Penyediaan Lahan Sehubungan dengan Pembangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Suatu Analisa Input-Output)
PEMYEDIAAN LAHAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
KABUPATEM DAERAH TINGKAT I1 BATANG
I SUATU.
%
ANALISA INPUT - OUTPUT ]
,
Oleh
HERU WIJONO
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOOOR
1986
Heru Kijono.
Kabupaten
dibawah
Penyediaan Lahan Sehubungan
Daerah
Dengan
Pembanqunan
Tingkat I1 Batang ( s u a t u Analysis Input
bimbingan
Lutfi
Nascetion
I.
sebagai
Output),
ketua,
Sarwono
Hardjowigeno dan Firie L a s t a r i o Kusurnadewa s f b a g a i anggota.
. .
P e n e l i t i a n i n i bertujuan mengetahui a n a l i s i s
untuk
mendukung
kegiatan
perekonomian
kebutuhan
msa x n d a t a n g , dengan
di
~nenggunakmmodel Input Output sebagai model a n a l i s i s n y a .
a n i n i juga m n g e t a h u i
antar
struktur
lahan
perekonomian,
saling
Penelitiketerkaitan
sektor-sektor perekoncmian dan mengetahui sektor-sektor h n c i
dalam penbangunm serta perencanaan
nelitian
dapat
lahan.
pe-
Hasil
digunakan P m r i n t a h Daerah, untuk dapat m n g e t a h u i
p r s e d i a a n , peruntukan
penyusunan
penggunaan
Replitada
dan penggunaan
lahan
serta msukan bagi
IV
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang.
P e n e l i t i a n i n i dilakukan d i
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang,
Jawa
Tengah.
Sektor-sektor
s e k t o r , s e s u a i dengan kebutuhan
adalah:
padi
dan
sayuran, buah-buaban,
teh,
cengkeh,
beras,
dan
Sektor-s&or
menjadi
29
tersebut
k e t e l a pohon, ubi j a l a r , sayur-
kacang-kacangan,
karet,
tebu,
kelapa,
kopi ,
p e r t a n i a n lainnya, peternak-
galian,
industri
kecil,
industri
bangunan, perdagangan dan r e s t o r a n , p e n ~ a n g h t a n
bank
dan
)~j
pemerintahan.
analisis.
kapok, melinjo, tan-
listrik,
kmnikasi,
di jabarkan
jagung,
a n , kehutanan, perikanan, bahan
lainnya,
pembangunan
ldaga
keuangan
lainnya,
jasa-jasa,
I
selam
Rata-rata l a j u p e r t a h a h a n Gross P r W Regional Bruto
tahun
1974
-
1984 m n m t
harga
konstan
adalah sebesar 7.17%.
Peranan s e k t o r primer m s i h mrupakan s e k t o r t e r p n t i n g
bangunan ekoncrni
pem-
&lam
Kabupaten Daerah Tingkat I1 Batang, dan mempunyai
peranan sebesar 52.43%.
Persentase peranan
sektor yang meningkat
111, b e r t u r u t - t u r u t adalah: jasa-jasa (162.76%),
smenjak Repelita
perikanan (7.30%), jasa p a r e r i n t a h (3.24%), sedangkan yang menurun,
kturut-turut
adalah:
perkebunan
(-24.27%), sewa rumah (-4.53%),
perdagangan (-3.65%).
Rata-rata laju pertunbuhan penduduk selam periode tahun 1979
sampai dengan 1984 adalah sebesar 1.38% per tahun.
Pada tahun 1984, j d a h penawaran sebesar Ip,
(jdah
output
dmstik)
~p 36 066 470 860,-.
sektor
industri
(5.44%).
Sedangkan
102 013 160 300,-
impor
( 61.75%
jdah
(permintam
besar Rp 67 835 718 500,-.
dari
d i tanhh dengan jumlah impor sebesar
Kanponen
laimya
133 586 835 520,
,
yang
terbesar adalah dari
perdagangan (7.33%
permintaan
adalah
, kehutanan
sebesar
Ip,
d m e s t i k ) ditanhh dengan ekspor s e
Ekspor
terbesar
berturut-turut
adalah
s e k t o r i n d u s t r i lainnya (31.30%), padi dan k a s (22.25%), dan
i n d u s t r i k e c i l (8.54%).
Peranan t i a p s e k t o r menurut n i l a i tamtah kotor t e r b e s a r ,
tmt-turut
restoran
(9.07%),
( 3.68%)
pohon
ada.lah
s e k t o r padi dan beras (24.79%), perdagangan dan
(13.34%) , i n h s t r i
industri
, jagung
k-
kecil
laimya
(12.79%), jasa
(4.65%), perikanan
sebesar ( 2.87%) , buah-buahan
.
( 2.53%)
ii
pfmerintah
(4.04%), m l i n j o
(2.56%)
dan k e t e l a
Permintaan
akhir
140 999 113 700,-
pada
tahun
1984
adalah
sebesar
Rp
dengan p e r i n c i a n untuk pengeluaran konsumsi rumah
tanqga (36.54%), konsumsi
pemerintah
(7.94%), pfmbentukan
modal
t e t a p (2.47%), dan ekspor (48.11%).
N i l a i k o e f i s i e n pengganda pendapatan
turut-turut
s&or
adalah:
(1.909 ) , peternakan
industri
industri
tipe
kecil
1 510 ) , perdagangan
I
terbesar, ber-
(2.465), bahan g a l i a n
restoran
dan
(1.447 ) ,
l a i ~ y a(1.367), l i s t r i k (1.366), jasa-jasa (1.325), karet
(1.296), perikanan (1.2561, dan tebu (1.236).
Nilai
sektor:
kaitan
industri
ke belakang
kecil
terbesar
berturut-turut
adalah
bangunan (0.4121, karet (0.410),
(0.668),
jasa-jasa (0.385), perdagangan dan r e s t o r a n
Wan g d i a n
(0.308),
(0.3081, peternakan (0.2801, tebu (0.2261, l i s t r i k (0.210), dan perikanan
(0.6651, sedangkan n i l a i k a i t a n ke depan t e r b e s a r , berturut-
t u r u t adalah sektor: bank, lembaga keuangan
dagangan
restoran
dan
(0.4761,
lainnya
perikanan
(0.524),
(0.475),
jasa-jasa
(0.334), t e h (0.3271, bangunan (0.2991, bahan g d i a n (0.293),
angkutan
dan k m i k a s i
(0.2911,
industri
lainnya
per-
p g -
(0.281), dan
i n d u s t r i k e c i l (0.241).
N i l a i k a i t a n t i d a k langsung ke
turut
adalah
sektor:
restoran
1 . 5 8 ,
industri
kecil
ikanan 1 . 3 7 1 ,
(1.243),
industri
laimya
bank dan lerr$aga
(1.413
jasa-jasa
dan karet
belakang
terbesar,
(1.533),
keuangan
penganghtan dan k-ikasi
1.271,
1 . 9 8 .
bangunan
Sedangkan
iii
berturut-
perdagangan dan
lainnya
(1.514),
(.1.387), per(1.270),
rrelinjo
kaitantidaklangsungke
depan terbesar, berturut-turut sektor: inhstri kecil (1.664),
karet (1.466), listrik (1.447), perdagangan dan restoran (1.4041,
tebu (1.323), petern*
1.231, bangunan (1.224),
jasa-jasa
1.219, perikanan 1 2 1 3 dan bahan galian (1.208).
Sektor yang mtrnpunyai kcefisien daya penyebaran tertinggi adalab sektor industri lainnya, sedangkan yang w u n y a i kcefisien
derajat kepekaan tertinggi adalah sektor: industri kecil. Sedangkan sektor yang mempunyai koefisien derajat ke-an
tinggi dan
koefisien daya penyebaran tinggi, adalah sektor-sektor: industri
kecil, perdayangan dan restoran, karet, perikanan, bangunan, dan
jasa-jasa.
Berdasarkan rata-rata laju pertambhan j d a h pendud&,
&tan&ahan
laju
belanja rutin pemerintah daerah, laju pengeluaran
anggaran pabangunan, perkenbangan ekspor, dan perkiraan perubahan
stok, nnka dapat diproyeksikan jumlah permintaan akhir pada tahun
1989 adalah sebesar Rp 248 166 862,-.
Untuk d3pat mendukung ke-
giatan perekonanian tersebut diperlukan luas lahan 73 253, 12 Ha.
Untuk analisis kesesuaian lahan, diqunakan faktor-faktor yang
menentukan,
herturut-turut
adalah:
curah
kedalarran tanah, tekstur, lereng, drainase.
hujan, temperatur,
Nilai persyaratan
kesesuaian lahan didilkan dari "Assesment of The Effects on Yield
of Variations in Climte and Soil Characteristics for W n t y Crop
Species" dari Centre For Soil Research. Analisa dilakukan dengan
menyajikan data dari faktor-faktor yang digunakan dengan m
sistfm grid (satu grid t100 Ha).
i
Berdasarkan proyeksi kebutuhan lahan 1989 untuk
d k m g perkembangan perekoncmian,
dapat E n -
dan a n a l i s i s kesesuaian lahan,
serta penggunaan lahan sekarang, dapat dibuat prencanaan tata gum
lahan 1989,
sebagai
berikut:
(tegalan) seluas 21 100 Ha
jalar
dan kacang-kacangan),
kampungan seluas 16 400
melinjo) , perkebunan
Ha
seluas
padi
(t-suk
2X seluas 8 800 H a , padi 1X
jagung,
sayur-sayuran
ketela p h o n ,
seluas
( t m s u k buah-buahan,
10 800 Ha
2 300 H a , perkapok
dan
tanma pertanian lainnya
seluas 100 Ha, perikanan (tambak) seluas 200 Ha,
500 Ha, dan hutan seluas 13 500 Ha.
ubi
peternakan
seluas
PEMYEDIAAN LAHAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
KABUPATEM DAERAH TINGKAT I1 BATANG
I SUATU.
%
ANALISA INPUT - OUTPUT ]
,
Oleh
HERU WIJONO
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOOOR
1986
Heru Kijono.
Kabupaten
dibawah
Penyediaan Lahan Sehubungan
Daerah
Dengan
Pembanqunan
Tingkat I1 Batang ( s u a t u Analysis Input
bimbingan
Lutfi
Nascetion
I.
sebagai
Output),
ketua,
Sarwono
Hardjowigeno dan Firie L a s t a r i o Kusurnadewa s f b a g a i anggota.
. .
P e n e l i t i a n i n i bertujuan mengetahui a n a l i s i s
untuk
mendukung
kegiatan
perekonomian
kebutuhan
msa x n d a t a n g , dengan
di
~nenggunakmmodel Input Output sebagai model a n a l i s i s n y a .
a n i n i juga m n g e t a h u i
antar
struktur
lahan
perekonomian,
saling
Penelitiketerkaitan
sektor-sektor perekoncmian dan mengetahui sektor-sektor h n c i
dalam penbangunm serta perencanaan
nelitian
dapat
lahan.
pe-
Hasil
digunakan P m r i n t a h Daerah, untuk dapat m n g e t a h u i
p r s e d i a a n , peruntukan
penyusunan
penggunaan
Replitada
dan penggunaan
lahan
serta msukan bagi
IV
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang.
P e n e l i t i a n i n i dilakukan d i
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang,
Jawa
Tengah.
Sektor-sektor
s e k t o r , s e s u a i dengan kebutuhan
adalah:
padi
dan
sayuran, buah-buaban,
teh,
cengkeh,
beras,
dan
Sektor-s&or
menjadi
29
tersebut
k e t e l a pohon, ubi j a l a r , sayur-
kacang-kacangan,
karet,
tebu,
kelapa,
kopi ,
p e r t a n i a n lainnya, peternak-
galian,
industri
kecil,
industri
bangunan, perdagangan dan r e s t o r a n , p e n ~ a n g h t a n
bank
dan
)~j
pemerintahan.
analisis.
kapok, melinjo, tan-
listrik,
kmnikasi,
di jabarkan
jagung,
a n , kehutanan, perikanan, bahan
lainnya,
pembangunan
ldaga
keuangan
lainnya,
jasa-jasa,
I
selam
Rata-rata l a j u p e r t a h a h a n Gross P r W Regional Bruto
tahun
1974
-
1984 m n m t
harga
konstan
adalah sebesar 7.17%.
Peranan s e k t o r primer m s i h mrupakan s e k t o r t e r p n t i n g
bangunan ekoncrni
pem-
&lam
Kabupaten Daerah Tingkat I1 Batang, dan mempunyai
peranan sebesar 52.43%.
Persentase peranan
sektor yang meningkat
111, b e r t u r u t - t u r u t adalah: jasa-jasa (162.76%),
smenjak Repelita
perikanan (7.30%), jasa p a r e r i n t a h (3.24%), sedangkan yang menurun,
kturut-turut
adalah:
perkebunan
(-24.27%), sewa rumah (-4.53%),
perdagangan (-3.65%).
Rata-rata laju pertunbuhan penduduk selam periode tahun 1979
sampai dengan 1984 adalah sebesar 1.38% per tahun.
Pada tahun 1984, j d a h penawaran sebesar Ip,
(jdah
output
dmstik)
~p 36 066 470 860,-.
sektor
industri
(5.44%).
Sedangkan
102 013 160 300,-
impor
( 61.75%
jdah
(permintam
besar Rp 67 835 718 500,-.
dari
d i tanhh dengan jumlah impor sebesar
Kanponen
laimya
133 586 835 520,
,
yang
terbesar adalah dari
perdagangan (7.33%
permintaan
adalah
, kehutanan
sebesar
Ip,
d m e s t i k ) ditanhh dengan ekspor s e
Ekspor
terbesar
berturut-turut
adalah
s e k t o r i n d u s t r i lainnya (31.30%), padi dan k a s (22.25%), dan
i n d u s t r i k e c i l (8.54%).
Peranan t i a p s e k t o r menurut n i l a i tamtah kotor t e r b e s a r ,
tmt-turut
restoran
(9.07%),
( 3.68%)
pohon
ada.lah
s e k t o r padi dan beras (24.79%), perdagangan dan
(13.34%) , i n h s t r i
industri
, jagung
k-
kecil
laimya
(12.79%), jasa
(4.65%), perikanan
sebesar ( 2.87%) , buah-buahan
.
( 2.53%)
ii
pfmerintah
(4.04%), m l i n j o
(2.56%)
dan k e t e l a
Permintaan
akhir
140 999 113 700,-
pada
tahun
1984
adalah
sebesar
Rp
dengan p e r i n c i a n untuk pengeluaran konsumsi rumah
tanqga (36.54%), konsumsi
pemerintah
(7.94%), pfmbentukan
modal
t e t a p (2.47%), dan ekspor (48.11%).
N i l a i k o e f i s i e n pengganda pendapatan
turut-turut
s&or
adalah:
(1.909 ) , peternakan
industri
industri
tipe
kecil
1 510 ) , perdagangan
I
terbesar, ber-
(2.465), bahan g a l i a n
restoran
dan
(1.447 ) ,
l a i ~ y a(1.367), l i s t r i k (1.366), jasa-jasa (1.325), karet
(1.296), perikanan (1.2561, dan tebu (1.236).
Nilai
sektor:
kaitan
industri
ke belakang
kecil
terbesar
berturut-turut
adalah
bangunan (0.4121, karet (0.410),
(0.668),
jasa-jasa (0.385), perdagangan dan r e s t o r a n
Wan g d i a n
(0.308),
(0.3081, peternakan (0.2801, tebu (0.2261, l i s t r i k (0.210), dan perikanan
(0.6651, sedangkan n i l a i k a i t a n ke depan t e r b e s a r , berturut-
t u r u t adalah sektor: bank, lembaga keuangan
dagangan
restoran
dan
(0.4761,
lainnya
perikanan
(0.524),
(0.475),
jasa-jasa
(0.334), t e h (0.3271, bangunan (0.2991, bahan g d i a n (0.293),
angkutan
dan k m i k a s i
(0.2911,
industri
lainnya
per-
p g -
(0.281), dan
i n d u s t r i k e c i l (0.241).
N i l a i k a i t a n t i d a k langsung ke
turut
adalah
sektor:
restoran
1 . 5 8 ,
industri
kecil
ikanan 1 . 3 7 1 ,
(1.243),
industri
laimya
bank dan lerr$aga
(1.413
jasa-jasa
dan karet
belakang
terbesar,
(1.533),
keuangan
penganghtan dan k-ikasi
1.271,
1 . 9 8 .
bangunan
Sedangkan
iii
berturut-
perdagangan dan
lainnya
(1.514),
(.1.387), per(1.270),
rrelinjo
kaitantidaklangsungke
depan terbesar, berturut-turut sektor: inhstri kecil (1.664),
karet (1.466), listrik (1.447), perdagangan dan restoran (1.4041,
tebu (1.323), petern*
1.231, bangunan (1.224),
jasa-jasa
1.219, perikanan 1 2 1 3 dan bahan galian (1.208).
Sektor yang mtrnpunyai kcefisien daya penyebaran tertinggi adalab sektor industri lainnya, sedangkan yang w u n y a i kcefisien
derajat kepekaan tertinggi adalah sektor: industri kecil. Sedangkan sektor yang mempunyai koefisien derajat ke-an
tinggi dan
koefisien daya penyebaran tinggi, adalah sektor-sektor: industri
kecil, perdayangan dan restoran, karet, perikanan, bangunan, dan
jasa-jasa.
Berdasarkan rata-rata laju pertambhan j d a h pendud&,
&tan&ahan
laju
belanja rutin pemerintah daerah, laju pengeluaran
anggaran pabangunan, perkenbangan ekspor, dan perkiraan perubahan
stok, nnka dapat diproyeksikan jumlah permintaan akhir pada tahun
1989 adalah sebesar Rp 248 166 862,-.
Untuk d3pat mendukung ke-
giatan perekonanian tersebut diperlukan luas lahan 73 253, 12 Ha.
Untuk analisis kesesuaian lahan, diqunakan faktor-faktor yang
menentukan,
herturut-turut
adalah:
curah
kedalarran tanah, tekstur, lereng, drainase.
hujan, temperatur,
Nilai persyaratan
kesesuaian lahan didilkan dari "Assesment of The Effects on Yield
of Variations in Climte and Soil Characteristics for W n t y Crop
Species" dari Centre For Soil Research. Analisa dilakukan dengan
menyajikan data dari faktor-faktor yang digunakan dengan m
sistfm grid (satu grid t100 Ha).
i
Berdasarkan proyeksi kebutuhan lahan 1989 untuk
d k m g perkembangan perekoncmian,
dapat E n -
dan a n a l i s i s kesesuaian lahan,
serta penggunaan lahan sekarang, dapat dibuat prencanaan tata gum
lahan 1989,
sebagai
berikut:
(tegalan) seluas 21 100 Ha
jalar
dan kacang-kacangan),
kampungan seluas 16 400
melinjo) , perkebunan
Ha
seluas
padi
(t-suk
2X seluas 8 800 H a , padi 1X
jagung,
sayur-sayuran
ketela p h o n ,
seluas
( t m s u k buah-buahan,
10 800 Ha
2 300 H a , perkapok
dan
tanma pertanian lainnya
seluas 100 Ha, perikanan (tambak) seluas 200 Ha,
500 Ha, dan hutan seluas 13 500 Ha.
ubi
peternakan
seluas
KABUPATEM DAERAH TINGKAT I1 BATANG
I SUATU.
%
ANALISA INPUT - OUTPUT ]
,
Oleh
HERU WIJONO
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOOOR
1986
Heru Kijono.
Kabupaten
dibawah
Penyediaan Lahan Sehubungan
Daerah
Dengan
Pembanqunan
Tingkat I1 Batang ( s u a t u Analysis Input
bimbingan
Lutfi
Nascetion
I.
sebagai
Output),
ketua,
Sarwono
Hardjowigeno dan Firie L a s t a r i o Kusurnadewa s f b a g a i anggota.
. .
P e n e l i t i a n i n i bertujuan mengetahui a n a l i s i s
untuk
mendukung
kegiatan
perekonomian
kebutuhan
msa x n d a t a n g , dengan
di
~nenggunakmmodel Input Output sebagai model a n a l i s i s n y a .
a n i n i juga m n g e t a h u i
antar
struktur
lahan
perekonomian,
saling
Penelitiketerkaitan
sektor-sektor perekoncmian dan mengetahui sektor-sektor h n c i
dalam penbangunm serta perencanaan
nelitian
dapat
lahan.
pe-
Hasil
digunakan P m r i n t a h Daerah, untuk dapat m n g e t a h u i
p r s e d i a a n , peruntukan
penyusunan
penggunaan
Replitada
dan penggunaan
lahan
serta msukan bagi
IV
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang.
P e n e l i t i a n i n i dilakukan d i
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang,
Jawa
Tengah.
Sektor-sektor
s e k t o r , s e s u a i dengan kebutuhan
adalah:
padi
dan
sayuran, buah-buaban,
teh,
cengkeh,
beras,
dan
Sektor-s&or
menjadi
29
tersebut
k e t e l a pohon, ubi j a l a r , sayur-
kacang-kacangan,
karet,
tebu,
kelapa,
kopi ,
p e r t a n i a n lainnya, peternak-
galian,
industri
kecil,
industri
bangunan, perdagangan dan r e s t o r a n , p e n ~ a n g h t a n
bank
dan
)~j
pemerintahan.
analisis.
kapok, melinjo, tan-
listrik,
kmnikasi,
di jabarkan
jagung,
a n , kehutanan, perikanan, bahan
lainnya,
pembangunan
ldaga
keuangan
lainnya,
jasa-jasa,
I
selam
Rata-rata l a j u p e r t a h a h a n Gross P r W Regional Bruto
tahun
1974
-
1984 m n m t
harga
konstan
adalah sebesar 7.17%.
Peranan s e k t o r primer m s i h mrupakan s e k t o r t e r p n t i n g
bangunan ekoncrni
pem-
&lam
Kabupaten Daerah Tingkat I1 Batang, dan mempunyai
peranan sebesar 52.43%.
Persentase peranan
sektor yang meningkat
111, b e r t u r u t - t u r u t adalah: jasa-jasa (162.76%),
smenjak Repelita
perikanan (7.30%), jasa p a r e r i n t a h (3.24%), sedangkan yang menurun,
kturut-turut
adalah:
perkebunan
(-24.27%), sewa rumah (-4.53%),
perdagangan (-3.65%).
Rata-rata laju pertunbuhan penduduk selam periode tahun 1979
sampai dengan 1984 adalah sebesar 1.38% per tahun.
Pada tahun 1984, j d a h penawaran sebesar Ip,
(jdah
output
dmstik)
~p 36 066 470 860,-.
sektor
industri
(5.44%).
Sedangkan
102 013 160 300,-
impor
( 61.75%
jdah
(permintam
besar Rp 67 835 718 500,-.
dari
d i tanhh dengan jumlah impor sebesar
Kanponen
laimya
133 586 835 520,
,
yang
terbesar adalah dari
perdagangan (7.33%
permintaan
adalah
, kehutanan
sebesar
Ip,
d m e s t i k ) ditanhh dengan ekspor s e
Ekspor
terbesar
berturut-turut
adalah
s e k t o r i n d u s t r i lainnya (31.30%), padi dan k a s (22.25%), dan
i n d u s t r i k e c i l (8.54%).
Peranan t i a p s e k t o r menurut n i l a i tamtah kotor t e r b e s a r ,
tmt-turut
restoran
(9.07%),
( 3.68%)
pohon
ada.lah
s e k t o r padi dan beras (24.79%), perdagangan dan
(13.34%) , i n h s t r i
industri
, jagung
k-
kecil
laimya
(12.79%), jasa
(4.65%), perikanan
sebesar ( 2.87%) , buah-buahan
.
( 2.53%)
ii
pfmerintah
(4.04%), m l i n j o
(2.56%)
dan k e t e l a
Permintaan
akhir
140 999 113 700,-
pada
tahun
1984
adalah
sebesar
Rp
dengan p e r i n c i a n untuk pengeluaran konsumsi rumah
tanqga (36.54%), konsumsi
pemerintah
(7.94%), pfmbentukan
modal
t e t a p (2.47%), dan ekspor (48.11%).
N i l a i k o e f i s i e n pengganda pendapatan
turut-turut
s&or
adalah:
(1.909 ) , peternakan
industri
industri
tipe
kecil
1 510 ) , perdagangan
I
terbesar, ber-
(2.465), bahan g a l i a n
restoran
dan
(1.447 ) ,
l a i ~ y a(1.367), l i s t r i k (1.366), jasa-jasa (1.325), karet
(1.296), perikanan (1.2561, dan tebu (1.236).
Nilai
sektor:
kaitan
industri
ke belakang
kecil
terbesar
berturut-turut
adalah
bangunan (0.4121, karet (0.410),
(0.668),
jasa-jasa (0.385), perdagangan dan r e s t o r a n
Wan g d i a n
(0.308),
(0.3081, peternakan (0.2801, tebu (0.2261, l i s t r i k (0.210), dan perikanan
(0.6651, sedangkan n i l a i k a i t a n ke depan t e r b e s a r , berturut-
t u r u t adalah sektor: bank, lembaga keuangan
dagangan
restoran
dan
(0.4761,
lainnya
perikanan
(0.524),
(0.475),
jasa-jasa
(0.334), t e h (0.3271, bangunan (0.2991, bahan g d i a n (0.293),
angkutan
dan k m i k a s i
(0.2911,
industri
lainnya
per-
p g -
(0.281), dan
i n d u s t r i k e c i l (0.241).
N i l a i k a i t a n t i d a k langsung ke
turut
adalah
sektor:
restoran
1 . 5 8 ,
industri
kecil
ikanan 1 . 3 7 1 ,
(1.243),
industri
laimya
bank dan lerr$aga
(1.413
jasa-jasa
dan karet
belakang
terbesar,
(1.533),
keuangan
penganghtan dan k-ikasi
1.271,
1 . 9 8 .
bangunan
Sedangkan
iii
berturut-
perdagangan dan
lainnya
(1.514),
(.1.387), per(1.270),
rrelinjo
kaitantidaklangsungke
depan terbesar, berturut-turut sektor: inhstri kecil (1.664),
karet (1.466), listrik (1.447), perdagangan dan restoran (1.4041,
tebu (1.323), petern*
1.231, bangunan (1.224),
jasa-jasa
1.219, perikanan 1 2 1 3 dan bahan galian (1.208).
Sektor yang mtrnpunyai kcefisien daya penyebaran tertinggi adalab sektor industri lainnya, sedangkan yang w u n y a i kcefisien
derajat kepekaan tertinggi adalah sektor: industri kecil. Sedangkan sektor yang mempunyai koefisien derajat ke-an
tinggi dan
koefisien daya penyebaran tinggi, adalah sektor-sektor: industri
kecil, perdayangan dan restoran, karet, perikanan, bangunan, dan
jasa-jasa.
Berdasarkan rata-rata laju pertambhan j d a h pendud&,
&tan&ahan
laju
belanja rutin pemerintah daerah, laju pengeluaran
anggaran pabangunan, perkenbangan ekspor, dan perkiraan perubahan
stok, nnka dapat diproyeksikan jumlah permintaan akhir pada tahun
1989 adalah sebesar Rp 248 166 862,-.
Untuk d3pat mendukung ke-
giatan perekonanian tersebut diperlukan luas lahan 73 253, 12 Ha.
Untuk analisis kesesuaian lahan, diqunakan faktor-faktor yang
menentukan,
herturut-turut
adalah:
curah
kedalarran tanah, tekstur, lereng, drainase.
hujan, temperatur,
Nilai persyaratan
kesesuaian lahan didilkan dari "Assesment of The Effects on Yield
of Variations in Climte and Soil Characteristics for W n t y Crop
Species" dari Centre For Soil Research. Analisa dilakukan dengan
menyajikan data dari faktor-faktor yang digunakan dengan m
sistfm grid (satu grid t100 Ha).
i
Berdasarkan proyeksi kebutuhan lahan 1989 untuk
d k m g perkembangan perekoncmian,
dapat E n -
dan a n a l i s i s kesesuaian lahan,
serta penggunaan lahan sekarang, dapat dibuat prencanaan tata gum
lahan 1989,
sebagai
berikut:
(tegalan) seluas 21 100 Ha
jalar
dan kacang-kacangan),
kampungan seluas 16 400
melinjo) , perkebunan
Ha
seluas
padi
(t-suk
2X seluas 8 800 H a , padi 1X
jagung,
sayur-sayuran
ketela p h o n ,
seluas
( t m s u k buah-buahan,
10 800 Ha
2 300 H a , perkapok
dan
tanma pertanian lainnya
seluas 100 Ha, perikanan (tambak) seluas 200 Ha,
500 Ha, dan hutan seluas 13 500 Ha.
ubi
peternakan
seluas
PEMYEDIAAN LAHAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
KABUPATEM DAERAH TINGKAT I1 BATANG
I SUATU.
%
ANALISA INPUT - OUTPUT ]
,
Oleh
HERU WIJONO
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOOOR
1986
Heru Kijono.
Kabupaten
dibawah
Penyediaan Lahan Sehubungan
Daerah
Dengan
Pembanqunan
Tingkat I1 Batang ( s u a t u Analysis Input
bimbingan
Lutfi
Nascetion
I.
sebagai
Output),
ketua,
Sarwono
Hardjowigeno dan Firie L a s t a r i o Kusurnadewa s f b a g a i anggota.
. .
P e n e l i t i a n i n i bertujuan mengetahui a n a l i s i s
untuk
mendukung
kegiatan
perekonomian
kebutuhan
msa x n d a t a n g , dengan
di
~nenggunakmmodel Input Output sebagai model a n a l i s i s n y a .
a n i n i juga m n g e t a h u i
antar
struktur
lahan
perekonomian,
saling
Penelitiketerkaitan
sektor-sektor perekoncmian dan mengetahui sektor-sektor h n c i
dalam penbangunm serta perencanaan
nelitian
dapat
lahan.
pe-
Hasil
digunakan P m r i n t a h Daerah, untuk dapat m n g e t a h u i
p r s e d i a a n , peruntukan
penyusunan
penggunaan
Replitada
dan penggunaan
lahan
serta msukan bagi
IV
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang.
P e n e l i t i a n i n i dilakukan d i
Kabupaten
Daerah
Tingkat
I1 Batang,
Jawa
Tengah.
Sektor-sektor
s e k t o r , s e s u a i dengan kebutuhan
adalah:
padi
dan
sayuran, buah-buaban,
teh,
cengkeh,
beras,
dan
Sektor-s&or
menjadi
29
tersebut
k e t e l a pohon, ubi j a l a r , sayur-
kacang-kacangan,
karet,
tebu,
kelapa,
kopi ,
p e r t a n i a n lainnya, peternak-
galian,
industri
kecil,
industri
bangunan, perdagangan dan r e s t o r a n , p e n ~ a n g h t a n
bank
dan
)~j
pemerintahan.
analisis.
kapok, melinjo, tan-
listrik,
kmnikasi,
di jabarkan
jagung,
a n , kehutanan, perikanan, bahan
lainnya,
pembangunan
ldaga
keuangan
lainnya,
jasa-jasa,
I
selam
Rata-rata l a j u p e r t a h a h a n Gross P r W Regional Bruto
tahun
1974
-
1984 m n m t
harga
konstan
adalah sebesar 7.17%.
Peranan s e k t o r primer m s i h mrupakan s e k t o r t e r p n t i n g
bangunan ekoncrni
pem-
&lam
Kabupaten Daerah Tingkat I1 Batang, dan mempunyai
peranan sebesar 52.43%.
Persentase peranan
sektor yang meningkat
111, b e r t u r u t - t u r u t adalah: jasa-jasa (162.76%),
smenjak Repelita
perikanan (7.30%), jasa p a r e r i n t a h (3.24%), sedangkan yang menurun,
kturut-turut
adalah:
perkebunan
(-24.27%), sewa rumah (-4.53%),
perdagangan (-3.65%).
Rata-rata laju pertunbuhan penduduk selam periode tahun 1979
sampai dengan 1984 adalah sebesar 1.38% per tahun.
Pada tahun 1984, j d a h penawaran sebesar Ip,
(jdah
output
dmstik)
~p 36 066 470 860,-.
sektor
industri
(5.44%).
Sedangkan
102 013 160 300,-
impor
( 61.75%
jdah
(permintam
besar Rp 67 835 718 500,-.
dari
d i tanhh dengan jumlah impor sebesar
Kanponen
laimya
133 586 835 520,
,
yang
terbesar adalah dari
perdagangan (7.33%
permintaan
adalah
, kehutanan
sebesar
Ip,
d m e s t i k ) ditanhh dengan ekspor s e
Ekspor
terbesar
berturut-turut
adalah
s e k t o r i n d u s t r i lainnya (31.30%), padi dan k a s (22.25%), dan
i n d u s t r i k e c i l (8.54%).
Peranan t i a p s e k t o r menurut n i l a i tamtah kotor t e r b e s a r ,
tmt-turut
restoran
(9.07%),
( 3.68%)
pohon
ada.lah
s e k t o r padi dan beras (24.79%), perdagangan dan
(13.34%) , i n h s t r i
industri
, jagung
k-
kecil
laimya
(12.79%), jasa
(4.65%), perikanan
sebesar ( 2.87%) , buah-buahan
.
( 2.53%)
ii
pfmerintah
(4.04%), m l i n j o
(2.56%)
dan k e t e l a
Permintaan
akhir
140 999 113 700,-
pada
tahun
1984
adalah
sebesar
Rp
dengan p e r i n c i a n untuk pengeluaran konsumsi rumah
tanqga (36.54%), konsumsi
pemerintah
(7.94%), pfmbentukan
modal
t e t a p (2.47%), dan ekspor (48.11%).
N i l a i k o e f i s i e n pengganda pendapatan
turut-turut
s&or
adalah:
(1.909 ) , peternakan
industri
industri
tipe
kecil
1 510 ) , perdagangan
I
terbesar, ber-
(2.465), bahan g a l i a n
restoran
dan
(1.447 ) ,
l a i ~ y a(1.367), l i s t r i k (1.366), jasa-jasa (1.325), karet
(1.296), perikanan (1.2561, dan tebu (1.236).
Nilai
sektor:
kaitan
industri
ke belakang
kecil
terbesar
berturut-turut
adalah
bangunan (0.4121, karet (0.410),
(0.668),
jasa-jasa (0.385), perdagangan dan r e s t o r a n
Wan g d i a n
(0.308),
(0.3081, peternakan (0.2801, tebu (0.2261, l i s t r i k (0.210), dan perikanan
(0.6651, sedangkan n i l a i k a i t a n ke depan t e r b e s a r , berturut-
t u r u t adalah sektor: bank, lembaga keuangan
dagangan
restoran
dan
(0.4761,
lainnya
perikanan
(0.524),
(0.475),
jasa-jasa
(0.334), t e h (0.3271, bangunan (0.2991, bahan g d i a n (0.293),
angkutan
dan k m i k a s i
(0.2911,
industri
lainnya
per-
p g -
(0.281), dan
i n d u s t r i k e c i l (0.241).
N i l a i k a i t a n t i d a k langsung ke
turut
adalah
sektor:
restoran
1 . 5 8 ,
industri
kecil
ikanan 1 . 3 7 1 ,
(1.243),
industri
laimya
bank dan lerr$aga
(1.413
jasa-jasa
dan karet
belakang
terbesar,
(1.533),
keuangan
penganghtan dan k-ikasi
1.271,
1 . 9 8 .
bangunan
Sedangkan
iii
berturut-
perdagangan dan
lainnya
(1.514),
(.1.387), per(1.270),
rrelinjo
kaitantidaklangsungke
depan terbesar, berturut-turut sektor: inhstri kecil (1.664),
karet (1.466), listrik (1.447), perdagangan dan restoran (1.4041,
tebu (1.323), petern*
1.231, bangunan (1.224),
jasa-jasa
1.219, perikanan 1 2 1 3 dan bahan galian (1.208).
Sektor yang mtrnpunyai kcefisien daya penyebaran tertinggi adalab sektor industri lainnya, sedangkan yang w u n y a i kcefisien
derajat kepekaan tertinggi adalah sektor: industri kecil. Sedangkan sektor yang mempunyai koefisien derajat ke-an
tinggi dan
koefisien daya penyebaran tinggi, adalah sektor-sektor: industri
kecil, perdayangan dan restoran, karet, perikanan, bangunan, dan
jasa-jasa.
Berdasarkan rata-rata laju pertambhan j d a h pendud&,
&tan&ahan
laju
belanja rutin pemerintah daerah, laju pengeluaran
anggaran pabangunan, perkenbangan ekspor, dan perkiraan perubahan
stok, nnka dapat diproyeksikan jumlah permintaan akhir pada tahun
1989 adalah sebesar Rp 248 166 862,-.
Untuk d3pat mendukung ke-
giatan perekonanian tersebut diperlukan luas lahan 73 253, 12 Ha.
Untuk analisis kesesuaian lahan, diqunakan faktor-faktor yang
menentukan,
herturut-turut
adalah:
curah
kedalarran tanah, tekstur, lereng, drainase.
hujan, temperatur,
Nilai persyaratan
kesesuaian lahan didilkan dari "Assesment of The Effects on Yield
of Variations in Climte and Soil Characteristics for W n t y Crop
Species" dari Centre For Soil Research. Analisa dilakukan dengan
menyajikan data dari faktor-faktor yang digunakan dengan m
sistfm grid (satu grid t100 Ha).
i
Berdasarkan proyeksi kebutuhan lahan 1989 untuk
d k m g perkembangan perekoncmian,
dapat E n -
dan a n a l i s i s kesesuaian lahan,
serta penggunaan lahan sekarang, dapat dibuat prencanaan tata gum
lahan 1989,
sebagai
berikut:
(tegalan) seluas 21 100 Ha
jalar
dan kacang-kacangan),
kampungan seluas 16 400
melinjo) , perkebunan
Ha
seluas
padi
(t-suk
2X seluas 8 800 H a , padi 1X
jagung,
sayur-sayuran
ketela p h o n ,
seluas
( t m s u k buah-buahan,
10 800 Ha
2 300 H a , perkapok
dan
tanma pertanian lainnya
seluas 100 Ha, perikanan (tambak) seluas 200 Ha,
500 Ha, dan hutan seluas 13 500 Ha.
ubi
peternakan
seluas