PRINCIPALS E -LEADERSHIP IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH THAT DIGITALLY DIVIDE (CASE STUDY IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH TEACHERS IN BANDAR LAMPUNG)

ABSTRACT

PRINCIPALS E -LEADERSHIP IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH THAT
DIGITALLY DIVIDE
(CASE STUDY IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH TEACHERS IN
BANDAR LAMPUNG)
By:
Muhammad Hafiz Wiratama

Since 1994 ICT becomes a compulsory subject in the school curriculum from Elementary
School through High School or Private Madrasah Aliyah. The facts is in its implementation
from 1994 till present there's a divide between each school, it constraints that the school do
not have a computer laboratory, internet and lack of technology leadership (e-Leadership).
Tan (2010) specifically examined there's 12 empirical evidence to find the role of Principal's
in technology leadership and concluded that e-leadership was a strong predictor in
determining the rate of technology used in school. The formulation of this problem are: 1) Is
there a difference in technology leadership (e-Leadereship) at PMA Al-Hikmah, AlMuhammadiyah and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung, 2) Are digital divide
influenced technology leadership in Private Madrasah Aliyah Al-Hikmah, Al-Muhammadiyah
and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung.
The purpose of this study is: 1) Knowing the difference of e-Leadership in Private Madrasah
Aliyah that digitally divide in Bandar Lampung, 2) Knowing the influence of e-Leadership on

the digital divide in Private Madrasah Aliyah. This study used Chin & Chang's Theory
(2008). Population of this study is 8 Private Madrasah Aliyah in Bandar Lampung and 3 of
digitally divide Private Madrasah Aliyah selected as sample, Al-Hikmah as Category No. 1,
(has a computer lab and internet), Al-Muhammadiyah as Category No. 2 (has a computer lab
and do not have internet) and Al-Asy'ariyah as Category No. 3 (do not have computer lab and
internet), the unit of analysis is teacher in 3 Private Madrasah Aliyah. The number of
teachers that selected as a sample is 68 teachers.
Oneway Anova test results showed a difference of principal e-Leadership in Private
Madrasah Aliyah that digitally divide in Bandarlampung where F hitung (23.873) > F tabel
(2,35), therefore H1 is accepted. The result of One Sample Test showed that there is an
influence of the technological leadership with digital divide in Private Madrasah Aliyah AlHikmah in Bandar where T hitung (47.887) > T tabel (2.074), Al-Muhammadiyah where T
hitung (31.697) > T tabel (2.093) and Al-Asy'ariyah Panjang where T hitung (45.449) > T
Tabel (2.064), therefore H1 is accepted.
Key words: e-Leadership, digital divide, ICT

ABSTRACT

PRINCIPALS E -LEADERSHIP IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH THAT
DIGITALLY DIVIDE
(CASE STUDY IN PRIVATE MADRASAH ALIYAH TEACHERS IN

BANDAR LAMPUNG)
By:
Muhammad Hafiz Wiratama

Since 1994 ICT becomes a compulsory subject in the school curriculum from Elementary
School through High School or Private Madrasah Aliyah. The facts is in its implementation
from 1994 till present there's a divide between each school, it constraints that the school do
not have a computer laboratory, internet and lack of technology leadership (e-Leadership).
Tan (2010) specifically examined there's 12 empirical evidence to find the role of Principal's
in technology leadership and concluded that e-leadership was a strong predictor in
determining the rate of technology used in school. The formulation of this problem are: 1) Is
there a difference in technology leadership (e-Leadereship) at PMA Al-Hikmah, AlMuhammadiyah and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung, 2) Are digital divide
influenced technology leadership in Private Madrasah Aliyah Al-Hikmah, Al-Muhammadiyah
and Al-Asy'ariah Panjang in Bandar Lampung.
The purpose of this study is: 1) Knowing the difference of e-Leadership in Private Madrasah
Aliyah that digitally divide in Bandar Lampung, 2) Knowing the influence of e-Leadership on
the digital divide in Private Madrasah Aliyah. This study used Chin & Chang's Theory
(2008). Population of this study is 8 Private Madrasah Aliyah in Bandar Lampung and 3 of
digitally divide Private Madrasah Aliyah selected as sample, Al-Hikmah as Category No. 1,
(has a computer lab and internet), Al-Muhammadiyah as Category No. 2 (has a computer lab

and do not have internet) and Al-Asy'ariyah as Category No. 3 (do not have computer lab and
internet), the unit of analysis is teacher in 3 Private Madrasah Aliyah. The number of
teachers that selected as a sample is 68 teachers.
Oneway Anova test results showed a difference of principal e-Leadership in Private
Madrasah Aliyah that digitally divide in Bandarlampung where F hitung (23.873) > F tabel
(2,35), therefore H1 is accepted. The result of One Sample Test showed that there is an
influence of the technological leadership with digital divide in Private Madrasah Aliyah AlHikmah in Bandar where T hitung (47.887) > T tabel (2.074), Al-Muhammadiyah where T
hitung (31.697) > T tabel (2.093) and Al-Asy'ariyah Panjang where T hitung (45.449) > T
Tabel (2.064), therefore H1 is accepted.
Key words: e-Leadership, digital divide, ICT

e-Leadership Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta yang Senjang secara digital
( Studi Pada Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung)

Oleh
MUHAMMAD HAFIZ WIRATAMA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 19 November
1991. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara, buah
hati

dari

pasangan

Samsul


Bahri

dan

Meriyanti.

Penulis

menyelesaikan pendidikan SD Taman Siswa Bandarlampung pada
tahun 2004, SMP Negeri 17 Bandarlampung pada tahun 2007, SMA
Negeri 11 Bandarlampung pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.

Semasa menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam lembaga kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi periode 2011-2012 sebagai anggota bidang Research &
development, diteruskan pada periode kepengurusan 2012-2013 sebagai presidium.

Moto


Jika kita berniat baik dan mempunyai keberanian, segala sesuatu yang kita inginkan akan
tercapai
Muhammad Hafiz Wiratama

Persembahan

Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa yang mendapat hikmah itu
Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak.
Dan tiadalah yang menerima peringatan
melainkan orang- orang yang berakal .
(Q.S. Al-Baqarah: 269)
Ku persembahkan karya mungil ini...
Untuk ayah dan ibu ku yang sudah berusaha mendidik dan memberi kasih sayang berlimpah
kepada ku, adik-adikku, nenek, tante dan sepupu-sepupu ku yang selalu mendoakan ku dan
sabahat-sabahat tercinta.

-M.Hafiz Wiratama-


SAN WACANA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan skripsi dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak sanggup menyelesaikan
skripsi dengan baik. Skripsi ini berjudul “e-Leadership Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Swasta yang senjang secara digital (Studi pada Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota
Bandarlampung)”. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan skripsi ini. Saya menyadari, skripsi yang saya tulis ini bukan merupakan
suatu yang instant dan ini buah dari proses yang relatif panjang, menyita segenap tenaga dan
pikiran. Skripsi ini merupakan tugas akhir dan salah satu syarat dalam upaya untuk mencapai
gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, untuk
segala keramahan, kesabaran serta keikhlasannya mendidik dan membantu mahasiswa.
3. Ibu Dra. Ida Nurhaida, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing
saya. Berkat Ibu Ida saya mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat baik.


4. Bapak Drs. Sarwoko, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberi masukan kritik dan
saran yang bermanfaat baik.

5. Ibu Nanda Utarida, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah
membantu penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Seluruh Dosen dan staff jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung.

7. Kepala Sekolah dan guru-guru MAS Al-Hikmah, Muhammadiyah dan Al-Asy’ariyah
Panjang yang telah memberikan izin dan membantu kelancaran skripsi penulis.

8. Kedua orangtua ku, Ayah dan Ibu, Adik-adikku, nenek, tante dan sepupu-sepupuku yang
telah mendoakan. Penulis janji akan membalas budi kalian dan akan membanggakan
kalian.

9. Fabian Randi, Fatul Sabila Hakiki, Hermansyah dan Indra Saputra yang telah menemani
disetiap malam sampai pagi hari demi menghibur kita semua. Semoga kita semua akan
sukses.


10. Buat Grup Wacana; Imam Mubaroq, Oemar Madri Bafadhal, Pratama Dio Ananto,
Yunardi Hasan K.S, Amalia Nurdin, Ani Annisa Lasmah, Dina Ulia, Emirullyta (ata),
Fina Yulanda, Hani, Hesty Prishastuti, Leni D.E, Siti Fatimah Ruba’i semoga kita
menjaga jalinan silaturahmi sampai akhir hayat kita. Terima kasih buat kalian yang sudah
membuat momen-momen indah dalam hidupku.

11. Wahdia Nurul Qolby, Emirullyta Harda Ninggar, Dewi Alifia F, Deka Vivi R, Ardika,
Gilang, Sigit, Elmi, Rina P.O, Fitri Amalia, Rahma, Tia, Try Adi Noviansyah, Rio,
Darwin, Adi Galuh dan Angkatan 2010, 2011, 2012 yang telah membantu untuk
membangun HMJ Ilmu Komunikasi lebih baik dan menghasilkan karya-karya yang kita
banggakan.

12. Teman seturlap dan teman-teman satu penelitian yaitu Hesti Prihastuti, RPO, Mba Balqis,
Mba Susan, Dendy, Fendy, Jery, Dewi, Deka, Esy dan dwi. Terima kasih atas kritik dan
sarannya.

13. Kakak-kakak Ilmu Komunikasi, terima kasih atas diskusi-diskusi yang bermanfaat.
Terutama untuk Ka Budi, Ka Momon, Ka Fatir, Ka Bagus, Ka Fitra, Mba Isti, Mba
Jesika, Ka Radit, Ka Jesrian, Ka Tanjul, Ka Jody, Mba Mei dan kakak-kakak yang lain.


14. Adik-adik Ilmu Komunikasi angkatan 2012, 2013 dan 2014. Terutama untuk Rizki,
Hanif, Nanda, Emon, Shintia, Dendy, Indah, Shinta, Bibeh Dan Berta.

15. Keluarga Besar HMJ Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung yang telah memberi
pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam hidupku.

16. Teman-teman KKN Pekon Rata Agung Kec. Lemong Kab. Pesisir Barat yaitu Karim,
Reza, Mau, Panda, Novrit, Aji, Unul, Rara, Pita, Bagus, Dio, Jo, Imam, Tauhid, Aji,
Dedy, Chintia, Leni dan keluarga kita di Pekon Rata Agung.

17. Teman-teman Pijet Kalimantan, terima kasih atas diskusi-diskusi dan yang sudah
menemani perjalananku dari Lampung, Surabaya, Makassar dan balik lagi ke Surabaya.
Terutama untuk Adi, Bara, Kiki, Mba Fetty, Unik, Dhila dan Fitri.
18. Terima kasih untuk Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) wil. 1,2,3,4
dan 5 atau mahasiswa ilmu komunikasi dari Sabang sampai Maroke, walaupun beda
budaya dan latarbelakang kita tetap bersatu membangun IMIKI.

19. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung ataupun tidak langsung
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak, Ibu serta teman-teman sekalian dan penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Penulis

M. Hafiz Wiratama

DAFTAR ISI

ABSTRAK
ABSTRACT
SURAT PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTO
SAN WACANA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR DIAGRAM
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 8
D. Kegunaan Penelitian.............................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 10
A. Konsep Dasar Leadership ................................................................................... 10
1. Pengertian Leadership .................................................................................. 10
2. Unsur Yang Harus Dipenuhi Dalam Kepemimpinan ................................... 12
3. Kepemimpinan Yang Efektif ....................................................................... 13
B. Tinjauan e-Leadership ........................................................................................ 15
1. e-Leadership ................................................................................................. 15
2. Konsep dan Penerapan Cara Kerja e-Leadership ......................................... 16
3. Peran-peran e-Leadership ............................................................................ 18
C. Tinjauan Kepala Sekolah .................................................................................... 19

D. Tinjauan Kesenjangan Digital ............................................................................. 21
1. Pengertian Kesenjangan Digital (Digital Divide) ........................................... 21
2. Penyebab Terjadinya Kesenjangan Digital ..................................................... 22
E. Tinjauan Inovasi .................................................................................................. 24
1. Pengertian Inovasi ........................................................................................... 24
2. Elemen Yang Menentukan Kegiatan Adopsi .................................................. 25
3. Adopsi Inovasi dalam Bidang TIK ................................................................. 26
4. Tahapan dari Proses Adopsi Inovasi ............................................................... 28
F. Tinjauan Komunikasi Inovasi di Bidang TIK ..................................................... 29
G. Landasan Teori .................................................................................................... 31
1. Tinjauan tentang Teori Chin dan Chang ...................................................... 31
H. Kerangka Pikir .................................................................................................... 37
I. Hipotesis.............................................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 41
A. Tipe Penelitian .................................................................................................... 41
B. Metode Penelitian................................................................................................ 41
C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... ... 43
D. Definisi Konsep ................................................................................................... 48
E. Definisi Operasional............................................................................................ 49
F. Sumber Data ........................................................................................................ 50
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 51
H. Teknik Pengolahan Data .................................................................................... 52
I. Teknik Pemberian Skor ....................................................................................... 52
J. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian .............................................................. 53
1. Uji Validitas .................................................................................................... 53
2. Uji Reliabilitas ................................................................................................ 54
K. Analisis Data ....................................................................................................... 56
L. Uji Hipotesis ................................................................................................... ... 56

BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................................. 58
A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah .................................... 58
1. Profil MAS Al-Hikmah .................................................................................. 58
2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah ...................................... 59
3. Tujuan Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah ................................................ 60
4. Daftar Siswa-siswi Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah ............................. 60
5. Daftar Guru Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah ........................................ 61
6. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah ......................... 62
7. Pandangan Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah Terhadap Teknologi
Internet ........................................................................................................... 63
B. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah ........................... 65
1. Profil Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah .......................................... 65
2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah .............................. 67
3. Tujuan Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah ........................................ 68
4. Daftar Siswa-siswi Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah ..................... 68
5. Daftar Guru Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah ................................ 69
6. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah ................. 70
7. Pandangan Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah Terhadap Teknologi
Internet ........................................................................................................... 71
C. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’ariah Panjang ................... 78
1. Profil Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’Ariyah Panjang ............................... 78
2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’ariyah .................................. 82
3. Tujuan Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’ariyah Panjang ............................. 83
4. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’Ariyah Panjang ........ 84
5. Daftar Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Swsta Al-Asy’ariyah Panjang ............ 84
6. Daftar Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Swasta
Al-Asy’ariyah Panjang .................................................................................... 85
7. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar .............................................................. 86

8. Pandangan Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’ariyah Panjang
terhadap Internet............................................................................................ 86

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 89
A. Gambaran Karakteristik Responden ................................................................... 89
B. Uji Validitas ........................................................................................................ 91
1. Uji Validitas Variabel e-Leadership ........... ....... ............................................91
C. Uji Reabilitas ...................................................................................................... 93
D. Uji Normalitas ...................................................................................................... 94
E. Analisis Jawaban Responden .............................................................................. 95
1.

Pemimpin Sekolah sering menyampaikan pentingnya komputer dan
intenet untuk kemajuan sekolah ................................................................. 95

2.

Sekolah kami punya TIM komputer yang bertanggung jawab pada
perawatan komputer dan internet sekolah .................................................... 97

3.

Pemimpin sangat mendukung keberadaan komputer dan internet
di sekolah .................................................................................................... 99

4.

Implementasi (TIK) / komputerisasi di sekolah selalu dipantau
perkembangannya ...................................................................................... 101

5. Administrasi sekolah kami telah dikelola oleh komputer sehingga lebih
efesien ......................................................................................................... 103
6. Guru maupun staf adminitrasi di sekolah kami selalu di dorong untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan komputer atau internet ............................... 105
7. Sekolah telah menyediakan sarana laboratorium komputer yang memadai
dan cukup untuk pembelajaran siswa ......................................................... 107
8. Sekolah menyediakan sarana komputer untuk guru dan staf administrasi . 109
9. Sekolah menyediakan akses internet untuk guru dan administrasi ............. 110
10. Sekolah menyediakan akses internet secara bebas untuk warga sekolah ... 112
11. Evaluasi kinerja guru dan staff telah memasukkan unsur teknologi dalam
penilaiannya ................................................................................................ 114
12. Pemimpin sekolah selalu menyampaikan kepeduliannya

terhadap kebutuhan komputer dan internet di sekolah ................................ 115
13. Pemimpin sekolah selalu sabar dan mendorong secara positip pada
penggunaan komputer dan internet di sekolah ............................................ 117
14. Pemimpin sekolah selalu mendorong kami untuk meningkatkan
profesionalitas dengan keterampilan komputer dan internet ...................... 119
15. Ketika kami kesulitan dalam menggunakan komputer dan internet,
sekolah telah menyediakan tim yang siap membantu ................................. 121
16. Pemimpin Sekolah selalu bersedia menyediakan waktu konsultasi
penggunaan komputer dan internet di sekolah ............................................ 123
17. Pemimpin sekolah selalu mendorong guru dan staff untuk
mengembangkan profesionalitas dengan penguasaan computer................. 125
18. Sekolah telah memiliki prosedur mengevaluasi efektivitas laboratorium
komputer dan atau internet .......................................................................... 127
F. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 129
1. Hasil Pengujian Hipotesis perbedaan e-Leadership Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah, Muhammadiyah, dan Al-Asy’ariyah
Panjang yang senjang secara digital .............................................................. 129
2. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh kesenjangan digital terhadap
Kepemimpinan Teknologi (e-Leadership) Madrasah Aliyah Swasta di
Bandar Lampung ........................................................................................... 130
3.

Uji Hipotesis Pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan
Teknologi (e-Leadership) Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah .................. 131

4.

Uji Hipotesis Pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan
Teknologi (e-Leadership) Madrasah Aliyah Swasta Muhammdiyah ............ 132

5. Uji Hipotesis Pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan
Teknologi (e-Leadership) Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’Ariyah
Panjang .......................................................................................................... 132
G. Pembahasan Penelitian ...................................................................................... 133
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 140

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 140
B. Saran .................................................................................................................. 142

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 143
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil sensus pra-riset Madrasah Aliyah Swasta ............................................... 44
Tabel 2. Peringkat MAS Berdasarkan Kategori KesenjanganDigital.......... ...................46
Tabel 3. Ukuran Kemantapan Alpha ............................................... ...............................55
Tabel 4. Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Swast Al-Hikmah ................................ ......... 60
Tabel 5. Jumlah Guru Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah ......................................... 61
Tabel 6. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah .................. ......... 62
Tabel 7. Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah .................... .......... 68
Tabel 8. Jumlah Guru Madrsah Aliyah Swasta Muhammadiyah ....................... ........... 69
Tabel 9. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah ......... .......... 70
Tabel 10. Daftar Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Swsta Al-Asy’ariyah Panjang .. ......... 84
Tabel 11. Daftar Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’ariyah
Panjang .......................................................................................................................... .85
Tabel 12. Sarana pendukung Belajar/Mengajar .................................... ........................ 86
Tabel 13. Jenis Kelamin dan Bidang Studi Responden di 3 Madrsah Aliyah
Swasta ..................... ....................................................................................................... 89
Tabel 14. Hasil analisis validitas angket untuk Variabel e-Leadership (batas
minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r > 0,361) ............ ........... .........92
Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................... 94
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas .................................................................... .................. 95
Tabel 17. pemimpin sekolah sering menyampaikan pentingnya komputer dan inter
untuk kemajuan sekolah ................................................................................................. 96
Tabel 18. Sekolah kami punya TIM komputer yang bertanggung jawab pada
perawatan komputer dan internet sekolah ................................................................. .....98
Tabel 19. Pemimpin sangat mendukung keberadaan komputer dan internet di
sekolah ...................................................................................................... ................... 100
Tabel 20. Implementasi (TIK)/komputerisasi di sekolah selalu dipantau
perkembangannya ....................................................................................... ................. 102
Tabel 21. Adminitrasi sekolah kami telah dikelola oleh komputer sehingga lebih
efesien ......................................................................................................... ................. 104

Tabel 22. Guru maupun staf adminitrasi di sekolah kami selalu di dorong untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan komputer atau internet ........................ .........................105
Tabel 23. Sekolah telah menyediakan sarana laboratorium komputer yang
memadai dan cukup untuk pembelajaran siswa ............................................... ........... .108
Tabel 24. Sekolah menyediakan sarana komputer untk guru dan staf adminitrasi .. ....109
Tabel 25. Sekolah menyediakan akses internet untuk guru dan administrasi ............. .111
Tabel 26. Sekolah menyediakan akses internet secara bebas ....................................... 112
Tabel 27. Evaluasi kinerja guru dan staff telah memasukkan unsur teknologi
dalam penilaiannya ...................................................................................................... .114
Tabel 28. Pemimpin sekolah selalu menyampaikan kepeduliannya terhadap
kebutuhan komputer dan internet ............................................................................. ....116
Tabel 29. Pemimpin sekolah selalu sabar dan mendorong secara positip pada
pengunaan komputer dan internet di sekolah ............................................................ ...118
Tabel 30. Pemimpin sekolah selalu mendorong kami untuk meningkatkan
profesionalitas dengan keterampilan komputer dan internet ............................. ......... .120
Tabel 31. Ketika kami kesulitan dalam menggunakan komputer dan internet,
sekolah telah menyediakan tim yang siap membantu ................................................ ..122
Tabel 32. Pemimpin sekolah selalu bersedia menyediakan waktu konsultasi
penggunaan komputer dan internet di sekolah ........................................................... ..124
Tabel 33. Pemimpin sekolah selalu mendorong guru dan staff untuk
mengembangkan profesionalitas dengan penguasaan computer .................................. 126
Tabel 34. Sekolah telah memiliki prosedur mengevaluasi efektivitas laboratorium
komputer dan internet ..... ................ .............................................................................128
Tabel 35. Hasil Oneway Anova perbedaan e-Leadership Kepala Sekolah dari
ketiga sekolah ........................................................................................................... ....130
Tabel 36. Pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan Teknologi (eLeadership) Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah .......................................... ............ 131
Tabel 37. Uji Hipotesis Pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan
Teknologi (e-Leadership) Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah .......... ......... .....132
Tabel 38. Uji Hipotesis Pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan
Teknologi (e-Leadership) Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’Ariyah Panjang . ......... ..133
Tabel 39. e-Leadership Kepala Sekolah dari ketiga sekolah ........................................ 135

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. MAS Al-Hikmah ................................................................................ 58
Gambar 2. Madrasah Aliyah Swasta .................................................................... 65
Gambar 3. Ruang Lab Komputer Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah .... 71
Gambar 3. Madrasah Aliyah Swasta Al-Asy’Ariyah Panjang ............................. 78

DAFTAR DIAGRAM

Diagram batang 1. Perbedaan e-Leadership Kepala Sekolah dari tiga MAS ....136

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang dengan sangat pesat
hingga saat ini. Dalam perkembangan TIK yang sangat pesat terjadi
kesenjangan digital. Kesenjangan digital atau digital divide adalah sebuah
keadaan dimana akses terhadap koneksi internet dan semua layanan tidak
merata. Kesenjangan digital mempunyai dampak positif dan dampak negatif.
berikut dampak positif, bagi sebagian orang yang belum mengenal atau
menerapkan teknologi adalah masyarakat dapat termotifasi untuk ikut ambil
bagian dalam peningkatan teknologi informasi. Teknologi informasi
merupakan teknologi masa kini yang dapat menyatukan atau menggabungkan
berbagai informasi, data dan sumber untuk dimanfaatkan sebagai ilmu bagi
kegunaan seluruh umat manusia melalui penggunaan berbagai media dan
peralatan telekomunikasi modern. Dengan menggunakan berbagai media,
peralatan telekomunikasi dan komputer canggih, Teknologi Informasi akan
terus berkembang dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan dan peradaban umat manusia di seluruh dunia. Kemajuan
peradaban manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad

2

informasi ini telah memudahkan manusia berkomunikasi antara satu dengan
lainnya.

Sedangkan dampak negatif kesenjangan digital adalah bagi mereka yang
mampu mengakses teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi
memiliki peluang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi,
sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja.
Akibatnya yang kaya semakin kaya dan yang miskin tetap miskin. Kemajuan
Teknologi Informasi itu terlahir dari sebuah kemajuan zaman, bahkan
mungkin ada yang menolak anggapan, semakin tinggi tingkat kemajuan yang
ada, semakin tinggi pula tingkat kriminalitas yang terjadi. Kehadiran internet
ditengah masyarakat menimbulkan dampak positif dan negatif, ibarat sebilah
pisau, tergantung pemakainnya. Bila digunakan untuk hal-hal yang benar dan
bermanfaat akan sangat membantu menyelesaikan pekerjaan, tetapi jika jatuh
ditangan orang jahat akan membahayakan orang lain.

Laporan United Nations Development Program (UNDP) 2013 menunjukkan
bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di peringkat
108 dari 169 negara.

Di lingkup ASEAN, Indonesia hanya berada di

peringkat 6 dari 10 negara. Peringkat ini jauh lebih rendah daripada
Singapura (27), Brunei Darussalam (37), Malaysia (57), Thailand (92), dan
Filipina (97). Bila disimak lebih jauh indeks pendidikan Indonesia berada di
urutan 7 dari 10 Negara ASEAN dan indeks daya saing (competitiveness
index) berada di ranking 5 dari 10 negara ASEAN.

3

Dalam rangka mengejar ketertinggalan tersebut
saing

bangsa,

Kementrian

Pendidikan

dan

dan meningkatkan daya
Kebudayaan

Nasional

(Kemdikbud) telah memprogramkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam sistim pendidikan. TIK selain menjadi pelajaran wajib di
sekolah juga sebagai wahana transformasi pendidikan modern dengan
mengintegrasikan TIK pada sistem sekolah. Komputer, internet, printer,
LCD, telephone, TV dan teknologi informasi lainnya adalah sarana
pembelajaran dan manajemen yang harus disediakan, di sisi lain Sumber
Daya Manusia (SDM) seperti guru, staf administrasi, tenaga teknik harus
terampil TIK dan mempunyai persepsi positif untuk bekerja dalam budaya
baru yaitu budaya pendidikan berbasis TIK.

Sejak tahun 1994 TIK menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum
sekolah mulai dari SD sampai SLTA yang mengajarkan keterampilan
komputer

dan

internet

(ICT

Literacy).

Kemudian

TIK

juga

diimplementasikan dalam sistem sekolah termasuk dalam proses belajar
mengajar. Fakta yang mengemuka mengenai pelaksanaannya bahwa, pada
derajat tertentu, terjadi kesenjangan. Terdapat sekolah-sekolah yang berhasil
mengimplementasikannya dengan baik, dan sebagian lain mengalami
kendala: Bahwa sekolah tidak memiliki laboratorium komputer, putus
koneksitas internet, ketidakberdayaan guru dalam Internet Literacy maupun
mispersepsi, ketiadaan kepemimpinan teknologi, dan sejumlah permasalahan
lainnya.

4

Namun dalam faktanya, sebagian besar sekolah belum terkoneksi ke Internet.
Dalam Symposium On Open Distance and E-Learning (ISODEL 2007) baru
9% dari populasi sekolah yang berjumlah 220.000 yang terkoneksi ke
internet. Bahkan koneksi ke internet yang diprakarsai oleh Kemendikbud
dalam program Schoolnet pada tahun 2011 baru merancang 16.678 sekolah
yang terlibat atau baru 7,2% dari total sekolah di Indonesia. Sementara sarana
labotarium komputer sebagai sarana membangun kompetensi TIK juga
faktanya sama.

Studi Nurhaida dkk (2009) menemukan bahwa 43% SLTA yang ada di Kota
Bandar Lampung yang notabene adalah ibu kota provinsi tidak memiliki
labotarium yang memadai, baik dari segi kualitas maupun jumlah. Banyak
sekolah, utamanya SLTA swasta memiliki komputer kurang dari 10 unit,
padahal siswa yang harus dilayani lebih dari 40 siswa.

Demikian juga

sekolah SLTA negeri, yang mempunyai sumber finansial yang sama namun
faktanya keadaan laboratorium dan implementasi TIK dalam sistem
sekolahnya sangat beragam. Padahal dalam program percepatan pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 (Inpres No.1 Tahun 2010)
targetnya 40% SLTA dan 20% SLTP menerapkan sistem sekolah berbasis
TIK.

TIK utamanya internet sebagai suatu inovasi yang dimplementasikan ke
dalam suatu sistem sekolah merupakan keputusan yang dilakukan oleh
birokrasi (bersifat topdown). Dalam situasi tersebut ada kalanya inovasi
memang sesuai dan dibutuhkan oleh anggota organisasi, namun sering juga

5

tidak

dikehendaki

(unfavorable).

Dalam

kondisi

demikian

sering

pengadopsian tidak sesuai dengan inovasi.

Dalam studi klasik Rogers dan Shoemaker (1980) pada 286 studi empiris
adopsi inovasi menegaskan karakteristik difusi inovasi di pendidikan
umumnya difokuskan (1) pada siswa atau guru sebagai unit analisis, (2)
dalam suatu sekolah (3) pada perubahan sistem pendidikan. Siswa sebagai
unit análisis adalah output inovasi, sementara guru sebagai aktor pelaksana
menjadi indikator perubahan.

Sedangkan perubahan sistem sangat tergantung pada manajemen suatu
sekolah. Karena itu dalam kaitanya dengan adopsi TIK Ross dan Bailey
(1996)

mengungkapkan bahwa kepala sekolah memegang peranan yang

sangat penting dalam mendorong dan mengomunikasikan implementasi
teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, bahkan ditandaskan lagi
bahwa kepala sekolah justru merupakan fasilitator perubahan tersebut.
Pengembangan teknologi secara historis difasilitasi peradaban manusia yang
progresif, lingkungan hidup ditingkatkan, dan meningkatkan kesejahteraan
manusia.

Dengan perkembangan teknologi informasi dan inovasi, komputer, Internet,
dan teknologi informasi lainnya menjadi alat belajar yang penting dalam
kehidupan sehari-hari siswa. Pemanfaatan teknologi informasi kampus ini
dirancang untuk membantu siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan.

6

Oleh karena itu, mengembangkan siswa melek teknologi menjadi semakin
penting.

Kepala sekolah harus memiliki dasar keterampilan teknologi informasi (Scott,
2005; Wexler, 1996) untuk mendukung staf dalam mempersiapkan siswa
untuk menghadapi tantangan era informasi. Sedangkan menurut Tan (2010)
secara khusus meneliti 12 bukti empiris untuk menemukan peran
kepemimpinan teknologi kepala sekolah (e-Leadership) dan menyimpulkan
bahwa e-Leadership merupakan prediktor yang kuat dalam menentukan
tingkat penggunaan teknologi di sekolahnya. Dimana peran utama telah
bergeser dari fokus manajemen untuk lingkup yang lebih luas siswa dalam
praktik belajar, mencerminkan visi pembangunan, fasilitas dan mendukung
kepemimpinan untuk menciptakan perubahan dan pendidikan berkualitas.

Teknologi baru yang berkaitan dengan standar dan indikator kinerja untuk
administrasi

pun telah dikembangkan dan

teknologi

pelaku peran

kepemimpinan telah meluas sebagai sarana untuk memperbaiki kinerja dan
mendukung intergrasi teknologi yang efektif di sekolah. Teknologi dapat
mendukung kurikulum dan instruksional dapat berjalan dengan baik dalam
proses belajar mengajar dan menciptakan suasana yang efektif pula dalam
proses belajar. Dan harapan kepemimpinan dapat menjadi kunci bagi
reformasi pendidikan yang berhasil atau inovasi. Untuk menggunakan
teknologi dibutuhkan juga literasi kepemimpinan tentang teknologi yang
dapat mendukung sekaligus memanfaatkan tenaga ajar disetiap sekolah.

7

Kota Bandarlampung sebagai ibukota provinsi memiliki 2 Madrasah Aliyah
Negri dan 10 Madrasah Aliyah Swasta yang berbeda kemampuan teknologi
dan koneksi internet, ada yang sekolah telah terkoneksi dengan baik ke dalam
laboratorium dan kelas belajar, ada yang hanya terkoneksi dalam
laboratorium saja, bahkan tidak terkoneksi sama sekali dengan internet baik
labotarium maupun kelasnya. Keadaan ini menunjukan kesenjangan digital
dikarenakan punya dan tidak punya akses ke internet. Apakah faktor ini juga
dapat dipengaruhi dengan model kepemimpinan teknologi dimasing-masing
sekolah.

Selaras dengan fakta bahwa terdapat kesenjangan digital diantara SLTA dan
MA N/S di Kota Bandarlampung, maka perlu diketahui bagaimana
kepemimpinan teknologi kepala sekolah sebagai top manager pada sekolah
yang implementasi TIKnya baik dan sekolah yang belum sepenuhnya
mengimplementasikan TIK. Dengan cara itu dapat diketahui kepemimpinan
teknologi (e-Leadership) yang tepat dalam mendorong adopsi TIK. Dan
kepemimpinan teknologi ini dapat diukur dari persepsi guru yang mempunyai
pengalaman langsung berinteraksi sebagai pelaksana implementasi TIK di
sekolah.

8

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan Kepemimpinan Teknologi (e-Leadership) pada
Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah, Muhammadiyah dan Al-Asy’ariyah
Panjang di Kota Bandarlampung yang senjang secara digital?
2. Apakah ada pengaruh kesenjangan digital terhadap Kepemimpinan
Teknologi Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah, Muhammadiyah dan AlAsy’ariyah Panjang di Kota Bandarlampung?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan Kepemimpinan Teknologi di Madrasah Aliyah
Swasta Al-Hikmah, Muhammadiyah dan Al-Asy’ariyah Panjang di Kota
Bandarlampung yang senjang secara digital.
2. Mengetahui pengaruh Kepemimpinan Teknologi Terhadap Kesenjangan
digital di Madrasah Aliyah Swasta Al-Hikmah, Muhammadiyah dan AlAsy’ariyah Panjang di Bandarlampung.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penemuan penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan
ilmu komunikasi di bidang Komunikasi Pembangunan, khususnya
Komunikasi Inovasi di bidang TIK.

9

2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penemuan Model e-Leadership Kepala Sekolah di
Madrasah Aliyah Swasta ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pemegang

kebijakan

dalam

merancang

strategi

mentransformasi

pendidikan modern melalui e-education yaitu bagi Kementrian Pendidikan
Nasional, Dinas Pendidikan Propinsi dan khususnya Dinas Pendidikan
Kota Bandarlampung.

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Leadership
1. Pengertian Leadership
Leadership merupakan terjemahan dari kepemimpinan dan untuk memberikan
definisi

terhadap

kepemimpinan

ini

tidaklah

mudah.

Sebab

untuk

memberikan pengertian tentang kepemimpinan ini tergantung dari segi mana
kita memandangnya. Ada beberapa pengertian tentang kepemimpinan yang
tergambarkan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan sebagai suatu fokus dari beberapa proses dalam rangka
mencapai tujuan. Dalam hal ini kita dapat melihat dengan realita bahwa
seorang pemimpin merupakan berbagai sumber kebijaksaan.
2. Kepemimpinan

sebagai

kepribadian

dengan

segala

efeknya

menggambarkan bahwa seorang pimpinan pribadinya menggambarkan
pribadi organisasi yang dipimpinnya.
3. Kepemimpinan sebagai seni di dalam mengupayakan tercapainya pemenuh
kebutuhan.

11

4. Kepemimpinan merupakan sumber aktifitas untuk mempengaruhi orang
lain agar bertindak dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
sekolah.
5. Kepemimpinan sebagai pemrakarsa dan sebagai pencetus inovasi baru,
untuk lebih efesien dan efektifnya mencapai tujuan organisasi dan sekolah.
6. Kepemimpinan sebagai kumpulan kekuasaan.

Hal ini terlihat seseorang yang menduduki jabatan tinggi atau pemimpin
mempunyai berbagai wewenang dan tanggung jawab. Menurut Prof. Dr. Mr.
Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya yang berjudul beberapa pandangan
umum tentang pengambilan keputusan, menulis kepemimpinan sebagai
berikut :
“Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan
sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan
adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh wibawa, sedemikian
rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang
dikehendakinya”.

Berbagai studi tentang kepemimpinan bisa dikelompokan menjadi tiga
pendakatan, yaitu yang mendasarkan atas traits (sifat dan kualitas yang
diperlukan seseorang untuk menjadi pimpinan kesatu, yang mempelajari
prilaku (beharvior) yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif.
Kedua pendekatan yang menganggap bahwa apabila seseorang mempunyai
karakteristik atau kualitas dan prilaku tertentu, akan menjadi seorang
pemimpin dalam situasi apapun ia ditetapkan. Pendekatan ketiga adalah
pendekatan contigency yang berdasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk
menentukan

gaya

kepemimpinan

yang

efektif.

12

2. Unsur Yang Harus Dipenuhi Dalam Kepemimpinan
a. Pengikut/ followership
Adanya kepemimpinan ini disebabkan adanya followership. Seseorang
menjadi pemimpin karena ada beberapa orang yang berkendak untuk
mengikuti yaitu bertindak sesuai dengan keinginan pemimpinnya. Pada
umunya followeship ini dapat di klasifikasikan menjadi 5 golongan yaitu:

1. Followership yang berdasarkan naluri.
Terjadi beberapa pengikut dalam hal ini dikarenakan adanya dorongan
pada mereka untuk menaruh kepercayaan pada seseorang sehingga mereka
bersedia untuk bertindak tertentu yang dikendalikan oleh orang yang
mendapat kepercayaan. Orang yang menerima kepercayaan ini dianggap
sebagai pemimpin karena dia dianggap mampu melindungi kepentingan
atas orang-orang yang menaruh kepercayaan tadi. Kepemiminan dengan
kepengikutan jenis ini disebut dengan kepemimpinan karismatis yang
berarti kepatuhan karena percaya.

2. Followership yang berdasarkan agama.
Ini ditimbulkan karena beberapa orang memandang bahwa ada orang lain
mempunyai kelebihan dalam bidang keagamaan. Kita ketahui bersama
agama merupakan kepercayaan tingkat tinggi.

3. Followership yang berdasakan tradisi.
Ini timbul pada sejumlah orang. Karena kebiasaan secara turun menurun.

13

4. Followership berdasakan rasio.
Timbul dikalangan orang-orang cendikiawan/pelajar yang terlihat adanya
demokratis didalam mengambil keputusan.

5. Followership berdasarkan peraturan.
Ini terlihat pada organisasi dan lembaga sekolah dimana hubungan antara
orang yang satu dengan orang yang lain ditata menurut aturan-aturan yang
sudah ada atau di setujukan secara bersama-sama.

6. Tujuan
Kepemimpinan timbul karena adanya kepengikutan yang melakukan kerja
sama dalam rangkai mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
Dengan adanya tujuan-tujuan tertentu timbul kerja sama dan timbul pula
pemimpin untuk mengaturnya.

7. Kegiatan mempengaruhi
Ini berarti bahwa seorang pimpinan dalam aktifitasnya membimbing.
Mengontrol dan mengarahkan tindakan orang lain untuk menuju suatu
sasaran tertentu.

3. Kepemimpinan Yang Efektif
Kepemimpinan yang efektif sangat penting untuk kelangsungan hidup dan
keberhasilan sebuah organisasi dan lembaga sekolah. Tak seorangpun yang
berpendapat sama mengenai definisi terbaik untuk kepemimpinan, tapi dari
definisi-definisi yang ada, setidak-tidaknya dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan mengandung arti bahwa seorang pemimpin mempengaruhi

14

orang lain (bawahannya) supaya lebih bekerja keras dalam tugasnya, atau
merubah kelakuan mereka.
Sangatlah penting untuk dibedakan “kepemimpinan” dengan kepemimpnan
yang efektif. Untuk melihat efektif tidaknya suatu kepemimpinan, kita harus
melihat hasil kepemipinan itu. Yang biasa dijadikan kriteria kepemimpnan
yang efektif yaitu hasil kerjasama atau prestasi kelompok yang dipimpin.
Seorang pimpinan yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi bawahanbawahannya, tapi juga bisa menjamin bahwa para bawahannya tersebut
bekerja dengan seluruh kemampuan mereka.

Kepemimpinan yang efektif adalah dimana pemimpinan harus mempunyai
semangat tinggi yang melebihi semangat dari bawahannya sehingga rasa
percaya sangat kuat untuk menjalankan kepemimpinan dan mempunyai
tujuan jelas untuk menyongsong kearah yang lebih maju. Tidak mudah untuk
menjalankan kepemipinan yang efektif, apalagi berkembangan zaman sudah
modern jadi pemimpin harus mengikuti zaman yang modern, contohnya:
dizaman modern ini teknologi sudah berkembang pesat. Siapapun kita semua
harus tahu teknologi karena itu salah satu tuntutan untuk kita semua agar kita
bisa mengikuti perkembangan zaman. Di zaman yang modern seorang leader
harus tahu teknologi informasi dan komunikasi agar bisa mengaplikasikan ke
pada

bawahannya.

15

B. Tinjauan e-Leadership
1. e-Leadership
Leadership atau kepemimpinan tidak terbatas hanya pada suatu kedudukan
atau pekerjaan; kepemimpinan mencakup wawasan yang lebih luas. Untuk
menjadi seorang pemimpin seseorang perlu memiliki visi dan imajinasi.
Burke (2008) mendefinisikan kepemimpinan sebagai “..... the ability to bring
people, tools and resources together to solve problems and achieve results”.
Di era global sekarang ini, seorang pemimpin perlu melangkah lebih jauh,
mampu membawa SDM yang dipimpinnya bersama-sama melintas bangsa,
geografis, budaya dan batasan-batasan lainnya, dengan memanfaatkan
teknologi informasi untuk mencapai tujuan lembaga seolah. Kepemimpinan
semacam inilah yang disebut e-Leadership.
e-Leadership adalah suatu istilah yang menyandingkan “e” sebagai simbol
bagi hal-hal yang berkaitan dengan elektronik, internet, atau dunia digital
dengan “leadership” (kepemimpinan) yang bermakna kemampuan seseorang
untuk menggerakkan atau mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya
dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Kasali, 2008).e-Leadership adalah
kepemimpinan yang menggabungkan konsep yang telah ada pada saat ini
yaitu kepemimpinan dengan perkembangan teknologi. Menurut Budvytyte
(2006) menyatakan bahwa e-Leadership terdiri dari 2 elemen dasar: teknologi
dan kepemimpinan.

Bahkan menurut Alan Keith (pengusaha suskes di Amerika), kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang untuk menfasilitasi (dari kata to facilitate yang

16

berarti membuat sesuatu menjadi mudah) atau menggiatkan orang lain untuk
melakukan sesuatu yang luar biasa. Jadi, dalam konteks ini, e-Leadership
dapat secara bebas diartikan sebagai kepemimpinan yang memanfaatkan
teknologi informatika untuk menggerakkan suatu tujuan tertentu dalam
konteks ini bagaimana e-Leadership kepala sekolah untuk membangun
kinerja bawahannya yaitu guru, admistrasi dan siswa – siswi dalam rangka
menerapkan teknologi informatika dan komunikasi.

e-Leadership

menjadi

penting

untuk

dimasukkan

dalam

kiteria

kepemimpinan kepala sekolah ke depan karena teknologi informatika sudah
berkembang luas. Hal ini seiring dengan pesatnya penetrasi teknologi
informatika sehingga kepala sekolah, guru, admistra