Rensi Yulizah, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
11
= reliabilitas yang dicari �
� 2
= jumlah varians skor tiap-tiap item _
� 2
= varians total
Kriteria uji pada perhitungan uji reliabilitas ini adalah r
hitung
r
tabel
: reliabel, dan r
hitung
≤ r
tabel
: tidak reliabel Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan aplikasi Anates V4,
diperoleh rata-rata 75,92 ; simpang baku: 20,50; korelasiXY: 0,86; dan hasil r = 0,92. Hasil perhitungan reliabilitas soal menunjukan r
hitung
0,92 sedangkan r
tabel
menunjukan 0,325 dengan taraf signifikan 5, ini berarti soal tersebut reliabel karena r
11
r
tabel
= 0,92 0,325. Selengkapnya data ada di lampiran.
3.4.2.2 Uji Validitas
Menurut Scarvia B. Anderson dalam Arikunto , 2009 : 65 : “
A test is valid if it measures what it purpose to measure
yang artinya sebuah tes dikatakan valid apa
bila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Pengujian Validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan
softwa re Anates V4
. Langkah-langkah menjalankan
softwa re
Anates dapat dilihat pada lampiran. Instrumen dinyatakan valid apabila r
hitung
r
tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebaliknya jika r
hitung
≤ r
tabel
maka instrumen dinyatakan tidak valid. setelah dilaksanakan uji, diperoleh tiga soal yang tidak valid, yaitu nomor 2, 3 dan 8.
Ketiga soal yang tidak valid tersebut dibuang. Selengkapnya data ada di lampiran.
3.4.2.3 Daya Pembeda
Rensi Yulizah, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai kemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk
menghitung daya pembeda atau indeks diskriminasi dipakai rumus sebagai berikut: DP=
− =
� − � Arikunto, 2009:213
Keterangan : DP
: Daya Pembeda J
A
: Banyaknya peserta kelompok atas J
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
B
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
P
A
= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P
A
= : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar Untuk mengklasifikasi koefisien daya pembeda digunakan kriteria sebagai
berikut: Arikunto, 2009: 218 Soal dengan DP 0,00
– 0,20 berarti jelek
poor
Soal dengan DP 0,20 – 0,40 berarti cukup
satisfactory
Soal dengan DP 0,40 – 0,70 berarti baik
good
Soal dengan DP 0,70 – 1,00 berarti baik sekali
excellent
Soal dengan Daya Pembeda negatif - sebaiknya dibuang Setelah dilakukan perhitungan, terdapat soal yang berkategori baik sekali 11,
15, berkategori baik 1, 4,7,10, 12, 13, 14, 16, berkategori cukup 5, 6, 9, dan berkategori jelek 2, 3, 8. Selengkapnya data ada di lampiran.
3.4.2.4 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
Rensi Yulizah, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran dihitung berdasarkan rumus:
� =
Keterangan : P
: Tingkat kesukaran B
: Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir itu Js
: Jumlah siswa yang mengikuti tes Arikunto, 2009:208
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasi sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Setelah dilakukan perhitungan, hasil menunjukkan terdapat soal yang berkategori sangat mudah 3, 6 berkategori mudah 2, 4, 5, 8, 9, 10, 14, 16
berkategori sedang 1, 7, 11, 12, 13, 15. Selengkapnya data ada di lampiran.
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis