6
BAB II DASAR TEORI
Pada penelitian ini, dasar teori yang diperlukan untuk membuat system pendukung keputusan pemilihan jurusan SMA berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah adalah : system pakar, Analytical Hierarchy Process AHP, dan minat dan bakat.
2.1 Sistem pakar
Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Itellegence AI yang cukup tua karena sistem ini mulai dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem
pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver GPS yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. Sampai saat ini banyak sistem pakar
yang dibuat, seperti MYCIN untuk diagnosis penyakit, DENDRAL untuk mengidentifikasi struktur molekul campuran yang tak dikenal, XCON dan XSEL
untuk membantu konfigurasi sistem komputer besar, SOPHIE untuk analisis sirkuit elektronik, Prospector digunakan di bidang geologi untuk membantu
mencari dan menemukan deposit, FOLIO digunakan untuk membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam stok dan investasi, DELTA
dipakai untuk pemeliharaan lokomotif listrik diesel, dan sebagainya [SUT-11: 159].
2.1.1 Pengertian sistem pakar
Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Istilah knowledge-based expert system muncul karena untuk memasukkan
masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan ke dalam komputer. Seseorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant [SUT-11:160].
Menurut Edward Feigenbaum dari Universitas Standford mendefiniskan sistem pakar sebagai “sebuah program komputer cerdas yang menggunakan
pengetahuan dan prosedur inferensi untuk memecahkan masalah yang cukup sulit,
7
yang membutuhkan keahlian manusia yang signifikan sebagai solusi ”.
Sebuah sistem pakar
adalah sebuah
program komputer
yang menyamai kemampuan pengambilan keputusan dan kemampuan pemecahan
masalah dari seorang pakar [KUM-08:417].
2.1.2 Ciri-ciri sistem pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut : a. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
b. Mampu memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
c. Mampu menjelaskan alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d. Bekerja berdasarkan kaidah atau rule tertentu. e. Mudah dimodifikasi.
f. Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah. g. Keluarannya atau output bersifat anjuran.
h. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah sesuai, dituntun oleh dialog dengan pengguna [SUT-11:162].
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Pakar
Konsep dasar sistem pakar meliputi : a. Kepakaran expertise
Kepakaran merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Kepakaran memungkinkan para ahli dapat mengambil
keputusan lebih cepat dan lebih baik daripada seorang yang bukan pakar. Kepakaran meliputi pengetahuan tentang :
Fakta-fakta tentang bidang permasalahan tertentu Teori-teori tentang bidang permasalahan tertentu
Aturan-aturan dan prosedur-prosedur menurut bidang permasalahan
umumnya. Aturan heuristic yang harus dikerjakan dalam suatu situasi tertentu
Strategi global untuk memecahkan permasalahan Pengetahuan tentang pengetahuan meta knowledge [SUT-11:163] [TUR-
05:715].
8
b. Pakar expert Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan
metode khusus serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasihat. Seorang pakar harus mampu menjelaskan dan mempelajari hal-
hal baru yang berkaitan dengan topik permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dan dapat
memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya. Seorang pakar mampu melakukan kegiatan-kegiatan berikut ;
Mengenali dan memformulasikan permasalahan Memecahkan permasalahan secara cepat dan tepat
Menerangkan pemecahannya Belajar dari pengalaman
Merestrukturisasi pengetahuan Memecahkan aturan-aturan
Menentukan relevansi [SUT-11:163] [TUR-05:714].
c. Pemindahan kepakaran transferring expertise Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan kepakaran dari seorang
pakar ke dalam komputer, kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar. Proses ini melibatkan empat kegiatan, yaitu :
Akusisi pengetahuan dari pakar atau sumber lain Representasi pengetahuan pada komputer
Inferensi pengetahuan Pemindahan pengetahuan ke pengguna [SUT-11:164].
d. Inferensi inferencing Inferensi adalah sebuah prosedur program yang mempunyai kemampuan
dalam melakukan penalaran. Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin inferensi yang mencakup prosedur-prosedur mengenai pemecahan
masalah. Semua pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis pengetahuan oleh sistem pakar. Tugas mesin inferensi adalah mengambil
kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya [SUT-11:164]. e. Aturan-aturan rule
9
Kebanyakan software sistem pakar komersial adalah sistem yang berbasis rule rule based systems, yaitu pengetahuan disimpan terutama dalam bentuk
rule, sebagai prosedur-prosedur pemecahan masalah [SUT-11:165]. f. Kemampuan menjelaskan explanation capability
Fasilitas lain dari sistem pakar adalah kemampuannya untuk menjelaskan saran atau rekomendasi yang diberikan oleh sistem pakar. Penjelasan dilakukan
dalam subsistem yang disebut subsistem pejelasan explanation. Bagian dari sistem ini memungkinkan sistem untuk memeriksa penalaran yang dibuatnya
sendiri dan menjelaskan operasi-operasinya [SUT-11:165].
2.1.4 Struktur sistem pakar