Instrumen Keuangan Klasifikasi BUKK Financial Statements 31 Mar 2016 and 2015 Unaudited Final

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

e. Instrumen Keuangan lanjutan Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori a. liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan b. liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi a. liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “keuntungankerugian yang belum direalisasi dari kenaikanpenurunan nilai wajar instrumen keuangan”. b. liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi f Kas dan Setara Kas g Piutang Usaha dan Piutang Non usaha Piutang non-usaha merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai “beban bunga”. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi Jika Perusahaan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi opsi nilai wajar, maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang, piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “beban bunga”. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “keuntungankerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Setara kas meliputi deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan. Piutang non-usaha merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga atau pihak berelasi. - 23 - 2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan g Piutang Usaha dan Piutang Non usaha h Investasi Jangka Pendek Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material. Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “beban penurunan nilai” pada laporan laba rugi Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. i Deposito yang Dibatasi Penggunaannya j Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 nilai tukar Rupiah sebagai berikut Mata Uang Per 31 Maret 2016 Per 31 Desember 2015 Dollar AS Dollar Singapura Dollar Hongkong Yen Jepang Yuan China Ringgit Malaysia Ruppee India 9.830 2.124 115 13.795 209 13.276 3.389 3.210 Deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito yang dijadikan sebagai jaminan sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman dinyatakan sebesar nilai nominalnya. 2.055 Investasi jangka pendek merupakan semua deposito berjangka yang akan jatuh tempo lebih dari 3 tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatannya dinyatakan sebesar nilai nominal 9.751 1.712 Perusahaan mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. 198 Perusahaan menerapkan PSAK 10 Revisi 2010,“pengaruh perubahan nilai tukar mata uang asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian 1.780 118 Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Ruppee India 209 198 - 24 -