Sistem Informasi Penjualan Tunai Di Cv.Mardika Bandung

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi saat ini yang berkembang sangat pesat. Memberikan banyak dampak positif kepada semua sektor kehidupan. Baik sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Teknologi informasi sekarang ini dipengaruhi oleh munculnya perangkat komputer dan teknologi internet. komputer sebelumnya hanya digunakan terbatas. Karena harganya yang masih relatif mahal dan penggunanya masih sangat terbatas. Namun dengan berjalanya waktu. Banyak pihak yang melihat besarnya manfaat yang komputer berikan, maka semakin banyak pula yang menggunakan komputer dalam kehidupannya.

Setelah kemunculan komputer, beberapa teknologi yang menggunakan komputer sebagai perantara mulai bermunculan salahsatunya yang paling besar, dan bermanfaat yang pernah di temukan adalah internet, internet memungkinkan untuk berkomunikasi dan berhubungan jarak jauh dengan cepat oleh karena itu, informasi dapat dikirimkan. Bahkan dengan hitungan detik.

Ditemukannya internet dengan menggunakan perantara komputer terbukti membawa dampak positif dalam kehidupan perekonomian atau kejadian-kejadian ekonomi ke beberapa tempat atau bahkan ke seluruh dunia dapat dilakukan hanya dengan hitungan menit, oleh karena itu transaksi ekonomi akan meningkat setiap harinya, karena bisa dilakukan secara cepat dan dimana saja sehingga akan meningkatkan dan memajukan perekonomian itu sendiri.


(2)

Perusahaan sebagai salah satu pelaku utama perekonomian, mendapat keuntungan besar dari perkembangan perkembangan teknologi informasi tersebut. Seperti yang diketahui, perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat mengelola dan mengatur apa yang ada di dalam tubuh perusahaan tersebut dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang baik pula untuk mengatur semua kegiatan dalam perusahaan. Karena pada dasarnya. suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Oleh karena itu pentingnya penjualan pada suatu perusahaan, maka diperlukan sistem informasi penjualan yang baik untuk mengatur penjualan tersebut, pengaturan dan prosedur tersebut bertujuan untuk memaksimalkan penjualan dan mengurangi berbagai kecurangan yang mungkin akan terjadi, yang dapat merugikan perusahaan. Sistem informasi penjualan yang mengatur prosedur penjualan dimulai dari transaksi sampai dengan pelaporan. Informasi menjadi bagian yang penting dalam setiap pengambilan keputusan. Untuk mendukung kinerja perusahaan sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai. Persaingan yang ketat dalam industri pakaian jadi. Bisnis tersbut bisnis yang cukup menjanjikan dan mempunyai pangsa pasar sendiri yaitu kalangan anak muda.

Industri pakaian jadi banyak bertebaran hampir setiap penjuru tanah air, misalnya dikota Bandung, terdapat banyak sekali industri tersebut yang mempunyai merek sendiri dan CV. Mardika Bandung adalah salah satu produsen pakaian jadi. Dan yang menyediakan produk pakaian, dimana pada pengolahan sistem informasi penjualan dan pasokan barang masih manual, menjadikan kurang


(3)

informatifnya data yang dihasilkan dalam hal ini kinerja bagian penjualan terasa masih kurang efektif dan efisien.

Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengolahan data penjualan dibagian penjualan PT. Mardika Bandung. Dan menjadikannya sebagai objek penelitian untuk mata kuliah Metode Penelitian oleh penulis. Adapapun judul yang diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut: “ SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI DI CV. MARDIKA BANDUNG”.

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Permasalahan-permasalahan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang menyebabkannya. Sistem Informasi Penjualan sangat dibutuhkan oleh petugas dalam menjalankan tugasnya dan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan pelayanan.

Mengingat permasalahan diatas maka penulis mengidentifikasikan penyebab masalah-masalah yang terjadi pada Mardika Bandung sebagai berikut :

1. Pencatatan data - data belum terintegrasi sehingga berdampak pada kesalahan – kesalahan yang berdampak pada kinerja, yaitu sering lambatnya dalam pengambilan keputusan – keputusan yang bersifat strategis

2. Penyimpanan data masih berupa dokumen atau arsip-arsip, sehingga dalam pencarian data menjadi lambat karena masih mengunakan sistem


(4)

yang manual.sehingga terhambatnya dalam proses pembuatan laporan penjualan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas dengan demikian penulis dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Prosedur penjualan sedang berjalan pada Mardika Bandung. 2. Bagaimana Perancangan sistem informasi penjualan pada Mardika Bandung. 3. Bagaimana Implementasi sistem informasi penjualan di Mardika Bandung. 4. Bagaimana Pengujian sistem informasi penjualan di Mardika Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini merancang sebuah Aplikasi dengan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk sistem penjualan di Mardika Bandung dan dapat membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi di Mardika Bandung. khususnya di bagian penjualan agar sistem lebih efektif dan efisien. 1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Prosedur Penjualan tunai yang sedang berjalan di CV Mardika Bandung.

2. Untuk membuat Perancangan sistem informasi Penjualan tunai pada CV Mardika Bandung.


(5)

3. Untuk mengimplementasi sistem informasi Penjualan tunai di CV Mardika Bandung.

4. Untuk melakukan pengujian sistem informasi Penjualan di CVMardika Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi pada sistem penjualan barang bagi karyawan di Mardika Bandung sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

2. Bagi Karyawan

Mencegah kesalahan pencatatan oleh karyawan bagian penjualan di Mardika Bandung dalam proses penyediaan informasi yang ada di gudang yang kurang teliti sehingga resiko kesalahan dapat dihindari.

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Pengembangan ilmu

Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh pada Jurusan Manajemen Informatika khususnya dalam Sistem Informasi Pejualan

2. Bagi peneliti lain

Menjadi bahan masukan sebagai studi kepustakaan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini.


(6)

3. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam sistem informasi persediaan barang serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.

1.5. Batasan Masalah

Batasan-batasan permasalahan yang disajikan oleh penulis pada penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :

1. Usulan sistem yang dibuat mencakup pengolahan data yang berhubungan dengan data penjualan.

2. Penggunaan sistem hanya pada bagian penjualan dengan pembayaran tunai 3. Tidak membahas retur barang, tidak membahas piutang perusahaan piutang

costumerpada perusahaan tidak membahas laporan keuangan.

4. Dalam pengadaan barang kepada pemasok perusahaan tidak membatasi jenis barang ,model, jumlah barang yang di pasokan.

1.6. Lokasi dan Jadwal penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melaksanakan penelitian ini dilakukan di Mardika Bandung, yang berlokasi di jalan Dalem Kaum No.54 Lt 1 Blok A1 Los 2E Bandung


(7)

Tabel 1.1.

Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir

No Nama Kegiatan

2010

Januari Februari Mei April

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

2 Mengidentifikasi kebutuhan sistem

3 Perancanganprototypesistem

4 Pengujianprototypesistem


(8)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem Informasi dibangun oleh dua unsur utama yaitu sistem dan informasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai Sistem Informasi, maka definisi mengenai sistem, informasi, dan sistem informasi akan diuraikan sebagai berikut:

2.1.1 Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Raymond McLeod (2003:9):

sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Adapun pengertian sistem menurut Edhi Sutanta (2003:1):

Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan .

Dari defenisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem merupakan sekumpulan dari beberapa elemen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu .


(9)

Raymond Mc Leod Jr. (2001 : 9) menyebutkan:

Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Elemen Sistem

Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemeninput melalui elemen transformasi ke elemenoutput. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan dan mengarahkan sinyal pada elemeninput jika sistem operasi memang perlu diubah.


(10)

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang meliputi Edhi Sutanta (2003:2):

1. Mempunyai Komponen (Components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak komponen sistem disebut sebagai subsistem.

2. Mempunyai batas (Boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain, tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu system, batas sistem akan memberikan batasanscopetinjauan terhadap sistem. 3. Mempunyai lingkungan (Environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu di pertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin bahkan jika mungkin di tiadakan.

4. Mempunyai penghubung/antar muka (Interface)

Penghubung/antar muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem penghubung/antar muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan masing-masing komponen.


(11)

Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

6. Mempunyai pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

7. Keluaran (Output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

8. Mempunyai sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu di jaga agar saling bekerja sama dengan diharapkan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem

9. Mempunyai kendali (Control)

Setiap komponen dalam system perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

10. Mempunyai Umpan balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan peruses dalam sistem dan membalikannnya ke dalam kondisi normal.


(12)

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan berakhir.

Menurut Jogiyanto (2001 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.

a. Siklus Informasi

Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi (Sumber : Edhy Sutanta, 2003)

b. Kualitas dan Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2001 : 10), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Output Unit Pengolah

Input


(13)

terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2001 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain :

a. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

b. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi

c. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

2.3 Pengertian Penjualan 2.3.1 Sistem penjualan

”Menurut West Churman, sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan” (Krismiaji, 2002, 1). Sedangkan pengertian penjualan (sale) dalam buku


(14)

perjanjian antara dua pihak, masing-masing dikenal sebagai penjual, dan pembeli, yang mewajibkan pihak yang pertama itu untuk, atas pertimbangan akan suatu pembayaran, atau suatu janji akan pembayaran sejumlah harga dalam uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan kepemilikan harta benda” (A. Abdurrachman, 2001 : 939).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjual atau memasarkan barang dagangan kepada konsumen.

Dalam sistem penjualan penjualan unsur yang terkait meliputi : 1. Formulir, yang berupa dokumen – dokumen antara lain :

a. Faktur penjualan tunai b. Pita register kas c. Bill of lading

d. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan e. Faktur penjualan kedit

f. Surat tagihan

2. Catatan yang digunakan antara lain : a. Jurnal Penjualan

b. Kartu piutang c. Kartu gudang

d. Junal peneimaan kas e. Jurnal umum


(15)

a. Data pelanggan / pembeli

b. Data barang yang tersedia untuk dijual c. Kas yang diterima dari penjualan

d. Jumlah piutang kepada setiap pelanggan 2.3.2 Sistem Penjualan Tunai

Transaksi penjualan tunai yatu penjualan yang dilakukan dengan cara konsumen melakukan pembayaran haga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. ( Mulyadi, 2001 : 455 )

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai yaitu antara lain : 1. Prosedur order penjualan,

2. Prosedur penerimaan kas,

3. Posedur penyerahan barang, dalam prosedur ini pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

4. Prosedur pencatatan penjualan tunai,. 5. Prosedur penyetoran kas ke bank. 6. Prosedur pencatatan penerimaan kas.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan. 2.3.3. Pengertian Uang Muka

Panjar (Down of Payment) dalam bahasa Arab adalah 'urbuun. Kata ini memiliki padanan kata (sinonim) dalam bahasa Arabnya yaitu, al-urbaan, 'al-urbaan dan al-urbuun Secara bahasa artinya, kata jadi transaksi dalam jual beli.


(16)

muka oleh seorang pembeli barang kepada si penjual. Bila transaksi itu mereka lanjutkan, maka uang muka itu dimasukkan ke dalam harga pembayaran. Kalau tidak jadi, maka uang yang dibayarkan di muka menjadi milik si penjual.

Atau seorang pembeli menyerahkan sejumlah uang dan mengatakan: “Apabila saya ambil barang tersebut, maka (uang muka/ down payment) ini sebagai bagian dari nilai harga. Dan bila saya membatalkannya (tidak jadi membelinya) maka uang ini menjadi milik anda (penjual)”

Atau seorang pembeli menyerahkan sejumlah uang dan menyatakan: Apabila saya ambil barang tersebut maka ini adalah bagian dari nilai harga dan bila tidak jadi saya ambil maka uang (DP) tersebut untukmu. Atau seorang membeli barang dan menyerahkan kepada penjualnya satu dirham atau lebih dengan ketentuan apabila si pembeli mengambil barang tersebut, maka uang panjar tersebut dihitung pembayaran dan bila gagal maka itu milik penjual. Jelas disini system jual beli ini dikenal dalam masyarakat kita dengan pembayaran DP atau uang jadi.

2.4 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah salah satu pemograman komputer bahasa pemograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.Bahasa pemograman visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakn pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemogramman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Intstruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu


(17)

komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemogramman berorientasi objek (Object Oriented Programming, OOP)

Agar dapat menggunakan Visual Basic, Anda harus memahami IDE (Intregrated Develoment Environment) atau lingkunga kerja dari Visual Basic 6.0 itu sendiri.

IDE Visual Basic 6.0 dibagi menjadi delapan besar, yaitu; menu, toolbar, toolbox, project expoler, properties window, form layout window, form dan kode editor.

1. Menu

Pada bagian menu terdapat 13 menu utama.yaitu menu file, Edit,View, Project, format, debug, run, query, diagram, tool, add-Ins, windows dan help untuk menggunakan menu itu tinggal mengklik pada menu utama dan kemudian memilih submenunya

2. Toolbar

Memiliki fungsi yang sama dengan menu,hanya saja pilihannnya berbentuk ikon. Untuk memilih suatu proses yang akan di lakukan, anda tinggal mengklik ikon yang sesuai dengan proses yang anda inginkan. ikon-ikon yang ada pada toolbar adalah pilihan-pilihan pada menu yang sering digunakan dalam pembuatan program aplikasi.toolbar memudahkan anda dalam memilih perintah yang sering digunakan tanpa harus memilihnya pada menu.


(18)

Toolbox adalah tempat dimana Kontrol-kontrol diletakan. Kontrol yang terdapat pada toolbox dipakai dalam pembuatan program aplikasi.Objek kontrol yang ada pada toolbox.

4. Project Explorer

Project Explorer adalah tempat untuk melihat daftar from dan modul yang digunakan dalam proyek. Melalui project explorer anda juga dapat memilih from yang akan dipakai.

5. Propeties window

Propeties window adalah tempat propeti setiap objek kontrol. Propeties windows juga dipakai untuk mengatur property dari objek control yang dipakai dengan property windows anda dapat mengubah property yang nantinya akan dipakai sebagai default object kontrol pada waktu program pertama kali dieksekusi.

6. Form Layout window

Form Layout window berfungsi untuk melihat posisi form pada layar monitor pada waktu program dieksekusi.untuk menggeser posisi form, klik dan geser form layout window sesuai posisi yang diinginkan

7. Form

Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interface) bagi program aplikasi anda.

8. Kode editor

Kode editor adalah tempat dimana anda meletakkan atau menuliskan kode program dari program aplikasi.


(19)

Microsoft SQL server 2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses memanipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. kemampuannya dalam manajement data dan kemudahan dalam pengoprasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.

2.5.1 Database Default

Data default ialah database yang sudah tersedia dalam Microsoft SQL server 2000. Database itu diantara lain:

1. Master,Faasilitas untuk gabungan dari table-tabel system yang mencatat instansi server secara keseluruhan dimana seluruh database dibuat secara konsekuen

2. Model, templet untuk setiap proses pembuatan database. 3. Pups, database contoh.

4. Nortwind, database contoh

5. Msdb, database yang berisi penjadwalan

6. Tempdb database yang digunakan untuk menyimpan table temporer yang dibuat oleh SQL Server.

2.5.2 Layanan Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:

1. Web Assisten Wizard, membentuk file html dari hasil Query untuk dipublikasikan ke internet.


(20)

dan MS DTC

4. SQL Server Interprise Manager, alat bantu administratif

5. SQL Query Analyzer.menjalankan perintah Query yang dapat memperoses database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus dan lain sebagainya.

2.5.3 Objek dalam SQL Server 2000

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah Sebagai berikut : 1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data dan mengakse data.

2. Tabel

Tabel Berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehuingga biasa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL

4. Indeks

Indeks meripakn file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris table.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebihtable.


(21)

Stored Procedure merupakan program-program Transact-SQL disimpan dalam server untuk menjalankan tugas yang telah ditentukan

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan iput baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa scalar maupun tabular (berbentuk table). Contoh fungsi SUM untuk menambah beberapa nilai.fungsi. DATEDIFF untuk menentukan perbedaan antara dua buah tanggal fungsi @@SERVERNAME untuk mendapatkan nama dari server maupun fungsi-fungsi yang kita buat sendiri.

8. Trigger

Sebuah jenis procedure yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila oprasi tertentu dilakukan pada table.

2.5.4 Tipe Data

Tipe data yang digunakan untuk mendefinisikan tipe data yang dimiliki oleh objek server,seperti Variabel,parameter,kolom (field). Data yang dapat dimasukan kedalam database tertentu bermacam-macam.

2.5.5 Data Definition Language

Menurut Kusrini, M.Kom (2007 : 145-149) DDL (Data Definition language) adalah bahasa yang mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti table, indeks, bahkan basis datanya sendiri.


(22)

22 3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Perusahan

CV. Mardika Bandung merupakan salah satu wadah usaha kreatif sekumpulan anak muda Bandung yang bergerak dalam industri Pakain jadi. Berdiri pada tahun 1999, dan telah memiliki izin usaha dan hak paten merek pada tahun 2002. Berawal idealisme dari suatu komunitas indie yang mempunyai latar belakang musikunderground, yang mempunyai hobi dan kesenangan yang sama. Memulai usaha dengan membuat baju/kaos band-band lokal Bandung yang notabene band-band tersebut masih dalam komunitas underground itu sendiri. Seiring dengan perkembangan dan kemajuannya, CV. Mardika Bandung melebarkan sayap usahanya dengan membangunshop house yang terletak di Mall Parahyangan Plaza Alun-alun bandung. Diiringi dengan semangat kerativitas dan improvisasi, membuat produk yang berkualitas berserta atributnya serta dengan strategi marketing yang unik, CV. Mardika Bandung mampu bersaing dalam industriclothing di tanah air.

3.1.2. Visi Dan Misi 3.1.2.1.Visi


(23)

3.1.2.2.Misi

• Memperluas ruang fanatisme pengemar group band lokal khususnya kota bandung, umumnya Indonesia..

• Memfasilitasi pecinta group band untuk memiliki identitas band.

• Memotret budaya musik, underground, secara cerdas lewat media kaos. • Mengedukasi pecinta musik underground lewat kaos bergambar . • Membuat terobosan baru bentuk apparel(pakain) penggemar musik

underground di indonesia.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang ada dalam suatu perusahaan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai sasaran perusahaan. Disamping itu, struktur organisasi perusahaan mengemukakan adanya batas-batas dari wewenang dan tanggung jawab setiap pimpinan atas kegiatan perusahaan dan dapat mengukur kinerja setiap karyawan di dalam lingkungan kerjanya masing -masing.

Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan dalam bab 1 bahwa, Penelitian di ajukan adalah ke CV. Mardika Bandung dan menempatkan Penelitian kami pada salah satu bagian perusahaan tersebut yaitu bagian penjualan . Maka Struktur Organisasi yang penulis gambarkan adalah Struktur Organisasi bagian penjualan. di bawah ini adalah struktur organisasi pada bagian penjualan CV.Mardika Bandung.


(24)

Gambar 3.1.1. Struktur Organisasi

3.1.2. Job description

Job description adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan (jobholder/incumbent), bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dan alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam dan di luar organisasi dan ruang lingkup pekerjaan dimana si pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh divisi/unit kerja atau tujuan organisasi secara keseluruhan.

Berikut adalah uraian tugas (job description) di bagian penjualan yang terdapat pada Mardika Bandung :

1. Manager

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi, merencanakan dan mengatur strategi perusahaan, serta mengatur kerja para bawahan.


(25)

2. Bagian penjualan

Melayani costumer, menangani penjualan, dan pasokan barang, mencatat transaksi-transaksi, membuat faktur penjualan dan membuat laporan penjualan serta laporan stock barang yang ada di shophouse.

3. Bagian keuangan

Bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur keuangan perusahaan, membuat laporan keuangan.

4. Bagian gudang

Tugas bagian gudang yaitu, melaporkan persediaan barang atas permintaan bagian penjualan yang ada di gudang, menyerahkan barang ke shophouse, serta melakukan pengendalian pada persediaan barang.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan tindakan(actionresearch).

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005 : 234) :

“Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Sedangkan metode tindakan (action research) yaitu: penelitian yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara


(26)

pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan).

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan data 3.2.2.1 Sumber data Primer

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) definisi data primer adalah sebagai berikut :

“Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara”.

Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

2. Wawancara (in depth interview)

Wawancara (in depth interview) adalah suatu cara pengumpulan data melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data) dengan cara menemui responden, dalam hal ini Bagian Penjualan di CV.Mardika Bandung.

3.2.2.2 Sumber data Sekunder

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) definisi data sekunder adalah sebagai berikut :


(27)

“Data Sekunder : data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti”.

Data tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di bagian penjualan CV.Mardika Bandung adalah Laporan Penjualan,buku catatan transaksi penjualan,.faktur penjualan, daftar harga barang dan ,buku transaksi pasokan barang , daftar pesanan barang.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah metode analisis dan perancangan terstruktur, yakni berorientasi pada data, di mana dalam metode ini menggunakan alat bantu flow map, diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data, normalisasi, relasi tabel, dan entity relationship diagram (ERD).

3.2.3.2 Metode Pengembangan sistem

Metode yang digunakan dalam pendekatan system adalah Prototype.Ada berbagai metode dalam membuat program aplikasi sebuah system salah satunya adalah prototype. Prototype adalah metode perancangan aplikasi untuk menciptakan suatu model system Informasi yang harus di kembangkan.

Berikut adalah Langkah-langkah dalam membuat system dengan menggunakan metode prototype :


(28)

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analisis system mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang di inginkan pemakai terhadap system.

2. Mengembangkan prototype. Analisis system,mungkin bekerja sama dengan spesialis Informasi lainnya ,menggunakan satu atau lebih peralatan prototype Untuk mengembangkan sebuah prototype.contoh dari pralatan prototype adalah integrated application generator dan prototyping toolkits. integrated application generator adalah system perangat lunak jadi yang mampu menghsilkan semua tampilan yang diinginkan dalam system baru , menu, Laporan,layar, database dan sebagainya. prototyping toolkits mencakup system perangkat lunak tepisah.yang masing-masing mampu menghasilkan sebagian tampilan sistem yang diinginkan.

3. Menentukan apakah prototype diterima. Analisis mendidik pemakai dalam menggunakan prototype dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai memberikan masukan kepada analisa apakah prototype memuaskan. Jika ya,langkah 4 akan diambil; jika tidak, prototype direvisi dengan mengulangi langakah 1, 2 dan 3 dengan pengertian yang lebih baik mengenai kebutuhan pemakai. 4. Menggunakan Prototype. Prototype ini menjadi sistem oprasional,

pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototype memungkinkan prototype memuatsemuaelemen penting dari sistem baru.


(29)

Gambar 3.2 Pengembangan prototype

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map (Bagan Alir Dokumen) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.


(30)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Raymond McLeod Jr. (2001 : 428) definisi Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:

“Data Flow Diagram adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan”.

Data Flow Diagram (DFD) memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

4. Kamus Data

Menurut Raymond McLeod Jr. (2001 : 424) definisi kamus data adalah sebagai berikut:

“Kamus Data adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalamdatabase”.


(31)

Dengan mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada padadata flow diagram (DFD).

5. Normalisasi

Kroenke dalam Abdul kadir (2003 : 65) mendefinisikan normalisasi sebagai berikut:

“Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tak memiliki masalah tersebut”. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.

Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau membuat suatu data menjadi hilang ketika data lain dihapus).

Proses normalisasi ada beberapa tahap, yaitu: a. Bentuk tidak normal

Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang

b. Bentuk normal pertama (1NF)

Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi.

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.


(32)

c. Bentuk normal kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika : 1. Berada pada bentuk normal pertama

2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

d. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua

2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

e. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat(atribut yang bersifat unik)

f. Bentuk normal keempat (4NF)

Suatu relasi memenuhi bentuk normal keempat jika : 1. Telah berada pada bentuk Boyce-Codd (BCNF)

2. Tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak g. Bentuk normal kelima (5NF)

Bentuk normal kelima (5NF) terkadang disebut PJ/NF (Projection Join/Normal Form) menggunakan acuan dependensi gabungan. Suatu relasi


(33)

berada dalam bentuk normal kelima jika dan hanya jika setiap dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R.

Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R berada dalam bentuk normal kelima jika data yang ada padanya tidak dapat lagi didekomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi.

Bentuk normal pertama hingga ketiga (dibuat oleh E.F. Codd) merupakan bentuk normal yang umum dipakai. Artinya bahwa pada kebanyakan relasi, bila ketiga bentuk normal tersebut telah terpenuhi, maka persoalan anomali tidak akan muncul lagi. Bentuk normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga. Bentuk normal 4NF dan 5NF (dikemukakan oleh Fagin) hanya dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung dependensi nilai banyak.

6. Tabel Relasi

Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentukquery, formataureport.

7. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Albahra (2004 : 123) “ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”.

ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan


(34)

data yang menekankan pada struktur-struktur dan hubungan data.adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut:

a. Entity (entitas)

Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata ataupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

b. Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity (entitas). Relationshipdigambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.

c. Relationship degree(derajat relationship)

Relationship degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.

d. Atribut

Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship.

e. Kardinalitas (cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum baris yang dapat berrelasi dengan entitas pada entitas yang lain.

Ada 3 macam kardinalitas, yaitu : a. One to one(satu ke satu)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua. Artinya setiap baris pada entitas A


(35)

berhubungan dengan paling banyak satu baris pada entitas B dan begitu juga sebaliknya.

b. One to many atau many to one(satu ke banyak atau banyak ke satu)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Artinya untuk satu kejadian pada entitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. c. Many to many (banyak ke banyak)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Dilihat dari entitas yang pertama maupun dari entitas yang kedua.

3.2.3 Pengujian Software

Pengujian Software (perangkat lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempersentasikan kajian pokok dari spesifikasi,desain dan pengkodean. Roger Pressman (2002:59)

Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah Black-Box.Black Testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.dengan demikian,pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapat serangkaian kondisi inputyang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.pengujian black box merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan.


(36)

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam katagori sebagai berikut :

1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka (Interface)

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja


(37)

37 4.1 Analisis Sistem yang berjalan

Analisis sistem sangat bergantung pada sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain sehingga menjadi lebih sederhana dan lebih interaktif.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan guna menganalisis atau mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada sebuah sistem, khususnya sistem informasi penjualan di Mardika Bandung, untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap desain atau pengembangan sistem. Adapun dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Order Pembelian Sumber : Costumer

Fungsi : Identifikasi merek, jenis, dan harga barang Rangkap :

-Distribusi : Bagian Penjualan

Frekuensi : Setiap ada transaksi penjualan Elemen : Kode_Barang, Nama_Barang, Harga


(38)

2. Faktur Pembelian

Sumber : Bagian Penjualan

Fungsi : Bukti transaksi penjualan barang Rangkap : 2

Distribusi : Bagian Penjualan, Costumer Frekuensi : Setiap ada transaksi penjualan

Elemen :No_Nota,Tanggal_Trans, Nama_Costumer, Alamat_Costumer, No_Telp_Cost, Banyaknya, Nama_Barang, Harga, Sub_Total, Total, Keterangan

3. Daftar Barang Pasokan Sumber : Pemasok Fungsi : Pasokan barang Rangkap : 1

Distribusi : Bagian Penjualan

Frekuensi : Setiap ada transaksi pasokan barang

Elemen : Nama_Barang, Jumlah_Barang, Harga_Jual 4. Bukti Pasokan Barang

Sumber : Bagian Penjualan

Fungsi : Bukti transaksi pasokan barang Rangkap : 2

Distribusi : Bagian Penjualan, Pemasok

Frekuensi : Setiap ada transaksi pasokan barang


(39)

No_Telp_Pemasok, Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah_Barang,

Harga_Jual, Jumlah, Total_Potongan, Jumlah_Total 5. Data Stock Barang

Sumber : Gudang

Fungsi : Data stock barang Rangkap : 1

Distribusi : Bagian Penjualan

Frekuensi : Setiap menyerahkan barang keshophouse Elemen : Nm_Barang, Jumlah_Stock

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Salah satu hasil dari analisis prosedur adalah penggambaran bagan alir dokumen (Dokumen Flow Map). Bagan alir dokumen dimaksudkan untuk mengetahui aliran dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan yaitu:

Prosedur berikut ini menggambarkan jalannya penjualan : Costumer

1. Memberikan Order Pembelian kepada Bagian Penjualan. 2. Menerima barang dan Faktur Pembelian dari Bagian Penjualan. 3. Untuk pembelian retail, transaksi yang dilakukan yaitu transaksi pembayaran tunai atau dengan kartu kredit.


(40)

4. Untuk pembelian partai besar, transaksi pembayaran boleh dilakukan lewat

giro atau transfer rekening, dengan uang muka 50% dari total pembelian atau sesuai dengan kesepakatan. Sisa pembayaran dibayarkan setelah barang

diterima atau sesuai dengan kesepakatan dengan pihak Manager.

5. Untuk pembelian partai besar, barang yang dibeli boleh diambil langsung di shophouse atau bisa dikirim via agen pengiriman paket dengan tambahan biaya ongkos kirim.

Bagian Penjualan

1. Menerima Order Pembelian dari Costumer dan mengarsipkan Order Pembelian.

2. Membuat dan menyerahkan Faktur Pembelian kepada Costumer. 3. Mengarsipkan Faktur Pembelian.

4. Membuat Laporan Penjualan dari Faktur Pembelian yang telah diarsipkan dan menyerahkan Laporan Penjualan kepada Manager

5. Mengarsipkan Laporan Penjualan.

6. Mengecek data stock barang ke bagian gudang dan Menerima barang dan Data Stock Barang dari Bagian Gudang.

7. Mengecek dan mengarsipkan Data Stock Barang yang diserahkan oleh Bagian Gudang.

8. Membuat Laporan Stock Barang dari hasil update Laporan Penjualan dan


(41)

9. Membuat Bukti Pasokan barang. Laporan Stock Barang berisi laporan tentang data barang yang tersedia di shophouse, termasuk data barang pasokan.

Bagian Gudang

1. Menerima pengecekan data barang dari bagian penjualan, Menyerahkan barang dan Data Stock Barang kepada Bagian Penjualan.

Manager

1. Menerima Laporan Penjualan dan Laporan Stock Barang laporan pemasok dari Bagian Penjualan.


(42)

4.1.2.1Flowmap

Diagram sistem prosedur (flowmap) yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.1Flowmap yang sedang berjalan Keterangan :

A1 : Arsip Order Pembelian A2 : Arsip Faktur Pembelian


(43)

A3 : Arsip Laporan Penjualan A4 : Arsip Bukti Pasokan

4.1.2.2. Diagram Kontek yang sedang berjalan

Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks yang akan dibuat menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan.

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3 DFD

DFD (Data Flow Diagram) yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut :


(44)

Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Lama

Dari hasil analisis sistem, dapat disimpulkan bahwa pada sistem yang berjalan terdapat beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :

1. Pembuatan faktur Pembelian dan Bukti Pasokan masih dilakukan secara manual dan sering terjadi kesalahan pada perhitungan.


(45)

2. Kesulitan dan keterlambatan dalam pembuatan Laporan Penjualan dan Laporan Stock Barang, karena masih harus melihat data dari data yang telah diarsipkan.

3. Penyimpanan data masih menggunakan arsip, sehingga menyulitkan dalam pencarian di karenakan arsip yang berupa dokumen sering terjadi kehilangan atau rusak , pengurutan, penghitungan data dan tidak adanya penyimpanan data yang tersusun.

Meskipun sistem yang sedang berjalan ini dapat memenuhi kebutuhan dan masalah yang terjadi dapat diatasi, namun diharapkan dengan perancangan yang dilakukan dapat diperoleh kinerja yang lebih baik. Kinerja sistem yang diharapkan yaitu sebagai berikut :

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, dihasilkan, serta mudah dipahami dan digunakan oleh operator penjualan pada Bagian Penjualan. 2. Adanya efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data penjualan,

pasokan barang, dan pembuatan laporan-laporan bagi pihak Manager. 3. Data yang dihasilkan harus lebih lengkap, fleksibel dan akurat.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang akan dibangun dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari


(46)

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis. Perancangan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terperinci. Pada tahapan perancangan sistem ini juga akan dibuat suatu flowmap, diagram kontek, diagram aliran data dan turunannya. Tahap perancangan ini akan memberikan gambaran mengenai aliran informasi dan proses yang berjalan dalam sistem.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat menangani pengolahan data seperti, data transaksi penjualan,transaksi pasokan barang, pengelolaan data piutang, stock barang dan laporan-laporan. Dalam penerapannya sistem ini digunakan di lingkungan dalam sistem. Adapun pemakai sistem dalam lingkungan dalam sistem yaitu bagian penjualan saja sedangkan lingkungan luar sistem yang mendapatkan hasil dari sistem yaitu pembeli dan owner, Pemasok. Selain itu, sistem tersebut dapat mengolah semua data masukkan yang ada dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan seperti data stock barangr, laporan


(47)

transaksi penjualan barang, transaksi pasokan barang, pengolahan data piutang dan laporan - laporan.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan

Perancangan prosedur merupakan hasil dari perubahan dan pengkoreksian dari sistem yang berjalan, dimana sistem yang diusulkan dapat menutupi kekurangan-kekurangannya, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pemakai. Berdasarkan pada hasil evaluasi sistem yang berjalan maka sistem yang telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan cara mengubah atau memperbaiki sistem yang belum terkomputerisasi kedalam sistem terkomputerisasi, dengan menambahkan aplikasi untuk pengolahan data. Gambaran mengenai prosedur atau flowmap usulan sistem informasi penjualan adalah sebagai berikut :

Costumer

1. Menyerahkan order pembelian kepada Bagian Penjualan. 2. Menerima faktur Pembelian dari Bagian Penjualan.

3. Menerima faktur tagihan, jika Costumer merupakan pembeli grosiran atau partai besar dan melakukan transaksi pembayaran secara non tunai atau tidak langsung dibayar dimuka dengan syarat uang DP (Down Payment) dibayar minimal setengah dari total pembelian.

4. Faktur tagihan yang diterima merupakan bukti pembayaran secara non tunai dan sebagai bukti untuk sisa pembayaran .


(48)

Bagian Penjualan

1. Menerima Order Pembelian dari Costumer dan mengkonfirmasi pembelian.

2. Melakukan pengecekan pembelian, jika Costumer merupakan pembeli retail dan melakukan pembelian secara tunai atau dibayar dimuka, maka Bagian Penjualan mencetak faktur Pembelian dan menyerahkan faktur Pembelian tersebut kepadaCostumer.

3. Jika Costumer merupakan pembeli grosir atau partai besar dan melakukan pembelian secara kredit maka Bagian Penjualan mencetak faktur Tagihan dan diserahkan kepadaCostumer.

4. Menerima faktur pelunasan dari Costumer yang akan melakukan pembayaran sisa pembelian bagi pembeli partai besar (grosir) dan mengecek serta mencatat data pelunasab sisa pembayaran.

5. Mencetak faktur Pelunasan sisa pembayaran .

6. Menerima Daftar Barang pasokan dari Pemasok (pemasok) dan Bagian Penjualan mencatat Data Pemasok dan Data Pasokan Barang tersebut. 7. Mencetak Bukti Pasokan barang sebagai bukti penagihan dari barang

pasokan yang telah terjual dan diserahkan kepada Pemasok.

8. Mengecek data stock barang dan Menerima Data Stock Barang dari Bagian Gudang dan mencatat Data Stock Barang tersebut.

9. Mencetak Laporan Stock Barang, Laporan Pasokan Barang, Laporan Pemasok dan Laporan Penjualan harian, mingguan, bulanan, tahunan untuk diserahkan kepada Manager.


(49)

Pemasok (Pemasok)

1. Menyerahkan Data Barang yang akan dipasokan kepada Bagian Penjualan.

2. Menerima faktur Bukti Pasokan dari Bagian Penjualan, Bukti faktur pasokan barang merupakan bukti penagihan dari barang yang di pasokan yang telah terjual.

Gudang

1. Menyerahkan Data Stock Barang kepada Bagian Penjualan. Manager

1. Menerima Laporan Stock Barang, Laporan Pasokan Barang, Laporan Pemasok dan Laporan transaksi Penjualan dari Bagian Penjualan.


(50)

1.2.3.1. Flowmap

Diagram alur prosedur (Flowmap) untuk prosedur diatas yaitu sebagai berikut :


(51)

1.2.3.2. Diagram konteks

Berikut ini adalah diagram konteks perancangan aplikasi pengolahan data penjualan di Mardika Bandung :

0.0 Sistem Informasi

Penjualan Pemasok

Data Barang Pasokan

Bukti_Pasokan_Barang_ dan_Transaksi Customer Faktur_Pembelian Order_Pembelian Bag. Gudang Data_Stock_ Barang_baru Bukti_Pasokan_ Barang Manajer Laporan_Stock_Barang_Baru Laporan_Pasokan_Barang Laporan_Penjualan_Bulanan

Gambar 4.5. Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan yang di usulkan

Sistem informasi penjualan di Mardika Bandung memiliki empat entitas eksternal, yaitu Costumer, Pemasok (Pemasok), Bagian Gudang dan Manager. Entitas eksternal tersebut berhubungan dengan entitas internal yaitu Bagian Penjualan (Operator Penjualan)

4.2.3.3.DFD(Data flow diagram)

DFD (Data Flow Diagram) perancangan aplikasi pengolahan data penjualan barang di Mardika Bandung yaitu sebagai berikut :


(52)

Gambar 4.6. DFD Level 0


(53)

4.2.3.4. Kamus data 51

Berikut ini adalah tabel kamus data yang menjelaskan isi aliran data pada diagram konteks dandata flow diagram :

1. Nama Arus Data : Order Pembelian

Alias : Order Pembelian Tunai,- Order Pembelian Kredit,


(54)

Proses 1 – Proses 3

Struktur Data : Kode_Costumer, Alamat_Costumer, Telepon_Costumer,

Email_Costumer,Kode_Barang,

Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Qty 2. Nama Arus Data : Faktur Pembelian

Alias : Faktur Pembelian Tunai, Faktur Tagihan, Faktur Pelunasan

Aliran Data : Proses 2 – Costumer, Proses 3 – Costumer, Costumer – Proses 4, Proses 4 – Costumer Struktur Data : No_Transaksi, Tanggal _Transaksi, Kode_Costumer, Kode_Barang, -Nama_Barang,

Harga_Barang, Qty, Sub_Total, , Jenis_Bayar, Sisa_Bayar, Keterangan

3. Nama Arus Data : Data Penjualan Alias :

-Aliran Data : Proses 2 – File Penjualan, Proses 3 – File penjualan,

File Penjualan – Proses 8

Struktur Data : No_Transaksi, Tanggal _Transaksi,


(55)

4. Nama Arus Data : Data Stock Barang Alias : Data Barang

Aliran Data : Gudang – Proses 5, Proses 5 – File Stock Barang,

File Stock Barang – Proses 9

Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Stock

5. Nama Arus Data : Data Barang Pasokan

Alias : Data Barang yang dipasokan, Pemasok Aliran Data : Pemasok – Proses 6, Proses 6 – File Stock Barang

Struktur Data : Kode_Pemasok, Nama_Pemasok,Alamat_Pemasok,

Telepon_Pemasok, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang Qty,

6. Nama Arus Data : Bukti Pasokan

Alias : Tanda bukti pasokan barang Aliran Data : prose 6 – Pemasok

Struktur Data : No_Bukti, Tanggal,Kode_Pemasok, Nama_Pemasok, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang,Qty,


(56)

Jumlah_Total, Biaya_pasokan, Jumlah_Biaya, Total_Biaya,

7. Nama Arus Data : Data Pasokan Barang

Alias : Data transaksi pasokan Barang

Aliran Data : Proses 6 – File Pasokan –File Pasokan – Proses 9

Struktur Data : No_Bukti, Tanggal, Kode_Pemasok, Kode_Barang,

Qty, Jumlah_Total, Biaya_Pasokan, Jumlah_Biaya, Total_Biaya

8. Nama Arus Data : Laporan Penjualan

Alias : Laporan Transaksi penjualan Aliran Data : Proses 7 – Manager

Struktur Data : No_Transaksi, Tanggal_Transaksi,

Kode_Costumer, Kode_Barang, Qty, Total 9. Nama Arus Data : Laporan Piutang

Alias : Laporan Piutang Aliran Data : Proses 7 - Manager Struktur Data ; No_Transaksi, Tanggal_Transaksi,Kode_Costumer,

Kode_Barang, Qty, Total, Jumlah_Bayar, Sisa_Bayar, keterangan, Tanggal_Bayar,


(57)

Alias :

-Aliran Data : Proses 7 – Manager

Struktur : Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Stock

12. Nama Arus Data : Laporan Pasokan Barang

Alias : Laporan Transaksi, Pasokan Barang Aliran Data : Proses 7 – Manager

Struktur Data : No_Bukti, Tanggal, Kode_Pemasok, Kode_Barang,

Qty, Total_Biaya

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan dari sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Tujuan dari perancangan basis data adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.

Unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database, yaitu normalisasi, tabel relasi, ERD (Entity Relationship Diagram) dan strukturfile.


(58)

4.2.5. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi ke dalam dua buah relasi atau lebih dan mengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses normalisasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji basis data, apakah pada saat menambah, menghapus atau mengubah data pada basis data (database) terdapat masalah atau tidak, sehingga dapat dihasilkan database yang konsisten dan tidak ada redudansi data.

Normalisasi terdiri atas beberapa tahap yaitu sebagai berikut : 1. Bentuk Unnormal

{ Kode_Costumer, Nama_Costumer, Alamat_Costumer,

Telepon_Costumer, Email_Costumer, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Qty, No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Kode_Costumer, Nama_Costumer, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Qty, Sub_Total, Total, Jenis_Bayar, Jumlah_Bayar, Sisa_Bayar, Keterangan, Tanggal_Bayar, No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Kode_Costumer, Kode_Barang, Qty, Total, No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Kode_Costumer, Kode_Barang, Harga_Barang, Qty, Total, Jumlah_Bayar, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Stock, Kode_Pemasok, Nama_Pemasok, Alamat_Pemasok, Telepon_Pemasok, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang,


(59)

Qty, No_Bukti, Tanggal, Kode_Pemasok, Nama_Pemasok, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Qty, Jumlah_Total, Biaya_Pasokan, Jumlah_Biaya, Total_Biaya, No_Bukti, Tanggal, Kode_Pemasok, Kode_Barang, Qty, Jumlah_Total, Biaya_Pasokan, Jumlah_Biaya, Total_Biaya, No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Kode_Costumer, Kode_Barang, Qty, Total, No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Kode_Costumer, Kode_Barang, Qty, Total, Jumlah_Bayar, Sisa_Bayar, Keterangan, Tanggal_Bayar, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Stock, No_Bukti, Tanggal, Kode_Pemasok, Kode_Barang, Qty, Total_Biaya }

2. Bentuk Normal I

Transaksi Penjualan : {Kode_Costumer, Nama_Costumer, Alamat_Costumer, Telepon_Costumer, Email_Costumer, Kode_Barang,

Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Qty, No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Sub_Total, Total, Jenis_Bayar, Jumlah_Bayar,

Sisa_Bayar, Keterangan, Tanggal_Bayar, Stock, Kode_Pemasok, Nama_Pemasok, Alamat_Pemasok, Telepon_Pemasok,


(60)

No_Bukti, Tanggal, Jumlah_Total,

Biaya_Pasokan, Jumlah_Biaya, Total_Biaya}

3. Bentuk Normal II

Costumer : { Kode_Costumer, Nama_Costumer, Alamat_Costumer, Telepon_Costumer, Email_Costumer }

Barang : { Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Stock }

Pemasok : { Kode_Pemasok, Nama_Pemasok, Alamat_Pemasok, Telepon_Pemasok }

Transaksi Penjualan : { No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Sub_Total, Total, Jenis_Bayar, Jumlah_Bayar, Sisa_Bayar, Keterangan, Tanggal_Bayar, Qty , Kode_Costumer*, Kode_Barang* } Transaksi Pasokan : { No_Bukti, Tanggal, Qty, Jumlah_Total,

Biaya_Pasokan, Jumlah_Biaya, Total_Biaya, Kode_Pemasok*, Kode Barang* }

4. Bentuk Normal III

Costumer : { Kode_Costumer, Nama_Costumer, Alamat_Costumer, Telepon_Costumer, Email_Costumer }

Barang : { Kode_Barang, Nama_Barang, Harga_Barang, Diskon, Stock }


(61)

Telepon_Pemasok }

Transaksi Penjualan : { No_Transaksi, Tanggal_Transaksi, Total, Jenis_Bayar, Jumlah_Bayar, Sisa_Bayar, Keterangan, Kode_Costumer* }

Detail Penjualan : { No_Transaksi*, Kode_Barang*, Harga_Barang, Qty, Sub_Total }

Transaksi Pasokan: { No_Bukti, Tanggal, Jumlah_Total, Total_Biaya, Kode_Pemasok*, }

Detail Pasokan : { No_Bukti*, Kode_Barang*, Harga_Barang, Qty, Sub_Total, Biaya_Pasokan, Jumlah_Biaya }

4.2.5.1. Relasi Tabel

Tabel relasi merupakan suatu gambaran hubungan antara satu tabel ke tabel lainnya, dimana salah satu dari tabel itu sendiri memiliki atribut kunci tabel lainnya. Tabel relasi dibuat untuk menunjukkan mekanisme relasi data yang digunakan untuk mengorganisasi data dalam suatu sistem pengolahan data.


(62)

Gambar 4.8 Relasi Tabel 4.2.5.2. Entity Relationship Diagram

ERD ( Entity Relationship Diagram ) digunakan untuk memperjelas hubungan relasi dan entitas suatu informasi. Dalam ERD sistem informasi penjualan di Mardika Bandung, diasumsikan bahwa setiap Pemasok boleh memasokkan barangnya lebih dari satu item atau sesuai dengan kesepakatan dengan Manager dan setiap Costumer boleh membeli barang lebih dari satu. Untuk pembeli partai besar hanya boleh melakukan piutang satu kali setiap transaksi pembelian, dan harus dibayar terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi pembelian lagi.


(63)

Gambar 4.9 Entity Relationship Diagram

4.2.5.3. Struktur File

Pada tahapan perancanganstruktur file ini akan dijelaskan mengenai perancangan basis data yang akan digunakan. Penyusunan tabel ini pada dasarnya digunakan untuk memudahkan dalam pemasukan dengan penyimpanan data yang sesuai dengan kelompok dari data atau informasi tersebut. Struktur Field yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Struktur Field Barang Nama tabel : TblBarang

Media : Harddisk


(64)

Tabel 4. 1 Tabel Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kode_Barang Varchar 6 Primary Key*

2 Nama_Barang Varchar 35 Nama Barang

3 Kode_Jenis Varchar 4 Kode Jenis Barang

4 Harga Float 8 Harga Barang

5 Stok Int 4 Stok Barang

6 Status_Barang Varchar 15 Status Barang

7 Kode_Pemasok Varchar 5 Foreign Key **

2. Struktur Field Detail Jual Nama tabel : TblDetailJual

Media : Harddisk

Field Kunci :

-Tabel 4. 2 Tabel Detail Jual

No Nama Field Type Size Keterangan


(65)

2 Kode_Barang Varchar 6 Foreign Key **

3 Jumlah_Jual Int 4 Jumlah Penjualan

3. Struktur Field Detail Pasokan Nama tabel : TblDetailPasokan

Media : Harddisk

Field Kunci :

-Tabel 4. 3

Tabel Pasokan Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Bukti_Pasokan Varchar 11 Primary Key*

2 Kode_Barang Varchar 6 Foreign Key **

3 Harga_Pemasok Float 8 Harga Pemasok

4 Jumlah_Pasokan Int 4 Jumlah Pasokan

4. Struktur Field Jenis Barang Nama tabel : TblJenisBarang

Media : Harddisk


(66)

Tabel 4. 4 Tabel Jenis Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kode_Jenis Varchar 4 Primary Key*

2 Nama_Jenis Varchar 35 Nama Jenis Barang

5. Struktur Field Pasokan Nama tabel : TblPasokan

Media : Harddisk

Field Kunci : No_Bukti_Pasokan

Tabel 4. 5

Tabel Pasokan Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Bukti_Pasokan Varchar 11 Primary Key*

2 Tgl_Pemasokan Datetime 8 Tanggal Pemasokan

3 Kode_Pemasokan Varchar 5 Kode Pemasok

4 Subtotal_Pasokan Float 8 Sub Total Pasokan

5 Potongan Float 8 Potongan


(67)

6. Struktur Field Pemasok Nama tabel : TblPemasok

Media : Harddisk

Field Kunci : Kode_Pemasok

Tabel 4. 6 Tabel Pemasok

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kode_Pemasok Varchar 5 Primary Key*

2 Nama_Pemasok Varchar 35 Nama Pemasok

3 Alamat_Pemasok Varchar 50 Alamat Pemasok

4 Telp_Pemasok Varchar 15 Nomor Telepon

Pemasok

7. Struktur Field Pembeli Nama tabel : TblPembeli

Media : Harddisk


(68)

Tabel 4. 7 Tabel Pembeli

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kode_Pembeli Varchar 5 Primary Key*

2 Nama_Pembeli Varchar 35 Nama Pembeli

3 Alamat Varchar 50 Alamat Pembeli

4 No_Telp Varchar 15 No Telepon Pembeli

8. Struktur Field Penjualan Nama tabel : TblPenjualan

Media : Harddisk

Field Kunci : No_Faktur_Penjualan

Tabel 4. 8 Tabel Penjualan

No Nama Field Type Size Keterangan

1 No_Faktur_Penjualan Varchar 11 Primary Key *

2 Tgl_Penjualan Datetime 8 Tanggal Penjualan

3 Subtotal Float 8 Sub Total


(69)

5 Sisa Float 8 Sisa

6 Kode_Pembeli Varchar 5 Foreign Key**

4.2.5.4. Kodefikasi

Kodefikasi atau rancangan pengkodean bertujuan untuk mengidetifikasikan suatu item data secara singkat, tepat dan jelas agar kemungkinan kesalahan pada saat pemrosesan item data tersebut relatif lebih kecil. Data-data yang dikodekan adalah sebagai berikut :

1. Kode Costumer

Contoh : RES Resign co. ( Nama Distro / Costumer tetap )

2. Kode Pemasok

Contoh : FWD FForwards (Nama Pemasok / Indie Record Label)

3. Kode Barang


(70)

Contoh : POSTSH006 POS=Post Underground, TSH=(T-Shirt),

006=Nomor Urut

4. Nomor Nota Pembelian ( No. Transaksi Penjualan )

Contoh : NP-0011 NP=Nota Pembelian, 0011=No. Urut

5. Nomor Bukti Pemasok

Contoh : BP-0666 BP=Bukti Pemasok, 0666=No. Urut

4.2.6. Perancangan Antar Muka


(71)

Pada sub bab ini akan menjelaskan tentang perancangan program sistem infromasi penjualan yang dibangun meliputi perancangan input dan perancangan output yang ada pada sistem informasi penjualan rumah di Mardika Bandung. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam mengetahui proses input dan output yang terdapat pada aplikasi.

4.2.6.1. Struktur Menu

Dalam memberikan kemudahan baik kepada pengguna maupun kepada pihak yang membutuhkan, maka dirancang suatu program dengan memberikan berbagai macam kemudahan dan memberikan informasi yang cepat dan akurat. Untuk rancangan menu utama adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10 Struktur Menu


(72)

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan Masukan ini harus dapat memberikan penjelasan bagi pemakainya, baik dari bentuk maupun dari masukan-masukan yang akan diisi.

1. Perancangan From User Login

Sebelum masuk ke dalam menu utama, pengguna terlebih dahulu harus mengisi formlogin. Dimana formloginini digunakan untuk otorisasi terhadap pemakai (user). Menu ini akan memintaUser NamedanPassword sebelum masuk ke sistem. Jika sudah diisi kemudian tekan enter pada Keyboard.Desain form Login dibuat seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.11

Perancangan From User Login


(73)

Dalam perancangan program yang akan penulis buat tampilan menu utama terdapat empat bagian yaitu File, Master, Transaksi, Laporan, Setting. Form menu tersebut merupakan menu utama dimana form ini akan tampil jika user berhasil masuk keform Login.

Gambar 4.12

Perancangan Form Input User Login

Setelah berada pada menu utama, maka pada perancangan input yang penulis buat berdasarkan tema dari sistem informasi penjualan ini adalah sebagai berikut :


(74)

Gambar 4.13

Perancangan Form Data Jenis Barang


(75)

Gambar 4.14

Perancangan Form Data Nama Barang


(76)

Gambar 4.15

Perancangan Form Data Pembeli d. Form ini digunakan untuk Transaksi barang.

FORM PENJUALAN BARANG

KODE BARANG NAMA BARANG

Keluar Nomor Faktur

Tanggal

Nama Pembeli

Kode Barang

. . .

Nama

+

Harga Jumlah

HARGA JUMLAH

Tambah Simpan Total Total Uang Muka Sisa Bayar

Tambah Data Pembeli

Gambar 4.16

Perancangan Form Penjualan e. Form ini digunakan untuk Transaksi Pemasokan barang.


(77)

Gambar 4.17

Perancangan Form Pemasokan 4.2.6.3.Perancangan Output

Perancangan output merupakan bentuk tampilan keluaran berupa laporan-laporan hasil dari pengolahan data yaitu laporan penjualan, laporan pasokan.


(78)

Gambar 4.19

Perancangan Form Laporan Penjualan b) Rancangan tampilan menu stok barang

Gambar 4.20

Perancangan Form Laporan Stok


(79)

Gambar 4.21

Perancangan Laporan Stok Barang d) Rancangan tampilan stok barang

Gambar 4.22


(80)

80 5.1. Pengujian

Pengujian merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisi, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Dimana pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsioanal perangkat lunak yang dibuat.

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian sistem informasi penjualan menggunakan data uji sebah data dan masukan dari pengguna.

Tabel 5.1

Rencana Pengujian Sistem Informasi Penjualan

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Pengujian Pengujian Login Pengecekan pengguna yang

telah terdaftar

Sistem Black Box Pengujian

Pengisian Data

Pengisian data jenis barang Modul Black Box Pengujian

Pengisian Data

Pengisian Data Pemasok Modul Black Box Pengujian

Pengisian Data


(81)

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian 1. Pengujian Login

Pengujian login yang dilakukan hanya untuk pengecekan pengguna yang telah terdaftar, sedangkan pengujian pedaftaran pengguna baru (user) dilakukan dalam data pengguna(user).

Tabel 5.2 Pengujian Login Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan User Name dan

password tedaftar User Name : “a” Password : 1

Tercantum pada textboxuser name dantextbox password

Dapat mengisi login user sesuai yang diharapakan

] diterima [ ] ditolak

Klik LOGIN

Menu Editor yang ada di menu utama akan aktif

Tombol Login Berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan User Name dan

Password terdaftar User Name : “a” Password : 1

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan

User name tidak dapat login dan menampilkan kotak pesan “User Tidak Terdaftar”

] diterima [ ] ditolak

Klik LOGIN

2. Pengujian Pengisian Data

Ada beberapa pengisian data pada pengujian pengisian data ini, diantaranya adalah :

a. Pengujian Pengisian Data jenis Barang


(82)

Tabel 5.3 Pengujian Pengisian Data Jenis Barang Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan” , “Batal”, “Keluar”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Mengisi setiap textbox pada field. Klik “Simpan”

Data tersimpan di data Barang

Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Batal” Data dapat diperbaharui

Tombol “Rubah” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Hapus” Data dapat terhapus

Tombol “Hapus “ berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak Klik “Batal” Dapat

membatalkan pengisian

Tombol “Batal” dapat berfungsi untuk

membatalkan pengisian

] diterima [ ] ditolak

Klik “Keluar” Keluar dari form data Barang

Tombol “Keluar” berfungsi untuk keluar dari form data Barang

] diterima [ ] ditolak

b. Pengujian Pengisian Data Transaksi Barang Pasokan Berikut adalah tabel pengujian pengisian Barang Pasokan :

Tabel 5.4 Pengujian Pengisian Data Barang Pasokan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan” “Batal” “Ubah” “Hapus” “View Stok” dan “Keluar”

Dapat mengisi tiap fieldsesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Mengisi textbox tiapfield.Klik “simpan”

Data tersimpan di data transaksi pemasok barang Tombol “Simpan” berfungsi sesuai dengan yang ] diterima [ ] ditolak


(83)

diharapkan Klik “Ubah” Dapat

memperbaharui

Tombol “Ubah” befungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak Klik “Hapus” Data Terhapus Tombol “Hapus”

berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak Klik “Batal” Data tidak jadi

masuk

Tombol “Batal” berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak Klik”View Stok” Untuk melihat

stok barang Tombol “View Stock” berfungsi sesuai yang diharapkan ] diterima [ ] ditolak

Klik”Keluar” Keluar dari form Transaksi Pasokan Barang

Tombol “Keluar” berfungsi untuk keluar dari form transaksi Barang

] diterima [ ] ditolak

3. Pengujian Data Pemasok

Berikut adalah tabel pengujian Data Pemasok Barang :

Tabel 5.5 Pengujian Pengisian Data Pemasok Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Form aktif Tombol “Simpan”

berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian

textbox Kode, alamat, nama.

Muncul pesan data penyimpanan data berhasil.

textboxsesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak


(84)

5.2.7. Pengunaan Program

Penggunaan program merupakan penjelasan dari pembahasan implementasi antar muka pada tiap-tiap form yang dirancang. Berikut penjelasan dari penggunaan program yang dirancang adalah sebagai berikut :

1. Form Login

Form loginini berfungsi sebagai penentu bagi pengguna program aplikasi, sehingga tidak sembarang user dapat mengakses program ini. Pada form login yang telah dirancang terdapat dua tombol, yaitu tombol “LOGIN” yang berfungsi untuk pengaktifan menu editor pada menu utama, sedangkan tombol “BATAL” berfungsi sebagai proses pembatalan akses. 2. Form Menu Utama

Pada form menu utama terdapat menu editor yang dapat digunakan, berikut penjelasannya :

Tabel 5.6 Implementasi Penggunaan Program Menu Utama

Menu Deskripsi

Master Untuk akses penambahan data Barang,

data jenis barangn, data pemasok dan pembeli.

Transaksi Untuk transaksi pemasokan barang,

penjualan, dan untuk transaksi pelunasan piutang

Laporan Untuk akses pembuatan laporan

transaksi penjualan, pemasok, stock barang

a. Form Data Jenis Barang

Form data Barang merupakan form yang berfungsi untuk melihat data Barang yang ada. Pada form ini terdapat beberapa tombol yang


(85)

mempunyai fungsi, Berikut tombol-tombol yang berfungsi pada formdata Barang.

Tabel 5.7 Fungsi Tombol pada Form Data Jenis Barang

No Tombol Keterangan

1 Tambah Untuk mengaktifkan form data jenis barang

2 Ubah Untuk mengubah data Barang

3 Hapus Untuk menghapus data Barang

4 Simpan Untuk memasukan data yang telah diinputkanail 5 Keluar Untuk keluar dari form data Jenis Barang

b. Form Input Data Jenis Barang

Form input data Barang merupakan form yang berfungsi untuk menambahkan data jenis Barang yang berisi beberapa field-field kedalam database.Padaform ini terdapat beberapa tombol yang mempunyai fungsi masing-masing, berikut tombol-tombol yang terdapat padaforminput data Barang.

Tabel 5.8 Fungsi Tombol pada Form Input Data Jenis Barang

No Tombol Keterangan

1 Simpan Untuk penyimpananrecord

2 Batal Untuk membatalkan record atau pembatalan input data Barang

3 Ubah Untuk mengubah data yang telah masuk ke database

4 Tambah Untuk mengaktifkan formdata jenis barang 5 Keluar Untuk keluar dariformdata jenis barang

c. From Pasokan Barang

Form Pasokan Barang merupakanform yang berfungsi untuk memasukan data Barang dari pemasok. Berikut beberapa tombol yang terdapat pada formPasokan Barang.


(86)

Tabel 5.9 Fungsi Tombol pada Form Pasokan Barang

No Tombol Keterangan

1 Simpan Untuk menyimpanrecord

2 Batal Untuk membatalkanrecord

3 Tambah Untuk mengaktifkanform

4 Hapus Untuk menghapusrecord

5 View Stok Untuk melihat stok barang secara keseluruhan

6 Keluar Untuk keluar dari form

Tabel 5.10 Pengujian Pengisian Data Transaksi pemasok Barang Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Tambah” “Pilih” Simpan” , “Batal”, “Keluar”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Mengisi setiap textbox pada field. Klik “Simpan”

Data tersimpan di data Transaksi Barang

Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Pilih” Data dapat dipilih Tombol “Pilih” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Keluar” Keluar dari form Transaksi

Pemasok Barang

Tombol “Keluar” berfungsi untuk keluar dari form Transaksi

pemasok Barang

] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.11 Pengujian Pengisian Data Pembeli Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Tombol yang aktif hanya

tombol “Simpan” , “Batal”,

“Keluar”,”Hapus”,”Ubah”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang

diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Mengisi setiap textbox pada field. Klik “Simpan”

Data tersimpan di data Pembeli Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan ] diterima [ ] ditolak


(87)

Klik “Batal” Data dapat diperbaharui Tombol “Batal” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Hapus” Data dapat terhapus Tombol “Hapus “ berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Kilik”Ubah” Data dapat diperbaharui Tombol “Ubah” berfungsi sesuai yang

diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Keluar” Keluar dari form data Barang

Tombol “Keluar” berfungsi untuk keluar dari form data Barang

] diterima [ ] ditolak

Tabel 5.12 Pengujian Pengisian Data Transaksi Barang Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan”, “Pilih”, “Tambah”,

“Keluar”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Mengisi setiap textbox pada field. Klik “Simpan”

Data tersimpan di dataTransaksi Barang

Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Pilih” Data dapat dipilih Tombol “Pilih” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

] diterima [ ] ditolak

Klik “Keluar” Keluar dari form Transaksi Barang

Tombol “Keluar” berfungsi untuk keluar dari form Transaksi Barang

] diterima [ ] ditolak


(88)

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus dan hasil uji, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengisian data pada setiap form dapat dilakukan dengan sukses serta secara fungsioanal sistem dapat menghasilkan outputyang diharapkan.

5.2. Implementasi

Tahap implementasi ini merupakan tahap kelanjutan dari tahap perancangan sistem. Tahap ini juga merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah-langkah dalam tahap implementasi ini adalah urutan kegiatan dari kegiatan awal sampai akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem-sistem yang telah dirancang. Adapun hasil dari tahap implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang dapat berjalan dengan baik.

5.2.1. Batasan Implementasi (optional)

Program yang dirancang menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan menggunakan database Microsoft SQL Server 2000. Program ini hanya digunakan oleh Bagian Penjualan di Mardika Bandung. Yang hanya melakukan proses penginputan data Barang dan data pembeli serta memproses laporan data Barang yang akan diserahkan ke Kepada Manajer Mardika Bandung.


(1)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1.1. Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir ... 7

Tabel 4.1. Tabel Barang ... 61

Tabel 4.2. Tabel Detail Jual ... 62

Tabel 4.3. Tabel Pasokan Barang ... 62

Tabel 4.4. Tabel Jenis Barang ... 63

Tabel 4.5. Tabel Pasokan Barang ... 63

Tabel 4.6. Tabel Pemasok ... 64

Tabel 4.7. Tabel Pembeli ... 65

Tabel 4.8. Tabel Penjualan ... 66

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem Informasi Penjualan ... 76

Tabel 5.2 Pengujian Login ... 77

Tabel 5.3 Pengujian Pengisian Data Barang ... 78

Tabel 5.4 Implementasi Penggunaan Program Menu Utama ... 92

Tabel 5.5 Fungsi Tombol pada Form Data Barang ... 92

Tabel 5.6 Fungsi Tombol pada Form Input Data Barang ... 93


(2)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Elemen Sistem ... 9

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 24

Gambar 3.2 Pengembangan prototypejenis 1 ... 29

Gambar 4.1 Flowmap yang sedang berjalan ... 40

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan ... 41

Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan ... 42

Gambar 4.4. Flomap yang diusulkan ... 47

Gambar 4.5. Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan yang di usulkan ... 48

Gambar 4.6. DFD Level 0 ... 49

Gambar 4.7 DFD Level 1 ... 50

Gambar 4.8 Relasi Tabel ... 58

Gambar 4.9 Entity Relationship Diagram ... 59

Gambar 4.10 Struktur Menu ... 68

Gambar 4.11 Perancangan From User Login ... 69

Gambar 4.12 Perancangan Form Menu Utama ... 69

Gambar 4.13 Perancangan Form Data Jenis Barang ... 70

Gambar 4.14 Perancangan Form Data Nama Barang ... 71

Gambar 4.15 Perancangan Form Data Pembeli ... 72

Gambar 4.16 Perancangan Form Penjualan ... 72


(3)

Gambar 5.2 Tampilan Form Data Pembeli ... 85

Gambar 5.3 Tampilan Jenis Barang... 86

Gambar 5.4 Tampilan Form Barang Pasokan ... 86

Gambar 5.4 Tampilan Form Data Pemasok ... 87

Gambar 5.4 Tampilan Form Transaksi Pemasok Barang ... 87

Gambar 5.11 Tahap pertama Instalasi Aplikasi Penjualan ... 88

Gambar 5.12 Tahap kedua Instalasi Aplikasi Penjualan ... 88

Gambar 5.13 Tahap ketiga Instalasi Aplikasi Penjualan ... 89

Gambar 5.14 Tahap keempat Instalasi Aplikasi Penjualan... 89

Gambar 5.15 Tahap kelima Instalasi Aplikasi penjualan ... 90

Gambar 5.16 Tahap keenam Instalasi Aplikasi Penjualan ... 90


(4)

DAFTAR SIMBOL A. Simbol Flowmap

No Simbol Nama Keterangan

1 Document Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk

surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan.

2 Process Proses yang dilakukan oleh komputer.

3 Manual Input Pemasukan data secara manual

4 Manual

Operation

Proses Maual

5 Decision Pengambilan keputusan(Decision)

6 Manual File Menandakan dokumen yang diarsipkan

(arsip manual)


(5)

B. Simbol Data Flow Diagram (DFD)

No Simbol Nama Keterangan

1 Entiti Luar Merupakan sumber tujuan dari aliran data

dari atau ke sistem

2 Proses Mentransformasikan data secara umum

3 Aliran Data Menggambarkan aliran data dari satu proses

ke proses yang lainnya

4 Berkasa atau

tempat penyimpanan

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file

C. Simbol Entity Relation Diagram (ERD)

No Simbol Nama Keterangan

1 Entitas Entitas

2 Relasi Relasi

3 Aliran data Menunjukan hubungan antara entitas satu ke


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Albahra bin Ladjamudin, 2004,Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Edhy Sutanta, S.T. 2003.Sistem Informasi Manajemen. Graha ilmu.

Jogianto Hartono. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi, yogyakarta:andi Jonathan Sarwono. 2006,Metode Penelitian Kuantitaif dan kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kusrini.Andry Kono. 2007.Membangun Sistem Informasi Akutansi dengan Visual Basic & SQL Server ,Yogyakarta :andi

McLeod, Raymond. 2004.Sistem Informasi Manajemen, PT. Indeks. Jakarta. Mulyadi.2001.Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat Suharsimi Arikunto, 2005,Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta http://www.swaramuslim.com/hukum-hukum dagang menurut syariat islam.2 Juni