2. Hospitalisasi Pasien Kritis
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena keadaan kritis yang mana pasien tersebut diharuskan untuk dirawat di ruang ICU untuk
mendapatkan terapi dan perawatan.
F. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1. Alat Pengumpulan Data
Peneliti berperan sebagai instrumen utama karena: a.
Peneliti dapat berinteraksi dengan partisipan dan lingkungan yang ada, memiliki kepekaan dan dapat berinteraksi terhadap segala
stimulus yang diperkirakan bermakna bagi penelitian. b.
Peneliti dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat memahami situasi dalam segala seluk beluknya.
c. Peneliti dapat merasakan, memahami dan menghayati secara
konsektual atau melalui proses interaksi. Sehingga peneliti dapat menganalisis, menafsirkan dan merumuskan kesimpulan sementara
dalam menentukan arah wawancara dan pengamatan selanjutnya terhadap partisipan untuk memperdalam atau memperjelas temuan
penelitian. d.
Peneliti memungkinkan dapat menggali lebih jauh dan dalam tentang fenomena dan respon yang aneh dan menyimpang atau bahkan
bertentangan dengan penelitian.
Peneliti juga memerlukan buku, alat tulis, panduan wawancara dan tape recorderhandphone sebagai alat pengumpul data yang
mengacu pada pokok pertanyaan yang menjadi tujuan dalam penelitian. 2.
Metode Pengumpulan Data Peneliti menggunakan pengumpulan data indepth interview
wawancara mendalam. Indepth interview ini menggali dan lebih intensif pada pokok tertentu. Dengan demikian peneliti mendapat
keterangan secara lisan dari partisipan dengan cara bercakap-cakap serta berhadapan muka. Metode ini memberikan hasil secara langsung dari
anggota keluarga pasien yang menunggu pasien kritis sebagai partisipan. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data Indepth
Interview, yaitu dengan menggunakan jenis pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman. Pertanyaan ini ditujukan untuk mendeskripsikan
pengalaman keluarga pasien dalam menunggu pasien kritis di ruang ICU. Proses pengumpulan data dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut: 1.
Persiapan Surat permohonan dan contoh proposal diserahkan kepada
Kepala Komite Penelitian RSUP Dr. Kariadi Semarang, peneliti menunggu sampai diberi kabar selanjutnya bahwa proposal
penelitian sudah dipelajari. Sesuai dengan proposal dan metodologi penelitian
kualitatif bahwa sampel dalam penelitian kualitatif bukan mewakili
jumlah tetapi mewakili konsep, sampel ditentukan secara purposif, peneliti menentukan partisipan yang sedang menunggu pasien kritis
di ruang tunggu ICU. Keluarga inti yang menunggu pasien kritis di ruang ICU, keluarga penunggu yang berusia lebih dari 18 tahun.
Waktu dan lamanya wawancara disesuaikan dengan kesepakatan partisipan, yaitu lamanya 20-30 menit. Setelah
dipertemukan oleh partisipan, peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara serta manfaat penelitian,
meminta kesediaan partisipan dengan menyodorkan surat pernyataan bersedia menjadi partisipan, kemudian melakukan kontrak waktu
wawancara dengan partisipan. Alat perekam yang digunakan tape recorderhandphone.
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti tidak langsung melakukan wawancara dengan partisipan karena harus disesuaikan dengan jadwal keluarga pasien.
Wawancara pertama dilakukan pada partisipan satu dan dua, wawancara kedua dilaksanakan pada pertemuan kedua yaitu kepada
partisipan tiga, empat dan lima. Setelah peneliti selesai melakukan wawancara, peneliti menyusun transkip wawancara dan selanjutnya
dikonsulkan kepada pembimbing. Hasil konsulan selanjutnya untuk memperdalam lagi wawancara kepada partisipan dua, tiga, empat
dan lima serta menambah partisipan lagi. Peneliti kemudian melakukan wawancara kembali kepada ke lima partisipan tersebut
dan peneliti mencari partisipan kembali untuk dijadikan partisipan yang ke enam.
3. Perkenalan
Pertama-tama peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyebutkan nama, tempat kuliah, dan tempat asal,
setelah itu calon partisipan memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan tempat asal.
4. Wawancara
Setelah beberapa
hari sebelumnya
partisipan menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi partisipan
dengan diawali penjelasan maksud dan tujuan wawancara, peneliti mulai melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara
semi terstruktur dengan tehnik wawancara mendalam indepth interview.
Tahap pelaksanaan wawancara dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan partisipan dan peneliti. Sebelum wawancara
dilaksanakan, peneliti menjelaskan kembali tujuan dari penelitian, waktu dan tempat kontrak. Lama wawancara dilakukan sekitar 20-
30 menit dalam setiap partisipan. Peneliti
mengajukan pertanyaan
saat wawancara
berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti mencatat hal-hal yang dianggap penting walaupun selama
proses wawancara
dilakukan perekaman
dengan tape
recorderhandphone. Partisipan dalam menjawab pertanyaan kemudian melenceng dari topik pertanyaan, maka peneliti
mengarahkan kembali partisipan pada pertanyaan peneliti.
5. Penutup
Bagian terakhir dari wawancara adalah ucapan terimakasih atas kesediaan partisipan untuk diwawancarai dan kesanggupannya
menjadi partisipan.
G. Keabsahan Data