Second Vertical Derivative SVD

24

3.5 Pemodelan Struktur Bawah Permukaan

Untuk mendapatkan pola struktur bawah permukaan dari data gayaberat, maka anomali Bouguer hasil pengukuran dan perhitungan harus dilakukan pemodelan baik dengan metode forward modeling atau inversion modeling dehingga akan diketahui distribusi densitas dan struktur di daerah penelitian. Selanjutnya berdasarkan distribusi densitas tersebut dilakukan interpretasi dengan menggabungkan data-data geologi yang ada didaerah tersebut sehingga akan diperoleh struktur bawah permukaan di daerah tersebut.

3.5.1 Forward Modelling

Pemodelan ke depan adalah suatu proses perhitungan data yang secara teoritis akan teramati di permukaan bumi jika diketahui harga parameter model bawah permukaan tertentu Dalam pemodelan dicari suatu model yang cocok atau fit dengan data lapangan, sehingga model tersebut dianggap mewakili kondisi bawah permukaan di daerah pengukuran Grandis, 2009. Seringkali istilah forward modelling digunakan untuk proses trial and error. Trial and error adalah proses coba-coba atau tebakan untuk memperoleh kesesuaian antara data teoritis dengan data lapangan. Diharapkan dari proses trial and error ini diperoleh model yang cocok responnya dengan data Grandis, 2009.

3.5.2 Inverse Modelling

Inverse Modelling adalah pemodelan berkebalikan dengan pemodelan ke depan. Pemodelan inversi berjalan dengan cara suatu model dihasilkan langsung dari data. Pemodelan jenis ini sering disebut data fitting atau pencocokan data karena proses di dalamnya dicari parameter model yang menghasilkan respon yang cocok dengan data pengamatan. Diharapkan untuk respon model dan data pengamatan memiliki keseuaian yang tinggi, dan ini akan menghasilkan model yang optimum Supriyanto, 2007. 25

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2015 di laboraturium Pemodelan dan Pengolahan Data Geofisika, Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Lampung.

4.2 Alat dan Bahan

Ada pun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini : 1. Peta anomali Bouger Panas Bumi Sumani, Solok, Sumatra Barat 2. LaptopPC 3. Software Ms. Excel, Surfer 10, Matlab, Grav3DC, DEM SRTM Indonesia. 26 4.3 Prosedur Penelitian 4.3.1 Digitalisasi Peta Digitalisasi peta digunakan untuk menggambarkan ulang peta yang berupa gambar menjadi peta baru dalam bentuk digital dengan menggunakan program Surfer 10. Setelah dilakukannya inisialisasi dengan menggunakan Global Mapper, sehingga peta memiliki koordinat yang cocok dengan koordinat aslinya, kemudian dilakukan proses identifikasi pola kontur dan merekontruksi kontur tersebut untuk membuat ulang peta daerah penelitian. Digitize semua kontur yang memiliki ketinggian yang sama, dan simpan data.

4.3.2 Menentukan Letak Patahan

Dalam menentukan letak patahan pada daerah penelitian, peneliti menggunakan metode Second Vertical derivative SVD, dengan berdasarkan teori filter SVD Elkins dengan menggunakan software Surfer.

4.3.4 Inversi 3D

Pemodelan 3D dibuat dengan menggunakan Software Grav3D, dengan memasukan nilai anomali dan nilai topografi daerah penelitian yang didapat melalui DEM SRTM Indonesia, serta divalidasi dengan menggunakan data geologi daerah penelitian yang tersedia. 27

4.4 Diagram Alir