Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran Inisiatif. Inisiatif merupakan kemampuan

Foto bersama peserta program BSP Berbagi Pengetahuan di BSP Area Sukarame Baru, Sumut 2 Foto bersama peserta program BSP Berbagi Pengetahuan di BSP Area Sumut 1 senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan yang telah ditetapkan. Disiplin dan Jujur adalah 2 karakter dasar yang dapat melahirkan pribadi yang unggul.

3. Kerja Sama atau Gotong Royong Seperti dalam pribahasa ‘berat sama

dipikul, ringan sama dijinjing’. Gotong royong juga berarti membangun sesuatu secara bersama-sama dan hasilnya pun akan dinikmati bersama atau bisa juga disebut keberhasilan bersama. “Gotong royong berarti bersama-sama mengerjakan sesuatu atau membuat sesuatu untuk mencapai suatu hasil,” Suwandi melengkapi.

4. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran

manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga merupakan perwujudan kesadaran akan kewajibannya. “Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab atau amanah,” jelas Suwandi.

5. Inisiatif. Inisiatif merupakan kemampuan

untuk memutuskan atau melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada di sekitar, dan berusaha untuk terus bergerak dalam melakukan beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit. Bagi Suwandi, berani berinisatif sama dengan bersikap proaktif. “Inisiatif merupakan sikap proaktif terhadap hal-hal yang ada di sekitar. Untuk mengambil inisiatif kita harus mendahulukan aksi dibandingkan reaksi,” jelasnya. Bila karyawan berpedoman pada lima karakter yang telah disebutkan itu, maka diharapkan akan tercapai kinerja yang prestatif dan berdampak kepada sebuah kemakmuran bersama. Menurut Suwandi kemakmuran dalam ilmu ekonomi adalah kondisi dimana kebutuhan dapat terpenuhi dengan pendapatan, yang diperoleh dengan cara bijaksana, mengelolanya, kemudian membaginya. “Kemakmuran adalah pemenuhan kebutuhan hidup di atas rata-rata standar kebutuhan dan kebahagiaan,” tandasnya. Budaya ‘BISA’ dan Gaya Kepemimpinan Perihal dasar lainnya yang sudah harus dipahami oleh setiap karyawan adalah mengetahui, melaksanakan serta memiliki nilai budaya BSP, yaitu ‘BISA’. BISA merupakan sebuah akronim dari: • BSP Rumah Kita – rasa memiliki yang kuat atas perusahaan. • Inisiatif dan pemberdayaan yang bertanggung jawab. • Semangat membawa misi perusahaan. • Adaptabilitas terhadap perubahan dan kemampuan menciptakan kemajuan. Lebih daripada itu, capaian kinerja prestatif karyawan atau kesuksesan sebuah perusahaan dapat tercermin dari gaya atau sikap kepemimpinan di tingkat mandor, manager hingga direksi di dalam perusahaan. Gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh asumsinya terhadap bawahan yang jika digambarkan sebagai berikut:

1. Pandangan Teori “X” menganggap