11 dimana error terjadi, tetapi juga menjelaskan dimana aliran bit yang diterima
error. 2.
Feedback backward Error Control Yaitu setiap karakter atau frame memiliki informasi yang cukup untuk
memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan kesalahan tetapi tidak lokasinya. Sebuah transmisi control digunakan untuk meminta
pengiriman ulang, menyalin informasi yang dikirimkan. Feedback error control dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan.
2. Algoritma control yang telah disediakan untuk mengontrol transmisi ulang.
2.3. Metode Deteksi Kesalahan
1. Echo
Metode sederhana dengan sistem interaktif operator memasukkan data melalui terminal dan mengirimkan ke komputer akan menampilkan kembali
ke terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar.
2. Error Otomatis Parity Check
Penambahan parity bit untuk akhir masing-masing kata dalam frame. Tetapi problem dari parity bit adalah inpuls noise yang cukup panjang merusak
lebih dari satu bit, pada data rate yang tinggi.
2.3.1. Jenis Parity Check
a. Even parity paritas genap, digunakan transmisi asynchronous. Bit parity
ditambahkan supaya banyaknya ‘0’ untuk tiap karakter adalah genap. b.
Odd parity paritas ganjil, digunakan untuk transmisi synchronous. Bit parity ditambahkan supaya banyaknya ‘1’ untuk tiap karakter adalah ganjil.
2.3.1.1. Vertical Redundancy Check
Pada metode ini, dalam satu byte terdapat satu bit parity. Yang diletakan setelah bit ke tujuh dan menjadi bit ke delapan. Seperti karakter 10101000 akan menjadi
110101000 atau 010101000.
12 Bit paritas yang digunakan supaya cacah 1 pada setiap karakter berjumlah ganjil
atau bertambah genap, yang berjumlah ganjil disebut dengan nama paritas ganjil odd parity, dan yang berjumlah genap disebut dengan nama paritas genap even parity.
Nilai dari bit tergantung dari jumlah ganjil atau genapnya jumlah bit satu dalam tiap byte. Aturan yang berlaku pada odd parity adalah bahwa jumlah bit satu dalam
setiap byte harus ganjil. Program yang di buat akan selalu melakukan pengecekan terhadap parity bit dari setiap karakter yang dikirim. Bila jumlah bit satu dari tujuh bit
pertama adalah genap, maka bit paritas di ubah menjadi 1 dan sebaliknya bila jumlah bit satu dari tujuh bit pertama adalah ganjil,maka bit paritas diubah menjadi 0.
Sedangkan pada even bit parity berlaku, yaitu bahwa jumlah bit satu dalam setiap byte harus genap. Sebagai contoh, jika huruf “M” di susun dalam kode biner
adalah “1001101” dimana 7 bit pertama jumlah bit satunya adalah genap.maka parity bit diubah menjadi 0 seperti pada contoh berikut:
1 1
1 1
Star bit word
parity stop bit
Gambar 2.6. Contoh Karakter ’M dengan even parity
Salah satu kelemahan dalam bit paritas Vertical Redundancy Check ini adalah sulitnya melakukan deteksi terhadap kesalahan jika jumlah bit error adalah genap.
Jika terjadi kesalahan dalam suatu pengiriman, maka bit yang diterima menjadi tidak sesuai dengan pengiriman. Misalnya diawal pengiriman berjumlah genap, tetapi
tiba-tiba berjumlah ganjil. Berarti ada gangguan transmisi. Tetapi ada 2 atau 4 bit yang salah, menyulitkan pendeteksian error karena jumlah ganjil genapnya bit sama dengan
jumlah ganjil genap bit sebelumnya.
2.3.1.2 .Longitudinal Redundancy Checks
LRC ini memperbaiki kekurangan yang terjadi pada VRC. Pengiriman data dilakukan per blok. Setiap blok terdiri dari 8 byte. Dan setiap blok memiliki block check
character atau karakter pemeriksa blok yang diletakan pada akhir blok. Block check character ini memuat 7 parity bit dari bit sebelumnya. Sedangkan
untuk mengubah nilai ketujuh dari bit ini adalah dengan melihat jumlah bit 1 dari seluruh isi byte secara vertical
13
Tabel 2.1 Contoh Pembentukan Block Check Character
Nomor bit 7
6 5
4 3
2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Karakter 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 Block check
karakter 1
1 1
Pada tabel 2.1 terlihat bagaimana block check character dibentuk. Pada nomor bit ke tujuh, jumlah angka 1 pada karakter adalah 4 genap maka block check character
untuk bit ke tujuh adalah 0. Demikian juga untuk nomor bit ke enam, jumlah angka 1 pada karakter adalah 8 genap maka block check character untuk bit ke enam adalah 0.
Sedangkan pada nomor bit ke dua, jumlah angka 1 pada karakter adalah 5 ganjil maka block check character untuk bit ke dua adalah 1. Seperti halnya pada no bit ke satu,
jumlah angka 1 pada karakter adalah 7 ganjil maka block check character untuk bit ke satu adalah 1, demikian seterusnya.
Pada sisi penerima, setiap kolom dan setiap baris diperiksa. Lokasi kesalahan tunggal dapat ditemukan dengan melakukan interseksi pada kolom dan baris yang
mengandung kesalahan.
2.3.1.3. Cyclic Redundancy Checks