Penyediaan Lahan Sehubungan dengan Pembangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Suatu Analisa Input-Output)

PEMYEDIAAN LAHAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
KABUPATEM DAERAH TINGKAT I1 BATANG

I SUATU.

%

ANALISA INPUT - OUTPUT ]

,

Oleh

HERU WIJONO

FAKULTAS

PASCA

SARJANA


INSTITUT PERTANIAN BOOOR
1986

Heru Kijono.
Kabupaten
dibawah

Penyediaan Lahan Sehubungan

Daerah

Dengan

Pembanqunan

Tingkat I1 Batang ( s u a t u Analysis Input

bimbingan

Lutfi


Nascetion

I.

sebagai

Output),

ketua,

Sarwono

Hardjowigeno dan Firie L a s t a r i o Kusurnadewa s f b a g a i anggota.

. .

P e n e l i t i a n i n i bertujuan mengetahui a n a l i s i s
untuk


mendukung

kegiatan

perekonomian

kebutuhan

msa x n d a t a n g , dengan

di

~nenggunakmmodel Input Output sebagai model a n a l i s i s n y a .
a n i n i juga m n g e t a h u i
antar

struktur

lahan


perekonomian,

saling

Penelitiketerkaitan

sektor-sektor perekoncmian dan mengetahui sektor-sektor h n c i

dalam penbangunm serta perencanaan
nelitian

dapat

lahan.

pe-

Hasil

digunakan P m r i n t a h Daerah, untuk dapat m n g e t a h u i


p r s e d i a a n , peruntukan
penyusunan

penggunaan

Replitada

dan penggunaan

lahan

serta msukan bagi

IV

Kabupaten

Daerah


Tingkat

I1 Batang.

P e n e l i t i a n i n i dilakukan d i

Kabupaten

Daerah

Tingkat

I1 Batang,

Jawa

Tengah.

Sektor-sektor


s e k t o r , s e s u a i dengan kebutuhan
adalah:

padi

dan

sayuran, buah-buaban,
teh,

cengkeh,

beras,

dan

Sektor-s&or

menjadi


29

tersebut

k e t e l a pohon, ubi j a l a r , sayur-

kacang-kacangan,

karet,

tebu,

kelapa,

kopi ,

p e r t a n i a n lainnya, peternak-

galian,


industri

kecil,

industri

bangunan, perdagangan dan r e s t o r a n , p e n ~ a n g h t a n
bank

dan
)~j

pemerintahan.

analisis.

kapok, melinjo, tan-

listrik,


kmnikasi,

di jabarkan

jagung,

a n , kehutanan, perikanan, bahan
lainnya,

pembangunan

ldaga

keuangan

lainnya,

jasa-jasa,

I


selam

Rata-rata l a j u p e r t a h a h a n Gross P r W Regional Bruto
tahun

1974

-

1984 m n m t

harga

konstan

adalah sebesar 7.17%.

Peranan s e k t o r primer m s i h mrupakan s e k t o r t e r p n t i n g

bangunan ekoncrni

pem-

&lam

Kabupaten Daerah Tingkat I1 Batang, dan mempunyai

peranan sebesar 52.43%.

Persentase peranan

sektor yang meningkat

111, b e r t u r u t - t u r u t adalah: jasa-jasa (162.76%),

smenjak Repelita

perikanan (7.30%), jasa p a r e r i n t a h (3.24%), sedangkan yang menurun,
kturut-turut

adalah:

perkebunan

(-24.27%), sewa rumah (-4.53%),

perdagangan (-3.65%).

Rata-rata laju pertunbuhan penduduk selam periode tahun 1979
sampai dengan 1984 adalah sebesar 1.38% per tahun.
Pada tahun 1984, j d a h penawaran sebesar Ip,
(jdah

output

dmstik)

~p 36 066 470 860,-.
sektor

industri

(5.44%).

Sedangkan

102 013 160 300,-

impor

( 61.75%

jdah

(permintam

besar Rp 67 835 718 500,-.
dari

d i tanhh dengan jumlah impor sebesar

Kanponen

laimya

133 586 835 520,

,

yang

terbesar adalah dari

perdagangan (7.33%

permintaan

adalah

, kehutanan

sebesar

Ip,

d m e s t i k ) ditanhh dengan ekspor s e

Ekspor

terbesar

berturut-turut

adalah

s e k t o r i n d u s t r i lainnya (31.30%), padi dan k a s (22.25%), dan

i n d u s t r i k e c i l (8.54%).
Peranan t i a p s e k t o r menurut n i l a i tamtah kotor t e r b e s a r ,
tmt-turut
restoran
(9.07%),
( 3.68%)

pohon

ada.lah

s e k t o r padi dan beras (24.79%), perdagangan dan

(13.34%) , i n h s t r i
industri

, jagung

k-

kecil

laimya

(12.79%), jasa

(4.65%), perikanan

sebesar ( 2.87%) , buah-buahan

.

( 2.53%)

ii

pfmerintah

(4.04%), m l i n j o

(2.56%)

dan k e t e l a

Permintaan

akhir

140 999 113 700,-

pada

tahun

1984

adalah

sebesar

Rp

dengan p e r i n c i a n untuk pengeluaran konsumsi rumah

tanqga (36.54%), konsumsi

pemerintah

(7.94%), pfmbentukan

modal

t e t a p (2.47%), dan ekspor (48.11%).
N i l a i k o e f i s i e n pengganda pendapatan
turut-turut

s&or

adalah:

(1.909 ) , peternakan
industri

industri

tipe

kecil

1 510 ) , perdagangan

I

terbesar, ber-

(2.465), bahan g a l i a n
restoran

dan

(1.447 ) ,

l a i ~ y a(1.367), l i s t r i k (1.366), jasa-jasa (1.325), karet

(1.296), perikanan (1.2561, dan tebu (1.236).
Nilai

sektor:

kaitan

industri

ke belakang
kecil

terbesar

berturut-turut

adalah

bangunan (0.4121, karet (0.410),

(0.668),

jasa-jasa (0.385), perdagangan dan r e s t o r a n

Wan g d i a n

(0.308),

(0.3081, peternakan (0.2801, tebu (0.2261, l i s t r i k (0.210), dan perikanan

(0.6651, sedangkan n i l a i k a i t a n ke depan t e r b e s a r , berturut-

t u r u t adalah sektor: bank, lembaga keuangan
dagangan

restoran

dan

(0.4761,

lainnya

perikanan

(0.524),

(0.475),

jasa-jasa

(0.334), t e h (0.3271, bangunan (0.2991, bahan g d i a n (0.293),
angkutan

dan k m i k a s i

(0.2911,

industri

lainnya

per-

p g -

(0.281), dan

i n d u s t r i k e c i l (0.241).
N i l a i k a i t a n t i d a k langsung ke

turut

adalah

sektor:

restoran

1 . 5 8 ,

industri

kecil

ikanan 1 . 3 7 1 ,
(1.243),

industri

laimya

bank dan lerr$aga

(1.413

jasa-jasa

dan karet

belakang

terbesar,

(1.533),

keuangan

penganghtan dan k-ikasi
1.271,

1 . 9 8 .

bangunan

Sedangkan

iii

berturut-

perdagangan dan

lainnya

(1.514),

(.1.387), per(1.270),

rrelinjo

kaitantidaklangsungke

depan terbesar, berturut-turut sektor: inhstri kecil (1.664),
karet (1.466), listrik (1.447), perdagangan dan restoran (1.4041,
tebu (1.323), petern*

1.231, bangunan (1.224),

jasa-jasa

1.219, perikanan 1 2 1 3 dan bahan galian (1.208).
Sektor yang mtrnpunyai kcefisien daya penyebaran tertinggi adalab sektor industri lainnya, sedangkan yang w u n y a i kcefisien
derajat kepekaan tertinggi adalah sektor: industri kecil. Sedangkan sektor yang mempunyai koefisien derajat ke-an

tinggi dan

koefisien daya penyebaran tinggi, adalah sektor-sektor: industri
kecil, perdayangan dan restoran, karet, perikanan, bangunan, dan
jasa-jasa.
Berdasarkan rata-rata laju pertambhan j d a h pendud&,
&tan&ahan

laju

belanja rutin pemerintah daerah, laju pengeluaran

anggaran pabangunan, perkenbangan ekspor, dan perkiraan perubahan
stok, nnka dapat diproyeksikan jumlah permintaan akhir pada tahun
1989 adalah sebesar Rp 248 166 862,-.

Untuk d3pat mendukung ke-

giatan perekonanian tersebut diperlukan luas lahan 73 253, 12 Ha.
Untuk analisis kesesuaian lahan, diqunakan faktor-faktor yang
menentukan,

herturut-turut

adalah:

curah

kedalarran tanah, tekstur, lereng, drainase.

hujan, temperatur,
Nilai persyaratan

kesesuaian lahan didilkan dari "Assesment of The Effects on Yield
of Variations in Climte and Soil Characteristics for W n t y Crop
Species" dari Centre For Soil Research. Analisa dilakukan dengan
menyajikan data dari faktor-faktor yang digunakan dengan m
sistfm grid (satu grid t100 Ha).

i

Berdasarkan proyeksi kebutuhan lahan 1989 untuk
d k m g perkembangan perekoncmian,

dapat E n -

dan a n a l i s i s kesesuaian lahan,

serta penggunaan lahan sekarang, dapat dibuat prencanaan tata gum
lahan 1989,

sebagai

berikut:

(tegalan) seluas 21 100 Ha
jalar

dan kacang-kacangan),

kampungan seluas 16 400
melinjo) , perkebunan

Ha

seluas

padi

(t-suk

2X seluas 8 800 H a , padi 1X
jagung,

sayur-sayuran

ketela p h o n ,

seluas

( t m s u k buah-buahan,
10 800 Ha

2 300 H a , perkapok

dan

tanma pertanian lainnya

seluas 100 Ha, perikanan (tambak) seluas 200 Ha,
500 Ha, dan hutan seluas 13 500 Ha.

ubi

peternakan

seluas

PEMYEDIAAN LAHAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMBANGUNAN
KABUPATEM DAERAH TINGKAT I1 BATANG

I SUATU.

%

ANALISA INPUT - OUTPUT ]

,

Oleh

HERU WIJONO

FAKULTAS

PASCA

SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOOOR
1986

Heru Kijono.
Kabupaten
dibawah

Penyediaan Lahan Sehubungan

Daerah

Dengan

Pembanqunan

Tingkat I1 Batang ( s u a t u Analysis Input

bimbingan

Lutfi

Nascetion

I.

sebagai

Output),

ketua,

Sarwono

Hardjowigeno dan Firie L a s t a r i o Kusurnadewa s f b a g a i anggota.

. .

P e n e l i t i a n i n i bertujuan mengetahui a n a l i s i s
untuk

mendukung

kegiatan

perekonomian

kebutuhan

msa x n d a t a n g , dengan

di

~nenggunakmmodel Input Output sebagai model a n a l i s i s n y a .
a n i n i juga m n g e t a h u i
antar

struktur

lahan

perekonomian,

saling

Penelitiketerkaitan

sektor-sektor perekoncmian dan mengetahui sektor-sektor h n c i

dalam penbangunm serta perencanaan
nelitian

dapat

lahan.

pe-

Hasil

digunakan P m r i n t a h Daerah, untuk dapat m n g e t a h u i

p r s e d i a a n , peruntukan
penyusunan

penggunaan

Replitada

dan penggunaan

lahan

serta msukan bagi

IV

Kabupaten

Daerah

Tingkat

I1 Batang.

P e n e l i t i a n i n i dilakukan d i

Kabupaten

Daerah

Tingkat

I1 Batang,

Jawa

Tengah.

Sektor-sektor

s e k t o r , s e s u a i dengan kebutuhan
adalah:

padi

dan

sayuran, buah-buaban,
teh,

cengkeh,

beras,

dan

Sektor-s&or

menjadi

29

tersebut

k e t e l a pohon, ubi j a l a r , sayur-

kacang-kacangan,

karet,

tebu,

kelapa,

kopi ,

p e r t a n i a n lainnya, peternak-

galian,

industri

kecil,

industri

bangunan, perdagangan dan r e s t o r a n , p e n ~ a n g h t a n
bank

dan
)~j

pemerintahan.

analisis.

kapok, melinjo, tan-

listrik,

kmnikasi,

di jabarkan

jagung,

a n , kehutanan, perikanan, bahan
lainnya,

pembangunan

ldaga

keuangan

lainnya,

jasa-jasa,

I

selam

Rata-rata l a j u p e r t a h a h a n Gross P r W Regional Bruto
tahun

1974

-

1984 m n m t

harga

konstan

adalah sebesar 7.17%.

Peranan s e k t o r primer m s i h mrupakan s e k t o r t e r p n t i n g

bangunan ekoncrni

pem-

&lam

Kabupaten Daerah Tingkat I1 Batang, dan mempunyai

peranan sebesar 52.43%.

Persentase peranan

sektor yang meningkat

111, b e r t u r u t - t u r u t adalah: jasa-jasa (162.76%),

smenjak Repelita

perikanan (7.30%), jasa p a r e r i n t a h (3.24%), sedangkan yang menurun,
kturut-turut

adalah:

perkebunan

(-24.27%), sewa rumah (-4.53%),

perdagangan (-3.65%).

Rata-rata laju pertunbuhan penduduk selam periode tahun 1979
sampai dengan 1984 adalah sebesar 1.38% per tahun.
Pada tahun 1984, j d a h penawaran sebesar Ip,
(jdah

output

dmstik)

~p 36 066 470 860,-.
sektor

industri

(5.44%).

Sedangkan

102 013 160 300,-

impor

( 61.75%

jdah

(permintam

besar Rp 67 835 718 500,-.
dari

d i tanhh dengan jumlah impor sebesar

Kanponen

laimya

133 586 835 520,

,

yang

terbesar adalah dari

perdagangan (7.33%

permintaan

adalah

, kehutanan

sebesar

Ip,

d m e s t i k ) ditanhh dengan ekspor s e

Ekspor

terbesar

berturut-turut

adalah

s e k t o r i n d u s t r i lainnya (31.30%), padi dan k a s (22.25%), dan

i n d u s t r i k e c i l (8.54%).
Peranan t i a p s e k t o r menurut n i l a i tamtah kotor t e r b e s a r ,
tmt-turut
restoran
(9.07%),
( 3.68%)

pohon

ada.lah

s e k t o r padi dan beras (24.79%), perdagangan dan

(13.34%) , i n h s t r i
industri

, jagung

k-

kecil

laimya

(12.79%), jasa

(4.65%), perikanan

sebesar ( 2.87%) , buah-buahan

.

( 2.53%)

ii

pfmerintah

(4.04%), m l i n j o

(2.56%)

dan k e t e l a

Permintaan

akhir

140 999 113 700,-

pada

tahun

1984

adalah

sebesar

Rp

dengan p e r i n c i a n untuk pengeluaran konsumsi rumah

tanqga (36.54%), konsumsi

pemerintah

(7.94%), pfmbentukan

modal

t e t a p (2.47%), dan ekspor (48.11%).
N i l a i k o e f i s i e n pengganda pendapatan
turut-turut

s&or

adalah:

(1.909 ) , peternakan
industri

industri

tipe

kecil

1 510 ) , perdagangan

I

terbesar, ber-

(2.465), bahan g a l i a n
restoran

dan

(1.447 ) ,

l a i ~ y a(1.367), l i s t r i k (1.366), jasa-jasa (1.325), karet

(1.296), perikanan (1.2561, dan tebu (1.236).
Nilai

sektor:

kaitan

industri

ke belakang
kecil

terbesar

berturut-turut

adalah

bangunan (0.4121, karet (0.410),

(0.668),

jasa-jasa (0.385), perdagangan dan r e s t o r a n

Wan g d i a n

(0.308),

(0.3081, peternakan (0.2801, tebu (0.2261, l i s t r i k (0.210), dan perikanan

(0.6651, sedangkan n i l a i k a i t a n ke depan t e r b e s a r , berturut-

t u r u t adalah sektor: bank, lembaga keuangan
dagangan

restoran

dan

(0.4761,

lainnya

perikanan

(0.524),

(0.475),

jasa-jasa

(0.334), t e h (0.3271, bangunan (0.2991, bahan g d i a n (0.293),
angkutan

dan k m i k a s i

(0.2911,

industri

lainnya

per-

p g -

(0.281), dan

i n d u s t r i k e c i l (0.241).
N i l a i k a i t a n t i d a k langsung ke

turut

adalah

sektor:

restoran

1 . 5 8 ,

industri

kecil

ikanan 1 . 3 7 1 ,
(1.243),

industri

laimya

bank dan lerr$aga

(1.413

jasa-jasa

dan karet

belakang

terbesar,

(1.533),

keuangan

penganghtan dan k-ikasi
1.271,

1 . 9 8 .

bangunan

Sedangkan

iii

berturut-

perdagangan dan

lainnya

(1.514),

(.1.387), per(1.270),

rrelinjo

kaitantidaklangsungke

depan terbesar, berturut-turut sektor: inhstri kecil (1.664),
karet (1.466), listrik (1.447), perdagangan dan restoran (1.4041,
tebu (1.323), petern*

1.231, bangunan (1.224),

jasa-jasa

1.219, perikanan 1 2 1 3 dan bahan galian (1.208).
Sektor yang mtrnpunyai kcefisien daya penyebaran tertinggi adalab sektor industri lainnya, sedangkan yang w u n y a i kcefisien
derajat kepekaan tertinggi adalah sektor: industri kecil. Sedangkan sektor yang mempunyai koefisien derajat ke-an

tinggi dan

koefisien daya penyebaran tinggi, adalah sektor-sektor: industri
kecil, perdayangan dan restoran, karet, perikanan, bangunan, dan
jasa-jasa.
Berdasarkan rata-rata laju pertambhan j d a h pendud&,
&tan&ahan

laju

belanja rutin pemerintah daerah, laju pengeluaran

anggaran pabangunan, perkenbangan ekspor, dan perkiraan perubahan
stok, nnka dapat diproyeksikan jumlah permintaan akhir pada tahun
1989 adalah sebesar Rp 248 166 862,-.

Untuk d3pat mendukung ke-

giatan perekonanian tersebut diperlukan luas lahan 73 253, 12 Ha.
Untuk analisis kesesuaian lahan, diqunakan faktor-faktor yang
menentukan,

herturut-turut

adalah:

curah

kedalarran tanah, tekstur, lereng, drainase.

hujan, temperatur,
Nilai persyaratan

kesesuaian lahan didilkan dari "Assesment of The Effects on Yield
of Variations in Climte and Soil Characteristics for W n t y Crop
Species" dari Centre For Soil Research. Analisa dilakukan dengan
menyajikan data dari faktor-faktor yang digunakan dengan m
sistfm grid (satu grid t100 Ha).

i

Berdasarkan proyeksi kebutuhan lahan 1989 untuk
d k m g perkembangan perekoncmian,

dapat E n -

dan a n a l i s i s kesesuaian lahan,

serta penggunaan lahan sekarang, dapat dibuat prencanaan tata gum
lahan 1989,

sebagai

berikut:

(tegalan) seluas 21 100 Ha
jalar

dan kacang-kacangan),

kampungan seluas 16 400
melinjo) , perkebunan

Ha

seluas

padi

(t-suk

2X seluas 8 800 H a , padi 1X
jagung,

sayur-sayuran

ketela p h o n ,

seluas

( t m s u k buah-buahan,
10 800 Ha

2 300 H a , perkapok

dan

tanma pertanian lainnya

seluas 100 Ha, perikanan (tambak) seluas 200 Ha,
500 Ha, dan hutan seluas 13 500 Ha.

ubi

peternakan

seluas