Break Even Point BEP

XI - 15 Analisa Ekonomi Pabrik Sodium Sulfate 7 54.857.270.335,10 336.056.566.345,68 8 55.621.273.335,10 391.677.839.680,78 9 56.385.277.335,10 448.063.117.015,87 10 57.149.281.335,10 505.212.398.350,97 Total modal investasi pada akhir masa konstruksi = Rp. 186.316.471.913,87 Dengan interpolasi data diatas, maka diperoleh waktu pengembalian modal : Waktu pengembalian modal = 4,24 tahun Dari tabel 11.8 diketahui bahwa Out Flow akan dapat memenuhi total investasi jumlah Out Flow = total investasi adalah pada tahun ke 5

11.9. Break Even Point BEP

Break even point BEP merupakan suatu titik dimana biaya produksi total sama dengan hasil penjualan atau total pendapatan, dengan kata lain pabrik tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. a Biaya tetap CF Rp. 24.411.196.897,76 b Biaya variabel CV 1. Bakan Baku Rp. 81.080.600.774,66 2. Utilitas Rp. 29.006.070.569,39 Jumlah Rp. 110.086.671.344,05 c Biaya semi variabel CSV 1. Gaji Karyawan Rp. 4.522.200.000,00 2. Laboratorium Rp. 452.220.000,00 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. XI - 16 Analisa Ekonomi Pabrik Sodium Sulfate 3. Pemeliharaan Perbaikan Rp. 2.973.126.460,32 4. Operating Supplies Rp. 297.312.646,03 5. Pengeluaran Umum Rp. 9.185.493.926,01 6. Biaya Plant Over Head Rp. 3.973.773.230,16 Jumlah Rp. 21.404.126.262,52 d Total penjualan S Rp. 211.160.449.037,11 Gambar 11.1. Grafik BEP Berdasarkan grafik diatas, maka dapat diketahui titik BEP, dimana garis biaya produksi berpotongan dengan garis hasil penjualan pada titik BEP sebesar 35,81. LABA CF CSV + CV Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. XII - 1 Pembahasan Kesimpulan Pabrik Sodium Sulfate

BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan Sodium Sulfate, Indonesia masih mengimpor Sodium Sulfate dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik Sodium Sulfate dengan mempunyai masa depan yang baik.

12.1. Pembahasan

Untuk mendapatkan kelayakan bahwa pra rencana pabrik ini, maka perlu ditinjau dari beberapa faktor , antara lain : Pasar Kebutuhan dalam negeri akan Sodium Sulfate yang selama ini masih diimpor, hal ini akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan internasional dan persaingan domestik. Lokasi Lokasi pabrik terletak di daerah Industri yaitu Manyar , Gresik. Lokasi ini dekat dengan pelabuhan laut Tanjung Perak. Untuk kebutuhan transportasi udara, kota Manyar , Gresik dekat dengan Bandara Udara Internasional Juanda. Hal ini akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka pemilihan lokasi di daerah Manyar , Gresik dapat diterima. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.