RPJM Desa Seling Tahun 2013 - 2017 |
BAB II PROFIL DESA
1. LEGENDA DAN SEJARAH DESA
a. Legenda Desa LEGENDA DESA SELING
Pada jaman dahulu Desa Seling merupakan wilayah hutan belantara. Suatu ketika datang seorang yang sakti dan bijaksana yang bernama Mbah Penosogan yang
berasal dari Kajoran, beliau adalah salah seorang cucu dari mbah Agung Kajoran. Mbah Penosogan datang ke Penosogan karena adanya suatu peristiwa. Pada waktu
mudanya beliau suka merantau dan mengembara maupun bertapa, serta berguru untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian. Bahkan setelah menikahpun beliau masih
suka melakukan kesenangan merantau meninggalkan seorang istri. Suatu ketika Mbah Penosogan pulang dari merantau, Mbah Penosogan mendapatkan istrinya
sudah menikah lagi dengan orang lain. Karena kecewa beliau meninggalkan desanya menuju ke arah timur menyebrangi Sungai Luk Ulo sampai ke Desa
Kedungwaru. Di desa tersebut beliau bertemu seorang tokoh desa yang ternyata masih saudara
beliau. Kemudian tokoh tersebut memberi petunjuk agar menetap dan tinggal di sebelah selatan desa Kedungwaru, di sebuah bukit berbatu padas putih.
Pada suatu ketika datanglah seorang tamu bernama Kertanegara meminta perlindungan kepada Mbah Penosogan. Tamu tersubut diterima dengan baik dan
diperbolehkan menetap di wilayah Penosogan. Kertanegara adalah seorang buronan yang dicari oleh Belanda. Karena kesaktian Mbah Penosogan, wajah Kertanegara di
usap dan langsung berubahlah wajahnya, kemudian diganti namanya menjadi Mbah Pringtali dan menetap di dusun Sambeng.
Suatu ketika datang tentara Belanda ke kediaman Mbah Penosogan untuk mencari buronan yang bernama Kertanegara. Oleh Mbah Penosogan, komandan tentara
Belanda itu dipertemukan dengan Kertanegara yang sudah berubah menjadi Mbah Pringtali.
“Apakah orang ini yang dicari oleh tentara Belanda?,” tanya mbah penosogan kepada komandan tentara Belanda. kemudian ia
menjawab “Bukan orang ini yang dicari“. Karena wajahnya sudah berubah dan namanya sudah diganti
menjadi Mbah Pringtali, komandan tentara Belandapun tidak mengenali wajah Kertanegara.
RPJM Desa Seling Tahun 2013 - 2017 |
Sepeninggal tentara Belanda, mbah Pringtali Kertanegara mengucapkan terima kasih kepada Mbah Penosogan yang telah melindunginya dari buruan tentara
belanda dengan memberi ayam jago bernama Celing. Ayam tersebut selalu menang
dalam pertarungan adu jago, sehingga terkenal dimana-mana. Pada akhirnya, dusun Pensogan berubah menjadi Seling, yang namanya diambil dari ayam pemberian
Kertanegara kepada Mbah Penosogan tersebut, dan jadilah Desa Seling.
b. Sejarah Desa
SEJARAH PEMBANGUNAN DESA SELING TAHUN
KEJADIAN PERISTIWA BAIK
PERISTIWA BURUK
1943 Terjadi kelaparan dan penyakit
koreng 1947-1948
Penjajahan Belanda ke II 1950-1951
Pemberontakan AOI 1964-1965
Pemberontakan G 30 September 1970
Sering terjadi serangan penyakit Demam
1973 Mendapat bantuan Beras
Bulgur Tejadi Paceklik
Terjadi tanah longsor di RW 02 3 Ha
1980-1981 Menerima bantuan sapi
Banpres Menerima bantuan ternak
ayam Perintisan wayang kulit dan
kuda kepang oleh mbah Sanjayareja
Kepala Desa menerima bantuan kuda
Banyak yang mati terkena penyakit Tetelo
1982 Menerima bantuan sapi 40
ekor Gunung Galunggung meletus,
banyak hewan yang mati 1984
Pembangunan Balai
Desa secara swadaya
1986 Terjadi banjir besar di RW 01 satu
warga tenggelam 1988
Gugur gunung pembuatan jalan
menuju ke
Dusun Sambeng
Tanah longsong di Prapatan.
1995 RW 02 menerima bantuan
modal simpan pinjam untuk pertama kalinya
1998 .
Salah satu warga meninggal dunia karena
tenggelam di
sungai Kaligawe