Membangun Sistem E-Tutorial Untuk Mesin Plastik Extruder Di PT. Sinar Bintang Bandung

(1)

DI PT. SINAR BINTANG BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SUSANTO

10106056

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

MESIN PLASTIK EXTRUDER

DI PT. SINAR BINTANG BANDUNG

Oleh SUSANTO

10106056

Dalam dunia industri saat ini penggunaan mesin sangatlah bermanfaat karena dengan adanya mesin, pihak perusahaan dapat meninggkatkan hasil produksi jika dibandingkan menggunakan tenaga manusia. Akan tetapi terkadang terjadi kendala kerusakan yang tiba-tiba pada mesin tersebut sehingga diperlukan adanya seorang teknisi yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Teknisi yang terkadang tidak mampu mengatasi setiap kerusakan mengharuskan teknisi bertanya kepada kepala teknisi atau terpaku pada buku panduan

E-Tutorial merupakan suatu sistem yang berisikan tentang bahan

pembelajaran yang dibutuhkan tentang bagaimana mengoperasikan suatu sistem. Pada tutorial ini dilengkapi informasi tentang objeknya, dan petunjuk langkah demi langkah untuk suatu operasi. Untuk merealisasikan e-tutorial maka dibangun sistem e-tutorial berbasiskan web. sistem ini menggunakan macromedia Dreamweaver8 dan menggunakan database MySQL. Sedangkan untuk metode pencarian, sistem ini menggunakan metode Depth first search, yaitu penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.

Sistem ini memberikan pengetahuan tentang kerusakan mesin plastik. Sistem yang dibangun dapat mempercepat pencarian data serta memberikan tampilan yang lebih menarik, selain itu sistem yang dibangun dapat mengurangi penumpukan dokumen


(3)

ii

PLASTIC EXTRUDER MACHINE

IN PT. SINAR BINTANG BANDUNG

By SUSANTO

10106056

In the industrial world currently use the machine very useful because with the engine, the company can increase production when compared to using human power. However, sometimes the constraints of the damage that occurs suddenly in the machine so that the necessary existence of a technician who is able to overcome these problems. Technicians are sometimes unable to cope with any damage requires the technician asked the chief engineer or glued to the manual

E-Tutorial is a system that contains the required study materials about how to operate a system. In this tutorial has information about its object, and step by step instructions for an operation. To realize the e-tutorial system built web-based e-tutorial. This system uses Macromedia Dreamweaver8 and uses MySQL database. As for the search method, the system uses depth first search method, namely the search rules in depth of the root node to move down to the level in the sequence.

This system provides knowledge about the damage plastic machinery. The system was built to speed up data retrieval and provides a more attractive, but it built a system that can reduce the buildup of documents.


(4)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Membangun Sistem E-Tutorial Untuk Mesin Plastik Extruder di PT. Sinar Bintang Bandung”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dengan penuh rasa syukur, ucapan terima kasih yang mendalam, serta penghargaan yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Kedua orang tua Ayahanda tercinta dan Ibunda tersayang serta kedua adik yang selalu memotivasi saya dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika,.

3. Ibu Linda Salma, S.T.,M.T.. Selaku Dosen Wali kelas IF-2 Angkatan 2006.

4. Ibu Riani Lubis, S.T.,M.T.. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan, pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(5)

iv

7. Terimakasih untuk bapak Muhammad safei yang telah membantu dan membimbing penulis selama penyusunan penelitian skripsi ini, selama di PT. Sinar Bintang Bandung

8. Terimakasih banyak untuk Wahyu Bayu Dirgantoro, Lutfhi Kurnia, Yoga Pratama, Aditya Wardana dan Rendi Pradipta yang telah membantu dan mengajarkan saya pada saat penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman IF-2 angkatan 2006 yang tak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk atas bantuan, persahabatan, keceriaan dan kekeluargaan yang selalu dapat dirasakan ketika kita bersama selama kita kuliah di kampus UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia)

10.Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat, doa, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Bandung, Juli 2010


(6)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Semakin bertambahnya waktu, kemajuan akan teknologi komputerisasi semakin berkembang dengan pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah penggunaan internet. Dengan berkembangnya teknologi tersebut, memungkinkan setiap orang dapat berkomunikasi, baik menyampaikan maupun memperoleh informasi dengan cepat dan akurat. Fenomena tersebut kemudian mendorong para ahli untuk mengembangkan suatu teknologi yang mampu membantu kinerja manusia.

Di sisi lain, dalam dunia industri saat ini penggunaan mesin sangatlah bermanfaat karena dengan adanya mesin perusahaan dapat meninggkatkan hasil produksi dibandingkan jika hanya dengan menggunakan tenaga manusia saja. PT. Sinar Bintang Bandung merupakan perusahaan yang memproduksi plastik dan biji plastik. Dalam setiap proses memproduksi plastik PT. Sinar Bintang Bandung menggunakan berbagai macam mesin, yang salah satu dari mesin plastik tersebut adalah mesin plastik extruder. Mesin plastik extruder adalah mesin plastik yang digunakan untuk mengolah biji plastik menjadi plastik dalam bentuk panjang.. Dalam tiap produksinya mesin tersebut terkadang menggalami kerusakan sedangkan pada kesehariannya para operator mesin yang bertugas menjalankan mesin ini dituntut untuk mampu memproduksi secara maksimal, akan tetapi kenyataanya dengan adanya kendala kerusakan yang tiba-tiba pada mesin tersebut


(7)

dapat mempengaruhi terhadap hasil yang diinginkan.karena itulah diperlukan adanya seorang teknisi yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.

Pada keseharianya teknisi di PT. Sinar Bintang Bandung ini bertugas memperbaiki mesin apabila terdapat mesin-mesin yang mengalami kerusakan sehingga tidak mempenggaruhi hasil produksi perusahaan, akan tetapi yang terjadi di lapangan tidaklah demikian, tidak semua teknisi yang ada mampu mengatasi setiap kerusakan yang terjadi pada mesin extruder sehingga terkadang teknisi bertanya kepada kepala teknisi, akan tetapi permasalahan terjadi ketika kepala teknisi sedang tidak berada ditempat sehingga teknisi terpaksa terpaku pada buku panduan yang disediakan oleh pembuat mesin. Penggunaan buku panduan yang bersifat manual tersebut tidaklah efektif mengingat jumlah halaman yang tertulis didalam buku panduan begitu banyak sehingga menyulitkan teknisi untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sedangkan tampilan buku panduan yang tidak interaktif juga membuat teknisi sangat sulit untuk mengerti maksud dari isi yang tertulis dalam buku tutorial tersebut. Selain itu kemungkinan adanya humman error yang menyebabkan buku hilang atau lupa menyimpan menjadi permasalahan tersendiri bagi teknisi

E-Tutorial merupakan suatu sistem yang berisikan tentang bahan – bahan

pembelajaran yang dibutuhkan tentang bagaimana mengoperasikan suatu sistem. Pada tutorial ini biasanya dilengkapi informasi tentang objeknya, dan petunjuk langkah demi langkah untuk suatu operasi. Pada dasarnya e-tutorial adalah suatu sistem yang mentansfer pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang ke dalam komputer, sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.


(8)

Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat disimpulkan dibutuhkan sebuah sistem e-tutorial yang dapat diakses kapanpun, dimanapun sebagai alternatif penyajian informasi dan konsultasi yang lebih cepat dan ekonomis. Selain itu sistem ini memberikan pengetahuan yang berguna, terutama yang berhubungan dengan masalah pada mesin extruder sehingga dapat menghasilkan solusi untuk memperoleh keputusan yang positif dan berguna.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat topik yang

berjudul ”MEMBANGUN SISTEM E-TUTORIAL UNTUK MESIN PLASTIK

EXTRUDER DI PT. SINAR BINTANG BANDUNG”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat masalah-masalah yang timbul diantaranya sebagai berikut :

a. Kurangnya pengetahuan teknisi sehingga tidak semua kerusakan mesin dapat diatasi oleh teknisi sehingga mengharuskan teknisi bertanya kepada kepala teknisi atau mengacu pada buku tutorial

mesin.

b. Tidak efektifnya penggunaan buku tutorial mesin yang telah disediakan mengingat jumlah halaman pada buku tutorial begitu banyak sehingga teknisi kesulitan ketika akan mencari solusi untuk cara penggunaan dan kendala kerusakan mesin.

c. Tampilan buku yang tidak interaktif, sehingga teknisi kesulitan untuk memahami maksud dari isi buku tutorial.


(9)

d. Kesalahan akibat human error yang terkadang menyebabkan buku hilang atau lupa dalam penyimpanan sehingga menyulitkan teknisi . Berdasarkan beberapa masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah bagaimana membangun Sistem E-Tutorial Untuk Mesin Plastik Extruder.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian untuk skripsi ini adalah membangun Sistem E-Tutorial UntukMesin Plastik Extruder

Tujuan dari penelitian untuk skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Mempermudah teknisi untuk memperoleh informasi menggenai solusi permasalahan yang ada kapanpun, dimanapun secara cepat, akurat dan ekonomis.

b. Mempermudah dalam pencarian data, sehingga dapat mempercepat dalam mendapatkan solusi permasalahan.

c. Memberikan tampilan tutorial yang interaktif untuk mempermudah memahami isi tutorial.

d. Membangun suatu sistem yang dapat mengadopsi isi buku tutorial sehigga membantu teknisi dan operator mesin untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan mesin kerusakan mesin

1.4Batasan Masalah

Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan laporan dapat dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang serta sesuai dengan apa yang


(10)

diharapkan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi, antara lain:

a. Sistem yang dibangun ditujukan untuk menentukan dan memberikan informasi mengenai panduan serta pencarian solusi yang baik. Prosedur cara kerja sistem ini adalah ketika user

bertindak sebagai administrator, maka user dapat me-manage

konten yang ada pada sistem seperti menambah, mengurangi dan mengubah aturan dan data yang diperlukan sesuai dengan fakta dan fenomena yang ada sehingga sistem yang dibangun bersifat dinamis. Dan ketika user bertindak sebagai pengguna, user dapat mengakses informasi mengenai panduan penggunaan mesin.

b. Untuk metode pencarian, sistem ini menggunakan metode Depth

first search, yaitu penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul

akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.

c. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Macromedia Dreamweaver8 dan menggunakan database MySQL. d. Pengguna sistem adalah administrator (ahli) dan end user (pengguna

awam) sebagai pengakses informasi.

e. Spesifikasi minimal perangkat keras adalah monitor 14” resolusi

layar 1024 X 768 hardisk dengan free memory 10 Gb Ram 512Mb dan prosesor Intel Pentium 4.

f. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah Sistem Operasi Windows XP dan software browser seperti Mozila FireFox, Internet Explorer, Opera.


(11)

1.5Metode Penelitian

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam pembuatan sistem adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya sudah ada tanpa proses manipulasi (data masa lalu dan sekarang).

Dalam menganalisa digunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Tahap Pengumpulan Data

Metodologi yang digunakan dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyusunan laporan dan pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait yang dapat membantu dalam memperoleh data yang diperlukan.

b. Pengamatan (Observasi)

Objek ini dilakukan dalam bentuk pengamatan atau survey ruang lingkup perusahaan.

c. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi buku yang berhubungan langsung dengan pokok permasalahan yang dibahas. 2. Tahap Pembangunan Perangkat Lunak

Dalam Pembuatan system paradigma yang digunakan adalah waterfall

model CLC (Classic Life Cycle). Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut.


(12)

Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan sistem serta menentukan ke arah mana aplikasi ini akan dibangun.

2. Analisis

Mengumpulkan kebutuhan data secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

3. Design

Perancangan antarmuka dari hasil analisis kebutuhan yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap.

Kebutuhan Sistem / Informasi

Analisis

Perancangan

Pengkodingan

Pengujian

Pemeliharaan

Gambar 1.1 Skema waterfall

4. Coding

Hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Aplikasi yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

5. Pengujian

Tahap dimana pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun dilakukan secara keseluruhan.


(13)

6. Maintenance

Tahap akhir dimana perangkat lunak yang telah selesai dibangun akan dioperasikan dilingkunganya dan mengalami pemeliharaan, seperti perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user. 1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tinjauan umun perusahaan selain tinjauan umum perusahaan pada bab ini juga membahas mengenai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisas permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Serta menjelaskan mengenai menganalisa masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variable yang diteliti. Selain itu


(14)

terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini yang dilakukan sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.


(15)

10

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan mengenai tempat dilakukanya penelitian dan menjelaskan mengenai teori yang digunakan dalam membuat sistem yang akan di buat.

2.1 Tinjauan perusahaan

Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta uraian tugas dari masing-masing bagian yang terlibat.

2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Sinar Bintang didirikan pada tahun 1999 di daerah Cimareme Padalarang Bandung, Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi biji plastik saja yang merupakan bahan baku untuk membuat plastik, biji plastik ini dibuat dari sisa–sisa platik yang sudah tidak dipakai kemudian diolah sedemikaian hingga hingga menjadi biji plastik, hingga pada tahun 2009 perusahaan ini berkerjasama dengan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu PT. Margahayu Jaya Indah Plastik untuk memproduksi palstik packing. Pada saat itulah mesin-mesin pengolahan untuk memproduksi plastik mulai ada diperusahaan ini diantaranya adalah mesin Extruder. Pada awalnya mesin-mesin yang


(16)

tersedia hanya ada beberapa buah saja akan tetapi dikarenakan order pesananan yang begitu banyak maka perusahaan ini pun menambah beberapa mesin lagi untuk menambah hasil produksi perusahaan ini agar pesanan dapat dikirim tepat pada waktunya sehingga kepuasan pelanggan dapat terjamin.

Hasil dari produksi perusahaan ini selain dipesan di wilayah Bandung dan sekitarnya plastik packing yang dihasilkan perusahaan ini juga dipessan dari wilayah lain diluar kota Bandung, bahkan terkadang perusahaan ini juga mendapatkan pesanan dari luar negeri.

2.1.2 Struktur organisasi

Pada perusahaan Sinar Bintang menggunakan struktur organisasi fungsional, yaitu memisahkam masing-masing bagian berdasarkan funsi dan kegiantanya.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sinar Bintang Pimpinan

Perusahaan

Wakil Pimpinan

Bagian Produksi

Bagian Penjualan

Operator Msein

potong

Opeator Mesin Extruder

Kepala Gudang

Bagian Pengiriman Kepala tekniksi

Packing Teknisi Msein

potong

Teknisi Msein Extruder


(17)

2.1.3 Uraian tugas 1. Pimpinan Perusahaan

Sebagai pimpinan perusahaan sekaligus juga sebagai pemilik perusahaan tersebut. Pemesanan produk dengan jumlah dan jenis tertentu diterima langsung oloeh pimpinan perusahaan.

2. Wakil Pimpinan

Wakil pimpinan betugas mengatur semuah aliran informasi dan produksi dalam perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas keuangan perusahaan.

3. Bagian Produksi

Bagian produksi bertugas.mengawasi berjalanya proses produksi masing-masing bagian yaitu bagian operator mesin potong, operator mesin extruder, dan bagian packing plastik.

4. Kepala Teknisi

Kepala teknisi bertugas menganalisa kesalahan, mempertahankan standar operasional memperbaiki serta memelihara mesin untuk memastikan agar dapat dijalankan pada efisiensi puncak.

5. Bagian Penjualan

Bagian penjualan bertugas memeriksa jumlah pemesanan jumlah pesanan dan barang yang akan dikirim ke custumer.

6. Operator Mesin Potong

Operator mesin potong bertugas menjalanankan mesin potong serta melakukan set up mesin


(18)

7. Operator Mesin Extruder

Operator mesin extruder bertugas menjalanankan mesin extruder serta melakukan sset up mesin dan memastikan ketersediaan bahan baku yang diolah kedalam mesin extruder.

8. Packing

Bertugas mengemas plastik yang sudah jadi dan telah dipotong ke dalam kemasan yang telah tersedia serta dipack kedalam karung.

9. Teknisi Mesin Potong

Teknisi mesin memperbaiki serta memelihara mesin potong untuk memastikan agar dapat dijalankan pada efisiensi puncak.

10.Teknisi Mesin Extruder

Teknisi mesin memperbaiki serta memelihara mesin extruder untuk memastikan agar dapat dijalankan pada efisiensi puncak serta memanaskan mesin sebelum mesin extruder dijalankan.

11.Bagian Gudang

Bagian ini bertugas untuk menyiapkan barang seperti yang tercantum dalam surat perintah pengiriman.

12.Bagian Pengiriman

Bagian ini bertugas untuk mengirimkan barang-barang pembeli dan mengirimkan kembali barang-barang kepada penjual yang keadaannya tidak sesuai dengan pesanan.


(19)

2.2 Landasan teori

Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang digunakan serta faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan perancangannya.

2.2.1 Pengertian data Pengertian data adalah :

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai.

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Penggambaran fakta tersebut direkam dalam bentuk simbol seperti : angka, tulisan, atau gambar.

Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data (data item). Elemen data adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pihak yang menggunakannya (user). Dalam suatu sistem basis data, elemen data ini disebut dengan Field. Contoh dari field data, misalnya : nama, alamat, nomor telepon.

2.2.1.1 Definisi pengolahan data

Pengertian dari pengolahan data adalah :

Pengolahan data adalah suatu proses untuk memperoleh data atau angka ringkasan berdasarkan kelompok data mentah.


(20)

Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau karakteristik elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data. Data atau angka ringkasan dapat berupa jumlah (total), proporsi, persentase, rata-rata, dan sebagainya.

2.2.2 Konsep dasar sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut,

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini,

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2.1 Karakteristik sistem

Gambaran bentuk dasar suatu sistem dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.2 Bentuk Dasar Sistem Output


(21)

Dari definisi diatas terlihat bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

a. Komponen-komponen Sistem (Components) b. Batas Sistem (Boundary)

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment) d. Penghubung Sistem (Interface)

e. Masukan Sistem (Input) f. Keluaran Sistem (Output) g Pengolah Sistem (Process) h. Sasaran Sistem (Goal)

Klasifikasi sistem

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem terbuka, sebab sistem tersebut berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2.3 Pengertian informasi Pengertian dari informasi adalah :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.


(22)

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kualitas dari sistem informasi biasanya ditentukan oleh tiga hal, yaitu :

1. Ketepatan dalam informasi, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya dan tidak menyesatkan. 2. Tepat pada waktunya (on time), berarti informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.4 Konsep dasar sistem

Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah sebagai berikut,

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.4.1 Komponen sistem informasi

Komponen-komponen sistem informasi adalah :

a. Hardware, terdiri dari komputer, peripheral (printer) dan jaringan.

b. Software, merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan


(23)

c. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d. Prosedur, dokumentasi prosedur atau proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.

e. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia adalah seperti operator, pemimpin sistem informasi, dan sebagainya.

2.2.4.2Kegiatan sistem informasi

Kegiatan yang dilakukan dalam sebuah sistem informasi adalah :

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk

diproses.

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

c. Output, menggambarkan suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari

proses di atas tersebut.

d. Penyimpanan, menggambarkan suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Control, menggambarkan suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem

informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.5 Model perancangan sistem

Dalam penelitian ini model sistem yang digunakan adalah model sistem


(24)

Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan software, yang dimulai dengan suatu tingkatan kemajuan-kemajuan melalui analisa, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut :

1. Sistem Engineering

Karena software selalu menjadi bagian dari sebuah sistem yang besar, maka pekerjaan awal dimulai dengan menentukan syarat-syarat untuk semua unsur sistem kemudian menentukan pengolah syarat pada software.

Sistem ini sangat diperlukan apabila software harus menyatu dengan hardware, manusia, dan dasar fakta. Teknik dan analisa-analisanya mencakup pada level sistem dengan pola top level perancangan dan analisa.

2. Analisis

Syarat-syarat mengumpulkan cara atau proses yang menunjang berfokus spesifik pada software. Untuk mengetahui sifat dari program-program yang akan dibangun, maka analisis software harus mengerti penuh informasi untuk software

dan fungsi yang diminta serta dapat menjelaskannya. Syarat-syarat sistem

software harusdidokumentasikan karena akan ditujukan kepada pemakai.

3. Perancangan

Perancangan software adalah langkah proses yang berfokus pada program-program struktur data, teknik software, prosedur detail serta penggolongannya. Proses perancangan menjelaskan syarat ke dalam gambaran


(25)

dari software yang telah ditentukan mutu dan kualitasnya sebelum dibuat kode. Syarat-syarat perancangan didokumentasikan dan akan menjadi bagian dari susunan software.

4. Pengkodean

Perancangan harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang maksimal yang dapat dibaca. Langkah memberi kode dilakukan pada tahap ini. Perancangan dilakukan dengan cara yang mendetail tapi pengkodean dapat menyelesaikannya secara mekanikal.

5. Pengujian

Satu kali kode dihasilkan maka pengujian program dimulai. Proses ujian berfokus pada logika bagian dalam dari software yang menjamin semua pernyataan telah teruji dan pada fungsional luar mengadakan pengetesan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan menjamin dalam definisi input akan menghasilkan output yang sebenarnya sesuai dengan permintaan.

6. Pemeliharaan

Software pada kenyataannya akan menjalani atau mengalami perubahan

setelah disampaikan kepada pemakai. Perubahan akan terjadi apabila ditemui kesalahan. Karena itu, software harus dapat menyesuaikan dalam perubahan lingkungan eksternal, atau apabila pemakai software meminta peningkatan. Pada saat pemeliharaan diperlukan pendahuluan pada langkah-langkah programnya untuk membangkitkan gairah pada perbaikan yang baru.


(26)

2.2.6 Alat Pengembangan Model Analisis Terstruktur

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar, diagram, atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik, seperti misalnya kamus data (data dictionary), pseudocode, serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

2.2.6.1Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak input menjadi output.

DFD merupakan gambaran sistem secara logika dan tidak tergantung pada hardware, software, struktur data, ataupun organisasi file yang digunakan. DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. Demikianlah, DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi.

Di dalam menggambarkan suatu aliran data atau proses yang terjadi di dalam suatu sistem, DFD menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti tersendiri dalam menerangkannya, yaitu sebagai berikut :


(27)

1. External Entity (Kesatuan Luar)

2. Data Flow (Arus Data)

3. Process (Proses)

4. Data Storage (Penyimpanan Data)

Dari simbol-simbol DFD diatas mempunyai beberapa tingkatan sebagai berikut :

1. Diagram Konteks (Level Top)

1. Diagram Nol (Level Nol)

2. Diagram Detail (Level Satu dan seterusnya)

2.2.6.2 Flow map

Flow Map digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian

(pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer), dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

2.2.6.3 Kamus data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input,

output, komponen penyimpangan dan bahkan kalkulasi intermediate.

Kamus data dapat digunakan pada saat analisis sistem atau pada saat perancangan sistem. Pada saat analisis sistem, kamus data digunakan untuk mencatat terminologi bisnis, aturan standar (batasan panjang karakter, nilai, suatu


(28)

Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut : a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya, alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos.

c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

d. Mendeskripsikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran data.

e. Mendeskripsikan hubungan detail antar penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam Entity Relationship Diagram.

2.2.7 Pengertian basis data

Basis data adalah kumpulan atau koleksi dari data-data yang disimpan pada alat penyimpanan tertentu dengan struktur penyimpanan yang khas dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Sistem pemrosesan basis data dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pemrosesan berkas. Sistem seperti ini dikenal dengan sebutan DBMS (Database

Management Sistem).

Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien. DBMS memiliki empat keunggulan, yaitu :


(29)

8. Kecepatan

9. Mengurangi kejemuan

10. Kekinian

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :

1. Hardware, berupa komputer dan bagian-bagian di dalamnya, seperti

processor, memory, dan harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.

2. Data, di dalam basis data, data mempunyai sifat terpadu (integrated) dan

berbagi (shared).

3. Software, berperan melayani permintaan-permintaan user.

4. User, terdiri dari end user, pemrogram aplikasi, dan database

administrator.

Dalam basis data suatu sistem informasi, data dan hubungan antar data digambarkan oleh model Entity Relationship (E-R). Bahasa yang digunakan dalam basis data adalah :

1. DDL (Data Definition Language)

Yang termasuk dalam kelompok DDL ini adalah CREATE, ALTER, dan DROP.


(30)

Yang termasuk dalam kelompok DML ini adalah SELECT, INSERT, DELETE, dan UPDATE.

3. DCL (Data Control Language)

Yang termasuk dalam kelompok DCL ini adalah GRANT, REVOKE, dan LOCK TABLE.

2.2.7.1Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan

data store yang terdapat pada DFD. ERD menggunakan sejumlah notasi atau

simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada model ini terdapat beberapa variasi mengenai istilah yang umum digunakan, yaitu :

1. Entity, adalah suatu objek yang mempunyai “eksistensi” dan terdefinisi.

Entity digambarkan dalam bentuk empat persegi panjang.

2. Entity set, adalah kumpulan entity yang sejenis. Digambarkan dalam

bentuk empat persegi panjang.

3. Relationship, adalah deskripsi sebuah hubungan antara entity set.

Relationship digambarkan dengan belah ketupat.

4. Atribut, adalah suatu sifat dari entity yang berfungsi mengidentifikasikan

entity tersebut. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips.

5. Atribut set, adalah kumpulan dari atribut yang didefinisikan untuk suatu


(31)

6. Key atribut, adalah minimum dari atribut yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan suatu entity secara unik. Key atribut ini ditandai dengan garis bawah.

Pada suatu hubungan, tidak jadi masalah berapapun derajat hubungannya. Antar entity selalu ada tiga jenis hubungan biner, yaitu :

1. Satu Ke Satu (One to One Relationship)

setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

2. Satu Ke Banyak (One to Many Relationship)

setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.Banyak ke Banyak (Many to Many Relationship)

3. Banyak Ke Banyak (Many to Many Relationship)

setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.Banyak ke Banyak (Many to Many Relationship)


(32)

2.2.8 Internet

Internetmerupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.

Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP

(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini memiliki

kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.


(33)

2.2.8.1 Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas


(34)

di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.2.9 Teknik Pencarian

Pencarian atau pelacakan merupakan salah satu teknik untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang kecerdasan buatan. Permasalahan pencarian adalah merupakan yang sering dijumpai oleh peneliti di bidang kecerdasan buatan. Permasalahan ini merupakan hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem kecerdasan buatan.

Metode pencarian dikatakan penting untuk menyelesaikan permasalahan karena setiap state (keadaan) menggambarkan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan. Metode pencarian dikatakan penting untuk perencanaan karena dalam sebuah permainan akan menentukan apa yang harus dilakukan, di mana setiap state menggambarkan kemungkinan posisi pada suatu saat. Metode pencarian adalah bagian dari kesimpulan, di mana setiap state menggambarkan hipotesis dalam sebuah rangkaian deduktif.

Secara umum,untuk mendeskripsikan suatu permasalahan dengan baik harus : 1. .Mendefinisikan suatu ruang keadaan.


(35)

2. Menerapkan satu atau lebih keadaan awal. 3. Menetapkan satu atau lebih tujuan. 4. Menetapkan kumpulan aturan.

Gambar 2.7 Metode Penelusuran

2.2.9.1 Pencarian Buta (Blind Search)

Pencarian buta merupakan sekumpulan prosedur yang digunakan dalam melacak ruang keadaan. Pencarian berlangsung sampai solusi terakhir


(36)

ditemukan. Idenya adalah menguji seluruh kemungkinan yang ada untuk menemukan solusi.

2.9.1.1.1 Breadth First Search

Breadth-first search adalah algoritma yang melakukan pencarian secara

melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpul – simpul yang tadi dikunjungi, demikian seterusnya.

Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d

dikunjungi lebih dahulu sebelum simpul-simpul pad aras d+1. Algoritma ini memerlukan sebuah antrian q untuk menyimpan simpul yang telah dikunjungi. Simpul – simpul ini diperlukan sebagai acuan untuk mengunjungi simpul - simpul yang bertetanggaan dengannya. Tiap simpul yang telah dikunjungungi masuk ke dalam antrian hanya satu kali. Algoritma ini juga membutuhkan table Boolean untuk menyimpan simpul yang telah dikunjungi sehingga tidak ada simpul yang dikunjungi lebih dari satu kali.


(37)

Gambar 2.8 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth First Search

Keuntungan :

1. Tidak akan menemui jalan buntu.

2. Jika ada satu solusi, maka breadth first search akan menemukannya. Dan jika ada lebih dari satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan.

Kelemahan :

1. Membutuhkan memori yang cukup banyak, karena menyimpan semua node dalam satu pohon.


(38)

2.9.1.1.2 Depth First Search

Pada Depth First Search, proses pencarian akan dilaksanakan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node – node yang selevel. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang lebih tinggi. Proses ini diulangi terus hingga ditemukannya solusi.

Keuntungan :

1. Membutuhkan memori yang relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.

2. Menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.

Kelemahan :

1. Kemungkinan terjebak pada optimal lokal.

2. Hanya akan mendapatkan 1 solusi pada setiap pencarian.


(39)

2.2.9.2 Pencarian Heuristic (Heuristic Search)

Teknik pencarian heuristik (heuristic searching) merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang keadaan (state space) suatu problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar, dan mengesampingkan usaha yang bodoh dan memboroskan waktu.

Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan

(completeness). Untuk dapat menerapkan heuristik tersebut dengan baik dalam

suatu domain tertentu, diperlukan suatu Fungsi Heuristik.

Fungsi heuristik ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan – keadaan problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan. Jenis-jenis Heuristic Searching yaitu

Generate and Test, Hill Climbing, Best First Search, Alpha Beta Prunning, Means End Anlysis, Constraint Satisfaction.

2.2.9.3 Pohon Pencarian (Tree)

Suatu pohon (tree) adalah suatu hierarki struktur yang terdiri dari node

(simpul) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang yang

menghubungkan node. Cabang disebut juga link atau edge dan node disebut juga


(40)

Gambar 2.10 Contoh Tree

Dengan berorientasi pada tree (pohon), akar node adalah node yang tertinggi dalam hierarki dan daun adalah paling bawah. Tree dapat dianggap sebagai suatu tipe khusus dari jaringan semantic yang setiap simpulnya, kecuali akar pasti mempunyai satu simpul orang tua dan mempunyai nol atau lebih simpul anak.

2.2.10 Software pendukung

Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi

ini adalah Personal Home Page (PHP) dan Microsoft SQL Server 2000.

2.2.10.1 Personal Home Page (PHP)

PHP merupakan bahasa pemrograman untuk script web server-side. Semula PHP digunakan untuk mencatat sejumlah pengunjung pada homepage-nya. Bahasa pemrograman PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf,


(41)

seorang pemrogram C yang handal. Rasmus mengeluarkan "Personal Home Page Tools versi 1.0" pada tahun 1995 secara gretis. Setelah mempelajari YACC dan GNU Bison, Rasmus menambahkan kemampuan pada "Personal Home Page Tools versi 1.0" dan mengeluarkan "Personal Home Page Tools versi 2.0".

PHP 2.0 mampu berhubungan dengan database dan dapat diintegrasikan dengan HTML. Pada tahun 1996, PHP telah digunakan oleh banyak website di dunia. Sebelum kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Carveo dan Jim Winstead bekerja selama tujuh bulan untuk melakukan penyempurnaan terhadap PHP 2.0, akhirnya pada tanggal 6 Juni 1998, PHP 3.0 resmi dikeluarkan ke dunia pemrograman.

PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa sejenisnya, yaitu :

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana,

dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan kompilasi yang relative mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahaman PHP adalah bahasa scripting yang paling

mudah karena referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime


(42)

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.2.10.2 Database MySQL

MySQL merupakan program aplikasi database untuk client-server. Program ini dapat beroperasi pada berbagai sistem operasi, mulai dari Windows 9x, Windows 2000 dengan berbagai macam versinya dan juga Windows NT. Selama beroperasi, dimana MySQL ini mengolah database, MySQL dalam berhubungan dengan user akan dikelola oleh Database Administrator. Sistem MySQL dapat diimplementasikan sebagai sistem clent-server ataupun Web Browser.

MySQL merupakan sebuah program RDBMS (Relational Database

Management Sistem) yang menyediakan dukungan untuk mengorganisasi data

dengan cara meyimpannya ke dalam tabel database. Hubungan antar data dapat dikelompokkan ke dalam tabel, dan keterhubungan dapat didefinisikan antar tabel-tabel yang disebut dengan Relational Database. MySQL sebagai database

server dapat diakses oleh user yang dapat berhubungan dengan database yang

ada pada server melalui sebuah aplikasi, sedangkan Administrator dapat mengakses data secara langsung untuk mengelolanya.

2.2.11 MacromediaDreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.


(43)

Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

Macromedia adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bergerak di bidang grafis dan pengembangan web. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992 dan telah berkembang pesat pada tahun 1990-an dan 2000-an. Pada Desember 2005 Macromedia diakuisisi salah satu perusahaan saingannya, Adobe Sistems, tetapi Adobe sementara ini masih tetap menggunakan nama Macromedia pada sejumlah programnya.

Macromedia didirikan pada taun 1992 melalui merger antara Authorware Inc. (perusahaan pembuat Authorware) dan MacroMind-Paracomp (perusahaan pembuat Macromind Director). Hingga pertengahan 1990-an, Macromedia Director yang digunakan untuk memproduksi CD-ROM dan kios-kios informasi masih merupakan produk unggulan Macromedia, namun seiring meningkatnya popularitas World Wide Web Macromedia menciptakan Shockwave, sebuah

plugin Director bagi penjelajah web serta pada tahun 1996 mengakuisisi dua

perusahaan berorientasi web, FutureWave Software (yang membuat FutureSplash Animator - yang kemudian berkembang menjadi Flash) dan iBand Software (pembuat perangkat lunak authoring HTML - yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan Dreamweaver). Tahun 2001 Macromedia


(44)

mengakuisisi Allaire, yang mengembangkan ColdFusion sebelum pada akhirnya pada tahun 2005 Macromedia sendiri dibeli oleh Adobe.

2.2.12 Sejarah Browser

Penjelajah web pertama kali berbasis teks, seperti halnya Lynx yang populer hingga sekarang, karena memang sistem dengan antarmuka grafis belum umum digunakan pada saat itu. Baru setelah sistem berbasis grafis mulai banyak digunakan, seorang mahasiswa bernama Marc Andressen di University of Illinois

di Urbana-Champaign, Amerika Serikat, membuat sebuah penjelajah web

berbasis grafis pertama yang berjalan di atas sistem operasi Windows dan UNIX

(berbasis Motif). Penjelajah web tersebut dinamai Mosaic.

Selanjutnya, setelah lulus dari universitas, Marc ditawari oleh Alief Falahuddin, salah seorang petinggi Silicon Graphics Incorporated (SGI), untuk membuat perusahaan dengan nama Mosaic Communication, yang kemudian berubah menjadi Netscape Communication. Marc membuat sebuah penjelajah

web populer pertama yang digunakan oleh umum, yang disebut dengan Netscape

Navigator. Pada saat pengembangannya, Navigator memiliki nama kode Mozilla.

Navigator merupakan penjelajah web komersial, akan tetapi seiring dengan

waktu akhirnya Navigator pun menjadi dapat diperoleh secara gratis. Sementara itu, penjelajah web Mosaic yang gratis tidak diteruskan lagi pengembangannya, dan diserahkan kepada NCSA (National Computing for Supercomputer


(45)

Mosaic, NCSA akhirnya menjual Mosaic kepada Spyglass, yang akhirnya membuat Mosaic menjadi penjelajah web komersial.

Microsoft, yang terlambat turun di pasar penjelajah web, pun membeli

lisensi Mosaic dari Spyglass, sehingga pada akhirnya merilis produk penjelajah

web-nya, yang disebut sebagai Internet Explorer. Dengan dirilisnya Internet

Explorer, muncullah perang besar antara web browser populer, yakni antara

Netscape Navigator, dan Microsoft Internet Explorer.

Jenis-jenis Browser, diantaranya:

1. IE = Internet Explorer = OS Windows 2. MyIE = OS Windows

3. Opera = OS Windows / Linux 4. Firefox = OS Windows / Linux 5. Mozilla = OS Linux (GNOME) 6. Qonquerer = OS Linux (KDE) 7. Netscape Navigator


(46)

41

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab inidapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi berbagai permasalahan, kesempatan,hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1Analisis Sistem

Pada bagian analisa sistem ini terdiri dari analisa masalah, sumber data, identifikasi input, identifikasi output, analisa kebutuhan non fungsional, analisa basis data dan analisa kebutuhan funsional.

3.1.1 Analisis Masalah

Tidak semua operator mesin dan teknisi yang ada mampu mengatasi setiap kerusakan yang terjadi pada mesin extruder sehingga terkadang teknisi bertanya kepada kepala teknisi, akan tetapi permasalahan terjadi ketika kepala teknisi sedang tidak berada ditempat sehingga teknisi terpaksa terpaku pada buku panduan yang disediakan oleh pembuat mesin. Penggunaan buku panduan yang bersifat manual tersebut tidaklah efektif mengingat jumlah halaman yang tertulis didalam buku panduan begitu banyak sehingga menyulitkan teknisi untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sedangkan tampilan buku panduan yang tidak interaktif juga membuat teknisi sangat sulit untuk


(47)

mengerti maksud dari isi yang tertulis dalam buku tutorial tersebut. Selain itu kemungkinan adanya humman erroryang menyebabkan buku hilang atau lupa menyimpan menjadi permasalahan tersendiri bagi teknisi.

Berdasarkan analisis diatas, diperlukan alat bantu sebagai alternatif

penyajian informasi tentang cara penggunaan dan konsultasi tentang kerusakan yang terjadi pada mesin berserta solusi dan langkah-langkah penangananya.

3.1.2 Sumber Informasi

Data mengenai cara-cara penggunaan mesin extruder, selain itu pada pembuatan sistem ini dibutuhkan pula data mengenai troubleshootingmengenai kerusakan mesin extruder, yaitu data mengenai gejala-gejal kerusakan mesin, penyebab kerusakan mesin, serta solusi yang diusulkan dan langkah-langkah penangananya, selain itu informasi mengenai diagnosis dan solusi dalam menyelesaikan masalah kerusakan mesin extruder didapatkan dari buku panduan mesin dan seorang kepala teknisi yangmemberikan bimbingan dan pengarahan.

3.1.3 Identifikasi Masalah

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membangun sistem ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini mengidentifikasi cara penggunaan mesin dan permasalahan-permasalahan mesin, adapun masalah-masalah yang akan diambil dalam pembangunan sistem

e-tutorial untuk mesin plastik extruder ini adalah cara pengunaan


(48)

3.1.4 Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodean pengetahuan dalam sebuah yang berbasis pengetauhan. Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting problema dan membuat infromasi itu dapat diaksesoleh prosedur pemecahan problema.

Setelah data (pengetahuan) terkumpul, maka data tersebut dipresentasikan ke dalam format tertentu yang kemudai dihimpun dalam suatu basis pengetahuan. Representasi ini akan digunakan dalam menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang didapat (Bunafit,2008:29).

3.1.4.1Analisa Pengkodean

Kode digunakan untuk mengklasifikasi data, memasukkan data kedalam komputer dan untuk mengambil berbagai informasi yang saling berhubungan. Perancangan pengkodean yang diusulkan dengan tujuan untuk mempermudah dalam proses pengolahan data. Rancangan kode yang diusulkan adalah :

1. Pengkodean kode gejala kerusakan terdiri dari 4 digit, yaitu dengan format

sebagai berikut : X 999

X : menunjukkan kode gejala

999 : menunjukkan nomor urut gejala Contoh : G001


(49)

2. Pengkodean kode kerusakan terdiri dari 4 digit, yaitu dengan format sebagai berikut :

X 999

X : menunjukkan kode kerusakan

999 : menunjukkan nomor urut kerusakan Contoh : K001

K menunjukkan kode kerusakan, 001 menunjukkan nomor urut kerusakan

3. Pengkodean kode jenis kerusakan terdiri dari 4 digit, yaitu dengan format sebagai berikut :

X 999

X : menunjukkan jenis kerusakan

999 : menunjukkan nomor jenis kerusakan Contoh : J001

J menunjukkan kode gejala, 001 menunjukkan nomor jenis kerusakan

3.1.4.2Tabel Macam Kerusakan

Berikut adalah jenis kerusakan pada mesin plastik extuderyang digolongkan berdasarkan bagian dari mesin tersebut.

Tabel 3.1Macam-Macam Kerusakan

Kode Macam Kerusakan Penjelasan

K001 Pemanas Panas mesin tidak stabil

K002 Gearbox Tenaga mesin berkurang

K003 Dinamo Mesin susah hidup

K004 Panel Mesin Mesin hidup disaat kontak mati K005 Rangka Mesin Mesin berisik


(50)

3.1.4.3Tabel Gejala

Berikut adalah daftar gejala kerusakan yang ada pada mesin plastik

extuder.

Tabel 3.2 Gejala Kerusakan

Kode Gejala

G001 Tercium bau hangus

G002 alirsn listrik tidak ada

G003 putaran mesin berat

G004 mesin tidak dapat dihidupkan

G005 Automatic thermo controller tidak berfungsi G006 ampare meter tidak berfungsi

G007 oli bocor

G008 putaran roll plastik tidak rata G009 dinamo terasa panas dan aliran

G010 lampu indikator mati

G011 putaran dinamo tidak dapat diatur G012 mesin tidak dapat mati secara automatis G013 plastik keluar tidak lancar

G014 keluaran plastik tidak dapat di gulung

G015 elemen tidak berfungsi

G016 mesin tidak dapat berputar 3.1.4.4Tabel JenisKerusakan

Berikut adalah daftar data jenis kerusakanyang ada pada mesin plastik

extuder.

Tabel 3.3 Kerusakan Kode Jenis Kerusakan

J001 Elemen

J002 Magnetic Contactor

J003 Automatic Thermo Controller


(51)

Tabel 3.3 Kerusakan (lanjutan) Kode Jenis Kerusakan

J004 Kabel Copel Automatis J005 Bearing

J006 Saringan Bahan J007 Gear

J008 Oil Seal

J009 As Bahrel (skru) J010 Lilitan

J011 Ampare Meter J012 Pengatur waktu

J013 MCB

J014 Breacker

J015 Dinamo PS Control J016 Vanbell

J017 Puly J018 Rool Karet

J019 VS Speed Controller J020 Lampu Power J021 Switch

J022 Power J023 Skring Kaca

Berikut adalah relasi gejala pada kerusakan pada mesin plastik extruder : Tabel 3.4 Tabel Relasi Gejala pada Kerusakan

KODE JENIS KERUSAKAN MESIN

K001 K002 K003 K004 K005

G001 * *

G002 * *

G003 * * *

G004 * * *

G005 * *

G006 *

G007 *

G008 *

G009 * *


(52)

Tabel 3.4 Tabel Relasi Gejala pada Kerusakan(Lanjutan)

KODE JENIS KERUSAKAN MESIN

K001 K002 K003 K004 K005

G011 *

G012 *

G013 *

G014 *

G015 *

G016 *

Keterangan :

K001 = G001, G002, G005, G015 K002 = G003, G007, G008, G0013 K003 = G003, G004,G09, G011

K004 = G001,G002,G004,G005,G006,G010,G012 K005 = G003,G004,G09,G014,G016

Berikut adalah relasi gejala pada kerusakan pada mesin plastik extruder : Tabel 3.5Tabel Relasi Gejala pada Jenis Kerusakan

kode Gejala

G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016

J001 *

J002 *

J003 *

J004 * J005 *

J006 *

J007 *

J008 *

J009 *

J010 *

J011 *

J012 *

J013 * J014 *

J015 *

J016 *

J017 *

J018 *

J019 *

J020 * *

J021 *

J022 *


(53)

Keterangan : G001 = J002

G002 = J004,J013,J014 G003 = J005,J007,J016

G004 = J015,J020,J021,J022,J023 G005 = J003

G006 = J011 G007 = J008 G008 = J009 G009 = J010 G010 = J020 G011 = J019 G012 = J012 G013 = J006 G014 = J018 G015 = J001 G016 = J017 Aturan Kaidah Produksi

Kaidah produksi dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagianya itu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka), apabila bagian premis dipenuhi,

Sebagai contoh dapat dilihat IF-THEN gejala dari kerusakan pemanas :

Contoh Algoritma1:

if Tercium bau hangus

and Aliran lisrik tidak ada

and mesin tidak dapat dihidupkan

and Automatic Thermo Controller tidak bergerak

and ampare meter tidak berfungsi

and lampu indikator mati

and mesin tidak dapat mati secara automatis


(54)

return

end

3.1.4.5Pohon Penelusuran

Pohon penelusuran adalah gambaran dari urutan proses yang terjadi dalam sistem, pohon pelacakan ini melakukan penelusuran kerusakan yang didasarkan pada table gejala.

G001 G002 Y T G003 G004 Y K004 Y K001 K003 G004 Y T Y T G007 Y K002 K005 G005 G006 G010 G012 Y Y Y Y TD TD TD T T T T TD G005 G015 Y Y TD TD T T G009 G011 Y Y TD T G013 G008 Y TD TD T T G014 G016 Y Y T T TD TD T Y


(55)

1. Garis putu-putus pada Gambar 3.1 menujukan penelusuran dimulai dari node ke nodebergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Proses pencarian dilakukandengan mengunjungi cabang terlebih dahulu hingga tiba di simpul terakhir. Jikatujuan yang diinginkan belum tercapai maka pencarian dilanjutkan ke cabangsebelumnya, turun ke bawah jika memang masih ada cabangnya

2. Pada prose pencarian pada gambar 3.1 penelusuran diawali dengan membangkitkan node yang akan di jadikan sebagai initial state, dalam contoh kasus ini gejala G001 merupakan initial state,

3. Kemudian penelusuran berlanjut degan membangkitkan node terkait, dalam contoh kasus ini user memilih jawaban ya atau tidak. Ketika user memilih jawaban maka penulusuran akan berlanjut menuju node berikutnya, pada gambar 3.1 garis garis yang bertuliskan huruf Y merupakan jalir penelusuran ketika user memilih jawaban ya dan sebaliknya garis yang bertuliskan huruf T merupakan jalur penelusuran ketika user memilih jawaban tidak. Proses seperti ini terjadi terus berulang hingga penelusuran menemukan goal state atau tujuan yaitu berupa kerusakan

Contoh Kasus :

a. Penelusuran dimulai dengan gejala yang diberi kode G001 merupakan initial state.


(56)

b. ketika user memilih jawaban ya maka node berikutnya akan dibangkitkan dalam kasus ini gejala dengan kode G002 akan dibangkitkan. Proses ini akan berulang hingga menemukan goal state yaitu kerusakan

c. Pada gambar 3.1 ketika penelusuran terjadi pada gejala G004 ketika user memilih jawaban ya maka kerusakan K004 akanketemu hal ini terjadi dikarenakan pada node tersebut proses selanjutnya sudah tidak ada lagi cabang.

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah usulan yang direkomendasikan kepada penggunaagarperangkatlunakyangakandibangunadalahperangkatlunakyang user

friendly dan perangkat kerasanya dapat mendukung secara maksimal

terhadapkinerjaperangkatlunak.

Analisis kebutuhan nonfungsional turut pula menentukan spesifikasi masukan yang dibutuhkan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan tersebut sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.1.5.1Analisis User

Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat beserta katakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user.


(57)

Secara umum dalam E-Tutorial ini terdapat dua user yang dapat mengakses aplikasi ini, yaitu :

1. Kepala Teknisi Mesin (Admin)

Kepala teknisi disini bertindak sebagai admin. Kepala teknisi mesin memiliki hak akses dapat mengelola data user (teknisi), gejala, kerusakan, video,danmateri tentang mesin plastik

extruderuntuk diakses oleh pengguna. Teknisi harus memiliki

pengetahuan tentang mesin plastik extruder. 2. Teknisi Mesin (End User)

Para teknisi yang ingin mengetahui letak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh teknisi dan memecahkan permasalah yang terjadi

User yang dapat menggunakan sistem e-tutorial umumnya mampu mengoperasikan komputer atau pun mengakses internet. Terdapat pokok-pokok yang menjadi evaluasi dari analisis terhadap user, diantaranya adalah dalam menentukan target pengguna dari sistem yang akan dibangun. 3.1.5.2Analisa Perangkat Keras

Agar sistem dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu spesifikasi minimum perangkat keras. Berikut perangkat keras yang direkomendasikan untuk menjalankan aplikasi e-tutorial adalah sebagai berikut :


(58)

2. Memory(RAM) minimal 512Mb,

3. VGA Card minimal 64Mb,

4. Free space hardisk 10 Gb,

5. Monitor,Mouse dan Keyboard.

3.1.5.3Analisis Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi e-tutorial ini adalah :

1. Sistem operasi menggunakan Windows XP Service Pack 2,

2. Macromedia Dreamweaver dengan menggunakan bahasa pemrograman

php,serta menggunakan database MySQL,

3. Wampserver sebagai software compilernya,

4. Mozila Firefox sebagai web browser.

3.1.5.4Analisis Basis data

Entity Relationship Diagram(ERD) merupakan cara untuk

mengorganisasikan data, dimana diagram ini akan memperlihatkan hubungan entitas yang terdapat didalam sistem. ERD diusulkan untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


(59)

admin Id_teknisi userpass username nm_teknisi Mengelola gejala kerusakan kd_gejala nm_gejala Id_admin kd_kerusaka n solusi nm_kerusakan Id_admin N kd_gejala kd_kerusakan materi kd_materi judul gambar materi relasi Mengelola N N Membutuhkan Membutuhkan N N 1 email tmpuser 1

tmpgejala tmp_analisa tmpkerusakan noip kd_gejala kd_gejala noip noip kd_kerusakan kd_kerusakan analisa_hasil menghasilkan memiliki 1 1 N id nama kelamin pekerjaan noip tanggal id nama kelamin noip tanggal pekerjaan kd_kerusakan Simpan jawaban Simpan 1 nip mcm_kerusakan kd_mcmkerus akan kd_kerusakan nm_mcmkerus akan Membutuhkan N 1 N N video pdf tanggal N N Id_teknisi

Gambar 3.2 Entity Relationship cDiagram(ERD) 3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

Setelah menganalisis kebutuhan non fungsional maka langkah berikutnya yaitu menganalisis kebutuhan fungsional. Dalam langkah ini dilakukan penentuan entitas-entitas, baik entitas internal maupun entitas eksternal, data yang mengalir, data yang mengalir serta prosedur yang terlibat bisa dilakukan oleh masing – masing entitas.


(60)

3.1.6.1Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis.Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Pada diagram konteks ini sistem yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Adapun diagram konteks dari sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Sistem E-Tutorial untuk Mesin Plstik Extruder Teknisi

Admin Data User

Data jawaban gejala

Info Materi Info Kerusakan

Info User Info pertanyaan gejala

Data Rule Data Kerusakan

Data Gejala Data Login Admin

Data Materi Data Jenis Kerusakan

Info Data Rule Info Data Kerusakan

Info Data Gejala Info Data Login Admin

Info Data Materi Info Jenis Kerusakan

Gambar 3.3Diagram Konteks

3.1.6.2DFD Level 1

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow

diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai


(61)

proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan atau digambarkannya data store yang digunakan.

Info Gejala User Admin 2.0 Olah Data Kerusakan 3.0 Olah Materi 1.0 Login 4.0 Olah Data Gejala 6.0 Konsultasi kerusakan 5.0 Olah Relasi Info Lo g in D a ta G e jal a

gejala Data Gejala

D a ta K e rus ak an kerusakan Data Kerusakan Info Kerusakan D a ta , R ul e Infi U p da te K e rus ak an In fo U p da te G e jal a In fo U p da te R ul e relasi Info Rule Data Rule Info Kerusakan Info Gejala Info Rule Info ha s il a na lis a D ata L og in A d mi n materi Data Materi

Info Data Materi

In

fo

Ma

teri

Info Data Materi

D a ta K e rus ak an Data Kerusakan admin Data Login Admin

Info Login Data Materi tmpkerusakan tmpgejala tmpuser tmpanalisa analisa_hasil D ata U s e r D a ta U s er In fo D a ta U s er Info ha s il a na lis a D ata ha s il a na lis ai D a ta G e jal a Data analisa Data Kerusakan Info Kerusakan Data Gejala Info analisa 7.0 Olah Jenis Kerusakan D a ta J en is Ke rus ak an In fi U pd a te J jen is K e rus ak an mcm_kerusakan

Data Jenis Kerusakan

Info Jenis Kerusakan

In fo J en is K e rus ak an

Gambar 3.4DFD Level 1 E-Tutorial

3.1.6.3DFD Level 2 Proses 1 Login


(62)

1. Proses 1.1, Input Data Login,Padaproses ini admin melakukan penginputan data username dan userpass yangnanti akan digunakan pada proses Verifikasi Login.

2. Proses 1.2, Verifikasi Login, Proses ini melakukan proses verifikasi verifikasi username dan userpass yang diinputkan oleh admin dengan melakukan pemeriksaan kedalam database. Jika

username dan userpass tidak valid maka login langsung

digagalkan.

Untuk lebih jelasnya, DFD Level 2 untuk Proses 1.0 ini dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini.

Admin

1.1 Input Data

Login

1.2 Verifikasi Login

admin Data Login Admin

Data Login Admin

Data Login Admin Info Login

Info Login Admin

Gambar 3.5DFD Level 2 Proses 1

3.1.6.4DFD Level 2 Proses 2 Olah Data Kerusakan Pada DFD 2 untuk Proses 2.0 terdapat 3 proses, yaitu :

1. Proses 2.1, Tambah Data Kerusakan,Pada proses ini admin menginputkan data kerusakan tertentu.


(63)

2. Proses 2.2, Ubah Data Kerusakan,Pada proses ini admin dapat mengubah data kerusakan tertentu jika dianggap data kerusakan tidak sesuai dengan kenyataan atau terdapat kesalahan dalam pengetikkan data kerusakan tersebut.

3. Proses 2.3 Hapus Data Kerusakan, Proses ini dilakukan hanya oleh admin untuk menghapus data kerusakan tertentu.

Untuk lebih jelasnya, DFD Level 2 untuk Proses 2.0 ini dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.

Admin

2.1 Tambah Data

Kerusakan

2.2 Ubah Data Kerusakan

2.3 Hapus Data

Kerusakan

kerusakan Info Data Kerusakan berhasil ditambah

Data Kerusakan yang ditambah

Data Kerusakan yang ditambah

Info Tambah Data Kerusakan

Data Kerusakan yang diubah Info Data Kerusakan berhasil diubah

Info Data Kerusakan berhasil dihapus

Data Kerusakan yang dihapus

Data Kerusakan yang diubah

Data Kerusakan yang dihapus Info Hapus Data Kerusakan

Info Ubah Data Kerusakan

Gambar 3.6DFD Level 2 Proses 2

3.1.6.5Level 2 Proses 3 Olah Materi

Pada DFD 2 untuk Proses 3.0 terdapat 5 proses, yaitu :

1. Proses 3.1, Tambah Data MaterPada proses ini admin menginputkan data materi tertentu.


(64)

2. Proses3.2, Ubah Data Materi,Pada proses ini admin dapat mengubah data materi tertentu jika terdapat kesalahan dalam pengetikkan data materi.

3. Proses 3.3 Hapus Data Materi, Proses ini dilakukan hanya oleh admin untuk menghapus data materi tertentu.

4. Proses 3.4, Cari Data Materi, User menginputkan data materi yang ingin dicari.

5. Proses 3.5, Tampil Data Materi, Pada proses ini teknisidisajikan tampilan data materi yang dicari.

Untuk lebih jelasnya, DFD Level 2 untuk Proses 3.0 ini dapat dilihat pada gambar 3.7 dibawah ini.

Admin

3.1 Tambah Data

Materi

3.2 Ubah Data

Materi

3.3 Hapus Data

Materi

materi Info Data Materi Berhasil Ditambah

Data Materi Yang Ditambah

Data Materi Yang Ditambah Info Tambah Data Materi

Data Materi Yang Diubah Info Data Materi Berhasil Diubah

Info Data Materi Berhasil Dihapus

Data Materi Yang Dihapus

Data Materi Yang Diubah

Data Materi Yang Ditambah Info Hapus Data Materi

Info Ubah Data Materi

3.4 Cari Data

Materi Teknisi

Info Data Materi

3.5 Tampil data

Materi

Info PencarianData Materi Pencarian Data Materi

Info Data Materi

Gambar 3.7DFD Level 2 Proses 3

3.1.6.6Level 2 Proses4Olah Data Gejala


(65)

1. Proses 4.1, Tambah Data Gejala,Pada proses ini admin menginputkan data gejala tertentu.

2. Proses 4.2, Ubah Data Gejala,Pada proses ini admin dapat mengubah data gejala tertentu jika dianggap data gejala tidak sesuai dengan kenyataan atau terdapat kesalahan dalam pengetikkan data gejala tersebut.

3. Proses 4.3 Hapus Data Gejala, Proses ini dilakukan hanya oleh admin untuk menghapus data gejala tertentu.

Untuk lebih jelasnya, DFD Level 2 untuk Proses 4.0 ini dapat dilihat pada gambar 3.8 dibawah ini.

Admin

4.1 Tambah Data

Gejala

4.2 Ubah Data

Gejala

4.3 Hapus Data

Gejala

gejala Info Data Gejala Berhasil Ditambah

Data Gejala Yang Ditambah

Data Gejala Yang Ditambah Info Tambah Data Gejala

Data Gejala Yang Diubah Info Data Gejala Berhasil Diubah

Info Data Gejala Berhasil Dihapus

Data Gejala Yang Dihapus

Data Gejala Yang Diubah

Data Gejala Yang Dihapus Info Hapus Data Gejala

Info Ubah Data Gejala

Gambar 3.8DFD Level 2 Proses 4

3.1.6.7Level 2 Proses 5 Olah Relasi

Pada DFD 2 untuk Proses 5.0 terdapat 3 proses, yaitu :

1. Proses 5.1, Tambah Data Relasi,Pada proses ini admin menginputkan data relasi tertentu.

2. Proses 5.2, Ubah Data Relasi,Pada proses ini admin dapat mengubah data relasi tertentu jika dianggap data gejala tidak


(66)

sesuai dengan kenyataan atau terdapat kesalahan dalam pemilihan data relasi.

3. Proses 5.3 Hapus Data Relasi, Proses ini dilakukan hanya oleh admin untuk menghapus data relasi tertentu.

Untuk lebih jelasnya, DFD Level 2 untuk Proses 5.0 ini dapat dilihat pada gambar 3.9 dibawah ini.

Admin

5.1 Tambah Data

Relasi

5.2 Ubah Data

Relasi

5.3 Hapus Data

Relasi

relasi Info Data Relasi Berhasil Ditambah

Data Relasi Yang Ditambah

Data Relasi Yang Ditambah

Info Tambah Data Relasi

Data Relasi Yang Diubah Info Data Relasi Berhasil Diubah

Info Data Relasi Berhasil Dihapus

Data Relasi Yang Dihapus

Data Relasi Yang Diubah

Data Relasi Yang Dihapus Info Hapus Data Relasi

Info Ubah Data Relasi

Gambar 3.9DFD Level 2 Proses 5

3.1.6.8Level 2 Proses 6 Konsultasi Kerusakan

Pada DFD 2 untuk Proses 6.0 terdapat 3 proses, yaitu :

1. Proses 6.1, Proses Tanya Jawab,Pada proses ini user berinteraksi dengan system melalui menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. 2. Proses 6.2, Proses ini merupakan proses identifikasi sementara pada

saat user menjawab satu demi satu pertanyaan “ya” atau “tidak”


(67)

yang memungkinkan terjadi berdasarkan kesamaan gejala yang dijawab oleh user.

3. Proses 6.3, Identifikasi Kesimpulan Akhir. Proses ini terjadi setelah menghasilkan identifikasi sementara. Data yang menjadi input dari proses ini adalah kode kerusakan yang sangat memungkinkan, sehingga

melalui proses ini sistem akan menghasilkan output akhir dari konsultasi

yaitu info kerusakan.

4. Proses 6.4, Pada proses ini teknisi menginputkan data user tertentu. Untuk lebih jelasnya, DFD Level 2 untuk Proses 6.0 ini dapat dilihat pada gambar 3.10 dibawah ini.

6.1 Proses tanya jawab 6.2 Identifikasi kesimpulan sementara 6.3 Identifikasi kesimpulan akhir Teknisi

Data jawaban gejala

Info pertanyaan gejala

In fo ke rusa ka n tmpgejala kd_gejala yang dijawab ya

tmp_analisa Info kd_gejala yang belum dijawab

Info kd_kerusakan yang memungkinkan

kd_gejala yang belum dijawab, kd_kerusakan yang memungkinkan

tmpkerusakan kd _ k e rusa ka n ya n g me mu n g ki n ka n In fo kd _ ke ru sa ka n ya n g me mu n g ki n ka n In fo k d _ g e ja la ya n g d ija w a b ya 6.4 Proses Tambah Data User Data User Yang Ditambah

tmpuser Data User Yang Ditambah

analisa_hasil Info Data User

Info Data User

Info kd_kerusakan yang memungkinkan

Gambar 3.10DFD Level 2 Proses 6

3.1.6.9Level 2 Proses 7 Olah Jenis Kerusakan

Pada DFD 2 untuk Proses 7.0 terdapat 3 proses, yaitu :

1. Proses 7.1, Tambah Data Jenis Kerusakan,Pada proses ini admin menginputkan data jenis kerusakan tertentu.


(1)

2. Apakah sistem E-tutorial yang dibuat mudah untuk digunakan?

No Keterangan Responden Prosentase (%)

1 Sangat Setuju 0 0

2 Setuju 2 66.67

3 Cukup Setuju 1 33,33

4 Biasa- biasa saja 0 0

5 Kurang Setuju 0 0

6 Tidak Setuju 0 0

7 Sangat Tidak Setuju 0 0

Berdasarkan hasil prosentase diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak 2 orang atau 66.67 % mengatakan bahwa sistem informasi yang dibuat mudah digunakan.

3. Apakah sistem E-tutorial yang dibuat terlihat menarik?

No Keterangan Responden Prosentase (%)

1 Sangat Menarik 0 0

2 Menarik 2 66.67

3 Cukup Menarik 0 0

4 Biasa- biasa saja 1 33,33

5 Kurang Menarik 0 0

6 Tidak Menarik 0 0

7 Sangat Tidak Menarik 0 0

Berdasarkan hasil prosentase diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak 2 orang atau 66.67 % mengatakan bahwa sistem informasi yang dibuat terlijat menarik.

4. Apakah sistem E-tutorial yang dibuat dapat membantu dalam mengidentifikasi permasalahan mesin ?

1 Sangat Membantu 0 0

2 Membantu 1 33,33

3 Cukup Membantu 2 66.67

4 Biasa- biasa saja 0 0

5 Kurang Membantu 0 0


(2)

108

7 Sangat Tidak Membantu

0 0

Berdasarkan hasil prosentase diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak 2 orang atau 66.67 % mengatakan bahwa sistem informasi yang dibuat cukup membantu.

4.2.3Kesimpulan Hasil Pengujian Betha

Dari hasil pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan di lapangan diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi ini dinilai dapat dipelajari, cukup mudah digunakan, mudah untuk dipelajari, tampilan antar muka yang menarik, cukup membantu dalam mengidentifikasi permasalahn mesin plastik dan menghasilkan informasi sesuai yang diinginkan.


(3)

109

Pada Bab terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab - bab sebelumnya serta saran yang bersifat membangun 5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, implementasi beserta pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem yang telah dibangun dapat memberikan pengetahuan tentang kerusakan mesin untuk teknisi yang ada di PT. Sinar Bintang Bandung 2. Sistem yang dibangun dapat mempercepat pencarian data dan pemenuhan

informasi yang cepat

3. Sistem yang telah dibangun memberikan tampilan yang lebih menarik sehingga tekniksi dapat memahami maksud dari isi buku tutorial dibandingkan mengunakan buku manual mesin.

4. Sistem yang dibangun dapat mengurangi penumpukan dokumen karena isi dari buku manual sudah ada dalam aplikasi.

5.2. Saran

Sistem E-Tutorial Mesin Plastik Extruder ini masih dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik. . Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan yang dapat dilakukan:


(4)

110

1. Mengunakan metode certainty factor untuk mengetahui persentase keyakinan dari kerusakan mesin plastik extruder yang telah teridentifikasi, sehingga kesimpulan lebih akurat.

2. Program ini hanya dapat diperuntuhkan untuk pengolahan data kerusakan dan materi yang ada pada mesin plastik extruder. Belum dapat menagani semua kegiatan yang ada di PT. Sinar Bintag Bandung. Sebaiknya untuk pengembangan selanjutnya program ini dapat ditambahkan lagi beberapa proses seperti kerusakan pada mesin potong, mesin rajang, dsb.

3. Meningkatkan dan memperbanyak aspek security untuk melindungi aplikasi dari kemungkinan manipulasi atau pencurian data oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Masih banyak fasilitas–fasilitas lain yang perlu dikembangkan untuk memaksimalkan kerja sistem yang setiap saat selalu berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat.


(5)

112

[1] Dwiyantoro, Kiky. (26 September 2010 20:10 WIB). Pengertian dan Sejarah PHP. http://kikysroger.ngeblogs.com/Pengertian-Sejarah-PHP/

[2] Hakim, Lukmanul. (2008). Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Lokomedia. Yogyakarta.

[3] Ramdhani, Agus. (26 September 2010 18.34 WIB). Tentang MySQL. http://www.o-om.com

[4] Jogianto, HM. (1993), Analisa dan Desain Sistem Informasi, Andi Ofset, Yogyakarta.

[5] Sutedjo, B. (2002), Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta

[6] Abdul Kadir,Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi, Yogyakarta:2000


(6)

BIODATA PENULIS

Nama : Susanto

Nim : 10106056

Tempat / Tgl Lahir : Jepara, 23 Oktober 1987 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : KP. Bojongbuah RT. 02 RW : 04, Des. Pangauban Kec. Katapang Kab. Bandung.

Telepon : 081320783274

Email : anto.cuy@gmail.com

Pendidikan

1. 1995 – 2000 : SD Negeri Kapuk 02 Pagi Jakarta 2. 2000 – 2003 : SMP Negeri 1 Katapang

3. 2003 – 2006 : SMA Angkasa Lanud Sulaeman

4. 2006 - 2010 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Bandung, Penulis