18
II.  KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar dan  Pembelajaran yang Melandasi Pembelajaran
Berbantuan Komputer 2.1.1
Teori Belajar Behaviorisme
Menurut  Thorndike  dalam  Karwono  2010:50  bahwa  yang  menjadi  dasar terjadinya  belajar  adalah  adanya  asosiasi  atau  menghubungkan    antara  kesan
indera  stimulus  dengan  dorongan  yang  muncul  untuk  bertindak  respon  yang disebut dengan connecting.  Stimulus yang terjadi setelah sebuah perilaku terjadi
akan  mempengaruhi  perilaku  selanjutnya.    Perubahan  tingkah  laku  akibat  dari kegiatan  belajar  itu  yang  dapat  diamati,  yang  terjadi  karena  hubungan  stimulus
dan  respon.  Teori  belajar  Thorndike  disebut  koneksionisme  karena  belajar merupakan  proses  pembentukan  koneksi-koneksi  antara  stimulus  dan  respon.
Hukum-hukum  Thorndike dalam Karwono 2010:51 yaitu hukum akibat law of
effect, hukum kesiapan  law of readiness, dan hukum latihan law of exercise.
Penjelasan hukum-hukum tersebut adalah sebagai berikut sebagai berikut: a.
Hukum akibat law of effect Hukum ini berisikan 2 hal, yaitu : suatu tindakanperbuatan yang menghasilkan
rasa puas menyenangkan akan cenderung diulang, sebaliknya suatu tindakan perbuatan  menghasilkan  rasa  tidak  puas  tidak  menyenangkan  akan
cenderung tidak diulang lagi.
19
b. Hukum kesiapan law of Readiness
Hukum  ini  menjelaskan  tentang  kesiapan  individu  dalam  melakukan  sesuatu. Kesiapan  untuk  bereaksi  terhadap  stimulus  ang  dihadapi  sehingga  reaksi
tersebut menjadi memuaskan. c.
Hukum latihan law of exercise Prinsip dalam hukum latihan ini adalah tingkat frekuensi untuk mempraktikkan
seringnya  menggunakan  hubungan  stimulus-respon,  sehingga  hubungan tersebut semakin kuat. Mengulang  merupakan hal yang pertama dalam belajar.
Makin  sering  suatu  pelajaran  yang  diulang  makin  mantaplah  bahan  pelajaran tersebut dalam diri siswa.
Menurut  Watson  dalam  Budiningsih  2005:22  mendefinisikan  bahwa  belajar sebagai  proses  interaksi  antara  stimulus  dan  respon,  namun  stimulus  dan  respon
yang  dimaksud  harus  dapat  diamati  observable  dan  dapat  diukur,  sedangkan menurut  Edwin  Guthrie  dalam  Budiningsih  2005:  23  mengemukakan    bahwa
hubungan  antara  stimulus  dan  respon  bersifat  sementara,  oleh  sebab  itu  dalam kegiatan belajar siswa perlu sesering mungkin  diberikan stimulus agar hubungan
stimulus dan respon bersifat lebih tetap. Menurut teori belajar ini agar respon yang muncul  sifatnya  lebih  kuat  dan  bahkan  menetap  maka  hukuman  punishment
memegang peranan penting dalam proses belajar. Menurut Skinner dalam Budiningsih 2005:24 bahwa konsep belajar merupakan
hubungan  antara  stimulus  dan  respon  yang  terjadi  melalui  interaksi  dalam lingkungannya,  yang  kemudian  akan  menimbulkan  perubahan  tingkah  laku.