Penatalaksanaan Ventilator Associated Pneumonia VAP 1. Definisi

diobati tapa penundaan p0,001. Oleh karena itu, sekali adanya dugaan VAP, kultur harus segera diambil dengan cepat dan pengobatan dimulai tanpa penundaan. Dugaan VAP harus dipertimbangkan untuk pasien dengan skor CPIS 6, atau adanya infiltrate paru yang diikuti setidaknya dua dari tanda berikut : demam, leukositosis, dan sekresi purulen. Piperasilin-tazobaktam merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan 63 diikuti golongan fluorokuinolon 57, vankomisin 47, sefalosporin 28 dan aminoglikosida 25. Singh dkk menyatakan bahwa siprofloksasin sangat efektif pada sebagian besar kuman enterobacteriaceae, haemophilus, influeza, dan staphylococcua aureus. 27 Tabel 4. Dosis awal antibiotik intravena penderita VAP dewasa 27 Antibiotika Dosis Sefalosporin antipseudomonas - Cefepim - Ceftazidim Karbapenem - Imipenem - Meropenem o kombinasi β laktam-penghambat β laktamase 1-2 gr tiap 8-12 jam 2 gr tiap 8 jam 500 mg tiap 6 jam atau 1 gr tiap 8 jam 1 gr tiap 8 jam - Piperasilin-tazobaktam Aminoglikosida - Gentamisin - Tobramisin - Amikasin Kuinolon antipseudomonas - Levofloksasin - Siprofloksasin - Vankomisin Linezolid 4,5 gr tiap 6 jam 7mgkghari 7mgkghari 20mgkghari 750mg tiap hari 400mg tiap 8 jam 15mgkg tiap 12 jam 600mg tiap 12 jam

2.2.7. Pencegahan

Pencegahan yang berkaitan dengan penurunan insidensi VAP dibagi menjadi 2 kategori yaitu 25,26 : a. Strategi farmakologi yang bertujuan untuk menurunkan kolonisasi kuman patogen di dalam saluran cerna, antara lain : 1. Mencegah pembentukan biofilm kuman 2. Dekolonisasi traktus aerodigestif 3. Mencegah anti penggunaan antibiotik yang tidak perlu 4. Menghindari penggunaan profilaksis stress ulcer yang berlebihan 5. Menggunakan antibiotik yang sesuai pada penderita resiko tinggi 6. Dekontaminasi dan menjaga kebersihan mulut b. Strategi non farmakologi yang bertujuan untuk menurunkan kejadian aspirasi, antara lain : 1. Penggunaan ventilasi mekanik sesingkat mungkin 2. Posisi penderita semifowler atau setengah duduk 3. Intubasi oral atau nonnasal 4. Menghindari reintubasi dan pemindahan penderita jika tidak diperlukan 5. Menghindari lambung penuh 6. Menghindari penggunaan sedasi jika tidak diperlukan 7. Menghindari intubasi trakea Pencegahan VAP secara non farmakologi saja kurang efektif dalam