LATAR BELAKANG LANDASAN HUKUM

RPJM Desa Seling Tahun 2013 - 2017 | 5. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat dalam proses Kebijakan Publik. 6. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJM Desa Desa Seling ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut : 1. Tujuan RPJM Desa. a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 5 lima tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten. b. Sebagai dasar pedoman kegiatan pembangunan desa Seling c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Seling 2. Manfaat RPJM Desa. a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan. b. Sebagai rencana induk pembangunan Desa yang merupakan acuan pembangunan desa selama 5 lima tahun c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa. d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari Pemerintah. e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat RPJM Desa Seling Tahun 2013 - 2017 |

BAB II PROFIL DESA

1. LEGENDA DAN SEJARAH DESA

a. Legenda Desa LEGENDA DESA SELING

Pada jaman dahulu Desa Seling merupakan wilayah hutan belantara. Suatu ketika datang seorang yang sakti dan bijaksana yang bernama Mbah Penosogan yang berasal dari Kajoran, beliau adalah salah seorang cucu dari mbah Agung Kajoran. Mbah Penosogan datang ke Penosogan karena adanya suatu peristiwa. Pada waktu mudanya beliau suka merantau dan mengembara maupun bertapa, serta berguru untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian. Bahkan setelah menikahpun beliau masih suka melakukan kesenangan merantau meninggalkan seorang istri. Suatu ketika Mbah Penosogan pulang dari merantau, Mbah Penosogan mendapatkan istrinya sudah menikah lagi dengan orang lain. Karena kecewa beliau meninggalkan desanya menuju ke arah timur menyebrangi Sungai Luk Ulo sampai ke Desa Kedungwaru. Di desa tersebut beliau bertemu seorang tokoh desa yang ternyata masih saudara beliau. Kemudian tokoh tersebut memberi petunjuk agar menetap dan tinggal di sebelah selatan desa Kedungwaru, di sebuah bukit berbatu padas putih. Pada suatu ketika datanglah seorang tamu bernama Kertanegara meminta perlindungan kepada Mbah Penosogan. Tamu tersubut diterima dengan baik dan diperbolehkan menetap di wilayah Penosogan. Kertanegara adalah seorang buronan yang dicari oleh Belanda. Karena kesaktian Mbah Penosogan, wajah Kertanegara di usap dan langsung berubahlah wajahnya, kemudian diganti namanya menjadi Mbah Pringtali dan menetap di dusun Sambeng. Suatu ketika datang tentara Belanda ke kediaman Mbah Penosogan untuk mencari buronan yang bernama Kertanegara. Oleh Mbah Penosogan, komandan tentara Belanda itu dipertemukan dengan Kertanegara yang sudah berubah menjadi Mbah Pringtali. “Apakah orang ini yang dicari oleh tentara Belanda?,” tanya mbah penosogan kepada komandan tentara Belanda. kemudian ia menjawab “Bukan orang ini yang dicari“. Karena wajahnya sudah berubah dan namanya sudah diganti menjadi Mbah Pringtali, komandan tentara Belandapun tidak mengenali wajah Kertanegara.