pengaruh dari luar

   

Lebih banyak dalam masyarakat plural (Xenosentris) yang terbuka atau more advanced civilization societies

 

Metodology Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan teknik pengumpulan data lebih

bersifat depthly interview dan participant observation reasech

 

Memerlukan waktu pengumpulan data yang lama

Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan angket dan interview guide.

RUMPUN ILMU Rumpun Ilmu sastra/ Humaniora Rumpun Ilmu Sosial

UNSUR BEDA JENIS ILMU

ANTROPOLOGI SOSIOLOGI

1. PRINSIP UMUM Lebih banyak mempelajari keunikan suatu budaya tertentu

Kebanyakan mempelajari tentang bahagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat

Objek Studi 1. Kebanyakan studinya dalam masyarakat yang belum maju (Non-Industrial societies)

 

2.Lebih banyak dikalanagan masyarakat primitif, terisolir dimana adat istiadat masih dijaga relatif ketat (Etnosentris) dan diferensiasi struktural berjalan lanban

Lebih banyak dalam masyarakat yang telah menerima pengaruh dari luar

   

Lebih banyak dalam masyarakat plural (Xenosentris) yang terbuka atau more advanced civilization societies

 

Metodology Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan teknik pengumpulan data lebih

bersifat depthly interview dan participant observation reasech

 

Memerlukan waktu pengumpulan data yang lama

Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan angket dan interview guide.


(13)

PARADIGMA SOSIAL DALAM

SOSIOLOGI

Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya

Paradigma adalah suatu pandangan yang fundamental (mendasar, prinsipiil, radikal) tentang sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Kemudian, bertolak dari suatu paradigma atau asumsi dasar tertentu seorang yang akan menyelesaikan permasalahan dalam ilmu pengetahuan tersebut membuat rumusan, baik yang menyangkut pokok permasalahannya, metodenya agar dapat diperoleh jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut George Ritzer paradigma dalam sosiologi, yaitu

(1)paradigma fakta sosial yang menyatakan bahwa struktur yang terdalam masyarakat mempengaruhi individu;

(2)Paradigma definisi sosial yang menyatakan bahwa pemikiran individu dalam masyarakat mempengaruhi struktur yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini sekalipun struktur juga berpengaruh terhadap pemikiran individu, akan tetapi yang berperanan tetap individu dan pemikirannya;

(3)Paradigma perilaku sosial yang menyatakan bahwa perilaku keajegan dari individu yang terjadi di masyarakat merupakan suatu pokok permasalahan. Dalam hal ini interaksi antarindividu dengan lingkungannya akan membawa akibat perubahan perilaku individu yang bersangkutan.

• Paradigma dalam ilmu sosial sebagaimana dikemukakan tersebut akan menyebabkan adanya berbagai macam teori dan metode dalam pendekatannya.


(14)

1. Paradigma fakta sosial

Dikembangkan oleh Emile Durkheim dlm

The Rules of Sociological Method th.1895

dan Suicide th . 1897. Ia mengkritik

sosiologi yg didominasi August Comte dg

positivismenya bahwa sosiologi dikaji

berdasarkan pemikiran , bukan fakta

lapangan . Durkheim menempatkan

fakta sosial sebagai sasaran kajian

sosiologi yang harus melalui kajian

lapangan (field research ) bukan

dengan penalaran murni . Teori teori

dlm paradigma ini adalah : teori

Fungsional Struktural , teori Konflik ,

teori Sosiologi Makro , dan teori

Sistem

“Method”

“Suicide”

th.

pemikiran,

lapangan.

(

research

)

murni. Teori-adalah: Struktural,


(15)

Yang menjadi kajian paradigma Fakta Sosial adalah :

1.Struktur Sosial dan Pranata Sosial .

2.Struktur sosial jaringan hubungan sosial

dimana interaksi terjadi & terorganisir serta

melalui mana posisi sosial dan sub kelompok

dibedakan .

3.Pranata sosial : norma & pola nilai.

Empat Proposisi yg mendukung kelompok sbg

fakta sosial

1. Kelompok dilihat melalui sekumpulan individu

individu.

2. Kelompok tersusun atas beberapa individu

-individu.

3. Fenomena sosial hanya memiliki realitas dlm

individu- individu, dan

4. Tujuan mempelajari kelompok utk membantu

menerangkan/meramalkan tindakan individu


(16)

2. Paradigma Definisi Sosial

Tokohnya Max Weber yg menganalisis tindakan sosial

(

social action) Tindakan sosial adalah tindakan individu thd

orang lain yg memiliki MAKNA utk dirinya sendiri & orang

lain. Kata kuncinya tindakan yg penuh arti.

Weber tdk memisahkan antara struktur dan pranata

sosial krn keduanya membantu manusia membentuk

tindakan yg penuh makna. Utk mengkajinya digunakan

metode

analisis

pemahaman

(interpretative

understanding ). Teori teori yg tergabung: Fenomenologi,

Interaksionisme

Simbolik

,

Etnometodologi,

dan

Dramaturgi (action). “arti”. makna. “pemahaman”

interpretative (understanding).

Social Paradigma Definition

for class probably

has: less to do with personal motivation than with the

structure of the classroom. If the classroom were organized

differently, more students would do the reading.


(17)

3. Paradigma prilaku sosial

Tokohnya B.F. Skinner. Obyek Sosiologi adalah perilaku

manusia yg tampak serta kemungkinan perulangannya

(hubungan antar individu & lingkungannya). Perilaku sosial

(X) tindakan sosial.

Perilaku sosial: mekenisme stimulus dan respon,

tindakan sosial: aktor hanya penanggap pasif dr stimulus

yg datang pdnya.

Sosiologi Behavioral dg konsep “reinforcement

reinforcement” &

proposisi “reward and punishment”,

serta teori

Exchange dg asumsi selalu ada “take and give

give” dlm dunia sosial.

Aktor (Perilaku Sosial): hanya sekedar memproduksi

kelakuan.

Agen (Definisi Sosial): mereproduksi & memproduksi

tindakan.


(18)

prilaku sosial

. Lee Cronbach

Social Behavior is series of choice among posible

respond

ATAU

The character my be difine as the way

the individual make choices with effect the welfere of

others

Sosiologi by David Jerry

Behavior is the alteration, movement or response of

any entity, person or system acting within a

particulerly context.

Prilaku kesehatan :

adalah termasuk prilaku sosial yang kemunculannya tidak mendadak tetapi sama dengan prilaku sosial lainnya dapat dipelajari ,dianalisis dan diprediksikan arah perkembangannya dengan ilmu sosiologi


(19)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU

1. CULTURAL

Social BEHAVIOR/CHARACTER

3. PERSONALITY

2. Social Structural


(20)

1. KLASIFIKASI KEBUDAYAAN

A. MATERIAL CULTURAL=KEBENDAAN/RILL

YAITU HASIL KREASI DAN KECERDASAN MANUSIA YANG DICIPTAKAN SEBAGAI ALAT OLEH SUATU MASYARAKAT TTT, PADA WAKTU TTT DALAM WILAYAH TTT, YANG DIJADIKAN SEBAGAI ALAT UNTUK BERADAPTASI DAN MENGUASAI LINGKUNGAN

B. NON-MATERIAL CULTURAL = KEBUDAYAAN MENTAL/ABSTRAK

* Culture is the design for living of a group whose members share a loca tion, feel

responsible for one another, and call themselves by the same name.

* Ide-ide yang amat komplek yang dikonsepsikan yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam bertindak bagi suatu masyarakat ttt, pada waktu ttt dalam wilayah ttt yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Makna yang terkandung dalam tersebut adalah : 1. Adaption to the enveronment

2. Order keeping and defence 3. Socialization


(21)

I

de-ide dalam kebudayaan Non-material

di klasifikasikan dalam 3 jenis

1. Knowledge = meaning ones aspect of live

2. Value : Bagaimana segala sesuatu

seharusnya ada

(

Central principle of a cultural that

provide a standar for evaluation role and

conduct

)

3. Norm : Harapan-harapan tengtang

bagaimana segala sesuatu seharusnya

ada.

*

Prescription

* Proscription


(22)

Gambaran kebudayaan/discrabing cultural The mind points to remember are these:

1.

Culture develops over time according to the specific

history of the group.

2. Culture Is learned and is transmitted from one

generation to another.

3. Culture is understood and shared by the members of

a society.

4. The culture of any one group is composed of many

elements that form a relatively unified whole.

5. A distinction must be made between

ideal

and

real

elements of culture.

6. Members of a group may experience and express its

culture differently. -Not all are expected to behave

the same way or to participate similarly

in

the life of

the group, as for example, adults and children, or

men and women in most societies.


(23)

2.

Social Structure

Social Structure : ordering of every day behavior and social relationship in relatifly predictable way

Struktur sosial lazim dikonsepsikan sebagai susunan interaksi antar orang (aktor) dalam memenuhi kebutuhan atau kepentingan. Susunan interaksi itu bukan hanya memiliki pola-pola tertentu yang bisa diamati, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang dapat diperkirakan arah perkembangannya.

Atau segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi prilaku seseorang, segala sesuatu itu antara lain: 1.Theory 2.Agama 3.Politik/UUD/Qanun/Instruksi Dll 4.Kebudayaan 5.Karakteristik wilayah

Komponen – Komponen Struktur sosial

. Role Taking Peran menunjuk pada posisi yang ditampilkan oleh seorang aktor dalam situasi berdasarkan norma sosial yang telah disepakati bersama. Situasi yang berkaitan dengan pembahasan masalah peranan adalah apa yang oleh Merton (1957:368-84) disebut dengan istilah role. Ada hubungan yang signifikan antara kemajuan masyarakat dengan keragaman multiple role

. Status adalah suatu posisi dalam suatu sistem sosial ( is a position in a social system)

. System : suatu tata cara yang berlaku yang merujuk pada peran dan ststus

dalam suatu masyarakat

. Ineteraksi (Interactions) adalah sistem komunikasi dan penyampaian pesan


(24)

Sifat struktur sosial

1. Constraint = Memaksa

2. Predictable = Dapat diramalkan

3. Uniforms = Keseragaman

4. Group : a group is a collectivity

people

acting together


(25)

Klasifikasi struktur sosial

1. STRUKTUR SOSIAL VERTIKAL = yaitu struktur sosial yang berusaha menempatkan suatu kelompok masyarakat

secara berhirarkhi, yang biasanya tersusun dalam strata-strata dan biasanya tersusuan dalam tiga stratifikasi,

yaitu :

a. Atas = Kaya

b. Menengah = umumnya c. Bawah = Miskin

Apa indikator menempatkan masyarakat dalam berbagai strata, pada umumnya indikatornya terwujud dalam :

- Tingkat pendapatan per kapita - Luas Lahan

- Pendidikan

- Tingkat Konsumsi Gizi dan Beras


(26)

Tingkat Konsumsi Gizi dan Beras

Miskin = < 320 Kg Beras/Kapita/Tahun

(480 Kota)

Miskin Sekali = < 240 Kg

Beras/Kapita/Tahun (380)

Paling Miskin = < 180 Kg

Beras/Kapita/Tahun (180)


(27)

Disamping itu kondisi suatu masyarakat dapat juga digaambarkan dengan tingkat produktivitasnya. Melalui umur produktiv dan konsumtiv, seperti umur 0 s/d kurang dari 18 dikelompokkan non produktis didasari keadaan phisik, serta undang-undang ketenagakerjaan, tentu skala umur berbeda pada masing-masing negara seperti di amerika dan eropa

standarnya lebih rendah lagi

sedang meraka yang berumur lebih dari 18 s/d kurang 65 tahun adalah kelompok produktif. Jadi perbandingan kedua kelompok itu dalam masyarakat mengambarkan kondisi masyarakatnya.

Dalam pandangan sosiologi standar seperti justru menimbulkan pertanyaan yang besar, misalnya bagaimana dengan kondisi janda yang masih berumur dalam kelompok produktif atau berusia lanjut... Karena gender dalam setipa negara berbeda pandangannya karena berbagai budaya dan tabu dalam suatu masyarakat. oleh sebab itu konsep tersebut perlu rumusan yang lebih akurat.


(28)

Dalam

masyarakat

dengan

tingkat

produktifitasnya turut mempengaruhi

konsisi kehidupan lainnya seperti ;

a. Tingkat kesehatan

b. Jumlah keluarga

c. Tingkat pendidikan

d. Intelegensi

e. Tingkat pendapatan

f. Kondisi rumah dll

g. Bahkan bisa berdampak pada agama

h. Dan akses bantuan dari berbagai pihak


(29)

2. Struktur Sosial Horizontal

Yaitu struktur sosial yang tidak

didasari

padastratifikasi

sosial,

namun

sturktur

sosial

yang

didasarkan pada peran dan status

dalam sistem sosial, baik melalui

status formal maupun non – fotmal

dalam sistem sosial.

Seperti : Sistem keluarga, Politik,

kepemimpinan, kelompok umur, jenis

kelamin dan nilai-nilai sosial


(30)

Personality

Personality is characteristic ways of any individual

person

Personality sistem orientasi & otivasi tindakan

individu

yg

terorganisir.

Komponennya

adalah“disposisi

kebutuhan”..Parsons

&

Shils’

disposisi kebutuhan unit--unit motivasi tindakan yg

paling penting. BERBEDA dg dorongan hati (drives)

energi fisiologis yang memungkinkan terjadinya

aksi . JADI, disposisi kebutuhan adalah dorongan

dorongan hati yg dibentuk oleh lingkungan sosial.

**Sistem pemenuhan kebutuhan yang melekat pada

individu


(31)

Kebutuhan universal (universal human needs)

Universal needs Group response (institutions)

Adaptation to the environment; food, shelter

Maintenance of order; rule enforcement; settlement; protection and defense

Ordedly reproduction and recruitment of new members

Training new members in the ways of the group

Constructing beliefs that relieve anxiety and make members feel responsible for one another

Economic activity: production and distribution of goods and services

Political behavior; lawgiving, policing; defending; judging

Marriage and family rules

Socialization and education


(32)

Orientasi dalam personality

1. Cognetive Orientation : yaitu orientasi yang

didasari pada pengetahuan biasa, seperti

jenis-jenis objek, manfaat suatu objek,

hubungan objek yang satu dengan objek

lainnya

2. Affective Orientation ; Yaitu orientasi yang

didasari pada perasaan emosional, sehingga

berafiliasi pada suatu tindakan

3. Evaluative orientation : yaitu orientasi yang

didasari pada pertimbangan yang rasional,

dengan memikirkan segala sesuatu tentang

baik – buruk, benar-salah, tepat-tidak suatu

tindakan dalam kehidupan sosial


(33)

FENOMENA SOSIAL

One o the social interesting fenomenum is The Poor

• Even though everyone has a general idea of what poverty is, it difficult term to define precisely. Certainly, poor people lack some of goods and services that others enjoy. This may mean insufficient food, shelter, clothing, or entertainment, but how much is "insufficient''? people poor if they have no means of private transportation at all, bicycle, no car, only one car? Everyone agrees that some people poor, but it is difficult to draw a precise line between those who are pc and those who are not.

• Poverty may be defined in two ways: absolute and relative. The absolute approach divides the poor from the non poor by using some objecti standard, such as the lack of money to purchase adequate food, shell and clothing. The U.S. government and most other official agencies u the absolute approach, defining poverty on the basis of total cash I come. If the income of the family is below a certain amount (which van depending on the cost of iving), the family is classified as poor.


(34)

Fungsionalis Perspektif

Functionalists consider the extremes of poverty and wealth, common in many nations

  

a. to be a result of malfunctions in the economy system

b. Functionalists also point out that the welfare system intended to solve the problem of poverty is just as disorganized as the economy. c. Admi trators often show more concern for their own well-being than

for that their clients.

d. Too often the poor go hungry because bureaucrats afraid to help a deserving family that is technically ineligible for assistance. e. Legislative bodies establish programs without enough funds for efficienly operations.

f. Inadequate communications systems fail to info the poor about benefits to which they are entitled.

g. Job training and Ocuptional .programs are not coordinated with

the needs of agriculture and commercil and industry.

The best way to deal with poverty according to the functionalist perspective, is to reorganize the economic system so that it operates more efficiently.


(35)

How to reducing Poor

Oscar Lewis's idea that some nations develop a

"culture of poverty" with its own distinctive

characteristics. In addition, there are political reasons

for the continued existence of poverty. Five types of

proposals for reducing poverty have been made.

* First, the tax system might be reformed to require

the

rich to pay higher taxes than the poor.

Second, unemployment could be reduced by stimulating

the

economy, providing job training, and increasing

government emploment.


(36)

Third, administrative waste could be cut if the welfare

system were reformed by eliminating some categorical

assistance programs and replacing them with welfare

assistance for everyone.

Fourth, the feder, government could guarantee every

citizen an adequate income by giving grants to all

families whose annual incomes fall below a certain level

Fifth, the poor might organize themselves to influence

legislation ar government policies.

Functionalists see extremes of poverty and wealth

as resulting fro: breakdowns in social organization.

Conflict theorists are convinced thl poverty thrives

because the wealthy and powerful benefit from it. Social

psychologists note that socialization practices among the

poor develc attitudes and behavior patterns that make

upward social mobility difficult.


(37)

SEKIAN

Yang telah kita bahas hanya panduan untuk

dikembangkan di berbagai studi di lapangan

TERIMA KASIH ATAS SEGALA PERHATIAN DAN

MOHON MAAF ATAS SEGALA KESALAHAN

Pelajari ilmu Allah dimuka bumi ini dengan niat

karena Allah. Ilmu tidak akan habis ditulis dengan

air laut meskipun ditambah lagi sampai 7 kali

Mashaa Allah


(1)

Orientasi dalam personality

1. Cognetive Orientation : yaitu orientasi yang

didasari pada pengetahuan biasa, seperti

jenis-jenis objek, manfaat suatu objek,

hubungan objek yang satu dengan objek

lainnya

2. Affective Orientation ; Yaitu orientasi yang

didasari pada perasaan emosional, sehingga

berafiliasi pada suatu tindakan

3. Evaluative orientation : yaitu orientasi yang

didasari pada pertimbangan yang rasional,

dengan memikirkan segala sesuatu tentang

baik – buruk, benar-salah, tepat-tidak suatu

tindakan dalam kehidupan sosial


(2)

FENOMENA SOSIAL

One o the social interesting fenomenum is The Poor

• Even though everyone has a general idea of what poverty is, it difficult term to define precisely. Certainly, poor people lack some of goods and services that others enjoy. This may mean insufficient food, shelter, clothing, or entertainment, but how much is "insufficient''? people poor if they have no means of private transportation at all, bicycle, no car, only one car? Everyone agrees that some people poor, but it is difficult to draw a precise line between those who are pc and those who are not.

• Poverty may be defined in two ways: absolute and relative. The absolute approach divides the poor from the non poor by using some objecti standard, such as the lack of money to purchase adequate food, shell and clothing. The U.S. government and most other official agencies u the absolute approach, defining poverty on the basis of total cash I come. If the income of the family is below a certain amount (which van depending on the cost of iving), the family is classified as poor.


(3)

Fungsionalis Perspektif

Functionalists consider the extremes of poverty and wealth, common in many nations

  

a. to be a result of malfunctions in the economy system

b. Functionalists also point out that the welfare system intended to solve the problem of poverty is just as disorganized as the economy. c. Admi trators often show more concern for their own well-being than

for that their clients.

d. Too often the poor go hungry because bureaucrats afraid to help a deserving family that is technically ineligible for assistance. e. Legislative bodies establish programs without enough funds for efficienly operations.

f. Inadequate communications systems fail to info the poor about benefits to which they are entitled.

g. Job training and Ocuptional .programs are not coordinated with

the needs of agriculture and commercil and industry.

The best way to deal with poverty according to the functionalist perspective, is to reorganize the economic system so that it operates more efficiently.


(4)

How to reducing Poor

Oscar Lewis's idea that some nations develop a

"culture of poverty" with its own distinctive

characteristics. In addition, there are political reasons

for the continued existence of poverty. Five types of

proposals for reducing poverty have been made.

* First, the tax system might be reformed to require

the

rich to pay higher taxes than the poor.

Second, unemployment could be reduced by stimulating

the

economy, providing job training, and increasing

government emploment.


(5)

Third, administrative waste could be cut if the welfare

system were reformed by eliminating some categorical

assistance programs and replacing them with welfare

assistance for everyone.

Fourth, the feder, government could guarantee every

citizen an adequate income by giving grants to all

families whose annual incomes fall below a certain level

Fifth, the poor might organize themselves to influence

legislation ar government policies.

Functionalists see extremes of poverty and wealth

as resulting fro: breakdowns in social organization.

Conflict theorists are convinced thl poverty thrives

because the wealthy and powerful benefit from it. Social

psychologists note that socialization practices among the

poor develc attitudes and behavior patterns that make

upward social mobility difficult.


(6)

SEKIAN

Yang telah kita bahas hanya panduan untuk

dikembangkan di berbagai studi di lapangan

TERIMA KASIH ATAS SEGALA PERHATIAN DAN

MOHON MAAF ATAS SEGALA KESALAHAN

Pelajari ilmu Allah dimuka bumi ini dengan niat

karena Allah. Ilmu tidak akan habis ditulis dengan

air laut meskipun ditambah lagi sampai 7 kali

Mashaa Allah