2 beliau tidak menikah hingga saat ini. Ibu Ni Nyoman Pon tinggal berdekatan dengan
kerabatnya yang masih memiliki hubungan keluarga dengan beliau. Untuk lebih jelasnya identitas pada keluarga ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Ket 1
Ni Nyoman Pon Kepala
Keluarga 77 th
Tidak Belum Sekolah
Tidak Bekerja Tidak
Menikah
Ibu Ni Nyoman Pon hingga saat ini masih belum mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah. Beliau saat ini tinggal di rumah yang hanya berdinding bambu seluas 4 m x 5
m. Lahan yang dimiliki ibu Ni Nyoman Pon ini merupakan milik negara yang diberikan pada beliau melalui kepala dusun. Lahan dari Ibu Ni Nyoman Pon tersebut di manfaatkan
sebagai rumah yang juga sebagian merupakan pekarangan rumah milik kerabatnya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan pendapatan, pengeluaran
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ni Nyoman Pon merupakan keluarga yang tergolong berekonomi rendah, karena hasil pendapatan yang di dapat tidak menentu. Biaya hidup mereka
dapat dari berkerja serabutan di lahan pertanian dimana penghasialn mereka perbulan hanya sekitar sebesar Rp 80.000, jika dalam keseharian tidak ada yang membutuhkan
tenaganya untuk berkerja terpaksa Ibu Pon berhutang dulu di warung ataupun menumpang makan di kerabatnya yang berada di sekitar pekarangan rumahnya
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ibu Ni Nyoman Pon tergolong dalam keluarga yang sederhana yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun
kebutuhan primer saja, seperti : untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian dan sosial. a.
Kebutuhan Sehari – hari Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, keluarga Ibu Ni Nyoman Pon
mengeluarkan uang rata-rata Rp 6.000 – Rp 8.000 perhari yaitu meliputi bumbu
masakan, minyak tanah, beras, dan sesekali Ibu Pon. Untuk keperluan beras, Ibu Pon mengandalkan sumbangan beras miskin dari pemerintah setiap bulannya, dimana Ibu
Pon membeli dengan harga Rp. 12.000 per- 15 kg.
3 b.
Kesehatan Dalam hal kesehatan, keluarga Ibu Ni Nyoman Pon memiliki masalah
kesehatan seperti sakit pinggang, asam urat, sakit kepala dan mereka juga sering mengeluh kelelahan. Pengobatan yang biasa mereka lakukan yaitu dengan membuat
boreh sebagai obat tradisional yang dimana mereka bisa buat dirumah, terkadang juga penyakit-penyakit ringan di biarkan tanpa pengobatan. Keluarga Ibu Ni Nyoman Pon
sudah memiliki jaminan kesehatan yaitu JKBM.
c. Kerohanian
Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, terkadang Ibu Ni Nyoman Pon membuat banten sesajen sendiri untuk keperluan persembahyangan di
rumahnya. Apabila ada upacara besar seperti Hari raya galungan dan Kuningan keluarga Ibu Ni Nyoman Pon meminta bantuan kerabatnya untuk menyiapkan banten
untuk upacara.
d. Sosial
Dari segi sosial, Ibu Ni Nyoman Pon telah dibebaskan dalam hal iuran banjar ataupun iuran lainnya atas kebijakan Kadus Papung
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
4
2.1 Permasalahan Keluarga