Kebijakan Pengembangan lahan Kering untuk Mendukung Pemantapan Swasembad Pangan

Pendahuluan
Peningkatan kebutuhadpennintaan terhadap berbagai hasil komodid tanaman
pangan sebagai akibat perturnbuhan ekonofi masyarakat mempakan tantmgm
bagi semua pihak yang terkait d d m bidang pertanian untuk selalu bemsaha
mencan upaya-upaya guna selalu dapat mengatasinya rnelalui pembangunm
pertanian yang modern, yaitu pertanian yang maju, efisien d m tangguh, yang
berorientasi pasar dllaksanakm secara profesiond, menguntungkq rnernilikj.
kemandirian dengm menerapkan llrnu dm teknologi.
Perbedm thgkat kesuburan tanah antara Jawa d m luar Jawa telah
menyebabkan kesenjmgan d d m penyebaran penduduk, dimma 5 70,00 %
penduduk berdoIllisili di pulau Jawa yang luasnya hanya 7,00 % d a i luas wilayah
Indonesia.

hai in

pihak ketergantungan pemenuhan kebutuhan pmganya yang

s e l m a ini sangat ditentukan oleh keberhasilm pertanim di pulau Jawa

(260 %)


dihadapkan pada tantangan penyusutm lahm sawah yang cukup b e w pada setiap
tahun karena beralih fungsi melilJadi lahm non pertanian ( i n d u s ~ ,pemuGrnan d m
prasarma).
Sebagai antlsipasi terhadap kondisi tersebut di atas perlu admya perenemaan
yang mantap dan komprehensip untuk menggmtikan secara bertahap lahan-lahm
sawah yang telah beralih hngsi di Jawa tersebut di daerah-daerah di luar pdau
Jaw% yang pada umumya didominasi oleh lahm-lahm kering d m M a n
bemasalah lainnya seperi rawa pasang sumt dan lebak.
Potensl lahan kering di Indonesia yang sernentara ini tidak diusahakan sangat
luas (7,40 Juta Ma) yang sebagian besar tersebar rnerata di laya ah luar Jawa,
I

2



Diskusi Pengernbangm Teknologi Tepat Guna di

Kering mtuk


Mendukung Pertanian BerkelGutan. Bogor, 27 September 1995.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura, Departemen Pertanian RI

namun mempunyai masdah baik dari aspek tekniis, sosoial rnaupun ekonorm,
sehingga memerlukan upaya-upaya khusus d m spesifik pula dalarn penanganm d m
pengernbmgannya. Kebjakan dan strategi pengembangan lahan kering yang dianut
a mengacu pada upaya-upaya meningkatkan kemmpuan d m
kelestarian sumber daya lahan maupun sumber daya pet&,

dismping

pembmwnan s m a dan p r a m m a pendukung l&mya agar m m p u rnendukung
upaya

peningkatan produksi

ddam

rangka


mempertahankan

kelestarian

swasernbada pangan.
Upaya me~llpertahankankelestarian sumber daya lahan kering sangat penting
artinya, mengingat kondlsi spesifik Iahan kering yang pada umumya h r m g subur,
& s w i n g sangat mud& rnerosot tingkat kesuburannya apabila dikelola tanpa
rnernperhatikan kaidah-kaidah konservasi dan tata guna airnya
Berdasarkan sifat-sifat spesifik lahm kering tersebut dalarn operaslonal
penmganannya, Direktorat Jenderal Tanamm Pangan dan N;ortikulturd selain
berkoorcfmasi dengan Direktorat Jenderd teknis lainnya linghp Departeman
P e r t d m , Juga berkoordinasi secapa lintas sektoral dengan instansi-instansi terkait
diluar Departernan Pertanian sepertl Departeman Kehutman, Departemen
Transdgrasl, Departernen Pekejam Umum dm sebagainya.
Dengan demikian d a l m rangka mempertahankan kelesthan swaernbada
pangan, posisi I&an kering sangat penting artinya mengingat potensl yang besar
sebagai penyangga alih hngsi lahan sawah dl pulau Jawa, tetapi mengingat
pemasdahannya yang spesifik d a l m penangmmya dibutuhkan perencanaan yang
matang d m kornprehensip meldui koordinasi secara aktif dengan sernua instmsi

terkiut baik secara lintas sub sektord maupun lintas sektoral.

Tantangan Dan Petuang
1. Tantangan
Sebagai gambarm mengenai tantangan secara umum yang dihadapi d a l m
pembangunm ,pertanian dan pengembangan Iahan kering pada bususnya adalah
sebagai berikut :

a.

Tingkat pertumbuhan penduduk masih c u h p tinggi yaitu 1,60 % per tahun,
s e & n g a mas& memerlukan tarnbahan produksi pangan.

b.

Setlap tahun telah tejadi penyusutan lahm sawah cukup tin@, khususnya dl

J a m karem p m b

hngsi untuk pembangunan industri, pemkirnam dan


i&astmktur.
c.

Tin&at pendidikm dan ketrmpilm lahan kering masih ketinggdan .
uan modal yang ddiki petani lahan kering mas& terbatas.

e.

Tkgkat kesubwm pa& umumya rend&, mudah tererosl dengan topogrd
ymg sangat b e m ~ a sdi m k e ~ r i n g a nI&an pada umumamya Iebih dari 15%.

f.

Makin berkurangnya Insentip b a g petmi antara lain dihapuskmya subsidi
pupuk d m pestisida.

g.

Mash terbatasnya kemmpuan penyediaan b e d dan benih varietas unggui


h.

Terbatasnya sarana dan fasilitas tenaga penyuluh pertanian lahan kering,
sehfngga pmoses alih teknologi kurang efektif. Keberhasllan usaha tani lahm
k e h g sangat tergantung oleh curah hujm.

i.

Pengembangan I&m kerkg hususnya & luar Jawa memerlukan tehologi
yang lev& ungguE dan spesi6k serta investasi dan biaya yang cukup tinggi.

j.

Perkembangm i&astnrktur yang l m b a t d m jurnlah penduduk yang terbatas
h s u s n y a di Iuar pulau Jawa menyebabkan sulitnya pengembangan Iahan
kehg.

k.


K e b i ~ a a npet& r n e n ~ s a h a k mM a n kering seGara bewindah-pindah dari
satu ternpat ke ternpat lain, meng&batkm bertambh luasnya lahan tidur yang
tidak produktif.

Peluang yang Eta d& guna mernpercepat pembmgunan tanman pangan
d m horthltura di I&an kering addah sebagai b e ~ h t :
a.

Lahan kering yang terletak di.kawasan barat Indonesia yang berildim basah
( S u m e r a 2,70 juta Ha dan Kalimmtan 2,40 juta Ha) d m sernentara ini tidak

diusahakan dapat -dius&&an tanman p m g m sepmjang tahun, sedangkm

lahm k e ~ n gdi kawasan t i m r Indonesia potensinya juga cukup besar (Bati
dan Nusatenggara 0,8 juta Ha, Sulawesi 2,4juta ha, Maluku d m Irian jaya 0,2
juta Ha) dengan curah hujan.yang ada c u h p untuk usaha tani selama enam
balm (lampiran 1).
Telah tersedia konsep, strategi dan pola-pola pengembangan lahm kering ymg
dilmdasi behagai pengalman d a l m membina dan membimbing rnasyarakat
yang cukup efektif dan efisien. Hal ini merupdan modal yang cukup baik

u n a k mej a w & tantangan yang ada.
Pada umumya petmi dilahan kering telah terhimpun dalarn wadah kelompok
tani sebagai wadah proses belajar mengajar d a l m upaya rneningkatkan
kernmpuan d m ketrmpilan dalarn rnelaksanakan usaha taninya.
Berkernbangnya infrastruktur seperti jdan d m kelernbagm sosid di pedesmn
yang &an membantu memperlmca pemasaran hasil, penyalurm sarana
produksi d m d a t musim p e r t ~ m .
Telah d ~ l i k i n y ainovasi teknologi baru maupaun rekayasa ekonomi yang
kebehasllan p e r t h a n lahan kering yang saat ini belum
dirndaatkan dan dikernbilflgkm secara optimal.

m
i lahm kering harga untuk has2 komoditi
D a l m merangsang usaha t
tanman pangan dm hortihltiral berkembang c u h p baik.
Unmk rnernperoleh nilai t m b a h dan kesempatan bemsaha $1 lahan kering
agroindustri yang mengolah basil tanman pangan dan hortikultura telah
dikernbmgkm.
Meningkatnya p e h n t m terhadap hasll tanman pangan dan hortikultura baik
di d d m maupun di luar negeri &&at pertumbuhm penduduk d m ekonomi.


Dalm rnempercepat dih tehologi Eta telah rnemiliki cukup banyak tenagatenaga penpluh (PPS 2.363 orang d m PPL 37.540 orang) yang telah siap di
lapangan.

Kebijaksanaan, Stmtegi dan Poha, Pengembangan kahan Mefing
1. Kebijahanaan Urnurn

Pmgenabangan surnberdaya rnanusia agar mejadi petani kreatif dinamis d m

a.

fleksibel.
b. Menerapkan ilmu d m teknolog tepat guna diddarn upaya rnemmtapkm
swasembada pangan :

-

Pengelom usahat& Iahan kering beronentasi kepada p e l e s t ~ a nsumber
daya dm meldui usaha konservasi M a n dan perbaikm btaguna air.


-

Pola usaha tani secara terpadu, pernilihan jenis usaha taninya disesuGkan
dengm iklim setempat, keinginan petani serta aspek pemasasmya. D a l m
rangka rneningkatkm produksi pertanian tanman pangan d m hortikultura

di l h m kering perlu dgakukan penggunaan varietas unggul bemutu,
pengolahm tanah yang baik d m benar, penerapan pola t m m setahun,
pernupukm senta pengenddim Jasad pengganggu secara teqadu.
Pengembangan us ah at^ yang didasakm atas andisis e k o n o ~serta

c.

berofientasi kepada pasar d d m upaya rneningkatkan pendapatm petmi dm
pengentam kermskinm.
d. Pengembmgm agnbisnis dan agroindustn d a l m memperoleh d a i tamb& dwi
hasil-has2 pertarrmm yang dapat duadikan komoditi ekspor.

2. Strategi Pengembarmgan


Pengernbmgan lahm kering dilakukan d a l m bentuk usaha besar, menengah
atau kecil yang dibina meldui kejasama dalarn kelsmpok atau antar kelornpok
tmi.

Strategi pengembangan pertanlan di lahan kering dalarn pemantapm

swasernbada pangan addah sebagai berikut:
a. Pewilayahan komoditi
Komoditi unggulan tanman pangan yang &an dikembangkm didasarkan atas
agroklimat, msial budaya dan secara ekonomi menguntungkm. Oleh karena itu
setiap daerah hams m m p u rnengidentifikasikm d m memetakm jenis komoditi
yang &an dikembangkan, luas areal dan infiastruktur yang mendukung.