Pengertian Piutang Tak Tertagih Pengertian Piutang Tak Tertagih Menurut PT.PLN Persero

tagih, sehingga apabila ternyata piutang tersebut tidak dapat ditagih, maka dapat dilakukan penghapusan terhadap piutang tersebut. Pelaksanaan penghapusan piutang perusahaan tidak akan mengalami kerugian, karena dari awal sudah menetapkan cadangan piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih timbul karena adanya penunggakan dalam pembayaran listrik dalam jangka waktu 3 tiga bulan berturut-turut, maka PT.PLN Persero akan mencabut aliran listriknya. Maka definisi dari piutang ragu-ragu menurut keputusan Direksi PT.PLNPersero No.348 2007 menyatakan definisi piutang tak tertagih sebagai berikut : 1. Piutang Pelanggan adalah kewajiban yang harus dibayar oleh pelanggan kepada PLN, yang berkaitan dengan penjualan tenaga listrik dan tahigan lainnya yang berhubungan dengan pelanggan PLN. 2. Piutang lainnya adalah piutang yang bukan piutang pelanggan. Berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN Persero No.348 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penghapusan Piutang mengemukakan pengertian piutang tak tertagih adalah : “Piutang pelanggan yang tidak dilunasi oleh Penanggung Hutang karena sukar ditagih atau diragukan pembayarannya serta telah dilaksanakan pemutusan rampung aliran tenaga listrik ”. Maka dapat disimpulkan bahwa piutang tak tertagih adalah piutang yang tidak dapat dilunasi oleh Penanggung Hutang setelah tiga bulan berturut-turut dan sukar ditagih atau diragukan pembayarannya serta melaksanakan pemutusan rampung aliran tenaga listrik. Pemutusan rampung adalah pembongkaran dan pengambilan KWH meter dari pelanggan untuk diserahkan ke gudang. 2.1.4 Metode Yang Digunakan Untuk Menghitung Penilaian Piutang Tak Tertagih menurut PSAK No. 9 par. 07 Ada beberapa metode untuk menghitung piutang yang tidak bisa ditagih. Metode yang biasa digunakan mendasarkan perhitungan atas data penjualan atau umur piutang. Perhitungan yang didasarkan pada angka-angka penjualan dapat ditentukan dengan mengambil persentase baik dari total penjualan ataupun penjualan kredit. Semakin lama pelunasan piutang dilakukan bukan pada tanggal pembayaran yang telah ditentukan, maka semakin tinggi kemungkinan untuk tidak membayar. Jika perhitungannya lebih besar daripada saldo Penyisihan Piutang Ragu-ragu, maka kelebihannya harus didebitkan ke Beban Perkiraan yang Tidak Bisa Ditagih dan dikreditkan ke Penyisihan Piutang Ragu-ragu. Terdapat 2 dua metode untuk mencatat piutang tak tertagih yaitu : 1. Metode penghapusan langsung Metode penghapusan langsung merupakan metode yang digunakan untuk mencatat kerugian akibat adanya piutang tak tertagih. Dalam metode ini, perusahaan tidak melakuakn pencatatan ataupun selama suatu piutang belum ditentukan sebagai piutang tak tertagih dan akan dihapuskan. Metode ini akan mengabaikan kemungkinan akan adanya kerugian piutang tak tertagih sampai suatu piutang terbukti tak tertagih. Tidak ada penyisihan dimuka yang dibuat untuk piutang tak tertagih. Dalam hal ini piutang tak tertagih merupakan jumlah piutang yang benar-benar tak tertagih dalam suatu periode akuntansi. Menurut M.Munandar 2006:77 metode langsung adalah sebagai berikut: “pembukuan penghapusan piutang baru akan dilakukan pada saat suatu piutang benar-benar dinyatakan ridak tertagih lagi oleh perusahaan, pada saat itulah diadakan pencatatan kerugian tersebut kedalam perkiraan penghapusan piutang di sebelah debit, serta mengkreditkan perkiraan piutang dalam jumlah yang sama guna mengeluarkan piutang yang tidak tertagih itu dari catatan.” Metode ini mengasumsikan bahwa dari setiap penjualan yang dihasilkan piutang usaha dengan baik, dan bahwa kejadian selanjutnya membuktikan bahwa piutang tertentu tidak dapat ditagih dan tidak bernilai. Metode penghapusan langsung ini pada umunya digunakan oleh perusahaan kecil, yang penjualanya lebih banyak secara tunai dari pada kredit atau pencatatan tentang penjualan kreditnya lebih singkat. 2. Metode Cadangan Menurut metode ini , setiap akhir periode setiap perusahaan memerlukan penaksiran besarnya piutang yang rak tertagih. Pada saat ini jumlah yang diperkirakan yang tidak tertagih dianggap dan dicatat sebagai kerugian, dengan cara mendebitkan kedalam perkiraan penghapusan piutang. Akan tetapi pada saat ini jumlah piutang yang tak tertagih belum dikeluarkan dalam perkraan piutang, melainkan baru dianggap dan di catat sebagai cadangan piutang yang sekiranya tidak tertagih. Menurut Munandar 2006:77 Metode cadangan adalah : “Bilamana pada suatu nanti piutang yang dicadangkan tidak tertagih itu benar-benar tidak tertagih, maka jymlah tersebut harus dikeluarkan dari catatan perkiraan cadangan penghapusan piutang, karena status cadangan telah berubah menjadi suatu kepastian yang tidak tertagih lagi” Dengan demikian perkiraan cadangan penghapusan piutang harus didebitkan sebesar piutang yang dinyatakan tidak tertagih tersebut, maka jumlah itu pula harus dikeluarkan dari catatan perkiraan piutang yakni dengan cara mengkreditkan sebesar jumlah tersebut

2.1.5 Prosedur Penghapusan Tak Tertagih

Piutang tak tertagih timbul karena adanya tagihan terhadap pelanggan yang berkaitan dengan tagihan listrik yang sukar ditagih dan membuat piutang macet. Oleh karena itu dalam 3 tiga bulan konsumen belum membayar tagihan tersebut, maka PT.PLN Persero akan melakukan penghapusan piutang macet menjadi piutang ragu-ragu. Menurut keputusan Direksi PT.PLN Persero Nomor: 348.KDIR2007 prosedur penghapusan piutang tak tertagih adalah : “ piutang lancar yang sudah menjadi piutang ragu-ragu dan sudah dibuatkan BAPR berita acara penelitian piutang ragu-ragu dan DPR daftar piutang ragu- ragu.” Dengan demikian dalam prosedur penghapusan piutang tak tertagih, piutang lancar sudah menjadi piutang tak tertagih agar dapat dihapuskan. Dan apabila piutang lancar belum diubah menjadi piutang tak tertagih maka piutang tersebut tidak dapat dihapuskan.

2.1.6 Prosedur

2.1.6.1 Pengertian Prosedur

Prosedur adalah kelompok pekerjaan pencatatan yang erat sekali hubungannya yang meliputi suatu sub fungsi daripada suatu fungsi tertentu. Kemudian prosedur juga dapat diartikan suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang. Pengertian prosedur dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 2006:446 adalah sebagai berikut : “Prosedur merupakan tahap-tahap kegiatan di dalam melaksanakan suatu kegiatan dan, metode langkah dini, langkah secara nyata dalam memecahkan suatu masalah.” Pengertian Prosedur menurut Jogiyanto 2005:1 dalam buku “Analisis dan Desain Informasi Terstruktur”yang dikutip dari pendapat Richard F Neuchal 2005:1 adalah sebagai berikut : “Prosedur adalah urutan-urutan operasi klerikal tulis-menulis, biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi- transaksi bisnis yang terjadi”. Sedangkan menurut La Midzan dan Azhar Susanto 2007:264 “Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan tata usaha yang biasanyazmelibatkan beberapa petugas didalam suatu bagian atau lebih yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan yang seragam dalam transaksi-transaksi berulang- ulang dalam perusahaan” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan langkah-langkah pemrosesan data atau urutan kegiatan klerikal yang terdiri atas beberapa tahapan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang bertujuan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha transaksi perusahaan yang dilakukan berulang-ulang telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.